Jumat, 25 Desember 2020

KASIH ALLAH YANG MENYELAMATKAN

 Khotbah Pesta NATAL II, 26 Desember 2020 

Ev. : Yohanes 3:14-21 Ep. : Galatia 4:4-7


KASIH ALLAH YANG MENYELAMATKAN


Selamat Natal bagi kita semua sahabat yang dikasihi oleh Yesus Kristus. Dalam kalender gerejawi HKBP ada tiga kali perayaan besar yang dirayakan dua kali ibadah: Paskah (perayaan kebangkitan Tuhan Yesus), Pentakosta (Perayaan Turunnya Roh Kudus) dan Natal (Perayaan Kelahiran Yesus Kristus). Perayaan ini tetap dipertahankan karena ketiga perayaan ini sangat besar artinya dalam hidup orang percaya. Sempatkanlah untuk beribadah di pesta Natal II sebagai buah dari displin rohani kita agar natal tahun ini lebih lengkap dan sempurna. 


Pada moment Natal di tahun 2020 ini tentunya ada sedikit perbedaan dari perayaan Natal kita sebelumnya, namun di atas semuanya itu kita tetap bersyukur dapat merayakan Natal di tahun 2020 ini dan memaknainya di dalam perjalanan hidup yang masih Tuhan izinkan untuk kita nikmati. Masa perenungan akan pemaknaan Natal kita lakukan untuk mempersiapkan diri dan melakukan hal yang terbaik sebagai orang yang percaya. Pemaknaan Natal yang sangat dalam bagi kita adalah Kasih Allah yang dapat menembus segala batas hingga mempersatukan, mendamaikan kita dengan diriNya. “karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (16), yang tidak asing bagi kita dan sangat akrab bagi kita orang yang percaya kepada Yesus. Inilah kasih Allah yang sangat besar itu dan ayat ini selalu kita renungkan sebagai wujud kasih Allah yang tidak dapat dibatasi oleh apapun, sebab kasih yang dinyatakan bagi kita berasal dari Allah sendiri di dalam Yesus Kristus. 

Perikop ini merupakan bagian dari percakapan Yesus dengan Nicodemus seorang Farisi, pemimpin Yahudi yang datang menjumpai Yesus pada malam hari. Namun dari ayat yang sedang kita renungkan bersama-sama pada pesta kedua ini marilah kita memetik beberapa pembelajaran yaitu:


1. ANAK MANUSIA HARUS DITINGGIKAN

Berita tentang kelahiran Tuhan Yesus yang dapat kita baca dalam kitab Injil, yang disampaikan bahwa Yesus lahir di kandang domba. Jika dari sudut pandang manusia dari sisi manakah Dia menjadi ditinggikan jika lahir di kandang domba?, namun kita tidak dapat memutus pemikiran hanya sebatas lahir di kandang domba. Tetapi semua perjalanan Yesus di dunia ini adalah satu kesatuan. Dari sejak kelahirannya, pelayanan-mujizat yang dilakukan oleh Yesus, kematian dan juga kebangkitanNya dari antara orang mati. Sejak kelahiranNya, Dia telah ditinggikan dengan kedatangan orang majus membawa persembahan, yang jika kita lihat pada zaman itu bahwa persembahan yang dipersembahkan oleh orang majus, yang datang dari tempat yang jauh merupakan yang termahal. Hingga Allah meninggikan Yesus Kristus ketika Yesus mati di kayu salib untuk menanggung dosa dunia ini. Dalam ayat kita digambarkan bagaikan ular tembaga yang digantungkan pada zaman Musa. Karena sungut-sungut bangsa Israel itu maka Allah mendatangkan ular dan barangsiapa yang kena patuk ular tetapi memandang kepada ular tembaga yang digantungkan itu maka akan selamat. Demikian digambarkan keberadaan Yesus yang adalah Anak Allah yang harus ditinggikan. Perjalanan hidup kita ini harus selalu memandang dan percaya kepada Yesus sehingga kita menjadi selamat. Mengarahkan mata hati kita hanya kepada Yesus yang adalah Juruselamat kita maka Diayang akan menuntun Langkah kita tidak jatuh dalam jerat dunia ini. Yesus yang ditinggikan, Dialah jalan keselamatan bagi kita. tidak ada jalan lain menuju Allah selain Yesus Kristus yang lahir bagi kita. 


