Minggu, 30 September 2018

MENJADI TELADAN


*MENJADI TELADAN*

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hati ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Amin

1 Timotius 4:12 (TB)  Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.
1 Timothy 4:12 (RSV)  Let no one despise your youth, but set the believers an example in speech and conduct, in love, in faith, in purity.

Satu teladan lebih berharga dari seribu nasehat. Ungkapan ini penting untuk kita maknai mengingatkan bukan nasihat dan orasi yang berapi-api yang penting, tapi bukti nyata dari perbuatan dan pekerjaan yang nyata. Apalagi menjadi pelayan, gembala, pemimpin dan publik figur di tengah-tengah masyarakat.  Dalam kenyataannya ada banyak orang yang dapat memberikan nasihat yang luar biasa, berorasi dengan hebat dan memiliki kemampuan komunikasi yang brillian, namun hidupnya tidak mencerminkan dari apa yang pernah diucapkannnya.
Dalam membicarakan pemimpin publik di tahun politik ini, Masyarakat Indonesia akan menentukan Capres/Cawapres serta Caleg tahun depan. Masa kampanye sudah dimulai itu pertanda kita akan sering mendengarkan orasi-orasi dalam kampanye-kampanye yang digelar di tempat terbuka atau lewat media. Dari seluruh perbincangan  yang paling dibutuhkan bukanlah orasi namun contoh dan teladan yang sudah diberi.  Masyarakat sudah bosan melihat ilmuan hebat berbicara teori,  orator ulung dan pembicara publik (public speaking) yang mempesona di tengah-tengah masyarakat rakyat butuh teladan. Jangan terpesona dengan kata-kata, apalagi janji-janji yang manis tetapi indikator dalam menilai adalah contoh dan teladan yang telah diberikan dalam hidupnya.

Alkitab juga banyak menjelaskan bahwa pemimpin harus menjadi teladan. Anak-anak Tuhan harus menjadi teladan sama seperti Yesus yang telah memberikan teladan. Yohanes 13:15 (TB)  sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.
Hal itu juga yang ditekankan oleh Paulus kepada anak rohaninya Timoteus. Sebagai pelayan muda yang diberi tugas dan tanggung jawab memipin jemaat harus menjadi contoh yang baik dan teladan bagi setiap orang percaya. Jangan sampai orang menganggap rendah karena tak sesuai kata dan perbuatan, inkonsisten dan tidak dapat dipercaya. Pemimpin dapat dipercaya dari omongannya. Jika seorang pemimpin tidak dapat dipercaya, maka dia akan sulit memimpin dirinya sendiri. Bagaimana dia memimpin orang lain? Itulah sebabnya Paulus mengatakan: jadilah teladan dalam perkataan.

Teladan dalam perkataan hendak membuktikan kata-kata yang keluar dari kita merupakan buah pertimbangan yang baik; bukan bual atau bohong, bukan janji manis atau kata-kata yang enak di dengar. Teladan dalam perkataan hendak menunjukkan apa yang disampaikan benar-benar menggarami dan berdaya guna.  Kolose 4:6 (TB)  Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.

Demikian dengan keempat lainnya ini sebagaimana dikemukan Paulus disini: mirip dengan gagasan Jawa yang mengatakan: "Ingkarso sung tulodo". Pemimpin dan pemrakarsa itu harus contoh dan teladan di depan yang dapat ditiru orang  yang di belakangnya baik  dalam tingkah laku,  dalam kasih, dalam kesetiaan dan dalam kesucian hidup.
Seorang pemimpin jangan berikan contoh yang tidak baik, karena akan cepat menyebar ibarat virus. Contoh yang baik saja di depan mata belum tentu diikuti dan dilakukan orang. Perhatikanlah instruktur senam, Guru sudah memberi contoh dan memberikan gerakan agar ditiru peserta namun peserta masih banyak yang susah mengikutinya. Bagaimana dengan contoh yang kurang baik? Jadilah teladan dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan dan kesucian hidup.

Sahabatku! Dimana pun saudara berada Tuhan memberkati dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Mari kita bawa dalam doa, saudara kita korban gempa dan tsunami di Palu.

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 29 September 2018

HIDUP DALAM PENYERTAAN TUHAN

Kotbah Minggu, 30 Sept 2018
Nats: Kejadian 39:1-10

*HIDUP DALAM PENYERTAAN TUHAN*
Orang Kepercayaan dan Godaan

Selamat hari minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini mengingatkan kita bahwa perjalanan hidup seseorang sepenuhnya ditentukan oleh Tuhan. Dalam suka dan duka, dalam pahit dan manis, dipercaya dan dicurigai, dipuji dan dimaki jalanilah di dalam iman. Tuhan menyertai dan memberkati jalan hidup orang yang jujur. Dalam kebahagiaan jangan lupa diri, tetaplah mawas diri karena jalan bisa licin membuat kita tersandung dan jatuh. Jika terjadi pengalaman pahit dan malang rasanya jalan berputus asa, siapa yang tahu dibalik kepahitan yang kita alami ada pengalaman manis dan indah yang ditentukan Tuhan bagi kita.

Kotbah ini sangat menarik dengan melihat kisah perjalanan hidup Yusuf.

*1. Anak Kesayangan yang malang*
Tidak ada orang yang menginginkan lahir menurut keinginan sendiri, namun menerima keadaan bahwa lahir menurut ketentuan Tuhan yang Maha Kuasa. Tapi sekalipun demikian mau jadi apa dalam hidup ini tidak ditentukan oleh kelahiran, tetapi usaha ditentukan oleh usaha, kerja keras dan pemeliharaan Tuhan.

Bill Gates pernah menyampaikan: jika kamu lahir miskin itu bukanlah dosamu, namun jika anda mati dalam kemiskinan itu adalah kesalahanmu. Apa yang disampaikan oleh Bill Gates ini hendak memberikan motivasi bahwa hidup ini harus dijalani dengan usaha dan kerja keras. Apalagi masyarakat miskin di dunia ketiga agar jangan menyesali hidup ini jika lahir sebagai orang miskin, lahir adalah takdir. Tidak ada yang menginginkan dirinya lahir sebagai orang miskin.  Namun menentukan bagaimana kita menjadi orang ditentukan oleh pilihan kita sendiri. Makanya harus ada usaha dan kerja keras. Bill Gates benar, namun harus kita tambahkan mau jadi apa kita merupakan kehendak Allah. Maka dalam setiap usaha dan kejadian yang menimpa kita harus dijalani dalam doa dan usaha serta dalam pemeliharaan Tuhan.

Yusuf lahir sebagai anak kesayangan ayahnya Yakub, karena terlahir dari seorang ibu bernama Rahel, isteri kesayangan Yakub. Sebagai anak kesayangan Yakub membedakan dirinya dari saudara-saudaranya, jika saudaranya disuruh bekerja di ladang menggembalakan ternak dan domba, menggembara di hutan namun Yusuf disayangi oleh ayahnya dan tak dibiarkan ikut menggembalakan domba. Kepedulian dan kasih sayang Yakub pada Yusuf melebihi daripada saudaranya yang lain.

Menjadi anak kesayangan bukanlah pilihan Yusuf, tapi tindakan ayahnya. Itu berdampak buruk kepada anak-anak Yakub lainnya. Ditambah lagi kepolosan Yusuf memberitahukan mimpinya kepada saudaranya, kelak jadi pemimpin atas saudaranya. Mereka membenci Yusuf dan membuat suatu rencana jahat. Ketika Yusif disuruh Yakub memberikan bekal bagi saudaranya, mereka merencanakan agar membunuh Yusuf.  Mereka berembuk semacam konspirasi  melenyapkan Yusuf dari daftar anak-anak Yakub. Ada usul agar dibunuh, ada juga usulkan jangan dibunuh tapi cukup dijatuhkan di sumur, namun ide lain muncul dari Yehuda biarlah Yusuf dijual saja kepada saudagar Midian menjadi budak. Kesepakatan ini diterima dan Yusuf dijual kepada saudagar Midian.

Menjawab ayahnya mereka telah sepakat menyampaikan bahwa Yisif mati dimakan  binatang buas dengan membawa bukti kain yang berdarah yang disetting sebelumnya. Di mata saudaranya berakhirlah kisah Yusuf sang anak kesayangan yang malang.

*2. Dalam kemalangan ada pemeliharaan Tuhan*
Hidup ini tidak berslakhir di tangan orang-otang yang membenci kita. Sekalipun hater (pembenci) dapat melampiaskan amarah dan kebenciannya dengan menjebloskan kita dalam kemalangan, hidup ini ditentukan oleh Tuhan. Inilah kotbah yang inspiratif. Kisah Yusuf di negeri asing bukanlah berakhir, namun menjadi lompatannyang indah. Tuhan memelihara hidupnya bahkan dengan sikapnya yang jujur, baik dan dipercaya di rumah Potifar, Yusuf dipercaya sepenuhnya dalam mengelola rumahnya. Tidak ada sesuatu apapun yang ada di rumah Potifar yang tidak dalam penguasaan dan pengelolaan Yusuf. Itulah kepercayan dan penghargaan yang sangat tinggi bagi Yusuf. Potifar adalah pejabat di Istana Raja Mesir. 
Yusuf menjadi orang  kepercayaan petinggi istana; suatu posisi yang sangat baik dan tak bermimpi menjadi bahagian yang menikmati keluarga istana Kerajaan Mesir. Orang yang dijual dan dibuang menjadi orang yang memiliki tugas dan tanggungjawab yang besar di pegawai tinggi istana Firaun. Cerita Yusuf di mata saudaranya telah berakhir, menjadi srleri baru ada rencana Tuhan yang indah menjadi langkah awal menuju Istana.

*3. Orang Kepercayaan dan Ujian*
Orang kepercayaan rupanya tidak mudah, namun ibarat berjalan di jalan yang sangat licin dan menikung terjal. Salah sedikit akan terjatuh dan terjungkal.

Yusuf adalah orang yang memiliki perawakan yang sangat tampan, membuat isteri Potifar tergoda dan begitu bernafsu untuk tidur bersama Yusuf.  Dapat kita bayangkan bagaimana sulitnya Yusuf menghadapi godaan isteri dari orang yang memberikan kepercayaan padanya. Dia tidak mau menghianati kepercayaan tuannya, melukai dan mencemarkan tuannya. Dia tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan tetapi di tetap setia dan melakukan hidup yang benar. Yusuf tetap hadir sebagai pribadi yang bermoral dan setia kepada Tuhan menghadapi perempuan yang tak bermoral.

Jika kita baca ayat 10-13 bagaimana berahinya isteri Potifar pada Yusuf semakin menjadi-jadi hingga menangkap Yusuf. Kejadian 39:12 (TB)  Lalu perempuan itu memegang baju Yusuf sambil berkata: "Marilah tidur dengan aku." Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari ke luar.
Namun Yusuf harus terpaksa lari ke luar rumah menghindari nafsu berahi isteri Potifar.

Skenario perjalanan hidup berubah lagi, mempertahankan hidup yang benar, menjaga kehormatan dan tetap setia harus menjalani konsekwensi yang pahit.  Yusuf difitnah dan menjadi korban kebencian. Atas fitnah ini Yusuf dipenjara dengan dakwaan tuduhan hendak memperkosa isteri Potifar. Pejabat yang dihormati dan disegani di negeri itu.

Hidup di penjara tidak membuat kisah Yusuf berakhir, namun di penjara dia berkenalan dengan Juru Minum dan Juru Roti raja Firaun. Dinpenjara mereka sharing dan berbagi mimpi dan Yusuf menjelaskan mereka berdua dan nasib keduanya. Apa yangbdijelaskan Yusif bensr-benar terjadi ada keduanya: Juru minum dipekerjakan kembali, sementara juru roti mati ditiang gantungan. Ketika Firaun bermimpi aneh yang membuat dia gelisa membuat sayembara dan barang siapa yang daoat menafsirkan mimpi Firaun akan diberi jabatan yang tinggi. Inilah yangbdiingat Juru Minum memanggil Yuusif dsri penjara. Juru minum kemudian memperkenalkan Yusuf kepada Firaun dan menafsirkan mimpinya dan diangkat menjadi Perdana Menteri.

