MEMBERITAKAN INJIL KE SEGALA MAHKLUK
(Markus 16:14-20)
(Markus 16:14-20)
Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu mengingatkan kita akan tugas dan panggilan 'am' seluruh orang percaya. Keselamatan bukanlah milik manusia semata tetapi milik segalah mahkluk, manusia bukan satu-satunya mahkluk ciptaan yang merayakan dan meraskaan keselamatan di dalam Yesus Kristus, tetapi keselamatan itu milik dunia ini dan segala isinya. Untuk itulah Yesus memerintahkan murid-murid untuk memberitakan Injil ke segala mahkluk.
Jika kita perhatikan keempat kitab Injil, seluruhnya menuliskan pengutuskan. Matius: menjadikan segala bangsa menjadi murid Yesus dengan membaptis dan mengajarkan mereka melakukan kehendak Allah (Mat 28:19-20), Yohanes: menekankan tugas pastoral, menggembalakan jemaat (Yoh 21:15-19), Lukas: menjadi saksi Kristus dimulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi (Kis 1:8) dan di dalam Markus ini menekankan Injil kw segala mahkluk (16:15). Keempat Inji ini sekaligus menekankan tugas orang percaya melakukan missi Allah di dunia ini.
Dalam kotbah minggu ini kita menerima amanat: memberitakan Injil ke segala mahkluk. Ini merupakan amanat agung Tuhan Yesus kepada seluruh orang percaya yang diteruskan dari tugas rasuli. Orang percaya memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menyaksikan kasih karunia Allah yang dinyatakan di dalam diri Yesus Kristus. Tuhan telah memberikan keselamatan melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Keselamatan itu universal, bukan hanya kepada umat manusia tetapi milik segala mahkluk. Pandangan ini menegaskan bahwa seluruh ciptaan memperoleh kasih karunia tanpa terkecuali. Pandangan ini juga menegaskan keselamatan itu holistik. Tak boleh ada satu kelompok sosial manapun yang lebih berhak mengklaim dirinya atau kamunitasnya yang diselamatkan. Bagi manusia keselamatan itu ada pada diri orang yang percaya dan dimateraikan melalui baptisan (Lih Markus 16:16)
Dari perikop kotbah ini ada tiga hal yang perlu menyegarkan tugas dan tanggung jawab orang oercaya memahami pengutusan:
1. Pengutusan adalah keharusan.
Tugas pengutusan atau pemberitaan Injil bukanlah hanya para penerima tahbisan (ordinansi), tetapi "vocatio dei" (panggilan Allah) seluruh orang percaya tanpa terkecuali. Memang ada vocatio specialis (panggilan khusus bagi penerima tahbisan atau ordinansi) namun ada juga vocatio generalis (panghilan umum) Pemberitaan Injil bagi orang percaya dilakukan dengan sikap dan perbuatan yang terpuji, saluran berkat bagi banyak orang dan teladan bagi sekitarnya. Jhon Calvin menyebut "panggilan am" orang percaya dengan "wordly ascetism"(beraskese di dunia). Jika para biarawan beraskese di seminare mengkhususkan diri dalam pelayanan, maka orang percaya melayani Tuhan melalui pekerjaan dan teladan hidupnya yang memancarkan kasih Allah. Tidak lebih mulia seorang rahib yang menjadi biarawan dari pada seorang coster dalam bait Allah, namun setiao orang dapat memancarkan kasih dan kemuliaan Allah lewat pekerjaan dan pengabdian masing-masing. Vocatio generalis ini disebutkan Petrus sebagai imamat am orang percaya 1 Petrus 2:9 (TB) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Tugas pengutusan atau pemberitaan Injil bukanlah hanya para penerima tahbisan (ordinansi), tetapi "vocatio dei" (panggilan Allah) seluruh orang percaya tanpa terkecuali. Memang ada vocatio specialis (panggilan khusus bagi penerima tahbisan atau ordinansi) namun ada juga vocatio generalis (panghilan umum) Pemberitaan Injil bagi orang percaya dilakukan dengan sikap dan perbuatan yang terpuji, saluran berkat bagi banyak orang dan teladan bagi sekitarnya. Jhon Calvin menyebut "panggilan am" orang percaya dengan "wordly ascetism"(beraskese di dunia). Jika para biarawan beraskese di seminare mengkhususkan diri dalam pelayanan, maka orang percaya melayani Tuhan melalui pekerjaan dan teladan hidupnya yang memancarkan kasih Allah. Tidak lebih mulia seorang rahib yang menjadi biarawan dari pada seorang coster dalam bait Allah, namun setiao orang dapat memancarkan kasih dan kemuliaan Allah lewat pekerjaan dan pengabdian masing-masing. Vocatio generalis ini disebutkan Petrus sebagai imamat am orang percaya 1 Petrus 2:9 (TB) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
2. Injil Milik Segala Mahkluk: memberitakan Injil ke segala mahkluk bukanlah berarti menahlukkan dan melatih mahkluk hidup lainnya menjadi alat pelayanan dan berguna bagi manusia, seperti hewan liar menjadi hewan yang jinak, sama sekali tidak. Memberitakan Injil ke segala mahkluk mewartakan hak hidup, hak perlindungan dan pemeliharaan dan kelangsungan hidup segala mahluk. Untuk itulah gereja sebenar
Demikian dengan alam harus dipelihara dan dilestarikan. Hak hiduo segala.mahluk ini penting karwna segala mahluk dapat memjji dan memuliakan Tuhan. Mazmur 150:6 (TB) Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!
3. Diperlengkapi dengan berbagai karunia:
Rasul-rasul dipanggil dan dibimbing oleh Yesus Kristus dalengan memperlengkapi para muird dengan berbagai karunia dan tanda. Mereka memiliki kuasa untuk menyembuhkan, melakukan mujizat dan mengusir roh jahat (Baca Mark 16:17-18).
Rasul-rasul dipanggil dan dibimbing oleh Yesus Kristus dalengan memperlengkapi para muird dengan berbagai karunia dan tanda. Mereka memiliki kuasa untuk menyembuhkan, melakukan mujizat dan mengusir roh jahat (Baca Mark 16:17-18).
Dalam perlengkapan selanjutnya Paulus menjelaskan bukan hanya rasul yang diperlengkapi oleh Allah, tapi seluruh orang percaya diperlengkapi dengan berbagai karunia pada jemaat: karunia itu bisa berbagai skill, bakat, talent dan ketrampilan. Seluruh potensi yang ada pada kita pergunakan untuk mewartakan kasih karunia Tuhan. (Band 1 Kor 12:7-11)
Sahabat yang baik hati baiklah kita menyadari bahwa hidup kita jnibharus kita pergunakan sebagai pemberita Injil melalui kata, perbuatan, iman dan kasih kita. Kotbah ini juga mengingatkan kita akan tugas dan tanggung jawab manusia atas mahkluk hidup dan lingkungan hidup.
Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin
Salam
#Nekson M Simanjuntak
#Nekson M Simanjuntak