Kotbah Ibadah Malam Akhir Tahun 2018, 31 Desember 2018
Nas: Amsal 3:1-8
*PERCAYA KEPADA TUHAN DENGAN SEGENAP HATI*
Sahabat yang baik hati!
Anak tangga terpanjang di dunia terletak di lereng Gunung Niesen, Alpen Swiss. Menurut beritanya ada 11.674 anak tangga yang menjadi akses utama ke puncak Niesen. Anak tangga tersebut membentang sejauh 3,4 kilometer dari lereng gunung. Sejauh ini rekor tercepat mendaki anak tangga Niesen adalah 1 jam 2 menit. Setiap tahun diadakan lomba menaiki tangga puncak ini, dan setiap tim harus memiliki latihan agar bisa sampai ke tangga terakhir. Orang yang sampai ke puncak akan merasakan indahnya puncak Niesen melenyapkan semua rasa lelah mendaki tangga demi tangga hingga anak tangga terakhir.
Jika diibaratkan perajalanan sepanjanh tahun 2018 seperti menaiki anak tangga dari tangga 1 Januari sampai ke puncak 31 Des 2018, ada sebanyak 365 anak tangga dan setiap anak tangga 24 jam maka kita kini merayakan suatu hal besar karena kasih karunia Tuhan bisa sampai di penghujung tahun ini. M oment yang sangat berharga untuk memandang sekitar kita sungguh luar biasa kasih karunia Tuhan yang menyertai perjalanan kita. Ada banyak sukacita dan bahagia yang diberikan Tuhan, kalau pun ada duka atau pengalaman buruk yang kita hadapi justru kita harus akui sungguh kebaikan Tuhan melebihi dari pengalaman buruk kita.
Setiap malam di penghujung tahun, tradiai gereja HKBP selalu mengadakan Ibadah Malam akhir Tahun di gereja. Biasanya penguris gereja akan menyampaikan "Berihct" (bhs Jerman) jika diterjemahkan laporan lengkap atas pelayanan sepanjang tahun. Dalam bericht kita membuka diri dihadapan Tuhan tentang apa yang kita kerjakan dan apa hasil dari pada apa yang kita kerjakan sepanjang tahun. Termasuk di dalamnya laporan keuangan gereja. Tradisi ini sudah sangat lama sejak adanya gereja di Tanah Batak buah penginjilan Lembaga Zending RMG dari Jerman. Penyampaian Berihct merupakan suatu pendidikan yang harus kita teruskan, di penghujung hari yang Tuhan berikan setiap Tahun kita bersyukur atas apa yang Tuhan berikan bagi kita: baik sebagai gereja, keluarga dan pribadi lepas pribadi. Sebelum memasuki tahun baru kita duduk berdoa, merenungkan perjalanan kehidupan kita.
Usai ibadah di Gereja kemudian dilanjutkan dengan Ibadah jam 00.00 di rumah bersama-sama keluarga, berkumpul bersama anggota menyanyikan lagu "Naung salpu taon na buruk i, Ho ma Hupuji Tuhanku, ai diramoti Ho tong tong, dagingku dohot tondingkon. Ai diramoti Ho tongtong tondingku dohot tondingkon". Jika lagu ini tidak dinyanyikan rasanya tahun baru belum tiba. Dalam ibadah jam 00.00 jiluga menaikkan doa syukur, membaca firman Tuhan dan saling memaafkan Ibadah ini dilakukan sebagai doa ucapan syukur penyertaan Tuhan dalam perjalanan hidup orang percaya.
Firman Tuhan di Ibadah Malam Akhir tahun tertulis dari Amdal 3:1-8 menekankan agar kita Percaya kepada Tuhan dengan segenap hati. Jangan ragu-ragu atas kekuatan Tuhan yang membimbing dan menopang hidup kita. Orang yang beriman tidak bpleh mengandalkan kekuatan sendiri, tetapi percaya dan bersandar kepada Tuhan. Coba kita review tentangbaoa yang terjadi dalam hidup kita sepanjang tahun ini. Tentu segala yang terjadi bukanlah karena kekuatan, kepandaian dannkehebatan kita. Tetapi karena Tuhan menyertai dan membimbing kita agar sampai ke penghujung tahun ini.
Dalam Amsal 3 ini kita menemukan tiga rahasia besar Orang yang beriman dan berhikmat;
1. Panjang umur dan lanjut usia orang yang menuruti perintah Tuhan.
Amsal 3:1-2 (TB) Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku,
karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu.
Jika kita buat catatan doa dan harapan apa yang paling sering disebutkan orang dalam mengucapkan ulang tahun? Pasti Panjang umur. Umur adalah pemberian Tuhan yang sangat berharha pada setiap orang. Tidak ada yang dapat menambah usianya walau satu detikpun dari waktu yang ada. Tak seorang pun yang dapat memastikan dirinya akan bisa masuk tahun Baru 1 Januari 2019 tanpa berkenan Tuhan.
Dalam terang Firman Tuhan orang Batak meyakini bahwa hormat pada orang tua menentukan panjang umur sebagai bentuknkrtaatannpada Perintah kelima. Hal ini pula mungkin yang memotivasi orang untuk bisa pulang ke kampung kumpul bersama orang tua kala tahun baru.
2. Orang yang setia akan memperoleh kasih karunia dan penghargaan.
Amsal 3:3-4 (TB) Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu,
maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia.
Kita sampai di penghujung tahun 2018 ini merupakan bahagian dari rencana Allah. Tuhan hendak menyampaikan penghargaan yang besar bagi kita. Dari kita dituntut ada suatu pengakuan bahwa adalah penghargaan yang besar dari Tuhan jika kita bisa melewati tahun 2018 dan memasuki tahun baru 2019. Itu bukanlah kemampuan dan budi baik kita kepada Tuhan tetapi bentuk kepercayaan Tuhan yang diamanahkan bagi kita. Ada tugas yang hendak diberikan Tuhan bagi kita dalam memasuki tahun 2019.
3. Iman menyembuhkan dan menyegarkan.
Amsal 3:5, 8 (TB) Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu.
Rahasia ketiga dari hidup orang yang percaya sepenuhnya kepada Tuhan adalah kesembuhan jiwa dan kesegaran tulang-tulang. Sakit adalah bentuk lain dari kata "lemah". Di dalam tubuh ini ada namanya daya tahan tubuh atau yang disebut immun. Jika daya tahan tubuh lemah maka kita akan jatuh sakit. Namun sejauh daya tahan tubuh kita kuat maka segala penyakit dapat dihambat dan ditekan dalam tubuh. Kotbah ini mengingatkan bahwa iman adalah sumber kesembuhan, sumber energi yang terus menerus memotivasi kita agar penuh semangat dan bergairah dalam melakukan segala tugas dan tanggung jawab kita.
Jika kita perhatikan setiap Yesus menyembuhkan orang sakit akan selalu menyebutkan: "imanmu menyelamatkan engkau". Disini kesembuhan jiwa itu adalah bersumber dari iman.
Demikian dengan nabi Yesaya menyemangati orang dalam pembuangan kekuatan orang yang percaya itu melebihi raja wali. Yesaya 40:31 (TB) tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Banyak hal yang harus kita syukuri di penghujung tahun ini. Itu semua karena kasih dan penyertaan Tuhan. Demikianlah dalam menyambut tahun baru dan seluruh perjalanan kita, mari kita lakukan di atas dasar yang kuat: percaya kepada Tuhan dengan segenap hati.
Selamat Natal dan menyongsong tahun baru. Jangan lupa nanti malam beribadah di gereja masing-masing dan berdoa pukul 00.00 bersama keluarga.
Terima kasih atas kesabarannya buat semuanya kawan-kawan pelayan, jemaat dan keluarga yang mengikuti renungan harian yang saya kirimkan sepanjang tahun ini. Jika ada kekurangan kami memohon dimaafkan. Mari melupakannya dan raih hari depan yang cerah yang disediakan Tuhan bagi kita di tahun 2019. Berkat Tuhan telah menantikan kita.
Tuhan memberkati kita semua
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Minggu, 30 Desember 2018
Sabtu, 29 Desember 2018
PUJILAH TUHAN YANG MEMAHKODAI UMATNYA DENGAN KESELAMATAN
Kotbah Minggu Setelah Natal, 30 Des 2018
Nas: Mazmur 149:1-9
*PUJILAH TUHAN YANG MEMAHKOTAI UMATNYA DENGAN KESELAMATAN*
Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, masih dalam suasana natal dan siap-siap mengakhiri tahun 2018 ini kita disapa Firman Tuhan yang mengajak kita bersyukur dan memuji Tuhan yang telah memberikan keselamatan kepada umatNya di dalam Yesus Kristus. Minggu ini bisa jugalah kita ibaratkan seperti seorang yang mau check out dari suatu penginapan, segala sesuatu kita persiapkan, membereskan segala perlengkapan, jangan sampai ada yang tertinggal hingga mungkin harus menyelesaikan segala urusannya karena kita meninggalkannya. Demikian gambaran kita di tanggal 30 Des ini, bergegaslah membenahi tugas dan pekerjaan di kantor, di rumah, di organisasi dll karena besok akan check out dari tahun 2018 memasuki satu perjalanan baru 2019 dengan suasana baru.
Pada minggu terakhir di tahun ini, seandainya kita disuruh untuk memilih satu kata apa pesan anda selama menjalani tahun 2018? Mungkin anda setuju dengan saya, yaitu: SYUKUR. Kita bersyukur dalam perjalanan hari demi hari yang dilalui sepanjang tahun 2018, kita diberkati Tuhan, diberi apa yang kita butuhkan, diberi jalan keluar atas kesulitan yang kita hadapi, dilindungi dari bahaya, diberi kekuatan ketika kita lemah dan berbagai kebaikan lainnya yang dilimpahkan kepada kita. Itulah kasih Tuhan yang harus kita syukuri dalam perjalanan sepanjang tahun ini.
Kotbah ini memanggil dan mengajak semua umatNya bersyukur: memuji Tuhan dan menyanyikan nyanyian baru bagi Tuhan. Mazmur 149 ini merupakan ajakan yang ditujukan kepada umat Allah dengan alasan yang cukup jelas. Kemudian pada pasal 150 ajakan kepada seluruh mahkluk hidup yang bernafas memuji Tuhan. Sekarang marilah kita lihat beberapa pelajaran yang kita dapatkan dari kotbah minggu ini:
*01. Sapaan Tersimpan Makna.*
Ada tiga istilah sebutan bagi umat Allah yang diajak bernyanyi dan memuji Tuhan pada ayat 1-2 yaitu: Umatnya yang saleh, Israel dan Sion menjadi predikat yang melekat kepada umat Allah. Sebutan-sebutan ini memiliki makna yang sangat mendalam.
a) "orang-orang saleh" (ay 1) sebutan ini bukan hanya untuk pendoa dan rajin ke Rumah Tuhan. Tetapi semuanya, karena Umat Allah memang harus hidup saleh. Umat Allah terikat dengan sebutan umat pilihan. Tuhan menghendaki umatNya saleh mengikuti perintah Allah dan taat pada perjanjian yang telah ditetapkan sejak pemilihan Abraham, Ishak dan Yakub. Dengan Perjanjian Sinai, mereka dibentuk menjadi umat setia melakukan Taurat, hidup dalam kebenaran dan memelihara kehendak Allah.
b) "Israel" (ay 2 a) adalah sebutan baru bagi Yakub. Yakub berarti penipu, namun ketika kembali ke tanah leluhurnya di Kanaan namanya menjadi Israel. Tuhan tidak menghendaki Yakub membawa segala harta dan kekayaan hasil dari penipuan, makanya dia harus berganti nama setelah bergulat di sungai Yabok. Pergulatan kita dalam meninggal tahun 2018 dan hendak memasuki 2019 harus merubah status lama menjadi baru. Dulu Yakub digiring oleh keinginan mencapai impiannya lewat kerja keras dan bahkan penipuan harus berubah nama menjadi Israel yang berarti digembalakan Tuhan. Tuhan hendak mendengarkan nyanyian dan pujian dari orang yang digembalakanNya.
c) "Sion" (ay.2b) adalah kota Daud sebutan lain untuk Yerusalem. Sion adalah pusat ibadah dan pemerintahan di jaman Daud. Kata Sion ini merupakan kata yang menyatukan umat Israel sampai sekarang kata Sionisme dipakai untuk menyatukan suku-suku Israel yang hilang. Dengan undangan: "biarlah bani Sion bersorak-sorak", termasuk didalamnya kerinduan persatuan suku-suku Israel bersatu memuji dan memuliakan Tuhan. Kota Sion pernah dihancurkan oleh Raja Babel seluruh penduduknya masuk ke Pembuangan. Namun Tuhan memulihkan dan memulangkan umatNya dari pembuangan kembali ke Yerusalem dan kemuliaan Tuhan kembali di Sion.
Ketiga sebutan di atas yang diajak menyanyikan nyanyian baru bagi Tuhan merulakan status dan predikat yang melekat pada umat Allah dan harus tercermin dalam kehidupan mereka.
*2. Memahkotai Keselamatan*
Dalam Mazmur 149 ini disebutkan ada tiga alasan memuji Tuhan:
a) Tuhan berkenan atas umatNya. Ini pertanda baik, Tuhan memberikan anugerah dan hendak memakai hidup kita melakukan kehendak Allah. Ibarat seseorang yang memberikan kepercayaan untuk tugas khusus, maka demikianlah Tuhan berkenan atas hidup kita demi mewujudkan maksud dan kehendak Allah. Atas perkenan Tuhan kita mengakhiri tahun ini dan atas pekenan Tuhan pula kita menyongsong Tahun 2019.
b) Tuhan memahkotai orang-orang yang rendah hati. Orang yang memakai mahkota adalah orang yang meraih kemenangan setelah perjuangan. Maka demikianlah Tuhan memberikan mahkota keselamatan bagi umatNya.
c) Beria-ia dan bersorak-sorai karena perbuatan Allah yang besar. Tuhan menganugerahkan kemuliaan. Bagaimana "bersorak sorai dalam tempat tidur"? Bukanlah orang yang terbaring di tempat tidur adalah orang yang istirahat setelah berlelah atau terbaring sakit karena lemah atau bisa juga karena terbaring selama-lamanya alias meninggal dunia. Bersorak-sorai di tempat tidur bisa kita tafsirkan dalam berbagai makna: menunjukkan Allah mewujudkan impian, memberikan semangat dan pemulihan serta bisa juga dengan hidup yang berakhir dengan sorak-sorai kemenangan. Adalah berharga di mata Tuhan kematian orang yang dikasihiNya (Mas 116:15). Sukacita kita yang paling besar adalah Tuhan telah memahkotai kita keselamatan, kehormatan dan kemuliaan.
Inilah berbagai alasan yang dikemukakan oleh pemazmur untuk menyampaikan syukur dan pujian. Tuhan telah melakukan perbuatan-perbuatan besar. Terpujilah Dia
*3. Ikut Mengeliminasi Kejahatan*
Jika kita baca pada ayat 7-9, disebutkan secara kongkrit tindakan dan pembalasan Tuhan terhadap kejahatan, bahkan mengikat dan membelenggu raja-raja yang lalim. Disini panggilan orang yang memuji Tuhan adalah missi untuk mengeliminasi kejahatan. Mengalahkan kejahatan bukan dengan pedang yang tajam, tetapi pedang yang lebih tajam dari pedang bermata dua yaitu Firman (baca Ibrani 4:12 dan Efesus 6:17).
Orang yang memuji Tuhan adalah ikut pada angkatan barisan yang memerangi kejahatan.
Sahabat yang baik hati! Khotbah minggu ini mengajak kita semua umat pilihan Tuhan, yang ikut menjadi pewaris keselamatan karena Yesus Kristus. Mari bersyukur dan memuliakan Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati, Selamat Natal dan selamat menyongsong Tahun Baru.
Salam kami: Pdt Nekson M Simanjuntak
Nas: Mazmur 149:1-9
*PUJILAH TUHAN YANG MEMAHKOTAI UMATNYA DENGAN KESELAMATAN*
Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, masih dalam suasana natal dan siap-siap mengakhiri tahun 2018 ini kita disapa Firman Tuhan yang mengajak kita bersyukur dan memuji Tuhan yang telah memberikan keselamatan kepada umatNya di dalam Yesus Kristus. Minggu ini bisa jugalah kita ibaratkan seperti seorang yang mau check out dari suatu penginapan, segala sesuatu kita persiapkan, membereskan segala perlengkapan, jangan sampai ada yang tertinggal hingga mungkin harus menyelesaikan segala urusannya karena kita meninggalkannya. Demikian gambaran kita di tanggal 30 Des ini, bergegaslah membenahi tugas dan pekerjaan di kantor, di rumah, di organisasi dll karena besok akan check out dari tahun 2018 memasuki satu perjalanan baru 2019 dengan suasana baru.
Pada minggu terakhir di tahun ini, seandainya kita disuruh untuk memilih satu kata apa pesan anda selama menjalani tahun 2018? Mungkin anda setuju dengan saya, yaitu: SYUKUR. Kita bersyukur dalam perjalanan hari demi hari yang dilalui sepanjang tahun 2018, kita diberkati Tuhan, diberi apa yang kita butuhkan, diberi jalan keluar atas kesulitan yang kita hadapi, dilindungi dari bahaya, diberi kekuatan ketika kita lemah dan berbagai kebaikan lainnya yang dilimpahkan kepada kita. Itulah kasih Tuhan yang harus kita syukuri dalam perjalanan sepanjang tahun ini.
Kotbah ini memanggil dan mengajak semua umatNya bersyukur: memuji Tuhan dan menyanyikan nyanyian baru bagi Tuhan. Mazmur 149 ini merupakan ajakan yang ditujukan kepada umat Allah dengan alasan yang cukup jelas. Kemudian pada pasal 150 ajakan kepada seluruh mahkluk hidup yang bernafas memuji Tuhan. Sekarang marilah kita lihat beberapa pelajaran yang kita dapatkan dari kotbah minggu ini:
*01. Sapaan Tersimpan Makna.*
Ada tiga istilah sebutan bagi umat Allah yang diajak bernyanyi dan memuji Tuhan pada ayat 1-2 yaitu: Umatnya yang saleh, Israel dan Sion menjadi predikat yang melekat kepada umat Allah. Sebutan-sebutan ini memiliki makna yang sangat mendalam.
a) "orang-orang saleh" (ay 1) sebutan ini bukan hanya untuk pendoa dan rajin ke Rumah Tuhan. Tetapi semuanya, karena Umat Allah memang harus hidup saleh. Umat Allah terikat dengan sebutan umat pilihan. Tuhan menghendaki umatNya saleh mengikuti perintah Allah dan taat pada perjanjian yang telah ditetapkan sejak pemilihan Abraham, Ishak dan Yakub. Dengan Perjanjian Sinai, mereka dibentuk menjadi umat setia melakukan Taurat, hidup dalam kebenaran dan memelihara kehendak Allah.
b) "Israel" (ay 2 a) adalah sebutan baru bagi Yakub. Yakub berarti penipu, namun ketika kembali ke tanah leluhurnya di Kanaan namanya menjadi Israel. Tuhan tidak menghendaki Yakub membawa segala harta dan kekayaan hasil dari penipuan, makanya dia harus berganti nama setelah bergulat di sungai Yabok. Pergulatan kita dalam meninggal tahun 2018 dan hendak memasuki 2019 harus merubah status lama menjadi baru. Dulu Yakub digiring oleh keinginan mencapai impiannya lewat kerja keras dan bahkan penipuan harus berubah nama menjadi Israel yang berarti digembalakan Tuhan. Tuhan hendak mendengarkan nyanyian dan pujian dari orang yang digembalakanNya.
c) "Sion" (ay.2b) adalah kota Daud sebutan lain untuk Yerusalem. Sion adalah pusat ibadah dan pemerintahan di jaman Daud. Kata Sion ini merupakan kata yang menyatukan umat Israel sampai sekarang kata Sionisme dipakai untuk menyatukan suku-suku Israel yang hilang. Dengan undangan: "biarlah bani Sion bersorak-sorak", termasuk didalamnya kerinduan persatuan suku-suku Israel bersatu memuji dan memuliakan Tuhan. Kota Sion pernah dihancurkan oleh Raja Babel seluruh penduduknya masuk ke Pembuangan. Namun Tuhan memulihkan dan memulangkan umatNya dari pembuangan kembali ke Yerusalem dan kemuliaan Tuhan kembali di Sion.
Ketiga sebutan di atas yang diajak menyanyikan nyanyian baru bagi Tuhan merulakan status dan predikat yang melekat pada umat Allah dan harus tercermin dalam kehidupan mereka.
*2. Memahkotai Keselamatan*
Dalam Mazmur 149 ini disebutkan ada tiga alasan memuji Tuhan:
a) Tuhan berkenan atas umatNya. Ini pertanda baik, Tuhan memberikan anugerah dan hendak memakai hidup kita melakukan kehendak Allah. Ibarat seseorang yang memberikan kepercayaan untuk tugas khusus, maka demikianlah Tuhan berkenan atas hidup kita demi mewujudkan maksud dan kehendak Allah. Atas perkenan Tuhan kita mengakhiri tahun ini dan atas pekenan Tuhan pula kita menyongsong Tahun 2019.
b) Tuhan memahkotai orang-orang yang rendah hati. Orang yang memakai mahkota adalah orang yang meraih kemenangan setelah perjuangan. Maka demikianlah Tuhan memberikan mahkota keselamatan bagi umatNya.
c) Beria-ia dan bersorak-sorai karena perbuatan Allah yang besar. Tuhan menganugerahkan kemuliaan. Bagaimana "bersorak sorai dalam tempat tidur"? Bukanlah orang yang terbaring di tempat tidur adalah orang yang istirahat setelah berlelah atau terbaring sakit karena lemah atau bisa juga karena terbaring selama-lamanya alias meninggal dunia. Bersorak-sorai di tempat tidur bisa kita tafsirkan dalam berbagai makna: menunjukkan Allah mewujudkan impian, memberikan semangat dan pemulihan serta bisa juga dengan hidup yang berakhir dengan sorak-sorai kemenangan. Adalah berharga di mata Tuhan kematian orang yang dikasihiNya (Mas 116:15). Sukacita kita yang paling besar adalah Tuhan telah memahkotai kita keselamatan, kehormatan dan kemuliaan.
Inilah berbagai alasan yang dikemukakan oleh pemazmur untuk menyampaikan syukur dan pujian. Tuhan telah melakukan perbuatan-perbuatan besar. Terpujilah Dia
*3. Ikut Mengeliminasi Kejahatan*
Jika kita baca pada ayat 7-9, disebutkan secara kongkrit tindakan dan pembalasan Tuhan terhadap kejahatan, bahkan mengikat dan membelenggu raja-raja yang lalim. Disini panggilan orang yang memuji Tuhan adalah missi untuk mengeliminasi kejahatan. Mengalahkan kejahatan bukan dengan pedang yang tajam, tetapi pedang yang lebih tajam dari pedang bermata dua yaitu Firman (baca Ibrani 4:12 dan Efesus 6:17).
Orang yang memuji Tuhan adalah ikut pada angkatan barisan yang memerangi kejahatan.
Sahabat yang baik hati! Khotbah minggu ini mengajak kita semua umat pilihan Tuhan, yang ikut menjadi pewaris keselamatan karena Yesus Kristus. Mari bersyukur dan memuliakan Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati, Selamat Natal dan selamat menyongsong Tahun Baru.
Salam kami: Pdt Nekson M Simanjuntak
Jumat, 28 Desember 2018
BERLAKU ADIL, SETIA DAN RENDAH HATI
BERLAKU ADIL, SETIA DAN RENDAH HATI
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati! Marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 29/12/2018
Mikha 6:8 (TB) "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?"
Micah 6:8 (RSV) He has showed you, O man, what is good; and what does the LORD require of you but to do justice, and to love kindness, and to walk humbly with your God?
Mikha adalah salah satu nabi yang menubuatkan secara lengkap tempat dan asal dari Mesias yang akan membebaskan umat Allah. Dia menyebutkan dalam Mikha (TB) (5-1) Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.
Ayat inilah dibacakan dan ditunjukkan oleh imam kepada Herodes untuk menjawab pertanyaan orang Majus: Dimanakah raja yang lahir itu kami telah melihat bintang-Nya? Maka Herodes terkejut dan memanggil imam untuk menjawab pertanyaan tersebut. Imam membacakan Mikha 5:1. (Baca Mat 2:5-6)
Apa yang dinubuatkan Mikha benar adanya Yesus lahir di Bethlehem, kota kecil dari antara beribu kota di Yehuda namun dari padanya lahir Mesias. Itulah yang kita rayakan pada saat natal. Mengingatkan kelahiran Yesus di kandang Bethlehem. Saya selalu perhatian seiap perayaan Natal selalu membuat gubuk kecil kandang domba dalam setiap dekorasi natal.
