Rabu, 30 Desember 2020

SEMUANYA AKAN BERLALU

 Kotbah Malam Akhir Tahun 2020

Nas: 1 Petrus 1:22-25


SEMUANYA AKAN BERLALU

TETAPI FIRMAN TUHAN TIDAK AKAN BERLALU


Selamat mengakhiri tahun 2020 dan menyongsong tahun 2021. Sahabat yang baik hati, kita mesti bersyukur karena bisa sampai ke penghujung tahun 2020 ini. Hanya tinggal beberapa jam lagi satu kalender perjalanan 365 hari segera berlalu. Waktu tidak akan bisa berputar seperti mesin pemutar waktu. Waktu itu linier terus berjalan detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, windu, abad, mille dll. Waktu tidak akan pernah mundur dan tidak ada seorang pun yang dapat mengentikannya. Manusia yang menjalani waktu itulah semestinya berpikir pada detik mana hidup ini akan berhenti. Waktu adalah milik Tuhan, tak seorang pun yang tahu pada detik keberapa di hari apa perjalan ini akan berhenti, hanya Tuhan yang tahu. Maka jika Tuhan saat ini memberikan ijin bagi kita mengakhiri 2020 dan melanjutkan perjalanan 2021 maka mari isi kehidupan kita dengan sujud dan syukur. Sujud bukti kita orang yang taat, beribadah dan berbakti kepada Tuhan. Syukur sebagai bukti kita menerima yang baik dari Tuhan dan mengucapkan terima kasih.


HKBP adalah salah satu gereja yang mengatur displin rohani. Gereja sebagai persekutuan akan menyampaikan laporan akhir tahun pada Ibadah akhir tahun, apa yang dilakukan dan apa yang diberikan Tuhan sepanjang tahun akan di pertanggungjawabkan. Laporan pertangungjawaban ini disebut dengan "bericht huria" atau barita jujur taon. Bukan hanya itu, HKBP juga mengadakan kebaktian pergantian tahun pukul 00.00 masing-masing keluarga berdoa bersama mengakhiri dan memasuki tahun baru. Dalam ibadah malam itu maaing-masing keluarga menyampaikan pesan dan nasihat, saling memaafkan dan menguhkan anggota keluarga yang satu dengan yang lain


Dalam Ibadah akhir tahun ini, Kotbah diambil dari 1 Petrus 1:22-25. Menekankan bahwa segala sesuatu akan berlalu, namun Firman Tuhan tetap selama-lamanya. Marilah kita ambil beberapa pesan dan pelajaran yang berguna mengakhiri 2020 dan menyambut tahun baru 2021.


1. Segala sesuatu akan berakhir

1 Petrus 1:24-25 (TB)  Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur,  

tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya." Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu. 


Rasul Petrus mengutip perkataan nabi Yesaya 40:6-8 sebagai nasihat bahwa dunia ini dan segala kemuliaannya akan berlalu. Ibarat rumput yang akan kering dan berlalu, bahkan seperti bunga pagi mekar sore sudah layu. Demikianlah segala kemuliaan dan kejayaan umat manusia, semuanya akan berlalu tidak ada yang menetap padanya. Sama seperti rumput dan bunganya bertumbuh dan bisa hijau namun kala musim gugur semuanya kering, layu dan tertiup angin. 


Pesan ini disampaikan nabi Yesaya kepada umat Israel di pembuangan. Ini adalah pengalaman nyata dari bangsa Israel. Apa yang mereka banggakan sebagai umat pilihan, kebanggaan mereka atas kejayaan-kejayaan semuanya berakhir, bahkan Bait Suci yang mereka agungkan sebagai simbol kehadiran Allah telah runtuh dan rata dengan tanah. Hanya satu yang dapat menguatkan bangsa Israel, yaitu Firman Allah. Jika Allah berfirman maka segala sesuatu akan jadi. Apa yang mereka banggakan dulu lenyap tak berbekas.


Jika demikian adanya mengapa manusia ada yang sombong dan angkuh dengan segala kemegahan diri dan kesusksesan yang dicapai? Haeus diakui semua kemegahan akan berlalu. Kotbah ini mengingatkan kita agar tetap rendah hati, apa adanya diri kita dan yang kita capai di dunia ini semuanya akan berlalu.


