Sabtu, 19 Desember 2020

KERAJAAN MESIAS KOKOH SELAMANYA

 KOTBAH MINGGU ADVEN IV 

Minggu, 20 Desember 2020

Nas: 2 Samuel 7:1-16


KERAJAAN MESIAS KOKOH SELAMANYA


Selamat Advent bagi kita semua. Sahabat yang baik hati, firman Tuhan hari ini Minggu 20 Desember 2020 tertulis pada 2 Samuel 7:1-16 tentang pengokohan dinasty Daud yang memimpin Israel raya. Pengokohan ini memberikan kepastian akan pemimpin yang diharapkan oleh umat Israel. Kerajaan Mesias kokoh selamanya. Jika raja-raja di dunia ini memiliki batas kekuasaan berakhir seturut dengan waktu tetapi kerajaan Mesianis akan tetap selama-lamanya. 


Pemilihan Daud menjadi raja adalah benar-benar urapan Tuhan. Tuhan yang menyuruh Samuel untuk mengurapi anak Isai menjadi raja bagi Israel menggantikan Saul. Dalam keluarga Isai Daud mungkin tidak diperhitungkan karena postur tubuhnya yang tergolong kecil di bawah rata-rata ukuran bangsa Yahudi. Ketika Samuel di rumah Isai satu persatu memperkenalkan anak-anaknya namun tidak ada yang petunjuk bagi Samuel untuk mengurapinya. Sampai Samuel berkata apakah masih ada anaknya yang lain? Isai pun menyebutkan masih ada yaitu Daud yang betubuh kecil dan sedang menggembalakan domba. Daud pun datang, setelah melihatnya Samuel pun yakin  dan atas petunjuk Tuhan mengurapinya menjadi raja bagi Israel. Kasus pertama yang dihadapi oleh Daud adalah mengalahkan Goliad panglima orang Flistin yang bertubuh besar. Atas kekuatan Tuhan Daud mengalahkannya dan memenggal kepala Goliad. Sejak itu nama Daud menjadi tersohor di Israel melebihi Saul. Saul mengalahkan beriburibu, namun Daud berlaksa-laksa. Suatu perbandingan yang tidak terbandingi. 


Daud pun memimpin bangsa Israel, dia diberkati dan dilindungi dari pengejaran Saul. Daud berhasil menyatukan seluruh suku-suku Israel dengan menetapkan Sion sebagai pusat pemerintahan. Semasa Daud umat Israel terlindung dari musuh-musuh, aman dan penuh dengan kesejahteraan. Daud juga berhasil memindahkan Tabut Perjanjian ke kemah Daud di Sion. Sejak itu ibadah menjadi berpusat di Sion. Demikianlah Tuhan memelihara umatNya dan memberikan kesejahteraan, keamanan semasa pemerintahan Daud.


2 Samuel 7:1 (TB)  Ketika raja telah menetap di rumahnya dan TUHAN telah mengaruniakan keamanan kepadanya terhadap semua musuhnya di sekeliling, 

Keterangan ini membuktikan bahwa Daud merasa tidak nyaman dalam kenyamanannya jika dia sudah berhasil membangun Istana Kerajaan tetapi tempat Tabut Perjanjian masih berupa kemah sementara saja. Daud memohon kepada Tuhan melalui nabi Natan agar diijinkan untuk membangun Bait Allah. Disinilah Daud menerima jawaban melalui nabi Natan. Tuhan menetapkan hati dan menyatakan janjinya bagi Daud dan keturunannya. Nabi Nata menyampaikan pesan Tuhan pengokohan kerajaan Daud dan keturunan Daud memerintah atas Israel. Raja yang menggantikan Daud memimpin Israel adalah dari keturunan agar Daud. Jika kita membaca perikop ini ada beberapa janji Tuhan terhadap Daud dan keturunannya. Perihal pembangunan Bait Allah akan terlaksana oleh anak Daud sendiri. 


Ada hal menarik disatu sisi, Tuhan menolak permintaan Daud dalam hal pembangunan Bait Allah, namun disisi lain Tuhan mengokohkan kerajaan Daud melalui janjiNya. 


Marilah kita ambil pelajaran penting dari kotbah minggu ini: 


a) Dari Keturunan Daud

Allah sendiri menetapkan bahwa raja yang menggantikan Daud adalah anak Daud sendiri. Ini berarti Raja yang memimpin Israel akan digantikan secara turun-temurun.

2 Samuel 7:12 (TB)  Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya.


Pentingnya keturunan Daud ini telah menjadi sejarah tersendiri dalam penantian Mesianis.  Jika kita baca Silsilah Yesus yang dituliskan dalam Matius 1 bahwa Yesus berasal dari keturunan Daud. 


