PUJILAH TUHAN
Selamat mengakhiri tahun 2017 dan menjelang tahun baru 2018!
Salah satu tradisi gereja HKBP adalah melaksanakan Ibadah Malam Mengakhiri Tahun. Ini suatu ketetapan yang didasari pada pemahaman Allah itu adalah Alpha dan Omega (awal dannakhir). Kita bersyukur dan hendak memuji Tuhan bahwa kita telah diberkati Tuhan dalam memasuki dan kita bersyukur pula mengakhiri tahun. Demikian setiap keluarga melaksanakan ibadah pergantian Tahun 00.00 syukur akhir dan awal tahun.
Dalam ibadah malam akhir tahun ini, HKBP mengangkat tema: Memuji Tuhan dari teks Mazmur 148:11-14. Dalam Mazmur ini seluruh ciptaan Tuhan diajak untuk memuji Tuhan yang ada di Sorga di tempat yang maha tinggi. Seluruh ciptaan memuji Tuhan baik mahkluk hidup maupun benda mati, besar dan kecil, dalam air samudera raya dan dalam angkasa, baik binatang dan tumbuhan di darat semuanya memuji Tuhan. Alasananya jelas karena Tuhan memerintah, menata dan mengatur seturut dengan kehendakNya.
1. Tuhan pencipta dan berdaulat atas semua ciptaanNya. Ajakan memuji Tuhan pantas kita sambut. Maaih ingat apa hal pertama yang dilakukan oleh Astronot Niel Amstrong tgl 20 Juli 1969 yang berhasil sampai ke bulan? Dia sujud dan takjub atas segala karya ciptaan Tuhan yang besar. Dia bersujud dan bersyukur bahwa Tuhan itu maha agung. Manusia yang dianggap terhebat, menciptakan sejarah baru pada peradaban sujud dan tersungkur. Ini penting, bahwa manusia bisa saja membuat sejarah besar dalam hidupnya, namun tak dapat membuat mundur perjalanan waktu. Inilah yang harus disadari oleh setiap insan dalam menghakhiri tahun 2017 ini. Tuhanlah yang menciptakan waktu. Jika kita diperkenankan mengakhiri tahun ini dan melangkahkan kaki kita memasuki tahun baru dalam beberapa jam lagi, itu semua karena anugerahNya.
Dia yang mencipta dan memelihara hidup kita. Tidak ada perjalanan waktu yang kita lalui tanpa diketahuinya dan segala perbuatanNya adalah mendatangkan kebaikan bagi kita. Jika kita baca keseluruhan Mazmur ini, seluruhnya ciptaan, alam raya manusia, binatang dan tumbuhan diajak untuk memuliakan Allah. Seluruh ciptaanNya ada pada pemerintahanNya.
2. Hai raja, pembesar dan pemimpin bangsa Pujilah Tuhan!
Hal kedua yang disapa oleh kotbah ini adalah orang-orang yang dihormati, disegani dan ditakuti di tengah-tengah masyarakat. Mereka semua diajak untuk memuji Tuhan. Status mereka yang dihormati dan ditakuti justru diajak untuk menjadi contoh dalam memuji Tuhan. Ajakan mazmur ini sebagai bukti bahwa pembesar -pembesar dalam dunia ini harus taat dan tunduk kepada Allah.
Dalam realitas masyarakat, ada banyak kasus orang yang memiliki status tinggi dalam masyarakat tidak ada rasa takut, bahkan kuasa dan posisinya dalam masyarakat menjadi alat kekuasaan untuk menindas orang. Mazmur ini mengingatkan di atas raja ada Raja, yaitu Allah Raja semesta alam yang memerintah dan kepadanya seluruh manusia sujud dan bersyukur. Ajakan ini mengundang seluruh pembesar, raja dan pemimpin dunia harus merendahkan diri dan memuji Tuhan Yang Mahatinggi.
3 . Ia Meninggikan Tanduk UmatNya.
Siapakah aku, saya adalah orang kecil yang tidak dipandang orang. Saya adalah manusia tersisihkan dan hidup di periperi kehidupan, jermal dan sering diabaikan orang. Ungkapan demikian sering muncul. Mazmur ini mengingatkan Tuhan telah mengangkat tanduk umatNya. Tanduk adalah simbol kekuatan dan kemuliaan, kemenangan dan kejayaan. Tuhan yang mengangkat manusia yang tersisihkan.
Teruna dan anak dara, mereka adalah generasi muda. Mereka dalam banyak hal masih mencari jati diri, sifat pribadi yang labil dan mudah berpengaruh, mudah diombang-ambingkan oleh keadaan. Mazmur ini mengajak kawula muda agar di masa muda tetap memuji Tuhan (Pengkotbah 11:9). Di sisi lain pada kaum muda orang banyak menaruh harapan yang besar, mereka adalah pewaris masa depan yang cerah maka mereka harus mempersiapkan diri menyongsong masa depan. Dalam masa muda mereka harus membentuk diri memiliki spiritualitas dan memuji dan memuliakan Tuhan.
Selamat beribadah dan menyongsong Tahun Baru
Depok, 31 Des 2017
Pdt Nekson M Simanjuntak
Sabtu, 30 Desember 2017
MENJADI AHLI WARIS
MENJADI AHLI WARIS
Selamat hari minggu dan menjelang tahun baru! Sungguh menarik kotbah pada minggu terakhir di tahun 2017 ini dari Galatia 4:4-7. Kita diingatkan oleh firman ini bahwa kita telah ditetapkan Allah menjadi anak-anak Allah dan menjadi pewaris kerajaanNya.
1. Ada kekeliruan orang Yahudi yang dikritik oleh Paulus, yakni mereka mereka menganggap umat pilihan Allah dan anak-anak Abraham otomatis menerima keselamatan apalagi mereka memiliki dan memilihara hukum Taurat. Seolah dengan status itu mereka secara otomatis menerima pewaris janji. Paulus menjelaskan justru dengan hukum Taurat menegaskan bahwa manusia sesungguhnya hidup di dalam dosa. Hukum Taurat menuntut kita taat melakukan kehendak Allah. Namun kenyataannya tak seorang pun dapat taat melakukanNya. Padahal tidak melakukan Taurat berarti kita berda dalam kutuk. Ulangan 27:26 (TB) Terkutuklah orang yang tidak menepati perkataan hukum Taurat ini dengan perbuatan. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin!" Maka oleh hukum Taurat kita tahu bahwa kita hidup di dalam dosa. Upah dosa adalah maut, maka manusia tidak bisa melepaskan diri dari kuasa dosa dari dirinya sendiri. Allah mengutus Yesus Kristus sebagai jalan keselamatan. Yesus Kristus menebus kita dari kutuk dosa. Barangsiapa percaya kepada Yesus Kristus beroleh keselamatan. Keselamatan yang kita terima bukan karena melakukan Taurat atau karena keturunan Abraham tetapi karena anugerah Allah.
2. Menjadi pewaris adalah Anugerah Allah. Paulus menekankan istilah anak untuk membedakannya dari hamba atau budak. Hamba adalah orang yang tidak merdeka, tidak memiliki hak warisan dari tuannya. Hamba hanya tetap seorang hamba sekalipun ditebus orang lain maka dia diperhamba tuan yang menebusnya. Dia tidak merdeka. Penebusan ini dipakai untuk memberikan penejlasan bahwa kita adalah anak melalui penebusan Yesus Kristus. Status kita dihadapan Allah adalah anak. Orang yang percaya kepada Yesus Kristus adalah anak-anak Allah. Status sebagai anak kita memiliki ikut sebagai ahli waris sang Bapa. Kita adalah anak-anakNya yang berseru kepada Tuhan sebagai ya Abba, ya Bapa. Memang benar kita secara lahiriah bukanlah anak-anak Abraham, namun kita adalah anak menurut perjanjian dan kita telah dimateraikan melalui baptisan. Anak-anak Allah menjadi status baru bagi yang menerima Yesus Kristus dan dinobatkan menjadi ahli waris kerajaan Allah.
3. Apa yang disampaikan Paulus ini menegaskan apa yang sering disampaikan oleh Yesus. Jika kita baca pengajaran dan kotbahNya; Yesus selalu mengajarkan bahwa Allah itu adalah Bapa kita. Yesus mengajar kita berdoa: Bapa Kami yang di Sorga, menunjukkan status anak bagi kita. Kita adalah anak-anakNya; yang dikasihiNya. (Mat 5:45 kamu.menjadi anak-anak Bapamu yang di Sorga, 5:48 Matius 5:48 (TB) Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Sahabat yang baik hati ! Kalau kita anak maka kita harus menunjukkan jati diri anak, seorang pewaris kerajaan Allah. Dalam tradisi raja-raja kuno; seorang pangeran akan disematkan cincin kerajaan atau mahkota putra maha raja sebagai bukti dia sunguh-sungguh pangaeran. Maka kemana pun dia pergi di seluruh wilayah kerajaan itu akan dilihat dan diketahui orang sebagai putra mahkota raja.
Maka demikianlah kotbah ini mengingatkan status keanakan kita: anak-anak pewaris kerajaan Sorga, anak-anak perjanjian yang dipilih dan ditetapkan menerima keselamatan maka dimana pun kita identitas dan jati diri kita sebagai anak Allah harus terpancar dalam diri kita.
Kehadiran Yesus Kristus yang kita rayakan di natal yang baru kita lalui mengangkat dan menetapkan kita anak-anak Allah sang pewaris janji. Maka sebagai anak Allah kita harus:
Pertama: mengingatkan kita akan kebaikan Allah. Allah adalah Bapa kita yang memelihara, melindungi dan memberkati kita anak-anakNya.
Kedua, Anak-Anak Allah hidup dalam terang, maka kati diri kita harus bersinar menyinari sekitar ( Ef 5:8)
Ketiga, Anak-anak Allah pewaris janji harus menjadi pembawa damai. (Mat 5:9)
Selamat menyongsong tahun baru
#pdt nekson m sjuntak
Selamat hari minggu dan menjelang tahun baru! Sungguh menarik kotbah pada minggu terakhir di tahun 2017 ini dari Galatia 4:4-7. Kita diingatkan oleh firman ini bahwa kita telah ditetapkan Allah menjadi anak-anak Allah dan menjadi pewaris kerajaanNya.
1. Ada kekeliruan orang Yahudi yang dikritik oleh Paulus, yakni mereka mereka menganggap umat pilihan Allah dan anak-anak Abraham otomatis menerima keselamatan apalagi mereka memiliki dan memilihara hukum Taurat. Seolah dengan status itu mereka secara otomatis menerima pewaris janji. Paulus menjelaskan justru dengan hukum Taurat menegaskan bahwa manusia sesungguhnya hidup di dalam dosa. Hukum Taurat menuntut kita taat melakukan kehendak Allah. Namun kenyataannya tak seorang pun dapat taat melakukanNya. Padahal tidak melakukan Taurat berarti kita berda dalam kutuk. Ulangan 27:26 (TB) Terkutuklah orang yang tidak menepati perkataan hukum Taurat ini dengan perbuatan. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin!" Maka oleh hukum Taurat kita tahu bahwa kita hidup di dalam dosa. Upah dosa adalah maut, maka manusia tidak bisa melepaskan diri dari kuasa dosa dari dirinya sendiri. Allah mengutus Yesus Kristus sebagai jalan keselamatan. Yesus Kristus menebus kita dari kutuk dosa. Barangsiapa percaya kepada Yesus Kristus beroleh keselamatan. Keselamatan yang kita terima bukan karena melakukan Taurat atau karena keturunan Abraham tetapi karena anugerah Allah.
2. Menjadi pewaris adalah Anugerah Allah. Paulus menekankan istilah anak untuk membedakannya dari hamba atau budak. Hamba adalah orang yang tidak merdeka, tidak memiliki hak warisan dari tuannya. Hamba hanya tetap seorang hamba sekalipun ditebus orang lain maka dia diperhamba tuan yang menebusnya. Dia tidak merdeka. Penebusan ini dipakai untuk memberikan penejlasan bahwa kita adalah anak melalui penebusan Yesus Kristus. Status kita dihadapan Allah adalah anak. Orang yang percaya kepada Yesus Kristus adalah anak-anak Allah. Status sebagai anak kita memiliki ikut sebagai ahli waris sang Bapa. Kita adalah anak-anakNya yang berseru kepada Tuhan sebagai ya Abba, ya Bapa. Memang benar kita secara lahiriah bukanlah anak-anak Abraham, namun kita adalah anak menurut perjanjian dan kita telah dimateraikan melalui baptisan. Anak-anak Allah menjadi status baru bagi yang menerima Yesus Kristus dan dinobatkan menjadi ahli waris kerajaan Allah.
3. Apa yang disampaikan Paulus ini menegaskan apa yang sering disampaikan oleh Yesus. Jika kita baca pengajaran dan kotbahNya; Yesus selalu mengajarkan bahwa Allah itu adalah Bapa kita. Yesus mengajar kita berdoa: Bapa Kami yang di Sorga, menunjukkan status anak bagi kita. Kita adalah anak-anakNya; yang dikasihiNya. (Mat 5:45 kamu.menjadi anak-anak Bapamu yang di Sorga, 5:48 Matius 5:48 (TB) Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Sahabat yang baik hati ! Kalau kita anak maka kita harus menunjukkan jati diri anak, seorang pewaris kerajaan Allah. Dalam tradisi raja-raja kuno; seorang pangeran akan disematkan cincin kerajaan atau mahkota putra maha raja sebagai bukti dia sunguh-sungguh pangaeran. Maka kemana pun dia pergi di seluruh wilayah kerajaan itu akan dilihat dan diketahui orang sebagai putra mahkota raja.
Maka demikianlah kotbah ini mengingatkan status keanakan kita: anak-anak pewaris kerajaan Sorga, anak-anak perjanjian yang dipilih dan ditetapkan menerima keselamatan maka dimana pun kita identitas dan jati diri kita sebagai anak Allah harus terpancar dalam diri kita.
Kehadiran Yesus Kristus yang kita rayakan di natal yang baru kita lalui mengangkat dan menetapkan kita anak-anak Allah sang pewaris janji. Maka sebagai anak Allah kita harus:
Pertama: mengingatkan kita akan kebaikan Allah. Allah adalah Bapa kita yang memelihara, melindungi dan memberkati kita anak-anakNya.
Kedua, Anak-Anak Allah hidup dalam terang, maka kati diri kita harus bersinar menyinari sekitar ( Ef 5:8)
Ketiga, Anak-anak Allah pewaris janji harus menjadi pembawa damai. (Mat 5:9)
Selamat menyongsong tahun baru
#pdt nekson m sjuntak
Jumat, 29 Desember 2017
MENERIMA KASIH KARUNIA
MENERIMA KASIH KARUNIA
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 30/12/217
Yohanes 1:16 (TB) Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia;
John 1:16 (RSV) And from his fulness have we all received, grace upon grace.
Ada hal menarik dari penjelasan Injil Yohanes tentang keselamatan. Jarak keselamatan itu diungkapkan dengan pendek dan mudah di pahami: pada mulanya adalah firman dan firman itu besama-sama dengan Allah dan firman itu adalah Allah. Firman telah menjadi daging. Dengan membaca pasal 1 Injil Yohanes kita sangat memahami akan missi Allah kepada manusia di dalam diri Yesus Kristus. Manusia ibarat seorang yang berjalan menuju tersesat, jika melanjutkan perjalannya akan menuju jurang kebinasaan. Namun di dalam Yesus Kristus kasih manusia menemukan jalan keselamatan. Itulah kasih karunia Allah yang nyata, Yesus Kristus adalah jalan yang keselamatan yang ditetapkan Allah. Barang siapa yang percaya memperoleh keselamatan. Yesus berkata: Akulah jalan, kebenaran dan hidup (Yoh 14:6).
Rencana keselamatan itu di dalam diri Yesus Kristus adalah kepenuhan Allah untuk menyelamatkan manusia. Keselamatan itu telah sempurna dan sudah selesai dikerjakan oleh Yesus Kristus. Itulah kasih karunia yang besar bagi kita. Allah telah memenuhi keselamatan melalui kehadiran Yesus Kristus di dunia ini. Atau dengan kata lain di dalam Yesus Kristus janji Allah dipenuhi.
Dalam kasih karunia diterjemahkan dari kata 'Xaris' menggambarkan seseorang yang tidak layak menerima sesuatu namun dia menerima suatu pemberian. Seperti seorang dalam pengadilan, sesungguhnya jika ditimbang dari perbuatannya dia akan divonnis bersalah bahkan vonnis mati, namun apa yang diterimanya dia dinyatakan bebas. Kebebasannya bukanlah karena dia benar dan layak bebas. Dia bebas hanya karena Xaris atau kasih karunia. Demikianlah manusia memperoleh kasih karunia di dalam diri Yesus Kristus.
Hidup di dalam kasih karunia adalah kebalikan dari Adam yang pertama yang dikeluarkan dari Eden. Itulah sebabnya Paulus dalam surat Roma menjelaskan melalui satu orang (Adam) manusia telah jatuh di dalam dosa. Melalui satu orang yaitu Yesus Kristus kita hidup di dalam kasih karunia.
Penjelasan Injil Yohanes ini menegaskan bahwa rencana keselamatan itu sesungguhnya ada pada Allah. Pertanyaan adalah jika kita orang yang memperoleh kasih karunia apakah tugas dan tanggung jawab kita? Ada ungkapan: pemberian adalah tanggung jawab. Seorang yang menerima job atau posisi baru tentu dia akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Demikian orang percaya tanggungjawab kita atas Xaris atau kasih karunia yang kita terima dari Tuhan. Maka kita harus bersyukur dan memelihara kebebasan. Satu hal yang ditekankan oleh Yohanes bahwa dunia ini kita diperhadapkan pada perlawanan gelap dan terang. Dengan menerima Xaris kiranya hidup kita diterangi Kristus dan terang yang ada pada kita mengusir kegelapan. Jangan lelah bekerja di ladang Tuhan tetaplah bersinar seperti lilin kecil, sekalipun kegelapan melingkupi sekitarmu, lilin kecil sangat berpengaruh menerangi sekitar yang dilingkupi kegelapan. Tuhan memberkati!
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 30/12/217
Yohanes 1:16 (TB) Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia;
John 1:16 (RSV) And from his fulness have we all received, grace upon grace.
Ada hal menarik dari penjelasan Injil Yohanes tentang keselamatan. Jarak keselamatan itu diungkapkan dengan pendek dan mudah di pahami: pada mulanya adalah firman dan firman itu besama-sama dengan Allah dan firman itu adalah Allah. Firman telah menjadi daging. Dengan membaca pasal 1 Injil Yohanes kita sangat memahami akan missi Allah kepada manusia di dalam diri Yesus Kristus. Manusia ibarat seorang yang berjalan menuju tersesat, jika melanjutkan perjalannya akan menuju jurang kebinasaan. Namun di dalam Yesus Kristus kasih manusia menemukan jalan keselamatan. Itulah kasih karunia Allah yang nyata, Yesus Kristus adalah jalan yang keselamatan yang ditetapkan Allah. Barang siapa yang percaya memperoleh keselamatan. Yesus berkata: Akulah jalan, kebenaran dan hidup (Yoh 14:6).
Rencana keselamatan itu di dalam diri Yesus Kristus adalah kepenuhan Allah untuk menyelamatkan manusia. Keselamatan itu telah sempurna dan sudah selesai dikerjakan oleh Yesus Kristus. Itulah kasih karunia yang besar bagi kita. Allah telah memenuhi keselamatan melalui kehadiran Yesus Kristus di dunia ini. Atau dengan kata lain di dalam Yesus Kristus janji Allah dipenuhi.
Dalam kasih karunia diterjemahkan dari kata 'Xaris' menggambarkan seseorang yang tidak layak menerima sesuatu namun dia menerima suatu pemberian. Seperti seorang dalam pengadilan, sesungguhnya jika ditimbang dari perbuatannya dia akan divonnis bersalah bahkan vonnis mati, namun apa yang diterimanya dia dinyatakan bebas. Kebebasannya bukanlah karena dia benar dan layak bebas. Dia bebas hanya karena Xaris atau kasih karunia. Demikianlah manusia memperoleh kasih karunia di dalam diri Yesus Kristus.
Hidup di dalam kasih karunia adalah kebalikan dari Adam yang pertama yang dikeluarkan dari Eden. Itulah sebabnya Paulus dalam surat Roma menjelaskan melalui satu orang (Adam) manusia telah jatuh di dalam dosa. Melalui satu orang yaitu Yesus Kristus kita hidup di dalam kasih karunia.
Penjelasan Injil Yohanes ini menegaskan bahwa rencana keselamatan itu sesungguhnya ada pada Allah. Pertanyaan adalah jika kita orang yang memperoleh kasih karunia apakah tugas dan tanggung jawab kita? Ada ungkapan: pemberian adalah tanggung jawab. Seorang yang menerima job atau posisi baru tentu dia akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Demikian orang percaya tanggungjawab kita atas Xaris atau kasih karunia yang kita terima dari Tuhan. Maka kita harus bersyukur dan memelihara kebebasan. Satu hal yang ditekankan oleh Yohanes bahwa dunia ini kita diperhadapkan pada perlawanan gelap dan terang. Dengan menerima Xaris kiranya hidup kita diterangi Kristus dan terang yang ada pada kita mengusir kegelapan. Jangan lelah bekerja di ladang Tuhan tetaplah bersinar seperti lilin kecil, sekalipun kegelapan melingkupi sekitarmu, lilin kecil sangat berpengaruh menerangi sekitar yang dilingkupi kegelapan. Tuhan memberkati!
#pdt nekson m sjuntak
Kamis, 28 Desember 2017
TUHAN BERSAMA ORANG YANG REMUK HATI
TUHAN BERSAMA ORANG YANG REMUK HATI
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 29/12/2017
Yesaya 57:15 (TB) Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.
Isaiah 57:15 (RSV) For thus says the high and lofty One who inhabits eternity, whose name is Holy: "I dwell in the high and holy place, and also with him who is of a contrite and humble spirit, to revive the spirit of the humble, and to revive the heart of the contrite.
Ada yang menarik dari renungan di pagi ini, di satu sisi keberadaan Allah itu adalah Allah yang transenden: berada jauh di tempat yang maha tinggi, tidak terjangkau oleh manusia. Allah itu kudus dan berada di tempat yang maha tinggi. Tetapi lihatlah di sisi lain Allah itu adalah immanen. Dia berada di tengah-tengah manusia yang mengalami penderitaan, berbeban bahkan yang remuk hati. Remuk hati adalah suatu istilah untuk menjelaskan keadaan seseorang yang frustrasi atau stress. Orang yang berjuang dalam hidupnya namun usahanya gagal dan seolah penuh kesiasiaan. Remuk hati, seolah tiada lagi tenaga dan kekuatan untuk bangkit berdiri, pasrah atas keadaan dan tak berdaya. Namun dalam situasi seperti inilah Yesaya memberitakan tentang penghiburan bagi umatNya. Allah hadir di tengah-tengah orang yang remuk hati.