*Refleksi dan Penutup*

01. Apa yang terjadi hidup kita haruslah kita jalani dengan penuh kepercayaan. Jalan hidup hanya ditangan Tuhan. Hater bisa menjebloskan orang yang dibencinya ke dalam penjara melalui fitnah dan kebencian. Namun kisah Yusuf memberi pelajaran, perjalanan hidup itu ditentukan oleh Tuhan. Pahit yang terjadi bisa dirubah menjadi manis

02. Tetaplah menjadi orang orang yang dapat dipercaya, berlaku setia dan menguasai diri dalam segala cobaan dan godaan. Dalam banyak kenyataan ada orang yang lupa diri setelah menjadi orang yang dikategorikan berhasil. Kotbah minggu ini mengingatkan kita semakin diberi kepercayaan yang besar semakin deras pula godaan dan cobaan. Jadilah seperti Yusuf tetap berdiri teguh dan menguasai diri dalam segala keadaan.

03. Istri Potifar adalah figur yang dapat saja berkeliaran di sekitar kita, merayu, membujuk dan terus mengincsr kita. Sepintas sungguh pribadi memalukan dan tak bermoral. Kotbah ini mengingatkan kita: siapa yang bremain api akan terbakar api. Jadilah berhikmat sebagaimana diingatkan Amsal 6:27-29 (TB)  Dapatkah orang membawa api dalam gelumbung baju dengan tidak terbakar pakaiannya?
Atau dapatkah orang berjalan di atas bara, dengan tidak hangus kakinya?
Demikian juga orang yang menghampiri isteri sesamanya; tiada seorang pun, yang menjamahnya, luput dari hukuman.

Sahabatbyang baik hati! Tuhan memberikan kekuatan bagi kita semua menjalani hidup ini, didalam suka dan duka, dibenci dan disayang, dipuja dan dibuang.

Tuhan memberkati

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 28 September 2018

JAUHILAH NAFSU ORANG MUDA


JAUHILAH NAFSU ORANG MUDA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunkan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 29/09/2018.

2 Timotius 2:22 (TB)  Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.
2 Timothy 2:22 (RSV)  So shun youthful passions and aim at righteousness, faith, love, and peace, along with those who call upon the Lord from a pure heart.

Timoteus adalah anak rohani Paulus, dia sangat memperhatikan pertumbuhan rohani dan pelayanan Timoteus. Paulus sangat berharap bahwa Timoteus dapat menjadi pelayanan yang handal sekalipun masih muda, kuat menghadapi tantangan dan melakukan tugas pelayanan dengan hati yang murni. Itulah sebabnya Paulus sampai dua kali mengirimkan suratnya kepada Timoteus. Surat pertama Paulus memperkenalkan tantangan pelayanan dan karakter orang-orang yang akan dilayani; mulai dari yang tua sampai muda, orang kaya dan hidup susah, berkeluarga dan janda serta orang berpendidikan dan tidak berpendidikan. Pesan seperti itu penting agar  Timoteus tidak menyamaratakan sikap terhadap semuanya, namun dengan memahami kondisi mereka masing-masing Timoteus dapat memberikan pelayanan yang tepat bagi jemaat yang di layani. Dalam surat yang kedua Paulus lebih banyak berbicara mengenai karaktier, sifat dan kualitas pribadi  yang harus dimiliki oleh Timoteus. Semacam etos kerja dan prinsip-prinsip yang harus dipegang teguh oleh Timoteus. Prinsip demikian juga sangat relevan bagi para pelayan masa kini.
Dalam renungan pagi ini ada lima hal yang harus diperhatikan agar dapat melayani dengan hati yang murni:
=> jauhilah nafsu orang muda
=> kejarlah keadilan
=> kesetiaan
=> kasih dan
=> damai
Empat point terakhir tentu merupakan tema yang umum dibicarakan dan merupakan nilai-nilai penting dalam kekristenan.

Mengapa Paulus mengatakan jauhilah nafsu orang muda? Bukankah Paulus menyanjung pelayanan muda seperti Timoteus dengan mengatakan: 1 Timotius 4:12 (TB)  Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.
Jauhilah nafsu orang muda! Disini bukanlah hal hawa nafsu belaka tetapi mengenai karakter dan prinsip dan praktek kehidupan. Paulus bangga dan sangat optimis bahwa kaum muda dapat diandalkan menjadi teladan dalammkata, perbuatan, iman dan kasih. Namun dalam kapasistaanya yang masih muda, Paulus menasihatkan agar menjauhi nafsu orang muda.

Alkitab memang banyak membicarakan tentang kaum muda. Ayub mengingatkan bahwa pada orang muda ada tenaga (Ayub 20:11) namun harus diakui sering takut dan bahkan malu mengemukakan pedapat (Ayub 32:6). Kaum muda sering digambarkan seperti singa muda, lincah dan ganas. Ingin menikmati sukacita di masa muda menurut nalurinya sebelum mata hari terbenam (Band Pengkotbah 12:1-2). Kaum muda diberdayakan dalam pelayanan.

Apakah yang dimaksudkan Paulus? Harus diakui bahwa kaum muda belum punya pengalaman. Biasanya  kaum muda punya ide meletup-letup, sebentar ini dan sebentar itu,  banyak gagasan dan keinginan namun bagaimana mencapainya? Nafsu orang muda termasuk di dalamnya punya cita-cita yang besar, ingin mencapai bintang di langit dan menyentuh dasar laut. Ingin melakukan perubahan bahkan mau mengubah dunia, gagasannya seperti mata air yang tiada henti tapi pertanyaan adalah bagaimana mereka mencapai itu semua? Inilah yang diingatkan oleh Paulus pada Timoteus, jauhilah nafsu orang muda. Agar Timoteus lebih berhati-hati, menjaga diri atas segala keadaan dan matang dalam membuat suatu pertinbangan dan srtia dalan melakukan keputusan. Berikanlah ide dan gagasan yang mampu untuk dicapai dan diwujudkan.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Mari kita bawa saudara kita yang mengalami musibah alam: gempa 7.7SR dan disusul gelombang Tsunami yang memporakporandakan kota Donggala dan Palu. Tuhan meneguhkan dan menguatkan saudara/i kita yang mengalami musibah.

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 27 September 2018

CARILAH TUHAN

*CARILAH TUHAN*

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Jumat, 28/09/2018

Zefanya 2:3 (TB)  Carilah TUHAN, hai semua orang yang rendah hati di negeri, yang melakukan hukum-Nya; carilah keadilan, carilah kerendahan hati; mungkin kamu akan terlindung pada hari kemurkaan TUHAN.

Zephaniah 2:3 (RSV)  Seek the LORD, all you humble of the land, who do his commands; seek righteousness, seek humility; perhaps you may be hidden on the day of the wrath of the LORD.

Carilah Tuhan! Seruan ini berulang kali disampaikan oleh para nabi di tengah-tengah umat Israel. Peringatan ini sangat penting, karena umat Allah sedang sibuk mencari apa yang memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan meninggalkan Tuhan. Mereka sibuk mencari apa yang membuat mereka aman dan terlindungi, makmur dan sejahtera tetapi mengabaikan dan melupakan Tuhan. Seharusnya dalam mencari apa yang kita butuhkan dalam hidup ini kita mencari Tuhan, karena pada Tuhan segala sesuatu tersedia? Inilah seruan nabi, selain dalam kitab Zefanya, hal yang sama disuarakan oleh nabi Yesaya dan Amos

- Yesaya 55:6 (TB)  Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!

- Amos 5:4 (TB)  Sebab beginilah firman TUHAN kepada kaum Israel: "Carilah Aku, maka kamu akan hidup!

Hal senada juga disampaikan dalam Mazmur 105:4 (TB)  Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!

Nabi Zefanya adalah salah satu nabi yang sangat kritis terhadap perilaku kehidupan umat Allah. Dia melayani di zaman Hizkia hingga pemerintahaan Yosia sebagai raja di Yehuda, Hizkia pun meninggal digantikan oleh anaknya nasib Yehuda semakin para mezbah-mezbah untuk baal didirikan.  Nabi Zefanya hadir di tenga-tengah umat Allah, menyerukan pertobatan.

Ada tiga istilah yang dipakai Zefanya keadaan Yehuda. Zefanya 3:1 (TB)  Celakalah si pemberontak dan si cemar, hai kota yang penuh penindasan!

Pemberontak, cemar dan penuh penindasan? Apakah Tuhannakan membiarkan kota seperti ini? Bagi Zefanya keadaan ini akan segera mendatangkan Murka Allah. Hukuman Tuhan tidak dapat lagi ditunda, murkaNya segera menimpa umatNya. Satu-satunya jalan yang harus ditempuh agar selamat dari murka Tuhan adalah mencari Tuhan,  bertobat dari perilaku mereka yang meninggalkan Tuhan, bersedia merendahkan diri dan mencari keadilan. Jika pertobatan itu tidak dilakukan nasib Yehuda akan sama seperti Israel Utara atau Samaria yang ditahlukkan oleh Assyur.  Ide reformasi zaman pemerintahan Yosia lahir dari suara nabi yang mendesak perbuhan dan mencari Tuhan.

Carilah Tuhan adalah seruan pertobatan yang sangat keras dari nabi Zefanya. Dengan cara apakah mereka mencari Tuhan?
Disini ada tiga kata kunci yang disampaikan oleh Zefanya.  Hidup setia dan kecintaan terhadap perintah Tuhan, berlaku adil dan rendah hati. Mencari kesejahteraan dan kemakmuran dengan meninggalkan Tuhan adalah langkah keliru, karena sumber berkat ada pada Tuhan. Mencari rasa aman dengan melakukan penindasan adalah kekejian bagi Tuhan. Umat Allah harus hidup dalam kerendahan hati, tiada artinya menyombongkan diri karena hidup ini adalah anugerahNya semata.

Sahabat yang baik hati. Carilah Tuhan maka kamu akan hidup, rendahkanlah diri karena tidak ada yang perlu ditinggikan. Biarlah Tuhan saja yang dimuliakan atas segala apa yang ada pada hidup kita. Hiduplah dalam kebenaran dan junjunglah keadilan karena itu yang berkenan dan dikehendaki Tuhan. Yesus sendiri juga mengajarkan: carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya maka semua itu akan ditambahkan kepadamu. Mencari kesejahteraan dan kemanan, kedamaian dan tenanangan adalah dengan mencari Tuhan dan mengutamakan kebenarannya.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Rabu, 26 September 2018

BERPERILAKU ADIL


BERPERILAKU ADIL

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktubsejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 27/09/2018

 Yohanes 7:24 (TB)  Janganlah menghakimi menurut apa yang nampak, tetapi hakimilah dengan adil."
John 7:24 (RSV)  Do not judge by appearances, but judge with right judgment."

Sepintas nas renungan  diatas seolah mengijinkan kita menghakimi sesama asalkan menghakimi dengan adil. Pemikiran itu harus kita luruskan.  Yang boleh menghakimi sesama adalah hakim oleh karena mereka memiliki mandat untuk mengadili suatu perkara maka dalam memutuskan suatu perkara hakim harus menghakimi dengan adil. Alkitab juga memberitahukan bahwa ada hakim yang diangkat ditengah-tengah bangsa Israel untuk memastikan hukum dijalankan ditengah-tengah umatnya (Baca Ulangan 16:18). Dalam zaman PL ada juga hakim-hakim sebagai pemimpin dan menegakkan keadilan, ada juga yang disebut dengan pengadilan pintu gerbang untuk membuktikan seseorang bersalah atau tidak bersalah. Dalam Perjanjian Baru ada juga Mahkamah Agama, suatu lembaga pengadilan resmi yang diakui pemerintah Romawi yang menetukan suatu keputusan berkaitan dengan masalah hukum keagamaan.

Namun terhadap masyarakat umum kita tidak boleh menghakimi sesama sebagaimana Alkitab mengajarkannya.  Marilah kita lihat beberapa catatan Alkitab tentang hal menghakimi.
- Matius 7:1 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. (band Lukas 6:37)
- Roma 14:13 Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung!
- 1 Korintus 4:5 Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah.

