Kamis, 08 November 2018

MENYELAMATKAN NYAWA

MENYELAMATKAN NYAWA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuata , inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 09/11/2018

Markus 8:35 (TB)  Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.

Mark 8:35 (RSV)  For whoever would save his life will lose it; and whoever loses his life for my sake and the gospel's will save it.

Nyawa adalah segalanya; tidak ada seorang pun dapat bernegosiasi dengan taruhan nyawa. Apapun kita lakukan jika sudah nyawa menjadi taruhannya. Lihatlah misalnya jika  terjadi hal  buruk, seseorang mengancam  hidup kita opsi nyawa  atau  uang, orang rela kehilangan harta  yang penting  nyawanya selamat. Demikian dengan penyakit, tidak sedikit orang rela menghabis uang yang dia cari selama hidupnya untuk kesembuhan dari sakit. Namun ada  juga orang karena terus bekerja mengabaikan kesehatannya. Dalam kasus lain manusia ini sangat unik, manusia tidak rela dihina dan ditindas, maka untuk mengembalikan hak, harga diri orang mau menyabung nyawa. Dalam pandangan demikian Alkitab menyapa: U)untuk apa  kita  memperoleh segala sesuatu di  dunia kalau kehilangan nyawanya?

Alkitab mengajarkan bahwa nyawa kita sangat berharga. Nyawa adalah pemberian Allah  pada manusia. Ketika manusia diciptakan Allah segambar dengan rupa Allah, maka Tuhan menghembuskan nafas  kehidupan. Kejadian 2:7 (TB)  ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
Kita disebut makhluk hidup  karena  nyawa.
Allah2 menempatkan  manusia di Taman Eden dan memelihara hidup mereka dengan satu  ketentuan  menuruti perintah Allah.

Namun sangat disayangkan manusia tidak menuruti  perintah Allah, sehingga harus kehilangan nyawanya.  Bukankah Allah telah berfirman, sekali engkau memakannya kamu akan mati. (Bac Kej 2:17). Sekalipun demikian, Tuhan tidak menghendaki manusia kehilangan nyawanya karena itulah Allah sendiri mengutus anakNya yang tunggal ke dunia ini dan rela  mati  di kayu salib untuk menyelamatkan nyawa kita. Tidak ada pengorbanan yang lebih  berharga dari itu; rela mati untuk  menyelamatkan orang lain. Roma 14:7, 9 (TB)  Sebab tidak ada seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorang pun yang mati untuk dirinya sendiri.
Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup.

Dengan penebusan Kristus,  nyawa kita adalah milik Allah. Keselamatan kita dijamin oleh Allah. Satu-satunya cara memelihara  keselamatan nyawa kita adalah melakukan kehendak Allah. Tidak yang  lain; menyelamatkan nyawa kita tidak dapat dilakukan dengan memiliki harta di dunia ini. Tak ada alat pernafasan apapun yang dapat kita beli untuk memperpanjang nafas kita. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat memperpanjang nyawanya, menambah hari-hari hidupnya.   Semuanya atas kuasa dan kehendak Allah. Maka memelihara nyawa kita adalah hidup di dalam iman. Orang yang mempertahan iman sekalipun harus kehilangan nyawanya dia tidak kehilangan nyawanya karena yang dipertahankan adalah imannya.

Sahabat yang baik hati, nats ini menjadi prinsip yang kuat bagi orang percaya. Tidak sedikit orang yang rela kehilangan nyawa (mati martyr) karena mempertahan iman.  Itu telah terjadi sejak gereja mula-mula, meneladani pengorbanan Kristus yang setia hingga rela mati di kayu salib. Tugas kita saat ini adalah bagaimana orang percaya tetap setia dalam perubahan jaman. Jika kita mencintai nyawa kita dan hendak memperoleh kehidupan yang kekal, maka apapun yang terjadi, kita harus tetap setia di dalam Iman.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...