Penjelasan Yesaya akan keberadaan Allah di tengah-tengah orang yang remuk hati menjadi penghiburan yang sangat berarti. Seberat apaoun beban hidup dan pergumulan seseorang, dia tidak sendirian tetapi ada Tuhan bersama-sama mereka dalam menanggung beban hidupnya. Dalam keadaan tak berdaya dan ketidak mampuan untuk bangkit berdiri ada Tuhan penopang dan penolong orang yang berkesusahan. Allah tidak membiarkan umatnya tenggelam oleh beban, tetapi Allah memberikan penghiburan dan memberi pertolongan. Penghiburan Allah tidak pernah terlambat. Tuhan datang tepat waktu tinggal kita harus setia dan bersabar menantikan pertologannya. Seperti Mazmur berikut: Mazmur 126:5 (TB) Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
Sahabat yang baik hati! Inilah ownghiburan bagi orang percaya. Dalam banyak pengalaman kita sering mengandalkan diri, kekuatan dan kemampuan diri. Kadang menjadi sombong seolah seluruh beban hidup bisa diatasi oleh karena kemampuan diri. Namun ketika tidak mampu lagi, dia remuk dan pukulan bathin yang susah disembuhkan. Renungan di pagi hari ini mengajak kita andalkan Tuhan yang senantiasa hadir dalam pergumulan hidup kita. Jika beban hidup terasa berat, jangan pernah berputus asa. Allah itu ada di tengah-tengah kita. Dia memberi pertolongan dan berkenan mengambil beban yang menimpa kita asalkan kita mau menyerahkan semua beban itu padanya.
1 Petrus 5:7 (TB) Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 29/12/2017
Yesaya 57:15 (TB) Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.
Isaiah 57:15 (RSV) For thus says the high and lofty One who inhabits eternity, whose name is Holy: "I dwell in the high and holy place, and also with him who is of a contrite and humble spirit, to revive the spirit of the humble, and to revive the heart of the contrite.
Ada yang menarik dari renungan di pagi ini, di satu sisi keberadaan Allah itu adalah Allah yang transenden: berada jauh di tempat yang maha tinggi, tidak terjangkau oleh manusia. Allah itu kudus dan berada di tempat yang maha tinggi. Tetapi lihatlah di sisi lain Allah itu adalah immanen. Dia berada di tengah-tengah manusia yang mengalami penderitaan, berbeban bahkan yang remuk hati. Remuk hati adalah suatu istilah untuk menjelaskan keadaan seseorang yang frustrasi atau stress. Orang yang berjuang dalam hidupnya namun usahanya gagal dan seolah penuh kesiasiaan. Remuk hati, seolah tiada lagi tenaga dan kekuatan untuk bangkit berdiri, pasrah atas keadaan dan tak berdaya. Namun dalam situasi seperti inilah Yesaya memberitakan tentang penghiburan bagi umatNya. Allah hadir di tengah-tengah orang yang remuk hati.
Penjelasan Yesaya akan keberadaan Allah di tengah-tengah orang yang remuk hati menjadi penghiburan yang sangat berarti. Seberat apaoun beban hidup dan pergumulan seseorang, dia tidak sendirian tetapi ada Tuhan bersama-sama mereka dalam menanggung beban hidupnya. Dalam keadaan tak berdaya dan ketidak mampuan untuk bangkit berdiri ada Tuhan penopang dan penolong orang yang berkesusahan. Allah tidak membiarkan umatnya tenggelam oleh beban, tetapi Allah memberikan penghiburan dan memberi pertolongan. Penghiburan Allah tidak pernah terlambat. Tuhan datang tepat waktu tinggal kita harus setia dan bersabar menantikan pertologannya. Seperti Mazmur berikut: Mazmur 126:5 (TB) Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
Sahabat yang baik hati! Inilah ownghiburan bagi orang percaya. Dalam banyak pengalaman kita sering mengandalkan diri, kekuatan dan kemampuan diri. Kadang menjadi sombong seolah seluruh beban hidup bisa diatasi oleh karena kemampuan diri. Namun ketika tidak mampu lagi, dia remuk dan pukulan bathin yang susah disembuhkan. Renungan di pagi hari ini mengajak kita andalkan Tuhan yang senantiasa hadir dalam pergumulan hidup kita. Jika beban hidup terasa berat, jangan pernah berputus asa. Allah itu ada di tengah-tengah kita. Dia memberi pertolongan dan berkenan mengambil beban yang menimpa kita asalkan kita mau menyerahkan semua beban itu padanya.
1 Petrus 5:7 (TB) Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
#pdt nekson m sjuntak
Rabu, 27 Desember 2017
PENEBUSAN KRISTUS
PENEBUSAN KRISTUS
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita gunakan waktu di pagi hari ini untuk berodoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 28/12/2017
Galatia 4:4-5 (TB) Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.
Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.
Galatians 4:4-5 (RSV) But when the time had fully come, God sent forth his Son, born of woman, born under the law,
to redeem those who were under the law, so that we might receive adoption as sons.
Istilah penebusan dalam Perjanjian Baru, muncul dari konteks perbudakan. Makna penebusan ini dipakai oleh Paulus agar lebih mudah dipahami arti penebusan Yesus Kristus dari kuk perhambaan dan kuasa dosa. Sejak manusia jatuh dalam doa manusia menjadi hamba dosa. Seperti seorang budak tidak akan pernah bisa menjadi seorang merdeka. Dia terikat kepada tuannya. Jika dia ditebus oleh seorang tuan, maka dia akan merdeka dari tuannya yang pertama dan terikat atau diperhamba kepada tuan yang baru menebusnya. Tidak ada lagi ikatan kepada tuan yang pertama tetapi sepenuhnya telah terikat pada tuan yang menebusnya. Seorang budak biasanya dibeli dengan uang tebusan.
Konsep ini dipakai oleh Paulus menjelaskan keberadaan manusia atas dosa dan penebusan Allah. Manusia telah jatuh di dalam dosa dan tak seorang pun mampu keluar dari kuasa dosa. Demikian dengan umat Allah ketika mereka menerima hukum Taurat berjanji akan melakukan apa yang diperintahkan oleh Taurat dan umat itu berkata amin. Dan terluruklah orang yang melanggar hukum Tulaurat dan umat itu mengatakan amin (Baca. Ulangan 26-27) ) Namun Hukum Taurat menegaskan bahwa manusia berdosa, karena tak seorang pun yang mampu melaksanakan hukum Taurat (Rom 3:10). Maka dengan penjelasan ini jelaslah bagi kaum Yahudi yang menganggap dirinya benar oleh karena mereka memelihara Taurat justru semakin menegaskan bahwa tak seorang pun benar dan kita telah diperhamba dosa. Upah dosa adalah maut (Rom 6:23).
Selagi kita takhluk di dalam hukum Taurat kita diperhamba dosa. Itulah sebanya Yesus Kristus datang ke dunia ini untuk menggenapi hukum taurat. Yesus datang untuk menebus kita manusia yang telah diperhamba oleh dosa. Penebusan Yesus dari kukuk hukum Taurat dilakukan dengan mengorbankan diri ya dengan mati di kayu salib (Band Gal 3:10) Efesus 1:7 (TB) Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,
Selanjutnya Yohanes menjelaskan: Yohanes 1:17 (TB) sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.
Dengan penebusan Yesus Kristus kita telah bebas dari kuasa dosa, kita menjadi umat kepunyaan Allah. Kita ditebus bukan diperlakukan sebagai hamba dihadapan Kristus, tetapi kita diangkat dan ditetapkan sebagai anak yang menyebut Allah sebagai Bapa atau ya Abba. Anak-anak Allah yang ditetapkan untuk menerima warisan kehidupan yang kekal.
Sahabat yang baik hati. Inilah sukacita kita, kita ditetapkan sebagai anak-anak Allah, ahli waris dalam kerajaan Allah. Penetapan kita menjadi wlahli waris bukan karena kemampuan kita memenuhi kehendak Allah sebagaimana dituntut oleh H.Taurat tetapi ditetapkan karena penebusan dan pengorbanan Yesus Kristus. Mari kita pelihara status baru ini. Mari kita tunjukkan sikap, perkataan dan perbuatan sebagai anak-anak Allah di manapun kita berada. Kita telah ditebus bukan dengan perak atau emas namun dengan darahNya yang mahal. Pengorbanan Kristus sungguh luar biasa karena kita sangat berharga di mata Tuhan. Tuhan memberkati.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita gunakan waktu di pagi hari ini untuk berodoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 28/12/2017
Galatia 4:4-5 (TB) Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.
Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.
Galatians 4:4-5 (RSV) But when the time had fully come, God sent forth his Son, born of woman, born under the law,
to redeem those who were under the law, so that we might receive adoption as sons.
Istilah penebusan dalam Perjanjian Baru, muncul dari konteks perbudakan. Makna penebusan ini dipakai oleh Paulus agar lebih mudah dipahami arti penebusan Yesus Kristus dari kuk perhambaan dan kuasa dosa. Sejak manusia jatuh dalam doa manusia menjadi hamba dosa. Seperti seorang budak tidak akan pernah bisa menjadi seorang merdeka. Dia terikat kepada tuannya. Jika dia ditebus oleh seorang tuan, maka dia akan merdeka dari tuannya yang pertama dan terikat atau diperhamba kepada tuan yang baru menebusnya. Tidak ada lagi ikatan kepada tuan yang pertama tetapi sepenuhnya telah terikat pada tuan yang menebusnya. Seorang budak biasanya dibeli dengan uang tebusan.
Konsep ini dipakai oleh Paulus menjelaskan keberadaan manusia atas dosa dan penebusan Allah. Manusia telah jatuh di dalam dosa dan tak seorang pun mampu keluar dari kuasa dosa. Demikian dengan umat Allah ketika mereka menerima hukum Taurat berjanji akan melakukan apa yang diperintahkan oleh Taurat dan umat itu berkata amin. Dan terluruklah orang yang melanggar hukum Tulaurat dan umat itu mengatakan amin (Baca. Ulangan 26-27) ) Namun Hukum Taurat menegaskan bahwa manusia berdosa, karena tak seorang pun yang mampu melaksanakan hukum Taurat (Rom 3:10). Maka dengan penjelasan ini jelaslah bagi kaum Yahudi yang menganggap dirinya benar oleh karena mereka memelihara Taurat justru semakin menegaskan bahwa tak seorang pun benar dan kita telah diperhamba dosa. Upah dosa adalah maut (Rom 6:23).
Selagi kita takhluk di dalam hukum Taurat kita diperhamba dosa. Itulah sebanya Yesus Kristus datang ke dunia ini untuk menggenapi hukum taurat. Yesus datang untuk menebus kita manusia yang telah diperhamba oleh dosa. Penebusan Yesus dari kukuk hukum Taurat dilakukan dengan mengorbankan diri ya dengan mati di kayu salib (Band Gal 3:10) Efesus 1:7 (TB) Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,
Selanjutnya Yohanes menjelaskan: Yohanes 1:17 (TB) sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.
Dengan penebusan Yesus Kristus kita telah bebas dari kuasa dosa, kita menjadi umat kepunyaan Allah. Kita ditebus bukan diperlakukan sebagai hamba dihadapan Kristus, tetapi kita diangkat dan ditetapkan sebagai anak yang menyebut Allah sebagai Bapa atau ya Abba. Anak-anak Allah yang ditetapkan untuk menerima warisan kehidupan yang kekal.
Sahabat yang baik hati. Inilah sukacita kita, kita ditetapkan sebagai anak-anak Allah, ahli waris dalam kerajaan Allah. Penetapan kita menjadi wlahli waris bukan karena kemampuan kita memenuhi kehendak Allah sebagaimana dituntut oleh H.Taurat tetapi ditetapkan karena penebusan dan pengorbanan Yesus Kristus. Mari kita pelihara status baru ini. Mari kita tunjukkan sikap, perkataan dan perbuatan sebagai anak-anak Allah di manapun kita berada. Kita telah ditebus bukan dengan perak atau emas namun dengan darahNya yang mahal. Pengorbanan Kristus sungguh luar biasa karena kita sangat berharga di mata Tuhan. Tuhan memberkati.
#pdt nekson m sjuntak
Selasa, 26 Desember 2017
PENGHUKUMANNYA ATAS SELURUH BUMI
PENGHUKUMANNYA ATAS SELURUH BUMI
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 27/12/2017
Mazmur 105:7 (TB) Dialah TUHAN, Allah kita, di seluruh bumi berlaku penghukuman-Nya.
Psalms 105:7 (RSV) He is the LORD our God; his judgments are in all the earth.
Satu hal yang harus kita sadari dalam hidup ini adalah Tuhan itu hakim atas seluruh sikap dan perbuatan kita. Tidak satupun di antara makhluk yang dapat menghindari dari hukumanNya, karena itu setiap orang akan menghadap Allah dan mempertanggung-jawabkan hidupnya dalam penghakiman.
Tuha itu Mahatahu; tidak ada yang tidak diketahuiNya, seluruh data dan informasi mengenai diri, rekam jejak, sikap dan perbuatan kita terekam secara lengkap dalam buku kehidupan. Bagi Allah tidak ada yang tersembunyi, sehebat apapun manusia dapat menyembunyikan perbuatannya, rencananya bahkan maksud hati yang tersembunyi di bilik hati paling dalam semuanya diketahui oleh Allah. Dalam penghakimanNya semua orang akan mempertanggung-jawabkan hidupnya di hadapan Allah.
Hal kedua yang perlu kita sadari adalah bahwa penghakiman Tuhan bukanlah hanya berkaitan dengan eskhatologi. Namun penghakiman Tuhan itu berlaku kini. Tuhan menimbang dan membuat keputusan akan apa yang akan terjadi dalam hidup kita. Namun kita harus memahami bahwa penghukuman Allah bukanlah karma yang diyakini sebagai balasan atas kebaikan atau kejahatan. Jika seseorang jahat maka akan ditimpa kejahatan, dan jika baik akan memperoleh kebaikan. Sama sekali tidak. Apa yang terjadi dalam hidup kita bukanlah buah atau upah yang kita perbuat. Jadi jika hal buruk terjadi janganlah menghakimiNya Tuhan telah menghukumNya. Apa yang terjadi dalam hidup kita semuanya diketahui Allah. Allah dapat bekerja mendatangkan kebaikan bagi kita baik dalammhal baik maupun dalam hal buruk.
Dengan menyadari penghakiman Allah, kita semakin menyadari bahwa tak ada satupun wilayah di jagad ini yang tidak dibawah pemerintahan Allah. Tidak ada batas ruang tertentu yang tidak disentuh oleh pemerintahan Allah; tetapi semua ruang dan waktu berada dalam pengaturan, pengawasan dan pemerintahan Allah. Karena itu kita harus semakin takut akan Tuhan dalam hidup ini.
Sahabat yang baik hati, mazmur pagi ini mengingatkan kita akan penghukuman Allah; semua orang akan mengahadapinya. Mari kita sadari dan biarkan diri kita diperintah oleh kehendak Allah. Setiap ada keinginan daging dan keinginan jahat dalam diri kita kita harus menguasai diri dan melawan segala tindakan yang berlawanan dengan kehendakNya. Kita harus ingat dan sadari tidak ada yang tersembunyi dihadapanNya.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 27/12/2017
Mazmur 105:7 (TB) Dialah TUHAN, Allah kita, di seluruh bumi berlaku penghukuman-Nya.
Psalms 105:7 (RSV) He is the LORD our God; his judgments are in all the earth.
Satu hal yang harus kita sadari dalam hidup ini adalah Tuhan itu hakim atas seluruh sikap dan perbuatan kita. Tidak satupun di antara makhluk yang dapat menghindari dari hukumanNya, karena itu setiap orang akan menghadap Allah dan mempertanggung-jawabkan hidupnya dalam penghakiman.
Tuha itu Mahatahu; tidak ada yang tidak diketahuiNya, seluruh data dan informasi mengenai diri, rekam jejak, sikap dan perbuatan kita terekam secara lengkap dalam buku kehidupan. Bagi Allah tidak ada yang tersembunyi, sehebat apapun manusia dapat menyembunyikan perbuatannya, rencananya bahkan maksud hati yang tersembunyi di bilik hati paling dalam semuanya diketahui oleh Allah. Dalam penghakimanNya semua orang akan mempertanggung-jawabkan hidupnya di hadapan Allah.
Hal kedua yang perlu kita sadari adalah bahwa penghakiman Tuhan bukanlah hanya berkaitan dengan eskhatologi. Namun penghakiman Tuhan itu berlaku kini. Tuhan menimbang dan membuat keputusan akan apa yang akan terjadi dalam hidup kita. Namun kita harus memahami bahwa penghukuman Allah bukanlah karma yang diyakini sebagai balasan atas kebaikan atau kejahatan. Jika seseorang jahat maka akan ditimpa kejahatan, dan jika baik akan memperoleh kebaikan. Sama sekali tidak. Apa yang terjadi dalam hidup kita bukanlah buah atau upah yang kita perbuat. Jadi jika hal buruk terjadi janganlah menghakimiNya Tuhan telah menghukumNya. Apa yang terjadi dalam hidup kita semuanya diketahui Allah. Allah dapat bekerja mendatangkan kebaikan bagi kita baik dalammhal baik maupun dalam hal buruk.
Dengan menyadari penghakiman Allah, kita semakin menyadari bahwa tak ada satupun wilayah di jagad ini yang tidak dibawah pemerintahan Allah. Tidak ada batas ruang tertentu yang tidak disentuh oleh pemerintahan Allah; tetapi semua ruang dan waktu berada dalam pengaturan, pengawasan dan pemerintahan Allah. Karena itu kita harus semakin takut akan Tuhan dalam hidup ini.
Sahabat yang baik hati, mazmur pagi ini mengingatkan kita akan penghukuman Allah; semua orang akan mengahadapinya. Mari kita sadari dan biarkan diri kita diperintah oleh kehendak Allah. Setiap ada keinginan daging dan keinginan jahat dalam diri kita kita harus menguasai diri dan melawan segala tindakan yang berlawanan dengan kehendakNya. Kita harus ingat dan sadari tidak ada yang tersembunyi dihadapanNya.
#pdt nekson m sjuntak
Minggu, 24 Desember 2017
BERITAKANLAH TUHAN ITU RAJA
BERITAKANLAH TUHAN ITU RAJA:
Memulihkan dan Menghibur UmatNya
Memulihkan dan Menghibur UmatNya
Selamat Natal! Sahabat yang baik hati, firman Tuhan pada Natal ini mengajak kita untuk melakukan tugas orang beriman. Jika kita pada malam Natal menyambut Yesus yang lahir itu adalah kekuatan bagi orang percaya, rahasia Allah yang diungkapkan dan mengajak kita menjadi orang yang melayani (pangoloi di Tuhan). Maka kotbah Natal i ini dari Yesaya 52:5-7 ini mengajak kita untuk missi baru yaitu menjadi pewarta kabar baik.
1. Jadilah Pembawa Kabar Sukacita;
Orang percaya kni adalah pewarta, bukun semacam wartawan pemburu berita dan pewarta. Ibarat Jurnalis yang mempublikasikan berita tentang yang dilihatNya. Jika di malam natal kita diajak melihat Yesus yang lahir itu saat ininkota harus memberitakannya. Bahwa Tuhan telah menggenapi janjiNya dengan kelahiran Yesus Kristus.
Orang percaya kni adalah pewarta, bukun semacam wartawan pemburu berita dan pewarta. Ibarat Jurnalis yang mempublikasikan berita tentang yang dilihatNya. Jika di malam natal kita diajak melihat Yesus yang lahir itu saat ininkota harus memberitakannya. Bahwa Tuhan telah menggenapi janjiNya dengan kelahiran Yesus Kristus.
Marilah membuka Alkitab Lukas 2:16-17, gembala di ladang Efrata menjadi perwarta atau pemberita kabar baik yang menyambaikan bahwa Yesus telah lahir dan semua orang yang mendengar berita para gembala itu tercengang. Jika wartawan atau jurnalis memberitakan suatu peristiwa itu adalah hal biasa atau lumrah, namun Natal mengubah siapa saja menjadi pewarta Good News.
Natal berhadapan dengan para sarachen yang memproduksikan hoax, berita bohong dan penyebar kebencian. Orang yang menyambut Natal adalah pewarta kabar baik, pemberita kebenaran dan pemberita damai dan perekat bagi sesama.
2. Berita Sukacita apa yang kita wartakan?
Raja adalah yang memimpin, memerintah dan membawa orang rakyat yang dipimpinnya kepada damai sejahtera, kemakmuran dan kedamaian.
Raja adalah yang memimpin, memerintah dan membawa orang rakyat yang dipimpinnya kepada damai sejahtera, kemakmuran dan kedamaian.
Raja yang kita sambut di Natal itu adalah:
A. Allah itu adalah Raja Damai (Syalom)
Yesaya 9:6 (TB) (9-5) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Yesaya 9:6 (TB) (9-5) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Kerajaan Allah itu adalah memerintah bukan dengan kuasa dan pedang, tetapi raja yanv memerintah dengan damai, tongkat yang digunakan bukan untjk memukul gembalaannya (yang dimpimnya) tetapi untuk melindungi dari kejahatan.
B. Allah itu Raja Kemuliaan (Mazmur 24:7-10).
Setelah manusia jatuh kedalam dosa manusia telah kehilangan kemuliaan. Rupa kita buruk dan tercemar oleh dosa dan pelanggaran, seharusnya kita malu atas diri kita dan perbuatan kita. Ibarat orang menutu wajahnya kmnamun Tuhan memulihkan kemuliaan kita. Tuhan mengampuni dosa dan pelanggaran kita. Oleh lenebusan Kristus kita dipulihkan. Kita adalah mahkluk mulia yang diberi mandat ilahi dan segambar dengan rupa Allah.
Setelah manusia jatuh kedalam dosa manusia telah kehilangan kemuliaan. Rupa kita buruk dan tercemar oleh dosa dan pelanggaran, seharusnya kita malu atas diri kita dan perbuatan kita. Ibarat orang menutu wajahnya kmnamun Tuhan memulihkan kemuliaan kita. Tuhan mengampuni dosa dan pelanggaran kita. Oleh lenebusan Kristus kita dipulihkan. Kita adalah mahkluk mulia yang diberi mandat ilahi dan segambar dengan rupa Allah.
Oleh peristiwa natal kemuliaan manusia dipulihkan. Jangan ada lagi upaya manusia untuk merendahkan dirinya dan sesamanya melalui perbuatan dosa, kekerasaan dan segala bentuk kejahatan yang merendahkan martabat manusia. Tetapi kita semua menjadi mptivator bagi sesama gang mengangkat dan memuliakan sesama, hormat dan memuliakan sesama.
3. Tuhan kembali Ke Sion: menghibur dan memulihkan keadaan umatNya.
Mengingatkan kita akan pemulihan umatNya. Tuhan dengan tangannya yang perkasa memberkati umatNya. Kuasa Allah yangbperkasa menjadi andalan setiap orang percaya.
Yesaya 52:9 (TB) Bergembiralah, bersorak-sorailah bersama-sama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab TUHAN telah menghibur umat-Nya, telah menebus Yerusalem.
Yesaya 52:9 (TB) Bergembiralah, bersorak-sorailah bersama-sama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab TUHAN telah menghibur umat-Nya, telah menebus Yerusalem.
Tuhan menghibur umatNya. Kota yangbdulu kota ratapan akan menjadi kota sukcacita. Kota yang dulunya tak satupun anak-anak bermain dan tidak ada orang tua berjalan di kota itu yang tinggal puing dan korban perang. Tuhan akan memulihkannya.
Peristiwa pemulihan Allah inilah menjadi sukacita bagi kita semua. Tuhan datang dan memerintah dari Sion untuk memulihkan sukacita.
Selamat Natal 2017
Salam kami Pdt Nekson M Simanjuntak
Salam kami Pdt Nekson M Simanjuntak
NATAL: NUNGA PATAR HASIMOON NI DEBATA
NATAL: NUNGA PATAR HASIMOON NI DEBATA
Horas ma di hita saluhutna jala selamat Natal ma hupasahat hami tu hita sude. Apala di borngin natal on dipatubegehon tu hita Barita Nauli sian Rom 16:25-27 paboahon, ia Barita Hatutubu ni Tuhan Jesus ima barita las ni roha godang. Toho do nidok ni Endetai: halalas ni roha godang na hubaritahonon on, nunga tubu si palua di hita jolma on. Hasangapon di Dsbata damedame ma di jolma. Lomk ni roha ni Debata hajolmaon muse.