Mengapa Yesus menyampaikan hakimilah dengan adil? Jika kita baca konteksnya; ada upaya yang terus menurus dilakukan oleh kaum Farisi dan Ahli Agama Yahudi untuk mencari-cari kesalahan Yesus; baik dari kata, tindakan dan apa saja yang dapat dipersalahkan. Ibarat seorang jaksa penuntut  yang terus mencari kesalahan, lebih dari itulah kaum Farisi mencari kesalahan dan hendak mendakwa Yesus agar dapat dipersalahkan. Bahkan menjebak Yesus dengan pertanyaan yang dilemmatis pun dilakukan agar dapat mempersalahkan Yesus. Semua usaha mereka itu diketahui oleh Yesus  bahkan Yesus secara terang-terangan mengungkapkan rencana jahat mereka yang ingin menangkap dan membunuh Yesus. Baca Yohanes 7:19 (TB)  Bukankah Musa yang telah memberikan hukum Taurat kepadamu? Namun tidak seorang pun di antara kamu yang melakukan hukum Taurat itu. Mengapa kamu berusaha membunuh Aku?"

Hukum itu mulia, adil dan di dalamnya ada kehendak Allah. Namun jangan menghakimi dari kulit luarnya saja. Yesus tidak menyangkal keberadaan tokoh agama akan tugas dan wewenangnya namun dalam menghakimi seseorang janganlah dilihat dari yang tampak saja, tetapi harus menghakiminya dengan adil. Sebelum perikop ini memang ada perdebatan di kalangan Yahudi: pertama para murid-murid memetik gandum dan memakannya. Kedua Yesus menyembuhkan pada hari Sabat. Secara  yuridis formal itu bisa dipermaslaahkan karena larangan memetik gandum pada hari sabath. Namun murid-myrid bukan memetik karena mereka memanen gandum, ketika berjalan dan mereka lapar memetik dan memakannya apakah tibdakan seperti itu harus dipersalahkan? Demikian dengan Yesus menyembuhkan pada hari Sabath, apakah harus menunggu besok padahal orang sakit berada di hadapannya?

Sahabat yang baik hati! Mengahakimi janganlah hanya dari dasar yang tampak atau kulit luarnya saja, namun berbuatlah memahami dan mengerti yang lebih dikehendaki oleh hukum Taurat  berdasarkan kasih, keadilan dan kebenaran. Itulah yang diajarkan oleh Yesus melalui renungan ini  agar kita semua menjadi orang-orang yang berperilaku adil.
Bagi kita semua nats ini hendak mengajarkan hiduplah berperilaku adil. Jika dalam suatu kesempatan kita diminta pertimbangan dalam menilai suatu permasalahan berilah pandangan yang obyektif dan didasarkan berperilaku adil.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimoahkan segala kebaikan dalam.hidup saudara. Amin.

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Selasa, 25 September 2018

TUHAN MENCARI SARAI DAN MENEGASKAN JANJINYA

*TUHAN MENCARI SARA DAN MENEGASKAN JANJINYA PADA ABRAHAM*

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 26/09/2018

 Kejadian 18:9-10 (TB)  Lalu kata mereka kepadanya: "Di manakah Sara, isterimu?" Jawabnya: "Di sana, di dalam kemah."
Dan firman-Nya: "Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki." Dan Sara mendengarkan pada pintu kemah yang di belakang-Nya.

Genesis 18:9-10 (RSV)  They said to him, "Where is Sarah your wife?" And he said, "She is in the tent." The LORD said, "I will surely return to you in the spring, and Sarah your wife shall have a son." And Sarah was listening at the tent door behind him.

Bagaimana menjadi bangsa yang besar sementara belum punya anak? Itu adalah pergumulan besar Abraham di usia sampai 99 tahun. Abraham pernah meminta kepada Tuhan agar Ismael anaknya dari Hagar diberkati menjadi ahli waris, namun Tuhan tidak mengijinkannya sekalipun Tuhan memberkati Ismael namun pewaris janji itu adalah anak Abraham dari Sarah (Baca Kej 17:28-19). Itulah janji yang diteguhkan oleh Allah kepada Abraham di kemahnya dekat pohon terbantin ketika menjamu Tuhan.

Ketika Abraham duduk-duduk di depan pintu kemahnya Tuhan menampakkan diri kepada Abraham (18:1), Abraham pada awalnya tidak mengetahui bahwa yang menampakkan diri di depan kemahnya adalah Tuhan sendiri. Dalam panas terik tentulah orang butuh perteduhan, sedikit air menyegarkan tubuh dan hari sudah siang tentu pula sudah waktunya untuk makan siang.  Atas situasi dan kondisi demikian Abraham menawarkan agar singgah di kemahnya dan mempersiapkan jamuan ala kadarnya. Tamu itu pun mau dan berkenan.  Abraham dengan cepat mempersiapakan makanan terbaik untuk tamunya itu: mengolah roti, dadi dan anak lembu san disajikan kepada tamunya. Rupanya tamu yang dijamu Abraham itu adalah Tuhan yang datang menampakkan diri dan meneguhkan janjiNya kepada Abraham perihal janji tentang keturunan.

Tuhan mencari Sara: dimanakah Sara Isterimu? Ini suatu kalimat yang memiliki makna yang sangat dalam. Tuhan memahami kerinduan Abraham dan Tuhan mengetahui kepasrahan Sara dalam hidupnya yang tidak dapat memberikan anak bagi Abraham. Allah menanyakan dan menyebutkan nama Sara sebagai bukti kepedulian Tuhan kepada orang yang menghadapi pergumulan berat. Tuhan tidak membiarkan Sara layu sebelum memberi anak bagi Abraham. Sekalipun menurut ukuran manusia hal tersebut sesuatu yang tidak mungkin. Tuhan memberitahukan dan menegaskan kepada Abraham bahwa Sara mendapat kasih karunia dari Tuhan, Sara akan mengandung dan melahirkan anak laki-laki bagi Abraham.

Sarai pun tertawai, siapa yang tidak tertawa dalam usia lanjut, dalam istilah medis sekarang telah menopause. Itu sesuatu yang tidak mungkin baginya melahirkan. Itu yang membuat Sara tertawa. Kejadian 18:12 (TB)  Jadi tertawalah Sara dalam hatinya, katanya: "Akan berahikah aku, setelah aku sudah layu, sedangkan tuanku sudah tua?"

 Sahabat yang baik hati! Demikianlah kita dalam hidup ini sering kita tertawa akan sesuatu yang tidak mungkin. Namun bagi orang yang beriman kita harus percaya bahwa bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Jangan tertawa atas kehampaan dan ketiadaan harapan, namun percayalah bahwa Tuhan peduli dan saat ini mencari dalam berbagai aktifitas kehidupan kita masing-masing. Bahkan memanggil dan menyebut nama kita masing-masing untuk diberkati.

Sahabatku, dimana pun saudara berada Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 24 September 2018

TUHAN MENGHENDAKI KEBENATAN DAN KEADILAN

TUHAN MENGHENDAKI KEBENARAN DAN KEADILAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin 22/09/2018

Amsal 21:3 (TB)  Melakukan kebenaran dan keadilan lebih dikenan TUHAN dari pada korban.

Proverbs 21:3 (RSV)  To do righteousness and justice is more acceptable to the LORD than sacrifice.

Salah satu yang dilawan oleh Tuhan Yesus dari kaum agamawan Farisi adalah kemunafikan.  Munafik adalah sifat buruk bahkan jahat yang disembunyikan/dibungkus dibalik citra positip agama. Semua orang menganggap agama itu mulia, suci, dan religius (saleh atau solehah) yang mengedepankan nilai-nilai moral. Namun telah banyak pula yang memanfaatkan tameng agama dengan tujuan yang tidak baik pula. Hal inilah yang sangat ditentang oleh Tuhan Yesus  dalam dialog Yesus dan Farisi sebagaimana dituliskan oleh kitab-kitab Injil. Kaum Farisi sering memakai aturan keagamaan menjadi dasar pembelaan diri dan menghakimi orang lain.

Kritik terhadap aturan keagamaan sebenarnya tidak dimulainoleh Yesus, tetapi  sudah dimulai sejak para nabi-nabi, termasuk dalam renungan hari ini dari Amsal. Sebagaimana kita ketahui bahwa agama Yahudi merupakan salah satu agama yang paling ketat terhadap aturan keagamaan. Sejak Musa menerima kesepuluh perintah Tuhan di Sinai, kaum agamawan (Lewi) menjabarkan dan merinci peratursn keagamaan maka lahirlah Taurat yang diharuskan untuk dilakukan oleh setiap kaum Yahudi. Persturan peribadahan, persembahan, kurban, doa, puasa dan sikap sehari-hari. Ketatnya peraturan keagamaan ini, dianggap sebagai bukti ketaatan dan kesetiaan kepada Tuhan. 

Dampak dari ketatnya peraturan keagamaan dan ketakutan terhadap ulama Yahudi (Farisi dan tokih agama lainnya) menjadikan peraturan agama sebagai formalisme semata. Disinilah terjadi pergeseran makna peraturan religius dari ketulusan untuk ketaatan kepada Tuhan berubah menjadi pemenuhan formalisme agama.  Hal yang diutamakan bukan lagi dari pelaksanaan agama dari jiwa tetapi  melakukan peraturannagama hanya sebatas memenuhi diperintahkan agama.
Dikap seperti inilah yangbditentangboleh para nabi dan kitab Amsal, sikap formalisme agama hanya akan membawa agama itu kepada kemunafikan. Coba anda bayangkan demi ketaatan terhadap peraturan korban; orang memberikan kurban persembahan berupa ternak lembu tang tambu atau domba tetapi hatinya jauh malah pelaku penindasan. Orang bisa benar secara aturan keagamaan memberikan kurban persembahan berupa kurban bakaran namun mereka tetap melaksanakan kejahatan, kebencian dan haus akan dara orang-orang yang lemah. Atas keadaan seperti ini banyak Nabi tampil untuk melawan kemunafikan keagamaan

- Yesaya 1:13, 29 (TB)  Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagi-Ku. Kalau kamu merayakan bulan baru dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan.

- Amos 5:22-23 (TB)  Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku korban-korban bakaran dan korban-korban sajianmu, Aku tidak suka, dan korban keselamatanmu berupa ternak yang tambun, Aku tidak mau pandang.
Jauhkanlah dari pada-Ku keramaian nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau Aku dengar.

Maka pertanyaan, apakah semua kewajiban agama dilakukan secara formal dilakukan menyukakan hati Tuhan?  Nats renungan ini mengingatkan Tuhan menghendaki keadilan dan kebenaran. Pemberian kurban persembahan harus didasari dengan jiwa dan hati yang tulus.  Apalah artinya kurban-burban dipersembahkan sedemikian rupa bagi Tuhan namun hiduonya jauh bahkan dengan sengaja melakukan yang bertentangan dengan kehendsk Allah seperti: korupsi, kejahatan, penindasan dan pemerasan dll. Amsal ini mengingatkan kita bahwa yang dikehendaki Tuhan adalah keadilan dan kebenaran.

Sahabat yang baik hati, dimana pun saudara berada Tuhan memberkati dengan mimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Minggu, 23 September 2018

TELINGA TUHAN PADA KAUM TERTINDAS


TELINGA TUHAN PADA DOA ORANG TERTINDAS

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 24/09/2018

Mazmur 10:17-18 (TB)  Keinginan orang-orang yang tertindas telah Kaudengarkan, ya TUHAN; Engkau menguatkan hati mereka, Engkau memasang telinga-Mu, untuk memberi keadilan kepada anak yatim dan orang yang terinjak; supaya tidak ada lagi seorang manusia di bumi yang berani menakut-nakuti.
Psalms 10:17-18 (RSV)  O LORD, thou wilt hear the desire of the meek; thou wilt strengthen their heart, thou wilt incline thy ear to do justice to the fatherless and the oppressed, so that man who is of the earth may strike terror no more.

Tuhan mendengar doa kaum orang yang tertindas. Itu suatu kesimpulan yang kita temukan dalam narasi Alkitab. Kehadiran Allah dalam sejarah manusia adalah bentuk dari pembelaan, perjuangan dan pembebasan Tuhan atas orang tertindas. Lihatlah sejarah Yusuf, korban dari iri hati suadaranya sehingga harus dijual kepada saudagar orang Midian. Namun kisah Yusuf tidak berakhir dalam kebencian saudaranya. Tuhan melindungi dan membela Yusuf.  Yusuf dihantarkan Tuhan hingga menjadi Perdana Menteri di Mesir.

Demikian dengan Kisah yang sangat mengagumkan pada pembebasan bangsa Isrsel dari Mesir. 430 tahun bangsa Isrsel ditindas di Mesir, mereka menjerit dan mengerang kesakitan. Erang umatNya telah sampai kepada Tuhan. Tuhan telah mendengar jeritan umatNya sehingga mengutus Musa dan dengan mujizat yang besar yang dilakukan oleh Allah di depan mata orang Israel agar mereka bebas dari perbudakan Mesir dan mereka menjadi bangsa yang besar mewarisi tanah Perjanjian.

