Jumat, 04 Desember 2020

HIDUP DALAM PENGAMPUNAN TUHAN

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi, dan Motivasi

Sabtu, 5 Desember 2020


*HIDUP DALAM PENGAMPUNAN TUHAN*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca, dan merenungkan Firman Tuhan.


*Mazmur 85:3(TB-LAI)*: Engkau telah mengampuni kesalahan umat-Mu, telah menutupi segala dosa mereka. S e l a


*Psalm 85:2(NKJV)*: You have taken away all your wrath; You have forgiven the iniquity of Your people; You have covered or their sin. Selah


Berbicara mengenai *pengampunan* erat kaitannya dengan suatu perbuatan kesalahan misalnya hukuman yang diberikan kepada terpidana atas kesalahan yang dilakukannya berupa tindak pidana yang merugikan pihak lain diganjar dengan hukuman berat setelah melalui proses peradilan (peradilan tingkat pertama di Pengadilan Negeri, banding ke Pengadilan Tinggi, kasasi ke Mahkamah Agung) dan masih ada upaya hukum untuk memohon keringanan berupa Peninjauan Kembali ( PK) hukuman karena ditemukannya novum (bukti baru yang menguatkan) untuk menggugat kembali putusan dalam tingkat peradilan sebelumnya,  bahkan terbuka upaya untuk memohon grasi (pengampunan) dalam kasus tertentu yang wewenangnya ada pada Kepala Negara (Pemerintahan) hal inilah yang berlaku dalam jenjang peradilan di negara kita. 


Tentu yang dimaksud dalam konteks firman Tuhan berbeda dengan yang disebutkan diatas dimana pengampunan terkait dengan pelanggaran atau ketidak patuhan pada perintah atau hukum Tuhan sebagaimana firman Tuhan pada Kitab Suci dan satu-satunya yang berhak atau punya otoritas memberikan pengampunan ialah Tuhan Allah pencipta alam semesta dan segala isinya. Pada Alkitab Perjanjian Lama dapat kita ketahui beberapa kejadian terkait dengan pelanggaran yang dilakukan manusia dimana Tuhan sampai menyesal menciptakan manusia ( Kej.6:6 ) bahkan Tuhan Allah memutuskan mengakhiri hidup segala makhluk lewat *air bah* dan hanya *Nuh* dan isterinya bersama ketiga anak dan isteri anak-anaknya serta binatang dan burung yang ikut masuk kedalam bahtera yang selamat pada peristiwa itu ( Kej.6-7). Namun amarah Tuhan Allah kepada ciptaanNya surut juga dimana Tuhan mengampuni dan berjanji tidak ada lagi yang hidup yang akan dilenyapkan oleh air bah, dan tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi (Kej.9:11), dan sebagai tanda perjanjianNya dengan Nuh maka ditaruhNya  busur di awan menjadi tanda perjanjian (Kej.9:13). Demikian juga karena kejahatan manusia yang bertambah-tambah terutama dalam hal seksualitas maka Tuhan memusnahkan penduduk *Sodom dan Gomora* lewat hujan belerang dan api dan hanya *Lot* serta kedua anak perempuannya yang lolos atau diselamatkan oleh Tuhan pada peristiwa tersebut, sedangkan isteri Lot menjadi tiang garam karena tidak patuh pada perintah Tuhan (Kej.19). Sesungguhnya dalam peristiwa Sodom dan Gomora Abraham yang mengetahui tentang hal itu telah lebih dahulu tawar-menawar dengan Tuhan sekiranya Tuhan dapat membatalkan amarahNya dengan berkata: Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu? Apakah Engkau akan melenyapkan tempat itu dan tidakkah Engkau mengampuninya karena kelima puluh orang benar yang ada didalamnya itu?; bahkan sampai enam kali Abraham menawarkan hingga memohon sekiranya ada sepuluh orang benar ada dalam kota itu, namun tidak ada didapati lagi orang benar sehingga Tuhan tiba pada keputusanNya harus melenyapkan penduduk Sodom dan Gomora dan terjadilah demikian. 


