Selasa, 23 Oktober 2018

TEGAR TENGKUK

*TEGAR TENGKUK*

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenjngkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 23/10/2018

2 Tawarikh 30:8 (TB)  Sekarang, janganlah tegar tengkuk seperti nenek moyangmu. Serahkanlah dirimu kepada TUHAN dan datanglah ke tempat kudus yang telah dikuduskan-Nya untuk selama-lamanya, serta beribadahlah kepada TUHAN, Allahmu, supaya murka-Nya yang menyala-nyala undur dari padamu.

2 Chronicles 30:8 (RSV)  Do not now be stiff-necked as your fathers were, but yield yourselves to the LORD, and come to his sanctuary, which he has sanctified for ever, and serve the LORD your God, that his fierce anger may turn away from you.

"Tegar Tengkuk" mendengar kata ini pasti muncul dibenak kita bagaimana sikap seseorang yang keras kepala, bandel dan tidak mau turut perintah. Selalu ingin kemauanya sendiri dan tidak mau kerjasama dengan orang lain. Pokoknya kesan keras kepala. Tengkuk adalah leher, sebagaimana kita tahu, leher biasanya lentur, boleh digerakkan memutar kekiri dan kekanan, lentur diarahkan ke samping kiri atau ke kanan ke depan atau ke belakang. Namun apa jadinya leher yang lentur itu berubah menjadi tegar dan kaku serta susah digerakkan? Inilah kiasan akan orang yang tidak mau peduli dan keras kepala. Pribadi yang demikian pasti kurang bersahabat bagi siapa saja.

Istilah tegar tengkuk inilah yang dipergunakan dalam PL sebagai sebutan untuk menjelaskan kedegilan hati umat Israel pada jaman Musa, (Keluaran 32:9, 33:3,5, 34:9; Ulangan 9:6,13; 10:16; 32:37, 2 Tawarikh 30:8 dan Yesaya 48:4). Tentu ada banyak sikap baik dan positip yang digambarkan Alkitab mengenai sikap umat Israel. Namun ada juga sikap negatifnya salah satu ditunjukkan dengan sebutan tegar tengkuk sebagaimana dalam renungan di pagi ini. Tentu masih ada lagi istilah lain yang dipakai oleh PL menggambarkan sikap kedegilan hati unat Allah. Namun kata tegar tengkuk sebagai mana kita baca pada ayat-ayat tersebut diatas semuanya menunjukkan sikap ketidak taatan dan tidak mau menuruti perintah Allah. Musa telah mengalaminya, bukanlah kuasa dan mujizat yang begitu besar diaaksikan oleh mata kepala mereka sendiri. Namun lihatlah sedikit saja ada keluhan mereka sudah memberontak keada Musa dan meminta biar kembali ke perbudakan Mesir.

Sendengkanlah telingamu! Ini suatu ajakan dan bisa juga disebut perintah aklgar berubah dari tegar tengkuk kepada hati yang mau mendengar dan menuruti apa yang dikehendaki oleh Tuhan dari mereka. Kata ini merupakan ajakan dari Raja Hizkia teehadap Suku Efraim dan Manasye yang melakukan pemberontakan terhadap Yehuda (2 Taw 30:1). Hizkia mengajak seluruh umat Israel bersama-sama menurut Taurat, datang beribadah ke Bait Allah. Jika meneruskan  kedegilan hati dan ketidak setiaan kepada Tuhan, maka telah tersedia hukuman yang menyala-nyala. Namun jika mereka mau berubah, Tuhan pun akan undur dari amarahNya yang menyala-nyala itu dengan menggantikan kasih karunia.

Sahabat yang baik hati! Jangan tegar tengkuk suatu ajak  yang sangat penting dalam hiduo kita sekarang ini. Mari mulai mengoreksi diri, dengarkan orang lain dan lakukan yang baik. Jika ikut menurut yang baik tentu akan banyak keuntungan dan manfaat, namun melanjutkan tegar tengkuk dan keras kepala akan merugikan diri sendiri.

Sahabatku! Tuhan memberkari saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...