Demikian dengan kisah hakim-hakim: ketika bangsa Israel menetap di Kanaan mereka mengolah tanah yang menetap dan ternak mereka. Namun ketika mereka panen ladang mereka dirampas; mereka merintih dan menjerit atas penindasan dan perampokan suku bangsa sekitar. Tuhan mendengar rintihan dan doa umatNya sehingga mengutus hakim-hakim yang memiliki kekuatan Ilahi untuk melindungi umat Allah dan mengusir kaum bangsa penindas.

Pembelaan kaum tertindas disuarakan para nabi. Allah pembela dan pelindung terhadap orang-orang yang lemah, janda, yatim dan orang miskin dan papa. Suara nabiah adalah suara kebenaran untuk melawan penindasan di tengah-tengah umat Israel. Penindasan biasa dilakukan oleh yang kuat terhadap yang lemah dan pemangku kuasa terhadap rakyat. Kehadiran nabi-nabi adalah bukti kongkrit Allah untuk membela orang-orang yang lemah, tertindas dan diperdaya. Umat Allah diperintahkan membelas kaum tertindas Ulangan 15:11 (TB)  Sebab orang-orang miskin tidak hentinya akan ada di dalam negeri itu; itulah sebabnya aku memberi perintah kepadamu, demikian: Haruslah engkau membuka tangan lebar-lebar bagi saudaramu, yang tertindas dan yang miskin di negerimu."  

Pembelaan nabi terhadap kaum terti das fapat juga kita lihat beberapa nats berikut; Yesaya 3:14-15; Yeremia 50:33, Daniel 4:37; Habakuk 3:14 dan Amos 5:24
Puncak pembelaan Allah terhadap kaum tertindas dideklarasikan oleh Yesus ketika berkotbah dan mengajar di Bait Suci. Yesus membuka  kitab dan mengajar kaum Yahudi dan para Ahli Taurat: Lukas 4:18-19 (TB)  "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."

Sahabat yang baik hati: Mazmur 10 ini merupakan  suatu kesimpulan pengajaran dari nyanyian rohani ini bahwa Tuhan tidak tinggal diam atas penindasan, Tuhan tidak akan berdiam diri atas segala perlakuan yang tidak sepantasnya bagi kaum terindas. Tuhan itu akan mendengar doa kaum terindas. Tuhan segera bangkit melindungi kaum terindas dan memberikan ganjaran bagi kaum penindas. Tuhan adalah pembela kaum miskin dan tertindas serta berkenan senantiasa memberikan keadilan bagi kaum tertindas. Jika dunia ini tidak memberikan keadilan, prindungan dan jaminan rasa aman jangan berputus asa tapi berserulah kepada Tuhan. Telinga  Tuhan mendengar doa kaum tertindas.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 22 September 2018

MENJADI ANAK-ANAK TERANG

Kotbah Minggu: 23 September 2018

MENJADI ANAK-ANAK TERANG (Efesus 5:1-10)

Selamat hari minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini mengingatkan kita akan tugas dan tanggung jawab orang beriman di dalam dunia ini. Salah satu kekuatiran kita akan perubahan zaman adalah perubahan dan pergeseran nilai-nilai. Kita memasuki suatu era "pop cultural" budaya selara atau budaya massa. Norma diabaikan yang penting memenuhi selera massa. Dunia ini berlomba untuk menangkap selera manusia sekalipun harus bertentangan dengan nilai-nilai moral dan nilai-nilai kekristenan yang dikandung dalam Alkitab. Dalam dunia yang berubah, kita diingatkan oleh Firman Tuhan. Janganlah sama dengan dunia tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu (Rom 12:2). Kita dipanggil àgar tidak serupa dengan dunia ini karena kita adalah anak-anak terang. Kita  telah menyandang predikat baru di dalam Yesus Kristus yang terpanggil untuk menyinarkan terang ilahi, yang menelanjangi kegelapan.

Menjadi anak-anak terang adalah suatu status baru bagi orang yang mengikut Yesus. Yesus telah menebus kita dari dunia yang gelap ini kepada terang ilahi. Kristus telah menyeberangkan kita dari keinginan daging kepada keinginan roh yang seturut dengan kehendak Allah. Kristus telah menerangi jalan kita dari lorong yang gelap agar kita berjalan dalam sinar terang Allah.  Yesus adalah terang dunia maka pengikut Yesus juga terpanggil untuk memancarkan terang dalam hidupnya. Yohanes 8:12 (TB)  Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."

Konsekwensi menerima Yesus sebagai Yuruselamat perbadinya harus menerima terang. Pertama-tama bersedia diterangi oleh terang Kristus dan terang yang kita miliki dapat menerangi orang lain.  Paulus dalam renungan ini menjelaskan ada 3 hal yang harus kita miliki sebagai anak-anak terang:

1. Jadilah penurut-penurut Allah yang setia hidup di dalam kasih.
Anak terang adalah penurut-penurut Allah. Hal ini hendak mengubah kegagalan manusia pertama. Setelah Allah menciptakan manusia, ditempatkan di Taman Eden dan diberi perintah Tuhan agar tidak memakan buah pengetahuan di tengaj taman itu. Namun perintah itu dilanggar  karena tergoda oleh bujuk rayuan Iblis. Iblis membuat provokasi: mereka sama sekali tidak mati, namun akan sama seperti Allah. Menjadi sama seperti Allah adalah hubris (kesombongan) yang membuat orang jatuh ke dalam dosa. Istilah jatuh ke dalam dosa perlu diperdalam yaitu menunjukkan suatu status; dari merdeka menjadi hamba, dari penurut menjadi pelanggar perintah Allah.

Syukur kepada Tuhan di dalam Yesus Kristus yang kita telah menebus kita dari dosa dan pelanggaran, maka di dalam Yesus Kristus kita memulai hidup baru yaitu: menjadi penurut-penurut Allah. Yesus memberikan perintah baru bagi kita. Yohanes 13:34 (TB)  Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.

Sebagai anak-anak terang kita harus menjadi penurut-penurut Allah yang melakukan perintah Tuhan Yesus yaitu: hidup di dalam kasih. Penurut-penurut Allah berarti hidup di dalam kasih kepada Allah dan sesama.

2. Bersedia diterangi dengan menjauhkan sisi gelap hidup ini;
Menjadi anak-anak terang harus bersedia diterangi, dan pada puhak manusia itu sendiri harus berkenan menggalkan segala perbuatan kegelapan dari dalam dirinya sendiri. Paulus menyebutkan berbagai perbuatan dan perilaku kegelapan yang harus ditanggalkan  dari anak-anak terang yaitu: Efesus 5:4-5 (TB)  Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono — karena hal-hal ini tidak pantas — tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur. Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah.

Seluruh perbuatan kegelapan harus kita tanggalkan karena semua itu tak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Sorga. Kita telah ditebus dari perhambaan dosa kepada terang ilahi.

3. Memancarkan terang: kebaikan, keadilan dan kebenaran.
Jika sisi gelap dalam hidup telah ditelanjangi dan ditanggalkan maka tugas anak-anak terang selanjutnya adalah memancarkan terangnya bagi sekelilingnya. Menghasilkan yang berguna dan membangun kehidupan di sekitarnya. Ada tiga hal yang disampaikan disini;
a) menghasilkan kebaikan;  kebaikan adalah segala bentuk yang berguna dan bermanfaat bagi orang lain. Anak-anak terangbharus produktif menghasilkan kebaikan. Paulus merumuskan kebaikan ini dalam Filipi 4:8 (TB)  Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

b) keadilan;  keadilan berkaitan dengan hak orang. Hiduo adil bersrti diperlakukan sama dan memiliki hak-haknya dalam hidupnya. Makan dalam menghasilka nkesdilan ini, orang percaya didorong untuk bersikap fair, jujur dan benar tanpa melanggar hak-hak orang lain. Hidup yangvadil adalah dimana setiap orang memiliki hak-haknya. Tugas anak-anak terang dalam berkaitan dengan keadilan berarti harus mendorong setiap hukum yang yang equel (sejajar), persamaan hak dan bebas dari penindasan dan tekanan. Hidup adil harus bebas dari diskriminasi.

c) kebenaran. Kebenaran berkaitan dengan hukum. Berjalan dalam koridor hukum adalah indikator hidup dalam kebenaran.  Selain hukum hal paling mendasar adalah moral. Menjadi anak-nak terang harus menghasilkan hidup dalam moralitas yang baik.


Ketiga hal ini merupakan produk anak-anak terang dalam hidupnya. Tuhan menunggu hasilnya. Dari apa yang dijelaskan di atas bahwa menjadi anak-anak terang adalah status baru yang disandang oleh orang yang percaya kepada Yesus. Hidup kita telah diseberangkan dari kegelapan kepada terang. Status baru ini harus tetap dipelihara dalam diri orang percaya Dimanapun dan kapan pun pancarkanlah sinar terang Allah melalui perbuatan dan tindakan kita yang terpuji.

Sahabat yang baik hati, dimana pun kita berada Tuhan memberkati saudara dengan segala kebaikan. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 21 September 2018

TUHAN MENDENGAR RINTIHAN UMATNYA

TUHAN MENDENGAR RINTIHAN UMATNYA

Sahabat yang baik hati! Marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 22/09/2018

Hakim-hakim 2:18b (TB)  Sebab TUHAN berbelas kasihan mendengar rintihan mereka karena orang-orang yang mendesak dan menindas mereka.

Judges 2:18 (RSV) for the LORD was moved to pity by their groaning because of those who afflicted and oppressed them.

Masa Hakim-hakim adalah masa transisi umat Israel, dari masyarakat nomaden yang berpindah-pindah menjadi menetap tinggal menurut pembagian milik pusaka. Pembagian pusaka  dipimpin  oleh Yosua menurut suku - suku Israel. Setelah Yosua meninggal tidak ada lagi pemimpin bagi mereka yang permanen, mereka hanya komunitas suku yang mendiami milik pusaka mereka masing-masing, memulai hidup baru menurut komunitas suku, mengolah lahan dan membesarkan ternak mereka di Kanaan. Tanah Kanaan adalah tanah yang subur: penuh susu dan madu. Namun sering kali ada tantangan dari suku bangsa sekitar. Ketika mereka hendak panen dan ketika ternak mereka tambun dan siap untuk dijual bangsa sekitar merampas milik mereka. Kejadian seperti itu sering terulang dan sangat menindas. Dapat kita bayangkan hasil jerihnya tak dinikmati karena dirompak orang asing. Mereka tidak menikmati hasil pekerjaan mereka. Mereka berladang namun panennya dirampas bangsa sekitar. Ternak mereka tambun namun suku-suku bangsa sekitar yang menikmati lemaknya. Bangsa Israel mengalami penindasan demi penindasan.

Dalam keadaan seperti itulah bangsa Israel merintih dan menjerit meminta tolong kepada Tuhan. Tuhan tidak membiarkan mereka ditindas dan dirampas oleh suku bangsa lain, Tuhan mendengar rintihan dan jeritan mereka dengan mengutus para hakim-hakim yang membebaskan mereka dari perampasan. Kehadiran hakim-hakim yang memiliki kekuatan ilahi menghempang musuh membuag mereka menikmati hasil jeri payah mereka: menikmati panen dan hasil ternak mereka.

Dalam kitab Hakim-hakim ada sejumlah hakim-hakim diantaranya, Gidion,  Abdon, Yefta, Yair, Otniel, Debora, Simson dll. Kisah-kisah mereka sangat unik, semuanya memiliki karisma dan kekuatan ilahi di luar kemampuan manusia biasa untuk melawan kuasa asing dan melindungi bangsa Israel dari perampasan dan perampokan. Tuhan tidak membiarkan mereka merintih dalam penindasan dan korban rampasan suku bangsa asing. Tuhan melindungi umatNya dengan menghadirkan hakim bagi mereka.

