Sabtu, 03 November 2018

KOBARKANLAH KAAIH KARUNIA ALLAH YANG ADA PADAMU

Kotbah Minggu, 4 Nopember 2018
Nats : 2 Timotius 1:6-12

*KOBARKANLAH KASIH KARUNIA ALLAH YANG ADA PADAMU*

Selamat Hari Minggu dan selamat memasuki bulan Nopember. Sahabat yang baik hati masyarakat Indonesia pada bulan Nopember mengenang bulan pahlawan karena tgl 10 Nopember ditetapkan sebagai hari Pahlawan. Hari mengenang jasa-jasa para pahlawan, yang begitu gigih, tanpa takut dan dengan apa adanya melawan penjajahan. Kemerdekaan yang telah diterima tidak boleh diinjak-injak oleh orang asing. Bangsa Indonesia bangkit meneriakkan merdeka atau mati. Lautan darah pun terjadi, itulah pengorbanan orang-orang yang berjuang mempertahankan kemerdekaan republik ini. Alangkah ngerinya bangsa ini jika melupakan pengorbanan  mereka yang berhati mulia tanpa pamrih. Dalam kontestasi politik yang terjadi kiranya hal ini menjadi renungan yang mendalam agar setiap orang mengorbarkan semangat kepahlawanan mencintai dan menghargai NKRI yang kita cintai ini. Negara ini telah dibangun diatas pengorbanan para pahlawan yang pamrih dan gigih berjuang.

Dalam bulan pahlawan ini, umat Kristen di Indonesia disapa dengan kotbah yang memotivasi kita untuk mengobarkan kasih karunia Allah pada diri kita masing-masing. "Kobarkanlah kasih karunia Allah yanga da padamu" ini suatu kalimat yang disampaikan oleh Paulus kepada Timoteus agar jangan takut dan jangan malu melakukan tugas panggilannya. Tomotius tidak perlu takut karena kasihbkarunia Tuhan bukanlah roh ketakutan tetapi roh kekuatan, kasih dan ketertiban. Tidak usah malu, sekalipun dibully, dicerca atau bahkan ada stigma saksikanlah Kristus Yesus dalam hidup, karya dan perbuatan kita melalui perbuatan baik dan tindakan mulia. Jangan malu menyaksikan Yesus Kristus dengan segala yangvada pada kita untuk membangun kehidupan. Tuhan menjadi sumber kekuatan dalam melakukan semua itu.

01. Mengobarkan Kasih Karunia Allah
Salah satu keberhasilan dalam dunia pelatihan adalah kemampuan mengembangkan skill yang dimiliki menjadi produktif. Dalam pengalaman saya menggeluti dunia pelatihan, ada orang yang tahu banyak akan konsep-konsep, namun pengetahuannya tidak diterapkan untuk membangun skillnya. Hal itu terlihat dalam berbagai diskusi peserta banyak menguasai wacana dan pengetahuannya luas, namun tak menerapkannya dalam lingkup kerjanya. Hal inilah yang diantisipasi oleh Paulus dalam diri Timotius, agar mengobarkan kasih karunia Allah yangbada padanya. Timotius telah dilatih tenaga penginjil melalui keterlibatannya mendampingi Paulus dalam perjalanan PI, dia telah menerima tahbisan melalui penumpangan tangan dan dalam banyak hal telah belajar dari Paulus secara kangsung baik hal mengajar, menguatkan orang dan menghadapi persoalan di jemaat. Paulus sebagai ayah rohani dan memotivasi Timotius agar mengobarkan tahbisan yang diterimanya lewat pelayanan.

Kobarkanlah kasih karunia yang ada! Berarti harus berkobar, atau berdampak bagi orang lain. Inilah tugas pelayanan itu mampu melakukan tranformasi atau perubahan ke arah yang lebih baik, transformasi menuju kehendak Kristus untuk mengubah dunia lama menjadi dunia yang baru yang tertata dengan dasar-dasar kasih dan nilai-nilai kekristenan.

02. Roh Ketakutan vs Roh Kekuatan
Apakah kekuatan Timotius mengobarkan pelayanan yang diterimanya dan melakukan perubahan di tengah-tenga gereja dan masyarakat? Paulus menegaskan bahwa orang percaya telah menerima Roh Kudus. Peran Roh Kudus dalam diri orang percaya adalah menyingkirkan roh ketakutan. Roh ketakutan adalah dampak dari kejatuhan manusia dalam dosa. Manusia berdosa takut kepada Allah, karena malu dan menyadarinya telah menyimpang dan melanggar perintah Allah. Jika kita baca Alkitab kita temukan dalam kisah penciptaan. Ketika Allah memanggil Adam, jawabnya: Kejadian 3:10 (TB)  Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."