Kita telah merayakan natal, apakah natal itu mengubah kehidupan kita? Nas renungan pagi ini memberikan tiga sikap yang harus kita miliki: Hidup Adil, Setia dan Rendah Hati.
Hidup adil adalah sikap pribadi yang hidup berdasarkan kebenaran, tidak diskriminatif dan jujur. Seperti seorang hakim yang membuat keputusan bedasarkan kebenaran. Bersikap adil bukan berarti kehidupan yang sama rata, sama sekali bukan tetapi kondisi sosial di mana setiap orang dapat hidup memperoleh hak-haknya, tanpa gangguan orang lain. Kehidupan yang adil sangat erat dengan kehidupan yang tertata dengan menuruti hukum. Hukum itu harus melindungi segenap kepentingan semua orang.
Sikap kedua adalah kesetiaan. Setia adalah berpegang teguh (pada janji, pendirian, dsbnya), patuh dan taat. Alkitab menjelaskan sejak penciptaan Allah menghendaki manusia itu setia pada janji dan perintah Allah. Itulah sebabnya Allah memberikan perintah kepada Adam. Demikian dengan Abraham, Allah mengikat perjanjiant dengannya melalui qurban. Dalam bahasa Ibrani "karath berith" adalah dua orang berjanji sepakat itu ditandai dengan memotong korban, masing-masing memperoleh sebahagian. Mereka mengikrarkan janji setia, jika dilanggar dia akan mati seperti korban yang mereka bagi dua. Inilah ghinya tuntutan kesetiaan kareba diikat dengan darah. ang dikehendaki Tuhan dari umat yang ditebusNya: setia di hadapan Tuhan.
Ketiga adalah rendah hati, Alkitab banyak memberikan pelajaran agar umatNya rendah hati dan menjauhkan sikap sombong. Cerita gagalnya pembangunan menara Babel, kisah Firaun, Goliat vs Daud, Nebukadzaar dalam Kitab Daniel dll semuanya pelajaran berharga Tuhan akan menjatuhkan orang sombong. Namun sangat senang kepada sikap rendah hati. Bahkan Yesus sendiri datang ke dunia ini dengan merendahkan diri mengambil rupa seorang hamba (Fil.2:5-6)
Sahabat yang baik hati, buah Natal terindah kepada Tuhan adalah memberikan hidup kita dibentuk dan diperbaharui oleh Yesus yang lahir itu agar kita memiliki sikap pribadi yang adil, setia dan rendah hati.
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati! Marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 29/12/2018
Mikha 6:8 (TB) "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?"
Micah 6:8 (RSV) He has showed you, O man, what is good; and what does the LORD require of you but to do justice, and to love kindness, and to walk humbly with your God?
Mikha adalah salah satu nabi yang menubuatkan secara lengkap tempat dan asal dari Mesias yang akan membebaskan umat Allah. Dia menyebutkan dalam Mikha (TB) (5-1) Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.
Ayat inilah dibacakan dan ditunjukkan oleh imam kepada Herodes untuk menjawab pertanyaan orang Majus: Dimanakah raja yang lahir itu kami telah melihat bintang-Nya? Maka Herodes terkejut dan memanggil imam untuk menjawab pertanyaan tersebut. Imam membacakan Mikha 5:1. (Baca Mat 2:5-6)
Apa yang dinubuatkan Mikha benar adanya Yesus lahir di Bethlehem, kota kecil dari antara beribu kota di Yehuda namun dari padanya lahir Mesias. Itulah yang kita rayakan pada saat natal. Mengingatkan kelahiran Yesus di kandang Bethlehem. Saya selalu perhatian seiap perayaan Natal selalu membuat gubuk kecil kandang domba dalam setiap dekorasi natal.
Kita telah merayakan natal, apakah natal itu mengubah kehidupan kita? Nas renungan pagi ini memberikan tiga sikap yang harus kita miliki: Hidup Adil, Setia dan Rendah Hati.
Hidup adil adalah sikap pribadi yang hidup berdasarkan kebenaran, tidak diskriminatif dan jujur. Seperti seorang hakim yang membuat keputusan bedasarkan kebenaran. Bersikap adil bukan berarti kehidupan yang sama rata, sama sekali bukan tetapi kondisi sosial di mana setiap orang dapat hidup memperoleh hak-haknya, tanpa gangguan orang lain. Kehidupan yang adil sangat erat dengan kehidupan yang tertata dengan menuruti hukum. Hukum itu harus melindungi segenap kepentingan semua orang.
Sikap kedua adalah kesetiaan. Setia adalah berpegang teguh (pada janji, pendirian, dsbnya), patuh dan taat. Alkitab menjelaskan sejak penciptaan Allah menghendaki manusia itu setia pada janji dan perintah Allah. Itulah sebabnya Allah memberikan perintah kepada Adam. Demikian dengan Abraham, Allah mengikat perjanjiant dengannya melalui qurban. Dalam bahasa Ibrani "karath berith" adalah dua orang berjanji sepakat itu ditandai dengan memotong korban, masing-masing memperoleh sebahagian. Mereka mengikrarkan janji setia, jika dilanggar dia akan mati seperti korban yang mereka bagi dua. Inilah ghinya tuntutan kesetiaan kareba diikat dengan darah. ang dikehendaki Tuhan dari umat yang ditebusNya: setia di hadapan Tuhan.
Ketiga adalah rendah hati, Alkitab banyak memberikan pelajaran agar umatNya rendah hati dan menjauhkan sikap sombong. Cerita gagalnya pembangunan menara Babel, kisah Firaun, Goliat vs Daud, Nebukadzaar dalam Kitab Daniel dll semuanya pelajaran berharga Tuhan akan menjatuhkan orang sombong. Namun sangat senang kepada sikap rendah hati. Bahkan Yesus sendiri datang ke dunia ini dengan merendahkan diri mengambil rupa seorang hamba (Fil.2:5-6)
Sahabat yang baik hati, buah Natal terindah kepada Tuhan adalah memberikan hidup kita dibentuk dan diperbaharui oleh Yesus yang lahir itu agar kita memiliki sikap pribadi yang adil, setia dan rendah hati.
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Kamis, 27 Desember 2018
MENGANDALKAN KEKUATAN TUHAN
MENGANDALKAN KEKUATAN TUHAN
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat 28/12/2018.
Mazmur 105:4 (TB) Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!
Psalms 105:4 (RSV) Seek the LORD and his strength, seek his presence continually!
Seorang peneliti Amerika bernama Lee Tibbetts menjelaskan bahwa burung Godwit merupakan salah satu hewan yang memiliki kekuatan terbang paling tinggi. Dalam setiap pergantian musim burung ini dapat melakukan perjalanan tahunan mencapai 30.000 km. Perjalanan ini ditempuh dalam tiga kali penerbangan non-stop selama 20 hari." Tiga tahap terbang ini dimulai dari Selandia Baru ke Australia timur, dari Australia timur ke Asia, dari Asia ke Alaska, dan dari Alaska kembali ke Selandia Baru, kata Tibbetts. "Yang terjauh adalah saat terbang dari Alaska ke Selandia baru. Jaraknya 11.800 km." Itulah perjuangan burung Godwit demi mempertahankan hidup. Sungguh merupakan kekuatan yang maha dahsyat sebagai inspirasi bagi kita berjuang hidup memiliki kekuatan.
Maka pertanyaan bagaimana dengan orang percaya apakah kekuatannya menghadapi tantangan hidup ini? Habis Amos berseru: "carilah Tuhan maka kamu akan hidup" (Amos 5:6)
Mazmur 105 menguraikan Mazmur yang sangat indah, bahwa dalam sejarah umat Allah sungguh berbahagia dan bersuka hati orang yang mencari Tuhan dalam hidupnya. Sejarah bangsa Israel membuktikan bahwa menang dalam hidup ini bukanlah yang mengandalkan otot dan otak serta kemampuan diri sendiri tetapi yang mengandalkan Tuhan. Itu nyata dalam pengalaman bangsa Israel. Lihatlah siapakah Musa berhadapan dengan Firaun Siapakah Daud dihadapan Goliat dan masih banyak lagi contoh yang kita temukan dalam Alkitab dan hidup beriman membuktikan orang yang mengandalkan kekuatan yang memenangkan kehidupan ini.
Pengalaman sejarah demikianlah Mazmur ini mengajak umat Allah untuk selalu mencari Tuhan dan kekuatanNya. Kemampuan manusia sangat terbatas, analisis lita untuk memastikan apa yang kita butuhkan sering meleset, tantangan demi tantangan akan terus menimpa. Satu-satunya jalan yang memwastikan kita hidup adalah mengandalkan kekuatan Tuhan. Kekauatan Tuhan akan menolong kita melampaui dan mengatasi masalah yang kita dihadapi.
Carilah wajah-Nya selalu! Wajah dalam bahasa Ibrani "phanei" kata ini dipakai dalam Bilangan 6:24-27 tentang berkat imam. Bilangan 6:24-26 (TB) TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.
Wajah Tuhan disini adalah penyertaan dan berkat: memperolehnlasih karunia dan damai sejahtera.
Sahabat yang baik hati! Jika burung Godwit memiliki kemampuan terbang mencari kebutuhannya terancam punah padahal berapakah jumlah makanan yang mereka butuhkan? Manusia yang memiliki multi kebutuhan akan menghadapi tantang yang multi juga. Otot dan otak kita tak cukup membuat kita bertahan hidup. Hanya dengan mencari Tuhan, mengandalkan kekuatanNya dan mencari wajahnya kita akan sentosa. Jadilah pribadi yang mengandalkan Tuhan dalam segala perjalanan hidup ini.
Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin
Salam:Pdt Nekson M Simanjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat 28/12/2018.
Mazmur 105:4 (TB) Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!
Psalms 105:4 (RSV) Seek the LORD and his strength, seek his presence continually!
Seorang peneliti Amerika bernama Lee Tibbetts menjelaskan bahwa burung Godwit merupakan salah satu hewan yang memiliki kekuatan terbang paling tinggi. Dalam setiap pergantian musim burung ini dapat melakukan perjalanan tahunan mencapai 30.000 km. Perjalanan ini ditempuh dalam tiga kali penerbangan non-stop selama 20 hari." Tiga tahap terbang ini dimulai dari Selandia Baru ke Australia timur, dari Australia timur ke Asia, dari Asia ke Alaska, dan dari Alaska kembali ke Selandia Baru, kata Tibbetts. "Yang terjauh adalah saat terbang dari Alaska ke Selandia baru. Jaraknya 11.800 km." Itulah perjuangan burung Godwit demi mempertahankan hidup. Sungguh merupakan kekuatan yang maha dahsyat sebagai inspirasi bagi kita berjuang hidup memiliki kekuatan.
Maka pertanyaan bagaimana dengan orang percaya apakah kekuatannya menghadapi tantangan hidup ini? Habis Amos berseru: "carilah Tuhan maka kamu akan hidup" (Amos 5:6)
Mazmur 105 menguraikan Mazmur yang sangat indah, bahwa dalam sejarah umat Allah sungguh berbahagia dan bersuka hati orang yang mencari Tuhan dalam hidupnya. Sejarah bangsa Israel membuktikan bahwa menang dalam hidup ini bukanlah yang mengandalkan otot dan otak serta kemampuan diri sendiri tetapi yang mengandalkan Tuhan. Itu nyata dalam pengalaman bangsa Israel. Lihatlah siapakah Musa berhadapan dengan Firaun Siapakah Daud dihadapan Goliat dan masih banyak lagi contoh yang kita temukan dalam Alkitab dan hidup beriman membuktikan orang yang mengandalkan kekuatan yang memenangkan kehidupan ini.
Pengalaman sejarah demikianlah Mazmur ini mengajak umat Allah untuk selalu mencari Tuhan dan kekuatanNya. Kemampuan manusia sangat terbatas, analisis lita untuk memastikan apa yang kita butuhkan sering meleset, tantangan demi tantangan akan terus menimpa. Satu-satunya jalan yang memwastikan kita hidup adalah mengandalkan kekuatan Tuhan. Kekauatan Tuhan akan menolong kita melampaui dan mengatasi masalah yang kita dihadapi.
Carilah wajah-Nya selalu! Wajah dalam bahasa Ibrani "phanei" kata ini dipakai dalam Bilangan 6:24-27 tentang berkat imam. Bilangan 6:24-26 (TB) TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.
Wajah Tuhan disini adalah penyertaan dan berkat: memperolehnlasih karunia dan damai sejahtera.
Sahabat yang baik hati! Jika burung Godwit memiliki kemampuan terbang mencari kebutuhannya terancam punah padahal berapakah jumlah makanan yang mereka butuhkan? Manusia yang memiliki multi kebutuhan akan menghadapi tantang yang multi juga. Otot dan otak kita tak cukup membuat kita bertahan hidup. Hanya dengan mencari Tuhan, mengandalkan kekuatanNya dan mencari wajahnya kita akan sentosa. Jadilah pribadi yang mengandalkan Tuhan dalam segala perjalanan hidup ini.
Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin
Salam:Pdt Nekson M Simanjuntak
Rabu, 26 Desember 2018
BANGKITLAH DAN BERSINARLAH
Kotbah Natal II, 26 Des 2018
Nas Yes 60:1-5
*BANGKITLAH ! KEMULIAAN TUHAN TERBIT ATASMU*
Selamat Natal II! Sahabat yang baik hati, pastikan di Pesta Natal II ini masih tetap terpelihara spirit natal. Sebagai pendeta saya memperhatikan pada pesta II ibadah sepi dihadiri jemaat. Padahal pesta II moment penting untuk merefleksikan apa yang akan kita lakukan setelah peristiwa natal. Sehingga Natal itu mengubah hidup kita. Dalam kotbah ini ada seruan untuk bangkit dan penuh semangat.
Anda pasti sependapat dengan saya bahwa sikap hidup yang optimis pasti lebih menghasilkan kehidupan yang produktif dari pada sikap yang pesimis. Dalam sikap optimis orang berpikir akan peluang-peluang dan ruang-ruang kesempatan yang hendak ditempuh menuju keberhasilan, sikap optimis ibarat energi yang menggerakkan potensi seseorang untuk bekerja keras. Sebaliknya sikap pesimis akan selalu membuat alibi dan membenarkan diri tak berbuat apa-apa.
Kotbah Natal II ini mendorong umat Allah sukacita karena Tuhan memulangkan mereka, dulu di pengasingan kini kembali. Kota yang lama mereka tinggalkan karena terbuang selama 70 tahun di Babel. Bagaimana menatanya dan memulai membangunnya karena kota yang sudah menjadi puing-puing korban perang.
Firman Tuhan melalui nabi Yesya berseru: bangkitlah dan menjadi teranglah karena kemuliaan Tuhan telah kembali ke Sion. Kita memperoleh pemulihan dan Tuhan akan menjadikan mereka menjadi bangsa yang besar, mulia dan bersahaja.
01. Bangkit dari keterpurukan.
Tuhan telah memberikan kebebasan dari pembuangan kembali ke tanah air.
Bangkitlah dan menjadi teranglah menjadi motivasi bagi seluruh umat yang kembali ke Sion. Tuhan bekerja bahkan telah mendahului umatnya tentang apa yang hendak dikerjakan. Jika kita baca ayat berikutnya Tuhan akan memgumpulkan seluruh umatnya dari segala penjuru mata angin. Bukan hanya itu bahkan Tuhan telah memerintahkan bangsa-bangsa untuk datang ke Sion. Jadi tidak ada gunanya pesimis dan meratapi keadaan tetapi ikutlah menjadi motivator untuk menggerakkan semangat umat Allah membangun dan menata kembali Sion.
02 Kemuliaan Tuhan terbit atasmu.
Ini suatu kalimat yang sangat memotivasi mereka bahwa mereka bukanlah budak yang hina di pembuangan atau mental budak, tetapi Anak-anak Allah, mental pribadi umat pilihan Allah dan kemuliaan Tuhan bersinar di wajah-wajah mereka yang telah memperoleh kasih karunia. Kemuliaan Tuhan terbit atas pribadi-pribadi yang bersahaja yang menghasilkan budi baik dan produktifitas hidupnya yang menginspirasi dan menyinari kehidupan di sekitarnya.
Bukan hanya itu, Bait Allah yang telah dihancurkan oleh raja Babelon akan dibangun kembali. Sion yang tinggal puing akan segera dibangun kembali. Kemuliaan Tuhan kembali bersinar di Kota Daud. Dulu orang meninggalkannya setelah itu dibangun akan banyak yang berdatangan dan berduyun-duyun ke kota Daud.
Sahabat yang baik hati! Kemuliaan Tuhan telah terbit atas kita yang menerima Yesus sebagai Yuruselamat, yang telah lahir di Betlehem kota Daud. "Bethe-lehem" artinya "Kota roti", Kristus hadir untuk menyediakan roti kehidupan bagi umat manusia. Yesus yang hadir di Betlehem memulihkan citra rupa Allah yang telah rusak karena kejatuhan manusia dalam dosa. Setiap orang berdosa, malu dan takut memenuhi panggilan Allah. Di dalam Kristus kita telah dipulihkan. Kelahiran Yesus Kristus, peristiwa Allah memulihkan kita hidup di dalam kasih karunia Allah. Jangan bersembunyi dalam dosa lagi seperti Adam yang takut mendengar panggilan Allah menyebut namanya? Namun bangkitlah, Yesus telah datang ke dunia menebus kita dari dosa dan pelanggaran. Tuhan hendak memakai kita menjadi terang dan berkat bagi bangsa-bangsa.
Natal II mendorong kita untuk tetap menjadi pribadi yang bersahaja memancarkan sinar terang yang menerangi kehidupan yang dilingkupi kegelapan. Dengan sinar kemulian Allah yang terpancar dari setiap pribadi akan menerangi dunia ini menjadi dunia yang lebih baik. Jadilah pribadi yang bersahaja karena kemuliaan Tuhan telah terbit atasmu.
Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin
Salam : Pdt Nekson M Simanjuntak
Nas Yes 60:1-5
*BANGKITLAH ! KEMULIAAN TUHAN TERBIT ATASMU*
Selamat Natal II! Sahabat yang baik hati, pastikan di Pesta Natal II ini masih tetap terpelihara spirit natal. Sebagai pendeta saya memperhatikan pada pesta II ibadah sepi dihadiri jemaat. Padahal pesta II moment penting untuk merefleksikan apa yang akan kita lakukan setelah peristiwa natal. Sehingga Natal itu mengubah hidup kita. Dalam kotbah ini ada seruan untuk bangkit dan penuh semangat.
Anda pasti sependapat dengan saya bahwa sikap hidup yang optimis pasti lebih menghasilkan kehidupan yang produktif dari pada sikap yang pesimis. Dalam sikap optimis orang berpikir akan peluang-peluang dan ruang-ruang kesempatan yang hendak ditempuh menuju keberhasilan, sikap optimis ibarat energi yang menggerakkan potensi seseorang untuk bekerja keras. Sebaliknya sikap pesimis akan selalu membuat alibi dan membenarkan diri tak berbuat apa-apa.
Kotbah Natal II ini mendorong umat Allah sukacita karena Tuhan memulangkan mereka, dulu di pengasingan kini kembali. Kota yang lama mereka tinggalkan karena terbuang selama 70 tahun di Babel. Bagaimana menatanya dan memulai membangunnya karena kota yang sudah menjadi puing-puing korban perang.
Firman Tuhan melalui nabi Yesya berseru: bangkitlah dan menjadi teranglah karena kemuliaan Tuhan telah kembali ke Sion. Kita memperoleh pemulihan dan Tuhan akan menjadikan mereka menjadi bangsa yang besar, mulia dan bersahaja.
01. Bangkit dari keterpurukan.
Tuhan telah memberikan kebebasan dari pembuangan kembali ke tanah air.
Bangkitlah dan menjadi teranglah menjadi motivasi bagi seluruh umat yang kembali ke Sion. Tuhan bekerja bahkan telah mendahului umatnya tentang apa yang hendak dikerjakan. Jika kita baca ayat berikutnya Tuhan akan memgumpulkan seluruh umatnya dari segala penjuru mata angin. Bukan hanya itu bahkan Tuhan telah memerintahkan bangsa-bangsa untuk datang ke Sion. Jadi tidak ada gunanya pesimis dan meratapi keadaan tetapi ikutlah menjadi motivator untuk menggerakkan semangat umat Allah membangun dan menata kembali Sion.
02 Kemuliaan Tuhan terbit atasmu.
Ini suatu kalimat yang sangat memotivasi mereka bahwa mereka bukanlah budak yang hina di pembuangan atau mental budak, tetapi Anak-anak Allah, mental pribadi umat pilihan Allah dan kemuliaan Tuhan bersinar di wajah-wajah mereka yang telah memperoleh kasih karunia. Kemuliaan Tuhan terbit atas pribadi-pribadi yang bersahaja yang menghasilkan budi baik dan produktifitas hidupnya yang menginspirasi dan menyinari kehidupan di sekitarnya.
Bukan hanya itu, Bait Allah yang telah dihancurkan oleh raja Babelon akan dibangun kembali. Sion yang tinggal puing akan segera dibangun kembali. Kemuliaan Tuhan kembali bersinar di Kota Daud. Dulu orang meninggalkannya setelah itu dibangun akan banyak yang berdatangan dan berduyun-duyun ke kota Daud.
Sahabat yang baik hati! Kemuliaan Tuhan telah terbit atas kita yang menerima Yesus sebagai Yuruselamat, yang telah lahir di Betlehem kota Daud. "Bethe-lehem" artinya "Kota roti", Kristus hadir untuk menyediakan roti kehidupan bagi umat manusia. Yesus yang hadir di Betlehem memulihkan citra rupa Allah yang telah rusak karena kejatuhan manusia dalam dosa. Setiap orang berdosa, malu dan takut memenuhi panggilan Allah. Di dalam Kristus kita telah dipulihkan. Kelahiran Yesus Kristus, peristiwa Allah memulihkan kita hidup di dalam kasih karunia Allah. Jangan bersembunyi dalam dosa lagi seperti Adam yang takut mendengar panggilan Allah menyebut namanya? Namun bangkitlah, Yesus telah datang ke dunia menebus kita dari dosa dan pelanggaran. Tuhan hendak memakai kita menjadi terang dan berkat bagi bangsa-bangsa.
Natal II mendorong kita untuk tetap menjadi pribadi yang bersahaja memancarkan sinar terang yang menerangi kehidupan yang dilingkupi kegelapan. Dengan sinar kemulian Allah yang terpancar dari setiap pribadi akan menerangi dunia ini menjadi dunia yang lebih baik. Jadilah pribadi yang bersahaja karena kemuliaan Tuhan telah terbit atasmu.
Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin
Salam : Pdt Nekson M Simanjuntak
MELIHAT ANAK DAN PERCAYA KEPADANYA
MELIHAT ANAK DAN PERCAYA KEPADANYA
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 27 Des 2018.
Yohanes 6:40 (TB) Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."
John 6:40 (RSV) For this is the will of my Father, that every one who sees the Son and believes in him should have eternal life; and I will raise him up at the last day."
Sejak memasuki bulan Desember suasana natal sudah kita saksikan bersama: pernak-pernik natal, lagu natal dan rupa-rupa dekorasi natal di tempat perbelanjaan semisal mall. Bagi sebahagian jemaat mungkin kita telah terlibat kepanitiaan mempersiapkan perayaan-perayaan Natal dengan berbagai aktifitas: membacakan nas liturgi, pujian koor, baca refleksi/renungan, menarik, drama dll. Tak kalah pentingnya mengirim ucapan Selamat Natal setelah mengedit photo atau vidio terbaik anda/keluarga yang kita kirimkan kepada sahabat, handai tolan, kerabat dan kolega. Syukur juga kita sampaikan smarphone menyediakan berbagai aplikasi Merry Christmass yang memanjakan kita dapat secara mudah mengirimkan pesan-pesan natal. Mungkin masih banyak tersimpan di smartphone anda, ada yang lucu, ada yang keren, ada yang mengenang anda ke masa lalu dan harapan-harapan ke depan. Pokoknya banyak serba-serbinya seolah momen natal adalah kanvas yang siap dituangkan apa saja menurut imajinasi dan kreatifitas anda.
