Rabu, 27 Februari 2019

DIKENAL DARI BUAHNYA

DIKENAL DARI BUAHNYA

Matius 12:33 (TB)  Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal.

Matthew 12:33 (RSV)  "Either make the tree good, and its fruit good; or make the tree bad, and its fruit bad; for the tree is known by its fruit.

Manusia adalah apa yang dikerjakannya ungkapan ini mau menunjukkan bahwa orang akan dikenal dari perbuatan dan karyanya. Bayangkan ada satu nama yang sama, terus orang akanmengenal si anu guru, si anu tukang, si anu parkoperasi dll. Sebutan seperti itu akrab dalam dunia kita. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan nas renungan hari ini. Suatu pengajaran dari Tuhan Yesus sekaligus kritik terhadap praktek keagamaan. Sering kita mengaku beragama, tetapi hidupnya bukan dari buah penghayatan iman.  Orang beragama bukan apa yang diucapkan tetapi apa yang dilakukannya. Itulah sebabnya Yesus mengajarkan Matius 7:21 (TB)  Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Pengajaran Yesus akan kebaikan dalam keagamaan sangat sederhana. Yesus mengambil contoh seperti pohon: dari buahnyalah pohon itu dikenal.  Pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik. Tak mungkin disebut pohon baik jika sang pohon menghasilkan buah yang asam. Jawaban Yesus ini sangat mengena karena bukankah terlalu sering orang beragama larut dalam mendiskusikan formalisme agama? Larut pada perdebatan ajaran, doktrin yang hebat-hebat: paling benar dan tiada banding? Bagi Yesus sederhana: hasilkan kebaikan.

Menarik juga menyimak kritik Mahadma Gandhi di India, ketika missionaris Inggris mengajak Gandi untuk menjadi Kristen. Namun Gandi menjawab, Injil itu agung dan ajaran kasihNya tiada banding. Gandi kagum pada Injil namun tak tertarik melihat kehidupan orang yang mengikutinya jaman itu di India. Hal ini perlu dicatat: protes India terhadap Inggris adalah kolonialisasi dan eksploitasi atas penduduk lokal India. Kritik Gandi ini berlaku untuk semua agama: ajaran agama adalah mulia namun apakah penganut agama itu telah dijadikan nilai dan pengajaran agama sebagai gaya hidup?  Apakah nilai yang mulia dan ajaran yang agung itu telah menjadi dasar bagi para pengikutnya menghasilkan kebaikan? Inilah tugas kita dalam renungan di pagi ini. Dalam berbagai analisis bahwa Gandhi sendiri berjuang melawan kolonialisme Inggris melalui gerakan Ahimsa (tanpa kekerasan) adalah didasari kasih.

Dari buahnyalah pohon dikenal. Pohon baik karena buahnya manis dan baik. Demikian juga kita manusia adalah apa yang dikerjakannya. Hal ini dapat kita terima karena tidak jarang orang digelari dari pekerjaannya. Apa yang dilakukan dan apa yang diperbuat seseorang adalah produk hati. Apa yang ada dalam perbendaharaan hati manusia itulah yang keluar lewat gagasan (ide), perkataan dan perbuatan. Inilah yang disebutkan oleh Yesus: "perbendaharaan hati". Jika seseorang mengisi hatinya dengan hal-hal baik dan positip, makan perbuatannya akan menghasilkan buah-buah yang baik dan positip. Lukas 6:45 (TB)  Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya."

Sebagai contoh sederhana: Tarohlah contoh seperti teko di rumah. Jika anda mengisi air putih kedalam teko, maka teko itu akan dapat mengisi gelas-gelas kosong dengan air putih: tak mungkin teko itu mengeluarkan kopi atau kopi susu. Jika anda mengisi kopi susu, tak mungkin teko itu mengeluarkan air putih. Teko itu netral, apa yang diisi ke dalamnya itulah yang dikeluarkannya. Demikian dengan hati manusia jika ingin menghasilkan hal-hal baik dan positip isilah hati dengan hal-hal baik dan positip.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...