Penetapan ini juga berkaitan dengan berkat Yakubnkepada kedua belas anak-anaknya bahwa tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari keturunan Yehuda. Kejadian 49:10 (TB)  Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa. 


b) Mendirikan Bait Allah

Salah satu kerinduan Daud adalah bagaimana menyatukan umat Israel agar memiliki satu pusat ibadah. Jika Daud telah berhasil menyatukan kedua belas suku Israel dengan menetapkan pusat kerajaan, hal berikutnya adalah menetapkan pusat peribadahan bagi bangsa Israel. Untuk mewujudkan ini Daud memindahkan Tabut Perjanjian ke Sion atau Kota Daud. Namun masih dalam bentuk kemah, Daud hendak membangun Bait Allah namun Nabi Natan menyampaikan bahwa keturunan Daudlah yang akan mendirikannya bagi Tuhan:

 2 Samuel 7:13 (TB)  Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya. 


Makna terpenting dari pendirian Bait Allah adalah Allah berdiam dan tinggal di tengah-tengah umatNya. Allah berkenan memlindungi dan memberkati umatNya. Kerinduan Daud mendirian Bait Allah bertujuan mengedepankan spiritualitas umat Allah. Allah hadir di tengah-trngah umatNya dan memimpin umatNya. Seluruh kebijakan raja dan tidak dapat bertentangan dengan kehendak Allah.


Tuhan mengerti maksud Daud. Sekalipun ada kesungguhan hatinya untuk membangun Bait Allah dan menyediakan segala bekal yang berhubungan dengan itu. Allah memberitahukan bahwa keturunan Duad sendiri yang akan membangun Bait Allah. Itulah yang dilakukan oleh Salomo.


c) Kerajaan theokrasi: Raja Itu Anak Allah

Kerajaan Israel bukanlah monarkhi ansih sebagaimana dipahami oleh bangsa sekitar, raja yang memimpin dan raja itu dianggap sebagai titisan dewa. Tidaklah demikian dalam kerajaan Israel: raja adalah pemimpin Israel atas kehendak Allah. Allah sendiri menjadi Bapa atas umatNya sehingga raja yang memerintah harus seturut dengan kehendak Allah. 

2 Samuel 7:14 (TB)  Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Apabila ia melakukan kesalahan, maka Aku akan menghukum dia dengan rotan yang dipakai orang dan dengan pukulan yang diberikan anak-anak manusia.


Dalam hubungan dengan paham theokrasi Allah berdaulat atas Israel. Raja-raja yang diangkat dan ditetapkan harus seturut dengan kehendak Allah. Allah sendiri akan memberikan ganjaran dan hukuman bagi raja2 yang memerintah tidak sesuai dengan kehendak Allah. Dalam relasi demikian di pihak lain raja-raja Israel disebut juga sebagai Anak Allah. 


4. Kasih setia Tuhan selamanya

Kasih setia Tuhan kekal dan abadi ini suatu janji penyertaan Tuhan atas umatNya. Tuhan tidak akan pernah meninggalkan umatNya. Kasih setua Tuhan akan tetap tidak akan meninggalkan umatNya.  Hal inilah menjadi kunci pokok pengharapan mesianis dalam pembuangan, sekalipun umat telah terbuang dan identitas mereka sebagai bangsa telah ditelan Babilonia namun mereka tetap meyakini Tuhan tidak akan meninggalkan umatNya. Sisasisa Israel yang meyakini janji ini tetap berpengharapan mesias akan datang. 

2 Samuel 7:15-16 (TB)  Tetapi kasih setia-Ku tidak akan hilang dari padanya, seperti yang Kuhilangkan dari pada Saul, yang telah Kujauhkan dari hadapanmu.

Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya." 


Sahabat yang baik hati, dalam advent Keempat ini kita disapa oleh Firman Tuhan yang meneguhkan umat Allah. Janji Tuhan nyata bagi Daud, pemimpin yang diberkati Tuhan, dan dikokohkan menjadi kerajaan yang mendatangkan kemuliaan dan kebesaran umat Allah. Demikianlah kita dalam menjalani kehidupan kini, bahwa janji Tuhan itu nyata dalam kehidupan kita sehari-hari. 


Keempat poin diatas menjadi janji yang dipegang oleh Daud dan keturunannya. Pengokohan dinasty Daud ini juga menjadi dasar dalam pemerintahan Israel. Sehingga raja-raja yang menggantikan adalah darinketurunan Daud. Memang setelah Salomo Israel terpecah menjadi kerajaan di Yehuda mewarisi kerajaan Daud sementara di Utara dipimpin Yorobeam terus mengalami kudeta untuk menggantikan raja-raja di Utara. 


Kasih setia Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Inilah janji yang harus kita pegang dalam menjalani kehidupan ini. Tuhan telah berjanji akan menyertai kita.  Apapun yang terjadi kasih karunia Tuhan tidak terpisahkan dari umat pilihanNya. Keyakinan seperti inilah yangbharus kitanoegang dalam memasuki.minggu Advent ini sebagaimana disampaikan oleg Paulus: Roma 8:38-39 (TB)  Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,

atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.


Selamat Advent! Tuhan memberkati kita semua


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...