Sekarang kita sudah memasuki tanggal 27 Des, coba kita review kembali aktifitas natal yang sudah dan akan kita buat apakah yang anda rasakan? Sebelum hari beranjak lebih jauh nas renungan hari ini mengajak kita untuk merenungkan sejenak apakah makna terdalam dibalik semua aktifitas kita di moment natal tahun ini? Jangan kehilangan makna dalam kehidupan kita.
Natal bukan hanya mengajak tetapi menarik kita untuk melihat Anak Allah yang lahir di Bethlehem. Dialah Yuru Selamat manusia. Natal di Bethlehem mengajak dan manarik semua orang untuk menyaksikan Yuru Selamat telah datang. Bukan kaum berada tapi orang miskin, bukan saja oleh kaum cedikianwan, tapi juga kaum awam. Lihatlah orang Majus datang dari jauh ingin melihat Yesus. Orang majus menggambarkan ilmu yang mereka miliki membawa mereka datang melihat Yesus. Mereka adalah orang-orang yang ahli perbintangan, datang bersujud kepada Yesus. Ini pesan penting ilmu pengetahuan dipakai untuk membimbing langkah kita melihat Sang Anak Manusia.
Mungkin anda spontan berkata, saya tak cukup punya penetahuan saya biasa-biasa saja. Itu tak alasan untuk tidak melihat Anak Manusia, lihatlah peristiwa Natal di Bethlehem, orang pertama datang melihat bayi Yesus adalah para gembala. Mereka kaum sederhana yang sering tak tahu informasi yang terjadi dalam kehidupan sosial masyarakat tetapi lihatlah mereka datang lebih dulu ke kandang domba untuk melihat Yesus yang lahir di kandang Bethlehem.
Sahabatbyang baik hati! Inilah yang dikehendaki oleh kitab Suci: Perayaan Natal harus membawa kita kepada Yesus sang Yuruselamat. Natal peristiwa besar yang menyatukan semua umat manusia baik kaum cerdik pandai maupun kaum awam, orang hebat atau orang yang biasa-biasa saja untuk datang melihat Anak Allah sang Yuruselamat. Natal harus menyegarkan ingatan kita akan keselamatan di dalam Yesus Kristus. Jika natal yang kita rayakan tidak membawa kita melihat Anak Allah, kita kehilangan makna natalyang sesungguhnya. Berapa banyak waktu yang kita luangkan mempersiapkan natal dan berapa banyak biaya yang kita luncurkan untuk perayaan natal jika tak membawa kita membawa kita melihat Anak yang lahir.
Sahabatku! Kiranya sukacita dan damai natal menyertai kehidupan kita semua. Tuhan memberkati. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 27 Des 2018.
Yohanes 6:40 (TB) Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."
John 6:40 (RSV) For this is the will of my Father, that every one who sees the Son and believes in him should have eternal life; and I will raise him up at the last day."
Sejak memasuki bulan Desember suasana natal sudah kita saksikan bersama: pernak-pernik natal, lagu natal dan rupa-rupa dekorasi natal di tempat perbelanjaan semisal mall. Bagi sebahagian jemaat mungkin kita telah terlibat kepanitiaan mempersiapkan perayaan-perayaan Natal dengan berbagai aktifitas: membacakan nas liturgi, pujian koor, baca refleksi/renungan, menarik, drama dll. Tak kalah pentingnya mengirim ucapan Selamat Natal setelah mengedit photo atau vidio terbaik anda/keluarga yang kita kirimkan kepada sahabat, handai tolan, kerabat dan kolega. Syukur juga kita sampaikan smarphone menyediakan berbagai aplikasi Merry Christmass yang memanjakan kita dapat secara mudah mengirimkan pesan-pesan natal. Mungkin masih banyak tersimpan di smartphone anda, ada yang lucu, ada yang keren, ada yang mengenang anda ke masa lalu dan harapan-harapan ke depan. Pokoknya banyak serba-serbinya seolah momen natal adalah kanvas yang siap dituangkan apa saja menurut imajinasi dan kreatifitas anda.
Sekarang kita sudah memasuki tanggal 27 Des, coba kita review kembali aktifitas natal yang sudah dan akan kita buat apakah yang anda rasakan? Sebelum hari beranjak lebih jauh nas renungan hari ini mengajak kita untuk merenungkan sejenak apakah makna terdalam dibalik semua aktifitas kita di moment natal tahun ini? Jangan kehilangan makna dalam kehidupan kita.
Natal bukan hanya mengajak tetapi menarik kita untuk melihat Anak Allah yang lahir di Bethlehem. Dialah Yuru Selamat manusia. Natal di Bethlehem mengajak dan manarik semua orang untuk menyaksikan Yuru Selamat telah datang. Bukan kaum berada tapi orang miskin, bukan saja oleh kaum cedikianwan, tapi juga kaum awam. Lihatlah orang Majus datang dari jauh ingin melihat Yesus. Orang majus menggambarkan ilmu yang mereka miliki membawa mereka datang melihat Yesus. Mereka adalah orang-orang yang ahli perbintangan, datang bersujud kepada Yesus. Ini pesan penting ilmu pengetahuan dipakai untuk membimbing langkah kita melihat Sang Anak Manusia.
Mungkin anda spontan berkata, saya tak cukup punya penetahuan saya biasa-biasa saja. Itu tak alasan untuk tidak melihat Anak Manusia, lihatlah peristiwa Natal di Bethlehem, orang pertama datang melihat bayi Yesus adalah para gembala. Mereka kaum sederhana yang sering tak tahu informasi yang terjadi dalam kehidupan sosial masyarakat tetapi lihatlah mereka datang lebih dulu ke kandang domba untuk melihat Yesus yang lahir di kandang Bethlehem.
Sahabatbyang baik hati! Inilah yang dikehendaki oleh kitab Suci: Perayaan Natal harus membawa kita kepada Yesus sang Yuruselamat. Natal peristiwa besar yang menyatukan semua umat manusia baik kaum cerdik pandai maupun kaum awam, orang hebat atau orang yang biasa-biasa saja untuk datang melihat Anak Allah sang Yuruselamat. Natal harus menyegarkan ingatan kita akan keselamatan di dalam Yesus Kristus. Jika natal yang kita rayakan tidak membawa kita melihat Anak Allah, kita kehilangan makna natalyang sesungguhnya. Berapa banyak waktu yang kita luangkan mempersiapkan natal dan berapa banyak biaya yang kita luncurkan untuk perayaan natal jika tak membawa kita membawa kita melihat Anak yang lahir.
Sahabatku! Kiranya sukacita dan damai natal menyertai kehidupan kita semua. Tuhan memberkati. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Minggu, 23 Desember 2018
JANGAN TAKUT: LIHAT KESELAMATANMU TELAH DATANG
Kotbah Malam Natal 24 Desember 2018
Teks: Lukas 1, 26-38
JANGAN TAKUT:
LIHAT KESELAMATANMU TELAH DATANG
Selamat Natal! Sahabat yang baik hati, apa yang telah nantikan telah nyata dengan lahirnya Yesus Kristus, Yuruselamat manusia. Kini tiba saatnya merayakan natal dengan penuh sukacita, Tuhan telah hadir dalam sejarah pengalaman manusia. Dalam perjalanan hidup ini manusia mengalami ketakutan, keraguan dan ketegangan hati bahkan butuh keberanian agar dapat bertahan hidup. Peristiwa natal meyakinkan orang percaya, jangan takut. Tuhan Allah hadir menyertai kita: immanuel!
A. Jangan Takut!
Memaknai salam malaikat
Entah mimpi apa yg terjadi pada Maria saat Malaikat datang menjumpainya dan menyampaikan salam. Maria ketakutan, maklum sesuatu yg tak lazim datang menjumpainya menyampaikan salam dan berkat penyertaan Allah baginya. Lukas 1:28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."
Ini sungguh ganjil, membuat Maria bertanya, salam apa gerangan? Tak terpikir olehnya karena mungkin tak pernah ada sabda seperti itu diterimanya dari imam atau rabbi sekalipun dijamannya. Salam dan sapaan yg lembut namun menggugah hati, mendorongnya bertanya dalam hatinya, apakah arti salam itu? Malaikat itupun menyebutkan suatu yg diluar perkiraannya: Lukas 1:30-33 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."
Salam yang disampaikan oleh malaikat adalah peneguhan dan kabar baik, kabar kegembiraan oleh Maria seluruh dunia beroleh berkat. Satu dari sekian juta perempuan di jamannya Maria memperoleh karunia yg luar biasa dari Allah, olehnya dunia akan bergembira menyambut kelahiran Yuruselamat, Allah yang Maha tinggi dan Raja Damai.
Salam malaikat adalah missi yang agung, missi penyelamatan manusia yg telah ditindas oleh kesewenangan, dijarah oleh kerakusan dan diliputi oleh hati gelap oleh ambisi dalam meraih prestise. Itulah dunia yang akan disapa, dijumpai dan diterangi oleh Yesus yang lahir itu.
Jangan takut! Sapaan yang menguatkan kita atas pengalaman real yang menakutkan. Siapa yang tidak takut melihat peristiwa gempa di Donggala Palu fenomena liquifaksi siapa yang tidak takut tiba-tiba banjir bandang menghaturkan banyak orang? Dan dalam.mempersiapkan kotbah ini ada kabar tsunami di selat Sunda 168 orang meninggal, 45 hilang, ratusan luka dan rumah rusak di hantam badai. Siapa yang tidak takut angin puting beliung menerbangkan apa saya yang dilewatinya. Kita terancam atas fenomena alam yang membuat kita semakin kuatir dalam hidup ini. Natal adalah jawabannya, mengusir ketakutan kita memberi sukacita umat manusia.
Salam jangan takut adalah sapaan Allah untuk meneguhkan umat kita dari segala yang kita takuti dalam hidup ini. Allah hadir dalam mendampingi hidup kita yang mengalami ketakutan.
B. Telah Lahir Yuruselamat! Bagaimanakah itu terjadi?
Dapat kita bayangkan percakapan diatas, bukan saja membingungkan Maria. Membingungkan karena sesuatu yg tak mungkin secara logik.
Bagaimana dengan ketidak mungkinan ini terjadi? Maria sebagai orang Yahudi yang taat tentu mengetahui kisah2 penyertaan Allah dlm sejarah pengalaman umat Israel. Bukankah sesuatu yg tak mungkin dlm pikiran manusia bahwa Abraham dan istrinya yang mandul itu tidak punya Anak? Apa yang tidak mungkin bagi manusia mungkin bagi Allah. Demikian juga dengan mujizat lainnya, siapakah Musa jika diperhadapkan Firaun, namun oleh Musa umat Israel keluar dari Mesir serta verbagai mujizat di Padang Gurun. Siapakah Daud yang dapat mengalahkan Goliat raksasa Filistin itu? Siapakah Daniel di hadapan raja Nebukadnezar. Bukankah Elia dapat menghidupakan anak janda di Sarfat dan melakukan mujizat sehingga tepung dan minyaknya tak berkesudahan? Tentu banyak lagi kisah2 ketidak mungkinanan dalam pikiran manusia tapi sungguh nyata bagi orang yang beriman. Inilah yg membantu Maria memahami yang terjadi padanya.
Selain pengalaman orang beriman di atas, Maria juga diyakinkan bahwa Roh Kudus yang turun atasnya dan kuasa Allah yang Maha Tinggi menaunginya ( ay 35). Kisah pengalaman iman dan pernyertaan Roh Kudus mempermudah bagi Maria mengerti dan memahami kehendak Allah, sehingga percaya akan kuasa Alkah yang membuat nyata sesuatu yang tidak mungkin.
C. Ketaatan Maria
"Sesungguhnya aku ini adalah Hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu." (ayat 38)
Jika ketakutan telah terjawab, misteri yang tak logis sudah bisa dipahami satu hal lagi yang tersisa adalah menjalani kehendak Allah di dalam ketaatan atau kesetiaan. Secara mengejutkan bagi pembaca jika Maria menjawabnya dengan kalimat di atas. Jawaban ini mendalami kita akan siapa sesungguhnya yang disebut dengan Hamba Tuhan dan ketaatan iman Maria.
1. Maria adalah Hamba Tuhan.
Predikat ini mungkin selama ini milik para imam, raja atau nabi atau yang terkait dengan pelayanan formal. Pemahaman seperti ini mengembalikan arti Hamba Tuhan yang sesungguhnya. Hamba Tuhan adalah setiap orang yang menerima panggilan dan bersedia melaksanakan panggilan itu seturut dengan kehendakNya. Inilah yang dideklarasikan Maria, seorang anak gadis, muda dan mungkin tidak diperhitungkan oleh manusia di jamannya tapi dialah hamba Allah yang sungguh-sungguh bersedia dan mau melakukan misi Allah sesuai dengan kehendakNya.
2. Jadilah kepadaku menurut petkataanmu
Suatu pernyataan kesediaan melakukan kehendak Allah. Inilah suatu komitment di dalam diri Maria, baginya lebih utama merealisasikan kehendak Allah daripada berputar menjawab pertanyaan pribadi dan berbagai pertimbangan pertimbangan menyangkut dirinya sendiri. Dia meniadakan apa yang dia khawatirkan, namun dengan bulat hati bersedià melakukan yang difirmankan.
Ketaatan Maria dalam mewujudkan kehendak Allah membuat dunia beroleh berkat. Yuruselamat lahir dari rahimnya, sekalipun dalam terbeban dengan saray dan penuh perjuangan dan derita lewat perjalanan melelahkan dari Galilea ke Yudea, tak ada rumah yang membuka pintu baginya, harus istirahat di kandang domba dan di sana Yesus lahir.
Yuruselamat lahir bukan di pusat kota dan pusat kekuasaan, tetapi dari seorang perempuan yang takut akan Tuhan, manusia sederhana, hidup di pinggir kekuasaan yaitu orang Galilea. Oleh iman dan ketaatannya dunia beroleh kasih karunia.
Mari rayakan Natal dengan penuh sukacita, karena Tuhan hadir meneguhkan atas apa yang kita kuatirkan. Yesus Kristus lahir menyapa semua tanpa memandang kita siapa. Di natal ini satu yang kita butuhkan mengaminkan kehendak Allah terjadi atas hidup kita.
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin
Kami Sekeluarga: Pdt Nekson M Simanjuntak/Hotma Uli Sianturi
menyampaikan:
*SELAMAT NATAL 2018*
Bagi Kita Semua: TUHAN MEMBERKATI
Depok 24 Desember 2018
Teks: Lukas 1, 26-38
JANGAN TAKUT:
LIHAT KESELAMATANMU TELAH DATANG
Selamat Natal! Sahabat yang baik hati, apa yang telah nantikan telah nyata dengan lahirnya Yesus Kristus, Yuruselamat manusia. Kini tiba saatnya merayakan natal dengan penuh sukacita, Tuhan telah hadir dalam sejarah pengalaman manusia. Dalam perjalanan hidup ini manusia mengalami ketakutan, keraguan dan ketegangan hati bahkan butuh keberanian agar dapat bertahan hidup. Peristiwa natal meyakinkan orang percaya, jangan takut. Tuhan Allah hadir menyertai kita: immanuel!
A. Jangan Takut!
Memaknai salam malaikat
Entah mimpi apa yg terjadi pada Maria saat Malaikat datang menjumpainya dan menyampaikan salam. Maria ketakutan, maklum sesuatu yg tak lazim datang menjumpainya menyampaikan salam dan berkat penyertaan Allah baginya. Lukas 1:28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."
Ini sungguh ganjil, membuat Maria bertanya, salam apa gerangan? Tak terpikir olehnya karena mungkin tak pernah ada sabda seperti itu diterimanya dari imam atau rabbi sekalipun dijamannya. Salam dan sapaan yg lembut namun menggugah hati, mendorongnya bertanya dalam hatinya, apakah arti salam itu? Malaikat itupun menyebutkan suatu yg diluar perkiraannya: Lukas 1:30-33 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."
Salam yang disampaikan oleh malaikat adalah peneguhan dan kabar baik, kabar kegembiraan oleh Maria seluruh dunia beroleh berkat. Satu dari sekian juta perempuan di jamannya Maria memperoleh karunia yg luar biasa dari Allah, olehnya dunia akan bergembira menyambut kelahiran Yuruselamat, Allah yang Maha tinggi dan Raja Damai.
Salam malaikat adalah missi yang agung, missi penyelamatan manusia yg telah ditindas oleh kesewenangan, dijarah oleh kerakusan dan diliputi oleh hati gelap oleh ambisi dalam meraih prestise. Itulah dunia yang akan disapa, dijumpai dan diterangi oleh Yesus yang lahir itu.
Jangan takut! Sapaan yang menguatkan kita atas pengalaman real yang menakutkan. Siapa yang tidak takut melihat peristiwa gempa di Donggala Palu fenomena liquifaksi siapa yang tidak takut tiba-tiba banjir bandang menghaturkan banyak orang? Dan dalam.mempersiapkan kotbah ini ada kabar tsunami di selat Sunda 168 orang meninggal, 45 hilang, ratusan luka dan rumah rusak di hantam badai. Siapa yang tidak takut angin puting beliung menerbangkan apa saya yang dilewatinya. Kita terancam atas fenomena alam yang membuat kita semakin kuatir dalam hidup ini. Natal adalah jawabannya, mengusir ketakutan kita memberi sukacita umat manusia.
Salam jangan takut adalah sapaan Allah untuk meneguhkan umat kita dari segala yang kita takuti dalam hidup ini. Allah hadir dalam mendampingi hidup kita yang mengalami ketakutan.
B. Telah Lahir Yuruselamat! Bagaimanakah itu terjadi?
Dapat kita bayangkan percakapan diatas, bukan saja membingungkan Maria. Membingungkan karena sesuatu yg tak mungkin secara logik.
Bagaimana dengan ketidak mungkinan ini terjadi? Maria sebagai orang Yahudi yang taat tentu mengetahui kisah2 penyertaan Allah dlm sejarah pengalaman umat Israel. Bukankah sesuatu yg tak mungkin dlm pikiran manusia bahwa Abraham dan istrinya yang mandul itu tidak punya Anak? Apa yang tidak mungkin bagi manusia mungkin bagi Allah. Demikian juga dengan mujizat lainnya, siapakah Musa jika diperhadapkan Firaun, namun oleh Musa umat Israel keluar dari Mesir serta verbagai mujizat di Padang Gurun. Siapakah Daud yang dapat mengalahkan Goliat raksasa Filistin itu? Siapakah Daniel di hadapan raja Nebukadnezar. Bukankah Elia dapat menghidupakan anak janda di Sarfat dan melakukan mujizat sehingga tepung dan minyaknya tak berkesudahan? Tentu banyak lagi kisah2 ketidak mungkinanan dalam pikiran manusia tapi sungguh nyata bagi orang yang beriman. Inilah yg membantu Maria memahami yang terjadi padanya.
Selain pengalaman orang beriman di atas, Maria juga diyakinkan bahwa Roh Kudus yang turun atasnya dan kuasa Allah yang Maha Tinggi menaunginya ( ay 35). Kisah pengalaman iman dan pernyertaan Roh Kudus mempermudah bagi Maria mengerti dan memahami kehendak Allah, sehingga percaya akan kuasa Alkah yang membuat nyata sesuatu yang tidak mungkin.
C. Ketaatan Maria
"Sesungguhnya aku ini adalah Hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu." (ayat 38)
Jika ketakutan telah terjawab, misteri yang tak logis sudah bisa dipahami satu hal lagi yang tersisa adalah menjalani kehendak Allah di dalam ketaatan atau kesetiaan. Secara mengejutkan bagi pembaca jika Maria menjawabnya dengan kalimat di atas. Jawaban ini mendalami kita akan siapa sesungguhnya yang disebut dengan Hamba Tuhan dan ketaatan iman Maria.
1. Maria adalah Hamba Tuhan.
Predikat ini mungkin selama ini milik para imam, raja atau nabi atau yang terkait dengan pelayanan formal. Pemahaman seperti ini mengembalikan arti Hamba Tuhan yang sesungguhnya. Hamba Tuhan adalah setiap orang yang menerima panggilan dan bersedia melaksanakan panggilan itu seturut dengan kehendakNya. Inilah yang dideklarasikan Maria, seorang anak gadis, muda dan mungkin tidak diperhitungkan oleh manusia di jamannya tapi dialah hamba Allah yang sungguh-sungguh bersedia dan mau melakukan misi Allah sesuai dengan kehendakNya.
2. Jadilah kepadaku menurut petkataanmu
Suatu pernyataan kesediaan melakukan kehendak Allah. Inilah suatu komitment di dalam diri Maria, baginya lebih utama merealisasikan kehendak Allah daripada berputar menjawab pertanyaan pribadi dan berbagai pertimbangan pertimbangan menyangkut dirinya sendiri. Dia meniadakan apa yang dia khawatirkan, namun dengan bulat hati bersedià melakukan yang difirmankan.
Ketaatan Maria dalam mewujudkan kehendak Allah membuat dunia beroleh berkat. Yuruselamat lahir dari rahimnya, sekalipun dalam terbeban dengan saray dan penuh perjuangan dan derita lewat perjalanan melelahkan dari Galilea ke Yudea, tak ada rumah yang membuka pintu baginya, harus istirahat di kandang domba dan di sana Yesus lahir.
Yuruselamat lahir bukan di pusat kota dan pusat kekuasaan, tetapi dari seorang perempuan yang takut akan Tuhan, manusia sederhana, hidup di pinggir kekuasaan yaitu orang Galilea. Oleh iman dan ketaatannya dunia beroleh kasih karunia.
Mari rayakan Natal dengan penuh sukacita, karena Tuhan hadir meneguhkan atas apa yang kita kuatirkan. Yesus Kristus lahir menyapa semua tanpa memandang kita siapa. Di natal ini satu yang kita butuhkan mengaminkan kehendak Allah terjadi atas hidup kita.
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin
Kami Sekeluarga: Pdt Nekson M Simanjuntak/Hotma Uli Sianturi
menyampaikan:
*SELAMAT NATAL 2018*
Bagi Kita Semua: TUHAN MEMBERKATI
Depok 24 Desember 2018
Sabtu, 22 Desember 2018
MENANTIKAN RAHMAT TUHAN
Khotbah Minggu Advent IV: 23 Des 2018
Nas : Yudas 17-21
*MENANTIKAN RAHMAT TUHAN*
Selamat Advent dan Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, Lama kita meyakini ungkapan ini: "menunggu adalah pekerjaan yang membosankan". Namun dengan kehadiran Smart Phone kini ungkapan itu sudah sedikit teratasi, dimana sambil menunggu anda bisa melakukan berbagai aktifitas seperti: membaca artikel, game, chatting bahkan memonitoring pekerjaan anda. Kita bisa mengetahui posisi yang kita tunggu dan prediksi waktu. Inilah dunia kita sekarang ini, mungkin tidak bosan tetapi terlalu asyik dengan dunianya sendiri. Perubahan zaman yang sangat real lewat IT.
Sehubungan dengan perubahan zaman! Benar apa yang disampaikan oleh para ahli bahwa zaman now serba berubah. Lihatlah ada banyak teman dan follower di dunia maya namun sangat sedikit teman sejati. Rumah semakin besar, rumah tangga semakin kecil. Inkam semakin tinggi, bahagia semakin rapuh. Strata pendidikan semakin tinggi namun kualitas emosi semakin rendah. Orang sudah keliling dunia namun tetangganya tidak di kenal. Semakin canggih alat-alat medis namun semakin buruk kondisi kesehatan kita. Dalam perubahan zaman yang kita alami ini kita seolah bertanya akan ke arah manakah dunia ini dibawah oleh arus jaman? Kotbah ini mengingatkan kita jangan terlena tetapi tetaplah berpegang di dalam pengharapan yang pasti yaitu kedatangan Kristus dalam kemuliaan.
Khusus di Advent keempat ini, Khotbah minggu ini mengingatkan jangan asyik dengan diri sendiri tetapi menantikan Tuhan dengan waspada terhadap pengajar palsu, membangun diri diatas iman dan melayani. Menantikan Kristus bukan passif tetapi proaktif, bukan pekerjaan yang membosankan tetapi rasanya terlalu sedikit waktu karena pekerjaan masih begitu banyak. Doa kita adalah: Ya Tuhan tangan kami hanya dua, sementara pekerjaan ini begitu banyak.