Sahabat yang baik hati! Kehadiran hakim-hakim dalam sejarah Israel membuktikan bahwa Tuhan hadir dalam sejarah umatNya memberikan perlindungan. Tuhan pemimpin dan pembela bagi umatNya dengan mengutus para hakim-hakim. Demikianlah dalam kehidupan kita kini bahwa Allah hadir mendengar seruan minta tolong dan rintihan kesakitan yang kita alami. Tuhan tidak membiarkan kita mengalami ketidak adilan, namun Tuhan akan mengirimkan batuan dan pertolongan bagi umat yang dikasihiNya.  Mari jalani kehidupan ini dengan setia kepadaNya dalam keadaan apapun, percayalah Tuhan akan mendengar, menolong dan menyelamatkan umatNya.

Sahabatku, dimana pun saudara berada Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 20 September 2018

SEMAKIN TERSIAR


SEMAKIN TERSIAR

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 21/09/2018

Matius 9:26 (TB)  Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah itu.
Matthew 9:26 (RSV)  And the report of this went through all that district.

Setiap orang pasti suka menjadi tenar atau orang terkenal, pejabat publik ingin populer dan para netizen menginginkan banyak followernya. Itu adalah manusiawi, setiap orang ingin dikenal dan terkenal. Tak heran demi untuk terkenal ada orang yang melakukan hal-hal yang aneh-aneh atau spektakuler hingga koyol agar menjadi pusat pemberitaan dan ingin terkenal. Itulah dunia  kita yang ingin populer.

Berbeda dengan Yesus dalam setiap tindakanNya, Yesus tidak ingin populer dengan pelayanannya. Yesus sendiri melakukan mujizat: menyembuhkan penyakit, yang buta melihat, yang lumpuh berjalan, yang sakit sembuh dan bahkan yang mati dapat dihidupkan kembali. Itu semua adalah Mujizat yang dilakukan Yesus, namun Yesus tidak pernah hendak populer dengan melakukan berbagai perbuatan besar di tengah-tengah Israel. Dalam beberapa kali melakukan mujizat Yesus memberintahkan agar tidak memberitahukannya kepada siapapun (Baca Mat 8:4; 16:20; Markus 1:44; 8:30 dan Luk 9:21)

Kenapa Yesus memerintahkan dengan keras kepada murid-murid agar tidak memberitahukan kepada siapapun mujizat yang mereka saksikan sendiri. Itu berarti Yesus melakukan penyembuhan bukanlah untuk mencari popularitas. Tetapi dengan kesungguhan menolong orang yang bersangkutan. Sekalipun demikian, semakin diperintahkan untuk tidak memberitahukan mujizat yang dilakukan Yesus semakin tersiar perbuatanNya di kalangan masyarakat luas.

Dalam renungan di pagi hari ini; seorang pemimpin rumah ibadah (synagoge) datang kepada Tuhan Yesus membawa kabar duka bahwa anak perempuannya baru saja meninggal, tapi dia percaya jika Tuhan Yesus mau meletakkan tangannya maka anaknya akan hidup.  Matius 9:18 (TB)  Sementara Yesus berbicara demikian kepada mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu menyembah Dia dan berkata: "Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup."

Yesus pun berbelas kasihan dan mau datang ke rumah pimpinan synagoge tersebut.  Di dalam perjalanan ada seorang wanita yang sakit pendarahan dia berpikir asal kujamah jubahnya aku sudah sembuh dan dia memberanikan diri menjamah jubah Yesus. Yesus menoleh dan menyembuhkannya. Jadi ditengah jalan, Yesus pun berbuat kebaikan.

Ketika Yesus tiba di rumah pemimpin sinagoge itu: orang yang ada disitu telah berduka, ada peniup seruling karena anak tersebut telah mati. Tapi  Yesus berkata, anak ini tidak mati dia sedang tidur. Spontan orang yang hadir di situ menertawakan Yesus. Siapa yang tidak tertawa, orang sudah mati kok dibilang tidur. Mereka menertawakan Yesus atas perkataannya itu. Matius 9:24 (TB)  berkatalah Ia: "Pergilah, karena anak ini tidak mati, tetapi tidur." Tetapi mereka menertawakan Dia.

Menertawakan hal yang tidak mungkin itulah pikiran kita yang selalu mengandalkan rasional. Rasional memang menolong manusia untuk berpikir logis. Namun dalam hal iman, logika memang membantu manusia, namun logika tidak menjawab semua misteri kehidupan. Disinilah kehadiran Yesus mengisi kehidupan ini dengan iman. Yesus menjamah anak itu dan memegang tangannya dan anak itupun bangkit dan hidup. Suatu kejadian yang di luar logika terjadi di depan mata mereka. Orang yang mati dapat dibangkitkan Yesus. Ini membuktikan Yesus berkuasa atas hidup dan kematian.

Sahabat yang baik hati! Berita tentang kuasa Yesus yang membangkitkan orang mati dan pelayanan lainnya semakin tersiar, bukan hanya di daerah itu tetapi ke seluruh wilayah dari Yerusalem, Yudea, Samaria sampai ke ujung bumi termasuk kita saat ini yang membaca renungan ini bahwa Yesus berkuasa atas kematian. Yesus melalukan semua ini dengan tulus untuk menolong orang yang membutuhkan. Marilah melakukan perbuatan baik bukan untuk pencitraan atau untuk pujian diri agar dikenal orang, tetapi melakukan kebaikan dengan tulus dan pamrih.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak




Rabu, 19 September 2018

MEMIUTANGI TUHAN

MEMIUTANGI TUHAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, mari menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, i spurasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 20/09/2018

Amsal 19:17 (TB)  Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu.

Proverbs 19:17 (RSV)  He who is kind to the poor lends to the LORD, and he will repay him for his deed.

Utang piutang adalah aktifitas yang biasa terjadi dalam kita sehari-hari bukan? Bahkan anda sendiri pasti ada berkaitan dengan utang piutang? Coba anda ingat apa masih ada utang anda? Kalau tak ada utang syukur apalagi yang ada piutang itu suatu kabar baik. Itulah membuktikan bahwa utang pituang adalah aktifitas yang umum dalam hidup ini. Ada orang memberikan utang sebagai bisnis, karena dengan memberi pinjaman mendapat keuntungan dari bunga pinjaman. Pada pihak yang meminjam, utang bisa membantu seseorang mengembangkan usahanya apalagi dikelola dengan baik akan dapat menghasilkan keuntungan yang besar. Sekalipun harus diakui hal utang piutang ini sering memberatkan khususnya jika tidak dapat mengelola pengembalian utang dengan baik.

Utang piutang bukanlah hal pinjam meminjam materi atau uang, hal terberat adalah hutang moral, hutang budi dan rasa tanggung jawab atas kebaikan orang dari kita. Pastilah setiap orang yang menerima kebaikan dan pertolongan yang membebaskan kita dari suatu pergumulan akan ada terberkas di hati kebaikan orang yang menolong kita. Kelak hal yang sama akan ada tanggung jawab moral dari anda kepadanya. Orang baik pasti pasti melupakan apa yang baik diperbuatnya bagi orang lain, namun akan selalu mengingat kebaikan orang lain padanya. Dalam halmiman, Paulus juga mengatakan Roma 8:12 (TB)  Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging.

Renungan hati ini berbicara tentang hal piutang. Amsal menyebutkan bahwa berbuat baik pada orang yang lemah "memiutangi Tuhan". Istilah "memiutangi Tuhan" hanya sekali muncul dalam Alkitab. Ini menunjukkan bahwa istilah ini sangat jarang  dipergunakan dalam relasi manusia dengan Tuhan . Utang piutang biasanya dipergunakan pada tataran manusia dengan sesamanya.  Kenapa Amsal memakai istilah "memiutangi Tuhan". Amsal Salomo hendak memastikan bahwa berbuat baik kepada orang yang lemah dan membutuhkan pertolongan tidaklah sia-sia. Tuhan pasti akan mengingat perbuatan baik yang dilakukan dengan tulus. Tuhan akan memberkati orang yang suka menolong dan membantu ornag yang lemah dan berkesusahan.

Piutang adalah hal yang harus dibanyar dan tidak ada alasan jntuk membanyarkanya karena itu adalah hak dari orang yang memberi pinjaman. Memiutangi Tuhan disini hendak menjelaskan dan memastikan bahwa Tuhan akan memberkati orang menolong orang lemah. Berbelaskasihan kepada orang lemah merupakan tindakan mulia dan mendapat balasan dari Tuhan. Perbuatan kepada orang yang lemah, pastilah dilakukan dengan tulus karena tidak berharap akan memperoleh balasan. Berbuat baik pada orang lemah biasanya berupa pengorbanan dan pamrih. Menolong orang lemah tentu tidak berharap balas darinya, tetapi murni hendak memberi. Disinilah Amsal melihat bahwa dari Tuhanlah balasan perbuatan baik yang dilakukan kepada orang yang lemah

Sahabat yang baik hati! Mengamalakan renungan hari ini ada hal.menarik yang dilakukan oleh gereja dalam perayaan religius ( semisal: Natal), sudah banyak membuat bhakti sosial dengan mengunjungi penjara, panti asuhan dan panti werda. Ini adalah suatu sikap yang harus dikembangkan dari orang percaya. Semoga kita semakin meningkatkan sikap peduli dan berbuat sesuatu untuk menolong yang lemag karena itu adalah kehendak Tuhan. Mari kita tingkatkan hidup yang berbelarasa bagi orang yang lemah dan memberi pertolongan bagi orang yang membutuhkan. Selagi hari masih siang marilah kita berlomba memberikan pertolongan.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam : Pdt Nekson M Simanjuntak

Selasa, 18 September 2018

BELASKASIHAN MELAMPAUHI HUKUM

BELASKASIHAN MELAMPAUHI HUKUM

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 19/9/2018

Matius 12:7 (TB)  Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah.

Matthew 12:7 (RSV)  And if you had known what this means, `I desire mercy, and not sacrifice,' you would not have condemned the guiltless.

Dalam etika Kristen, diskusi mengenai Hukum dan Kasih merupakan suatu perdebatan yang menarik. Di satu sisi semua menerima bahwa hukum menjadi dasar bagi etika sosial agar hak setiap orang terlindungi. Dalam penerapan hukum semua sama, tak heran dalam banyak kasus hukum  akhirnya mengabaikan kasih. Dalam keadaan demikian mendesak agar hukum diganti dengan kasih, tapi apakah kasih dapat dijadikan sebagai dasar etika sosial? Itu juga sulit karena mesti disadari bahwa kasih tidak dapat menggantikan hukum coba anda bayangkan jika setiap orang bersalah diampuni karena dasar kasih, terus kapan dia belajar dari kesalahannya? Koruptor boleh kembali menjabat jabatan publik, bisa-bisa masa depan masyarakat suram. Jika bertobat ok, namun jika lebih jahat lagi siapa tahu? Jadi kasih adalah baik untuk mengampuni hidup seseorang namun hukum juga harus tetap berjalan demi menata agar hak setiap orang terlindungi. Hukum tanpa kasih membuat orang tidak punya belas kasihan, karena hukum dilandaskan semua orang sama di hadapan hukum dan wajib melakukannya.

Kasih tanpa hukum akan  lemah karena kita akan menghadapi permasalahan karena orang dengan alasan kasih akan terus mengampuni kesalahan demi kesalahan.  Bagaimana supaya keduanya berjalan. Hukum harus disinari oleh kasih, orang yang menegakkan hukum harus di dasari dengan nilai-nilai kemanusiaan yang terpancar dari kasih. Marthin Luther sangat menarik menjabarkan ini: dasar etika sosial adalah hukum, maka dalam masyarakat hukum harus ditegakkan. Itulah fungsinya pemerintah memiliki pedang, menghukum orang atas kejahatannya dan melindungi masyarakat dari perbuatan jahat.  Pada saat yang sama persekutuan orang percaya sebagai warga masyarakat harus hidup di dalam kasih  dan pengampunan. Kasih tidak boleh melanggar hukum, namun tindakan kasih dapat melampauhi apa yang dituntut hukum.

Kasih melebihi hukum, bahkan dapat melakukan lebih dari yang dituntut hukum untuk memperbaiki diri manusia. Maka milikilah kasih sebagai gaya hidup dan dasar moral hidup ini. Itu esseni yang menarik dari ucapan Yesus terhadap kaum Farisi. Matius 12:8 (TB)  Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."

