Sabtu, 13 Oktober 2018

KUATKAN DAN TEGUHKANLAH HATIMU


Kotbah Minggu: 14 Okt 2018

*KUATKAN DAN TEGUHKANLAH HATIMU*
Yosua 1:6-9

Selamat hari minggu! Sahabat yang baik hati, seorang pemimpin harus memiliki jiwa kepahlawanan: kuat dan tangguh dalam mengemban dan melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Ibarat seorang  pemimpin pasukan bertempur melawan musuh, dia harus memiliki kekuatan, punya taktik dan strategy mengalahkan musuh dan mampu mengkordinir dan menggerakkan seluruh pasukan memenangkan pertempuran.

Jika kita teliti dalam setiap budaya masyarakat, pasti ada ritual memberangkatkan seorang pahlawan ke dalam pertempuran.  Seperti Orang Batak ada acara "mambulang-bulangi" memanghokati seseorang pakaian kebesaran atas keberhasikan mencapai perbuatan besar. Mambulangbulangi juga dapat diapahami sebagai ritual memberangkatkan seseorang ke medan pertempuran agar kuat. Bukan hanya itu di berbagai upacara adat dari sukacita hingga mengalami musibah  ada acara yang disebut pasahat "si pir ni tondi".  Biasanya menyampaikan sipir ni tondi dengan membubuhkan beras diatas kepala yang didoakan.  Suatu acara untuk meneguhkan dan memberkati seseorang.   Ini adalah suatu ritual untuk meneguhkan seseorang agar kuat dan teguh dalam menjalani kehidupan dan penuh berkat.

Dalam kotbah ini, Tuhan memberikan peneguhan kepada Yosua. Setelah Musa berhenti di Bukut Nebo, Tuhan memilih penggantinya yaitu Yosua.  Tugas Josua sangat berat yaitu menduduki Tanah Kanaan;  tanah yang dijanjikan oleh Tuhan Allah kepada Abraham, Ishak dan Yakub. Tanah yang penuh susu dan madu. Untuk menduduki Kanaan, Yosua akan berhadapan dengan beberapa suku bangsa yang telah menduduki Kanaan sebelumnya, sebagaimana telah sampaikan kepada Musa. Keluaran 3:17 (TB)  Jadi Aku telah berfirman: Aku akan menuntun kamu keluar dari kesengsaraan di Mesir menuju ke negeri orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.

Kuatkan dan teguhkanlah hatimu! Suatu pernyataan dari Tuhan meneguhkan Yosua agar kuat dan teguh jaya, jangat kecut dan tawar hati serta jaminan penyertaan Tuhan  dalam menahlukkan dan menduduki tanah Kanaan.

1. Kuat dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah memimpin bangsa ini. Yosua sudah mengenal ketokohan Musa yang masyhur. Bagaimana Yosua dapat menggantikan peran Musa yang begitu besar. Tentulah ada keraguan dalam diri Yosua, suatu perenungan bisakah meneruskan dan melanjutkan kepemimpinan Musa. Apalagi memimpin bangsa Israel yang keras kepala. Musa yang memiliki kuasa dan tanda-tanda mujizat saja masih banyak mengalami penolakan.  Namun Tuhan tahu apa yang menjadi kekuatiran Yosua. Yosua 1:2 (TB)  "Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu.

Tuhan meneguhkannya agar  benar-benar yakin untuk melanjutkan missi Musa yaitu membawa bangsa Israel ke tanah Kanaan.
Rasa kuatir ada saja pada setiap orang, apalagi tugas itu sama sekali baru dan yang digantikannya adalah orang besar dan sukses. Pasti ada rasa ketidak percayaan pada diri sendiri, bisakah melanjutkan seperti yang dilakukannya?  Kotbah minggu ini hadir meneguhkan dan menguatkan kita semua dalam melakukan tugas dan tanggung jawab kita. Tugas kita bukanlah mau mengimbangi atau mau mebuat lebih hebat dari pendahulunya, tetapi bagaimana melakukan apa yang terbaik yang bisa dilakukan demi mencapai cita-cita. Hanya satu cita-cita Musa, yaitu sampai di tanah Kanaan, tanah perja jian. Lakukan yang terbaik menurut apa yang ada pada kita. Persembahkan segala potensi diri untuk menghasilkan kualitas terbaik.

2. Kuat dan teguhkanlah hatimu, bijaksana dan berpedoman kepada Taurat.
Menjadi pemimpin harus memiliki prinsip yang kuat. Prinsip kuat ini lahir dari keteguhan hati memegang nilai-nilai yang diyakini benar. Demikian dengan Yosua, dia adalah seorang yang telah melihat sendiri keteladanan Musa; bagaimana Musa memiliki kekuatan memimpin  umat Israel. Jawabnya adalah berpedoman kepada hukum Taurat yang telah diajarkan.
Jika Yosua ingin berhasil memimpin bangsa Israel menduduki tanah Kanaan satu-satunya dasar yang harus dimiliki adalah dia harus berpedoman kepada Hukum Taurat dan perintah Allah.

Jangan menyimpang ke kiri atau ke kanan agar engkau beruntung! Ini merupakan  perintah yang mengandung janji. Tidak menyimpang ke kiri atau ke kanan suatu perintah yang mengamanatkan konsistensi dan ketaatan. Tuhan tidak menghendaki orang yang plin plan tak menentu arah. Dalam mencapai tujuan, Yosua dan umat Allah harus berpedoman kepada perintah Allah
Demikian juga dalam hidup kita, mari jalani hidup ini menuju tujuan kita masing-masing dengan berpedoman kepada Firman Tuhan. Firman Tuhan menjadi suluh, pelita dan terang bagi jalan hidup kita. (Mazmur 118:105).

Jika ingin mendapat berkat, tercapai apa yang diimpikan jangan minta dari kekuatan lain, tetapi taatilah Perintah Tuhan, renungkan siang dan malam agar hidup memperoleh keberuntungan dan bahagia. (Maz 1:1-3)

Kotbah dua mingu lalu mengingatkan kita tentang tokoh Yusuf. Alkitab menyebutkan: apa saja yang dilakukannya berhasil. Letak rahasianya adalah penyertaan Tuhan. Baca Kejadian 39:3 (TB)  Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai TUHAN dan bahwa TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya,
Keberhasilan dari segala sesuatu yang kita kerjakan berada pada penyertaan Tuhan.

3. Kuat dan teguhkanlah hatimu: jangan kecut dan tawar hati.
Bahagian ketiga ini menegaskan agar Yosua jangan takut. Sekalipun musuhnya lebih besar dan pasukannya lebih banyak.  Jangan kecut dan tawar hati. Tuhan kekuatan dan kuasaNya akan menyelamatkan seperti makna kata Yosua. Bhs Ibrani berarti Tuhan menyelamatkan. Lihatlah kota Yeriko yang berdiri kokoh dan kuat, roboh dengan berkeliling meniup sangkakala.

Jangan kecut dan tawar hati, menguatkan bahwa Tuhan akan menyertai dan menopang Yosua dan bangsa Israel dalam menduduki tanah Kanaan.
Tuhan adalah kekuatan dan kuasanya besar dalam menghadapi segala tantangan yang mereka hadapi.

Sahabat yang baik hati. Kuat dan teguhkanlah hatimu! Suatu kalimat yang meneguhkan kita semua dalam melakukan tugas-tugas kita masing-masing. Mari lakukan setiao aktifitas dengan berpedoman kepada Firman. 
Jangan kecut dan tawar hati, Tuhan penolong dan sumber kekuatan kita. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...