Minggu, 10 Februari 2019

FIRMAN ALLAH TETAP SELAMANYA

*FIRMAN ALLAH TETAP SELAMANYA*

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita dalam beraktifitas. Senin 11/02/2019

Yesaya 40:8b (TB)  tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya."

Isaiah 40:8b (RSV)  but the word of our God will stand for ever.

"Penyesalan selalu datang terlambat", setiap orang tahu akan ungkapan ini namun sering sekali mengabaikan peringatan. Ada banyak aktifitas yang kita lakukan dalam kehiduoan ini yang mengabaikan peringatan, setelah terjadi apa yang tidak dikehendaki baru sadar dan menyesal. Misalnya: Seorang penjaga pantai akan selalu mengingatkan agar jangan melewati batas zona aman berenang. Namun ada saja pengunjung yang melampau batas zona pantai. Ketika terjadi kecelakaan baru menyesal.  Seorang dokter telah memberikan peringatan kepada pasiennya akan memelihara pola hidup sehat (istirahat, pola makan dan olah raga) namun diabaikan, setelah sakit baru menyesal. Polisi mengingatkan kita agar setiap berkenderaan motor pakai helem. Pemerintah melalui tulisan dalam bungkus rokok dituliskan HURUF KAPITAL dan tebal akan dampak merokok namun lihatlah, setelah nyawa terancam baru sadar.  Ada banyak contoh lagi dalam kehidupan kita sehari-hari yang sering mengabaikan peringatan dan nasihat, namun setelah musibah terjadi baru menyesal. Peringatan disampaikan bertujuan untuk keselamatan hidup kita namun sangat sering diabaikan, setelah sesuatu terjadi baru menyadari akan pentingnya peringatan.

Demikian renungan pagi ini,  nabi-nabi telah menyampaikan peringatan kepada bangsa Israel atas perbuatan mereka yang meninggalkan Tuhan dan berbalik kepada ilah lain; mengabaikan hukum dan ketetapan Tuhan,  menindas dan menyengsarakan mereka. Raja-raja dan imam tidak menunjukkan diri mereka sebagai gembala.  Nabi-nabi berulangkali mengingatkan agar bertobat dan memperbaiki kesalahan, namun tetap diabaikan. Apa yang terjadi, Raja Babel datang menghancurkan kota Yerusalem, Bait Allah yang megah yang dibangun Raja Salomo diratakan dan tak satu batu pun bertindih. Seluruh penduduk Yerusalem diangkut ke pembuangan. Yerusalem sepi dan senyap, tinggal puing dan korban perang. Bukan hanya itu mereka semua meratap karena diangkut semua ke pembuangan Babilonia.

Yesaya memakai kiasan yang halus atas realitas yang dialami umat Allah. Mereka seumpama rumput kering dan bunga yang sudah layu. Yesaya 40:6-8 (TB)  Ada suara yang berkata: "Berserulah!" Jawabku: "Apakah yang harus kuserukan?" "Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di padang.
Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, apabila TUHAN menghembusnya dengan nafas-Nya. Sesungguhnyalah bangsa itu seperti rumput.
Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya."

Adakah harapan bagi umat di pembuangan? Sekalipun tak ada lagi yang tersisa untuk dibanggakan dan tak ada harapan untuk bangkit kembali namun satu hal yang diingatkan oleh Yesaya bahwa Firman Allah tetap untuk selama-lamannya.  Walaupun kejayaan telah hilang, kemegahan telah hancur dan asa sirna. Namun satu hal yang tidak boleh dilupakan yaitu Firman Allah. Firman Allah itu tetap, tak akan berubah, itulah sumber kehidupan dan pegangan  hidup yang tetap bagi orang beriman. Sebagaimana Tuhan Yesus berkata: Markus 13:31 (TB)  Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.

Sahabat yang baik hati! Inilah yang harus kita sadari, kejayaan, kemegahan dan segala yang kita miliki di dunia ini adalah ibarat bunga yang berkembang, menarik dan menawan namun akan ada waktunya layu dan kering tiada berguna. Tetapi orang percaya, renungan hari ini memberikan pegangan hidup yang menetap sepanjang masa yaitu Firman Tuhan. Mari cintai dan hidupi Firman Tuhan sebagai sumber pedoman kekidupan kita. Amin

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam : Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...