Selasa, 27 November 2018

PASRAH SEMPURNA

*PASRAH SEMPURNA*

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita.  Rabu, 28/11/2018

Mazmur 31:5 (TB)  (31-6) Ke dalam tangan-Mulah kuserahkan nyawaku; Engkau membebaskan aku, ya TUHAN, Allah yang setia.

Psalms 31:6 (RSV)  Into thy hand I commit my spirit; thou hast redeemed me, O LORD, faithful God.

Pengalaman Daud ketika dikejar Saul menjadi refleksi yang mendalam tentang penyertaan Tuhan. Dalam banyak kejadian yang membuat Daud sudah terperangkap dan tidak ada jalan keluar tapi kenyataannya bisa lolos dari pengejaran Saul.  Bagaimana bisa seseorang yang sudah dikepung? Mau lari sudah ada yang mencegat di depan, mau mundur sudah siaga yang siap menangkap dari belakang, mau lari ke samping kiri atau kanan, pasukan pengintai sudah mengunci pergerakan dari segala arah dan sudut; depan, belakang, sisi kiri dan kanan. Hanya dua ruang yaitu bawah dan atas. Orang yang tidak berpengharapan mungkin hanya akan melihat ke bawah, berputus asa dan menunggu lonceng kematian. Jika tidak mau terperangkap musuh akan mengakhiri hidupnya seperti tindakan hara kiri ala ninja yang gagal melaksanakan misi (bunuh diri). Berbeda dengan orang yang berpengharapan seperti Daud, dalam keadaan terkepung kesempatan yang di pilih adalah ruang  atas dengan berdoa, menyerahkan hidupnya kepada Tuhan. Pasrah seorang, totalitas tak berdaya dan sepenuhnya ke dalam tangan Tuhan dan berkata: "Kedalam tanganMulah kuserahkan nyawaku."

Nas ini doa dalam kesesakan, didalamnya tercermin kepasrahan terhadap Tuhan. Kita manusia adalah lemah, tak ada kekuatan yang dapat diandalkan agar keluar dari desakan musuh. Apalagi musuh yang dihadapi punya kuasa dan kekuatan untuk melindas dan menindas. Satu-satunya yang dilakukan oleh orang percaya yaitu pasrah sempurnah. Ada kalanya, segala akal dan kemampuan kita telah habis dan akhirnya pasrah.

Kedalam tanganMu kuserahkan nyawaku. Doa kepasrahan ini memiliki dua makna:

Pertama, pengharapan bahwa di dalam Tuhan ada keselamatan dan jalan keluar. Keadaan kita sulit karan jangkauan berpikir kita terbatas, pandangan kita terjangkau namun pikiran dan perbuatan Allah sungguh tidak terjangkau. 1 Korintus 2:9 (TB)  Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." 

Kedua, doa ini adalah kebulatan hati menyerahkan hidupnya sepenuhnya. Jika ini akhir dari hidupnya, di dalam doa ini bisa tenang karena telah menyerahkan nyawanya kepada Tuhan. Doa yang sama disampaikan Yesus di kayu salib. Lukas 23:46 (TB)  Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya. 
Demikian dengan Stefanus ketika dieksekusi mati dilempari dia berdoa menyerahkan nyawanya. Kisah Para Rasul 7:59 (TB)  Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."

Ke dalam tanganMu kuserahkan nyawaku. Penyertaan demikian lahir dari iman do dalam Tuhan Ada jalan dan sekaligus memastikan jika kematian pun tiba, telah akan bersama-sama dengan Bapa dalam kehidupan yang kekal.

Sahabat yang baik hati! Renungan ini menjadi doa kita semua dalam seluruh aktifitas, pergumulan dan beban hidup. Pasrah sempurna bukan berarti tanda keputus asaan, tetapi suatu pengharapan dan kepastian di dalam Tuhan. Biarlah Tuhan yang memberkati apapun keputusan yang kita ambil dan biarlah kita pasrah menjalani keputusan Tuhan dalam hidup ini.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...