Seturut dengan itu Yesus telah bersabda: Markus 13:31 (TB)  Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.


Nas ini merupakan pengharapan, dibalik semua kefanaan akan dunia ini ada yang tidak fana dalam diri orang percaya yaitu Firman Tuhan dan iman percaya kita.


2. Orang percaya lahir dari benih yang tidak fana.

1 Petrus 1:23 (TB)  Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.


Didalam ayat ini Rasul Petrus menjelaskan keistimewaan orang percaya. Kita memiliki hal yang tidak fana. Orang percaya telah dikuduskan dari kefanaan melalui pengorbanan Yesus Kristus. Kasih dan Pengrobanan Kristus menjadikan kita menjadi ahli waris kehidupan yang kekal (band Yoh 3:16). Jadi jika dunia dan segala isinya berlalu tetapi orang percaya telah ditetapkan oleh Allah di dalam Yesus Kristus menjadi pemilik keabadian yakni mahkota kehidupan. Iman kepada Yesus Kristus adalah benih yang melahirkan kita kepada kehidupan yang kekal.


Jika dunia ini memiliki apa yang dapat berlalu, tetapi orang percaya memiliki yang tidak fana:


Pertama, Firman Tuhan. Sebagaimana pesan Tuhan Yesus, bahwa dunia dan segala isinya akan berlalu tetapi Firmanku tidak akan berlalu (Markus 13:31). 


Kedua, Kita percaya kepada Yesus Kristus yang tetap sama baik kemarin, kini dan selama-lamanya. Ibrani 13:8 (TB)  Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. 


Ketiga, kita memiliki iman, jika dunia ini dapat merampas apa yang kita miliki tetapi dunia ini tidak dapat merampas iman dan keyakinan kita. Iman itu mengalahkan dunia.

1 Yohanes 5:4 (TB)  sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.


Yang tidak fana akan dapat mengalahkan yang fana. Inilah prinsip hidup orang percaya. Jangan sampai demi mengejar yang fana di dunia ini kita kehilangan benih yang tidak fana di dalam diri orang percaya, yakni iman kita.


3. Saling memaafkan bukti mengamalkan kasih persaudaraan.

Mengakhiri tajun 2020 ini, kita diingatkan bahwa Kristus telah menyucikan kita daeu segala dosa dan pelanggaran kita melalui darahNya yang tercurah di salib Golgatha. Allah sendiri mengampuni manusia atas segala dosa. Pengudusan Kristus ini memiliki arti Allah menerima manusia dan tidak mengingat lagi akan dosa pelanggarannya, semua telah disucikan. Pengudusan ini menjadikan manusia menjadi manusia baru yang hidup di dalam kasih persaudaraan.


Jika Tuhan telah menyucikan dosa hal yang sama akan kita lakukan terhadap sesama. Yesus mengajarkan kepada murid-muridnya agar mengampuni. Berikut penggalan doa Bapa kami yang berisi: "...dan ampunilah kesalahan kami, seperti kamu juga telah mengampuni orang yang bersalah kepada kami." 


Di akhir tahun ini, siapa tahu ada perkataan, sikap dan perbuatan kita yang melukai oersaaan orang lain, mari saling memaafkan. Memaafkan dari hati yang tulus dan terdalam. Sehingga dengan tenang dan damai hati kita menyambut tahun baru 2021 ini. Saling memaafkan ini akan memampukan kita melakukan kasih persaudaraan di dalam Yesus Kristus. 


Sahabat yang baik hati!  Marilah tetap rendah hati, meningkatkan sujud dan syukur atas segala berkat yang telah kita terima. Apa yang kita miliki adalah pemberian Tuhan, dan waktunya itu semua akan kita tinggalkan menuju keabadian. Mari berpegang kepada Firman Tuhan yang tetap selama-lamanya dan kita jadikan sebagai suluh bagi kita memasuki keabadian. 


Selamat mengakhiri tahun 2020 dan menyambut tahun baru 2021.


Salam: 31 Des 2020

Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...