2. KASIH ALLAH YANG SUNGGUH BESAR

Yohanes 3:16 memberitakan kepada kita kasih Allah yang besar. Disinilah kita mengetahui istilah "kasih agape", kasih dan pengorbanan yang tulus tanpa menuntut balas. Itulah yang dilakukan oleh Tuhan melalui peristiwa natal. Natal adalah kasih agape. 


Kasih Allah yang sungguh sangat besar akan dunia ini mengajari kita orang percaya untuk melakukan apa yang telah diteladankan bagi kita di dalam Yesus Kristus. kasih Allah yang menembus batas, yang memperbaiki hubungan yang sudah rusak, mengampuni setiap kesalahan yang kita lakukan. Yang selayaknya kita manusia ini mendapatkan hukuman yang dari Allah, namun karena kasihNya yang besar Dia hadir di dalam Yesus Kristus untuk menjadi Juruselamat dunia ini. Supaya kita orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, tidak mengalami kematian atau penyiksaan selama-lamanya. Melainkan beroleh hidup yang kekal yang dimulai dari kehidupan kita sekarang yaitu kepada kualitas kehidupan kita, kehidupan yang membebaskan kita dari dosa dan Iblis. Kasih Allah yang bisa kita terjemahkan saat ini sesuai dengan yang kita terima masing-masing dari Allah di dalam Yesus Kristus. anugrah keselamatan kita semua terima dari Yesus Kristus yang kita rayakan akan kelahiranNya hari ini. Namun, dalam kehidupan kita secara pribadi kita semua menerima bentuk kasih Allah yang besar itu yang harus kita nyatakan kepada sesama kita. kita mengasihi karena kita sudah terlebih dahulu merasakan kasih Allah di dalam Yesus Kristus. 


3. BERANI PERCAYA, JUJUR DAN BERTERUS TERANG.


Bahagian ketiga ini sebenarnya mendorong Nikodemus percaya dan berterus terang. Tak cukup hanya membenarkan di dalam hati, tetapi melakukannya dan menyaksikan kebenaran itu kepada orang lain. 


Nikodemus datang malam-malam menjumpai Tuhan Yesus agar tidak dilihat orang Yahudi. Dalam percakapan selanjutnya Yesus menerangkan kepada Nikodemus, apa yang dilihat itu tidak akan dimengerti jika tidak lahir baru, lahir dari roh yang diperbaharui. Kebenaran Injil Yesus Kristus bukan dari akal dan analisa logic ansih, tetapi spirit yang mencerahkan jiwa. Kerajaan Allah harus dipahami dari pikiran Allah sendiri. Itulah manusia yang lahir dari Roh, bukan buah analisa pikiran semata.


Dalam percakapan selanjutnya, Yesus mengetahui hati Nikodemus yang terdalam. Masalahnya bukan tidak mengetahui tentang kebenaran di dalam diri Tuhan Yesus tapi bagaimana Nikodemus berani menyaksikan kebenaran Tuhan Yesus secara terus terang, bukan sembunyi-sembunyi atau malu-malu. Karena itu Yesus berkata: tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."


Melakukan yang benar ia akan datang kepada terang! Inilah dikehendaki Yesus, hidup dalam kebenaran. Disini kita diingatkan akan tugas orang percaya: mengetahui kebenaran tidak akan menyimpannya sendiri tetapi menyaksikannya kepada orang lain agar mengetahui kebenaran itu sendiri. Dengan menyaksikan kebenaran kitea telah menjadi penyaluran kebenaran dan perbuatan Allah kepada orang lain.


Inilah missi Natal bagi setiaporang percaya untuk menyaksikan terang di dunia ini. 1 Petrus 2:9 (TB)  Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib


Selamat Natal, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Tim page Pdt Nekson M Simanjuntak - MP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...