Sekarang marilah kita dalam pesan kotbah ini:
1. Waspadai Ajaran Palsu dan Roh Pemecah Belah Jemaat.
Yesus dan rasul mengingatkan, waspadalah dan berjaga-jagalah. i) Akan ada ajaran-ajaran yang menyimpang dari Injil Kristus dan para rasul. Para guru palsu membawa nama Kristus namun bukan kehendak Kristus yang diberitakan. ii) Akan ada propaganda yang memecah belah kesatuan jemaat karena mereka tahu kesatuan jemaat adalah kekuatan. Banyak hal yang membuat kita berbeda namun Kristus telah menyatakannya (Gal 3:28). Waspadai rupa-rupa ajaran-ajaran yang merusak persekutuan jemaat.
Jika kita baca ayat 4-11 dapat kita deteksi guru-guru palsu ini memiliki pribadi rusak, tidak percaya kepada Tuhan dan merusak orang lain. Mereka adalah pengejar-pengejar hawa nafsu, mencemarkan tubuhnya dan menghujat Allah. Bukan hanya itu di tengah-tengah jemaat mereka pemecah belah, roh perusak yang destruktif. Guru-guru palsu ini pengikut Iblis Mikael yang mendatangkan penderitaan bagi orang percaya. Mereka adalah pengikut-pengikut Bileam yang bernubuat atas bayaran dan upah. Bagi rasul Judas semua mereka akan mendapatkan hukuman dari Tuhan seperti hukuman Sodom dan Gomora.
Kepada pengajar-pengajar Palsu ini Paulus sangat keras dalam Galatia 1:8 (TB) Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
2. Membangun diri menjadi Kristen yang dewasa;
Jangan terpesona dengan ajaran-ajaran yang memukau: enak di telinga, pintar menghayutkan perasaan namun tak mencerahkan jiwa. Ikutilah ajaran Injil yang membangun iman jemaat seperti ajaran rasul. Jemaat harus membangun dirinya menjadi Kristen yang berdiri kokoh, Kristen yang bertumbuh dari Kristen susu menjadi Kristen yang dewasa. Kristen yang berakarn bertumbuh dan berbuah. Karena kita dipilih dan ditetapkan untuk berbuah (Band You 15:16).
Jemaat bertumbuh bukan hanya sebagai penerima pelayanan tetapi yang terlibat dalam pelayanan dan pengabdian gereja itu sendiri. Jemaat bukan lagi obyek yang dilayani, tetapi menjadi subyek yang melayani (Band Markus 10:45). Sebagai jemaat yang bertumbuh dalam Kristus ikutlah ambil peran dalam persekutuan yang saling membangun.
3. Tunjukkanlah Belas kasihan
Kita yang telah menerima kasih karunia Kristus berkewajiban mempersembahkan hidup kita untuk menunjukkan belas kasihan. Bukankah telah banyak orang yang tersandra keinginannya atau terpenjara dalam keinginan daging. Jika dibiarkan mereka akan segera hangus terbakar. Adalah hutang bagi kita yang memperoleh kasih karunia dari Tuhan namun orang di sekitar kita tidak ikut menerima kasih karunia Kristus. Yudas memakai istilah merampas mereka dari kebinasaan Yudas 1:23a (TB) "selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api."
Besok kita akan merayakan Malam Natal, 24 Des. Sukacita penuh karena Kristus telah datang, sebelum merayakannya, orang yang merayakan kasih karunia setidaknya telah membuat orang lain senyum bahagia. Siapa tahu dalam perjalan tahun ini, ada wajah murung dan masam oleh sikap dan perbuatan kita. Sebelum merayakan Malam Natal besok, lakukanlah sesuatu berdamai dan membuat orang lain senyum dan merasakan suka cita.
Sahabat yang baik hati! Mari mengambil peran sebagai orang percaya yang membangun diri berdiri kokoh di dalam pengajaran rasul yang benar. Ikutlah ambil bagian dalam pelayanan yang saling membangun. Kristus segera datang, dimanakah kita berada? Pastikan kita adalah bahagian dari yang menantikan rahmat Tuhan. Selamat advent bagi kita semua. Amin!
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Nas : Yudas 17-21
*MENANTIKAN RAHMAT TUHAN*
Selamat Advent dan Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, Lama kita meyakini ungkapan ini: "menunggu adalah pekerjaan yang membosankan". Namun dengan kehadiran Smart Phone kini ungkapan itu sudah sedikit teratasi, dimana sambil menunggu anda bisa melakukan berbagai aktifitas seperti: membaca artikel, game, chatting bahkan memonitoring pekerjaan anda. Kita bisa mengetahui posisi yang kita tunggu dan prediksi waktu. Inilah dunia kita sekarang ini, mungkin tidak bosan tetapi terlalu asyik dengan dunianya sendiri. Perubahan zaman yang sangat real lewat IT.
Sehubungan dengan perubahan zaman! Benar apa yang disampaikan oleh para ahli bahwa zaman now serba berubah. Lihatlah ada banyak teman dan follower di dunia maya namun sangat sedikit teman sejati. Rumah semakin besar, rumah tangga semakin kecil. Inkam semakin tinggi, bahagia semakin rapuh. Strata pendidikan semakin tinggi namun kualitas emosi semakin rendah. Orang sudah keliling dunia namun tetangganya tidak di kenal. Semakin canggih alat-alat medis namun semakin buruk kondisi kesehatan kita. Dalam perubahan zaman yang kita alami ini kita seolah bertanya akan ke arah manakah dunia ini dibawah oleh arus jaman? Kotbah ini mengingatkan kita jangan terlena tetapi tetaplah berpegang di dalam pengharapan yang pasti yaitu kedatangan Kristus dalam kemuliaan.
Khusus di Advent keempat ini, Khotbah minggu ini mengingatkan jangan asyik dengan diri sendiri tetapi menantikan Tuhan dengan waspada terhadap pengajar palsu, membangun diri diatas iman dan melayani. Menantikan Kristus bukan passif tetapi proaktif, bukan pekerjaan yang membosankan tetapi rasanya terlalu sedikit waktu karena pekerjaan masih begitu banyak. Doa kita adalah: Ya Tuhan tangan kami hanya dua, sementara pekerjaan ini begitu banyak.
Sekarang marilah kita dalam pesan kotbah ini:
1. Waspadai Ajaran Palsu dan Roh Pemecah Belah Jemaat.
Yesus dan rasul mengingatkan, waspadalah dan berjaga-jagalah. i) Akan ada ajaran-ajaran yang menyimpang dari Injil Kristus dan para rasul. Para guru palsu membawa nama Kristus namun bukan kehendak Kristus yang diberitakan. ii) Akan ada propaganda yang memecah belah kesatuan jemaat karena mereka tahu kesatuan jemaat adalah kekuatan. Banyak hal yang membuat kita berbeda namun Kristus telah menyatakannya (Gal 3:28). Waspadai rupa-rupa ajaran-ajaran yang merusak persekutuan jemaat.
Jika kita baca ayat 4-11 dapat kita deteksi guru-guru palsu ini memiliki pribadi rusak, tidak percaya kepada Tuhan dan merusak orang lain. Mereka adalah pengejar-pengejar hawa nafsu, mencemarkan tubuhnya dan menghujat Allah. Bukan hanya itu di tengah-tengah jemaat mereka pemecah belah, roh perusak yang destruktif. Guru-guru palsu ini pengikut Iblis Mikael yang mendatangkan penderitaan bagi orang percaya. Mereka adalah pengikut-pengikut Bileam yang bernubuat atas bayaran dan upah. Bagi rasul Judas semua mereka akan mendapatkan hukuman dari Tuhan seperti hukuman Sodom dan Gomora.
Kepada pengajar-pengajar Palsu ini Paulus sangat keras dalam Galatia 1:8 (TB) Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
2. Membangun diri menjadi Kristen yang dewasa;
Jangan terpesona dengan ajaran-ajaran yang memukau: enak di telinga, pintar menghayutkan perasaan namun tak mencerahkan jiwa. Ikutilah ajaran Injil yang membangun iman jemaat seperti ajaran rasul. Jemaat harus membangun dirinya menjadi Kristen yang berdiri kokoh, Kristen yang bertumbuh dari Kristen susu menjadi Kristen yang dewasa. Kristen yang berakarn bertumbuh dan berbuah. Karena kita dipilih dan ditetapkan untuk berbuah (Band You 15:16).
Jemaat bertumbuh bukan hanya sebagai penerima pelayanan tetapi yang terlibat dalam pelayanan dan pengabdian gereja itu sendiri. Jemaat bukan lagi obyek yang dilayani, tetapi menjadi subyek yang melayani (Band Markus 10:45). Sebagai jemaat yang bertumbuh dalam Kristus ikutlah ambil peran dalam persekutuan yang saling membangun.
3. Tunjukkanlah Belas kasihan
Kita yang telah menerima kasih karunia Kristus berkewajiban mempersembahkan hidup kita untuk menunjukkan belas kasihan. Bukankah telah banyak orang yang tersandra keinginannya atau terpenjara dalam keinginan daging. Jika dibiarkan mereka akan segera hangus terbakar. Adalah hutang bagi kita yang memperoleh kasih karunia dari Tuhan namun orang di sekitar kita tidak ikut menerima kasih karunia Kristus. Yudas memakai istilah merampas mereka dari kebinasaan Yudas 1:23a (TB) "selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api."
Besok kita akan merayakan Malam Natal, 24 Des. Sukacita penuh karena Kristus telah datang, sebelum merayakannya, orang yang merayakan kasih karunia setidaknya telah membuat orang lain senyum bahagia. Siapa tahu dalam perjalan tahun ini, ada wajah murung dan masam oleh sikap dan perbuatan kita. Sebelum merayakan Malam Natal besok, lakukanlah sesuatu berdamai dan membuat orang lain senyum dan merasakan suka cita.
Sahabat yang baik hati! Mari mengambil peran sebagai orang percaya yang membangun diri berdiri kokoh di dalam pengajaran rasul yang benar. Ikutlah ambil bagian dalam pelayanan yang saling membangun. Kristus segera datang, dimanakah kita berada? Pastikan kita adalah bahagian dari yang menantikan rahmat Tuhan. Selamat advent bagi kita semua. Amin!
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Jumat, 21 Desember 2018
TAK BERCACAT HINGGA AKHIR (Bag 2)
TAK BERCACAT HINGGA AKHIR (Bag 2)
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita dalam beraktifitas. Sabtu, 22/12/2018.
1 Tesalonika 3:13 (TB) Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.
1 Thessalonians 3:13 (RSV) so that he may establish your hearts unblamable in holiness before our God and Father, at the coming of our Lord Jesus with all his saints.
Hampir sama dengan renungan Senin lalu 17/12/2018, dari 1 Korint 1:8 Paulus berharap agar jemaat Korint kuat dan teguh tak bercacat sampai kedatangan Tuhan. Harapan yang sama disampaikan kepada jemaat Tessalonika. Bagaimana mereka dapat memelihara dirinya tak bercacat di hadapan Tuhan sampai hari kedatangan Tuhan.
Dalam Alkitab kata "tak bercacat" berkaitan dengan istilah ibadah. Sebagaimana kita tahu bahwa setiap umat Allah diwajibkan memberikan kurban bakaran berupa hewan ternak: lembu, domba, tekukur yang tidak bercacat. Sebelum dipersembahkan biasanya diperiksa oleh kaum Lewi apakah hewan kurban ini bisa atau tidak dijadikan kurban. Ketatnya pemberian hewan kurban ini merupakan bentuk penghayatan kepada makna persembahan kepada Tuhan. Tuhan tidak menghendaki kurban yang dipersembahkan untuknya yang bercacat, tetapi harus ternak yang tambun dan sempurna dan hati yang tulus. Perintah itu diamanatkan dalam Imamat 22:21 (TB) Juga apabila seseorang mempersembahkan kepada TUHAN korban keselamatan sebagai pembayar nazar khusus atau sebagai korban sukarela dari lembu atau kambing domba, maka korban itu haruslah yang tidak bercela, supaya TUHAN berkenan akan dia, janganlah badannya bercacat sedikit pun.
Hewan kurban yang bercela dan bercacat tidak layak dihadapan Allah. Kata bercacat ini kemudian dipergunakan untuk perilaku manusia sebagai gambaran orang berdosa karena tidak setia melakukan perintah Tuhan. Tuhan telah memberikan perintahNya dan kehendakNya kepada umatNya dan umat pun berjanji dengan sumpah akan setia melakukan semua apa yang diperintahkan oleh hukum Taurat. Namun lihatlah tak seorang pun yang dapat melakukan perintah Allah dengan sempurna (baca Rom 3:10) semua tercela dan bercacat tak seorang pun yang benar dihadapan Allah. Syukurlah kepada Tuhan yang telah mengutus AnakNya Yesus Kristus sebagai Yuruselamat manusia. Dia rela mati dan menjadi kurban penghapusan dosa menggantikan manusia. Sekalipun manusia berdosa tetapi karena pengorbanan Kristus, Allah membenarkan manusia. Itulah sebabnya Paulus menekankan bahwa Keselamatan itu bukanlah karena usaha kita benar dihadapan Allah atau kita tidak tercela atau bercacat di hadapan Tuhan tetapi seluruh cela, cacat dan dosa telah dihapuskan oleh Yesus Kristus.
Inilah buah pengampunan yang dilakukan oleh Yesus Kristus yaitu menyucikan manusia dari dosa sebagaimana nubuatan Yesaya 1:18 (TB) Marilah, baiklah kita beperkara! — firman TUHAN — Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.
Seturut dengan itu dalam Kitab Wahyu orang percaya mengenakan pakaian lenan halus yang berkilau-kilauan sebagai gambaran perilaku orang percaya yang telah menerima penebusan Kristus dan hidup di dalam kebenaran. Wahyu 19:8 (TB) Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
Sahabat yang baik hati! Nas ini menyapa kita akan tugas orang percaya selama menantikan Kristus yang kedua dengan memelihara hidup tidak bercacat di hadapan Allah. Kiranya Tuhan memberikan kekuatan bagi kita agar bertahan dalam iman dan membuahkan perbuatan-perbuatan yang benar.
Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita dalam beraktifitas. Sabtu, 22/12/2018.
1 Tesalonika 3:13 (TB) Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.
1 Thessalonians 3:13 (RSV) so that he may establish your hearts unblamable in holiness before our God and Father, at the coming of our Lord Jesus with all his saints.
Hampir sama dengan renungan Senin lalu 17/12/2018, dari 1 Korint 1:8 Paulus berharap agar jemaat Korint kuat dan teguh tak bercacat sampai kedatangan Tuhan. Harapan yang sama disampaikan kepada jemaat Tessalonika. Bagaimana mereka dapat memelihara dirinya tak bercacat di hadapan Tuhan sampai hari kedatangan Tuhan.
Dalam Alkitab kata "tak bercacat" berkaitan dengan istilah ibadah. Sebagaimana kita tahu bahwa setiap umat Allah diwajibkan memberikan kurban bakaran berupa hewan ternak: lembu, domba, tekukur yang tidak bercacat. Sebelum dipersembahkan biasanya diperiksa oleh kaum Lewi apakah hewan kurban ini bisa atau tidak dijadikan kurban. Ketatnya pemberian hewan kurban ini merupakan bentuk penghayatan kepada makna persembahan kepada Tuhan. Tuhan tidak menghendaki kurban yang dipersembahkan untuknya yang bercacat, tetapi harus ternak yang tambun dan sempurna dan hati yang tulus. Perintah itu diamanatkan dalam Imamat 22:21 (TB) Juga apabila seseorang mempersembahkan kepada TUHAN korban keselamatan sebagai pembayar nazar khusus atau sebagai korban sukarela dari lembu atau kambing domba, maka korban itu haruslah yang tidak bercela, supaya TUHAN berkenan akan dia, janganlah badannya bercacat sedikit pun.
Hewan kurban yang bercela dan bercacat tidak layak dihadapan Allah. Kata bercacat ini kemudian dipergunakan untuk perilaku manusia sebagai gambaran orang berdosa karena tidak setia melakukan perintah Tuhan. Tuhan telah memberikan perintahNya dan kehendakNya kepada umatNya dan umat pun berjanji dengan sumpah akan setia melakukan semua apa yang diperintahkan oleh hukum Taurat. Namun lihatlah tak seorang pun yang dapat melakukan perintah Allah dengan sempurna (baca Rom 3:10) semua tercela dan bercacat tak seorang pun yang benar dihadapan Allah. Syukurlah kepada Tuhan yang telah mengutus AnakNya Yesus Kristus sebagai Yuruselamat manusia. Dia rela mati dan menjadi kurban penghapusan dosa menggantikan manusia. Sekalipun manusia berdosa tetapi karena pengorbanan Kristus, Allah membenarkan manusia. Itulah sebabnya Paulus menekankan bahwa Keselamatan itu bukanlah karena usaha kita benar dihadapan Allah atau kita tidak tercela atau bercacat di hadapan Tuhan tetapi seluruh cela, cacat dan dosa telah dihapuskan oleh Yesus Kristus.
Inilah buah pengampunan yang dilakukan oleh Yesus Kristus yaitu menyucikan manusia dari dosa sebagaimana nubuatan Yesaya 1:18 (TB) Marilah, baiklah kita beperkara! — firman TUHAN — Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.
Seturut dengan itu dalam Kitab Wahyu orang percaya mengenakan pakaian lenan halus yang berkilau-kilauan sebagai gambaran perilaku orang percaya yang telah menerima penebusan Kristus dan hidup di dalam kebenaran. Wahyu 19:8 (TB) Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
Sahabat yang baik hati! Nas ini menyapa kita akan tugas orang percaya selama menantikan Kristus yang kedua dengan memelihara hidup tidak bercacat di hadapan Allah. Kiranya Tuhan memberikan kekuatan bagi kita agar bertahan dalam iman dan membuahkan perbuatan-perbuatan yang benar.
Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Kamis, 20 Desember 2018
JANGAN TINGGALKAN PERTEMUAN JEMAAT
JANGAN TINGGALKAN PERTEMUAN JEMAAT
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita dalam beraktifitas. Jumat, 21/12/2018
Ibrani 10:25 (TB) Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Hebrews 10:25 (RSV) not neglecting to meet together, as is the habit of some, but encouraging one another, and all the more as you see the Day drawing near.
Gereja adalah persekutuan orang percaya. Pengertian persekutuan berarti menunjukkan suatu komunitas, hidup bersama dengan orang lain. Sekalipun iman bersifat personal hubungan pribadi dengan Tuhan, tetapi orang percaya harus hidup dalam suatu persekutuan. Jadi sungguh tidak masuk akal jika ada orang Kristen berkata: saya sudah mengenal Kristus Yuluruselamat saya pribadi, maka saya tidak perlu ke gereja. Saya tak perlu datang beribadah ke gereja karena saya bisa berdoa secara pribadi kepada Tuhan. Saya tidak perlu ke gereja bernyanyi karena saya bisa bernyanyi memuji Tuhan sendirian di rumah dan memutar lagu rohani. Saya tak perlu lagi ke gereja atau ke persekutuan untuk mendengarkan kotbah Pendeta atau majelis karena saya bisa membaca Alkitab atau mendengarkan kotbah lewat televisi, radio dan medsos seperti WA, Tweet, FB dll. Keselamatan memang bersifat personal, karena masing-masing pribadilah yang percaya. Tetapi hakekat orang percaya adalah hidup dalam persekutuan. Sehebat apapun kita secara pribadi melakoni aktifitas iman kita secara pribadi namun Alkitab tidak memperkenankan orang percaya meninggalkan persekutuan. Keselamatan itu bukan hanya untuk kita sendiri, tetapi orang yang menerima keselamatan bertanggungjawab untuk memberikan kesaksian agar orang lain ikut dalam memuliakan Allah.
Di dalam bersekutu orang yang percaya hidup dalam satu komunitas yang saling menolong, saling memperhatikan, saling meneguhkan agar bertumbuh bersama di dalam Yesus Kristus. Selain bersekutu orang percaya bersama-sama bersaksi (bermarturia) dan melayani (berdiakonia). Inilah yang lazim disebut tritugas panggilan gereja.
- Gereja sebagai persekutuan karena Yesus membentuk muridnya hidup dalam persekutuan.
- Gereja sebagai persekutuan karena kita adalah hidup dalam persaudaraan
- Gereja sebagai persekutuan karena kita adalah anggota keluarga Allah
Sahabat yang baik hati! Jangan tinggalkan persekutuan dan pertemuan jemaat merupakan pesan penting bagi kita. Ada orang yang tidak setia lagi di gerejanya, karena hanya ingin mendapatkan sesuatu, mendapatkan korban yang enak baginya dan yang dianggap dapat membangun imannya. Itu bagus. Gereja sebagai persekutuan justru kita harus menjadi berkat bagi orang lain, kehadiran kita menjadi kesaksian bagi yang lain, yang menolong dan meneguhkan orang lain. Dalam persekutuan kita bukan hanya dilayani tetapi ambil bagian untuk melayani membangun sesama agar bersama-sama bertumbuh di dalam Yesus Kristus. Nas ini mengajak kita ikutlah dalam semua proses pertemuan jemaat di mana anda bergereja, dalam kehadiran dan partisipasi kita di dalam persekutuan kita dibentuk menjadi warga Kristen yang sesungguhnya.
Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita dalam beraktifitas. Jumat, 21/12/2018
Ibrani 10:25 (TB) Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Hebrews 10:25 (RSV) not neglecting to meet together, as is the habit of some, but encouraging one another, and all the more as you see the Day drawing near.
Gereja adalah persekutuan orang percaya. Pengertian persekutuan berarti menunjukkan suatu komunitas, hidup bersama dengan orang lain. Sekalipun iman bersifat personal hubungan pribadi dengan Tuhan, tetapi orang percaya harus hidup dalam suatu persekutuan. Jadi sungguh tidak masuk akal jika ada orang Kristen berkata: saya sudah mengenal Kristus Yuluruselamat saya pribadi, maka saya tidak perlu ke gereja. Saya tak perlu datang beribadah ke gereja karena saya bisa berdoa secara pribadi kepada Tuhan. Saya tidak perlu ke gereja bernyanyi karena saya bisa bernyanyi memuji Tuhan sendirian di rumah dan memutar lagu rohani. Saya tak perlu lagi ke gereja atau ke persekutuan untuk mendengarkan kotbah Pendeta atau majelis karena saya bisa membaca Alkitab atau mendengarkan kotbah lewat televisi, radio dan medsos seperti WA, Tweet, FB dll. Keselamatan memang bersifat personal, karena masing-masing pribadilah yang percaya. Tetapi hakekat orang percaya adalah hidup dalam persekutuan. Sehebat apapun kita secara pribadi melakoni aktifitas iman kita secara pribadi namun Alkitab tidak memperkenankan orang percaya meninggalkan persekutuan. Keselamatan itu bukan hanya untuk kita sendiri, tetapi orang yang menerima keselamatan bertanggungjawab untuk memberikan kesaksian agar orang lain ikut dalam memuliakan Allah.
Di dalam bersekutu orang yang percaya hidup dalam satu komunitas yang saling menolong, saling memperhatikan, saling meneguhkan agar bertumbuh bersama di dalam Yesus Kristus. Selain bersekutu orang percaya bersama-sama bersaksi (bermarturia) dan melayani (berdiakonia). Inilah yang lazim disebut tritugas panggilan gereja.
- Gereja sebagai persekutuan karena Yesus membentuk muridnya hidup dalam persekutuan.
- Gereja sebagai persekutuan karena kita adalah hidup dalam persaudaraan
- Gereja sebagai persekutuan karena kita adalah anggota keluarga Allah
Sahabat yang baik hati! Jangan tinggalkan persekutuan dan pertemuan jemaat merupakan pesan penting bagi kita. Ada orang yang tidak setia lagi di gerejanya, karena hanya ingin mendapatkan sesuatu, mendapatkan korban yang enak baginya dan yang dianggap dapat membangun imannya. Itu bagus. Gereja sebagai persekutuan justru kita harus menjadi berkat bagi orang lain, kehadiran kita menjadi kesaksian bagi yang lain, yang menolong dan meneguhkan orang lain. Dalam persekutuan kita bukan hanya dilayani tetapi ambil bagian untuk melayani membangun sesama agar bersama-sama bertumbuh di dalam Yesus Kristus. Nas ini mengajak kita ikutlah dalam semua proses pertemuan jemaat di mana anda bergereja, dalam kehadiran dan partisipasi kita di dalam persekutuan kita dibentuk menjadi warga Kristen yang sesungguhnya.
Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Rabu, 19 Desember 2018
HARI TUHAN SEPERTI PENCURI (Bag 3)
HARI TUHAN SEPERTI PENCURI (Bagian 3)
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita dalam beraktifitas. Kamis, 20/12/2018
2 Petrus 3:10 (TB) Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.
2 Peter 3:10 (RSV) But the day of the Lord will come like a thief, and then the heavens will pass away with a loud noise, and the elements will be dissolved with fire, and the earth and the works that are upon it will be burned up.
Saya sangat senang, dua hari ini renungan harian berturut-turut membicarakan tentang hari Tuhan. Rabu kemarin membicarakan Hari Tuhan seperti pencuri di malam hari menunjukkan tentang moment atau waktu yang tidak diprediksi. Pada hari ini berbicara tentang apa yang akan terjadi ketika hari Tuhan itu tiba. Secara singkat Rasul Petrus mengatakan bahwa segala akan berakhir, langit akan lenyap, unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api dan dan segala yang ada diatas bumi akan lenyap. Itulah hari Tuhan di akhir zaman. Akhir dari segala-galanya. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi firman Tuhan adalah kekal. Ketika dunia dan segala yang diatasnya lenyap pada saat yang sama orang percaya memasuki langit dan bumi yang baru.
Apa yang disampaikan oleh Rasul Petrus ini ditegaskan dalam kitab Wahyu dijelaskan lewat peringatan, tanda-tanda dan malapetaka dengan lambang cawan ditumpahkan ke bumi. Wahyu 16:17-18 (TB) Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: "Sudah terlaksana." Maka memancarlah kilat dan menderulah bunyi guruh, dan terjadilah gempa bumi yang dahsyat seperti belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi. Begitu hebatnya gempa bumi itu.
Demikianlah Alkitab memberitahukan akhir zaman. Duni ini dan segala unsur-unsur di dlamnya akan lenyap dalam api. Maka tugas orang percaya mempersiapkan diri memasuki langit dan bumi yang baru. Wahyu 21:1 (TB) Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.
Pertanyaan: jka segala sesuatu di dunia akan hancur dan berlalu mengapa ada orang yang lupa diri demi memperoleh sesuatu di dunia ini. Lihatlah bukankah telah banyak orang melakukan kejahatan, menipu, membunuh dan menindas orang demi mencari harta kekayaan. Bukankah telah banyak anggota keluaraga hidup saling bermusuhan dan tidak bisa berjumpa karena sengketa warisan? Harta akan berlalu namun persaudaraan abadi. Karena kita di dalam sorga adalah satu keluarga Allah. Jika di dunia ini kita tidak bisa rukun dan damai dalam rumah tangga bagaimana kita bisa disebut sebagai Keluarga Allah?
Sahabat yang baik hati! Dunia ini dan segala isinya akan berlalu, segala kekayaan, kekuasaan dan kemuliaannya akan berakhir. Mari cari dan peganglah apa yang mendatangkan damai sejahtera karena itulah hakelat pribadi seorang pewaris kehidupan kekal. Mari mempersiapkan diri menjadi salah satu penghuni langit dan bumi yang baru yang dipersiapkan oleh Tuhan bagi kita.
Kita adalah ibarat butiran pasir dari seluruh ciptaan Tuhan yang bisa saja lenyap bersamaan dengan lenyapnya langit, bumi dan segala isinya dalam nyala api yang menghanguskan. Tetapi sekalipun kita partikel diantara ciptaan lainnya Tuhan mengingat kita bahkan Yesus Kristus telah mati berkorban untuk menyelamatkan kita dari dosa. Kini di Advent ini sedang menantikan Tuhan. Tuhan segera datang, dunia ini akan berlalu. Sedialah dan setialah sampai kesudahannya maka Tuhan akan memberika mahkota kehidupan yang kekal kepada kita.
Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita dalam beraktifitas. Kamis, 20/12/2018
2 Petrus 3:10 (TB) Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.
2 Peter 3:10 (RSV) But the day of the Lord will come like a thief, and then the heavens will pass away with a loud noise, and the elements will be dissolved with fire, and the earth and the works that are upon it will be burned up.
Saya sangat senang, dua hari ini renungan harian berturut-turut membicarakan tentang hari Tuhan. Rabu kemarin membicarakan Hari Tuhan seperti pencuri di malam hari menunjukkan tentang moment atau waktu yang tidak diprediksi. Pada hari ini berbicara tentang apa yang akan terjadi ketika hari Tuhan itu tiba. Secara singkat Rasul Petrus mengatakan bahwa segala akan berakhir, langit akan lenyap, unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api dan dan segala yang ada diatas bumi akan lenyap. Itulah hari Tuhan di akhir zaman. Akhir dari segala-galanya. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi firman Tuhan adalah kekal. Ketika dunia dan segala yang diatasnya lenyap pada saat yang sama orang percaya memasuki langit dan bumi yang baru.
Apa yang disampaikan oleh Rasul Petrus ini ditegaskan dalam kitab Wahyu dijelaskan lewat peringatan, tanda-tanda dan malapetaka dengan lambang cawan ditumpahkan ke bumi. Wahyu 16:17-18 (TB) Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: "Sudah terlaksana." Maka memancarlah kilat dan menderulah bunyi guruh, dan terjadilah gempa bumi yang dahsyat seperti belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi. Begitu hebatnya gempa bumi itu.
Demikianlah Alkitab memberitahukan akhir zaman. Duni ini dan segala unsur-unsur di dlamnya akan lenyap dalam api. Maka tugas orang percaya mempersiapkan diri memasuki langit dan bumi yang baru. Wahyu 21:1 (TB) Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.
Pertanyaan: jka segala sesuatu di dunia akan hancur dan berlalu mengapa ada orang yang lupa diri demi memperoleh sesuatu di dunia ini. Lihatlah bukankah telah banyak orang melakukan kejahatan, menipu, membunuh dan menindas orang demi mencari harta kekayaan. Bukankah telah banyak anggota keluaraga hidup saling bermusuhan dan tidak bisa berjumpa karena sengketa warisan? Harta akan berlalu namun persaudaraan abadi. Karena kita di dalam sorga adalah satu keluarga Allah. Jika di dunia ini kita tidak bisa rukun dan damai dalam rumah tangga bagaimana kita bisa disebut sebagai Keluarga Allah?
Sahabat yang baik hati! Dunia ini dan segala isinya akan berlalu, segala kekayaan, kekuasaan dan kemuliaannya akan berakhir. Mari cari dan peganglah apa yang mendatangkan damai sejahtera karena itulah hakelat pribadi seorang pewaris kehidupan kekal. Mari mempersiapkan diri menjadi salah satu penghuni langit dan bumi yang baru yang dipersiapkan oleh Tuhan bagi kita.
Kita adalah ibarat butiran pasir dari seluruh ciptaan Tuhan yang bisa saja lenyap bersamaan dengan lenyapnya langit, bumi dan segala isinya dalam nyala api yang menghanguskan. Tetapi sekalipun kita partikel diantara ciptaan lainnya Tuhan mengingat kita bahkan Yesus Kristus telah mati berkorban untuk menyelamatkan kita dari dosa. Kini di Advent ini sedang menantikan Tuhan. Tuhan segera datang, dunia ini akan berlalu. Sedialah dan setialah sampai kesudahannya maka Tuhan akan memberika mahkota kehidupan yang kekal kepada kita.
Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
HARI TUHAN SEPERTI PENCURI (Bag 2)
*HARI TUHAN SEPERTI PENCURI (Bagian 2)*
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita dalam beraktifitas. Kamis, 20/12/2018
2 Petrus 3:10 (TB) Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.
2 Peter 3:10 (RSV) But the day of the Lord will come like a thief, and then the heavens will pass away with a loud noise, and the elements will be dissolved with fire, and the earth and the works that are upon it will be burned up.
Saya sangat senang, dua hari ini renungan harian berturut-turut membicarakan tentang hari Tuhan. Rabu kemarin membicarakan Hari Tuhan seperti pencuri di malam hari menunjukkan tentang moment atau waktu yang tidak diprediksi. Pada hari ini berbicara tentang apa yang akan terjadi ketika hari Tuhan itu tiba. Secara singkat Rasul Petrus mengatakan bahwa segala akan berakhir, langit akan lenyap, unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api dan dan segala yang ada diatas bumi akan lenyap. Itulah hari Tuhan di akhir zaman. Akhir dari segala-galanya. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi firman Tuhan adalah kekal. Ketika dunia dan segala yang diatasnya lenyap pada saat yang sama orang percaya memasuki langit dan bumi yang baru.
Apa yang disampaikan oleh Rasul Petrus ini ditegaskan dalam kitab Wahyu dijelaskan lewat peringatan, tanda-tanda dan malapetaka dengan lambang cawan ditumpahkan ke bumi. Wahyu 16:17-18 (TB) Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: "Sudah terlaksana." Maka memancarlah kilat dan menderulah bunyi guruh, dan terjadilah gempa bumi yang dahsyat seperti belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi. Begitu hebatnya gempa bumi itu.
Demikianlah Alkitab memberitahukan akhir zaman. Duni ini dan segala unsur-unsur di dlamnya akan lenyap dalam api. Maka tugas orang percaya mempersiapkan diri memasuki langit dan bumi yang baru. Wahyu 21:1 (TB) Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.
Pertanyaan: jka segala sesuatu di dunia akan hancur dan berlalu mengapa ada orang yang lupa diri demi memperoleh sesuatu di dunia ini. Lihatlah bukankah telah banyak orang melakukan kejahatan, menipu, membunuh dan menindas orang demi mencari harta kekayaan. Bukankah telah banyak anggota keluaraga hidup saling bermusuhan dan tidak bisa berjumpa karena sengketa warisan? Harta akan berlalu namun persaudaraan abadi. Karena kita di dalam sorga adalah satu keluarga Allah. Jika di dunia ini kita tidak bisa rukun dan damai dalam rumah tangga bagaimana kita bisa disebut sebagai Keluarga Allah?
Sahabat yang baik hati! Dunia ini dan segala isinya akan berlalu, segala kekayaan, kekuasaan dan kemuliaannya akan berakhir. Mari cari dan peganglah apa yang mendatangkan damai sejahtera karena itulah hakelat pribadi seorang pewaris kehidupan kekal. Mari mempersiapkan diri menjadi salah satu penghuni langit dan bumi yang baru yang dipersiapkan oleh Tuhan bagi kita.
Kita adalah ibarat butiran pasir dari seluruh ciptaan Tuhan yang bisa saja lenyap bersamaan dengan lenyapnya langit, bumi dan segala isinya dalam nyala api yang menghanguskan. Tetapi sekalipun kita partikel diantara ciptaan lainnya Tuhan mengingat kita bahkan Yesus Kristus telah mati berkorban untuk menyelamatkan kita dari dosa. Kini di Advent ini sedang menantikan Tuhan. Tuhan segera datang, dunia ini akan berlalu. Sedialah dan setialah sampai kesudahannya maka Tuhan akan memberika mahkota kehidupan yang kekal kepada kita.
Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita dalam beraktifitas. Kamis, 20/12/2018
2 Petrus 3:10 (TB) Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.
2 Peter 3:10 (RSV) But the day of the Lord will come like a thief, and then the heavens will pass away with a loud noise, and the elements will be dissolved with fire, and the earth and the works that are upon it will be burned up.
Saya sangat senang, dua hari ini renungan harian berturut-turut membicarakan tentang hari Tuhan. Rabu kemarin membicarakan Hari Tuhan seperti pencuri di malam hari menunjukkan tentang moment atau waktu yang tidak diprediksi. Pada hari ini berbicara tentang apa yang akan terjadi ketika hari Tuhan itu tiba. Secara singkat Rasul Petrus mengatakan bahwa segala akan berakhir, langit akan lenyap, unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api dan dan segala yang ada diatas bumi akan lenyap. Itulah hari Tuhan di akhir zaman. Akhir dari segala-galanya. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi firman Tuhan adalah kekal. Ketika dunia dan segala yang diatasnya lenyap pada saat yang sama orang percaya memasuki langit dan bumi yang baru.
Apa yang disampaikan oleh Rasul Petrus ini ditegaskan dalam kitab Wahyu dijelaskan lewat peringatan, tanda-tanda dan malapetaka dengan lambang cawan ditumpahkan ke bumi. Wahyu 16:17-18 (TB) Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: "Sudah terlaksana." Maka memancarlah kilat dan menderulah bunyi guruh, dan terjadilah gempa bumi yang dahsyat seperti belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi. Begitu hebatnya gempa bumi itu.
Demikianlah Alkitab memberitahukan akhir zaman. Duni ini dan segala unsur-unsur di dlamnya akan lenyap dalam api. Maka tugas orang percaya mempersiapkan diri memasuki langit dan bumi yang baru. Wahyu 21:1 (TB) Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.
Pertanyaan: jka segala sesuatu di dunia akan hancur dan berlalu mengapa ada orang yang lupa diri demi memperoleh sesuatu di dunia ini. Lihatlah bukankah telah banyak orang melakukan kejahatan, menipu, membunuh dan menindas orang demi mencari harta kekayaan. Bukankah telah banyak anggota keluaraga hidup saling bermusuhan dan tidak bisa berjumpa karena sengketa warisan? Harta akan berlalu namun persaudaraan abadi. Karena kita di dalam sorga adalah satu keluarga Allah. Jika di dunia ini kita tidak bisa rukun dan damai dalam rumah tangga bagaimana kita bisa disebut sebagai Keluarga Allah?
Sahabat yang baik hati! Dunia ini dan segala isinya akan berlalu, segala kekayaan, kekuasaan dan kemuliaannya akan berakhir. Mari cari dan peganglah apa yang mendatangkan damai sejahtera karena itulah hakelat pribadi seorang pewaris kehidupan kekal. Mari mempersiapkan diri menjadi salah satu penghuni langit dan bumi yang baru yang dipersiapkan oleh Tuhan bagi kita.
Kita adalah ibarat butiran pasir dari seluruh ciptaan Tuhan yang bisa saja lenyap bersamaan dengan lenyapnya langit, bumi dan segala isinya dalam nyala api yang menghanguskan. Tetapi sekalipun kita partikel diantara ciptaan lainnya Tuhan mengingat kita bahkan Yesus Kristus telah mati berkorban untuk menyelamatkan kita dari dosa. Kini di Advent ini sedang menantikan Tuhan. Tuhan segera datang, dunia ini akan berlalu. Sedialah dan setialah sampai kesudahannya maka Tuhan akan memberika mahkota kehidupan yang kekal kepada kita.
Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Selasa, 18 Desember 2018
HARI TUHAN DATANG SEPERTI PENCURI MALAM
HARI TUHAN SEPERTI PENCURI MALAM
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita dalam beraktifitas. Rabu, 19/12/2018
1 Tesalonika 5:2 (TB) karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam.
1 Thessalonians 5:2 (RSV) For you yourselves know well that the day of the Lord will come like a thief in the night.
Pada Minggu Peringatan Orang Meninggal 25 Nop 2018 lalu, di Di HKBP Depok 1 ada 21 orang tercatat anggota jemaat yang meninggal terhitung dari 27 Nop 2017 - 25 Nopember 2018, sebagaimana biasa nama-nama mereka dibacakan dalam ibadah Minggu. Menurut catatan saya ada 7 dari 21 orang yang mati mendadak atau kematiannya tiba-tiba. Ada satu yang meninggal karena kecelakaan dan ada enam orang diduga sakit jantung. Keluarga sangat berduka dan kehilangan karena tak disangka dan tak diduga kematian begitu cepat datang. Padahal sehari sebelumnya masih segar bugar, tidak ada penyakit dan masih beraktifitas seperti biasa namun seperti disambar petir tiba-tiba mendapat kabar sudah meninggal. Itulah kematian, datangnya tak terprediksi, tak seorang pun tahun kapan kematian itu tiba pada diri seseorang.
Nas renungan di pagi hari ini adalah nasihat TuhannYesus kepada murid-muridNya, agar mereka berjaga-jaka karena hati Tuhan akan segera datang. Hari Tuhan datang seperti pencuri malam.
Apa itu hari Tuhan? Menurut Alkitab secara sederhana ada tiga makna dari kata hari Tuhan yaitu: Pertama adalah kedatangan Tuhan dalam kemuliaanNya. Yesus akan datang menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Hari Tuhan adalah hari penghakiman bagi setiap orang dan akhir jaman. Kedua, hari Tuhan adalah hari di mana Tuhan melakukan perbuatan besar kepada umatNya, bisa berupa hukuman terhadap bangsa asing dan pembebasan umatNya. Hari Tuhan nerkaitan dengan karya dan perbuatan Allah yang ajaib yang nyata disaksikan oleh umatNya. Ketiga adalah hari Tuhan secara personal terjadi pada pribadi-pribadi yang dipanggil menghadap Tuhan. Hari Tuhan adalah hari kematian yang terjadi pada seseorang. Hari Tuhan dalam ketiga makna di atas sama-sama memberikan penjelasan tidak ada yang tahu kapan hari Tuhan terjadi bahkan Yesus sendiri juga tidak mengetahuinya. Hanya Tuhan yang tahu kapan harinya. Sekalipun tidak seorang pun tahu, hari Tuhan pasti datang. Tugas kita bukan menaksir-naksir kapan hari Tuhan itu datang, melainkan berjaga-jaga karena akan datang seperti pencuri di malam hari.
Mungkin saat ini kita kebingungan mengapa disebut datang seperti pencuri malam? Karena kenyataannya pencuri datang bukan hanya malam Hari, namun kapan saja, dimana saja dan oleh alat tehnologi apa saja. Pencuri jaman kini makin canggih, bukan hanya mencuri barang dari rumah tetapi mencuri lewat transaksi online yang tidak disadari dan diketahui oleh pemilik rekening nya. Hari Tuhan datang seperti pencuri di malam haru bukan bersrti.meningkatkan keamanan, tetapi mau.menunjukkan moment bahwa Hari Tuhan datang tanpa diduga dan diprediksi.
Di jaman PB setiap orang beraktifitas pada siang hari, bekerja di ladang, sawah dan usaha mereka masing-masing. Ketika malam mereka istirahat melepas lelah dan tertidur. Dalam keadaan terlelap pencuri memasuki rumah dan mencuri harta benda seisi rumah tersebut. Tak ada yang melihat, tak ada yang mendengar dan tak ada yang mengetahui kedatangan sang pencuri. Setelah mereka bangun pagi hari baru mereka menyadari pencuri telah masuk dan mengambil harta benda mereka.
Sahabat yang baik hati! Renungan ini mengajak kita agar tetap berjaga-jaga. Tuhan segera datang, jangan terlelap oleh berbagai kegemerlapan dunia ini. Tuhan segera datang, nyalakanlah dian yaitu pelita iman dan persediaan minyak yaitu perbuatan baik. Ketika Tuhan datang kita ikut bahagia bersama Tuhan dalam kehidupan yang kekal.
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita dalam beraktifitas. Rabu, 19/12/2018
1 Tesalonika 5:2 (TB) karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam.
1 Thessalonians 5:2 (RSV) For you yourselves know well that the day of the Lord will come like a thief in the night.
Pada Minggu Peringatan Orang Meninggal 25 Nop 2018 lalu, di Di HKBP Depok 1 ada 21 orang tercatat anggota jemaat yang meninggal terhitung dari 27 Nop 2017 - 25 Nopember 2018, sebagaimana biasa nama-nama mereka dibacakan dalam ibadah Minggu. Menurut catatan saya ada 7 dari 21 orang yang mati mendadak atau kematiannya tiba-tiba. Ada satu yang meninggal karena kecelakaan dan ada enam orang diduga sakit jantung. Keluarga sangat berduka dan kehilangan karena tak disangka dan tak diduga kematian begitu cepat datang. Padahal sehari sebelumnya masih segar bugar, tidak ada penyakit dan masih beraktifitas seperti biasa namun seperti disambar petir tiba-tiba mendapat kabar sudah meninggal. Itulah kematian, datangnya tak terprediksi, tak seorang pun tahun kapan kematian itu tiba pada diri seseorang.
Nas renungan di pagi hari ini adalah nasihat TuhannYesus kepada murid-muridNya, agar mereka berjaga-jaka karena hati Tuhan akan segera datang. Hari Tuhan datang seperti pencuri malam.
Apa itu hari Tuhan? Menurut Alkitab secara sederhana ada tiga makna dari kata hari Tuhan yaitu: Pertama adalah kedatangan Tuhan dalam kemuliaanNya. Yesus akan datang menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Hari Tuhan adalah hari penghakiman bagi setiap orang dan akhir jaman. Kedua, hari Tuhan adalah hari di mana Tuhan melakukan perbuatan besar kepada umatNya, bisa berupa hukuman terhadap bangsa asing dan pembebasan umatNya. Hari Tuhan nerkaitan dengan karya dan perbuatan Allah yang ajaib yang nyata disaksikan oleh umatNya. Ketiga adalah hari Tuhan secara personal terjadi pada pribadi-pribadi yang dipanggil menghadap Tuhan. Hari Tuhan adalah hari kematian yang terjadi pada seseorang. Hari Tuhan dalam ketiga makna di atas sama-sama memberikan penjelasan tidak ada yang tahu kapan hari Tuhan terjadi bahkan Yesus sendiri juga tidak mengetahuinya. Hanya Tuhan yang tahu kapan harinya. Sekalipun tidak seorang pun tahu, hari Tuhan pasti datang. Tugas kita bukan menaksir-naksir kapan hari Tuhan itu datang, melainkan berjaga-jaga karena akan datang seperti pencuri di malam hari.
Mungkin saat ini kita kebingungan mengapa disebut datang seperti pencuri malam? Karena kenyataannya pencuri datang bukan hanya malam Hari, namun kapan saja, dimana saja dan oleh alat tehnologi apa saja. Pencuri jaman kini makin canggih, bukan hanya mencuri barang dari rumah tetapi mencuri lewat transaksi online yang tidak disadari dan diketahui oleh pemilik rekening nya. Hari Tuhan datang seperti pencuri di malam haru bukan bersrti.meningkatkan keamanan, tetapi mau.menunjukkan moment bahwa Hari Tuhan datang tanpa diduga dan diprediksi.
Di jaman PB setiap orang beraktifitas pada siang hari, bekerja di ladang, sawah dan usaha mereka masing-masing. Ketika malam mereka istirahat melepas lelah dan tertidur. Dalam keadaan terlelap pencuri memasuki rumah dan mencuri harta benda seisi rumah tersebut. Tak ada yang melihat, tak ada yang mendengar dan tak ada yang mengetahui kedatangan sang pencuri. Setelah mereka bangun pagi hari baru mereka menyadari pencuri telah masuk dan mengambil harta benda mereka.
Sahabat yang baik hati! Renungan ini mengajak kita agar tetap berjaga-jaga. Tuhan segera datang, jangan terlelap oleh berbagai kegemerlapan dunia ini. Tuhan segera datang, nyalakanlah dian yaitu pelita iman dan persediaan minyak yaitu perbuatan baik. Ketika Tuhan datang kita ikut bahagia bersama Tuhan dalam kehidupan yang kekal.
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Senin, 17 Desember 2018
TAK BERCACAT HINGGA AKHIR
*TAK BERCACAT HINGGA AKHIR*
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 18/12/2018
1 Korintus 1:8 (TB) Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus.
1 Corinthians 1:8 (RSV) who will sustain you to the end, guiltless in the day of our Lord Jesus Christ.
Hari ini sudah memasuki hari ke 18 di Bulan Desember, kita sudah memasuki Advent ke III dan sebentar lagi akan Natal. Saya kurang tahu berapa banyak barang yang sudah anda beli untuk keperluan advent natal seperti: pakaian atau sepatu atau kelengkapan lainnya baik itu untuk anda sendiri atau mungkin bagi anak atau keluarga. Perlu anda tahu bahwa sebelum pakaian atau sepatu yang dikemas dan dipasarkan, barang tersebut dahulu lulus dari satu unit kerja yang disebut dengan kendali mutu. Mungkin di berbagai perusahaan namanya berbeda-beda namun spesifik unit kerja yang memeriksa dan meneliti barang yang dihasilkan jangan sampai ada barang yang cacat terjual ke pasar dengan mereka perusahaan. Jika itu ditemukan akan disortir dan tak ikut dipasarkan. Perusahaan-perusahaan besar dan ternama ini sangat ketat, jangan sampai ada barang yang mereka jual dipasar ditemukan bercacat yang mengurangi nama baik perusahaan demikianlah suatu perusahaan menjaga dan memelihara kualitas produksi mereka. Saya yakin anda pasti akan kecewa berat jika barang yang anda beli memiliki cacat. Anda akan segera kembali ke toko untuk menggantikannya.