Itulah hakekat dosa, takut di hadapan Allah, takut terus terang maka selalu bersembunyi melakukan agenda-agenda kotor. Seperti penyebar hoax jaman kini atau taktik kotor para penipu.

Kristus telah menebus kita dari dosa dan ketakutan. Kristus telah menyeberangkan kita kepada terang dan roh ketakutan telah disingkirkan oleh kehadiran Roh Kudus dalam diri orang percaya. Itulah seban Paulus mengatakan: 2 Timotius 1:7 (TB)  Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.

Dalam pengalaman sehari-hari, ada orang menyerang orang lain untuk menutupi kesalahan. Biasanya orang seperti ini akan terdiam dan malu setelah kedoknya ketahuan. Demikian dengan sikap apatis dan tidak mau peduli lagi lingkungan sekitar, takut berkomentar akan apa yang salah dalam lingkungan sekitar sehingga terjadi pembiaran-pembiaran dosa di sekelilingnya.

Bagaimana menyuarakan kebenaran dan melakukan transformasi. Paulus mengingatkan tiga hal ini:

Pertama: jangan takut, tetapi berani dann
kuatkan hati melakukan perubahan. Orang percaya harus memiliki simap transformatif. Itulah panggilan orang percaya, menggarami dan menerangi duni ini agar disinari oleh kasih karunia Allah.

Kedua: setiap ti dakan orang percaya harus didasari oleh kasih. Hal ini penting, memperbaiki bukan dengan cara kasar atau dengan tujuan melampiaskan dendam dan sakit di hati yang akut, tetapi seluruh tindakan kita yang memperbaharui harus dilandasi kasih. Kasih harus didahulukan dalam melakukan segala tindakan kita.

Ketiga: lakukan dengan tertib, jangan anarkhis. Haruslah kita ingat bahwa melakukan tujuan baik dengan cara yang tidak baik tidak akan membangun kebaikan. Memang ada pikiran yang radikal untuk melakukan sesuatu harus radikal, namun Alkitab mengajarkan kita memperbaiki dan melakukan transformasi dengan tertib.

Keselamatan di dalam Yesus Kristus menguatkan Timotius  dan orang percaya agar jangan takut karena roh ketakutan telah disingkirkan oleh Roh Kudus. Di dalam Yesus Krostus kita telah menerima Roh kekuatan, kasih dan ketertiban.

03. Seluruh pelayanan yang dilakukan harus bertujuan kepada maksud dan kehendak Kristus. Seperti seorang hamba, dia bekerja bukan untukmaksud dan kesenangan dirinya sendiri, tetapi untuk kesenangan dan maksud tuannya. Demikianlah hamba Kristus, segala aktifitas, karya dan perbuatannya haruslah bertujuan kepada maksud Kristus. 2 Timotius 1:9 (TB)  Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman

04. Peganglah ajaran sehat!
Mengobatkan kasih karunia membutuhkannketekunan, hikmat dan penguasaan diri.  Disini Timotius harus mengasah dan mempertajam kemampuan diri untuk melakukan tugas-tugas pelayanan dan menghadapi tantangan pelayanan yang terus meningkat. Jika seorang pekerja dalam mengembangkan kapasitasnya melakukan tugas-tugasnya maka dia harus mengikuti pendidikan dan pelatihan secara berkelanjutan. Demikianlah Timoteus dia harus mengasah diri dalam berbagai masihat dan pengajaran. Dalam berbagai rupa-rupa pengajaran harus dapat memilahnya mana yang berguna mana yang tidak berguna, mana ajaran sehat yang membangun mana ajaran sesat yang mengacaukan.

Dengan nasihat ini Paulus mengajak Timotius untum terus mengasah kemampuannya dengan bernagai ajaran-ajaran yang sehat.

Sahabat yang baik hati! Apa yang kita gali dari kotbah minggu ini, mendorong kita mengobarkan kasih karunia yang ada pada kita. Orang percaya memiliki tugas dan tanggung jawab melalui jabatan, pekerjaan dan bidang usaha yang digeluti. Itu semua adalah kasih karunia Tuhan. Mari abdikan dan persembahkan semua itu untuk kemuliaan bagi Tuhan.

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...