Kamis, 07 Februari 2019

PERCAYA DALAM HATI, BERSAKSI DSRI MULUT DAN BERBUAH LEWAT TINDAKAN

PERCAYA DALAM HATI, BERSAKSI DARI MULUT DAN BERBUAH LEWAT TINDAKAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi dalam beraktifitas. Jumat, 08/02/2019

Roma 10:8 (TB)  Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan.

Romans 10:8 (RSV)  But what does it say? The word is near you, on your lips and in your heart (that is, the word of faith which we preach);

Sempat viral kalimat ini: "Apa katanya...?" setelah dijawab ditanya lagi...: "apa  kau bilang?" Dialog singkat candaan yang sedikit menghibur di jaman now yang komunikasi  lewat HP.  Sunguh suatu dialog yang tidak akan habis-habisnya.

Dalam renungan kita hari ini menyangkut dialog Paulus dengan Yahudi ajaran tentang keselamatan. Suatu dialog yang mencerahkan dengan suatu kesimpulan keselamatan adalah anugerah bukan hasil perbuatan. Paulus mau menegaskan jika mereka percaya akan hukum Taurat, maka apa kata hukum Taurat itu sendiri tentang kebenaran? Jika kita percaya tentang keselamatan oleh iman, apa kata Firman tentang  keselamatan oleh iman. Paulus menegaskan, bukan karena mereka Yahudi, keturunan anak Abraham dan memiliki hukum taurat mereka memperoleh keselamatan, tetapi Di dalam hukum Taurat orang dibenarkan karena melakukannya. Sebaliknya terkutuklah orang yang tidak setia melakukan hukum Taurat. Jadi didalam hukum Taurat tak seorang pun dibenarkan, karena semua orang melanggarnya. Apa kata Firman tentang keselamatan: orang dibenarkan karena iman.

Roma adalah surat Paulus terlengkap dari 13 surat dalam Perjanjian Baru. Uraiannya lebih luas menjelaskan sejarah keselamatan itu pertama-tama bagi Yahudi, kemudian non Yahudi. Paulus meyakinkan Yahudi bahwa keselamatan bukan dari pekerjaan hukum Taurat tetapi oleh iman. Orang benar akan hidup oleh iman. Maka baik Yahudi maupun non Yahudi harus percaya kepada Yesus Kristus yang ditentukan Allah menyelamatkan manusia dari dosa dan kematian.

Paulus menyadari bagi Yahudi, Taurat adalah milik yang berharga membedakan mereka dengan bangsa lain namun hukum Taurat tak menyelamatkan.  Dalam hukum Taurat: orang benar dengan melakukannya, melanggarnya berarti dosa.  Kenyataannya tak ada yang benar menurut pekerjaan hukum Taurat, karena setiap hari kita melanggar hukum Taurat. Jadi menurut Taurat manusia adalah berdosa dan konsekwensi dosa adalah maut. Allah tidak membiarkan manusia mati oleh dosa, Kristus telah datang menebus dan menyelamatkan lewat pengorbananNya. Siapa yang percaya kepada Yesus akan diselamatkan.

Apakah sesederhana itu, apakah setiap orang mengaku percaya memperoleh keselamatan? Paulus bukan menyederhanakan namun demikian adanya, setiap orang harus menyadari keselamatan itu bukan hasil usaha  melainkan anugerah Allah yang kita terima melalui iman. Disinilah Paulus menjelaskan peran Firman. Iman timbul karena pendengaran akan Firman (Rom 10:17). Firman yang didengar kita hayati dalam hati, disaksikan lewat mulut dan berbuah lewat pengabdian.

- Percaya dalam hati, suatu perenungan yang mendalam di dalam diri akan kebenaran firman. Percaya dalam hati bukan menurut pikiran (inteligencia), seperti Maria ketika malaikan menyampaikan firman, Dia percaya dan menghayatinya dalam hati. Demikianlah kita orang percaya harus terpatri di dalam diri kita kebenaran akan Firman Tuhan.

- Bersaksi lewat mulut, setiap orang yang menghayati kebenaran Firman dalam hatinya akan memberikan kesaksian. Itulah yang disampaikan lewat kata, nasihat, pujian dll. Kata-kata yang keluar dari mulut kita semestinya buah dari iman. Kolose 4:6 (TB)  Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.

- Berbuah lewat pengabdian, tak cukup hanya menghayati dan berkata-kata, tetapi harus disertai lewat perbuatan sebagai buah iman. Harus kita bedakan: buah baik bukan untuk memperoleh keselamatan, tetapi buah baik yang kita hasilkan karena kita telah menerima keselamatan.

Sahabat yang baik hati! Firman Tuhan di pagi ini mengingatkan bahwa keselamatan itu adalah anugerah Allah yang kita terima melalui iman. Keselamatan adalah anugerah bukan karena budi baik manusia. Bagaimanakah sikap orang yang percaya yang menerima keselamatan. Hidupnya akan tetap didalam firman, jangan jauh dari firman karena mendengarkan firman menimbulkan iman. Percaya dalam hati, bersaksi lewat mulut dan berkelimpahan dalam tindakan dan pengabdian yang memuliakan Tuhan.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...