Sahabat yang baik hati! Jika dalam suatu perusahaan mengawasi kualitas produk mereka lewat uji kendali mutu maka terlebih juga dalam hal iman. Paulus menegaskan agar seluruh jemaat kuat dan menjaga kualitas imannya masing-masing menunggu kedatangan Kristus. Jangan sampai pada saat kedatangan Tuhan mereka ditemukan hidup bercacat. Dalam PL bercacat berkaitan dengan istilah ibadah. Setiap orang Yahudi diwajibkan mempersembahkan korban berupa ternak namun kurban itu harus baik adanya jangan yang bercacat (baca Imamat 22:21).
"tak bercacat pada hari Tuhan" suatu ajakan yang sangat penting agar setiap jemaat menyadari bahwa Tuhan telah menyelamatkan mereka dari dosa. Tuhan telah memperdamaikan hubungan manusia yang rusak terhadap Tuhan, sesama dan alam. Tuhan telah mengembalikan citra manusia yang segambar dengan rupa Allah melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib. Maka dalam mempersiapkan diri menyongsong Tuhan harus kuat dan teguh di dalam iman serta memelihara diri agar tak bercacat sampai kedatangan Kristus
Mungkin sontak kita akan berkata, mungkin aku tidak bercacat di hadapan Tuhan? Tak mungkin kita tak berdosa, maka layakkah kita ikut dalam penantian Kristus ini? Bagi Paulus justru itulah yang kehendak disampaikan bahwa kita adalah orang berdosa, namun Kristus telah menguduskan dan menyucikan kita melalui pengorbananNya di kayu salib. Sebagai manusia kita juga tetap berdosa, hari-hari yang kita lalui selalu bersentuhan dengan dosa. Maka setiap saat kita harus datang kepada Tuhan membawa kata penyesalan dan memohon pengampun. Tuhan mengampuni dan menghapuskan dosa kita agar kita tidak bercacat dihadapan Allah. Sekalipun kita tidak sempurna tetapi telah disempurnakan oleh Kristus. Sekalipun kita tidak layak namun telah dilayakkan Kriatus, sekalipun kita bernoda oleh dosa namun Kristus telah menguduskannya. Oleh penebusan Kristus kita telah dibenarkan dihadapan Allah.
Sahabat yang baik hati! Di minggu advent ini mari jaga kualitas iman kita, tinggal beberapa hari lagi kita akan memasuki advent keempat. Kesempatan masih ada untuk membawa segala noda dan pelanggaran kita.
Mari kita nyanyikan KJ No 35:1
Tercurah darah Tuhanku di bukit Golgata
Yang mau bertobat ditebus
Terhapus dosanya, terhapus dosanya
Yang mau bertobat ditebus
Terhapus dosanya
Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 18/12/2018
1 Korintus 1:8 (TB) Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus.
1 Corinthians 1:8 (RSV) who will sustain you to the end, guiltless in the day of our Lord Jesus Christ.
Hari ini sudah memasuki hari ke 18 di Bulan Desember, kita sudah memasuki Advent ke III dan sebentar lagi akan Natal. Saya kurang tahu berapa banyak barang yang sudah anda beli untuk keperluan advent natal seperti: pakaian atau sepatu atau kelengkapan lainnya baik itu untuk anda sendiri atau mungkin bagi anak atau keluarga. Perlu anda tahu bahwa sebelum pakaian atau sepatu yang dikemas dan dipasarkan, barang tersebut dahulu lulus dari satu unit kerja yang disebut dengan kendali mutu. Mungkin di berbagai perusahaan namanya berbeda-beda namun spesifik unit kerja yang memeriksa dan meneliti barang yang dihasilkan jangan sampai ada barang yang cacat terjual ke pasar dengan mereka perusahaan. Jika itu ditemukan akan disortir dan tak ikut dipasarkan. Perusahaan-perusahaan besar dan ternama ini sangat ketat, jangan sampai ada barang yang mereka jual dipasar ditemukan bercacat yang mengurangi nama baik perusahaan demikianlah suatu perusahaan menjaga dan memelihara kualitas produksi mereka. Saya yakin anda pasti akan kecewa berat jika barang yang anda beli memiliki cacat. Anda akan segera kembali ke toko untuk menggantikannya.
Sahabat yang baik hati! Jika dalam suatu perusahaan mengawasi kualitas produk mereka lewat uji kendali mutu maka terlebih juga dalam hal iman. Paulus menegaskan agar seluruh jemaat kuat dan menjaga kualitas imannya masing-masing menunggu kedatangan Kristus. Jangan sampai pada saat kedatangan Tuhan mereka ditemukan hidup bercacat. Dalam PL bercacat berkaitan dengan istilah ibadah. Setiap orang Yahudi diwajibkan mempersembahkan korban berupa ternak namun kurban itu harus baik adanya jangan yang bercacat (baca Imamat 22:21).
"tak bercacat pada hari Tuhan" suatu ajakan yang sangat penting agar setiap jemaat menyadari bahwa Tuhan telah menyelamatkan mereka dari dosa. Tuhan telah memperdamaikan hubungan manusia yang rusak terhadap Tuhan, sesama dan alam. Tuhan telah mengembalikan citra manusia yang segambar dengan rupa Allah melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib. Maka dalam mempersiapkan diri menyongsong Tuhan harus kuat dan teguh di dalam iman serta memelihara diri agar tak bercacat sampai kedatangan Kristus
Mungkin sontak kita akan berkata, mungkin aku tidak bercacat di hadapan Tuhan? Tak mungkin kita tak berdosa, maka layakkah kita ikut dalam penantian Kristus ini? Bagi Paulus justru itulah yang kehendak disampaikan bahwa kita adalah orang berdosa, namun Kristus telah menguduskan dan menyucikan kita melalui pengorbananNya di kayu salib. Sebagai manusia kita juga tetap berdosa, hari-hari yang kita lalui selalu bersentuhan dengan dosa. Maka setiap saat kita harus datang kepada Tuhan membawa kata penyesalan dan memohon pengampun. Tuhan mengampuni dan menghapuskan dosa kita agar kita tidak bercacat dihadapan Allah. Sekalipun kita tidak sempurna tetapi telah disempurnakan oleh Kristus. Sekalipun kita tidak layak namun telah dilayakkan Kriatus, sekalipun kita bernoda oleh dosa namun Kristus telah menguduskannya. Oleh penebusan Kristus kita telah dibenarkan dihadapan Allah.
Sahabat yang baik hati! Di minggu advent ini mari jaga kualitas iman kita, tinggal beberapa hari lagi kita akan memasuki advent keempat. Kesempatan masih ada untuk membawa segala noda dan pelanggaran kita.
Mari kita nyanyikan KJ No 35:1
Tercurah darah Tuhanku di bukit Golgata
Yang mau bertobat ditebus
Terhapus dosanya, terhapus dosanya
Yang mau bertobat ditebus
Terhapus dosanya
Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Minggu, 16 Desember 2018
FIRMAN ALLAH KEKAL
*FIRMAN ALLAH KEKAL*
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber, kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 17/12/2018
Lukas 21:33 (TB) Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu."
Luke 21:33 (RSV) Heaven and earth will pass away, but my words will not pass away.
"Langit dan bumi akan berlalu tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu." Kalimat ini disampaikan oleh Tuhan Yesus agar murid-murid berjaga-jaga dan siap sedia menunggu kedatangan Anak Manusia. Dalam konteks ini kedatangan Anak Manusianberkaitan dengan akhir dari segala sesuatu sesuatu.
Dunia dan segala isinya akan berakhir. Jika anda pernah menonton film Harmagedon suatu kisah film yang sangat seru untuk ditonton akan teori ancaman kepunahan dunia ini. Istilah Harmagedon ini adalah kisah yang diangkat dari Alkitab (baca Wahyu 16:16) bahwa dunia ini akan berakhir bukan hanya dari perspektif Alkitab, tetapi dari segi fenomena alam. Fisikawan juga sependapat dengan teori itu. Anda juga masih ingat Stephen Hawking seorang fisikawan yang meninggal tahun 2017, setahun sebelum meninggal dalam Festival sains 2016 pernah menyarakan bahwa manusia harus segera meninggal bumi dan mencari planet lain untuk menyelamatkan diri dari kepunahan. Dalam teorinya akan ada benda langit yang disebut Asteroid akan menabrak bumi dan beberapa teroris lain uang mendesak agar manusia terus melakukan penjelajahan ke planet lain untuk melanjutkan kehidupan. Saran ini seolah menjadi wasiat bagi pegiat sains karena tidak lama setelah itu dia meninggal dunia yakni 2017.
Kita jugabpasti setuju bahwa dunia semakin panas, ini namanya fenomena "global warming". Teori ini dikemukakan oleh Al Gore yang menyerukan perhatian manusia untuk memelihara alam. Dunia diambang kehancuran karena semakin lama suhu bumi semakin panas. Cepat atau lambat pemanasan bumi terus berlangsung. Jika pemanasan bumi tidak diperlambat dengan pemeliharaan linglungan dan gaya hidup unat manusia yang rama lingkungan ini akan mempercepat pemanasan global yang sangat mengancam kelangsungan hidup manusia.
Langit dan bumi akan berakhir! Ini penting baik Alkitab dan juga sains sama-sama yakin dunia ini akan berakhir. Namun apa harus dipersiapkan? Fisikawan menyarankannpergi ke planet lain. Pecintanlingkungan menyarankan pemeliharaan bumi. Itu bagus karwna cintanya akan kelangsungan hidup manusia. Alkitab memberitahukan Firman Tuhanlah andalan kita karena firman Allah yang kekal yang memberikan jaminan kehidupannyang kekal bagi kita. Hal yang paling dekat dengan hidup kita pribadi lepas pribadi, apapun kita di dunia ini semuanya akan berlalu? Bukankah banyak orang yang melupakan hubungan pribadinya dengan Tuhan karena sibuk dalam segala urusannya di dunia ini? Atau bahkan meninggalkan imannya karena demi mengejar dunia ini dan segala kemegahannya. Nata renungan pagi ini mengingatkan langit dan bumi akan berlalu. Hal inilah yang diingatkan oleh Yesus kepada murid-muridNya agar mereka berjaga-jaga dan setia menanti kedatangan Anak Manusia yang akan menghakimi setiap orang. Matius 16:26 (TB) Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
Sahabat yang baik hati! Hanya satu yang kekal yaitu Firman Allah. Langit dan bumi akan berlalu! Mengingatkan kita Dunia ini bukanlah tempat kita yang menetap tetapi hanya tempat sementara. Seperti seorang pendatang atau perantau, datang dan akan pergi seturut dengan perjalanan waktu. Esok lusa kita akan meninggalkannya dan pergi ke tempat lain. Dunia ini bukanlah tempat kita yang mentap. Dunia ini adalah kemah sementara. Kita akan menuju kekekalan yang disediakan oleh Yesus Kristus bagi orang percaya. Maka hal yang harus kita pegang dalam hidup ini adalah percaya kepada Firman Allah yang kekal. Itulah sumber kehidupan kita.
Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber, kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 17/12/2018
Lukas 21:33 (TB) Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu."
Luke 21:33 (RSV) Heaven and earth will pass away, but my words will not pass away.
"Langit dan bumi akan berlalu tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu." Kalimat ini disampaikan oleh Tuhan Yesus agar murid-murid berjaga-jaga dan siap sedia menunggu kedatangan Anak Manusia. Dalam konteks ini kedatangan Anak Manusianberkaitan dengan akhir dari segala sesuatu sesuatu.
Dunia dan segala isinya akan berakhir. Jika anda pernah menonton film Harmagedon suatu kisah film yang sangat seru untuk ditonton akan teori ancaman kepunahan dunia ini. Istilah Harmagedon ini adalah kisah yang diangkat dari Alkitab (baca Wahyu 16:16) bahwa dunia ini akan berakhir bukan hanya dari perspektif Alkitab, tetapi dari segi fenomena alam. Fisikawan juga sependapat dengan teori itu. Anda juga masih ingat Stephen Hawking seorang fisikawan yang meninggal tahun 2017, setahun sebelum meninggal dalam Festival sains 2016 pernah menyarakan bahwa manusia harus segera meninggal bumi dan mencari planet lain untuk menyelamatkan diri dari kepunahan. Dalam teorinya akan ada benda langit yang disebut Asteroid akan menabrak bumi dan beberapa teroris lain uang mendesak agar manusia terus melakukan penjelajahan ke planet lain untuk melanjutkan kehidupan. Saran ini seolah menjadi wasiat bagi pegiat sains karena tidak lama setelah itu dia meninggal dunia yakni 2017.
Kita jugabpasti setuju bahwa dunia semakin panas, ini namanya fenomena "global warming". Teori ini dikemukakan oleh Al Gore yang menyerukan perhatian manusia untuk memelihara alam. Dunia diambang kehancuran karena semakin lama suhu bumi semakin panas. Cepat atau lambat pemanasan bumi terus berlangsung. Jika pemanasan bumi tidak diperlambat dengan pemeliharaan linglungan dan gaya hidup unat manusia yang rama lingkungan ini akan mempercepat pemanasan global yang sangat mengancam kelangsungan hidup manusia.
Langit dan bumi akan berakhir! Ini penting baik Alkitab dan juga sains sama-sama yakin dunia ini akan berakhir. Namun apa harus dipersiapkan? Fisikawan menyarankannpergi ke planet lain. Pecintanlingkungan menyarankan pemeliharaan bumi. Itu bagus karwna cintanya akan kelangsungan hidup manusia. Alkitab memberitahukan Firman Tuhanlah andalan kita karena firman Allah yang kekal yang memberikan jaminan kehidupannyang kekal bagi kita. Hal yang paling dekat dengan hidup kita pribadi lepas pribadi, apapun kita di dunia ini semuanya akan berlalu? Bukankah banyak orang yang melupakan hubungan pribadinya dengan Tuhan karena sibuk dalam segala urusannya di dunia ini? Atau bahkan meninggalkan imannya karena demi mengejar dunia ini dan segala kemegahannya. Nata renungan pagi ini mengingatkan langit dan bumi akan berlalu. Hal inilah yang diingatkan oleh Yesus kepada murid-muridNya agar mereka berjaga-jaga dan setia menanti kedatangan Anak Manusia yang akan menghakimi setiap orang. Matius 16:26 (TB) Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
Sahabat yang baik hati! Hanya satu yang kekal yaitu Firman Allah. Langit dan bumi akan berlalu! Mengingatkan kita Dunia ini bukanlah tempat kita yang menetap tetapi hanya tempat sementara. Seperti seorang pendatang atau perantau, datang dan akan pergi seturut dengan perjalanan waktu. Esok lusa kita akan meninggalkannya dan pergi ke tempat lain. Dunia ini bukanlah tempat kita yang mentap. Dunia ini adalah kemah sementara. Kita akan menuju kekekalan yang disediakan oleh Yesus Kristus bagi orang percaya. Maka hal yang harus kita pegang dalam hidup ini adalah percaya kepada Firman Allah yang kekal. Itulah sumber kehidupan kita.
Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Sabtu, 15 Desember 2018
PERTOBATAN DAN JANJI PENGAMPUNAN
Kotbah Minggu Advent III 16 Des 2018
Nas: Hosea 14:2-9
*PERTOBATAN DAN JANJI PENGAMPUNAN*
Selamat Advent dan Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini merupakan seruan pertobatan dari nabi Hosea kepada umat Israel. Perlu kita ketahui ada dua nama Hosea dalam PL orang yang berbeda. Pertama adalah nabi Hosea sendiri (1:1), kedua adalah raja terakhir memerintah di Israel Utara ( 2 Raj 15:30), setelah itu Israel utara akhirnya ditahlukkan oleh Assyur dan menjadi jajahan Assyur (2 Taj 17:1dyb). Kehancuran Israel dibawah Assyur sangat dalam hingga membuat Israel Utara tak beridentitas. Sisa-sisa Israel Utara ini yang kemudian kita kenal dengan Samaria dalam PB. Suatu komunitas yang dianggap percampuran agama atau synkritis. Hosea dalam kitab ini adalah seorang nabi yang melawan keras pelanggaran Israel. Pelanggaran itu diibaratkan sebagai perbuatan pelacuran. Dampak pelacuran akan merusak seluruh rumah tangga, tiada berkat dan harmony Demikian umat Israel yang telah melacurkan diri berbalik dari Allah dan percaya kepada ilah lain. Dampak dari semua itu adalah kehancuran dan tiada masa depan.
*01. Kejinya Pelanggaran Ibarat Pelacuran*
Hidup Nabi Hosea menggambar kehidupan Israel yang telah meninggalkan Allah. Hosea mengambil Gomer sebagai isterinya, seorang perempuan sundal. Anak pertama disebut Yizreel, anak kedua Lo Ruhama berarti aku tidak mengasihi engkau lagi kemudian lahir anak ketiga diberi nama Lo Amy, engkau tidak umat-Ku lagi dan Aku bukanlah Allahmu. Keluarga ini benar menggambar kehidupan Umat Allah yang telah meninggalkan Tuhan. Isterinya Gomer seorang pelacur adalah kiasan bangsa Israel yang telah berbalik dari Tuhan kepada baal dan ilah-ilah mereka. Anak pertama Yizreel menggambarkan Israel raya yang berakhir setelah pecahnya kerajaan Israel menjadi dua: Yehuda (Selatan) dan Samaria (Israel Utara). Lo Ruhama, nama ini muncul karena Samaria telah meninggalkan Tuhan, meninggalkan Bait Allah Yerusalem sebagai pusat Ibadah namun masih ada Yehuda yang tersisa yang disebut umat Allah. Namun Yehuda juga tidak bertahan dan meninggalkan Tuhan. Yehuda Harapan satu-satunya juga telah putus sehingga sehingga muncul ungkapan Lo Amy, engkau bukan umatKu lagi dan Aku bukan Allahmu.
Adakah masa depan bagi Israel? Jika mereka melanjutkan pelacuran tersebut hanya tinggal menunggu hukuman. Satu-satunya jalan meliburkan mereka dari murka yang meluap-lupa adalah pertobatan. Jika dalam keluarga dosa perselingkuhan tak dapat ditolerir dan diampuni, karena itu merupakan pelanggaran paling hina dan dosa yang tak termaafkan karena sungguh tak bermoral. Dalamnhal ini Hosea memberikan jaminan bahwa Tuhan berkenan mengampuni. Tuhan menunggu mereka berbalik. Jangan malu meminta maaf dan mengakui dosa, datang dan kembalilah Tuhan berkenan merangkul umatNya dengan penuhnkasih sayang. Hanya itulah satu-satunya masa depan yang tersedia bagi Israel yang telah terlanjur jauh melacurkan diri dan berbalik dari Allah. Hosea 14:4 (TB) (14-5) Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka.
*02. Meraih Masa Depan Dengan Pertobatan dan Mengakhiri Segala Pelanggaran.*
Sejak pecahnya Israel menjadi dua kerajaan, Kerajaan Israel Utara merupakan catatan buruk dalam sejarah umat Allah. Lahir dari pemberontakan dan raja-raja yang memerintah saling sikut dan kudeta. Di Israel Utara kita mengenal raja Ahab dan isterinya yang terkenal sangat jahat yakni Isebel. Pelanggaran yang dikritik habis Hosea pada masa pemerintahan Yerobeam II, Dia seorang raja yang melakukan apa yang jahat di mata Tuhan ( 2 Raja 14:23-24), pelanggaran Taurat, kepercayaan pada baal dan membuat mezbah-mezbah bagi ilah lain. Di masyarakat terjadi ketidak adilan. Hosea 14:1 (TB) (14-2) Bertobatlah, hai Israel, kepada TUHAN, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu.
Melanjutkan pelanggaran sama saja dengan menunggu bell kematian (13:14), sumber kehidupan akan semakin kering dan harta milik mereka akan menjadi rampasan bangsa asing.
Pemberontakan Samaria akan menewaskan mereka sendiri oleh pedang (13:15 dan 14:1). Itulah hukuman yang akan menimpa mereka. Akankah hidup suram demikian dilanjutkan? Menurut nabi Hosea masih ada peluang bagi umat Allag dan peluang itu harus menghentikan segala pelanggaran datang kepada Tuhan dengan penyesalan sebagaimana dikemukakan pada nas berikut. Hosea 14:2 (TB) (14-3)""Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.
Penyesalan selalu datang terlambat, demikian ungkapan yang sering muncul dalam realitas kehidupan ini. Kalaupun datang terlambat, lebih baik dari pada tidak sama sekali akan kehilangan segala-galanya dan penyesalan yang tak terkatakan. Hosea mendorong umat agar bertobat dan berbalik kepada Allah. Memohon pengampunan atas noda dan khilaf. Hanya satu jalan yang dapat selamat dsei puing kehancuran ini, yaitu memohon pengampunan . Tuhan maha baik, panjang sabar dan penuh belas kasihan, tak dibalaskan kesalahan kita sertimpal dengan perbuatan kita, seperti Bapa sayang sama anak-anaknya, demikianlah Allah sayang sama umatNya. Dia menunggu, kapan anak-anaknya kembali dan mereka akan bahagia dalam rangkulan kasih sayangNya.
*03. Buah Pertobatan: melanjutkan kehidupan*
Apakah yang Tuhan perbuat bagi umatNya yang mau meninggalkan dosa dan pelanggarannya. Jika kita baca ayat 5-10 semuanya menggambarkan kehidupan. Jika murka Allah digambarkan seperti api yang menyala-nyala dan siap menghanguskan apa saja. Dengan pertobatan akan merubah segalanya. Ada beberapa gambaran yang dilukiskan dalam syair-syair berikut:
a. Allah itu hadir sebagai embun penyejuk dan memberikan pertumbuhan bagi tanaman (ayat 6). Menurut penelitian, tetesan embun di Pagi hari sangat menyuburkan tanaman. Itulah sebabnya di daerah dingin tanaman sayuran sangat subur. Ayat 5 ini menggambarkan kelembutan, kesejukan dan kebaikan Allah yang akan memberikan kehidupan bagi umatNya yang bertobat
b. Tuhan akan menumbuhkan mereka seperti Pohon Zaitun. Zaitun adalah simbol kemegahan, pohonnya yang tinggi menjulang tanpa tanding. Kayunya yang sangat bagus, mahal dan bernilai tinggi. Minyaknya yang harum semerbak menggambarkan nama yang harum buat sekeliling. Demikian hidup orang yang bertobat. Tuhan akan memberkatinya seperti pohon Zaitun
c. Tumbuh seperti gandum dan berkembang seperti pohon anggur.
Gandum dan anggur adalah dua jenis tanaman yang memberikan kebutuhan pokok di daerah Timur Tengah. Lumbung yang penuh gandum pertanda kemakmuran dan jauh dari kelaparan. Gandum sering melambangkan kemakmuran (Band Mazmur 81:17; 147:14). Demikian dengan anggur, buah kesayangan setiap orang. Banyak makna yang digambarkan oleh Alkitab, semuanya itu merujuk kepada kehidupan yang diberkati. Yesus sendiri mengatakan Akulah pokok anggur yang benar, kamu adalah rantingnya (Yoh 15:5). Menggambarkan hubungan yang tak terpisahkan dengan Tuhan dan hanya di dalam Tuhan kita bisa hidup dan menghasilkan buah.
Sahabat yang baik hati di Advent III ini kita diingatkan tidak ada gunannya hidup dalam pelanggaran, hanya menunggu hukuman dan lonceng kematian. Tetapi orang-orang mau berbalik, menghentikan segala pelanggaran dan dosanya akan tertata dengan baik. Tuhan sendiri yang memberikan kehidupan yang baik. Sungguh indahnya hidup dalam pertobatan: dilindungi, dihargai dan diberkati Tuhan.
Bertobatlah dan berbaliklah dari jalan kita yang tersesat Tuhan sudah menunggu dan hendak memberkati kita.
Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Nas: Hosea 14:2-9
*PERTOBATAN DAN JANJI PENGAMPUNAN*
Selamat Advent dan Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini merupakan seruan pertobatan dari nabi Hosea kepada umat Israel. Perlu kita ketahui ada dua nama Hosea dalam PL orang yang berbeda. Pertama adalah nabi Hosea sendiri (1:1), kedua adalah raja terakhir memerintah di Israel Utara ( 2 Raj 15:30), setelah itu Israel utara akhirnya ditahlukkan oleh Assyur dan menjadi jajahan Assyur (2 Taj 17:1dyb). Kehancuran Israel dibawah Assyur sangat dalam hingga membuat Israel Utara tak beridentitas. Sisa-sisa Israel Utara ini yang kemudian kita kenal dengan Samaria dalam PB. Suatu komunitas yang dianggap percampuran agama atau synkritis. Hosea dalam kitab ini adalah seorang nabi yang melawan keras pelanggaran Israel. Pelanggaran itu diibaratkan sebagai perbuatan pelacuran. Dampak pelacuran akan merusak seluruh rumah tangga, tiada berkat dan harmony Demikian umat Israel yang telah melacurkan diri berbalik dari Allah dan percaya kepada ilah lain. Dampak dari semua itu adalah kehancuran dan tiada masa depan.