Molo tauhal turpuk Evangelium di Parpunguan Natal borngin on marsaringar hataNa mandok tu hita:
1. Natal ima barita nauli na margogoihon bangso ni Debata. "tuk margogoihon hamu" ayat 25
Boasa Natal Margogoihon hita, nuaeng torop do halak naung loja, loja manjalahi na ringkot di ngoluan alai ndang ra sungkup. Barita nauli ma gogo dohot las ni roha di angka na loja songon na didok Jesus; ro ma hamu tu ahu angka na loja jala na sorat asa hupasonang hamu. (Mat 11:28)
Barita Natal manang hatutubu ni Tuhanta Jesus ima gogo di angka naung gale. Aha do mambaen hita gale, gumodang ma ra ala ni sahit. Tupa do godang sian hita naung gale loja manjalahi parubat asa jumpang hamamalum ni sahit. Di hata gorik sahit ima hagaleon; gale, surut gogo. Na boi do togos pamatang alai.orik pe sahit songfop pintor gale do pamatangna. Natal on ma gogo di hita. Tu angka na maraahit, nang pe gale pamatang alae tondinta naeng hiras.
2. Natal papatarhon hasimoon manang rahasia ni Debata. Naung buni di angka na deba alai patar doi di angka n porsea . "hasimoon naung dipaullop" Ay 26)
Molo tatontin di angka film isara ni halak na manjalahi harta karun, godang angka kodekode rahasia na ingkon ungkapon nasida asa jumpang harta karun. Songoni ma nuaeng Borngin Natal on mistery bagabaga naung niuarihon ni Debata marhite angka panurirang patar mai nuaeng diadopanta. Ndang buni be haluaon i, ndang siluluan be ai nunga mullop, nunga patar jalan nungga jumpang hita i di Jesus na tubu i. Songon parroha sian purba naung marnida bintangi songoni ma nang angka na porseai marnida haluaon i. Songon angka malim namambuka buku panurirang Mikha di jolo ni Herodes, songoni ma nang na porsea i marnida haluaon di diri ni Jesus. Songon si Simeon na marnida jala manjanghon Jesus di abinganna napauluaonmu ma ma bangasom.
Ndang buni haluaon i, naingkon ungkapon marhite rumus matematika. Molo songoni angka na pistar do boi marnida haluaon. Ndang buni haluaoni na ingkon jumpangan songon halak na ingkon bertapa di pigapiga tahap. Debata sandiri do papatarhon hasimoon i tu sude halak so.mardia imbar. Dipapatr do tu parroha sian purba, dipapatar do tu angka parmahan naso mardihadiha. Ndang adong alasan ni.manangbise pe ndang manjanghon Jesus i. Alanii las ma rohanta songon ende ni pardisurgoi na mangsndehon: Hasangapon ma di Debata na di ginjang, jala dame ma di tanoon di angka jolma halomoan i.
3. Natal manjouhon hita asa gabe pangoloi di Ibana. "asa dioloi be porsea" ay 26
Molo tadok hita naung manjanghon si Paluai, tarida ma parbuena di ngolu ni hita ima gabe pangoloi ma hita di Debata.
Ndada songon si Adam be hita na mangalaosi patik na tinonahon ni Debata. Alai songon si Maria ma hita na mandok. Naposo ni Tuhani do ahu sausaut ma tu ahu songon na nidokmi.
Molo tajanghon do sipaluai, ndada sonfon si Thomas be hita na mandok ndang porsea ahu saleleng so hujama.bugang nai. Alai naeng ma hita porsea nang pe so taida.
Molo tajanghon do Jesus di borngin natal on, ndada songon si Petrus be hita na pola mansoadahon Jesus mandok ndang hutanda i jala ndang huantusi na nidokmi. Alai gabe pangoloi ma hita songon si Jesaya mandok: dison do ahu, rade do ahu suru ma ahu.
Molo tajanghon do Jesus sipaluai, pasidingon maroha Judas na manjehehon donganna manang songon roha Herodes na mamunu dht mansoadahon donganna. Alai taoloi ma Jesus na sai manjauhon hita asa gok dame dht roha na masihaholongan.
Barita nauli do barita hatutubu ni Jesus i. Ido gogo di hita. Nunga patar haluaoni di hita tajanghon ma Jesus di ngolunta jala gabe pangoloi ma hita di Debata.
Selamat Natal di hita Sude
Sian hami
Pdt Nekson M Simanjuntak
Horas ma di hita saluhutna jala selamat Natal ma hupasahat hami tu hita sude. Apala di borngin natal on dipatubegehon tu hita Barita Nauli sian Rom 16:25-27 paboahon, ia Barita Hatutubu ni Tuhan Jesus ima barita las ni roha godang. Toho do nidok ni Endetai: halalas ni roha godang na hubaritahonon on, nunga tubu si palua di hita jolma on. Hasangapon di Dsbata damedame ma di jolma. Lomk ni roha ni Debata hajolmaon muse.
Molo tauhal turpuk Evangelium di Parpunguan Natal borngin on marsaringar hataNa mandok tu hita:
1. Natal ima barita nauli na margogoihon bangso ni Debata. "tuk margogoihon hamu" ayat 25
Boasa Natal Margogoihon hita, nuaeng torop do halak naung loja, loja manjalahi na ringkot di ngoluan alai ndang ra sungkup. Barita nauli ma gogo dohot las ni roha di angka na loja songon na didok Jesus; ro ma hamu tu ahu angka na loja jala na sorat asa hupasonang hamu. (Mat 11:28)
Barita Natal manang hatutubu ni Tuhanta Jesus ima gogo di angka naung gale. Aha do mambaen hita gale, gumodang ma ra ala ni sahit. Tupa do godang sian hita naung gale loja manjalahi parubat asa jumpang hamamalum ni sahit. Di hata gorik sahit ima hagaleon; gale, surut gogo. Na boi do togos pamatang alai.orik pe sahit songfop pintor gale do pamatangna. Natal on ma gogo di hita. Tu angka na maraahit, nang pe gale pamatang alae tondinta naeng hiras.
2. Natal papatarhon hasimoon manang rahasia ni Debata. Naung buni di angka na deba alai patar doi di angka n porsea . "hasimoon naung dipaullop" Ay 26)
Molo tatontin di angka film isara ni halak na manjalahi harta karun, godang angka kodekode rahasia na ingkon ungkapon nasida asa jumpang harta karun. Songoni ma nuaeng Borngin Natal on mistery bagabaga naung niuarihon ni Debata marhite angka panurirang patar mai nuaeng diadopanta. Ndang buni be haluaon i, ndang siluluan be ai nunga mullop, nunga patar jalan nungga jumpang hita i di Jesus na tubu i. Songon parroha sian purba naung marnida bintangi songoni ma nang angka na porseai marnida haluaon i. Songon angka malim namambuka buku panurirang Mikha di jolo ni Herodes, songoni ma nang na porsea i marnida haluaon di diri ni Jesus. Songon si Simeon na marnida jala manjanghon Jesus di abinganna napauluaonmu ma ma bangasom.
Ndang buni haluaon i, naingkon ungkapon marhite rumus matematika. Molo songoni angka na pistar do boi marnida haluaon. Ndang buni haluaoni na ingkon jumpangan songon halak na ingkon bertapa di pigapiga tahap. Debata sandiri do papatarhon hasimoon i tu sude halak so.mardia imbar. Dipapatr do tu parroha sian purba, dipapatar do tu angka parmahan naso mardihadiha. Ndang adong alasan ni.manangbise pe ndang manjanghon Jesus i. Alanii las ma rohanta songon ende ni pardisurgoi na mangsndehon: Hasangapon ma di Debata na di ginjang, jala dame ma di tanoon di angka jolma halomoan i.
3. Natal manjouhon hita asa gabe pangoloi di Ibana. "asa dioloi be porsea" ay 26
Molo tadok hita naung manjanghon si Paluai, tarida ma parbuena di ngolu ni hita ima gabe pangoloi ma hita di Debata.
Ndada songon si Adam be hita na mangalaosi patik na tinonahon ni Debata. Alai songon si Maria ma hita na mandok. Naposo ni Tuhani do ahu sausaut ma tu ahu songon na nidokmi.
Molo tajanghon do sipaluai, ndada sonfon si Thomas be hita na mandok ndang porsea ahu saleleng so hujama.bugang nai. Alai naeng ma hita porsea nang pe so taida.
Molo tajanghon do Jesus di borngin natal on, ndada songon si Petrus be hita na pola mansoadahon Jesus mandok ndang hutanda i jala ndang huantusi na nidokmi. Alai gabe pangoloi ma hita songon si Jesaya mandok: dison do ahu, rade do ahu suru ma ahu.
Molo tajanghon do Jesus sipaluai, pasidingon maroha Judas na manjehehon donganna manang songon roha Herodes na mamunu dht mansoadahon donganna. Alai taoloi ma Jesus na sai manjauhon hita asa gok dame dht roha na masihaholongan.
Barita nauli do barita hatutubu ni Jesus i. Ido gogo di hita. Nunga patar haluaoni di hita tajanghon ma Jesus di ngolunta jala gabe pangoloi ma hita di Debata.
Selamat Natal di hita Sude
Sian hami
Pdt Nekson M Simanjuntak
Sabtu, 23 Desember 2017
TUHAN DATANG MEMBAWA KASIH KARUNIA
TUHAN DATANG MEMBAWA KASIH KARUNIA
(Lukas 1:26-38)
Selamat Hari minggu Advent IV! Kita telah tiba pada minggu advent keempat dengan thema penantian Mesias yang datang ke dunia melalui kelahiran Yesus Kristus di Bethlehem. Kita menerima sukacita yang besar bahwa janji Tuhan digenapi, Allah melawat umatNya dan memberi kasih karunia.
Dalam kotbah ini kita diperkenalkan dua tokoh tokoh. Pertama adalah Maria dipilih menjadi saluran kasih karunia Allah. Maria akan mengandung dan melahirkan namanya akan disebut Yesus. Tokoh kedua adalah Yesus Kristus. Yesus lahir dari anak dara Maria, dikandung oleh Roh Kudus. Ini menjelaskan bahwa Yesus bukanlah anak genetik semata, tetapi Anak Allah yang dikandung Roh Kudus: yang membawa missi Allah untuk menebus dan menyelamatkan manusia yang tertawan oleh dosa. Sejak manusia jatuh dalam dosa, manusia dikuasai oleh dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Rom 3:23) dan upah dosa adalah maut (Rom 6:23). Maka Allah mengasihi manusia dan menyelamatkanNya dengan kehadiran Yesus Kristus di dunia ini.
1) Jangan Takut!
Sapaan malaikat ini merupakan jaminan terhadap Maria, agar tidak takut akan bernagai hal yang akan terjadi dalam hidupnya. Tuhan hendak memakainya melakukan suatu missi yang besar. Ini suatu hal yang penting dikembangkan bahwa setiap insan dapat dipakai oleh Allah sebagai saluran berkat dan kasih karunia di dunia ini.
Tugas Maria sangat sangat sulit: bagaimana seorang anak gadis perawan harus mengandung dan melahirkan? Bukankah itu aib di tengah masyarakat bahkan dia bisa saja dicela dan kehilangan kekasih hatinya Yusuf. Namun Maria diyakinkan bahwa Allah juga turut bekerja dan memberitahukan hal tersebut pada Yusuf. Dalam injil Matius, Yusuf memahami apa yang terjadi pada Maria dan melakukan seperti pesan malaikat (Mat 1:24). Matia menjadi saluran berkat: dia beriman, hidup benar dan mau melakukan kehendak Allah. Tuhan menyertai Maria dalam semua kekhawatiran dan kegelisahan akan tugasnya yang maha berat dan maha mulia ini. Tuhan memelihara hidupnya dengan jaminan Roh Kudus. Lukas 1:35 (TB) Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
Jangan Takut! Inilah suatu jaminan dalam hidup kita seberat apapun pekerjaan dan tugas yang kita lakukan dan seberat apapun pergumulan hidup yang menekan kita. Jalanilah di dalam pemeliharaan Tuhan. Tuhan menolong dan memampukan kita!
2) Tuhan memenuhi janji Keselamatan! Kehadiran Yesus merupakan pemenuhan sejarah keselamatan bagi umat Allah. Allah memenuhi janjiNya: Allah yang Maha Tinggi datang melawat manusia. Gelar-gelar Mesias yang disebutkan dalam perkkop kotbah minggu ini meyakinkan kita semua bahwa janji Allah dipenuhi dan digenapi di dalam diri Yesus. Baik itu konsep tentang keselamatan, pemulihan umat Allah dan kejayaan kerajaan Daud yang kekal.
- Anak Allah Yang Mahatinggi. (ay 32)
- Pewaris takhta Daud, bapa leluhur-Nya, (ay 32)
- Raja atas keturunan Yakub (ay 33)
- Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan. (ay 33)
Gelar-gelar Mesianis yang disebutkan ini menunjukkan bahwa segala nubuatan dan janji kedatangan Mesias telah digenapi di dalam diri Yesus Kristus. Yesus akan memulihkan kerajaan umatNya
3. Hamba yang setia: jadilah padaku menurut perkataanmu!
Hal ketiga yang menarik dalam kotbah ini adalah kesediaan Maria: "Aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu." (Luk 2:38). Suatu sikap kesediaan menerima mandat Allah. Maria dengan yang tulus dan iklas melakukan mandat Allah. Jawaban Maria adalah pembuktian konskwensi seorang hamba Allah yang bersedia melakukan missi Allah.
Saluran kasih karunia harus diikuti dengan kesediaan dan ketulusan untuk mengabdi dan mewujudkan kehendak Allah di dunia ini. Advent keempat ini kita diajak kembali meneladani Maria yang tulus hati mengemban dan melaksanakan mandat Allah dalam hidupnya.
Selamat Advent IV
Salam
Pdt Nekson M Simanjuntak
(Lukas 1:26-38)
Selamat Hari minggu Advent IV! Kita telah tiba pada minggu advent keempat dengan thema penantian Mesias yang datang ke dunia melalui kelahiran Yesus Kristus di Bethlehem. Kita menerima sukacita yang besar bahwa janji Tuhan digenapi, Allah melawat umatNya dan memberi kasih karunia.
Dalam kotbah ini kita diperkenalkan dua tokoh tokoh. Pertama adalah Maria dipilih menjadi saluran kasih karunia Allah. Maria akan mengandung dan melahirkan namanya akan disebut Yesus. Tokoh kedua adalah Yesus Kristus. Yesus lahir dari anak dara Maria, dikandung oleh Roh Kudus. Ini menjelaskan bahwa Yesus bukanlah anak genetik semata, tetapi Anak Allah yang dikandung Roh Kudus: yang membawa missi Allah untuk menebus dan menyelamatkan manusia yang tertawan oleh dosa. Sejak manusia jatuh dalam dosa, manusia dikuasai oleh dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Rom 3:23) dan upah dosa adalah maut (Rom 6:23). Maka Allah mengasihi manusia dan menyelamatkanNya dengan kehadiran Yesus Kristus di dunia ini.
1) Jangan Takut!
Sapaan malaikat ini merupakan jaminan terhadap Maria, agar tidak takut akan bernagai hal yang akan terjadi dalam hidupnya. Tuhan hendak memakainya melakukan suatu missi yang besar. Ini suatu hal yang penting dikembangkan bahwa setiap insan dapat dipakai oleh Allah sebagai saluran berkat dan kasih karunia di dunia ini.
Tugas Maria sangat sangat sulit: bagaimana seorang anak gadis perawan harus mengandung dan melahirkan? Bukankah itu aib di tengah masyarakat bahkan dia bisa saja dicela dan kehilangan kekasih hatinya Yusuf. Namun Maria diyakinkan bahwa Allah juga turut bekerja dan memberitahukan hal tersebut pada Yusuf. Dalam injil Matius, Yusuf memahami apa yang terjadi pada Maria dan melakukan seperti pesan malaikat (Mat 1:24). Matia menjadi saluran berkat: dia beriman, hidup benar dan mau melakukan kehendak Allah. Tuhan menyertai Maria dalam semua kekhawatiran dan kegelisahan akan tugasnya yang maha berat dan maha mulia ini. Tuhan memelihara hidupnya dengan jaminan Roh Kudus. Lukas 1:35 (TB) Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
Jangan Takut! Inilah suatu jaminan dalam hidup kita seberat apapun pekerjaan dan tugas yang kita lakukan dan seberat apapun pergumulan hidup yang menekan kita. Jalanilah di dalam pemeliharaan Tuhan. Tuhan menolong dan memampukan kita!
2) Tuhan memenuhi janji Keselamatan! Kehadiran Yesus merupakan pemenuhan sejarah keselamatan bagi umat Allah. Allah memenuhi janjiNya: Allah yang Maha Tinggi datang melawat manusia. Gelar-gelar Mesias yang disebutkan dalam perkkop kotbah minggu ini meyakinkan kita semua bahwa janji Allah dipenuhi dan digenapi di dalam diri Yesus. Baik itu konsep tentang keselamatan, pemulihan umat Allah dan kejayaan kerajaan Daud yang kekal.
- Anak Allah Yang Mahatinggi. (ay 32)
- Pewaris takhta Daud, bapa leluhur-Nya, (ay 32)
- Raja atas keturunan Yakub (ay 33)
- Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan. (ay 33)
Gelar-gelar Mesianis yang disebutkan ini menunjukkan bahwa segala nubuatan dan janji kedatangan Mesias telah digenapi di dalam diri Yesus Kristus. Yesus akan memulihkan kerajaan umatNya
3. Hamba yang setia: jadilah padaku menurut perkataanmu!
Hal ketiga yang menarik dalam kotbah ini adalah kesediaan Maria: "Aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu." (Luk 2:38). Suatu sikap kesediaan menerima mandat Allah. Maria dengan yang tulus dan iklas melakukan mandat Allah. Jawaban Maria adalah pembuktian konskwensi seorang hamba Allah yang bersedia melakukan missi Allah.
Saluran kasih karunia harus diikuti dengan kesediaan dan ketulusan untuk mengabdi dan mewujudkan kehendak Allah di dunia ini. Advent keempat ini kita diajak kembali meneladani Maria yang tulus hati mengemban dan melaksanakan mandat Allah dalam hidupnya.
Selamat Advent IV
Salam
Pdt Nekson M Simanjuntak
Jumat, 22 Desember 2017
MELAWAN KEPICIKAN
MELAWAN KEPICIKAN
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu 23/12/2017
2 Petrus 1:9 (TB) Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.
2 Peter 1:9 (RSV) For whoever lacks these things is blind and shortsighted and has forgotten that he was cleansed from his old sins.
Salah satu akibat dosa menurut Rasul Petrus adalah: buta picik. Buta berarti tidak melihat, gelap mata dan semua hitam. Sebaik apapun dan seterang apapun disekitarnya tak mampu melihat kebaikan baginya sama saja gelap semuanya. Demikian halnya kepicikan, cara pandang yang melihat segala sesuatu dari perspektif minus. Segala sesuatu dilihatnya tak berharga dan bernilai, setiap usahanya adalah untuk menjatuhkan dan meremehkan yang lain. Orang picik takmpernah menghargai orang lain, bahkan anehnya tak ada rasa malu menyatakan salah itu baik dan sesuatu hang telah busuk itu harum. Itulah dampak dosa.
Bagi Rasul Petrus orang percaya telah ditebus dari dosa, dosa telah dihapuskan melalui pengorbanan Yesus Kristus sehingga dosa tidak lagi berkuasa atas kita. Maka kita harus bertumbuh, berkembang di dalam spiritualitas orang beriman. Orang beriman harus mengikatkan diri pada kodrat ilahi dan menjauhkan diri dari hawa nafsu dan melepaskan diri dari segala dampak dosa yang menggiring kita kepada kebinasaan.
Jika kita baca ayat sebelum renungan i i ada tingkatan spiritualitas yang harus dimiliki oleh orang percaya agar dapat melepaskan diri dari buta kepicikan. Kita harus memiliki 7 hal sebagai mana tertulis 2 Pet 1:5-8:
#01 Beriman:
percaya kepada Yesus Kristus Yuruselamat dunia yang telah menebus kita dari dosa
#02 Kebajikan;
perbuatan baik yang tulus tanpa berharap balasan
#03 Pengetahuan;
wawasan berpikir dan kaya akan inspirasi
#04 Penguasaan Diri:
mengenadilan keinginan dan menyadari diri apa yang paling dibutuhkan.
#05 Ketekunan:
sikap yang sabar dan ulet
#06 Kesalehan:
memilikk spiritualitas, hidup yang beribadah dan memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan
#07 Kasih:
perbuatan yang mendatangkan kebaikan bagi sesama berupa pertolongan baik pikiran, waktu, moril dan material untuk menopang kehidupan sesama.
Ketujuh tingkatan ini merupakan akumulasi karakter pribadi orang beriman. Orang beriman harus menambahkan kebajikan, kebajikan ditambahkan pengetahuan, pengetahuan ditambahkan penguasaan diri, penguasaan diri ditambahkan ketekunan, ketekunan djtambahkan kesalehan dan kesalehan ditambahkan Kasih: kasih terhadap saudara dan semua orang.
Apa yang disampaikan rasul Perus ini sangat penting kita kembangkan dalam menakar pertumbuhan spiritualitas kita agar tidak picik dan jatuh pada fanatisme sempit. Tingkatan spiritualitas ini juga memandu kita agar terus bertumbuh, jangan terbonsai dalam iman; yang kurus dan kerdil. Bonsai gambaran kembang unik dan menarik, dia hidup namun tak bertumbuh. Orang beriman harus tumbuh seperti pohon dipinggir sungai yang mengalir, akarnya kuat, daunnya hijau dan berbuah pada musimnya. Iman kita harus bertumbuh dengan mengasah diri membangun diri, berguna bagi sesama dan bagi semua orang.
Selamat bertumbuh di dalam Yesus Kristus, mari jauhkan diri dari aegala dampak dosa, khususnya buta picik yang mengerdilkan kita.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu 23/12/2017
2 Petrus 1:9 (TB) Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.
2 Peter 1:9 (RSV) For whoever lacks these things is blind and shortsighted and has forgotten that he was cleansed from his old sins.
Salah satu akibat dosa menurut Rasul Petrus adalah: buta picik. Buta berarti tidak melihat, gelap mata dan semua hitam. Sebaik apapun dan seterang apapun disekitarnya tak mampu melihat kebaikan baginya sama saja gelap semuanya. Demikian halnya kepicikan, cara pandang yang melihat segala sesuatu dari perspektif minus. Segala sesuatu dilihatnya tak berharga dan bernilai, setiap usahanya adalah untuk menjatuhkan dan meremehkan yang lain. Orang picik takmpernah menghargai orang lain, bahkan anehnya tak ada rasa malu menyatakan salah itu baik dan sesuatu hang telah busuk itu harum. Itulah dampak dosa.
Bagi Rasul Petrus orang percaya telah ditebus dari dosa, dosa telah dihapuskan melalui pengorbanan Yesus Kristus sehingga dosa tidak lagi berkuasa atas kita. Maka kita harus bertumbuh, berkembang di dalam spiritualitas orang beriman. Orang beriman harus mengikatkan diri pada kodrat ilahi dan menjauhkan diri dari hawa nafsu dan melepaskan diri dari segala dampak dosa yang menggiring kita kepada kebinasaan.
