Jumat, 19 Oktober 2018

MENAFSIRKAN KITAB SUCI

*MENAFSIRKAN KITAB SUCI*

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita dalam melakukan aktifitas. Sabtu, 20/10/2018

2 Petrus 1:20 (TB)  Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri,

2 Peter 1:20 (RSV)  First of all you must understand this, that no prophecy of scripture is a matter of one's own interpretation,

Duet atau Duel; dua kata ini pernah menjadi suatu diskusi menarik untuk mencari hubungan  teologi dan sains. Ada yang memahami teologi (agama) dan sains (ilmu pengetahuan) sebagai duel, yang satu tidak membutuhkan yang lain.  Dari pihak ilmuan ada yang beranggapan seolah dengan ilmu yang dimiliki dapat membuktikan ketiadaan Tuhan. Inilah sains yang tidak agamis. Sebaliknya dari pihak agamawan juga ada yang  anti sains, seolah dalam mempelajari tentang Tuhan, orang tidak membutuhkan sains (ilmu pengetahuan). Benarkah demikian? Bagaimana  ilmu tanpa agama dan agama tanpa pengetabuan? Keduanya seharusnya duat yang baik; agama membantu sains menemukan misteri yang tidak dapat ditelusuri oleh sains dan sains dapat dipergunakan teologi dalam memahami misteri kedalaman agama. Pernyataan Albert Einstain menjadi penting merumusman hubungan keduanya: ilmu tanpa agama akan lumpuh, dan agama tanpa ilmu pengetahuan akan buta. Jadi keduanya bukanlah duel, melainkan duet yang saling melengkapi.

Mempelajari kitab suci tidak boleh seenaknya menafsirkan Alkitab, nubuatan-nubuatan dalam kita suci ditaksir-taksir menurut keinginan sendiri. Bagi Rasul Petrus di dalam iman harus ditambahkan pengetahuan. Baca 2 Petrus 1:5 (TB)  Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,

Dari pandangan ini Rasul Petrus menambahkan pentingnya pengetahuan membantu orang percaya memahami Alkitab. Namun harus diingat pula bahwa sekalipun ilmu-ilmu lain dapat membantu kita memahami Alkitab, namun dalam penafsiran teks-teks Alkitab harus dipahami menurut pandangan Alkitab itu sendiri.

Mempelajari kitab suci tidak boleh menafsirkannya dengan keinginan sendiri. Inilah yang diingatkan oleh rasul Petrus kepada jemaat mula-mula. Apa jadinya jika masing-masing menafsirkan kitab suci menurut keinginan sendiri? Dampaknya adalah bukan kehendak kitab suci yang diajarkan namun idiologi dan keinginan si penafsir. Jika masing-masing menafsirkan kitab suci menurut keinginan sendiri yang terjadi mebenarkanndiri dan menafikan yang lain. Disinilah sejak awal tasul Petrus mengingatkan gereja bahwa dalam menafsirkan Alkitab harus memilikk dasar hermeneutis yang dapat dipertanggung jawabkan secara iman dan didasarkan pada tujuan pemberitaan Alkitab itu sendiri. Penafsir Alkitab harus menggali makna teks di dalam konteksnya. Tugas penafsir selanjutnya adalah bagaimana merelevankan pesan teks pada konteks kita kini. Sehingga Alkitab menyinari dan memberikan pesan-pesan barharga bagi kehidupan kita masa kini. Jadi sekalipun ribuan tahun silam teks-teks Alkitab dituliskan, tetapi relevan bagi masyarakat di masa kini.

Sahabat yang baik hati! Dalam perjalanan sejarah gereja, telah banyak muncul bidaat atau sekte yang menafisrkan Alkitab dari satu sudut pandang tertentu sehingga tersesat. Menonjolkan ayat tertentu yang disukai, namun mengabaikan teks lain. Bahkan bahaya paling berbahaya dalam agam bukanlah dari luar agama, tetapi dari agama itu sendiri yang menafsirkan Alkitab menurut pemahaman sendiri sebagaimana munculnya berbagai aliran fundamental di dalam agama.  Membenarkan diri dan menyesatkan yang lain.

Sahabatku! Di mana pun saudara berada, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...