*01. Kejinya Pelanggaran Ibarat Pelacuran*
Hidup Nabi Hosea menggambar kehidupan Israel yang telah meninggalkan Allah. Hosea mengambil Gomer sebagai isterinya, seorang perempuan sundal. Anak pertama disebut Yizreel, anak kedua Lo Ruhama berarti aku tidak mengasihi engkau lagi kemudian lahir anak ketiga diberi nama Lo Amy, engkau tidak umat-Ku lagi dan Aku bukanlah Allahmu. Keluarga ini benar menggambar kehidupan Umat Allah yang telah meninggalkan Tuhan. Isterinya Gomer seorang pelacur adalah kiasan bangsa Israel yang telah berbalik dari Tuhan kepada baal dan ilah-ilah mereka. Anak pertama Yizreel menggambarkan Israel raya yang berakhir setelah pecahnya kerajaan Israel menjadi dua: Yehuda (Selatan) dan Samaria (Israel Utara). Lo Ruhama, nama ini muncul karena Samaria telah meninggalkan Tuhan, meninggalkan Bait Allah Yerusalem sebagai pusat Ibadah namun masih ada Yehuda yang tersisa yang disebut umat Allah. Namun Yehuda juga tidak bertahan dan meninggalkan Tuhan. Yehuda Harapan satu-satunya juga telah putus sehingga sehingga muncul ungkapan Lo Amy, engkau bukan umatKu lagi dan Aku bukan Allahmu.
Adakah masa depan bagi Israel? Jika mereka melanjutkan pelacuran tersebut hanya tinggal menunggu hukuman. Satu-satunya jalan meliburkan mereka dari murka yang meluap-lupa adalah pertobatan. Jika dalam keluarga dosa perselingkuhan tak dapat ditolerir dan diampuni, karena itu merupakan pelanggaran paling hina dan dosa yang tak termaafkan karena sungguh tak bermoral. Dalamnhal ini Hosea memberikan jaminan bahwa Tuhan berkenan mengampuni. Tuhan menunggu mereka berbalik. Jangan malu meminta maaf dan mengakui dosa, datang dan kembalilah Tuhan berkenan merangkul umatNya dengan penuhnkasih sayang. Hanya itulah satu-satunya masa depan yang tersedia bagi Israel yang telah terlanjur jauh melacurkan diri dan berbalik dari Allah. Hosea 14:4 (TB) (14-5) Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka.
*02. Meraih Masa Depan Dengan Pertobatan dan Mengakhiri Segala Pelanggaran.*
Sejak pecahnya Israel menjadi dua kerajaan, Kerajaan Israel Utara merupakan catatan buruk dalam sejarah umat Allah. Lahir dari pemberontakan dan raja-raja yang memerintah saling sikut dan kudeta. Di Israel Utara kita mengenal raja Ahab dan isterinya yang terkenal sangat jahat yakni Isebel. Pelanggaran yang dikritik habis Hosea pada masa pemerintahan Yerobeam II, Dia seorang raja yang melakukan apa yang jahat di mata Tuhan ( 2 Raja 14:23-24), pelanggaran Taurat, kepercayaan pada baal dan membuat mezbah-mezbah bagi ilah lain. Di masyarakat terjadi ketidak adilan. Hosea 14:1 (TB) (14-2) Bertobatlah, hai Israel, kepada TUHAN, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu.
Melanjutkan pelanggaran sama saja dengan menunggu bell kematian (13:14), sumber kehidupan akan semakin kering dan harta milik mereka akan menjadi rampasan bangsa asing.
Pemberontakan Samaria akan menewaskan mereka sendiri oleh pedang (13:15 dan 14:1). Itulah hukuman yang akan menimpa mereka. Akankah hidup suram demikian dilanjutkan? Menurut nabi Hosea masih ada peluang bagi umat Allag dan peluang itu harus menghentikan segala pelanggaran datang kepada Tuhan dengan penyesalan sebagaimana dikemukakan pada nas berikut. Hosea 14:2 (TB) (14-3)""Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.
Penyesalan selalu datang terlambat, demikian ungkapan yang sering muncul dalam realitas kehidupan ini. Kalaupun datang terlambat, lebih baik dari pada tidak sama sekali akan kehilangan segala-galanya dan penyesalan yang tak terkatakan. Hosea mendorong umat agar bertobat dan berbalik kepada Allah. Memohon pengampunan atas noda dan khilaf. Hanya satu jalan yang dapat selamat dsei puing kehancuran ini, yaitu memohon pengampunan . Tuhan maha baik, panjang sabar dan penuh belas kasihan, tak dibalaskan kesalahan kita sertimpal dengan perbuatan kita, seperti Bapa sayang sama anak-anaknya, demikianlah Allah sayang sama umatNya. Dia menunggu, kapan anak-anaknya kembali dan mereka akan bahagia dalam rangkulan kasih sayangNya.
*03. Buah Pertobatan: melanjutkan kehidupan*
Apakah yang Tuhan perbuat bagi umatNya yang mau meninggalkan dosa dan pelanggarannya. Jika kita baca ayat 5-10 semuanya menggambarkan kehidupan. Jika murka Allah digambarkan seperti api yang menyala-nyala dan siap menghanguskan apa saja. Dengan pertobatan akan merubah segalanya. Ada beberapa gambaran yang dilukiskan dalam syair-syair berikut:
a. Allah itu hadir sebagai embun penyejuk dan memberikan pertumbuhan bagi tanaman (ayat 6). Menurut penelitian, tetesan embun di Pagi hari sangat menyuburkan tanaman. Itulah sebabnya di daerah dingin tanaman sayuran sangat subur. Ayat 5 ini menggambarkan kelembutan, kesejukan dan kebaikan Allah yang akan memberikan kehidupan bagi umatNya yang bertobat
b. Tuhan akan menumbuhkan mereka seperti Pohon Zaitun. Zaitun adalah simbol kemegahan, pohonnya yang tinggi menjulang tanpa tanding. Kayunya yang sangat bagus, mahal dan bernilai tinggi. Minyaknya yang harum semerbak menggambarkan nama yang harum buat sekeliling. Demikian hidup orang yang bertobat. Tuhan akan memberkatinya seperti pohon Zaitun
c. Tumbuh seperti gandum dan berkembang seperti pohon anggur.
Gandum dan anggur adalah dua jenis tanaman yang memberikan kebutuhan pokok di daerah Timur Tengah. Lumbung yang penuh gandum pertanda kemakmuran dan jauh dari kelaparan. Gandum sering melambangkan kemakmuran (Band Mazmur 81:17; 147:14). Demikian dengan anggur, buah kesayangan setiap orang. Banyak makna yang digambarkan oleh Alkitab, semuanya itu merujuk kepada kehidupan yang diberkati. Yesus sendiri mengatakan Akulah pokok anggur yang benar, kamu adalah rantingnya (Yoh 15:5). Menggambarkan hubungan yang tak terpisahkan dengan Tuhan dan hanya di dalam Tuhan kita bisa hidup dan menghasilkan buah.
Sahabat yang baik hati di Advent III ini kita diingatkan tidak ada gunannya hidup dalam pelanggaran, hanya menunggu hukuman dan lonceng kematian. Tetapi orang-orang mau berbalik, menghentikan segala pelanggaran dan dosanya akan tertata dengan baik. Tuhan sendiri yang memberikan kehidupan yang baik. Sungguh indahnya hidup dalam pertobatan: dilindungi, dihargai dan diberkati Tuhan.
Bertobatlah dan berbaliklah dari jalan kita yang tersesat Tuhan sudah menunggu dan hendak memberkati kita.
Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Jumat, 14 Desember 2018
TETAP BERTAHAN
*TETAP BERTAHAN*
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita dalam bekerja. Sabtu, 15/12/2018
Lukas 21:19 (TB) Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu."
Luke 21:19 (RSV) By your endurance you will gain your lives.
"Start well, processing well and finished well." Suatu ungkapan dalam dunia pekerjaan agar ada perencanaan yang baik dalam mengelola pekerjaan. Hal ini mengingatkan jika kita memulai dengan baik, berproses dengan baik, kita yakin dan percaya Tuhan akan berkeja sehingga pekerjaan kita akan berakhir dengan baik pula. Jangan harap memulai pekerjaan tanpa perencanaan baik akan menghasilkan buah yang baik. Memang ada saja unsur lucky dalam hidup ini, namun itu satu dari sekian banyak peluang. Bahkan harus kita ingat perencanaan yang baik saja belum tentu mendapatkab hasil baik ada saja situasi yang kadang diluar perkiraan kita. Nasihat di atas mengingatkan kita agar setiap melakukan pekerjaan mari memulai dengan baik, kita kawal prosesnya dengan baik dan kita akan merayakannya hasil baik pula. Mungkin di saat pertengahan Desember ini, anda sudah mulai merasakannya; ada yang harus lembur, kesana kemari dan seolah menyesali kenapa ngak dari dulu dicicil pekerjaan banyak ini? Atau juga ada yang harus terpaksa anda pilih prioritas karena di bulan Desember ini semua pekerjaan menumpuk dan menuntut tuntas selesai. Tetaplah jaga kesehatan, jika ada pengalaman seperti itu di tahun ini, sekaligus juga peringatan bagaimana kalau tahun depan segala sesuatu kita rencanakan dengan baik dan kita kawal dengan baik dan diakhir pun kita menikmati hasil dengan baik pula.
Dalam hal ini Yesus mengajarkan kepada murid-muridNya. Sebelum naik ke Sorga Yesus berpesan agar bertahan sampai akhir. Yesus telah memulai dengan baik memanggil dan menetapkan mereka menjadi murid, Yesus telah memproses dan membentuk mereka menjadi murid melalui pengajaran dan pembekalan mereka, serta mengutus mereka dalam melakukan pelayanan. Yesus berpesan menjadi murid harus mau menderita, mengikut Yesus dan memikul salib. Tugas ini berat, ditambah lagi tantangan dari dunia yang menolak kehadiran Injil. Bagaimana pun harus bertahan agar mereka memperoleh hasil, yaitu mahkota kehidupan yang kekal. "Hendaklah kamu setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan." (Wahyu 2:20)
"No pain no gain" atau tiada mahkota tanpa penderitaan. Kualitas seseorang dibuktikan pada kesetiaan dan ulet menjalani kesusahan dan penderitaan. Mengubah situasi yang carut marut menjadi tertata dengan baik. Itu berlaku dalam segala bidang kehidupan: pada pekerjaan, keluarga dan iman. Ada saja orang bersikap pragmatis dan oportunis, hanya ingin ikut ambil bahagian ketika senang dan bahagia namun tak mau ikut ambil beban. Dalam leadership, sikap seperti ini sangat susah diandalkan karena hanya ingin mengambil keuntungan. Dalam hal hidup keluarga, ada saja tipe seseorang yang tidak tahan menderita, ketika hal buruk menimpa keluarga, tak sanggup hidup menderita. Tidak sedikit masalah keluarga terjadi karena masalah ekonomi keluarga. Nas ini menegaskan bertahan dan setia.
Sahabat yang baik hati! Nas renungan pagi ini mengingatkan kita dalam hal iman kita harus setia dan bertahan karena dengan demikian kita akan hidup. Jangan kalah oleh tantangan dan jangan ingkar karena godaan semuanya adalah ujian menunggu kesudahan. Setialah dan bertahanlah kala suka duka, kala tertawa dan menjerit kesakitan, kala untung dan malang. Kita tidak tahu di balik duka Tuhan sediakan sukacita. Tuhan akan datang memahkotai orang yang bertahan dengan kehidupan kekal.
Berpengharapan yang teguh buah dari iman. Nas ini pesan Yesus bagi kita bulan Desember ini dalam segala hal kita harus setia dan bertahan hidup sampai akhirnya. Hanya orang yang bertahan sampai pada akhirnya akan memperoleh kehidupan.
Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita dalam bekerja. Sabtu, 15/12/2018
Lukas 21:19 (TB) Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu."
Luke 21:19 (RSV) By your endurance you will gain your lives.
"Start well, processing well and finished well." Suatu ungkapan dalam dunia pekerjaan agar ada perencanaan yang baik dalam mengelola pekerjaan. Hal ini mengingatkan jika kita memulai dengan baik, berproses dengan baik, kita yakin dan percaya Tuhan akan berkeja sehingga pekerjaan kita akan berakhir dengan baik pula. Jangan harap memulai pekerjaan tanpa perencanaan baik akan menghasilkan buah yang baik. Memang ada saja unsur lucky dalam hidup ini, namun itu satu dari sekian banyak peluang. Bahkan harus kita ingat perencanaan yang baik saja belum tentu mendapatkab hasil baik ada saja situasi yang kadang diluar perkiraan kita. Nasihat di atas mengingatkan kita agar setiap melakukan pekerjaan mari memulai dengan baik, kita kawal prosesnya dengan baik dan kita akan merayakannya hasil baik pula. Mungkin di saat pertengahan Desember ini, anda sudah mulai merasakannya; ada yang harus lembur, kesana kemari dan seolah menyesali kenapa ngak dari dulu dicicil pekerjaan banyak ini? Atau juga ada yang harus terpaksa anda pilih prioritas karena di bulan Desember ini semua pekerjaan menumpuk dan menuntut tuntas selesai. Tetaplah jaga kesehatan, jika ada pengalaman seperti itu di tahun ini, sekaligus juga peringatan bagaimana kalau tahun depan segala sesuatu kita rencanakan dengan baik dan kita kawal dengan baik dan diakhir pun kita menikmati hasil dengan baik pula.
Dalam hal ini Yesus mengajarkan kepada murid-muridNya. Sebelum naik ke Sorga Yesus berpesan agar bertahan sampai akhir. Yesus telah memulai dengan baik memanggil dan menetapkan mereka menjadi murid, Yesus telah memproses dan membentuk mereka menjadi murid melalui pengajaran dan pembekalan mereka, serta mengutus mereka dalam melakukan pelayanan. Yesus berpesan menjadi murid harus mau menderita, mengikut Yesus dan memikul salib. Tugas ini berat, ditambah lagi tantangan dari dunia yang menolak kehadiran Injil. Bagaimana pun harus bertahan agar mereka memperoleh hasil, yaitu mahkota kehidupan yang kekal. "Hendaklah kamu setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan." (Wahyu 2:20)
"No pain no gain" atau tiada mahkota tanpa penderitaan. Kualitas seseorang dibuktikan pada kesetiaan dan ulet menjalani kesusahan dan penderitaan. Mengubah situasi yang carut marut menjadi tertata dengan baik. Itu berlaku dalam segala bidang kehidupan: pada pekerjaan, keluarga dan iman. Ada saja orang bersikap pragmatis dan oportunis, hanya ingin ikut ambil bahagian ketika senang dan bahagia namun tak mau ikut ambil beban. Dalam leadership, sikap seperti ini sangat susah diandalkan karena hanya ingin mengambil keuntungan. Dalam hal hidup keluarga, ada saja tipe seseorang yang tidak tahan menderita, ketika hal buruk menimpa keluarga, tak sanggup hidup menderita. Tidak sedikit masalah keluarga terjadi karena masalah ekonomi keluarga. Nas ini menegaskan bertahan dan setia.
Sahabat yang baik hati! Nas renungan pagi ini mengingatkan kita dalam hal iman kita harus setia dan bertahan karena dengan demikian kita akan hidup. Jangan kalah oleh tantangan dan jangan ingkar karena godaan semuanya adalah ujian menunggu kesudahan. Setialah dan bertahanlah kala suka duka, kala tertawa dan menjerit kesakitan, kala untung dan malang. Kita tidak tahu di balik duka Tuhan sediakan sukacita. Tuhan akan datang memahkotai orang yang bertahan dengan kehidupan kekal.
Berpengharapan yang teguh buah dari iman. Nas ini pesan Yesus bagi kita bulan Desember ini dalam segala hal kita harus setia dan bertahan hidup sampai akhirnya. Hanya orang yang bertahan sampai pada akhirnya akan memperoleh kehidupan.
Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Kamis, 13 Desember 2018
HOSANA BAGI ANAK DAUD
HOSANA BAGI ANAK DAUD
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 14/12/2018.
Matius 21:9 (TB) Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya: "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!"
Matthew 21:9 (RSV) And the crowds that went before him and that followed him shouted, "Hosanna to the Son of David! Blessed is he who comes in the name of the Lord! Hosanna in the highest!"
"Hosana" dapat kita terjemahkan dengan: "selamatkanlah kami". Suatu doa dan harapan yang disampaikan oleh umat Israel yang sedang menantikan Mesias atau Yuruselamat (Yesua, Yesus). Hosana juga bisa berarti berkat agar setiap orang diberkati. Jadi kata hosana ini berkaitan dengan pengharapan mesianis ("masiah" yang diurapi) akan datang menyelamatkan Israel. Dalam mazmur kata hosana dioakai pada Mazmur 118:25 (TB) Ya TUHAN, berilah kiranya keselamatan! Ya TUHAN, berilah kiranya kemujuran!
Dalam Perjanjian Baru, kata hosana ini pada masa palmarum. Di mana orang banyak mengeluelukan Yesus yang datang memasuki Yerusalem. Sebelumnya kabar Yesus telah tersiar ke mana-mana. Yesus mengajar, berkotbah, melayani dan menyembuhkan banyak orang. Kehadiran Yesus sangat menyejukkan dan membuka harapan bagi orang Israel. Seorang yang melebihi Elia telah hadir, dia memiliki kuasa bahkan membangkitkan orang mati. Pelayanan Yesus dimulai dari Galilea, Kapernaum, sekitar Yudea, pernah ke Gadara dan Samaria dan Ia hendak ke Yerusalem. Yerusalem adalah pusat kekuasaan dan pusat peribadaha zaman Daud. Memasuki Yerusalem, Yesus naik di atas keledai dan seluruh umat itu berseru: Hosana sambil meletakkan palma (mare-mare) di jalan yang akan dilintasi oleh Yesus. (Baca Markus 11:9-11). Sambutan mereka seperti menyambut raja yang memasuki pintu gerbang suatu kota dan berduka kita karena raja mereka datang.
Peristiwa ini spontan, bukan dikarang-karang apalagi direkayasa. Orang beramai-ramai meletakkan daun hijau atau palma sambil berseru: Hosana!. Peristiwa ini sebenarnya mau menunjukkan bahwa mereka menyambut kehadiran Yesus sebagai Mesias, pemenuhan janji Allah untuk menyelamatkan Israel. Kini kedatanganNya ke Yerusalem akan memenuhi harapan mereka. Seruan Hosana ini suatu bukti yang meyakinkan mereka bahwa Yesus adalah Mesias yang membebaskan umatNya. Namun sangat disayangkan orang banyak menginginkan Yesus akan menjadi raja yang membebaskan Israel dari penindasan Romawi.
Dengan naik keledai Yesus bukanlah Mesias politis atau membawa kemerdekaan politik, namun Yesus adalah Raja Damai. Yesus bukan berkuasa dan memerintah seperti raja dunia ini. Yesus datang membebaskan manusia dari dosa dan maut. Yesus menyelamatkan manusia dari segala akar kejahatan yaitu dosa dan kematian. Penindasan Romawi adalah suatu bentuk dari dosa, Yesus hadir bukan menyelesaikan salah dari dari dosa namun menebus manusia dari keberadaan berdosa itu sendiri. Yesus hadir bukanlah mau memasuki pusat kekuasaan Romawi, tetapi Yesus menerobos kuasa dosa dengan kematianNya di kayu salib agar kasih karunia Allah berkuasa atas manusia. Itulah sebabnya Yesus menuju Golgata, bukan ke kota Roma. Kehadiran Yesus adalah mengokohkan Kerajaan Allah di dunia ini.
Kekecewaan orang banyak akan kehadiran Yesus sebagai Mesias diatas keledai mengubah pikiran mereka. Semua menyerukan Hosana, namun berubah menjadi: salibkan Dia! Itulah pribadi manusia yang dapat berubah kalau keinginannya tak terpenuhi. Benar jika kepentingan terpenuhi, serba salah jika tak sesuai harapan. Yesus hadir demi kebenaran dan kehendak Allah.
Kini kita diajak menyerukan Hosana. Sekali hosana tetap hosana. Kristus telah datang menyelamatkan dan memberkati kita. Terpujilah Dia yang datang dalam segala keagungan dan kemuliaan.
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 14/12/2018.
Matius 21:9 (TB) Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya: "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!"
Matthew 21:9 (RSV) And the crowds that went before him and that followed him shouted, "Hosanna to the Son of David! Blessed is he who comes in the name of the Lord! Hosanna in the highest!"
"Hosana" dapat kita terjemahkan dengan: "selamatkanlah kami". Suatu doa dan harapan yang disampaikan oleh umat Israel yang sedang menantikan Mesias atau Yuruselamat (Yesua, Yesus). Hosana juga bisa berarti berkat agar setiap orang diberkati. Jadi kata hosana ini berkaitan dengan pengharapan mesianis ("masiah" yang diurapi) akan datang menyelamatkan Israel. Dalam mazmur kata hosana dioakai pada Mazmur 118:25 (TB) Ya TUHAN, berilah kiranya keselamatan! Ya TUHAN, berilah kiranya kemujuran!
Dalam Perjanjian Baru, kata hosana ini pada masa palmarum. Di mana orang banyak mengeluelukan Yesus yang datang memasuki Yerusalem. Sebelumnya kabar Yesus telah tersiar ke mana-mana. Yesus mengajar, berkotbah, melayani dan menyembuhkan banyak orang. Kehadiran Yesus sangat menyejukkan dan membuka harapan bagi orang Israel. Seorang yang melebihi Elia telah hadir, dia memiliki kuasa bahkan membangkitkan orang mati. Pelayanan Yesus dimulai dari Galilea, Kapernaum, sekitar Yudea, pernah ke Gadara dan Samaria dan Ia hendak ke Yerusalem. Yerusalem adalah pusat kekuasaan dan pusat peribadaha zaman Daud. Memasuki Yerusalem, Yesus naik di atas keledai dan seluruh umat itu berseru: Hosana sambil meletakkan palma (mare-mare) di jalan yang akan dilintasi oleh Yesus. (Baca Markus 11:9-11). Sambutan mereka seperti menyambut raja yang memasuki pintu gerbang suatu kota dan berduka kita karena raja mereka datang.
Peristiwa ini spontan, bukan dikarang-karang apalagi direkayasa. Orang beramai-ramai meletakkan daun hijau atau palma sambil berseru: Hosana!. Peristiwa ini sebenarnya mau menunjukkan bahwa mereka menyambut kehadiran Yesus sebagai Mesias, pemenuhan janji Allah untuk menyelamatkan Israel. Kini kedatanganNya ke Yerusalem akan memenuhi harapan mereka. Seruan Hosana ini suatu bukti yang meyakinkan mereka bahwa Yesus adalah Mesias yang membebaskan umatNya. Namun sangat disayangkan orang banyak menginginkan Yesus akan menjadi raja yang membebaskan Israel dari penindasan Romawi.
Dengan naik keledai Yesus bukanlah Mesias politis atau membawa kemerdekaan politik, namun Yesus adalah Raja Damai. Yesus bukan berkuasa dan memerintah seperti raja dunia ini. Yesus datang membebaskan manusia dari dosa dan maut. Yesus menyelamatkan manusia dari segala akar kejahatan yaitu dosa dan kematian. Penindasan Romawi adalah suatu bentuk dari dosa, Yesus hadir bukan menyelesaikan salah dari dari dosa namun menebus manusia dari keberadaan berdosa itu sendiri. Yesus hadir bukanlah mau memasuki pusat kekuasaan Romawi, tetapi Yesus menerobos kuasa dosa dengan kematianNya di kayu salib agar kasih karunia Allah berkuasa atas manusia. Itulah sebabnya Yesus menuju Golgata, bukan ke kota Roma. Kehadiran Yesus adalah mengokohkan Kerajaan Allah di dunia ini.