Jika kita baca ayat sebelum renungan i i ada tingkatan spiritualitas yang harus dimiliki oleh orang percaya agar dapat melepaskan diri dari buta kepicikan. Kita harus memiliki 7 hal sebagai mana tertulis 2 Pet 1:5-8:
#01 Beriman:
percaya kepada Yesus Kristus Yuruselamat dunia yang telah menebus kita dari dosa
#02 Kebajikan;
perbuatan baik yang tulus tanpa berharap balasan
#03 Pengetahuan;
wawasan berpikir dan kaya akan inspirasi
#04 Penguasaan Diri:
mengenadilan keinginan dan menyadari diri apa yang paling dibutuhkan.
#05 Ketekunan:
sikap yang sabar dan ulet
#06 Kesalehan:
memilikk spiritualitas, hidup yang beribadah dan memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan
#07 Kasih:
perbuatan yang mendatangkan kebaikan bagi sesama berupa pertolongan baik pikiran, waktu, moril dan material untuk menopang kehidupan sesama.
Ketujuh tingkatan ini merupakan akumulasi karakter pribadi orang beriman. Orang beriman harus menambahkan kebajikan, kebajikan ditambahkan pengetahuan, pengetahuan ditambahkan penguasaan diri, penguasaan diri ditambahkan ketekunan, ketekunan djtambahkan kesalehan dan kesalehan ditambahkan Kasih: kasih terhadap saudara dan semua orang.
Apa yang disampaikan rasul Perus ini sangat penting kita kembangkan dalam menakar pertumbuhan spiritualitas kita agar tidak picik dan jatuh pada fanatisme sempit. Tingkatan spiritualitas ini juga memandu kita agar terus bertumbuh, jangan terbonsai dalam iman; yang kurus dan kerdil. Bonsai gambaran kembang unik dan menarik, dia hidup namun tak bertumbuh. Orang beriman harus tumbuh seperti pohon dipinggir sungai yang mengalir, akarnya kuat, daunnya hijau dan berbuah pada musimnya. Iman kita harus bertumbuh dengan mengasah diri membangun diri, berguna bagi sesama dan bagi semua orang.
Selamat bertumbuh di dalam Yesus Kristus, mari jauhkan diri dari aegala dampak dosa, khususnya buta picik yang mengerdilkan kita.
#pdt nekson m sjuntak
Kamis, 21 Desember 2017
MENDIRIKAN MEZBAH BAGI TUHAN
MENDIRIKAN MEZBAH BAGI TUHAN
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat 22/12/2017
Yosua 22:29 (TB) Jauhlah dari pada kami untuk memberontak terhadap TUHAN, dan untuk berbalik dari pada TUHAN pada hari ini dengan mendirikan mezbah untuk korban bakaran, korban sajian atau korban sembelihan, mezbah yang bukan mezbah TUHAN, Allah kita, yang ada di depan Kemah Suci-Nya!"
Joshua 22:29 (RSV) Far be it from us that we should rebel against the LORD, and turn away this day from following the LORD by building an altar for burnt offering, cereal offering, or sacrifice, other than the altar of the LORD our God that stands before his tabernacle!"
Setelah Israel memasuki tanah Kanaan, kedua belas suku memperoleh hak atas tanah sebagai warisan bagi setiap suku kecuali Lewi. Kanaan tetap dibagi dua belas wilayah: karena anak Yusuf memperoleh hak masing-masing Manasye dan Efraim. Namun Lewi tidak mendapat warisan tanah karena mereka dikhususkan sebagai imam yang hidup dari perpuluhan yang ditetapkan sebagai persembahan yang wajib dipersembahkan oleh setiap bani Israel. Itulah pekerjaan imam dari suku Lewi, mereka dari perpuluhan umat itu. Pusat ibadah pertama bagi umat Israel adalah di Silo.
Aturan ibadah sangat ketat dilakukan oleh orang Israel, kewajiban-kewajiban religius dilaksanakan dengan penuh ketaatan. Korban-korban yang diwajibkan kepada mereka dipersembahakan dengan taat: kurban, buah sulung, korban perdamaian dan perpuluhan dll. Ketaatan Yahudi terhadap perintah agama hingga saat ini sangat dipuji olh agama-agama dunia.
Setelah selesai pembagian tanah Kanaan yang dipimpin oleh Yosua, pada awalnya mereka beribadah bersama yang dipusatkan di Silo. Di Silo didirikan Mezbah; altar yang dikhususkan untuk mempersembahkan korban bakaran bagi Tuhan. Tabut perjanjian juga ditetapkan di sana. Silo menjadi pusat Ibadah bagi mereka. Silo berada di bagian Utara, sementara yang di bagian selatan seperti suku Ruben, Gad dan Manasye harus menyeberangi sungai Yordan untuk sampai ke Silo. Ketiga suku ini yaitu Ruben, Gad dan Manasye akhirnya mendirikan Mezbah bagi Tuhan di Gelilot (Gilgal) di bagian Selatan daerah Gilead yang dikhususkan untuk beribadah dan menyampaikan korban bakaran kepada Tuhan. Tentu ini menjadi masalah menurut suku-suku lainnya, karena telah menjadi dua mezbah, selain kemurnian Ibadah juga dikhawatirkan ini menjadi titik rawan perpecahan di kalangan bani Israel. Maka dalam suatu sidang tua-tua bani Ruben, Gad dan Mansye menjelaskan kepada mereka bahwa pembangunan mezbah adalah mezbah untuk Tuhan sebagaimana di Silo. Mereka bukan mau membuat agama baru atau bidaat baru, tetapi beribadah kepada Allah Israel. Mereka mendirikan mezbah itu adalah untuk penyembahan kepada Allah Israel: Allah Ibaraham, Ishak dan Yakub dan mereka menjadikannya menjadi sarana pendidikan bagi anak-anak mereka bahwa Mezbah yang mereka dirikan adalah untuk Tuhan. Kemudian suku-suku lain mendengar hal itu dan menerima alasan. Sejak itulah ada dua Mezbah untuk Israel: satu di Silo di bagian Utara dan satu di Gilgolot (Gilgal) untuk suku Ruben, Gad dan Manasye di bagian Selatan. Pendirian itu bukanlah suatu oerpecahan tetapi bagaimana supaya bani Israel di bagian selatan dapat beribadaha kepada Allah. Mereka semua saling menerima dan bersuka cita atas apa yang dijelaskan oleh suku Ruben, Gad dan Manasye.
Sahabat yang baik hati, sebagai insan beribadah sangat penting bagi kita maknai mendirikan mezbah bagi Tuhan. Seperti Nuh, hal pertama didirikan setelah keluar dari bahtera adalah mezbah bagi Tuhan. Bagaimana kita membangun mezbah bagi Tuhan masa kini: a) membangun pribadi yang beribadah dan bersekutu bersama orang percaya lainnya. b) kesediaan mempersembahkan dupa yang harum bagi Tuhan. c) membangun sarana pendidikan religius bagi anak agar manusia yang beribadah. d) memelihara hubungan baik dengan Tuhan lewat doa pribadi.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat 22/12/2017
Yosua 22:29 (TB) Jauhlah dari pada kami untuk memberontak terhadap TUHAN, dan untuk berbalik dari pada TUHAN pada hari ini dengan mendirikan mezbah untuk korban bakaran, korban sajian atau korban sembelihan, mezbah yang bukan mezbah TUHAN, Allah kita, yang ada di depan Kemah Suci-Nya!"
Joshua 22:29 (RSV) Far be it from us that we should rebel against the LORD, and turn away this day from following the LORD by building an altar for burnt offering, cereal offering, or sacrifice, other than the altar of the LORD our God that stands before his tabernacle!"
Setelah Israel memasuki tanah Kanaan, kedua belas suku memperoleh hak atas tanah sebagai warisan bagi setiap suku kecuali Lewi. Kanaan tetap dibagi dua belas wilayah: karena anak Yusuf memperoleh hak masing-masing Manasye dan Efraim. Namun Lewi tidak mendapat warisan tanah karena mereka dikhususkan sebagai imam yang hidup dari perpuluhan yang ditetapkan sebagai persembahan yang wajib dipersembahkan oleh setiap bani Israel. Itulah pekerjaan imam dari suku Lewi, mereka dari perpuluhan umat itu. Pusat ibadah pertama bagi umat Israel adalah di Silo.
Aturan ibadah sangat ketat dilakukan oleh orang Israel, kewajiban-kewajiban religius dilaksanakan dengan penuh ketaatan. Korban-korban yang diwajibkan kepada mereka dipersembahakan dengan taat: kurban, buah sulung, korban perdamaian dan perpuluhan dll. Ketaatan Yahudi terhadap perintah agama hingga saat ini sangat dipuji olh agama-agama dunia.
Setelah selesai pembagian tanah Kanaan yang dipimpin oleh Yosua, pada awalnya mereka beribadah bersama yang dipusatkan di Silo. Di Silo didirikan Mezbah; altar yang dikhususkan untuk mempersembahkan korban bakaran bagi Tuhan. Tabut perjanjian juga ditetapkan di sana. Silo menjadi pusat Ibadah bagi mereka. Silo berada di bagian Utara, sementara yang di bagian selatan seperti suku Ruben, Gad dan Manasye harus menyeberangi sungai Yordan untuk sampai ke Silo. Ketiga suku ini yaitu Ruben, Gad dan Manasye akhirnya mendirikan Mezbah bagi Tuhan di Gelilot (Gilgal) di bagian Selatan daerah Gilead yang dikhususkan untuk beribadah dan menyampaikan korban bakaran kepada Tuhan. Tentu ini menjadi masalah menurut suku-suku lainnya, karena telah menjadi dua mezbah, selain kemurnian Ibadah juga dikhawatirkan ini menjadi titik rawan perpecahan di kalangan bani Israel. Maka dalam suatu sidang tua-tua bani Ruben, Gad dan Mansye menjelaskan kepada mereka bahwa pembangunan mezbah adalah mezbah untuk Tuhan sebagaimana di Silo. Mereka bukan mau membuat agama baru atau bidaat baru, tetapi beribadah kepada Allah Israel. Mereka mendirikan mezbah itu adalah untuk penyembahan kepada Allah Israel: Allah Ibaraham, Ishak dan Yakub dan mereka menjadikannya menjadi sarana pendidikan bagi anak-anak mereka bahwa Mezbah yang mereka dirikan adalah untuk Tuhan. Kemudian suku-suku lain mendengar hal itu dan menerima alasan. Sejak itulah ada dua Mezbah untuk Israel: satu di Silo di bagian Utara dan satu di Gilgolot (Gilgal) untuk suku Ruben, Gad dan Manasye di bagian Selatan. Pendirian itu bukanlah suatu oerpecahan tetapi bagaimana supaya bani Israel di bagian selatan dapat beribadaha kepada Allah. Mereka semua saling menerima dan bersuka cita atas apa yang dijelaskan oleh suku Ruben, Gad dan Manasye.
Sahabat yang baik hati, sebagai insan beribadah sangat penting bagi kita maknai mendirikan mezbah bagi Tuhan. Seperti Nuh, hal pertama didirikan setelah keluar dari bahtera adalah mezbah bagi Tuhan. Bagaimana kita membangun mezbah bagi Tuhan masa kini: a) membangun pribadi yang beribadah dan bersekutu bersama orang percaya lainnya. b) kesediaan mempersembahkan dupa yang harum bagi Tuhan. c) membangun sarana pendidikan religius bagi anak agar manusia yang beribadah. d) memelihara hubungan baik dengan Tuhan lewat doa pribadi.
#pdt nekson m sjuntak
Rabu, 20 Desember 2017
SIMEON: Tak Akan Mati Sebelum Melihat Mesias
SIMEON: Tak Akan Mati Sebelum Melihat Mesias
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 21/12/2017
Lukas 2:25-26 (TB) Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya,
dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.
Luke 2:25-26 (RSV) Now there was a man in Jerusalem, whose name was Simeon, and this man was righteous and devout, looking for the consolation of Israel, and the Holy Spirit was upon him.
And it had been revealed to him by the Holy Spirit that he should not see death before he had seen the Lord's Christ.
Simeon satu tokoh Alkitab yang sangat unik, tidak ada keterangan yang banyak mengenai dirinya dalam alkitab. Namun namanya telah diabadikan dengan kisah hidupnya yang dituliskan dalam Injil Lukas. Simeon orang yang benar, saleh, tekun beribadah dan menantikan kedatangan Mesias. Di usia tuanya, dia sudah meninggalkan kesibukan dunia, dia hanya duduk di Bait Allah, berdoa dan menantikan Tuhan. Injil Lukas menyebutkan bahwa Roh Kudus telah memberitahukan kepadanya bahwa Simeon tidak akan meninggal sebelum melihat Mesias yang menyelamatkan Israel (Luk 2:26).
Penantian Simeon yang panjang tak sia-sia. Ketika Maria dan Yusuf membawa bayi Yesus ke Bait Allah sesuai dengan tradisi Yahudi. Setiap orang tua harus mempersembahkan kurban untuk syukuran bayi laki-laki yang lahir dan sekaligus pentahiran bayi pada hari ke delapan menurut hukum imam: domba, sepasang merpati atau tekukur (Baca Imamat 12:6-8). Maria dan Yusuf adalah orang yang saleh dan keluarga sederhana, kesederhanaan mereka bukan berarti mengabaikan perintah agama. Persembahan korban ini menunjukkan bahwa Maria dan Yusuf adalah orang yang taat beragama, ketaatan beragaman bukan karena keberadaan, dalam keterbatasan mereka mereka melakukan yang diperintahkan agama.
Ketika Maria dan Yusuf mebawa bayi Yesus, Simeon yang bernazar di teras Bait Allah melihat sesuatu yang lain pada diri Yesus. Dia senang melihat bayi Yesus dan spontan dia menyampaikan Mazmur bagi Tuhan, memuji dan memuliakan Allah sambil menatang bayi Yesus. Dalam kesaksian Simeon dia berkata:
Lukas 2:29-32 (TB) "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,
sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,
yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."
Apa yang dilakukan oleh Simeon membuat Maria dan Yusuf heran, karena ada sesuatu yang misteri akan Mazmur pujian Simeon. Itulah kisah Simeon, seorang yang beriman, hidup benar dan saleh di hadapan Tuhan. Dia setia menantikan Mesias dan menemukan apa yang ditunggunya hingga dia melihat dan menyambut Yesus.
Sahabat yang baik hati, kita juga adalah 'Simeon masa kini', beriman dan hidup dalam penantian kedatangan Tuhan Yesus kedua kalinya. Mari tetap setia di dalam doa dan penantian hingga kita menyaksikan kedatanganNya. Saat ledatangannyankita ditemukanntifak bercacat. Maranatha, datanglahnya Tuhan! Selamat Advent, mari sambut Tuhan dalam hidup ini.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 21/12/2017
Lukas 2:25-26 (TB) Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya,
dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.
Luke 2:25-26 (RSV) Now there was a man in Jerusalem, whose name was Simeon, and this man was righteous and devout, looking for the consolation of Israel, and the Holy Spirit was upon him.
And it had been revealed to him by the Holy Spirit that he should not see death before he had seen the Lord's Christ.
Simeon satu tokoh Alkitab yang sangat unik, tidak ada keterangan yang banyak mengenai dirinya dalam alkitab. Namun namanya telah diabadikan dengan kisah hidupnya yang dituliskan dalam Injil Lukas. Simeon orang yang benar, saleh, tekun beribadah dan menantikan kedatangan Mesias. Di usia tuanya, dia sudah meninggalkan kesibukan dunia, dia hanya duduk di Bait Allah, berdoa dan menantikan Tuhan. Injil Lukas menyebutkan bahwa Roh Kudus telah memberitahukan kepadanya bahwa Simeon tidak akan meninggal sebelum melihat Mesias yang menyelamatkan Israel (Luk 2:26).
Penantian Simeon yang panjang tak sia-sia. Ketika Maria dan Yusuf membawa bayi Yesus ke Bait Allah sesuai dengan tradisi Yahudi. Setiap orang tua harus mempersembahkan kurban untuk syukuran bayi laki-laki yang lahir dan sekaligus pentahiran bayi pada hari ke delapan menurut hukum imam: domba, sepasang merpati atau tekukur (Baca Imamat 12:6-8). Maria dan Yusuf adalah orang yang saleh dan keluarga sederhana, kesederhanaan mereka bukan berarti mengabaikan perintah agama. Persembahan korban ini menunjukkan bahwa Maria dan Yusuf adalah orang yang taat beragama, ketaatan beragaman bukan karena keberadaan, dalam keterbatasan mereka mereka melakukan yang diperintahkan agama.
Ketika Maria dan Yusuf mebawa bayi Yesus, Simeon yang bernazar di teras Bait Allah melihat sesuatu yang lain pada diri Yesus. Dia senang melihat bayi Yesus dan spontan dia menyampaikan Mazmur bagi Tuhan, memuji dan memuliakan Allah sambil menatang bayi Yesus. Dalam kesaksian Simeon dia berkata:
Lukas 2:29-32 (TB) "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,
sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,
yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."
Apa yang dilakukan oleh Simeon membuat Maria dan Yusuf heran, karena ada sesuatu yang misteri akan Mazmur pujian Simeon. Itulah kisah Simeon, seorang yang beriman, hidup benar dan saleh di hadapan Tuhan. Dia setia menantikan Mesias dan menemukan apa yang ditunggunya hingga dia melihat dan menyambut Yesus.
Sahabat yang baik hati, kita juga adalah 'Simeon masa kini', beriman dan hidup dalam penantian kedatangan Tuhan Yesus kedua kalinya. Mari tetap setia di dalam doa dan penantian hingga kita menyaksikan kedatanganNya. Saat ledatangannyankita ditemukanntifak bercacat. Maranatha, datanglahnya Tuhan! Selamat Advent, mari sambut Tuhan dalam hidup ini.
#pdt nekson m sjuntak
Selasa, 19 Desember 2017
MIMPI YANG MERISAUKAN
MIMPI YANG MERISAUKAN
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 20/12/2017
Daniel 2:28 (TB) Tetapi di sorga ada Allah yang menyingkapkan rahasia-rahasia,
Daniel 2:28 (RSV) but there is a God in heaven who reveals mysteries,
Setiap orang pasti pernah mengalami mimpi, namun tak semua orang mengingat mimpinya ketika bangun pagi mimpi berlalu dibawa malam gelap. Sinar mentari pagi perlahan mengubah gelapnya malam dan manusia pun memasuki dunia real dan melakukan pekerjaannya. Namun ada juga mimpi yang kita ingat dan terbawa dalam pikiran, seolah penasaran ada apa dengan mimpinya. Dalam masyarakat umum ada mimpi berupa peringatan atau pemberitahuan. Hingga kini banyak orang meyakini jika seorang gadis mimpi digigit ular atau binatang berbisa katanya mau dapat jodoh. Ada juga pemahaman jika bermimpi: gigi copot, itu pertanda buruk ada keluarga dekat yang mau meninggal. Semua itu bisa ya dan bisa bukan. Jangan terlalu dibawa dalam pikiran. Mimpi just mimpi. Hidup yang kita jalani adalah hidup yang real. Seandainya pun ada yang membuat kita gelisah dan gusar jangan panik, berdoalah kiranya Tuhan menyingkapkan rahasia kehidupan yang kita alami.
Ayat renungan pagi ini merupakan pesan Daniel kepada Nebukadnezar yang mengalami suatu mimpi yang merisaukan dirinya. Nebukadnezar bukan hanya risau, tetapi telah membuat dia tidak bisa tidur. Anehnya mimpi yang dia alami tidak diingat persis, namun telah membuat gusar, gelisah dan tidak tidur. Dia marah dan geram karena seluruh cerdik pandai di negeri itu telah dikumpulkan namun tak satupun yang mengetahui apa mimpi raja dan maksudnya? Dalam kegelisahan dan kegundahannya yang luar biasa itu, Daniel tampil, dia orang Yahudi yang bekerja di istana. Daniel seorang dari bani Israel yang dijajah oleh Babelonia. Dalam banyak hal Daniel memperoleh tekanan dari rekan sekerjanya di istana bahkan dia harus beberapa kali difitnah namun karena pertolongan Tuhan, Daniel selamat.
Kembali kepada mimpi yang merisaukan itu. Daniel pun dipanggil ke hadapan sang raja agar menyingkapkan rahasia mimpi Nebukadnezar dan artinya. Atas petunjuk Tuhan sebelumnya, Daniel menceritakan apa adanya dihadapan Nebukadnezar. Dia menjelaskan bahwa Allah yang dia sembah dan pujilah yang menyingkapkan segala rahasia dan dari Dialah juga Daniel mendapatkan apa mimpi raja Nebukadnezar dan maksudnya. Daniel menuturkan bahwa Nebukadnezar melihat patung yang tinggi dan besar, kepalanya terbuat dari emas dan dan tangan terbuat dari perak dan tembaga dan kakinya terbuat dari besi dan tanah liat. Maksud mimpi itu adalah Nebukadnezar diberi kerajaan yang maha tinggi, kemuliaan, kekuasaan, dan kekuatan, namun batu yang terungkit yang menimpa patung itu dan merobohkan patung, itu pertanda akan ada waktunya bahwa kerajaannya akan tahluk dan terkeping-keping itulah campuran besi dan tanah liat; gambaran kerapuhan dan kelemahan.
Apa yang disampaikan oleh Daniel sungguh, membuat Nebukadnezar takjub dan persis seperti yang dia alaminya. Mimpi itu benar dan sekaligus peringatan bagi Nebukadnezar. Kerisauan dan kegelisahannya lengkap sudah. Nebukadnezar sangat sayang pada Daniel dan memuji dan membesarkan nama Allah Daniel yang meyingkapkan segala rahasia kehidupan.
Sahabat yang baik hati! Banyak implikasi yang kita dapatkan dari kehadiran Daniel di Istana Nebukadnezar menyingkapkan rasia mimpi raja. Kesetiaan Daniel, pelajaran akan jatuhnya kesombongan Nebukadnezar dan pemeliharaan Tuhan atas orang yang setia. Ini pula yang menjadi sapaan rohani di pagi hari ini jangan takut dan gelisah, yakinlah akan pemeliharaan Tuhan atas diri orang percaya. Allah yang meyingkapkan segala rahasia lewat Daniel. Renungan di pagi ini mengingatkan kita bahwa begitu banyak misteri kehidupan ini yang tidak kita ketahui bahkan apa yang gerjadi esok juga kita tidak tahu. Jangan risau dan gelisah, jalani bersama Tuhan. Tuhan akan membuka jalan dan Tuhan akan menyertai kita.
#pdt nekson m sjuntak
Senin, 18 Desember 2017
BERTAHAN SAMPAI AKHIR
BERTAHAN SAMPAI AKHIR
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa 19/12/2017
Lukas 21:19 (TB) Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu."
Luke 21:19 (RSV) By your endurance you will gain your lives.