Sebagaimana Allah telah memilih *Abram* menjadi bapak orang percaya dan berjanji kepadanya akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa, bahkan untuk itu Allah merubah namanya menjadi *Abraham* (Kej.17:4-5). Perubahan namanya itu menyiratkan bahwa hubungan yang baru dengan Allah seringkali menuntut nama yang baru untuk menandai hubungan yang baru itu sebagaimana firman Tuhan pada Nehemia 9:7 berkata: Engkaulah TUHAN, Allah yang telah memilih Abram dan membawanya keluar dari Ur-Kasdim dan memberikan kepadanya nama Abraham. Bangsa Israel sebagai umat pilihan Allah melalui keturunan Abaraham, Ishak, dan Yakub bukanlah bangsa yang tidak mengalami penderitaan dan pencobaan, karena sejak awal Allah telah berfirman kepada Abram: Ketahuilah dengan sesungguhnya bahwa keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri, yang bukan kepunyaan mereka, dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya, empat ratus tahun lamanya ( Kej.15:13); bahkan waktu itu terlewati menjadi empat ratus tiga puluh tahun ( Kel.12:40). Namun pengampunan dan belas kasihan Tuhan tidaklah surut dari umat pilihanNya dimana melalui hamba yang dipilihnya yakni *Musa* membawa bangsa itu keluar dari tanah Mesir lewat tangan Tuhan yang kuat dan lengan yang teracung melewati laut Teberau dan padang gurun hingga sampai ke tanah Kanaan. Melalui keturunan *Yakub* yang terdiri dari 12(dua belas) suku maka Allah telah memberikan kepada mereka tanah Kanaan sebagai tanah warisan milik pusaka mereka  suatu fakta sejarah yang tidak terbantahkan melalui penaklukan suku-suku yang sebelumnya mendiami tanah Kanaan dan Tuhan menghalau mereka yakni: orang Het, orang Girgasi, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi, orang Yebus ( Ul.7:1). Namun bangsa Israel tidaklah selalu takut dan patuh pada hukum dan taurat Tuhan dimana mereka terpengaruh dengan kehidupan dan kebiasaan suku-suku yang ditaklukkan itu menyembah Baal dan dewa-dewa lainnya sesembahan orang Kanaan sehingga menimbulkan amarah Tuhan dan jadilah mereka menjadi orang buangan ke negeri Babel melalui penaklukan raja Nebukadnezar selama tujuh puluh tahun (Yer.25:11). Akan tetapi belas kasihan dan pengampunan Tuhan tetaplah menyertai bangsa Israel dimana lewat raja Koresh dari Persia yang menguasai Babel serta seluruh kerajaan di bumi, dan membawa umat itu kembali ke Yerusalem bahkan untuk membangun kembali rumah (bait suci) Tuhan di Yerusalem sebagai menggenapi nubuatan nabi Yeremia ( 2 Tawarikh 36:22-23 dan Ezra 1:1-3).


Umat percaya yang dikasihi Tuhan ! Apakah yang dapat kita ambil pelajaran iman dari peristiwa umat Israel yang hidup dalam pengampunan Tuhan atas dosa dan pelanggaran mereka, dimana dalam hitungan hari kita akan memasuki perayaan  hari *kelahiran Tuhan Yesus* sebagai anak tunggal yang diutus oleh Bapa menjadi sama dengan manusia  turun dari takhta kemuliaanNya di Sorga untuk melalukan *karya keselamatan* bagi seluruh umat manusia yang hidup dalam kubangan dosa. Suatu peristiwa maha dahsyat dimana Tuhan Yesus turun ke bumi sebagai korban darah Anak Domba Allah sehingga kita tidak lagi mempersembahkan domba untuk menebus dosa kita sebab Yesus sendiri menjadi korban darah anak domba Allah yang disalibkan di bukit Golgata satu kali untuk selama-lamanya, dan oleh karena darahNya yang tercurah diatas kayu salib kita memperoleh keselamatan kekal. Kehadiran Yesus kedalam dunia juga untuk menyampaikan *Injil Kerajaan* yang diajarkan lewat murid-muridNya, kepada banyak orang yang mengikuti dan mengelu-elukan Dia, dan juga dihadapan imam dan tua-tua Yahudi, kaum farisi dan saduki. Pengajaran itu sering kali disampaikanNya dalam bentuk perumpamaan membuat takjub orang yang mendengarnya, namun jadi batu sandungan bagi para akhli taurat dan imam serta tua-tua Yahudi. Misalnya ketika salah seorang muridNya yaitu Petrus menanyakan sampai berapa kali ia harus mengampuni saudaranya jika ia berbuat dosa kepadanya apakah sampai tujuh kali, dan Yesus menjawabnya bukan sampai tujuh kali melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali (Mat.18:21-22) yang bermakna tidak ada batasnya untuk mengampuni. Demikian juga dengan hal berdoa yang diajarkan kepada murid-muridNya yakni : dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami (Mat.6:12). Dilain kesempatan ketika Yesus datang ke Kapernaum yang dikelilingi banyak orang pada salah satu rumah sampai berdesak-desakan dan membawa orang lumpuh digotong empat orang dan membuka atap rumah untuk menurunkan tilam tempat orang lumpuh itu berbaring dan selanjutnya Yesus berkata kepada orang lumpuh itu " Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni" dan oleh karena perkataan Yesus ini beberapa akhli taurat yang mendengar menuduh Yesus telah menghujat  Allah karena menurut pikiran mereka siapakah yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah. Tetapi Yesus mengetahui pikiran dan isi hati mereka lalu Yesus berkata manakah lebih mudah mengatakan kepada orang lumpuh ini: dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan? karena anak manusia berkuasa untuk mengampuni dosa. Demikianlah orang lumpuh itu sembuh sehingga orang banyak itu takjub dan memuliakan Allah (Mark.2:1-12).


Salah satu inti pengajaran Tuhan Yesus ialah hal pengampunan yang banyak tertulis dalam ayat Alkitab sebagaimana Nat tersebut diatas, dan pemazmur juga berkata: Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu (Maz.103:3).


Oleh karenanya bahwa hidup umat percaya ialah hanya karena kasih karunia Tuhan, dan biarlah dalam penantian kedatangan Tuhan yang kedua kalinya kedalam dunia setiap kita didapatinya tidak bercacat dan bercela.


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup Saudara. Amin !


🌲 Selamat Advent  🌲


Salam: Tim Page Pdt Nekson M.Simanjuntak- LLT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...