Dalam renungan di pagi, Yesus memberikan suatu pelajaran berharga bagi kaum Farisi: Yesus dan murid memetik gandum pada hari Sabath. Pada waktu itu mereka berjalan karena lapar mereka memetik gandum dan memakannnya.  Dengan cepat kaum Farisi menyalahkan murid-murid. Farisi sudah lama mencermati kehidupan Yesus dan murid-muridnya, dalam setiap celah akan selalu menyasar kesalahan dari kaca mata hukum Taurat. Hukum Taurat dijadikan menjerat orang lain, mendakwa dan memvonnis orang lain. Padahal hukum Taurat diberi agar tertata hubungan yang baik antara manusia dengan Allah dan manusia terhadap sesamanya.

Tuhan Yesus menghendaki belas kasihan; Yesus membela perilaku murid-murid yang memetik gandum di Sabath bukan mau meniadakan kesalahan, namun mau menunjukkan bahwa hidup ini harus disinari kasih.  Jangan menghukum orang yang tidak bersalah hanya karena dicocokcocokkan dengan hukum. Dalam banyak kasus bisa saja orang bersalah dimata hukum namun dapat juga ditelisik apakah motivasi dan tujuannya mempersalahkan orang? Jika hanya untuk menyalahkan tanpa kasih itu adalah suatu sikap yang tidak baik.

Yesus menghendaki ada kasih yang menyinari dasar dari setiap kita bertindak.

Sahabatku di mana pun saudara berada, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 17 September 2018

YOU RAISE ME UP MORE THAN I CAN BE

YOU RAISE ME UP MORE THAN I CAN BE

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah kita m menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa 18/09/2018

Ayub 26:2 (TB)  "Alangkah baiknya bantuanmu kepada yang tidak kuat, dan pertolonganmu kepada lengan yang tidak berdaya!

Job 26:2 (RSV)  "How you have helped him who has no power! How you have saved the arm that has no strength!


Judul renungan diatas merupakan satu lagu yang sangat indah dan terkenal yang dibawakan oleh Josh Groban:

When I am down, and, oh, my soul, so weary
When troubles come, and my heart burdened be
Then, I am still and wait here in the silence
Until you come and sit awhile with me

You raise me up, so I can stand on mountains
You raise me up to walk on stormy seas
I am strong when I am on your shoulders
You raise me up to more than I can be

Syair dan melodinya sangat menggetarkan jiwa, menyentuh perasaan amat dalam dan membantu kita menyadari begitu besar keagungan pertolongan dalam hidup kita. Dalam kehampaan dan ketidak berdayaan ada "tokoh" penyemangat dan motivator yang membrikan kekuatan luar biasa sehingga mampu bangkit.  Lagu ini sebenarnya lagu pop umm, namun banyak kalangan religius mengangkat lagu ini sebagai lagu pujian dalam ibadah. Sesungguhnya siapa pun dia pasti membutuhkan pertolongan, bahkan orang yang paling hebat dan sukses sekalipun jika di tanyakan pasti ada orang-orang yang paling berperan dalam hidupnya sehingga dia terangkat dan bisa menjadi berhasil.

You raise me up, more than I can be. Engkau mengangkat aku lebih dari apa yang ku mampu. Ini suatu pengakuan bahwa hidup kita ini ditopang oleh orang yang menolong kita. Siapakah orang yang sanggup menolong kita lebih dari apa yang kita pikirkan. Bagi orang yang percaya satu-satunya penolong bagi kita adalah Tuhan. Dialah penolong yang mengangkat kita lebih dari yang kita mampu. Pertolongan Tuhan dapat berdiri kuat menghadapi badai. Itulah hidup  hidup orang beriman, pada saat yang sama Tuhan menghendaki kita menjadi penolong bagi sesama, pemberi semangat dan motivasi bagi orang yang tak berdaya dalam hidupnya.

Renungan pagi ini merupakan pengakuan Ayub yang sangat jujur, bahwa dalam keadaan sakit dan menderita, paikologi seseorang sangat rapuh dan cepat jatuh kepada keputus asaan. Maka sesunghuhnya sangat butuh pertolongan. Dalam keadaan sakit perhatian dan kata-kata yang menghibur sangat  menolong dan mengurangi beban. Apalagi disertai dengan tindakan dan perbuatan nyata yang menopang orang yang tidak kuat dan tidak berdaya lagi.

Sahabat yang baik hati! Coba anda perhatikan di sekitar anda, siapa tahu  ada orang yang tak berdaya, orang yang lemah dan yang tak kuat menjalani hidup ini karena beban dan derita yang dialami. Lihatkah disekitar kita siapa tahu mereka telah terabaikan dan terlupakan selama kni. Atau mungkin ada banyak wajah yang tertunduk, terpuruk dan tak mampu mengangkat wajahnya  karena selalu kalah dalam persaingan hidup. Orang-orang yang mengalami sakit menahun yang mungkin sudah terabaikan oleh orang-orang dekat disekitarnya karena sakit yang dialami sudah terlalu lama. Hari ini firman Tuhan menyapa dan meneguhkan kita, orang percaya memiliki panggilan untuk melakukan sesuatu untuk orang yang lemah, yang tidak kuat dan tak berdaya.

Marilah meminta kekuatan kepada Tuhan agar kita diberi kekuatan untuk melakukan tugas mulia ini, berilah hati untuk peka dan mau melakukan sesuatu untuk mereka. Mereka membutuhkan doa penguatan dan pertolongan kita. Jangan biarkan mereka terabaikan apalagi jika kita masih bisa melakukan sesuatu bagi mereka. Siapa tahu perbuatan solidaritas kita perbuat telah menjadi sejarah baru dalam hidupnya.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Minggu, 16 September 2018

PEDULI TERHADAP ORANG YANG LEMAH

 PEDULI TERHADAP ORANG LEMAH

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin 17/09/2018

Mazmur 41: 2-3a Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah! TUHAN akan meluputkan dia pada waktu celaka. TUHAN akan melindungi dia dan memelihara nyawanya.

Psalms 41:2-3a (RSV)  Blessed is he who considers the poor! The LORD delivers him in the day of trouble;
the LORD protects him and keeps him alive;

Peduli terhadap orang yang lemah, miskin dan papa merupakan tema yang banyak disoroti oleh Alkitab. Allah sendiri adalah Allah yang membela hak orang miskin. Dalam banyak kisah Alkitab, digambarkan bahwa Allah adalah pembebas bagi orang yang ditindas, penolong bagi orang yang lemah dan sumber penghiburan bagi orang yang berduka dan menghadapi pergumulan. Hal yang sama Allah menghendaki bahwa orang-orang yang percaya harus peduli terhadap kaum yang lemah, miskin dan papa.  Bahkan Amsal 19:17 (TB)  Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu.

Sejajar dengan nats ini Yesus berkata: "sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku." (Matius 25:45)

Perbuatan baik terhadap kaum lemah sangat penting; suatu perbuatan baik yang tulus tanpa mengharapkan balasannya. Jika kita menolong dan membantu orang yang dapat memberikan balasnya kepada kita, itu berarti kasih yang menuntut balas. Kulakukan perbuatan baik karena berharap kelak akan ada balas kebaikan yang akan saya terima.  Perbuatan baik terhadap kaum lemah adalah perbuatan yang didorong dari hati yang murni dari niat yang tulus dan budi bhakti yang mulia dsri orang percaya. Berbuat baik tanpa mengharapkan balasan, itulah kasih agape sebagaimana mengasihi kita.
Yesus pernah mengajari murid-murid dalam  Lukas 14:13-14 (TB)  Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta.
Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar."

Panggilan melakukan perbuatan baik bagi orang lemah, miskin dan papa adalah suatu keharusan meneladani Allah yang berbuat dan berkarya bagi kaum lemah dan miskin. Berbuat baik kepada orang yang lemah, miskin dan papa karena  selalu ada disekitar kita. Tuhan hendak memakai kita menjadi saluran berkat bagi orang lain. Peduli terhadap orang yang lemah, miskin dan papa adalah tindakan mulia. Siapa tau dengan kebaikan yang kita lakukan telah menjadi sejarah baru bagi orang yang menerima perbuatan baik kita. Panggilan ini terus menggema dalam bathin kita agar dapat menjadi  berkat bagi sesama.

Sahabat yang baik hati! Nats renungan pagi ini mengingatkan ada berkat yang diterima oleh  orang yang peduli terhadap lemah, miskin dan papa. Jangan berpikir untung dan rugi hal berbuat baik. Namun apa yang bisa kita lakukan, lakukan dengan ketulusan. Tuhan akan memberkatinya berguna bagi orang lain. Tuhan itu adil dan telah mempersiapkan berkat bagi orang-orang yang peduli terhadap kaum yang lemah. Berkat dan jaminan Tuhan terhadap orang yang berbuat baik bagi kaum lemah, miskin dan papa adalah 1) Tuhan meluputkan dia dari celaka; setiap kita melakukan perjalan tentu hal yang paling kita butuhkan selamat di perjalanan. 2) Tuhan melindungi dan menjaga mereka sama seperti penjaga pintu gerbang yang senantiasa terbangun. Tuhan tidak pernah tertidur menjagai hidup orang yang peduli terhadap kaum yang lemah. Sekalipun berjalan melewati gelombang dan badai tidak akan takut karena Tuhan akan memelihara dan melindungi orang beriman untuk setia kepada Allah.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak



Sabtu, 15 September 2018

KEPAHITAN HIDUP DAN SOLIDARITAS

KEPAHITAN HIDUP DAN SOLIDARITAS
(Ruht 2:8-16)

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati kotbah minggu ini merupakan salah satu kisah menggetarkan hati dengan kisah hidup bernama Ruth. Dalam kepahitan hidup ada saja jalan keluar yang ditunjukkan Tuhan dan mengubahnya menjadi manis asal tetap setia kepada Tuhan. Dalam keadaan yang tidak diduga bisa saja kita memasuki suatu masalah berat yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya: berharap bahagia namun yang terjadi nasib malang, berharap akan memperoleh keberuntungan tapi ditimpa kerugian yang sangat besar. Kitab Ruth hadir menguatkan bahwa dalam segala penderitaan dan kepahitan hidup yang tidak terkatakan janganlah putus atas. Pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat bagi orang yang percaya kepadaNya,  karena itu tetaplah berpengharapan hingga langkah terakhir atau nafas terakhir sekalipun. Inilah kisah pahit hidup yang dialami oleh Ruth dan mertuanya bernama Naomi.

01. Kitab Ruth: Naomi (kesukaan) menjadi "Mara" (Pahit)
Narasi Kitab Ruth membuka pemahaman baru bagi bangsa Israel tentang penderitaan dan sikap terhadap bangsa asing. Mengenai penderitaan sering dianggap sebagai hukuman Tuhan. Jika seseorang ditimpa kemalangan dianggap sebagai hukum dan kutukan dari Tuhan. Kitab Ruth sama dengan kitab Ayub bahwa penderitaan bukanlah kutukan namun suatu kenyataan yang diijinkan Tuhan terjadi dalam hidup orang percaya. Penderitaan ini harus  dijalani karena dibalik penderitaan ada rencana dan kehendak Tuhan.  Dalam pandangan  ini penderitaan adalah ujian untuk membuktikan iman yang tahan uji. Penderitaan itu bukanlah karena ketidak berimanan, tetapi keberimanan adalah sumber kekuatan melampauhi kepahitan hidup.

Orang Israel mengganggap bangsa asing tak layak satu meja dengan mereka. Ada kemungkinan kitab Ruth hadir ketika orang Israel hangat-hangatnya melawan kawin campur. Namun lihatlah Ruth sekalipun dia orang Moab namun hidupnya setia kepada Tuhan yang tekah berikrar kepada Naomi: Allahmulah Allahku, bangsamulah bangsaku. Belajar diri Ruth, Israel memiliki perubahan sikap terhadap bangsa asing.  Ruth setia dalam suka dan duka, setia dalam bahagia dan derita, setia dalam untung dan malang.

Dalam Ruth 1:20 Naomi sampai menyebut dirinya bukan lagi Naomi (kesukaan atau sukacita) tetapi menjadi "Mara". Mara artinya pahit. Mara itu suatu tempat yang ditemukan Israel setelah keluar dari Laut Tiberau. Bebas dari pengejaran Firaun namun harus menemukan suatu tempat bernama Mara, tak ada air minum. Ada pun air disitu namun tidak dapat diminum karena pahit (Baca Kel 15:22-26). Jangan langsung panik dan bersungut-sungut, Tuhan menyuruh Musa mencampakkan sepotong kayu ke dalam air itu, seketika itu air berubah menjadi manis dan dapat diminum.