Salah satu nilai seorang murid yang dikemukakan oleh Boenhoffer dalam bukunya yang sangat terkenal The Cost of Discipleship adalah kesetiaan. Setia memikul salib. Setia memikul salib berdasarkan penghayatan akan pesan Yesus kepada murid-murid menghadapi akhir zaman: mulai dari kesusahan hingga ancaman nyawa. Semua itu akan dipikul oleh seorang murid. Memikul salib dilakukan oleh Boenhoffer melawan pemerintahan Nazi di Jerman. Pergerakannya melawan Nazi memang kandas, Boenhoffer ditangkap dan dipenjarakan hingga dihukum mati oleh Hitler. Sekalipun sahabat Boenhoffer menawarkan agar menyeberang ke Amerika namun dia tetap berdiri melawan Nazi oleh karena kebenaran. Setia dalam memikul salib. Boenhoffer sangat dihargai dan dikagumi di Jerman dan diabadikan dengan satu insttiue Boenhoffer di Wuppertal dan ada satu nama jalan bernama Boenhoffer Stasse untuk mengenang perjuangannya yang kokoh. Paska Nazi banyak pikiran Boenhoffer dikembangkan untuk melawan ketidak adilan dan dijadikan sebagai landasan etika Kristen.
Setia memikul salib dan bertahan dalam menjalani penderitaan yang akan datang menghambat: dikejar, dianiaya, dipenjarakan, difitnah, dihasut dan segala hal buruk akan ditimpakan kepada mereka. Jangan langsung mencari pembelaan diri. Dalam segala keadaan yang akan dialami, murid mereka harus bertahan, jangan takut dan jangan mundur. Inilah yang dikehendaki oleh Yesus agar memperoleh hidup. Tanpa kesetiaan dan bertahan di dalam iman perjalanan akan sia-sia karena tidak mencapai akhir. Seperti seorang atlet yang telah memulai startnya lomba, berlari dan melalui rintangan sulit dan tak peduli akan rasa lelah perjuangan harus sampai ke finish agar mendapatkan mahkota. Jika dia tidak sampai ke finish tidak akan ada mahkota apapun.
Setia adalah suatu nilai yang sangat mahal dan berharga. Nilai kesetiaan itu berlaku segala bidang kehidupan dan menjadi milik orang yang berkarakter unggul. Sudah banyak contoh yang real dalam kehidupan sehari-hari bahwa kesetian akan mendatangkan buah manis. Baik dalam kehidupan keluarga maupun dalam bidang pelerjaan. Sebaliknya orang yang tidak sabaran, cepat-cepat berubah dan berputus asa akan kehilangan pengharaoan.
Ini hanya cerita, konon pernah Yesus berpesan pada murid-muridnya agar membawa batu. Ada yang membawa batu seadanya ada yang besar namun Petrus berbesa diawalnya membawa batu besar, setelah berjalan bermil dia cape dan membhang batu bear dan membawa batu kecil saja. Mungkin murid lain sudah melirik kok Petrus berubah membawa batu kecil. Ketika siang hari tiba dan waktunha makan siang. Yesus berdoa mengubah batu yang mereka bawa masing-masing menjadi roti. Menurut anda apa yang dialami Petrus? Sial bukan? Itulah konsekwensi orang yang tak setia.
Sahabat yang baik hati, kesetiaan dan bertahan dalam iman apapun tantangan dan sesulit apapun itu tetaplah bertahan sampai kesudahannya. Minta petunjuk dan pertolkngan dari Tuhan. Karena hanya orang yang setia dan tetap bertahan menerima mahkota kehidupan.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa 19/12/2017
Lukas 21:19 (TB) Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu."
Luke 21:19 (RSV) By your endurance you will gain your lives.
Salah satu nilai seorang murid yang dikemukakan oleh Boenhoffer dalam bukunya yang sangat terkenal The Cost of Discipleship adalah kesetiaan. Setia memikul salib. Setia memikul salib berdasarkan penghayatan akan pesan Yesus kepada murid-murid menghadapi akhir zaman: mulai dari kesusahan hingga ancaman nyawa. Semua itu akan dipikul oleh seorang murid. Memikul salib dilakukan oleh Boenhoffer melawan pemerintahan Nazi di Jerman. Pergerakannya melawan Nazi memang kandas, Boenhoffer ditangkap dan dipenjarakan hingga dihukum mati oleh Hitler. Sekalipun sahabat Boenhoffer menawarkan agar menyeberang ke Amerika namun dia tetap berdiri melawan Nazi oleh karena kebenaran. Setia dalam memikul salib. Boenhoffer sangat dihargai dan dikagumi di Jerman dan diabadikan dengan satu insttiue Boenhoffer di Wuppertal dan ada satu nama jalan bernama Boenhoffer Stasse untuk mengenang perjuangannya yang kokoh. Paska Nazi banyak pikiran Boenhoffer dikembangkan untuk melawan ketidak adilan dan dijadikan sebagai landasan etika Kristen.
Setia memikul salib dan bertahan dalam menjalani penderitaan yang akan datang menghambat: dikejar, dianiaya, dipenjarakan, difitnah, dihasut dan segala hal buruk akan ditimpakan kepada mereka. Jangan langsung mencari pembelaan diri. Dalam segala keadaan yang akan dialami, murid mereka harus bertahan, jangan takut dan jangan mundur. Inilah yang dikehendaki oleh Yesus agar memperoleh hidup. Tanpa kesetiaan dan bertahan di dalam iman perjalanan akan sia-sia karena tidak mencapai akhir. Seperti seorang atlet yang telah memulai startnya lomba, berlari dan melalui rintangan sulit dan tak peduli akan rasa lelah perjuangan harus sampai ke finish agar mendapatkan mahkota. Jika dia tidak sampai ke finish tidak akan ada mahkota apapun.
Setia adalah suatu nilai yang sangat mahal dan berharga. Nilai kesetiaan itu berlaku segala bidang kehidupan dan menjadi milik orang yang berkarakter unggul. Sudah banyak contoh yang real dalam kehidupan sehari-hari bahwa kesetian akan mendatangkan buah manis. Baik dalam kehidupan keluarga maupun dalam bidang pelerjaan. Sebaliknya orang yang tidak sabaran, cepat-cepat berubah dan berputus asa akan kehilangan pengharaoan.
Ini hanya cerita, konon pernah Yesus berpesan pada murid-muridnya agar membawa batu. Ada yang membawa batu seadanya ada yang besar namun Petrus berbesa diawalnya membawa batu besar, setelah berjalan bermil dia cape dan membhang batu bear dan membawa batu kecil saja. Mungkin murid lain sudah melirik kok Petrus berubah membawa batu kecil. Ketika siang hari tiba dan waktunha makan siang. Yesus berdoa mengubah batu yang mereka bawa masing-masing menjadi roti. Menurut anda apa yang dialami Petrus? Sial bukan? Itulah konsekwensi orang yang tak setia.
Sahabat yang baik hati, kesetiaan dan bertahan dalam iman apapun tantangan dan sesulit apapun itu tetaplah bertahan sampai kesudahannya. Minta petunjuk dan pertolkngan dari Tuhan. Karena hanya orang yang setia dan tetap bertahan menerima mahkota kehidupan.
#pdt nekson m sjuntak
Minggu, 17 Desember 2017
TUHAN TETAP MENGINGAT JANJINYA
TUHAN TETAP MENGINGAT JANJINYA
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dano motivasi bagi kita. Senin 18/12/2017
Mazmur 105:8 (TB) Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya, firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan,
Psalms 105:8 (RSV) He is mindful of his covenant for ever, of the word that he commanded, for a thousand generations,
Jaman now kita kenal satu istilah PHP kepanjangan dari pemberi harapan palsu. Satu budaya jaman now yang mudah berjanji, namun cepat ingkar dan anehnya yang ingkar tidak merasa bersalah karena tidak dapat menepati janjinha. Dari banyaknya pengalaman orang yang memberi janji-janji dan harapan harapan namun tak pernah diwujudkan muncullah istilah PHP. Istilah PHP ini sejajar dengan syair biduan yang kita kenal memang lidah tak berulang, seribu janji bisa terucap namun lain di bibir lain di hati tak sesuai apa yang diucapkan dan yang dilakukan. Kita juga mengenal istilah "janji koling" sudah ada sejak dulu yang paling parah adalah janji politisi. Ketika kampanye, semuanya dijanjikan untuk mengubah dunia namun setelah duduk dalam jabatan masing-masing mereka diserang virus dimensia (menurun daya ingatan) bahkan amnesia (lupa dari memori otak).
Jika dalam dunia sehari-hari kita sering korban PHP bahkan bahagian dari PHP, berbeda dalam renungan pagi ini kita menerima sesuatu janji yang pasti. Allah bukan pemberi harapan palsu, tetapi Tuhan itu Pemberi Harapan Pasti. Pasti dan Dia setia dalam janjiNya. Janji dalam PL disebut dengan 'carat beryth' (memotong perjanjian). Dua pihak yang berjanji memoting korban, jika ada yang memtalkan perjanjian tersebut makan darahnya akanntimpah sepeti korban yang disembeli. Karena itu janji dlaam konsep PL tidak main-main tetapi menyangkut totalitas hidup, janji itu adalah menentukan dalam kehidupan. Janji Allah terhadap Abaraham dipakai juga istilah "carath beryth"; Allah setia memenuhi janjiNya kepada Abraham, Ishak dan Jakub dan diwarisi oleh umat Israel. Allah memberkati Abraham, menjadikan mereka bangsa yang besar, namanya masyur dan akan menempati tanah perjanjian. Janji Tuhan setia memegang janjinya untuk memberkati umat pilihanNya dan membhat mereka menjadi umat perjanjian. Namun lihatlah jaman nabi-nabi, umat itu meninggalkan Allah. Mereka tidak setia sehingga Tuhan membuang mereka ke pembuangan Babel sebagai konsekwensi dosa dan pelanggaran. Tuhan tak membiarkan meraka binasa dalam pembuangan karena JanjiNya tetap. Tuhan menanjikan Mesias untuk menebus dan menyelamatkan umatNya.
Manusia yang melanggar janjinya dengan Allah seharusnya harus mati oleh pelanggaran atas janji. Tapi Tuhan memberikan jalan keselamatan yaitu dengan kehadiran Yesus Kristus di dunia ini. Dia lahir di Bethelem, sebagaimana dijanjikan dan menjalani sengsara hingga mati di salib untuk menebus kita dari pelanggaran dan dosa.
Janji Tuhan tetap dan telah nyata dengan kehadiran Yesus Kristu juru selamat kita. Janji Tuhan itu bukan hanya untuk satu dua generasi. Janji Tuhan bukan hanya generasi ketiga dan keempat. Tetapi dalam renungan di oagi hari ini Janji Tuhan itu tetap hntum sertibu angkatan. Angkatan demi angkatan umat pilihanNya , dari generasi ke generasi. Itulah yang harus kita rasakan. Tuhan itu menepati janjinya bukan hanya kemarin, tetapi kini dan esok. Tuhan itu bukan hanya memberkati jaman lampau, tetapi jaman kini (now) dan ke depan (future).
Sahabat yang baik hati. Inilah suka cita bagi kita: jika di dunia ini kita kecewa terhadap janji manusia yang pemberi hatapan palsu. Renungan lagi ini memastikan Tuhan itu pemberi harapan pasti. Ia setia pada janjiNya. Dia tidak berubah, sekalipun bumi goncang dan seluruh alam raya berlalu menuju akhir Tuhan setia pada janjiNya. Tuhan memelihara, memberkati dan menyelamatkan umatNya. Apalagi di minggu advent ini, kita diingatkan Tuhan itu akan datang, mari persiapkan hati menyongsong Tuhan.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dano motivasi bagi kita. Senin 18/12/2017
Mazmur 105:8 (TB) Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya, firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan,
Psalms 105:8 (RSV) He is mindful of his covenant for ever, of the word that he commanded, for a thousand generations,
Jaman now kita kenal satu istilah PHP kepanjangan dari pemberi harapan palsu. Satu budaya jaman now yang mudah berjanji, namun cepat ingkar dan anehnya yang ingkar tidak merasa bersalah karena tidak dapat menepati janjinha. Dari banyaknya pengalaman orang yang memberi janji-janji dan harapan harapan namun tak pernah diwujudkan muncullah istilah PHP. Istilah PHP ini sejajar dengan syair biduan yang kita kenal memang lidah tak berulang, seribu janji bisa terucap namun lain di bibir lain di hati tak sesuai apa yang diucapkan dan yang dilakukan. Kita juga mengenal istilah "janji koling" sudah ada sejak dulu yang paling parah adalah janji politisi. Ketika kampanye, semuanya dijanjikan untuk mengubah dunia namun setelah duduk dalam jabatan masing-masing mereka diserang virus dimensia (menurun daya ingatan) bahkan amnesia (lupa dari memori otak).
Jika dalam dunia sehari-hari kita sering korban PHP bahkan bahagian dari PHP, berbeda dalam renungan pagi ini kita menerima sesuatu janji yang pasti. Allah bukan pemberi harapan palsu, tetapi Tuhan itu Pemberi Harapan Pasti. Pasti dan Dia setia dalam janjiNya. Janji dalam PL disebut dengan 'carat beryth' (memotong perjanjian). Dua pihak yang berjanji memoting korban, jika ada yang memtalkan perjanjian tersebut makan darahnya akanntimpah sepeti korban yang disembeli. Karena itu janji dlaam konsep PL tidak main-main tetapi menyangkut totalitas hidup, janji itu adalah menentukan dalam kehidupan. Janji Allah terhadap Abaraham dipakai juga istilah "carath beryth"; Allah setia memenuhi janjiNya kepada Abraham, Ishak dan Jakub dan diwarisi oleh umat Israel. Allah memberkati Abraham, menjadikan mereka bangsa yang besar, namanya masyur dan akan menempati tanah perjanjian. Janji Tuhan setia memegang janjinya untuk memberkati umat pilihanNya dan membhat mereka menjadi umat perjanjian. Namun lihatlah jaman nabi-nabi, umat itu meninggalkan Allah. Mereka tidak setia sehingga Tuhan membuang mereka ke pembuangan Babel sebagai konsekwensi dosa dan pelanggaran. Tuhan tak membiarkan meraka binasa dalam pembuangan karena JanjiNya tetap. Tuhan menanjikan Mesias untuk menebus dan menyelamatkan umatNya.
Manusia yang melanggar janjinya dengan Allah seharusnya harus mati oleh pelanggaran atas janji. Tapi Tuhan memberikan jalan keselamatan yaitu dengan kehadiran Yesus Kristus di dunia ini. Dia lahir di Bethelem, sebagaimana dijanjikan dan menjalani sengsara hingga mati di salib untuk menebus kita dari pelanggaran dan dosa.
Janji Tuhan tetap dan telah nyata dengan kehadiran Yesus Kristu juru selamat kita. Janji Tuhan itu bukan hanya untuk satu dua generasi. Janji Tuhan bukan hanya generasi ketiga dan keempat. Tetapi dalam renungan di oagi hari ini Janji Tuhan itu tetap hntum sertibu angkatan. Angkatan demi angkatan umat pilihanNya , dari generasi ke generasi. Itulah yang harus kita rasakan. Tuhan itu menepati janjinya bukan hanya kemarin, tetapi kini dan esok. Tuhan itu bukan hanya memberkati jaman lampau, tetapi jaman kini (now) dan ke depan (future).
Sahabat yang baik hati. Inilah suka cita bagi kita: jika di dunia ini kita kecewa terhadap janji manusia yang pemberi hatapan palsu. Renungan lagi ini memastikan Tuhan itu pemberi harapan pasti. Ia setia pada janjiNya. Dia tidak berubah, sekalipun bumi goncang dan seluruh alam raya berlalu menuju akhir Tuhan setia pada janjiNya. Tuhan memelihara, memberkati dan menyelamatkan umatNya. Apalagi di minggu advent ini, kita diingatkan Tuhan itu akan datang, mari persiapkan hati menyongsong Tuhan.
#pdt nekson m sjuntak
Sabtu, 16 Desember 2017
TUHAN DATANG MEMULIHKAN
TUHAN DATANG UNTUK MEMULIHKAN
(Mazmur 126:1-6)
(Mazmur 126:1-6)
Selamat Hari Minggu dan Advent III ...! Sahabat yang baik hati , Cukup menarik kotbah minggu ini dari Mazmur 126:1-6. Mazmur ini memberitakan sukacita bagi setiap orang yang membacanya bahwa Tuhan akan datang memulihkan keadaan umatNya. Bagaimana Tuhan memulihkan keadaan umatNya, kotbah minggu ini berbagi bagi kita:
1. Seperti Mimpi!
Apa yang dialami oleh umat Allah atas pemulihan itu rasanya seperti mimpi, tak terduga dan tak terpikirkan sebelumnya. Ibarat seorang yang sakit akut tiba-tiba sembuh dan sehat. Atau mungkin pernah juga anda mengalami pergumulan berat yang sulit anda pecahkan namun pertemuan tak segaja dengan koleha atau yang kebetulan bincang-bicang dapat menemukan jalan keluar anda. Mungkin anda akan spontan mengatakan anda malaikat yang diutus Tuhan menolong saya. Lebih dari itu pengalaman bangsa Israel keluar dari pembuangan Babel seperti mimpi demikian bangsa Isrsel merasakan pembebasan dari Babelonia. 70 Tahun dalam pembuangan namun tiba-tiba Raja Cyrus yang menaklukkan Babel mengumumkan pembebasan Israel, mereka disuruh kembali ke Yerusalem, mereka dibekali membangun kembali Bait Allah dan bukan hanya itu masing-masing mereka dibekali dengan uang dan harta benda sebagai bekal memulai kehidupan baru mereka di Yerusalem (baca Yes 45:1-8). Apakah kejadian ini benaran? Rasanya seperti mimpi saja. Itulah perbuatan Tuhan memulihkan umatNya. Apa yang mereka alami adalah sesuatu yang sungguh mengherankan yang tidak terduga: mereka penuh suka cita, bahagia dan penuh pujian.
Apa yang dialami oleh umat Allah atas pemulihan itu rasanya seperti mimpi, tak terduga dan tak terpikirkan sebelumnya. Ibarat seorang yang sakit akut tiba-tiba sembuh dan sehat. Atau mungkin pernah juga anda mengalami pergumulan berat yang sulit anda pecahkan namun pertemuan tak segaja dengan koleha atau yang kebetulan bincang-bicang dapat menemukan jalan keluar anda. Mungkin anda akan spontan mengatakan anda malaikat yang diutus Tuhan menolong saya. Lebih dari itu pengalaman bangsa Israel keluar dari pembuangan Babel seperti mimpi demikian bangsa Isrsel merasakan pembebasan dari Babelonia. 70 Tahun dalam pembuangan namun tiba-tiba Raja Cyrus yang menaklukkan Babel mengumumkan pembebasan Israel, mereka disuruh kembali ke Yerusalem, mereka dibekali membangun kembali Bait Allah dan bukan hanya itu masing-masing mereka dibekali dengan uang dan harta benda sebagai bekal memulai kehidupan baru mereka di Yerusalem (baca Yes 45:1-8). Apakah kejadian ini benaran? Rasanya seperti mimpi saja. Itulah perbuatan Tuhan memulihkan umatNya. Apa yang mereka alami adalah sesuatu yang sungguh mengherankan yang tidak terduga: mereka penuh suka cita, bahagia dan penuh pujian.
Tentu banyak pergumulan yang membebani hidup kita maaih, masih baik secara pribadi, keluarga, kemunitas dan persekutuan kita dimanapun, doa Mazmur akan terjawab dalam kehidupan kita. Mazmur 126:4 (TB) Pulihkanlah keadaan kami, ya TUHAN, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb!
2. Tuhan telah melakukan perkara besar.
Mazmur 126:3 (TB) TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
Jika anda pemilik Almanak HKBP ayat ini dicantumkan setelah Sejarah Singkat (Taon Siingoton). Dengan ayat ini hendak menekankan bahwa peristiwa sejarah baik itu sukacita maupun pengalaman sejarah yang pahit yang dicatatkan menjadi bagian sejarah yang haruss diingat semua itu adalah pekerjaan Allah. Allah bekerja dalam sejarah manusia, dalam sejarah perjalanan sejarah gerwja dan sejarah pengalaman kita pribadi lepas pribadi.
Mazmur 126:3 (TB) TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
Jika anda pemilik Almanak HKBP ayat ini dicantumkan setelah Sejarah Singkat (Taon Siingoton). Dengan ayat ini hendak menekankan bahwa peristiwa sejarah baik itu sukacita maupun pengalaman sejarah yang pahit yang dicatatkan menjadi bagian sejarah yang haruss diingat semua itu adalah pekerjaan Allah. Allah bekerja dalam sejarah manusia, dalam sejarah perjalanan sejarah gerwja dan sejarah pengalaman kita pribadi lepas pribadi.
Sejarah yang kita alami bukanlah terjadi sedemikian rupa atau suatu kejadian yang kebetulan, namun Tuhan terlibat dalam sejarah kita. Ada grand design Allah atau rancangan Tuhan dalam hidup kita yang tidak kita ketabui. Semuanya kita sadari setelah kita melihatnya dan merasakannya. Allah tidak berada di luar sejarah tetapi ada di dalam sejarah perjalanan kita dan membuat sejarah yang besar dalam perjalanan hidup kita. Seperti bangsa Israel yang merasakan sendiri perbuatan Allah dan mujizat2 di Mesir, di Padang gurun hingga kembalinya dari pembuangan Babel. Semuanya adalah perbuatan Allah yang mendorong kita semakin takut dan takjub.
3. Jerih Juang takkan pernah siasia
Tiada mahkota tanpa perjuangan, tidak ada keberhasilan tanpa usaha keras. Kerja keras tidak akan siasia. Ini suatu pesan gang sangat berharga untuk memotivasi kita bekerja keras.
Mazmur 126:5-6 (TB) Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.
Tiada mahkota tanpa perjuangan, tidak ada keberhasilan tanpa usaha keras. Kerja keras tidak akan siasia. Ini suatu pesan gang sangat berharga untuk memotivasi kita bekerja keras.
Mazmur 126:5-6 (TB) Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.
Ketika berjemaat di Sikalang kesaksian satu keluarga dapat menjadi motivasi bahwa kerja keras menghasilkan buah manis. Satu keluarga petani, yang memiliki keterbatasan ekonomi namun mampu menyekolahkan 7 anaknya semuanya sarjana. Apa yang dirasakan keluarga tersebut ketika anak-anaknya membutuhkan biaya sekolah tangan Tuhan memberi lewat pekerjaannnya. Apa yang dikerjakannya selalu berhasil. Dia bercabe cabe yang dihasilnnya bagus dan harga bagus, demikian dengan hasil pertanian lainnya yang diusaha berhasil. Selama anak-anaknya kuliah dari ternak yang dipelihara.
Ada juga pengalaman orang tua nelayan di Balige, ketika anaknya kuliah setiap pagi seolah ikan jahir terus berkumpul dibelakang rumahnya yang kebetulan tinggal di pinggir danau toba sehingga dia bisa menjual tangkapannya setiap hari dan dapat menyekolahkan anaknya hingga sarjana.
Tentu jika kita kumpulkan kesaksian seperti itu dalam hidup kita pasti banyak sekali kisah yang membuat kita takjub bahwa usaha dan jerih juang tak akan siasia. Tangan Tuhan akan selalu diangkat untuk memberkati apa yang kita kerjakan.
Jangan malas, apalagi mengaharapkan hasil tanpa kerja keras. Bagaimana tangan Tuhan memberkati kita. Melalui apa Tuhan memberi bagi kita. Sediakanlah media melalui kerja dan usaha Tuhan akan memberkatinya. Tuhan akan menggantikan keringat yang berpeluh dengan senyuman karena panen anada berhasil.