Kekecewaan orang banyak akan kehadiran Yesus sebagai Mesias diatas keledai mengubah pikiran mereka. Semua menyerukan Hosana, namun berubah menjadi: salibkan Dia! Itulah pribadi manusia yang dapat berubah kalau keinginannya tak terpenuhi. Benar jika kepentingan terpenuhi, serba salah jika tak sesuai harapan. Yesus hadir demi kebenaran dan kehendak Allah.
Kini kita diajak menyerukan Hosana. Sekali hosana tetap hosana. Kristus telah datang menyelamatkan dan memberkati kita. Terpujilah Dia yang datang dalam segala keagungan dan kemuliaan.
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Rabu, 12 Desember 2018
PULANG DENGAN SUKACITA
*PULANG DENGAN SUKACITA*
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 13/12/2018
Yesaya 35:10 (TB) dan orang-orang yang dibebaskan TUHAN akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.
Isaiah 35:10 (RSV) And the ransomed of the LORD shall return, and come to Zion with singing; everlasting joy shall be upon their heads; they shall obtain joy and gladness, and sorrow and sighing shall flee away.
Setiap memasuki bulan Desember seperti saat ini ada kerinduan tersendiri bagi orang Batak. Orang tua yang tinggal di Bona Pasogit (kampung halaman) pasti rindu dan berharap anak-anak dan cucu bisa kumpul bersama merayakan natal dan tahun baru. Kerinduan itu juga dirasakan oleh setiap orang Batak di Perantauan. Jika ada waktu dan kesempatan pasti akan pulang, memuaskan rindu atas kampung halaman, mengingat masa kecil, memori indah dan segala apa yang telah terekam di dalam alam sadar dan dibawah alam sadar.
Kerinduan orang Batak pulang ke kampung halaman digubah dalam betuk lagu yang indah: O Tano Batak, lagu ini mengisahkan begitu rindunya seorang Batak ke Bonapasogit. Karat orang meradang rindu lebih dari itu kerinduan orang Batak pulang ke kampung. Bahkan lebihbdlaam disebut senagai "Sambulo". Sambulo artinya tujuan akhir dari segala perjalanan hidup di dunia ini. Seperti perahu yang berlayar menuju pelabuhan. Demikianlah seluruh perjalanan hidup ini akan berlabuh. Kerinduan ke Bona Pasogit dibuktikan dengan banyak pesan orang di perantauan, kelak jika dia meninggal jasadnya dibawa ke Bona Pasogit.
Jika orang Batak rindu pulang ke Bona Pasogit, maka lebih lagi Bangsa Israel. Mereka setiap tahun diwajibkan pulang dan berziarah ke Yerusalem merayakan Paskah. Yerusalem atas seeing juga disebut dengan Sion bagi mereka adalah kota Tuhan makanya disebut kota suci, Sion adalah kota yang dibangun Daud menyatukan keduabelas suku Israel. Yerusalem adalah pusat Ibadah, Yerusalem adalah pusat pemerintahan. Kanaan adalah Bonapasogit mereka, tanah yang dijanjikan oleh Allah sejak leluhur Abraham, Ishak dan Yakub. Kanaan adalah tempat yang disediakan Allah untuk umatNya. Di luar dari itu bagi mereka adalah tanah perantauan sementara.
Pemahaman tentang Bona Pasogit seperti itu dapat kita bayangkan bagaimana meradangnya kerinduan mereka ke Sion, terlebih ketika mereka berada dalam pembuangan sebagainorang asing. Sudah terasing tapi juga menjadi pekerja paksa yang ditindas oleh Babelonia. Di pembuangan Babel inilah lahir pengharapan Mesianis.
Pengharapan Mesianis adalah penantian pembebasan umat Allah dari pembuangan oleh seorang yang diurapi Allah (masiah). Mesias akan memenuhi pengharapan mereka dan membawa mereka kembali ke Yerusalem. Mereka akan penuh sukacita, bergirang dan penuh sorak-sorai. (Band Zakaria 9:9). Sorak-sorai mereka melebihi sukacita merayakan seorang pahlawan yang memenangkan pertempunan, penuh riang dan gembira, sukacita dan bahagia. Dari mulut mereka keluar puji-pujian dan mazmur kegirangan. Kegirangan ini terjadi karena Tuhan telah melakukan perbuatan besar kepada umatNya.
Sahabat yang baik hati! Apa yang menarik disini dalam minggu Advent ini? Tuhan menjawab kerinduan umatNya, apa yangbtelah nantikan dan harapkan diberikan Tuhan. Bangsa Israel kembali ke Yerusalem setelah 70 tahun dalam pembuamgan. Sungguh merupakan penantian yang panjang. Demikianlah dengan segala kerinduan dan impuannkita saat ini, di masa Advent ini tetaplah menantikan Tuhan dan berharap padanya. Siapa tahu apa yang anda impikan belum terjawab di tahun 2018 ini yang tinggal dua minggu lagi. Trtaplah berharap kepada Tuhan, Dia akan akan menjawab kerinduan kita dan memberikan yang terbaik seturut kehendaknya.
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 13/12/2018
Yesaya 35:10 (TB) dan orang-orang yang dibebaskan TUHAN akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.
Isaiah 35:10 (RSV) And the ransomed of the LORD shall return, and come to Zion with singing; everlasting joy shall be upon their heads; they shall obtain joy and gladness, and sorrow and sighing shall flee away.
Setiap memasuki bulan Desember seperti saat ini ada kerinduan tersendiri bagi orang Batak. Orang tua yang tinggal di Bona Pasogit (kampung halaman) pasti rindu dan berharap anak-anak dan cucu bisa kumpul bersama merayakan natal dan tahun baru. Kerinduan itu juga dirasakan oleh setiap orang Batak di Perantauan. Jika ada waktu dan kesempatan pasti akan pulang, memuaskan rindu atas kampung halaman, mengingat masa kecil, memori indah dan segala apa yang telah terekam di dalam alam sadar dan dibawah alam sadar.
Kerinduan orang Batak pulang ke kampung halaman digubah dalam betuk lagu yang indah: O Tano Batak, lagu ini mengisahkan begitu rindunya seorang Batak ke Bonapasogit. Karat orang meradang rindu lebih dari itu kerinduan orang Batak pulang ke kampung. Bahkan lebihbdlaam disebut senagai "Sambulo". Sambulo artinya tujuan akhir dari segala perjalanan hidup di dunia ini. Seperti perahu yang berlayar menuju pelabuhan. Demikianlah seluruh perjalanan hidup ini akan berlabuh. Kerinduan ke Bona Pasogit dibuktikan dengan banyak pesan orang di perantauan, kelak jika dia meninggal jasadnya dibawa ke Bona Pasogit.
Jika orang Batak rindu pulang ke Bona Pasogit, maka lebih lagi Bangsa Israel. Mereka setiap tahun diwajibkan pulang dan berziarah ke Yerusalem merayakan Paskah. Yerusalem atas seeing juga disebut dengan Sion bagi mereka adalah kota Tuhan makanya disebut kota suci, Sion adalah kota yang dibangun Daud menyatukan keduabelas suku Israel. Yerusalem adalah pusat Ibadah, Yerusalem adalah pusat pemerintahan. Kanaan adalah Bonapasogit mereka, tanah yang dijanjikan oleh Allah sejak leluhur Abraham, Ishak dan Yakub. Kanaan adalah tempat yang disediakan Allah untuk umatNya. Di luar dari itu bagi mereka adalah tanah perantauan sementara.
Pemahaman tentang Bona Pasogit seperti itu dapat kita bayangkan bagaimana meradangnya kerinduan mereka ke Sion, terlebih ketika mereka berada dalam pembuangan sebagainorang asing. Sudah terasing tapi juga menjadi pekerja paksa yang ditindas oleh Babelonia. Di pembuangan Babel inilah lahir pengharapan Mesianis.
Pengharapan Mesianis adalah penantian pembebasan umat Allah dari pembuangan oleh seorang yang diurapi Allah (masiah). Mesias akan memenuhi pengharapan mereka dan membawa mereka kembali ke Yerusalem. Mereka akan penuh sukacita, bergirang dan penuh sorak-sorai. (Band Zakaria 9:9). Sorak-sorai mereka melebihi sukacita merayakan seorang pahlawan yang memenangkan pertempunan, penuh riang dan gembira, sukacita dan bahagia. Dari mulut mereka keluar puji-pujian dan mazmur kegirangan. Kegirangan ini terjadi karena Tuhan telah melakukan perbuatan besar kepada umatNya.
Sahabat yang baik hati! Apa yang menarik disini dalam minggu Advent ini? Tuhan menjawab kerinduan umatNya, apa yangbtelah nantikan dan harapkan diberikan Tuhan. Bangsa Israel kembali ke Yerusalem setelah 70 tahun dalam pembuamgan. Sungguh merupakan penantian yang panjang. Demikianlah dengan segala kerinduan dan impuannkita saat ini, di masa Advent ini tetaplah menantikan Tuhan dan berharap padanya. Siapa tahu apa yang anda impikan belum terjawab di tahun 2018 ini yang tinggal dua minggu lagi. Trtaplah berharap kepada Tuhan, Dia akan akan menjawab kerinduan kita dan memberikan yang terbaik seturut kehendaknya.
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Selasa, 11 Desember 2018
TUHAN AKAN DATANG DALAM KEMULIAANNYA
TUHAN AKAN DATANG DALAM KEMULIAANNYA
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita dalam melakukan aktifitas. Rabu, 12/12/2018
Lukas 21:27 (TB) Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
Luke 21:27 (RSV) And then they will see the Son of man coming in a cloud with power and great glory.
Masa advent adalah masa penantian, tepatnya penantian Kristus yang telah datang dan yang akan datang. Mengapa disebut menantikan yang telah datang dan yang akan datang? Karena demikianlah adanya Kristus telah datang dan akan datang.
Pertama, Kristus telah datang ke dunia ini menyelamatkan manusia sebagaimana nubuatan para nabi. KedatanganNya yang pertama: Dia hadir sebagai manusia dan mengambil rupa seorang hamba dan dalam kehinaan (humaliation). Itulah yang kita kenang dalam setiap Natal: mengenang Yesus yang lahir di kadang Bethlehem. Kristus telah datang kedunia ini sekalipun dunia ini menolakNya. Kristus menebus kita dari pelanggaran, Adam yang dikeluarkan dari Firdaus Tuhan karena Dosa, namun oleh kasih karunia di dalam Yesus Kristus kita memperoleh anugerah dan dibenarkan di hadapan Allah. Dalam menebus Dosa dunia ini, Dia menderita sengsara, disalibkan, mati dan dikuburkan. Pada hari yang ketiga bangkit dari kematian, naik ke Sorga, duduk di sebelah Kanaan Allah Bapa, menyediakan tempat bagi orang yang percaya kepadaNya.
KedatanganNya yang kedua dalam bentuk kemuliaan (doxa, glorified) atau Tuhan yang dimuliakan. Tuhan akan datang dalam.awan-awan. Kedatangan yang kedua ini menjadi pemenuhan seluruh pengharapan orang percaya. Berakhirnya kekuasaan dan kemuliaan raja bangsa-banhsa karena Kristus telah menjadi raja. Ia memerintah dengan adil, penuh kemuliaan.
Kini kita menantikan kedatangan Kristus dalam kemuliaan untuk membawa orang percaya memasuki Kerajaan Allah, yaitu kehidupan yang kekal. KedatanganNya akan mengakhiri segala ratap dan tangis, tak seorang pun merasakan haus dan lapar, tak ada lagi penderitaan. Semua orang percaya akan memuji dan memuliakan Allah yang Agung.
Orang akan melihat Anak Manusia dalam kemuliaan. Disini tersimpan makna bahwa orang yang selama ini mengalami penderitaan oleh penindasan kekuasaan Romawi, tidak akan lama lagi, segala kekuasaan raja-raja di dunia ini. Waktunya akan tiba Tuhan akan datang dalam kemuliaan. Kemudiaan Tuhan akan mengakhiri segala kekuasaan Dunia, bahkan Anak Manusia akan menghakimi segala bangsa-bangsa.
Sahabat yang baik hati, dalam minggu Advent, and ini mengingatkan kita agar tetap berpengharapan menunggu kedatangan Kristus dalam kemuliaan. KedatanganNya dalam kemuliaan akan membawa kita dari segala derita yang kita alami agar ikut beraama-sama dalam kemuliaan Allah di kehidupan yang kekal. Mari syukuri keselamatan di dalam Kristus dengan siaga dan berjaga-jaga menantikan kedatangan Kristus di dalam kemuliaanNya. Selamat advent, datanglah ya Tuhan.
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita dalam melakukan aktifitas. Rabu, 12/12/2018
Lukas 21:27 (TB) Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
Luke 21:27 (RSV) And then they will see the Son of man coming in a cloud with power and great glory.
Masa advent adalah masa penantian, tepatnya penantian Kristus yang telah datang dan yang akan datang. Mengapa disebut menantikan yang telah datang dan yang akan datang? Karena demikianlah adanya Kristus telah datang dan akan datang.
Pertama, Kristus telah datang ke dunia ini menyelamatkan manusia sebagaimana nubuatan para nabi. KedatanganNya yang pertama: Dia hadir sebagai manusia dan mengambil rupa seorang hamba dan dalam kehinaan (humaliation). Itulah yang kita kenang dalam setiap Natal: mengenang Yesus yang lahir di kadang Bethlehem. Kristus telah datang kedunia ini sekalipun dunia ini menolakNya. Kristus menebus kita dari pelanggaran, Adam yang dikeluarkan dari Firdaus Tuhan karena Dosa, namun oleh kasih karunia di dalam Yesus Kristus kita memperoleh anugerah dan dibenarkan di hadapan Allah. Dalam menebus Dosa dunia ini, Dia menderita sengsara, disalibkan, mati dan dikuburkan. Pada hari yang ketiga bangkit dari kematian, naik ke Sorga, duduk di sebelah Kanaan Allah Bapa, menyediakan tempat bagi orang yang percaya kepadaNya.
KedatanganNya yang kedua dalam bentuk kemuliaan (doxa, glorified) atau Tuhan yang dimuliakan. Tuhan akan datang dalam.awan-awan. Kedatangan yang kedua ini menjadi pemenuhan seluruh pengharapan orang percaya. Berakhirnya kekuasaan dan kemuliaan raja bangsa-banhsa karena Kristus telah menjadi raja. Ia memerintah dengan adil, penuh kemuliaan.
Kini kita menantikan kedatangan Kristus dalam kemuliaan untuk membawa orang percaya memasuki Kerajaan Allah, yaitu kehidupan yang kekal. KedatanganNya akan mengakhiri segala ratap dan tangis, tak seorang pun merasakan haus dan lapar, tak ada lagi penderitaan. Semua orang percaya akan memuji dan memuliakan Allah yang Agung.
Orang akan melihat Anak Manusia dalam kemuliaan. Disini tersimpan makna bahwa orang yang selama ini mengalami penderitaan oleh penindasan kekuasaan Romawi, tidak akan lama lagi, segala kekuasaan raja-raja di dunia ini. Waktunya akan tiba Tuhan akan datang dalam kemuliaan. Kemudiaan Tuhan akan mengakhiri segala kekuasaan Dunia, bahkan Anak Manusia akan menghakimi segala bangsa-bangsa.
Sahabat yang baik hati, dalam minggu Advent, and ini mengingatkan kita agar tetap berpengharapan menunggu kedatangan Kristus dalam kemuliaan. KedatanganNya dalam kemuliaan akan membawa kita dari segala derita yang kita alami agar ikut beraama-sama dalam kemuliaan Allah di kehidupan yang kekal. Mari syukuri keselamatan di dalam Kristus dengan siaga dan berjaga-jaga menantikan kedatangan Kristus di dalam kemuliaanNya. Selamat advent, datanglah ya Tuhan.
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Senin, 10 Desember 2018
HIDUP AMAN DAN TENANG
*HIDUP AMAN DAN TENANG*
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa 11/12/2018
Yeremia 46:27 (TB) Maka engkau, janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub, janganlah gentar, hai Israel! Sebab sesungguhnya, Aku menyelamatkan engkau dari tempat jauh dan keturunanmu dari negeri pembuangan mereka. Yakub akan kembali dan hidup tenang dan aman, dengan tidak ada yang mengejutkan.
Jeremiah 46:27 (RSV) "But fear not, O Jacob my servant, nor be dismayed, O Israel; for lo, I will save you from afar, and your offspring from the land of their captivity. Jacob shall return and have quiet and ease, and none shall make him afraid.
Seandainya kita disuruh untuk menggambarkan bagaimanakah hidup yang tenang dan aman itu menurut anda? Mungkinakan beragam pendapat: ada yang mengutamakan susana damai, benas gangguan dan tekanan, hidup bahagia, berkecukupan dll. Namun paling bahagia dari semua itu adalah kita terlindungi dari kesusahan yang menyesakkan dan tersedia jalan keluar dari pergumulan.
Silahkan impikan hidup tenang, aman dan bahagia, saat ini Tuhan hendak memberikannya bagi kita sebagaimana bangsa Israel mendapatkan penghiburan dan peneguhan dalam suasana pembuangan. Mereka tertekan dan bergelut dengan berbagai persoalan hidup di negeri asing, Tuhan memberitahukan rencanaNya: Jakob akan tenang dan aman.
Jakob adalah anak Ishak yang diberkati Tuhan. Jakob berganti nama menjadi Israel setelah bergulat dengan Tuhan ketika menyeberang di sungai Yabok (Key 32:22). Dia memiliki dua belas yang menjadi suku-suku Israel. Mereka diberkati Tuhan dengan berkat bagi dunia DNA menjadi bangsa yang besar. Perjalanan bangsa Israel memiliki dinamika yang panjang, puncak kejayaan Israel Ada pada Salomo, setelah itu terbelah dua menjadi dua Kerajaan: Israel Utara (Samaria) dan Israel Selatan (Yehuda). Apa yang terjadi Israel Utara ditahlukkannoleh Assyur Tahun 720SM dan Israel Selatan (Yehuda) ditahlukkan Babelonia Tahun 653SM. Seluruh mendisik Yerusalem terbuang ke Babel? Anak-anak Yakub dalammkedua kerajaan itu hancur berkeping dan merasa dalam pembuangan. Adalah masa Depan Israel atau anak-anak Yakub?
Yakub akan kembali hidup tenang dan aman. Itulah janji yang Tuhan sampaikan meneguhkan umatNya yang merana di pembuangan. Dalam kehampaan dan kekuasaan titik terbang akan masa depan mereka. Tuhan datang dan meneguhkan mereka Yakub akan kembali hidup tenang Dan amang. Tenang tidak aka Ada lagi kesusahan, rodi atau kerja paksa serta tidak ada lagi kesewenangan mereka akan memiliki hak hidup masing-masing. Akan bersrti tidak Ada perang, tak ada yang merasa terancam namun setiap orang dapat hidup bahagia menikmati kasih karunia Tuhan. Apa yang mereka impikan dalam hidup akan diberikan Tuhan; menjadi bangsa yang diberkati Tuhan, umat pilihan dan penuh damai sejahtera.
Tuhan akan memulihkan Yakub, mereka akan segera meninggalkan pembuangan Babel. Mereka kembali membangun kota mereka, menjadi bangsa yang merdeka dan Vegas dari setiap tekanan bangsa asing.
Sahabat yang baik hati! Inilah yang harus kita sadari dalam hidup ini. Terkadang kita memikirkan apa yang kebahagiaan diri kita dengan mengandalkan diri kita. Apa yang kita dapatkan kesusahan demi kesusahan. Ada orang mengalami masalah dengan mencarinketenangan sesaat, namun apa yang terjadi bukan ketenangan yangbdidapat namun semakin gaduh. Firman ini menyatakan ketenangan dan kenyamanan ada pada Tuhan. Syukurlah kepada Tuhan di masa advent ini kita menantikan Tuhan Yesus yang akan memberikan hidup yang tenang dan akan bagi kita. Yeremia 29:11 (TB) Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa 11/12/2018
Yeremia 46:27 (TB) Maka engkau, janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub, janganlah gentar, hai Israel! Sebab sesungguhnya, Aku menyelamatkan engkau dari tempat jauh dan keturunanmu dari negeri pembuangan mereka. Yakub akan kembali dan hidup tenang dan aman, dengan tidak ada yang mengejutkan.
Jeremiah 46:27 (RSV) "But fear not, O Jacob my servant, nor be dismayed, O Israel; for lo, I will save you from afar, and your offspring from the land of their captivity. Jacob shall return and have quiet and ease, and none shall make him afraid.
Seandainya kita disuruh untuk menggambarkan bagaimanakah hidup yang tenang dan aman itu menurut anda? Mungkinakan beragam pendapat: ada yang mengutamakan susana damai, benas gangguan dan tekanan, hidup bahagia, berkecukupan dll. Namun paling bahagia dari semua itu adalah kita terlindungi dari kesusahan yang menyesakkan dan tersedia jalan keluar dari pergumulan.
Silahkan impikan hidup tenang, aman dan bahagia, saat ini Tuhan hendak memberikannya bagi kita sebagaimana bangsa Israel mendapatkan penghiburan dan peneguhan dalam suasana pembuangan. Mereka tertekan dan bergelut dengan berbagai persoalan hidup di negeri asing, Tuhan memberitahukan rencanaNya: Jakob akan tenang dan aman.
Jakob adalah anak Ishak yang diberkati Tuhan. Jakob berganti nama menjadi Israel setelah bergulat dengan Tuhan ketika menyeberang di sungai Yabok (Key 32:22). Dia memiliki dua belas yang menjadi suku-suku Israel. Mereka diberkati Tuhan dengan berkat bagi dunia DNA menjadi bangsa yang besar. Perjalanan bangsa Israel memiliki dinamika yang panjang, puncak kejayaan Israel Ada pada Salomo, setelah itu terbelah dua menjadi dua Kerajaan: Israel Utara (Samaria) dan Israel Selatan (Yehuda). Apa yang terjadi Israel Utara ditahlukkannoleh Assyur Tahun 720SM dan Israel Selatan (Yehuda) ditahlukkan Babelonia Tahun 653SM. Seluruh mendisik Yerusalem terbuang ke Babel? Anak-anak Yakub dalammkedua kerajaan itu hancur berkeping dan merasa dalam pembuangan. Adalah masa Depan Israel atau anak-anak Yakub?
Yakub akan kembali hidup tenang dan aman. Itulah janji yang Tuhan sampaikan meneguhkan umatNya yang merana di pembuangan. Dalam kehampaan dan kekuasaan titik terbang akan masa depan mereka. Tuhan datang dan meneguhkan mereka Yakub akan kembali hidup tenang Dan amang. Tenang tidak aka Ada lagi kesusahan, rodi atau kerja paksa serta tidak ada lagi kesewenangan mereka akan memiliki hak hidup masing-masing. Akan bersrti tidak Ada perang, tak ada yang merasa terancam namun setiap orang dapat hidup bahagia menikmati kasih karunia Tuhan. Apa yang mereka impikan dalam hidup akan diberikan Tuhan; menjadi bangsa yang diberkati Tuhan, umat pilihan dan penuh damai sejahtera.
Tuhan akan memulihkan Yakub, mereka akan segera meninggalkan pembuangan Babel. Mereka kembali membangun kota mereka, menjadi bangsa yang merdeka dan Vegas dari setiap tekanan bangsa asing.
Sahabat yang baik hati! Inilah yang harus kita sadari dalam hidup ini. Terkadang kita memikirkan apa yang kebahagiaan diri kita dengan mengandalkan diri kita. Apa yang kita dapatkan kesusahan demi kesusahan. Ada orang mengalami masalah dengan mencarinketenangan sesaat, namun apa yang terjadi bukan ketenangan yangbdidapat namun semakin gaduh. Firman ini menyatakan ketenangan dan kenyamanan ada pada Tuhan. Syukurlah kepada Tuhan di masa advent ini kita menantikan Tuhan Yesus yang akan memberikan hidup yang tenang dan akan bagi kita. Yeremia 29:11 (TB) Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Langganan:
Postingan (Atom)
MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN
Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...
-
Sermon Jamita Minggu 7 Okt 2018 Turpuk : 2 Timoteus 4:1-5 SAHAT ULA TOHONANMI - TUNAIKANLAH TUGAS PELAYANANMU Patujolo/Pendahuluan ...
-
MENIADAKAN MAUT DIGENAPI DALAM KEBANGKITAN KRISTUS Yesaya 25:6-9 Selamat Paskah II...! Sahabat yang baik hati, dalam gereja Batak Hari in...