Rabu, 24 Oktober 2018

MENYEMBAH TUHAN DALA KEBENARAN

*MENYEMBAH TUHAN DALAM KEBENARAN*

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati! Marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 25/10/2018

Yohanes 4:23-24 (TB)  Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

John 4:23-24 (RSV)  But the hour is coming, and now is, when the true worshipers will worship the Father in spirit and truth, for such the Father seeks to worship him.
God is spirit, and those who worship him must worship in spirit and truth."

Sekalipun Samaria dulunya adalah saudara orang Yahudi, namun sampai jaman Tuhan Yesus bagi Yahudi orang Samaria adalah pendosa. Penilaian terhadap Samaria yang demikian disebabkan pengalaman gesekan sejarah yang panjang. Bagi Yahudi, Samaria itu keturunan pemberontak sebagaimana kita tahu bahwa setelah Raja Salomo meninggal digantikan oleh Rehabeam, tapi 10 suku Israel memberontak kepada Rehabeam dipimpin oleh Yorobeam I. Mereka memerdekakan diri menjadi negara berdaulat yaitu negara Israel Utara berpusat di Samaria. Mereka juga membuka pusat peribadatan sendiri di Sikhem. Mereka tidak mau beribadah ke Bait Allah di Yerusalem yang dibangun jaman Salomo. Jadi penilaian Yahudi terhadap Samaria orang berdosa dapat dilihat dari pengalam politik dan pengalaman religius. Paskah kehancuran Israel dibawah Assyur tahun 720 SM, Israel hancur dan menyebabkan beberapa suku-suku Israel tidak tampak lagi, mungkin saja mereka menghilangkan identitasnya atau dalam perjalanan sejarah proses kawin campur dan perjumpaan dengan suku bangsa lain menjadi hilang, hanya satu yang menyatukan mereka yaitu sebutan orang Samaria.

Dari penjelasan diatas dapat kita pahami bagaimana orang Yahudi menilai orang Samaria sebagai pemberontak.  Mereka tidak taat kepada Allah Israel yang diyakini hadir di Bait Allah Yerusalem. Mereka membangun altar penyembahan dan pusat peribadahan sendiri namun bagi seorang Yahudi itu adalah penyembahan yang tidak benar dari kacamata Yahudi. Disinilah persinggungan dialog Yesus dengan perempuan Samaria. 

Injil Yohanes menyampaikan sebenarnya Yesus ingin ke Galilea, namun mengambil jalur lebih pendek lewat Samaria (Yoh 4:3). Tepat di siang hari, Yesus beristirahat di suatu tempat bernama Sikhar dekat sumur Yakub. Dapat kita bayangkan bagaimana letihnya berjalan seharian, maka beristirahat sejenak, sambil menunggu muridnya membeli makanan Yesus menunggu di Sumur Yakub dan berjumpa dengan perempuan Samaria yang hendak mengambil air.

Awal percakapan adalah Yesus meminta air, terus menjadi percakapan yang sangat berharga baik itu menyangkut pribadi perempuan Samaria, air kebidupan dan penyembahan yang benar. Yesus meyakinkan perempuan Samaria hingga dia percaya Yesus Kristuslah air kehidupan dan mengajak orangblain untuk datang kepada Yesus Kristus. Bukan hanya itu jika kita baca keseluruhan perempuan Samaria itu memiliki penjelasan yang sangat dalam akan arti penyembahan; menyembah Allah di dalam Roh dan Kebenaran.

Sebagaimana dijelaskan di atas, Yahudi mempersoalkan tempat penyembahan yang berkenan di hadapan Allah, dengan penjelasan Yesus bahwa waktunya telah datang bukan soal dimana kita beribadah, di Yerusalem atau di Sikhem atau di Bethel tetapi beribadah di dalam Roh.  Allah adalah Roh, yang melampauhi ruang dan waktu. Beribadah kepada Allah harus dipimpin oleh Roh itu sendiri yang mengarahkan hati dan pikiran kita kepada Allah melalui firman dan perintahNya.

Beribadah di dalam Roh bukan mepersoalkan tempatnya, bukan mepersoalkan tehniknya dan tata caranya tetapi persoalan essensinya apakah roh manusia itu mau mempusatkan hati dan pikirannya agar Allah mau berdiam di hati manusia. Beribadah yang benar adalah disertai dengan ketekunan hidup orang percaya di dalam kebenaran dan kasih yang nyata bagi sesama.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...