Minggu lalu saya menerima kiriman satu buku dari sahabat Guru Etos berjudul Kunci Kebahagiaan. Buku ini sangat menarik tentang cerita kebahagiaan tidak disatu tempat tetapi kebahagiaan ada di mana-mana dan ada pada orang yang mau bekerja keras dan berjerih juang. Dalam buku ini dikisahkan Satu keluarga kaya raya jatuh miskin, dulu makan enak dan segala fasilitas terbaik dikota itu. Namun kemalangan pun tiba, semua usaha hancur berantakan, anak-anak hidup melarat dan jatuh miskin. Anak-anak yang dulu dimanja harus berubah dan hidup miskin bahkan sangat miskin. Namun mereka tidak meratapi keadaan, tetapi berdamai dengan diri sendiri. Kesaksian sang penulis harus bekerja di tempel ban sebelum pergi ke sekolah. Demikianlah hari-harinya dilalui dengan penuh kerja keras, sampai akhirnya berhasil mendirikan berbagai perusahaan besar di Surabaya dan di beberapa kota di Indonesia. (Untuk selengkapnya kisah ini bisah anda baca? Karena sangat inspiratif untuk menemukan kebahagiaan). Jerih juang tak akan pernah sia-sia.
Tuhan mendengar doa orang yang menangis karena beban hidup dan Tuhan akan menggantikan airmata menjadi sukacita. Tuhan menggantikan peluh menjadi pelukan hangat dalam kasih Tuhan
Kotbah ini mengingatkan kita, keadaan tidak berubah dengan sendirinya namun Tuhan mau mengubahnya ketika kita mau berjerih dan bekerja keras.
Sahabat yang baik hati, inilah sukacita bagi kita dalam kotbah minggu ini. Tuhan akan datang dan memulihka umatNya. Tuhan memberkati orang yang bekerja keras dan akan menggantikan air mata orang yang berjerih juang dengan penuh sukacita.
#pdt nekson m sjuntak
Jumat, 15 Desember 2017
SIAPA YANG TERBESAR
SIAPA YANG TERBESAR?
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan wakti di pagi hari ini jntum berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 16/12/2017
Markus 10:42-43 (TB) Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
Mark 10:42-43 (RSV) And Jesus called them to him and said to them, "You know that those who are supposed to rule over the Gentiles lord it over them, and their great men exercise authority over them. But it shall not be so among you; but whoever would be great among you must be your servant,
Siapa yang terbesar awal titik rawan bagi kedua belas murid. Jika kita perhatikan bacaan Injil Markus 10 ini, ada reaksi kemarahan dari murid-murid lainnya ketika Yakobus dan Yohanes meminta sesuatu kepada Yesus: yakni, kelak dalam KerajaanNya agar diijinkan mendapat jabatan terbesar: satu disebelah kanan dan satu disebelah kirinya. Mendengar itu murid-murid lainnya marah dan menjadi titik rawan di kalangan para murid. Markus 10:41 (TB) Mendengar itu kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes.
Yesus sangat paham perasaan murid-murid yang lain, karena sipapun orang pasti berlomba menjadi orang terdekat, berlomba menjadi orang nomor satu dan terbaik dan tidak suka menjadi orang pinggiran atau di kulit luar saja. Selain menyadari titik rawan ini Yesus juga paham betul letak kesalahan permintaan Yakobus da Yohanes, karena dalam Kerajaan Allah yang diajarkan Yesus bukan sama seperti kerajaan dunia ini, menjadikan panglima terdekat, orang-orang terdekat dan berlomba menjadi nomor satu dengan kuasa dan kekerasan. Tidaklah demikian dengan Kerajaan Allah. Yesus mengajarkan: siapa yang mau terbesar harus bersedia menjadi hamba. Menjadi yang terbesar adalah siapa yang mau melayani. Karena anak manusia datang bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani (Mark 10:45)
Bersedia menjadi hamba yang melayani orang lain jaman ini sangat penting. Ibarat seorang hamba terhadap tuannya, maka siapa yang terbesar harus bersedia mengosongkan diri dan mau melayani orang lain. Jadi siapa yang terbeamsar adalah kesediaan mengosongkan diri dan bersedia melayani orang lain. Ini sungguh terbalik dari keinginan setiap orang, menjadi terbesar umumnya bertujuan agar banyak orang yang melayaninya. Namun inilah kelebihan Yesus sang Guru Agung menawarkan moralitas baru bagi umat manusia. Siapa yang terbesar bukan berlomba menjadi mental tuan yang dilayani atau memiliki kemampuan menundukkan orang lain sebanyak-banyaknya tetapi tetapi berlomba menjadi hamba yang melayani orang lain.
Sahabat yang baik hati! Renungan di pagi hari ini memberikan arah baru akan karakter pribadi yang luhur bagi kita. Siapa terbesar jadilah pelayan bagi sesama. Pemimpin besar bukanlah ditentukan kemampuannya mencapai puncak kepemimpinan, tetapi sejauh mana jabatan yang dipimpinnya untuk melayani orang lain. Kepemimpinan inilah yang kita kenal dengan kepemimpinan hamba - humble leadership. Pemimpin besar bukan seorang yang memiliki kemampuan untuk memaksa orang lain mencapai tujuan, tetapi kesediaan merendahkan diri menjadi pelayan bagi sesamanya.
Marilah memulainya dalam lingkungan kita masing-masing: melayani, melayani lebih sungguh!
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan wakti di pagi hari ini jntum berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 16/12/2017
Markus 10:42-43 (TB) Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
Mark 10:42-43 (RSV) And Jesus called them to him and said to them, "You know that those who are supposed to rule over the Gentiles lord it over them, and their great men exercise authority over them. But it shall not be so among you; but whoever would be great among you must be your servant,
Siapa yang terbesar awal titik rawan bagi kedua belas murid. Jika kita perhatikan bacaan Injil Markus 10 ini, ada reaksi kemarahan dari murid-murid lainnya ketika Yakobus dan Yohanes meminta sesuatu kepada Yesus: yakni, kelak dalam KerajaanNya agar diijinkan mendapat jabatan terbesar: satu disebelah kanan dan satu disebelah kirinya. Mendengar itu murid-murid lainnya marah dan menjadi titik rawan di kalangan para murid. Markus 10:41 (TB) Mendengar itu kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes.
Yesus sangat paham perasaan murid-murid yang lain, karena sipapun orang pasti berlomba menjadi orang terdekat, berlomba menjadi orang nomor satu dan terbaik dan tidak suka menjadi orang pinggiran atau di kulit luar saja. Selain menyadari titik rawan ini Yesus juga paham betul letak kesalahan permintaan Yakobus da Yohanes, karena dalam Kerajaan Allah yang diajarkan Yesus bukan sama seperti kerajaan dunia ini, menjadikan panglima terdekat, orang-orang terdekat dan berlomba menjadi nomor satu dengan kuasa dan kekerasan. Tidaklah demikian dengan Kerajaan Allah. Yesus mengajarkan: siapa yang mau terbesar harus bersedia menjadi hamba. Menjadi yang terbesar adalah siapa yang mau melayani. Karena anak manusia datang bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani (Mark 10:45)
Bersedia menjadi hamba yang melayani orang lain jaman ini sangat penting. Ibarat seorang hamba terhadap tuannya, maka siapa yang terbesar harus bersedia mengosongkan diri dan mau melayani orang lain. Jadi siapa yang terbeamsar adalah kesediaan mengosongkan diri dan bersedia melayani orang lain. Ini sungguh terbalik dari keinginan setiap orang, menjadi terbesar umumnya bertujuan agar banyak orang yang melayaninya. Namun inilah kelebihan Yesus sang Guru Agung menawarkan moralitas baru bagi umat manusia. Siapa yang terbesar bukan berlomba menjadi mental tuan yang dilayani atau memiliki kemampuan menundukkan orang lain sebanyak-banyaknya tetapi tetapi berlomba menjadi hamba yang melayani orang lain.
Sahabat yang baik hati! Renungan di pagi hari ini memberikan arah baru akan karakter pribadi yang luhur bagi kita. Siapa terbesar jadilah pelayan bagi sesama. Pemimpin besar bukanlah ditentukan kemampuannya mencapai puncak kepemimpinan, tetapi sejauh mana jabatan yang dipimpinnya untuk melayani orang lain. Kepemimpinan inilah yang kita kenal dengan kepemimpinan hamba - humble leadership. Pemimpin besar bukan seorang yang memiliki kemampuan untuk memaksa orang lain mencapai tujuan, tetapi kesediaan merendahkan diri menjadi pelayan bagi sesamanya.
Marilah memulainya dalam lingkungan kita masing-masing: melayani, melayani lebih sungguh!
#pdt nekson m sjuntak
Kamis, 14 Desember 2017
BANGKITLAH ! JANGAN TAKUT
BANGKITLAH! JANGAN TAKUT
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 15/12/2017
Yesaya 54:4 (TB) Janganlah takut, sebab engkau tidak akan mendapat malu, dan janganlah merasa malu, sebab engkau tidak akan tersipu-sipu. Sebab engkau akan melupakan malu keremajaanmu, dan tidak akan mengingat lagi aib kejandaanmu.
Isaiah 54:4 (RSV) "Fear not, for you will not be ashamed; be not confounded, for you will not be put to shame; for you will forget the shame of your youth, and the reproach of your widowhood you will remember no more.
Ada dua analogi yang dipakai oleh Yesaya dalam renungan pagi ini mengenai umat Allah dalam pembuangan: masa remaja dan kejandaan. Kedua istilah ini dipakai sebagai kiasan untuk menjelaskan sikap dan realitas umat Allah agar bangkit dari kekurangan dan kesalahan mereka dari pembuangan.
Masa remaja adalah masa muda dimana sikap kekanak-kanakan, melakukan hal menjengkelkan dan sikap kurang dewasa. Mungkin juga sering membuat orangtua kesal karena usaha menunjukkan jati diri. Kadang merasa mampu padahal tak dapat berbuat apa-apa. Berani kritik, bicarà yang ideal-ideal dan kritik sana-sini namun belum dapat berbuat apa-apa yang membangun. Apa yang disampaikan oleh Yesaya disini jika diteliti dari sudut psikologi, itu benar. Biarlah begitu. Dari diri Allah sendiri Yesaya menyatakan Tuhan maklum, bahkan Tuhan meneguhkan mereka agar tidak merasa malu atas segala sikap ketidak dewasaan mereka. Ketidak dewasaan mereka akan bertumbuh akhirnya bisa dewasa. Mereka masih dalam pertumbuhan, kelak dewasa mereka akan belajar dari pengalamannya untuk berbuat yang lebih dewasa. Disini Tuhan memahami dan berkenan mengampuni dan memaafkan sikap umatNya. Jadi jangan merasa malu atas segala sikap yang kurang dewasa selama ini. Mulailah berubah Tuhan memakluminya.
Kedua adalah janda. Janda adalah kemalangan yang luar biasa menurut kaum Yahudi. Alkitab mewarisi budaya Patriakhal bahwa istri adalah milik suami. Maka seorang janda akan memiliki pergumulan berat, karena status kepemilikan hartanya tidak diwariskan padanya namun kepada saudara laki-lakinya. Seorang janda hanya diijinkan menikah dengan saudara suaminya, jika tidak ada yang mau baru keluarga terdekat. Pergumulan janda adalah sering hak-hak mereka diabaikan di tengah masyarakat. Maka Alkitab sangat menekankan agar jangan ada penindasan terhadap janda (Kel 22:22) dan kalau kita baca nabi-nabi sangat keras menyuarakan perlindungan pada janda. Dalam status sosial demikian janda sering dianggap sebelah mata. Sikap-sikap masyarakat terhadap janda pada jaman itulah, Allah mengatakan jangan takut. Tuhan sendiri menjadi Bapak bagi mereka. Allah pembelanya, Allah pelindung dan pemelihara bagi mereka. Yesaya 54:5 (TB) Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.
Sahabat yang baik hati! Renungan di pagi hari ini merupakan nasihat dan anjuran yang memotivasi kita agar bangkit berdiri. Bangkit dan mulailah beranjak dari ketidak dewasaan, dari kesalahan dan dari berbagai kekurangan melangkahkan perubahan. Jangan merasa malu atau takut sebelum bertindak. Orang yang takut dan tidak mau melakukan perubahan tidak akan pernah mengalami perubahan itu sendiri. Sama seperti seorang marketing, bagaimana publik tahu produknya ditolak orang, jika dia sendiri belum menawarkannya ke publik.
Ada juga keluarga, sudah bertahun-tahun tak bergereja, setiap diajak bergereja dia selalu menolak. Akhirnya tiba pada kesimpulan pada dirinya kalau orang tidak menghendakinya bergereja. Jadinya rasa takut dinilai orang muncul. Padahal orang merindukannya untuk ikut berpartisipasi dalam ibadah gereja. Mari lakukan perubahan. Jangan takut salah dan jangan merasa malu. Semuanya bisa belajar tak ada yang sempurna dan Tuhan menguatkan dan menyempurnakan.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 15/12/2017
Yesaya 54:4 (TB) Janganlah takut, sebab engkau tidak akan mendapat malu, dan janganlah merasa malu, sebab engkau tidak akan tersipu-sipu. Sebab engkau akan melupakan malu keremajaanmu, dan tidak akan mengingat lagi aib kejandaanmu.
Isaiah 54:4 (RSV) "Fear not, for you will not be ashamed; be not confounded, for you will not be put to shame; for you will forget the shame of your youth, and the reproach of your widowhood you will remember no more.
Ada dua analogi yang dipakai oleh Yesaya dalam renungan pagi ini mengenai umat Allah dalam pembuangan: masa remaja dan kejandaan. Kedua istilah ini dipakai sebagai kiasan untuk menjelaskan sikap dan realitas umat Allah agar bangkit dari kekurangan dan kesalahan mereka dari pembuangan.
Masa remaja adalah masa muda dimana sikap kekanak-kanakan, melakukan hal menjengkelkan dan sikap kurang dewasa. Mungkin juga sering membuat orangtua kesal karena usaha menunjukkan jati diri. Kadang merasa mampu padahal tak dapat berbuat apa-apa. Berani kritik, bicarà yang ideal-ideal dan kritik sana-sini namun belum dapat berbuat apa-apa yang membangun. Apa yang disampaikan oleh Yesaya disini jika diteliti dari sudut psikologi, itu benar. Biarlah begitu. Dari diri Allah sendiri Yesaya menyatakan Tuhan maklum, bahkan Tuhan meneguhkan mereka agar tidak merasa malu atas segala sikap ketidak dewasaan mereka. Ketidak dewasaan mereka akan bertumbuh akhirnya bisa dewasa. Mereka masih dalam pertumbuhan, kelak dewasa mereka akan belajar dari pengalamannya untuk berbuat yang lebih dewasa. Disini Tuhan memahami dan berkenan mengampuni dan memaafkan sikap umatNya. Jadi jangan merasa malu atas segala sikap yang kurang dewasa selama ini. Mulailah berubah Tuhan memakluminya.
Kedua adalah janda. Janda adalah kemalangan yang luar biasa menurut kaum Yahudi. Alkitab mewarisi budaya Patriakhal bahwa istri adalah milik suami. Maka seorang janda akan memiliki pergumulan berat, karena status kepemilikan hartanya tidak diwariskan padanya namun kepada saudara laki-lakinya. Seorang janda hanya diijinkan menikah dengan saudara suaminya, jika tidak ada yang mau baru keluarga terdekat. Pergumulan janda adalah sering hak-hak mereka diabaikan di tengah masyarakat. Maka Alkitab sangat menekankan agar jangan ada penindasan terhadap janda (Kel 22:22) dan kalau kita baca nabi-nabi sangat keras menyuarakan perlindungan pada janda. Dalam status sosial demikian janda sering dianggap sebelah mata. Sikap-sikap masyarakat terhadap janda pada jaman itulah, Allah mengatakan jangan takut. Tuhan sendiri menjadi Bapak bagi mereka. Allah pembelanya, Allah pelindung dan pemelihara bagi mereka. Yesaya 54:5 (TB) Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.
Sahabat yang baik hati! Renungan di pagi hari ini merupakan nasihat dan anjuran yang memotivasi kita agar bangkit berdiri. Bangkit dan mulailah beranjak dari ketidak dewasaan, dari kesalahan dan dari berbagai kekurangan melangkahkan perubahan. Jangan merasa malu atau takut sebelum bertindak. Orang yang takut dan tidak mau melakukan perubahan tidak akan pernah mengalami perubahan itu sendiri. Sama seperti seorang marketing, bagaimana publik tahu produknya ditolak orang, jika dia sendiri belum menawarkannya ke publik.
Ada juga keluarga, sudah bertahun-tahun tak bergereja, setiap diajak bergereja dia selalu menolak. Akhirnya tiba pada kesimpulan pada dirinya kalau orang tidak menghendakinya bergereja. Jadinya rasa takut dinilai orang muncul. Padahal orang merindukannya untuk ikut berpartisipasi dalam ibadah gereja. Mari lakukan perubahan. Jangan takut salah dan jangan merasa malu. Semuanya bisa belajar tak ada yang sempurna dan Tuhan menguatkan dan menyempurnakan.
#pdt nekson m sjuntak
Rabu, 13 Desember 2017
MENGENANG KEBAIKAN TUHAN 19 TAHUN KEPENDETAAN
MENGENANG KEBAIKAN TUHAN
Refleksi 19 Tahun Tahbisan Kependetaan
Hari ini saya dan beberapa teman sepenahbisan genap 19 tahun menerima Tahbisan Kependetaan, tepatnya di Gereja HKBP Balige, dipimpin oleh Pejabat Ephorus Pdt Dr JR Hutauruk. Kala itu Pendeta Ressort di Balige adalah Pdt Tumpak Siahaan. Saya masih ingat betul gaya Pdt Tumpak yang selalu cool dan arif, tidak banyak bicara namun bisa lama markombur. Dalam beberapa diskusi Pdt Tumpak sangat pandai memilih kata yang tepat untuk disampaikan. Demikian dengan kebaikan senior lainnya Pdt Mangasi V Simanjuntak, Pdt Armada Sitorus, Pdt Marlem Pangaribuan semuanya mereka staf Kantor Pusat yang sangat baik, pekerja keras namun rendah hati. Peristiwa itu nampaknya masih baru saja berlalu, rupanya sudah sembilan belas tahun. Tak terasa memang waktu begitu cepat berlalu.
Dalam mengenang tahbisan 19 Tahun ini, saya sedikit cerita masa-masa di STT, karena menerima tahbisan menjadi impian bagi setiap mahasiswa STT yang kala itu sering juga disebut sekolah Pendeta.
Saya masih ingat Juni 1991 pergi ke Siantar bersama Bapak saya almarhum, untuk mendaftar ke STT Siantar. Bapak sangat bersemangat ketika saya mau mendaftar ke STT karena dua abang saya sebelumnya ikut test penerimaan ke STT namun mereka tidak masuk. Ketika saya diterima saya kirim surat kepada bapak bahwa saya diterima, dan kami segera memasuki masa persiapan studi theologi (PST). Bapak saya pun terseyum datang ke Siantar dan membawa bekal yang dibutuhan untuk pendaftaran ulang, biaya kuliah dll. Saya lihat bapak saya senang dan merasa bangga ketika saya diterima sebagai salah satu mahasiswa di parsamean itu. Tiap bulan pun dia mengirim aku uang untuk biaya kuliah, asrama dan keperluan adanya.
Semasa kuliah di STT berjalan dengan baik, masa PST sangat menggembirakan diajari saat teduh, membaca Alkitab dan kursus intensif bahasa Inggris. Tiada kendala yang cukup bersarti dalam menjalani kuliah. Beraktifitas di asrama, kuliah, kebaktian pagi di caple dan kebaktian malam. Mengerjakan tugas-tugas penuh dengan tantangan, kita harus keliling kamar siapa tau ada mesin tik yang tidak terpakai karena tidak semua mahasiswa punya mesin ketik. Termasuk saya baru setelah tingkat III saya dapat membeli mesin ketik dan mesin ketik itu saya pelihara dengan baik hingga menulis skripsi. Kehidupan asrama memang penuh dengan solidaritas, saling menolong dan membantu, saling memberi dan peduli. Tidak jarang beberapa kawan gotong royong mengerjakan PR teman sambil lembur kompur-kombur sambil minum kopi.
Di STT jaman kami Perpustakaan STT tergolong baik, kala peninggalan Pdt Dr SM Siahaan, perpustakaan ini terlengkap di tahun 80an. Beliau gigih memperbaikinya, namun tahun 90an itu semakin menurun, buku-buku baru sangat sedikit. Saya termasuk orang gang rajin ke Perpustakaan, baik siang kala tak ada mata kuliah maupun malam hari. Rajin ke Perpustakaan selain minat baca, juga sangat terbatas biaya untuk membeli buku. Tidak jarang saya copy beberapa halaman saja dari satu buku, kadang dua atau tiga lembar dari satu buku dan disimpan dengan baik untuk dijadikan referensi dalam menulis tugas-tugas.
Pengalaman Berasrama
Salah satu pengalaman menarik lainnya dalam kehidupan berasrama adalah makan bersama. Semua mahasiswa telah memiliki daftar meja, bisa 8-10 orang satu meja. Setiap meja dihidangkan jumlah piring, gelas dan makanan dan lauknya yang pas-pasan. Serapan pagi biasa dimulai pukul 07.00, umumnya hanya nasi, ikan teri atau tempe tahu dan secangkir teh manis hangat. Makan sian biasanya pukul 13.00, makanannya juga biasa: ikan gembung yang sudah dibagi menurut bagian masing-masing. Daging biasanya sekali seminggu. Makan malam biasanya pada pukul 18.00 wib. Setiap acara makan dimulai dengan doa dan diakhiri dengan nyanyian dan doa. Pada makan siang biasanya dibacakan surat-surat masuk: kadang seksi terkait sangat arif menuturkan bahasa yang indah dalam menyampaikan surat kepada seseorang. Apalagi kalau itu dari pacar bisa dibumbui agar lebih heboh. Hal paling menggembirakan adalah berita wessel dan panggilan bank dari beberapa kawan yang dari kota.
Asrama penuh nikmat seolah berlomba dengan ratus orang yang bersiap-siap melahap makanan yang dimeja. Giliran nambah biasanya para senior, apalagi ada ikan yang tersisah karena ketidakhadiran seseorang biasanya didaulat untuk para senior. Maklum takaran nasi, sayur dan lauk sudah dihitung menurut daftar nama meja masing-masing.
Aktifitas di Senat, NHKBP, Pelayanan Buruh
Semasa di Kampus saya aktif di lembaga senat mahasiswa; sejak tingkat satu saya anggota kesling (kebersihan lingkungan); tugas seksi ini mengkordinir gotong royong setiap sabtu menyapu lapangan bundar STT. Di sekelingling taman bundar STT penuh pohon dan setiap sabtunya harus bersih. Tingkat II saya dipercayakan untuk ketua seksi Kesling melanjutkan pekerjaan bang Bimen Limbong. Pada tingkat III saya dipercayakan sebagai wakil sekretariat di senat mahasiswa kala itu ketua senat Apeliften Sihombing dan tingkat IV Ketua II senat mahasiswa dan semester II tingkat IV harus merangkap jabatan Ketua I karena Ketua I dicutikan pihak kampus. Selama di Senat Mahasiswa saya sering komunikasi dengan Rektor Bapak yang sangat saya kagumi Pdt Dr BH Situmorang, beliau dosen dan guru kami yang sangat baik, kebapaan dan juga sangat lembut. Bekerja di Lembaga senat mahasiswa merupakan tugas berat, menghadapi pergumulan mahasiswa dan menyampaikannya ke pihak perguruan. Termasuk mengurusi persoalan mahasiswa yang terbawa-bawa di luar kampus.