02. Pahit Menimpa Keluarga Naomi  dan Keputusan Ruth.
Naomi dan suaminya Elimelek berasal dari Bethlehem Efrata; mereka memiliki dua anak Mahlon dan Kilyon mencoba menguji nasib dengan merantau ke negeri Moab. Kedua anaknya menikah, mantu yang pertama bernama Orpa dan kedua yaitu Ruth. Ibarat disambar petir kemalangan pun beruntun tiada henti. Pertama Elimelek meninggal, duka belum berlalu kedua anaknya Mahlon dan Kilyon juga meninggal tanpa anak.   Bagi kaum Yahudi kemalangan seperti ini adalah sesuatu yang sangat dianggap buruk oleh masyarakat. Apalagi kedua mantunya itu adalah kaum dari Moab.

Naomi sangat miskin sepeninggal Elimelek dan kedua anaknya, mereka hanya hidup dari sisa-sisa panen orang lain. Jika ada orang hidup dari pengemis, maka lebih pahit dari itu hidup yang dijalani oleh Ruth menghidupi mertuanya Naomi.

Kisah Ruth hendak mengajarkan perkawinan campur bukanlah sebagai sumber mala petaka tetapi wanita asing punya iman yang menggugah hati. Justru membuka pemikiran yang lebih luas bahwa "kaum proselit" (bangsa asing yang diyahudikan) menjadi teladan dalam iman, contoh dalam solidaritas dan terdepan dalam kesetiaan. Dia sangat setia kepada Allah Israel dan memiliki solidaritas terhadap mertuanya. Jika Orpa meninggalkan Naomi, beda dengan Ruth justru mempersembahkan hidupnya untuk memelihara mertuanya Naomi.
Rut 1:16-17 (TB)  Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;
di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!"

3. Solidaritas Boaz melahirkan sejarah baru
Tiada penderitaan yang tidak berakhir, demikianlah pengalaman Ruth. Kebaikan hati Ruth memelihara hidup mertuanya telah tersebar keseluruh kaum Israel. Tuhan telah menunjukkan Boaz sebagai saluran berkat bagi Ruth. Ruth bukan hanya diijinkan untuk mengambil bulir-bulir gandum yang berjatuhan dari para pemanen di ladangnya. Tetapi Boaz mengijinkan Ruth untuk makan bersama dengan para pekerja-pekerja di ladangnya bahkan memerintahkan kepada pekerja diladangnya agar mengijinkan Ruth mangambil bulir-bulir gandum sisa panen.
Bukan hanya itu, hidup yang mulia terpancar dalam diri Ruth membuat Boaz melakukan sesuatu yang penting bagi hidup Ruth. Boaz mencarikan keluarga Elimelek yang bertanggung jawab atas hidup Ruth menurut hukum Levirat. Setelah tidak ada yang bersedia baru Boaz memperisteri Ruth.

Inilah kebaikan hati Boaz, terpancar solidaritas yang tinggi dan sikap peduli yang mendalam. Kehadiran Ruth menjadi bahagian dari keluarga Boaz menjadi sejarah penting dalam Naomi dan Ruth. Bukan hanya itu, jika kita baca Ruth 4:21-22 Boas memperanakan Obed, Obed memperanakkan Isai dan Isai memperanakkan Daud yang menjadi raja yang sangat terkenal di dalam sejarah Israel.

Sahabat yang baik hati!  Buah manis dari kesetiaan dan ketabahan itulah yang didapatkan oleh Ruth dan mertuanya Naomi. Setia dalam menjalani kehidupan yang pahit akhirnya berbuah manis. Jika ada penderitaan, tetaplah setia dalam segala ketabahan. Allah turut bekerja mengubah kepahitan menjadi sukacita yang manis.

Kotbah minggu ini juga mengajarkan kepada kita agar memiliki solidaritas. Jika ada yang bisa kita lakukan menolong orang lain, lakukanlah siapa tahu ada sejarah yang besar terjadi atas solidaritas dan perbuatan baik anda. Kita harus sadari bahwa kita dipakai Tuhan menjadi orang yang dapat menolong sesama untuk menciptakan sejarah baru bagi kehidupan orang lain.

Sahabatku, dimanapun saudara berada Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 14 September 2018

JANGAN TAKUT, TUHAN PENJAMIN

JANGAN TAKUT, TUHAN PENJAMIN

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspiraai dan motivasi bagi kita. Sabtu 15/09/2018.

Matius 10:28 (TB)  Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.

Matthew 10:28 (RSV)  And do not fear those who kill the body but cannot kill the soul; rather fear him who can destroy both soul and body in hell.

Coba anda seraching di Alkitab Elektronik anda kata: "takut", anda akan menemukan ada sebanyak 566 kali kata takut muncul dalam Alkitab. Angka ini membuktikan bahwa kata takut salah satu hal yang melekat pada diri manusia yang paling banyak disoroti oleh Alkitab. Ketakutan itu bisa bermacam-macam: takut karena kesalahan, takut karena perasaan cemas, takut kuatir akan kebutuhan hidup sehari-hari, takut akan masa depan, takut terhadap kematian, takut tertinggal dari sahabatnya, takut terhadap ancaman dan takut dalam arti spiritualitas yaitu takut akan Tuhan dll.  Pokoknya segala aspek kehidupan ini dapat dijadikan menjadi dasar ketakutan bagi manusia.

Dari semua hal berbicara tentang ketakutan, hal yang sangat menarik bila kita perhatikan adalah bahwa masuknya ketakutan dalam hidup manusia berakar dari pelanggaran perintah Allah atau yang disebut dengan kejatuhan manusia dalam dosa. Itu dapat lihat pada kisah kejatuhan manusia dalam dosa, ketika Tuhan mencari Adam yang telah melanggar perintah Allah: "dimanakah engkau?" Kejadian 3:10 (TB)  Ia (Adam) menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."

Aku menjadi takut! Manusia berdosa telah jatuh kepada ketakutan, ketakutan pada diri sendiri dan ketakutan terhadap murka Allah. Syukurlah kepada Tuhan yang telah memberikan anugerahnya yang besar bagi kita. Ketakutan kita itu telah diambil oleh Allah dengan kematian Yesus Kristus di kayu salib. Kita telah ditebus oleh Yesus Kristus dari murka dosa kepada keselamatan sehingga kita memperoleh hidup yang kekal. Atas penebusan ini kita telah dijamin dan digaransi oleh Yesus Kristus.

Yesus membekali murid-muridNya bahwa menjadi murid Kristus bukanlah mudah, namun bersedia memikul salib dan mengikut Yesus. Dunia ini akan membenci orang yang percaya kepada Yesus Kristus, bahkan para penguasa-penguasan dunia akan bangkit untuk menganiaya dan mengejar orang percaya. Menjadi murid berarti bersedia ikut mengikuti jejak Kristus memilih jalan salib; penderitaan, diancam, dikejar, dianiaya bahkan akan ada yang martyr. Dunia ini dengan segala kuasanya akan terus menentang kebenaran, dengan kuasanya dapat memenjarakan dan memvonnis mati orang-orang benar. Itu adalah menakutkan.  Tetapi Yesus memberikan jaminan: jangan takut kepada yang membinasakan tubuh dan daging, tetapi takutlah kepada Tuhan yang berkuasa membinasakan jiwa dan tubuh di dalam neraka. Dampak dari pengajaran ini bahwa orang Kristen sejak gereja mula-mula tidak lagi takut terhadap penguasa atau kepada kematian itu sendiri, apalah artinya seseorang dapat menguasai dunia namun kehilangan jiwanya?

Matius 16:26 (TB)  Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?

Sahabat yang baik hati! Pengajaran Yesus ini hendak menegaskan bahwa tujuan akhir perjalanan hidup orang percaya kehidupan kekal. Jangan takut kehilangan segalanya di dunia yang fana ini, tetapi takutlah jika kehilangan kehidupan yang kekal yang telah dianugerahkan secara gratis bagi orang yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Yuruselamat dunia.

Sahabatku, dimana pun saudara berada Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 13 September 2018

HIDUP DARI PELAYANANNYA

HIDUP DARI PELAYANANNYA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenhngkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 14/09/2018

1 Korintus 9:13 (TB)  Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu?

1 Corinthians 9:13 (RSV)  Do you not know that those who are employed in the temple servic get their food from the temple, and those who serve at the altar share in the sacrificial offerings?

Alkitab mengajarkan kerja adalah amanat (Band Kej 1:27-28), selanjutnya disebut siapa yang bekerja baiklah ia makan  (Baca 2 Tes 3:10+13). Ini bukan hanya berlaku di dunia sekuler tetapi juga di dalam kehidupan bergereja bahwa orang yang melayani hidup dari pelayanannya. Ajaran ini ada sejak gereja mula-mula. Dasar pemikiran diambil dari ketentuan hukum imam. Kaum imam hidup dari pelayanan mereka. Sebagaimana kita tahu, bangsa Israel diwajibkan memberikan persepuluhan. Penetapan persepuluhan bagi kaum Lewi berkaitan dengan pembagian milik pusaka. Tanah Kanaan dibagi kepada kedua belas suku-suku Israel, masing-masing satu bagian sebagai milik pusaka. Namun kaum Lewi tidak mendapat warisan tanah sebagai milik pusaka untuk diolah dan berpenghasilan.  Sumber penghasilan kehidupan kaum Lewi adalah penetapan persepuluhan dari bani Israel yang wajib diberikan oleh bani Israel sebagai persembahan untuk Tuhan. Bilangan 18:24 sebab persembahan persepuluhan yang dipersembahkan orang Israel kepada TUHAN sebagai persembahan khusus Kuberikan kepada orang Lewi sebagai milik pusakanya; itulah sebabnya Aku telah berfirman tentang mereka: Mereka tidak akan mendapat milik pusaka di tengah-tengah orang Israel."

Dengan penetapan persepuluhan ini, kedua belas suku Israel memiliki hak masing masing. Kaum Lewi atau imam yang bekerja di kemah suci yang kemudian di Bait Allah dan beberapa synagoge, mereka yang mempersembahkan hidupnya dalam melayani mezbahTuhan berhak menerima haknya dari persepuluhan yang diwajibkan bagi bani Israel. Imam yang hidup sehari-harinya dalam pelayanan, harus hidup dari pelayanan.  Bagi bangsa Israel memberikan persepuluhan adalah kewajiban iman yang ditaati sepenuhnya dan dilakukan sebagai ketaatan kepada perintah Tuhan.

Hal ini juga yang dibuat oleh Paulus dan rasul pada gereja mula-mula bahwa setiap pemberita Injil memperoleh haknya untuk hidup dari pemberitaannya. Paulus, sendiri memang tidak mengambil haknya ini, karena dalam pemberitaannya Paulus bekerja dan mendapat penghasilan bahkan penghasilannya itu dipersembahkan untuk pelayanan. Sekalipun demikian dalam setiap gereja yang didirikan oleh Paulus selalu menasihatkan agar jemaat memberikan kewajibannya untuk memberikan  persembahan baik itu untuk kebutuhan pemberita Injil, pelayanan sosial dan bantuan kepada yang membutuhkan dan pengembangan jemaat.

Sahabat yang baik hati. Alkitab sangat menata kehidupan bergereja, ada hak-hak jemaat yang harus dilayaninoleh pelayan. Dinoihak lain seorang pelayan harus memperoleh haknya dsri pelayanan. Baiklahn tu kita lakukan bukan hanya sebatas hak dan tanggung jawab tetapi terlebih sebagai ketaatan kepada Tuhan. Segala tugas dan tanggung jawab di dalam tugas pelayanan tidak ada paksaan karena Alkutab menasihatkan. 1 Petrus 5:2 (TB)  Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.

Pada saat yang sama dalam segala kewajiban bergereja marulah kita lakukan dengan sukacita dan ketulusan. 2 Korintus 9:7 (TB)  Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.

Sahabatku, di mana pun saudara berada, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Rabu, 12 September 2018

KEBASKANLAH DEBU DARI BULU KAKIMU

KEBASKANLAH DEBU DARI KAKIMU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan mendengarkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 13/09/2018

Matius 10:14 (TB)  Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu.

Matthew 10:14 (RSV)  And if any one will not receive you or listen to your words, shake off the dust from your feet as you leave that house or town.

