Sabtu, 02 Februari 2019

JANGAN BERHENTI TETAPLAH BERJALAN MEMBERITAKAN INJIL

Kotbah Minggu 3 Februari 2019
Nas: Matius 13:53-58

*JANGAN BERHENTI TETAPLAH BERJALAN MEMBERITAKAN INJIL*

Selamat hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini berkisah tentang sikap orang Nazaret terhadap Yesus. Yesus mengajar di synagoge. Mereka takjub dan terheran akan pengajaran Tuhan Yesus. Namun anehnya bukan membuat mereka semakin terpesona dan mengikut Yesus justru menjadi dasar penolakan mereka. Mereka mengenal history (tarombo) keluarganya, ayahnya, ibunya dan saudara-saudaranya.
Itulah umumnya orang Asia, sering kali menilai dan mengenal orang dari silsilahnya. Padahal semua menyadari bahwa tidak ada pilihan bagi siapapun yang lahir di dunia ini menjadi suku mana, bangsa mana, dan dari keturunan siapa. Kita lahir adalah suatu realitas yang harus diterima adanya.

Masyarakat Asia sangat risih akan hal semacam ini. Saya jadi ingat buku Novel berjudul "Crazy Rich Asian". Novel karya Kevin Kwan diterbitkan di Amerika dan kategori best seller menurut Majalah Time dan telah diterjemahkan ke berbagai bahasa di dunia termasuk Indonesia. Bukan hanya itu kisah novel ini telah diangkat menjadi film yang sangat banyak dikagumi orang. Kisahnya adalah seputar  kehidupan orang paling kayak raya di Asia.  Dalam kisah novel ini diceritakan Nick Young seorang anak super kaya raya di Singapore, dia tinggal di Amerika jatuh cinta kepada seorang perempuan keturunan China bernama Rachel Chu yang cantik, profesor di Universitas terkenal di America dan memiliki pribadi yang mulia dan bersahaja. Dari sekian banyak kisah menarik dalam novel ini adalah penolakan orangtua Nick pada Rachel. Orangtua Nick mencari informasi sampai ke Negeri China, membanyar orang untuk mencari tahu siapa sebenarnya Rachel Chu. Dasar itulah penolakan keluarga Nick kepada Rachel Chu. Padahal mereka hanya mendapat informasi yang keliru tentang siapa Rachel Chu yang sesungguhnya.

Penulis Novel ini membuktikan sering sekali orang Asia sekalioun sudah menikmati pendidikan, mengalaminperjumpaan dengan ragam budaya dan telah tinggal dan bekerja di negeri asing yang tidak lagi mempersoalkan hal-hal seperti itu tetapi orang zaman now masih banyak berpikir seperti itu menilai orang bukan berangkat dari diri pribadi yang bersangkutan tetapi  dari hal-hal luar yang berkaitan dengan pribadinya: silsilahnya, status sosialnya, kekayaannya dan dari keluarga mana. Bagi aaya ada peaan menarik dari novel Crazy Rich Asian bahwa kwualitas pribadi tidak ditentukan dari keluarga mana dia terlahir, tetapi ditemukan oleh bagaimana dia hidup. Jika ada waktu anda bacalah Novel ini, sangat rekomended untuk dibaca.

*01. Nabi Tak Dihargai Di kampung Halamannya.*
Yesus ditolak bukan karena kebenaran kekuatannya tetapi karena melihat status sosial keluarga. Yesus ditolak bukan karena pribadi Yesus, bukan karena hal kebenaran atau ketidakmampuan mengajarnya serta bukan pula karena pelayanannya yang kurang. Justru  mereka takjub dan menemukan kebenaran didalam pengajaran dan pelayanan Yesus. Setiap orang mendengar perkataanNya pasti takjub dan setiap orang yang menyaksikan mujizat dan pelayanNya pasti tersungkur karena Kuasa Allah yang ada padaNya. Hal yang ditunjukkan oleh penulis Matius bagaimana orang Nazaret menolak Yesus karena melihat ayahnya, ibunya dan saudara-saudaranya dari keluarga yang tidak trpandang. Keluarga Yesus bukan dari keluarga Rabbi yang terkenal atau keluarga pejabat yang punya banyak pengaruh. Penulis Injil Matius menuturkan dasar semua penolakan itu karena dari Yusuf tukang kayu, keluarga miskin dan sederhana.

Umumnya orang memakai peribahasa: semakin kenal, semakin sayang.  Namun orang-orang di Nazareth terbalik, karena dengan mengenal keluarga Yesus mereka kecewa dan menolak Yesus.  Sebagai teman sekampung dimana kontrol sosial masih tinggi pastilah masing-masing mengenal yang satu dengan lainnya. Mereka merasa mengenal Yesus anak Yusuf tukang kayu, tetapi takmengenal lebih dalam akan siapa Yesus. Mereka tidak mengenal Yesus yang adalah Anak Allah yang datang untuk menyelamatkan dunia ini.


*02. Yesus tidak memaksakan diri harus diterima dan tidak pula mengutuki penolakan dirinya.*
Yesus menyadari bahwa ada sesuatu yang membuat orang Nazaret tak menerima kehadiran pelayanannya di kampung halamannya. Akhirnya Yesus harus bertolak ke daerah lain demi memberitakan Injil  Yesus Kristus. Ditolak di Nazaret, namun lihatlah justru semakin banyak orang yang hendak memakai

Yesus tidak mengutuki orang Nazaret yang menolak dirinya sendiri. Namun menahan diri dengan merenungkan pengalaman para nabi dan menyadari bahwa seorang nabi tidak dihargai di kampung halamannya sendiri. Yesus tidak mengutuki orang menolak dirinya tetapi memilih membatasi diri atas apa yang harus dilakukan dan diperbuat untuk kampung halamannya. Itulah sebabnya, Yesus tidak banyak mengajar mereka dan tidak banyak melakukan mujizat di Nazaret.

*03. Ditolak di Nazareth dinantikan di daerah lain.*
Jika kita baca kisah perjalanan pelayanan Yesus selanjutnya kemana Yesus pergi disitu akan banyak orang berdatangan. Mereka haus dan lapar akan pengajaran dan kotbah-kotbah Tuhan Yesus. Kemana Yesus datang ke situ juga orang akan berduyun-duyun dengan berbagai latar belakang yang berbeda, ingin kesembuhan, ingin menggali kebenaran, yang ingin melihat tanda dll.

Yesus terus berjalan dan pula tidak berhenti di mana dia disambut dan diagung-agungkan. Yesus terus berjalan sampai ke Golgata mengorbankan diriNya demi menyelamatkan manusia.

Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini memberikan semngat baru baginkita dalam melakukan pelayanan. Marilah terus berjalan fokus pada missi yang diembankan Tuhan pada kita masing-masing. Jangan menyerah, tetaplah berjalan jika ada hambatan atau penolakan siapa tahu penolakan semacam itu adalah jalan untuk menunjukkan missi yang lebih besar.

Nazaret kehilangan kesempatan, Yesus hadir disana namun mereka tolak, penolakan itu membuat daerah itu tak banyak menerima pengajaran dan hanya sedikit mujizat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus padahal disana Yesus memulai pelayanaNya.

Selamat hari Minggu bagi kita semua. Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda.

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...