Selain aktif di pelayanan Senat Mahasiswa, saya juga aktif dalam pelayanan buruh. CU Dos Roha Patuan Anggi 55 menjadi basis kami. Dua kali seminggu kami melakukan PA dan diskusi, beberapa senior yang mengajak kami dalam.pelayanan ini adalah Gerhard Sihombing, Bernard Manik, Marihot II Siahaan. Setelah mereka tamat kami melanjutkan payanan buruh ini dan meningkatkannya dengan pekayanan marga-marga kemudian mengorganisir pelayanan buruh untuk meningkatkan kesejahteraan buruh dan pergerakan itu sangat terasa tahun 1994. Kami dan kawan-kawan Henri, Radot, Hotland, Rahman, Serlida, Tiurma dkk tetap memberikan perhatian kepada pelayanan buruh sampai tampat. Kala itu juga kami wariskan kepada junior kami seperti kepada DR Partungkoan dkk
Dalam aktifitas gereja saya aktif sebagai anggota NHKBP Siantar kota sejak masuk di STT HKBP. Di NHKBP Siantar kota saya aktif mulai dari anggota (1991) hingga ketua Naposo Bulung tahun sampai meninggalkan kampus aktif di NHKBP Siantar Kota. Selain anggota NHKBP saya aktif juga mengajar Sekolah Minggu disana. Beberapa sekolah minggu di Kampung Tempel. Keaktifan saya di NHKBP Siantar Kota sangat menolong saya mengorganisir kegiatan naposo gereja. Mulai dari pencarian dana untuk mewujudkan program hingga membantu majelis dalam berbagai pelayanan partangiangan.
DOA KETIKA SAKIT
Semester 5 kala itu saya pernah sakit keras, inpeksi ginjal menurut Dr Mabel Sihombing. Namanya saya kenal hingga sekarang, dan saya mengucapkan terima kasih atas kebaikan beliau. Badan saya sudah bekak semuanya, termasuk wajah dan badan tidak ada satu celana yang muat karena badan bengkak. Nafas pun sesak dan terus muntah-muntah. Rasanya sangat menyiksa kala itu. Beberapa sahabat telah datang membesuk di RSU P. Siantar termasuk silih brganti dari pelayanan buruh dan juga dari STT dan NHKBP. Ketika bapak saya datang dari kampung membesuk saya, dia nampaknya menangis termasuk ito dan keluarga rasanya tipis harapan mereka saya sembuh. Namun saya secara pribadi sangat berharap saya akan sembuh. Tekad saya; saya akan menyelesaikan STT saya dan harus menerima tahbisan kependetaan. Selama sakit itu saja doa saya, agar Tuhan memberikan ijin bagi saya menyelesaikan studi saya dan diberi kesempatan untuk menerima tahbisan kependetaan. Tiga minggu saya opname di RSU Siantar, badan yang bengkak barangsur pulih, kemudian istirahat di rumah ito Eli kala itu di Asrama 122 di Marihat selama 2 Minggu dan pemulihan. Puji Tuhan, Tuhan itu baik, saya sembuh diijinkan Tuhan menyelesaikan STT dan berkesempatan menerima tahbisan kependetaan pada tanggal 13 Desember 1998 di HKBP Balige.
Ketika memasuki Ibadah pentahbisan kependetaan di HKBP Balige dari semua perjalanan yang saya ingat kala itu adalah doa saya ketik sakit: Tuhan sudah mengijinkan saya masuk ke STT, ijinkanlah saya menyelesaikannya hingga dapat menerima tahbisan kependetaan. Ini yang saya syukuri. Tuhan telah mendengar doa saya.
Kini waktu cepat berlalu, bukan hanya diijinkan Tuhan menerima tahbisan kependetaan tetapi telah menjalani 19 tahun tahbisan. Diberi tugas dan tanggungjawab dalam berbagai pelayan;
HKBP Paronan Nagodang Laguboti (1997), HKBP Slipi (1998-2001), HKBP Ujung Surabaya (2001-2003), Tugas Belajar UKDW (2003-2005), Biro Pembinaan K.Pusat (2005-2008), HKBP Ressort Parpulungan Nauli (2008-2012), Biro Pembinan (2012-2014), Biro Jemaat (2014-2016), HKBP Depok 1(2017 ---)
Terima kasih atas kebaikan Tuhan
Refleksi 19 Tahun Tahbisan Kependetaan
Hari ini saya dan beberapa teman sepenahbisan genap 19 tahun menerima Tahbisan Kependetaan, tepatnya di Gereja HKBP Balige, dipimpin oleh Pejabat Ephorus Pdt Dr JR Hutauruk. Kala itu Pendeta Ressort di Balige adalah Pdt Tumpak Siahaan. Saya masih ingat betul gaya Pdt Tumpak yang selalu cool dan arif, tidak banyak bicara namun bisa lama markombur. Dalam beberapa diskusi Pdt Tumpak sangat pandai memilih kata yang tepat untuk disampaikan. Demikian dengan kebaikan senior lainnya Pdt Mangasi V Simanjuntak, Pdt Armada Sitorus, Pdt Marlem Pangaribuan semuanya mereka staf Kantor Pusat yang sangat baik, pekerja keras namun rendah hati. Peristiwa itu nampaknya masih baru saja berlalu, rupanya sudah sembilan belas tahun. Tak terasa memang waktu begitu cepat berlalu.
Dalam mengenang tahbisan 19 Tahun ini, saya sedikit cerita masa-masa di STT, karena menerima tahbisan menjadi impian bagi setiap mahasiswa STT yang kala itu sering juga disebut sekolah Pendeta.
Saya masih ingat Juni 1991 pergi ke Siantar bersama Bapak saya almarhum, untuk mendaftar ke STT Siantar. Bapak sangat bersemangat ketika saya mau mendaftar ke STT karena dua abang saya sebelumnya ikut test penerimaan ke STT namun mereka tidak masuk. Ketika saya diterima saya kirim surat kepada bapak bahwa saya diterima, dan kami segera memasuki masa persiapan studi theologi (PST). Bapak saya pun terseyum datang ke Siantar dan membawa bekal yang dibutuhan untuk pendaftaran ulang, biaya kuliah dll. Saya lihat bapak saya senang dan merasa bangga ketika saya diterima sebagai salah satu mahasiswa di parsamean itu. Tiap bulan pun dia mengirim aku uang untuk biaya kuliah, asrama dan keperluan adanya.
Semasa kuliah di STT berjalan dengan baik, masa PST sangat menggembirakan diajari saat teduh, membaca Alkitab dan kursus intensif bahasa Inggris. Tiada kendala yang cukup bersarti dalam menjalani kuliah. Beraktifitas di asrama, kuliah, kebaktian pagi di caple dan kebaktian malam. Mengerjakan tugas-tugas penuh dengan tantangan, kita harus keliling kamar siapa tau ada mesin tik yang tidak terpakai karena tidak semua mahasiswa punya mesin ketik. Termasuk saya baru setelah tingkat III saya dapat membeli mesin ketik dan mesin ketik itu saya pelihara dengan baik hingga menulis skripsi. Kehidupan asrama memang penuh dengan solidaritas, saling menolong dan membantu, saling memberi dan peduli. Tidak jarang beberapa kawan gotong royong mengerjakan PR teman sambil lembur kompur-kombur sambil minum kopi.
Di STT jaman kami Perpustakaan STT tergolong baik, kala peninggalan Pdt Dr SM Siahaan, perpustakaan ini terlengkap di tahun 80an. Beliau gigih memperbaikinya, namun tahun 90an itu semakin menurun, buku-buku baru sangat sedikit. Saya termasuk orang gang rajin ke Perpustakaan, baik siang kala tak ada mata kuliah maupun malam hari. Rajin ke Perpustakaan selain minat baca, juga sangat terbatas biaya untuk membeli buku. Tidak jarang saya copy beberapa halaman saja dari satu buku, kadang dua atau tiga lembar dari satu buku dan disimpan dengan baik untuk dijadikan referensi dalam menulis tugas-tugas.
Pengalaman Berasrama
Salah satu pengalaman menarik lainnya dalam kehidupan berasrama adalah makan bersama. Semua mahasiswa telah memiliki daftar meja, bisa 8-10 orang satu meja. Setiap meja dihidangkan jumlah piring, gelas dan makanan dan lauknya yang pas-pasan. Serapan pagi biasa dimulai pukul 07.00, umumnya hanya nasi, ikan teri atau tempe tahu dan secangkir teh manis hangat. Makan sian biasanya pukul 13.00, makanannya juga biasa: ikan gembung yang sudah dibagi menurut bagian masing-masing. Daging biasanya sekali seminggu. Makan malam biasanya pada pukul 18.00 wib. Setiap acara makan dimulai dengan doa dan diakhiri dengan nyanyian dan doa. Pada makan siang biasanya dibacakan surat-surat masuk: kadang seksi terkait sangat arif menuturkan bahasa yang indah dalam menyampaikan surat kepada seseorang. Apalagi kalau itu dari pacar bisa dibumbui agar lebih heboh. Hal paling menggembirakan adalah berita wessel dan panggilan bank dari beberapa kawan yang dari kota.
Asrama penuh nikmat seolah berlomba dengan ratus orang yang bersiap-siap melahap makanan yang dimeja. Giliran nambah biasanya para senior, apalagi ada ikan yang tersisah karena ketidakhadiran seseorang biasanya didaulat untuk para senior. Maklum takaran nasi, sayur dan lauk sudah dihitung menurut daftar nama meja masing-masing.
Aktifitas di Senat, NHKBP, Pelayanan Buruh
Semasa di Kampus saya aktif di lembaga senat mahasiswa; sejak tingkat satu saya anggota kesling (kebersihan lingkungan); tugas seksi ini mengkordinir gotong royong setiap sabtu menyapu lapangan bundar STT. Di sekelingling taman bundar STT penuh pohon dan setiap sabtunya harus bersih. Tingkat II saya dipercayakan untuk ketua seksi Kesling melanjutkan pekerjaan bang Bimen Limbong. Pada tingkat III saya dipercayakan sebagai wakil sekretariat di senat mahasiswa kala itu ketua senat Apeliften Sihombing dan tingkat IV Ketua II senat mahasiswa dan semester II tingkat IV harus merangkap jabatan Ketua I karena Ketua I dicutikan pihak kampus. Selama di Senat Mahasiswa saya sering komunikasi dengan Rektor Bapak yang sangat saya kagumi Pdt Dr BH Situmorang, beliau dosen dan guru kami yang sangat baik, kebapaan dan juga sangat lembut. Bekerja di Lembaga senat mahasiswa merupakan tugas berat, menghadapi pergumulan mahasiswa dan menyampaikannya ke pihak perguruan. Termasuk mengurusi persoalan mahasiswa yang terbawa-bawa di luar kampus.
Selain aktif di pelayanan Senat Mahasiswa, saya juga aktif dalam pelayanan buruh. CU Dos Roha Patuan Anggi 55 menjadi basis kami. Dua kali seminggu kami melakukan PA dan diskusi, beberapa senior yang mengajak kami dalam.pelayanan ini adalah Gerhard Sihombing, Bernard Manik, Marihot II Siahaan. Setelah mereka tamat kami melanjutkan payanan buruh ini dan meningkatkannya dengan pekayanan marga-marga kemudian mengorganisir pelayanan buruh untuk meningkatkan kesejahteraan buruh dan pergerakan itu sangat terasa tahun 1994. Kami dan kawan-kawan Henri, Radot, Hotland, Rahman, Serlida, Tiurma dkk tetap memberikan perhatian kepada pelayanan buruh sampai tampat. Kala itu juga kami wariskan kepada junior kami seperti kepada DR Partungkoan dkk
Dalam aktifitas gereja saya aktif sebagai anggota NHKBP Siantar kota sejak masuk di STT HKBP. Di NHKBP Siantar kota saya aktif mulai dari anggota (1991) hingga ketua Naposo Bulung tahun sampai meninggalkan kampus aktif di NHKBP Siantar Kota. Selain anggota NHKBP saya aktif juga mengajar Sekolah Minggu disana. Beberapa sekolah minggu di Kampung Tempel. Keaktifan saya di NHKBP Siantar Kota sangat menolong saya mengorganisir kegiatan naposo gereja. Mulai dari pencarian dana untuk mewujudkan program hingga membantu majelis dalam berbagai pelayanan partangiangan.
DOA KETIKA SAKIT
Semester 5 kala itu saya pernah sakit keras, inpeksi ginjal menurut Dr Mabel Sihombing. Namanya saya kenal hingga sekarang, dan saya mengucapkan terima kasih atas kebaikan beliau. Badan saya sudah bekak semuanya, termasuk wajah dan badan tidak ada satu celana yang muat karena badan bengkak. Nafas pun sesak dan terus muntah-muntah. Rasanya sangat menyiksa kala itu. Beberapa sahabat telah datang membesuk di RSU P. Siantar termasuk silih brganti dari pelayanan buruh dan juga dari STT dan NHKBP. Ketika bapak saya datang dari kampung membesuk saya, dia nampaknya menangis termasuk ito dan keluarga rasanya tipis harapan mereka saya sembuh. Namun saya secara pribadi sangat berharap saya akan sembuh. Tekad saya; saya akan menyelesaikan STT saya dan harus menerima tahbisan kependetaan. Selama sakit itu saja doa saya, agar Tuhan memberikan ijin bagi saya menyelesaikan studi saya dan diberi kesempatan untuk menerima tahbisan kependetaan. Tiga minggu saya opname di RSU Siantar, badan yang bengkak barangsur pulih, kemudian istirahat di rumah ito Eli kala itu di Asrama 122 di Marihat selama 2 Minggu dan pemulihan. Puji Tuhan, Tuhan itu baik, saya sembuh diijinkan Tuhan menyelesaikan STT dan berkesempatan menerima tahbisan kependetaan pada tanggal 13 Desember 1998 di HKBP Balige.
Ketika memasuki Ibadah pentahbisan kependetaan di HKBP Balige dari semua perjalanan yang saya ingat kala itu adalah doa saya ketik sakit: Tuhan sudah mengijinkan saya masuk ke STT, ijinkanlah saya menyelesaikannya hingga dapat menerima tahbisan kependetaan. Ini yang saya syukuri. Tuhan telah mendengar doa saya.
Kini waktu cepat berlalu, bukan hanya diijinkan Tuhan menerima tahbisan kependetaan tetapi telah menjalani 19 tahun tahbisan. Diberi tugas dan tanggungjawab dalam berbagai pelayan;
HKBP Paronan Nagodang Laguboti (1997), HKBP Slipi (1998-2001), HKBP Ujung Surabaya (2001-2003), Tugas Belajar UKDW (2003-2005), Biro Pembinaan K.Pusat (2005-2008), HKBP Ressort Parpulungan Nauli (2008-2012), Biro Pembinan (2012-2014), Biro Jemaat (2014-2016), HKBP Depok 1(2017 ---)
Terima kasih atas kebaikan Tuhan
YA ABBA, YA BAPA
YA ABBA, YA BAPA
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 14/12/2017
Galatia 4:6 (TB) Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Galatians 4:6 (RSV) And because you are sons, God has sent the Spirit of his Son into our hearts, crying, "Abba! Father!"
Ada dua status dalam keluarga jaman Alkitab yang menarik untuk didiskusikan. Kedua istilah ini juga dipakai oleh gereja hingga saat ini, yaitu hamba dan anak sehingga kita mengenal Hamba Allah atau Anak-anak Allah. Dimana kelebihan kedua istilah ini?
Hamba adalah budak yang dibeli dan dipekerjakan, seorang hamba akan mengabdikan hidupnya seumur hidupnya kepada tuannya, dia tidak bisa merdeka dari dirinya sendiri tetapi tetap sebagai hamba. Hamba tak memiliki ahli warisan, hamba hanya tetap seorang hamba yang setia kepada tuannya. Dari pemahaman kita menyadari bahwa kita tidak memiliki hak apapun dibhadapan Allah, namjnnkarena kasihbkaruniaNya kita diperkenankan menjadi hambaNya untuk melakukan kehendakNya.
Kedua tentang anak, Paulus dalam Galatia menyebutkan bahwa status kita dihadapan Allah adalah anak. Orang yang percaya kepada Yesus Kristus adalah anak-anak Allah. Status sebagai anak kita, memiliki arti hukum bahwa ikut sebagai ahli waris sang Bapa. Kita adalah anak-anakNya yang berseru kepada Tuhan sebagai ya Abba, ya Bapa. Memang benar kita secara lahiriah bukanlah anak-anak Abraham, namun kita adalah anak menurut perjanjian dan kita telah dimateraikan melalui baptisan. Anak-anak Allah menjadi status baru bagi yang menerima Yesus Kristus dan dinobatkan menjadi ahli waris kerajaan Allah.
Apa yang disampaikan Paulus ini menegaskan apa yang sering disampaikan oleh Yesus. Jika kita baca pengajaran dan kotbahNya; Yesus selalu mengajarkan bahwa Allah itu adalah Bapa kita. Yesus mengajar kita berdoa: Bapa Kami yang di Sorga, menunjukkan status anak bagi kita. Kita adalah anak-anakNya; yang dikasihiNya. (Mat 5:45 kamu.menjadi anak-anak Bapamu yang di Sorga, 5:48 Matius 5:48 (TB) Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Kembali kepada makna anak menurut Galatia ini, kalau kita anak maka kita harus menunjukkan jati diri anak, seorang pewaris kerajaan Allah. Dalam tradisi raja-raja kuno; seorang pangeran akan disematkan cincin kerajaan atau mahkota putra maha raja sebagai bukti dia sunguh-sungguh pangaeran. Maka kemana pun dia pergi di seluruh wilayah kerajaan itu akan dilihat dan diketahui orang sebagai putra mahkota raja.
Maka demikianlah Paulus dalam renungan di pagi ini mengingatkan status keanakan kita sebagai anak-anak Allah: anak-anak pewaris kerajaan Sorga, anak-anak Allah perjanjian yangbm dipilih dan ditetapkan menerima keselamatan maka dimana pun kita identitas dan jati diri kita sebagai anak Allah harus terpancar dalam diri kita.
Status sebagai anak ini mengingatkan kita akan kebaikan Allah. Allah adalah Bapa kita yang akan memelihara, melindungi dan memberkati Kiya anak-anakNya. Tuhan tidak membiarkan kita menghadapi beban berat yang tidak dapat kita tanggung. Allah sebagai Bapa kita tetap sedia mendengar doa dan permohonan kita kepadaNya.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 14/12/2017
Galatia 4:6 (TB) Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Galatians 4:6 (RSV) And because you are sons, God has sent the Spirit of his Son into our hearts, crying, "Abba! Father!"
Ada dua status dalam keluarga jaman Alkitab yang menarik untuk didiskusikan. Kedua istilah ini juga dipakai oleh gereja hingga saat ini, yaitu hamba dan anak sehingga kita mengenal Hamba Allah atau Anak-anak Allah. Dimana kelebihan kedua istilah ini?
Hamba adalah budak yang dibeli dan dipekerjakan, seorang hamba akan mengabdikan hidupnya seumur hidupnya kepada tuannya, dia tidak bisa merdeka dari dirinya sendiri tetapi tetap sebagai hamba. Hamba tak memiliki ahli warisan, hamba hanya tetap seorang hamba yang setia kepada tuannya. Dari pemahaman kita menyadari bahwa kita tidak memiliki hak apapun dibhadapan Allah, namjnnkarena kasihbkaruniaNya kita diperkenankan menjadi hambaNya untuk melakukan kehendakNya.
Kedua tentang anak, Paulus dalam Galatia menyebutkan bahwa status kita dihadapan Allah adalah anak. Orang yang percaya kepada Yesus Kristus adalah anak-anak Allah. Status sebagai anak kita, memiliki arti hukum bahwa ikut sebagai ahli waris sang Bapa. Kita adalah anak-anakNya yang berseru kepada Tuhan sebagai ya Abba, ya Bapa. Memang benar kita secara lahiriah bukanlah anak-anak Abraham, namun kita adalah anak menurut perjanjian dan kita telah dimateraikan melalui baptisan. Anak-anak Allah menjadi status baru bagi yang menerima Yesus Kristus dan dinobatkan menjadi ahli waris kerajaan Allah.
Apa yang disampaikan Paulus ini menegaskan apa yang sering disampaikan oleh Yesus. Jika kita baca pengajaran dan kotbahNya; Yesus selalu mengajarkan bahwa Allah itu adalah Bapa kita. Yesus mengajar kita berdoa: Bapa Kami yang di Sorga, menunjukkan status anak bagi kita. Kita adalah anak-anakNya; yang dikasihiNya. (Mat 5:45 kamu.menjadi anak-anak Bapamu yang di Sorga, 5:48 Matius 5:48 (TB) Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Kembali kepada makna anak menurut Galatia ini, kalau kita anak maka kita harus menunjukkan jati diri anak, seorang pewaris kerajaan Allah. Dalam tradisi raja-raja kuno; seorang pangeran akan disematkan cincin kerajaan atau mahkota putra maha raja sebagai bukti dia sunguh-sungguh pangaeran. Maka kemana pun dia pergi di seluruh wilayah kerajaan itu akan dilihat dan diketahui orang sebagai putra mahkota raja.
Maka demikianlah Paulus dalam renungan di pagi ini mengingatkan status keanakan kita sebagai anak-anak Allah: anak-anak pewaris kerajaan Sorga, anak-anak Allah perjanjian yangbm dipilih dan ditetapkan menerima keselamatan maka dimana pun kita identitas dan jati diri kita sebagai anak Allah harus terpancar dalam diri kita.
Status sebagai anak ini mengingatkan kita akan kebaikan Allah. Allah adalah Bapa kita yang akan memelihara, melindungi dan memberkati Kiya anak-anakNya. Tuhan tidak membiarkan kita menghadapi beban berat yang tidak dapat kita tanggung. Allah sebagai Bapa kita tetap sedia mendengar doa dan permohonan kita kepadaNya.
#pdt nekson m sjuntak
Selasa, 12 Desember 2017
SEMAKIN MENGENAL ALLAH
SEMAKIN MENGENAL ALLAH
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini, untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu 13/12/2017
Yehezkiel 20:12 (TB) Hari-hari Sabat-Ku juga Kuberikan kepada mereka menjadi peringatan di antara Aku dan mereka, supaya mereka mengetahui bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan mereka.
Ezekiel 20:12 (RSV) Moreover I gave them my sabbaths, as a sign between me and them, that they might know that I the LORD sanctify them.
Kita pasti tahu akan ungkapan ini: tak kenal maka tak sayang, setelah kenal maka sayang! Ungkapan ini muncul dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat. Sesudah saling kenal bisa saling menyapa dimanapun jumpa. Idealnya relasi seseorang semakin akrab jika saling kenal, banyak kenangan dan pengalaman bersama dan bahkan menjadi sahabat.
Namun lain halnya dengan apa yang disampaikan oleh Yehezkiel dalam renungan di pagi hari ini. Yehezkiel berdialog dengan tua-tua Israel yang meminta petunjuk kepada Yehezkiel, perihal apa yang harus mereka perbuat agar krisis yangbdialami bangsa itu pada masa-masa akhir raja-raja Yehuda. Yehezkiel berbicara tentang sejarah pengalaman bangsa Israel: dalam susah dan senang dan dalam berkat dan kutukan yang mereka alami; umat Allah telah lupa dan mengabaikan perbuatan Allah dalam sejarah bangsa Israel. Mereka tidak mengenal Allah dari sejarah yang mereka lalui dalam perjalanan sejarah Israel. Lihatlah bukankah Allah telah membebaskan mereka keluar dari perbudakan Mesir dengan tangan yang kuat? Siapakah mereka sehingga bisa keluar dari raja Firaun yang keras kepala itu? Kalau bukan Tuhan niscaya umat itu tidak bisa berbuat apapun terhadap Firaun. Tuhan juga menuntun mereka di gurun dan memberi perintah dan ketetapan-ketetapan agar mereka menunjukkan kehidupannya sebagai umat Allah. Mereka ditetapkan beribadah setiap Sabath: berhenti melakukan aktifitas dan beribadah kepada Tuhan. Tuhan menguduskan dan mentahirkan bangsa itu berbeda dari bangsa-bangsa lain di dunia ini karena mereka adalah milik Allah. Namun apa yang terjadi? Mereka tegar tengkuk, mereka tak setia, berhala masih di pelihara dan tidak sungguh-sungguh beribadah dan berbakti kepada Allah.
