Minggu, 24 Februari 2019

TUHAN MENCERAIBERAIKAN ORANG CONGKAK

TUHAN MENCERAI-BERAIKAN ORANG CONGKAK

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita dalam beraktifitas. Senin 25/02/2019

Lukas 1:51 (TB)  Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya;

Luke 1:51 (RSV)  He has shown strength with his arm, he has scattered the proud in the imagination of their hearts,

Ayat renungan di atas merupakan bahagian dari nyanyian Maria yang sering disebut dengan "Magnificat" (Magnify): Jiwaku memuliakan Tuhan. Nyanyian ini muncul setelah Maria menerima pesan Gabariel bahwa Maria mendapat kasih karunia dari Tuhan. Dia akan mengandung dan melahirkan Yesus Kristus Sang Mesias Juruselamat dunia. Sekalipun hal itu merupakan kemustahilan namun bagi Allah tak ada yang mustahil. Maria pun menjawab Gabariel dan berkata dalam Lukas 1:38 (TB): "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Jika kita perhatikan syair-syair nyanyian Maria pada ayat 46-55 akan kita temukan visi besar mengenai tugas berat Yesus sebagai Mesias Anak Allah sebagaimana dinubuatkan nabi-nabj. Yesus akan membebaskan manusia dari kekuasaan yang menindas. Kehadiran Yesus Mesias sebagai Anak Allah akan menurunkan orang-orang yang berkuasa dan akan mencerai beraikan orang yang congkak hati. Perbuatan Allah yang besar demikian akan menjadi kabar baik bagi setiap orang: yang rendahkan akan ditinggikan Tuhan. Tuhan sendiri akan melimpahkan segala kebaikan bagi orang-orang yang takut akan Dia.

Nyanyian Maria ini adalah nyanyian pengaharapan Mesianis. Mesias akan datang memberikan keadilan bagi setiap orang. Dalam sejarah Alkitab telah terbukti bahwa Tuhan itu menurunkan orang yang meninggikan diri dan  mencerai beraikan orang yang tinggi hati. Lihatlah Raja Nimrot, dengan segala kesombongannya hendak mencapai Allah dengan membangun menara Babel. Tuhan mencerai beraikannya dengan membuat mereka tidak saling mengerti.  Lihatlah Firaun, manusia setengah dewa yang menindas umat Allah di Mesir, harus kehilangan seluruh pasukan terbaiknya mengejar bangsa Israel keluar dsri Mesir. Kecongkakan hatinya membuat pasukannya tenggelam di Laut Merah. Pada akhirnya orang yang sombong seperti Firaun tidak lebih dari hanya mayat yang dibalsem alias mummi. Lihatlah manusia raksasa Goliat, jatuh ditangan Daud manusia yang dianggap kecil. Lihatlah Nebukadnezar Raja Babel, kuasanya hancur berantakan dan dia sendiri menjadi manusia yanh merumput seperti kerbau. Narasi Alkitab menjadi dokumen yang banyak mengisahkan perlawanan Tuhan terhadap orang sombong dan tinggi hati, angkuh dan pongah. Tuhan pembela dan pembebas bagi kaum tertindas.
Missi Yesus sebagaimana diberitakan oleh Injil selalu menekankan bahwa Yesus hadir dalam kesederhanaan. Sekalipun Yesus memiliki kuasa namun kuasa yang dimilikinya bukan untuk menindas tetapi kuasa pelayanan yang melayani, mengangkat dan meninggikan (magnified) manusia tertindas dan terpuruk agar lebih manusiawi.

Sahabat yang baik hati! Renungan hari ini merupakan peringatan keras bagi siapa saja agar tidak menyombongkan diri.  Renungan ini merupakan kabar gembira bagi orang-orang yang rendah hati karena Yesus datang untuk meninggikan mereka. Tuhan datang memberikan keadilan bagi setiap orang. Tuhan itu akan datang memberikan pernghiburan bagi yang berduka dan pembebasan bagi orang yang tertindas.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...