Setiap orang pasti tidak suka diabaikan apalagi ditolak. Dapat anda bayangkan ketika ada seorang pengangguran hendak mengajukan suatu permohonan ke suatu kantor. Dia berharap dan penuh yakin akan ada respon yang baik eh apa yang terjadi sebelum melangkah masuk petugas keamanan di depan menutup pintu menolak kehadirannya. Bagi sebagian orang pengalaman seperti ini adalah pahit, orang bisa geram dan mengutuki di dalam hati, oh kejamnya dunia. Sebagai orang Kristen jangan mengutuki jika permohonan anda ditolak, bangunlah pikiran positip berarti Tuhan tidak mengijinkan, yakin dan percayalah Tuhan telah mempersiapkan yang lebih baik pada anda.

Yesus sebelum mengutus para murid-muridNya terlebih dahulu membekali mereka berupa nasihat dan petunjuk-petunjuk penting untuk dilakukan dalam memberitakan Injil Kerajaan Allah. Diberi kuasa untuk menyembuhkan dan mengusir roh-roh jahat. Mereka dipersiapkan juga untuk berhasil dengan tidak membawa bekal apapun namun percaya Tuhan akan memelihara hidup mereka. Tak membawa bekal apapun sikap yakin akan ada orang-orang yang menyambut mereka. Namun Yesus juga memberikan nasihat agar mempersiapkan hati terhadap penolakan yakni dengan mengebaskan debu kakinya.

Kebaskanlah debu kakimu! Pesan Yesus ini mengajarkan jika ada orang yang menolak kehadiran murid dalam memberitakan Injil tak usah bersedih hati, terima dengan lapang dada yang penting sudah menyampaikan salam. Jika ditolak cukup dengan mengebaskan debu kaki, tinggalkan tempat itu pergi ke tempat lain yang menunggu kehadiran murid. Jangan mengutuki,  Tuhan yang maha adil akan memberikan pertimbangan yang adil bagi setiap orang. 

Mengebaskan debu kaki itu mengajarkan dua hal: murid telah melakukan tugasnya dengan menyampaikan salam. Debu yang tinggal akan menjadi saksi bahwa murid telah memberitakan Injil. Kedua dalam memberitakan Injil Kerajaan Allah harus mempersiapkan hati ditolak: tidak boleh mengutuki dan dendam tetapi berdamailah dengan diri sendiri, ampuni orang lain dan percayalah Tuhan telah mempersiapkan yang lain. Jika pun ditolak itu urusan Tuhan karena pekerjaan itu adalah pekerjaan Tuhan.  Tugas utama murid adalah telah menunaikan tugasnya memberitakan Injil Kristus.

Apa yang diajarkan oleh Yesus disini adalah mempersiapkan murid-murid agar fokus pada pemberitaan, bukan pada hasil pemberitaan. Hasil pemberitaan adalah karya Roh Kudus. Itulah sebabnya setiap pemberitaan Injil nama Tuhan yang dimuliakan. Tidak perlu sakit hati apalagi dendam jika ditolak karena yang mereka tolak adalah Kristus.

Sahabat yang baik hati, dalam banyak kasus munculnya pemasalahan dalam relasi yang tidak baik dalam masyarakat umumnya sakit hati karena  tidak ada respon yang baik dari orang yang diharapkan bisa berbuat sesuatu untuknya. Maka ada rasa kesal, jengkel bahkan mengungkit-ungkit masa lalu yang mungkin pernah ada kebaikan tapi sekarang jadi lupa diri. Maka sakit hati demi sakit hati saling berbalasan dan memunculkan sikap benci dan permusuhan. Nats renungan pagi ini mengajari kita, jangan bersedih hati apalagi membenci ketika anda ditolak dan diabaikan orang. Kebaskanlah debu kakimu berarti pulangah tanpa sakit hati,  berdamailah dengan diri sendiri. Tuhan yang maha adil akan memberikan yang terbaik bagi anda. Karena kita tahu Allah turut bekerja mendatangkan kebaikan bagi kita (baca Roma 8:28)

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Selasa, 11 September 2018

THEOKRASI: TUHAN MEMERINTAH


THEOKRASI: TUHAN MEMERINTAH

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 12/09/2018

1 Samuel 8:7 (TB)  TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka.

1 Samuel 8:7 (RSV)  And the LORD said to Samuel, "Hearken to the voice of the people in all that they say to you; for they have not rejected you, but they have rejected me from being king over them.

Samuel adalah imam besar di tengah-tengah bangsa Israel. Dia memimpin peralihan Israel dari sistem hakim-hakim kepada sistem kerajaan.  Jika kita baca keseluruhan 1 Samuel 8: ada tuntutan dari tua-tua Israel,  mereka menghendaki agar ada pemimpin yang menetap bagi bangsa Israel sama seperti bangsa asing. Memang jaman  para hakim-hakim l, pemimpin di tengah-tengah bangsa Israel tidak permanen, mereka hanya bersifat sementara. Ketika bangsa Israel mengahadapi masalah dengan bangsa asing yang menindas mereka di Kanaan, Tuhan mengangkat hakim yang memiliki kekuatan di luar kemampuan manusia biasa mengahalau musuh dan melindungi Israel. Setelah musuhnya dihalau maka mereka kembali sebagai masyarakat biasa. Beberapa Hakim-hakim yang bekerja dapat kita baca dalam kitab Hakim-hakim, seperti Gidion, Yefta, Otniel, Simson dll. Allahlah yang memanghil danmemerintah mereka melakukan perbuatan besar mengahalau musuh Israel. Setelah pekerjaan itu selesai mereka kembali sebagai rakyat biasa.

Sementara sistem kepemimpinan bangsa-bangsa sekitar Kanaan telah memiliki seorang raja, ada aparatnya dan ada tentaranya sebagai suatu kerajaan yang permanen. Sehingga raja bertanggung jawab atas kesejahteraan dan keamanan rakyatnya. Jika ada bangsa lain yang memerangi raja langsung bertindak. Sistem seperti itulah yang diminta oleh kaum tetua Israel kepada Samuel, agar mereka memiliki raja sama seperti asing. Dengan berat hati Samuel memenuhi permintaan para tetua Israel, maka dia berdoa terlebih dahulu memohon kepada Tuhan.
Renungan pagi inilah jawaban Tuhan kepada Samuel. Bahwa apa yang diminta tetau Israel adalah isyarat penolakannkepada Allah. Padahal Allah memanggil dan membentuk bangsa Israel sebagai umat Allah agar berbeda dengan bangsa lainnya di dunia ini. Bangsa Israel dibentuk dan dijadikan menjadi satu bangsa yang besar yang dipimpin oleh Allah sendiri. Sistem seperti ini disebut dengan sistem "Theokrasi". Theos artinya Tuhan dan kratein artinya memerintah. Theokrasi adalah sistem suatu bangsa yang diperintah oleh Allah.

Tuhan mengabulkan permintaan tua-tua Israel dengan memberikan ijin kepada Samuel untuk melantik seorang raja. Tetapi terlebih dahulu diberitahukan batasan hak-hak raja, kewajiban umat Israel terhadap raja, raja yang diurapi adalah yang dipilih dan ditetapkan Allah sendiri dan bertujuan untuk melindungi, memimimpin dan mensejahterakan bangsa Israel sebagai umat Allah. Dengan konsep demikian Samuel menjelaskan Tuhan mengijinkan adanya sistem kerajaan, namun raja bagi Israel merupakan bahagian dari ketaatan kepada Allah. Raja yang dilantik pertama sekali adalah Saul, kemuadian Roh Tuhan undur dari Saul maka Samuel diperintahkan untuk mengurapi Daud. Roh Tuahn undur dari Saul atas otoritas Allah, Samuel sebagai imam melantik Daud. Apa artinya ini. Hal ini membuktikan bahwa kuasa yang ada pada raja adalah bersumber dari Allah. Raja yang ditetapkan memimpin bangsa Israel harus taat kepada Allah. Itulah sistem dalam bangsa Israel, selalipun ada raja namun Tuhanlah raja di atas segala raja.

Sahabat yang baik hati! Tema sentral dari renungan ini adalah Tuhan memerintah hidup umatnya. Tidak ada ruang bagi kita umat ciotaannya untuk menolak dan menghindsri diri dari pemerintahan Allah kita semua semestinya tunduk dan taat pada perintah Allah.

Sahabatku, dimana pun saudara berada, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt  Nekson M Simanjuntak

Senin, 10 September 2018

DICELA DAN DIANIAYA OLEH KEBENARAN

DICELA DAN DIANIAYA OLEH KARENA KEBENARAN

Selamat Pagi! Sahabatbyang baik hati marilah kita menghunakan waktu sejenakndinpagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenhngkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita dalam melakukan aktiftlitas. Selasa, 11/09/2018

Matius 5:11 (TB)  Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.

Matthew 5:11 (RSV)  "Blessed are you when men revile you and persecute you and utter all kinds of evil against you falsely on my account.

Dalam percakapan sehari-hari kita sering mendengar bahwa "orang yang berkata benar dibenci atau tidak disukai oleh orang lain". Ungkapan ini berdampak pada sikap tidak peduli  atau berdiam terhadap lingkungan sekitar yang bobrok. Sekalipun banyak kesemrautan dan ketidak beresan di sekitarnya lebih memilih diam saja karena takut dibenci atau dianggap terlalu vocal.

Jika terjadi demikian ìtu pertanda memasuki "masyarakat yang sakit". Dalam masyarakat sakit orang yang waraslah yang dianggap gila. Menggugah hal ini pernah Marthin Luther King Jr berkata: "if you see evil, you do nothing, you are evil too." Jika kita terjemahkan berarti: "jika engkau melihat kejahatan, tetapi kami tidak melakukan apa-apa, kamu juga telah ikut dalam kejahatan. Kritik Marthin Luther King Jr ini sangat menohok gereja di jamannya yang ikut membiarkan dan melanggengkan penindasan, diskriminasi dan kejahatan rasis. Kotbah yang begitu hebat dan gigih dari Marthin Luther King Jr menegur orang percaya yang tidak mau tahu dengan keadaan sekitarnya. Dasar kotbah Marthin Luther ini diinspirasi dari kotbah di bukit khususnya Matius 5:10-12 (TB)  Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."

Menyuarakan kebenaran merupakan pekerjaan sulit, memiliki integritas dan konsisten dalam pemikiran. Mungkin tidak berlebihan ada orsng yang beranggapan hanya orang-orang yang memiliki interigtas dan idealisme yang tinggi dan berpikir out of the box. Sekalipun sulit bukan berarti tidak ada orang yang mau melalukan beejuang dalam.kebenaran dan menyuarakan suara nabiah. Di dunia ini telah lahir banyak tokoh-tokoh pejuang keadilan, dalam seluruh pernuangan mereka tidak sia-sia: ada yang disingkirkan dan dipenjarakan seperti Nelson Mandela. Banyak para pejuang kemanusiaan yang ditahan sebagaia tahanan politik.  Ada yang harus mati ditembak seperi Marthin Luther King Jr. Ada juga seperti Bunda Theresa: sekalipun dihasut, dibenci bahkan berulang kali rumah dan asramanya dibakar agar Bunda Theresia keluar daei Kalkuta. Tapi dia tidak takut melakukan tugas maha mulia itu. Dengan tekun dan pasrah,, apapun sikap dan tindakan orang yang membenci pekerjaan kebenaran yang dilakukannya tidak masalah baginya. Satu-satunya jalan yang ditempuhnya adalah menyuarakan kebenaran dan melakukan kasih yang tulus terhadap orang-orang yang miskin dan papa.

Sahabat yang baik hati! Dalam masyarakat yang sakit dan dunia yang kacau balau, orang percaya dipanggil Kristus untuk menyuarakan kebenaran. Jangan takut menyuarakan kebenaran karena kebahagiaanlah upah bagi mereka yang melakukan kebenaran Kristus.  Berbahagialah jika karena kebenaran harus dibenci, difitnah, dianiaya atau bahkan mengalami berbagai penderitaan dan kesusahan  menderita karena memikul salib adalah konsekwensi seorang murid Kristus. Harga seorang murid dibuktikan dengan ketaatan dan kesetiaannya dalam kebenaran  sekalipun harus menerima berbagai tantangan, dianiaya, dikejar dan difitnah dalam kebenaran demi pencerahan dan demi menghadirkan kebenaran.

Sahabatku, dimana pun saudara berada: Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalamhidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...