Dialog Yehezkiel dengan para tua-tua Israel ini menarik, umat itu seolah menuntut haknya sebagai umat Allah yang semestinya memperoleh keselamatan, jaminan pemeliharaan sebagaimana janji Tuhan kepada Abraham, Ishak dan Yakub. Bukankah mereka umat Allah namun mengapa krisis dan tekanan dari bangsa-bangsa asing semakin membuat mereka terpuruk? Yehezkiel sendiri menubuatkan pembuangan bangsa Israel sebagai hukuman Tuhan atas ketidak setiaan mereka memelihara perintah dan ketetapan-ketetapan Tuhan.
Semestinya dari seluruh pengalaman sejarah yang terjadi, pemberian ketetapan dan perintah yang mereka terima semestinya semakin mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah-ibadah mereka. Pengalaman mereka bersama menyaksika mujizat dan perbuatan besar Allah semestinya membuat mereka semakin takut dan takjub. Penetapan Sabath atau peristirahatan seharusnya membuat umat Allah berhenti dari berbagai aktifitasnya dan mengkhususkan diri beribadah: memuji dan memuliakan Tuhan dan memohon berkatNya.
Sahabat yang baik hati! renungan ini mengajak kita untuk semakin mengenal Allah lewat pengalaman kita. Jika kita sadari, kita pasti bersyukur: apa adanya hidup kita saat ini semua itu adalah karena kasihNya dan karena berkatNya. Karena itu jangan lupa diri, seperti: kacang lupa akan kulitNya. Tetapi dari semua yang kita terima mari semakin mengenal dan mendekatkan diri kepadaNya. Allah itu baik, penolong dan pemelihara kita. Allah melakukan lebih dari apa yang kita butuhkan dalam hidup ini. Seperti syair lagu Josh Groban: "you raise me up more than I can be."
Mari sampaikan syukur terima kasih atas segala kebaikan Tuhan!
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini, untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu 13/12/2017
Yehezkiel 20:12 (TB) Hari-hari Sabat-Ku juga Kuberikan kepada mereka menjadi peringatan di antara Aku dan mereka, supaya mereka mengetahui bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan mereka.
Ezekiel 20:12 (RSV) Moreover I gave them my sabbaths, as a sign between me and them, that they might know that I the LORD sanctify them.
Kita pasti tahu akan ungkapan ini: tak kenal maka tak sayang, setelah kenal maka sayang! Ungkapan ini muncul dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat. Sesudah saling kenal bisa saling menyapa dimanapun jumpa. Idealnya relasi seseorang semakin akrab jika saling kenal, banyak kenangan dan pengalaman bersama dan bahkan menjadi sahabat.
Namun lain halnya dengan apa yang disampaikan oleh Yehezkiel dalam renungan di pagi hari ini. Yehezkiel berdialog dengan tua-tua Israel yang meminta petunjuk kepada Yehezkiel, perihal apa yang harus mereka perbuat agar krisis yangbdialami bangsa itu pada masa-masa akhir raja-raja Yehuda. Yehezkiel berbicara tentang sejarah pengalaman bangsa Israel: dalam susah dan senang dan dalam berkat dan kutukan yang mereka alami; umat Allah telah lupa dan mengabaikan perbuatan Allah dalam sejarah bangsa Israel. Mereka tidak mengenal Allah dari sejarah yang mereka lalui dalam perjalanan sejarah Israel. Lihatlah bukankah Allah telah membebaskan mereka keluar dari perbudakan Mesir dengan tangan yang kuat? Siapakah mereka sehingga bisa keluar dari raja Firaun yang keras kepala itu? Kalau bukan Tuhan niscaya umat itu tidak bisa berbuat apapun terhadap Firaun. Tuhan juga menuntun mereka di gurun dan memberi perintah dan ketetapan-ketetapan agar mereka menunjukkan kehidupannya sebagai umat Allah. Mereka ditetapkan beribadah setiap Sabath: berhenti melakukan aktifitas dan beribadah kepada Tuhan. Tuhan menguduskan dan mentahirkan bangsa itu berbeda dari bangsa-bangsa lain di dunia ini karena mereka adalah milik Allah. Namun apa yang terjadi? Mereka tegar tengkuk, mereka tak setia, berhala masih di pelihara dan tidak sungguh-sungguh beribadah dan berbakti kepada Allah.
Dialog Yehezkiel dengan para tua-tua Israel ini menarik, umat itu seolah menuntut haknya sebagai umat Allah yang semestinya memperoleh keselamatan, jaminan pemeliharaan sebagaimana janji Tuhan kepada Abraham, Ishak dan Yakub. Bukankah mereka umat Allah namun mengapa krisis dan tekanan dari bangsa-bangsa asing semakin membuat mereka terpuruk? Yehezkiel sendiri menubuatkan pembuangan bangsa Israel sebagai hukuman Tuhan atas ketidak setiaan mereka memelihara perintah dan ketetapan-ketetapan Tuhan.
Semestinya dari seluruh pengalaman sejarah yang terjadi, pemberian ketetapan dan perintah yang mereka terima semestinya semakin mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah-ibadah mereka. Pengalaman mereka bersama menyaksika mujizat dan perbuatan besar Allah semestinya membuat mereka semakin takut dan takjub. Penetapan Sabath atau peristirahatan seharusnya membuat umat Allah berhenti dari berbagai aktifitasnya dan mengkhususkan diri beribadah: memuji dan memuliakan Tuhan dan memohon berkatNya.
Sahabat yang baik hati! renungan ini mengajak kita untuk semakin mengenal Allah lewat pengalaman kita. Jika kita sadari, kita pasti bersyukur: apa adanya hidup kita saat ini semua itu adalah karena kasihNya dan karena berkatNya. Karena itu jangan lupa diri, seperti: kacang lupa akan kulitNya. Tetapi dari semua yang kita terima mari semakin mengenal dan mendekatkan diri kepadaNya. Allah itu baik, penolong dan pemelihara kita. Allah melakukan lebih dari apa yang kita butuhkan dalam hidup ini. Seperti syair lagu Josh Groban: "you raise me up more than I can be."
Mari sampaikan syukur terima kasih atas segala kebaikan Tuhan!
#pdt nekson m sjuntak
Senin, 11 Desember 2017
FIRMAN, LAGU ROHANI DAN DOA SYUKUR
SALING MENGUATKAN LEWAT FIRMAN , NYANYIAN ROHANI DAN DOA
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 12/12/2017
Kolose 3:16 (TB) Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
Colossians 3:16 (RSV) Let the word of Christ dwell in you richly, teach and admonish one another in all wisdom, and sing psalms and hymns and spiritual songs with thankfulness in your hearts to God.
Sungguh menarik penjelasan Paulus dalam renungan pagi ini bahwa segala aktifitas pelayanan gereja haruslah didasari dari pemahaman dan penghayatan akan firman Tuhan. Jika firman Tuhan diabaikan maka gereja itu akan kehilangan fondasi dan disorientasi dalam pelayanannya. Inilah kelebihan persekutuan orang percaya dibanding dengan perskutuan lainnya di dunia ini, karena dasar berpijak dari seluruh aktifitas pelayanan kita adalah Firman. Firman Tuhan adalah kekuatan bagi kita dalam melakukan aktifitas persekutuan orang percaya.
Firman sebagai sumber kekuatan karena firman memiliki kuasa, kuat dan lebih tajam dari oedang bermata dua Ibrani 4:12 (TB) Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. (Band Efesus 6:17 "pedang rohani"). Firman itu adalah sumber hidup, karena manhsia hidup bukan hanya dari roti tetapi dari firman (Matius 4:4). Firman itu menegor, memperbaiki kesalahan dan memperlengkapi orang percaya (2 Tim 3:16) dan firman menumbuhkan iman (Rom 10:17). Itu beberapa contoh akan arti pentingnya firman di dalam hidup orang percaya.
Dalam renungan pagi ini Paulus memberikan suatu nasehat bahwa firman itu harus tinggal di dalam persekutuan. Firman yang dibaca dan didengarkan menjadi fondasi bagi persekutuan untuk saling meneguhkan yang satu dengan lainnya. Selain firman jemaat hidup dalam nyanyian rohani, kidung pujian dan doa.
Firman harus tinggal di tengah jemaat, hal ini penting karena ketersediaan bacaan Alkitab bukan seperti keadaan zaman now tersedia buku cetak dan elektronik tetapi jaman itu firman yang dibacakan merupakan suatu surat edaran yang dituliskan dengan tangan langsung dan dikirimkan oleh rasul-rasul dan dibacakan di jemaat-jemaat secara bergiliran (semacam surat keliling). Jika firman yang dibaca diabaikan saja maka sangat sia-sia rasanya rasul menuliskannya. Paulus mendorong agar jemaat memahami, menghayati dan melakukan firman dalam kehidupan jemaat.
Selain firman, Paulus juga menekankan pentingnya aktifitas persekutuan orang percaya harus hidup dalam mazmur, kidung pujian, nyanyian rohani dan doa ucapan syukur kepada Allah. Melalui nyanyian dan mazmur kita mengagungkan Tuhan. Dalam banyak hal lagu rohani sangat menghibur dan menguatkan kita dalam segala pergumulan yang kita hadapi. Tidak jarang warga jemaat menangis terseduh ketika lagu yang dikumandangkan berkenaan dengan pergumulan hidupnya. Lagu rohani telah menjadi kesaksian yang meneguhkan dan menguatkan orang percaya.
Demikian dengan doa, persekutuan orang percaya hidup di dalam doa. Doa adalah nafas hidup orang percaya. Kita berdoa agar kita memperlleh kekuata dalam menjalani hidup ini. Di dalam persekutuan jemaat doa adalah mesin yang menghidupkan persekutuan.
Sahabat yang baik hati: firman, lagu rohani dan doa tiga unsur yang tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan orang percaya agar dapat saling meneguhkan dan menguatkan. Renungan pagi mengajak kita untuk ikut mencari kebenaran firman lewat kotbah, renungan dan PA. Turutlah dalam lagu oujian dan persekutuan dua di gereja anda, anda akan merasakan pertumbuhan rohani.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 12/12/2017
Kolose 3:16 (TB) Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
Colossians 3:16 (RSV) Let the word of Christ dwell in you richly, teach and admonish one another in all wisdom, and sing psalms and hymns and spiritual songs with thankfulness in your hearts to God.
Sungguh menarik penjelasan Paulus dalam renungan pagi ini bahwa segala aktifitas pelayanan gereja haruslah didasari dari pemahaman dan penghayatan akan firman Tuhan. Jika firman Tuhan diabaikan maka gereja itu akan kehilangan fondasi dan disorientasi dalam pelayanannya. Inilah kelebihan persekutuan orang percaya dibanding dengan perskutuan lainnya di dunia ini, karena dasar berpijak dari seluruh aktifitas pelayanan kita adalah Firman. Firman Tuhan adalah kekuatan bagi kita dalam melakukan aktifitas persekutuan orang percaya.
Firman sebagai sumber kekuatan karena firman memiliki kuasa, kuat dan lebih tajam dari oedang bermata dua Ibrani 4:12 (TB) Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. (Band Efesus 6:17 "pedang rohani"). Firman itu adalah sumber hidup, karena manhsia hidup bukan hanya dari roti tetapi dari firman (Matius 4:4). Firman itu menegor, memperbaiki kesalahan dan memperlengkapi orang percaya (2 Tim 3:16) dan firman menumbuhkan iman (Rom 10:17). Itu beberapa contoh akan arti pentingnya firman di dalam hidup orang percaya.
Dalam renungan pagi ini Paulus memberikan suatu nasehat bahwa firman itu harus tinggal di dalam persekutuan. Firman yang dibaca dan didengarkan menjadi fondasi bagi persekutuan untuk saling meneguhkan yang satu dengan lainnya. Selain firman jemaat hidup dalam nyanyian rohani, kidung pujian dan doa.
Firman harus tinggal di tengah jemaat, hal ini penting karena ketersediaan bacaan Alkitab bukan seperti keadaan zaman now tersedia buku cetak dan elektronik tetapi jaman itu firman yang dibacakan merupakan suatu surat edaran yang dituliskan dengan tangan langsung dan dikirimkan oleh rasul-rasul dan dibacakan di jemaat-jemaat secara bergiliran (semacam surat keliling). Jika firman yang dibaca diabaikan saja maka sangat sia-sia rasanya rasul menuliskannya. Paulus mendorong agar jemaat memahami, menghayati dan melakukan firman dalam kehidupan jemaat.
Selain firman, Paulus juga menekankan pentingnya aktifitas persekutuan orang percaya harus hidup dalam mazmur, kidung pujian, nyanyian rohani dan doa ucapan syukur kepada Allah. Melalui nyanyian dan mazmur kita mengagungkan Tuhan. Dalam banyak hal lagu rohani sangat menghibur dan menguatkan kita dalam segala pergumulan yang kita hadapi. Tidak jarang warga jemaat menangis terseduh ketika lagu yang dikumandangkan berkenaan dengan pergumulan hidupnya. Lagu rohani telah menjadi kesaksian yang meneguhkan dan menguatkan orang percaya.
Demikian dengan doa, persekutuan orang percaya hidup di dalam doa. Doa adalah nafas hidup orang percaya. Kita berdoa agar kita memperlleh kekuata dalam menjalani hidup ini. Di dalam persekutuan jemaat doa adalah mesin yang menghidupkan persekutuan.
Sahabat yang baik hati: firman, lagu rohani dan doa tiga unsur yang tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan orang percaya agar dapat saling meneguhkan dan menguatkan. Renungan pagi mengajak kita untuk ikut mencari kebenaran firman lewat kotbah, renungan dan PA. Turutlah dalam lagu oujian dan persekutuan dua di gereja anda, anda akan merasakan pertumbuhan rohani.
#pdt nekson m sjuntak
Minggu, 10 Desember 2017
TUHAN MEMBERKATI ENGKAU
TUHAN MEMBERKATI DAN MELINDUNGI
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 11/12/2017
Bilangan 6:24 (TB) TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau;
Numbers 6:24 (RSV) The LORD bless you and keep you:
Teks renungan di pagi hari adalah bahagian dari rumusan berkat imam yang disampaikan oleh imam kepada setiap umat yang beribadah. Selengkapnya rumusan berkat ini adalah: Bilangan 6:24-26 (TB) TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau;
TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;
TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.
Rumusan berkat ini hanya disampaikan oleh imam karena dalam Perjanjian Lama imamlah yang ditetapkan sebagai perantara (mediator) Allah menyampaikan pesan, firman dan berkat bagi umatNya. Imam juga sebagai perantara umat menyampaikan permohonan kepada Allah atas doa dan korban-korban persembahan mereka. Ketika umat datang beribadah, menyampaikan korban persembahan dan doa permohonan, maka sebelum berangkat pulang mereka menerima berkat sebagai suatu kepastian Tuhan mendengarkan doa dan memberi berkat dan perlindungan bagi setiap orang yang memohon kepadaNya.
Tuhan memberkati Engkau! Ini adalah suatu kepastian bahwa Tuhan adalah sumber berkat dalam hidup ini. Tidak ada sumber lain, hanya Tuhan sumber segala kebaikan dan segala yang mendatangkan kebahagiaan bagi umatNya. Tuhan itu baik dan berkenan memberkati setiap orang yang datang kepadaNya.
Tuhan melindungi Engkau! Perlindungan sangat penting bagi umat Allah ketika mereka berjalan di gurun pasir. Tiada kepastian tanda-tanda kehidupan. Bisa saja sepanjang perjalan dalam gurun pasir tidak ada air, tidak ada perteduhan atas terik dan badai gurun. Selain cuaca, di padang gurun harus berhadapan dengan serangan berbahaya dari binatang berbisa dan binatang buas. Disnilah ada kelegaan dan kepastian bahwa Tuhan melindungi umatnya dalam setiap perjalanan hidup mereka. Tuhan melindungi umatNya dalam setiap rencana dan pekerjaan yang dilakukan dalam hidupnya, dalam pekerjaan dan dalam keluarga.
Tuhan menyinari WajahNya! Wajah Tuhan adalah simbol kehadiran Allah, kemuliaan dan kemahaagungan Allah. Orang yang disinari oleh wakah Tuhan akan memperoleh kasih karunia. Segala tantangan akan tersisih di jalan orang hang disinari oleh wajah Allah. Bandinglanlah misalnya permohona Musa kepada Tuhan.
Keluaran 33:13-14 (TB) Maka sekarang, jika aku kiranya mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, beritahukanlah kiranya jalan-Mu kepadaku, sehingga aku mengenal Engkau, supaya aku tetap mendapat kasih karunia di hadapan-Mu. Ingatlah, bahwa bangsa ini umat-Mu." Lalu Ia berfirman: "Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu."
2 Musa 33:13-14 (TOBA) Nuaeng pe, molo tutu naung jumpangan asi ni roha ahu maradophon Ho, ua pabotohon ma tu ahu dalanmu, asa tung tangkas Ho hutanda, paboa naung jumpangan asi ni roha ahu maradophon Ho; jala ida ma parripem do bangso on.
Dung i ninna Jahowa ma: Ingkon Bohingku donganmu mardalan, asa hutogihon ho tu hasonangan.
Jika kita baca dalam teks bahasa Batak itu sangat dengan dengan terjemahan aslinya: Ingkon bohingKu (Wajah Tuhan) menyertai perjalanan umatNya.
Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi damai sejahtera! Dalam rumusan berkat ini disebutkan Tuhan menghadapkan wajahNya kepada kita. Ini suatu keagungan bagi orang yang mendapat berkat, bahwa kita akan bertemu muka wajah dengan wajah dengan Tuhan yang maha mulia dengan kita umat berdosa. Teks ini juga bahagian dari pengharapan umat percaya wajah ke wajah dengan Tuhan dalam kemuliaan Allah.
Sahabat yang baik hati! Hari ini kita memperoleh sukacita karena jaminan berkat dari Tuhan. Pernyataan langsung dari firman Tuhan kepada kita yang berkenan memberkati kita semua dalam semua aktifitas yang kita lakukan. Tuhan melindungi kita dalam setiap berjalan dan usaha kita masig-masing.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 11/12/2017
Bilangan 6:24 (TB) TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau;
Numbers 6:24 (RSV) The LORD bless you and keep you:
Teks renungan di pagi hari adalah bahagian dari rumusan berkat imam yang disampaikan oleh imam kepada setiap umat yang beribadah. Selengkapnya rumusan berkat ini adalah: Bilangan 6:24-26 (TB) TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau;
TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;
TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.
Rumusan berkat ini hanya disampaikan oleh imam karena dalam Perjanjian Lama imamlah yang ditetapkan sebagai perantara (mediator) Allah menyampaikan pesan, firman dan berkat bagi umatNya. Imam juga sebagai perantara umat menyampaikan permohonan kepada Allah atas doa dan korban-korban persembahan mereka. Ketika umat datang beribadah, menyampaikan korban persembahan dan doa permohonan, maka sebelum berangkat pulang mereka menerima berkat sebagai suatu kepastian Tuhan mendengarkan doa dan memberi berkat dan perlindungan bagi setiap orang yang memohon kepadaNya.
Tuhan memberkati Engkau! Ini adalah suatu kepastian bahwa Tuhan adalah sumber berkat dalam hidup ini. Tidak ada sumber lain, hanya Tuhan sumber segala kebaikan dan segala yang mendatangkan kebahagiaan bagi umatNya. Tuhan itu baik dan berkenan memberkati setiap orang yang datang kepadaNya.
Tuhan melindungi Engkau! Perlindungan sangat penting bagi umat Allah ketika mereka berjalan di gurun pasir. Tiada kepastian tanda-tanda kehidupan. Bisa saja sepanjang perjalan dalam gurun pasir tidak ada air, tidak ada perteduhan atas terik dan badai gurun. Selain cuaca, di padang gurun harus berhadapan dengan serangan berbahaya dari binatang berbisa dan binatang buas. Disnilah ada kelegaan dan kepastian bahwa Tuhan melindungi umatnya dalam setiap perjalanan hidup mereka. Tuhan melindungi umatNya dalam setiap rencana dan pekerjaan yang dilakukan dalam hidupnya, dalam pekerjaan dan dalam keluarga.
Tuhan menyinari WajahNya! Wajah Tuhan adalah simbol kehadiran Allah, kemuliaan dan kemahaagungan Allah. Orang yang disinari oleh wakah Tuhan akan memperoleh kasih karunia. Segala tantangan akan tersisih di jalan orang hang disinari oleh wajah Allah. Bandinglanlah misalnya permohona Musa kepada Tuhan.
Keluaran 33:13-14 (TB) Maka sekarang, jika aku kiranya mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, beritahukanlah kiranya jalan-Mu kepadaku, sehingga aku mengenal Engkau, supaya aku tetap mendapat kasih karunia di hadapan-Mu. Ingatlah, bahwa bangsa ini umat-Mu." Lalu Ia berfirman: "Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu."
2 Musa 33:13-14 (TOBA) Nuaeng pe, molo tutu naung jumpangan asi ni roha ahu maradophon Ho, ua pabotohon ma tu ahu dalanmu, asa tung tangkas Ho hutanda, paboa naung jumpangan asi ni roha ahu maradophon Ho; jala ida ma parripem do bangso on.
Dung i ninna Jahowa ma: Ingkon Bohingku donganmu mardalan, asa hutogihon ho tu hasonangan.
Jika kita baca dalam teks bahasa Batak itu sangat dengan dengan terjemahan aslinya: Ingkon bohingKu (Wajah Tuhan) menyertai perjalanan umatNya.
Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi damai sejahtera! Dalam rumusan berkat ini disebutkan Tuhan menghadapkan wajahNya kepada kita. Ini suatu keagungan bagi orang yang mendapat berkat, bahwa kita akan bertemu muka wajah dengan wajah dengan Tuhan yang maha mulia dengan kita umat berdosa. Teks ini juga bahagian dari pengharapan umat percaya wajah ke wajah dengan Tuhan dalam kemuliaan Allah.
Sahabat yang baik hati! Hari ini kita memperoleh sukacita karena jaminan berkat dari Tuhan. Pernyataan langsung dari firman Tuhan kepada kita yang berkenan memberkati kita semua dalam semua aktifitas yang kita lakukan. Tuhan melindungi kita dalam setiap berjalan dan usaha kita masig-masing.
#pdt nekson m sjuntak
Langganan:
Postingan (Atom)
MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN
Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...
-
Sermon Jamita Minggu 7 Okt 2018 Turpuk : 2 Timoteus 4:1-5 SAHAT ULA TOHONANMI - TUNAIKANLAH TUGAS PELAYANANMU Patujolo/Pendahuluan ...
-
MENIADAKAN MAUT DIGENAPI DALAM KEBANGKITAN KRISTUS Yesaya 25:6-9 Selamat Paskah II...! Sahabat yang baik hati, dalam gereja Batak Hari in...