Minggu, 20 Mei 2018

ROH KUDUS PENOLONG DAN PENGHIBUR


ROH KUDUS PENOLONG DAN PENGHIBUR BAGI KITA (Yohanes 14:15-21)

Selamat Pentakosta II ...! Sahabat yang baik hati,  bagi gereja-gereja Protestan, Hari ini masih merupakan Perayaan Pentakosta Kedua. Hari peringatan Turunnya Roh Kudus merupakan pesta besar sama dengan (Natal, Paskah). Memiliki makna penting sehingga harus dirayakan dua hari berturut-turut. Hal ini sebagai bukti ada perbedaan perayaan ini dari minggu biasa tetapi memiliki makna yang besar dalam umat Kristen. Hari Pentakosta sehitung sebagai hari lahirnya gereja, karena setekah peristiwa turunnya Roh Kudus gereja terus bertumbuh dan berkembang sekalipun gereja mula-mula harus menghadapi tantangan berat. Tidak sedikit yang mati martyr. Martyr meninggal mulia karena orang yang mempertahankan imannya. Sekalipun menghadapi penganiayaan, penindasan dan berbagai propaganda yang dituduhkan tetap berdiri teguh di dalam Yesus Kristus.

Nats kotbah pada Perayaan Pentakosta kedua ini tertulis dalam Yohanes 14:15-21 tentang pesan Yesus kepada murid-murid bahwa akan tiba waktunya Yesus tidak akan bersama-sama lagi dengan mereka. Ketika Yesus masih ada bersama mereka tentu sasaran kebencian adalah Yesus sendiri. Tetapi setelah Yesus naik ke Sorga sasaran kebencian orang-orang yang tidak menghendaki Injil adalah para rasul dan gereja mula-mula.  Tuhan tidak akan meninggalkan mereka seperti yatim, tetapi akan mengutus Penolong bagi murid dan orang percaya, yaitu: Roh Kudus. 

Dari Pentakosta Kedua ini kita mendapat pelajaran berharga:

1. Roh Penolong:
Murid-murid tidak perlu takut mengahadapi penderitaan, penganiayaan dan berbagai pe indasan yang mereka alami. Tuhan telah mengutus penolong bagi orang percaya yaitu Roh Kudus. Roh Kuduslah yang menolong dan memberikan kekuatan bagi orang percaya mampu menghadapi dan melampauhi penderitaan. Mereka tidak takut dan gentar tetapi mereka memiliki semangat dan penuh sukacitalah. Mereka memahami arti kotbah Tuhan Yesus: berbahagialah jika karena Kristus mereka dianiaya karena mereka akan memeperileh Kerajaan Sorga.
Matius 5:10-11 (TB)  Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.

Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
Bukankah telah begitu banyak penderitaan pada gereja mula-mula? Bukankah telah banyak yang mati dibakar sebagai obor di jalanan? Sebahagian tontonan gladiator dan penganiayaan yang sadis tetapi mengapa mereka kuat? Jawabnya adalah Roh Kudus memberi kekuatan, Roh Kudus mebolong dan menyanggupkan orang percaya.

2. Roh Kebenaran: memimpin orang tetap hidup dalam kebenaran.
Lihatlah betapa banyaknya tantangan dan kesulitan yang dihadapi oleh orang percaya: Yesus sendiri divonnis mati sekalipun penyelidikan Latus tidak ada kesalahan padaNya. Yesus bangkit pada hari yang ketiga sebagaimana dipesankanNya dan kubur  telah kosong tapi para Imam besar menyogok penjaga kubur dan menebarkan berita bohong bahwa Yesus tidak bangkit tapi jasadnya dicuri oleh murid-murid. Murid-murid dibenci, setiap Injil diberitakan selalu saja ada kebencian dari kalangan Yahudi, Romawi dan berbagai kelompok sosial lainnya yang tidak menghendaki Injil Kristus tersebar. Mereka harus hidup bergerillya dan di gua-gua untuk menghindari pengejaran. Namun lihatlah mereka tidak surut dari imannya. Mereka tetap hidup dalam kebenaran. Waktu menjawab bahwa kebenarannakan menang dan nyata.

Itulah salah satu karunia Roh Kudus di dalam hidup orang percaya: sekalipun dunia membenci dan berhasil membuat propafan dan segala takti kotor untuk menjerumuskan orang percaya. Roh Kebenaran akan menuntun kita kepada kemenangan.

Lihatlah perjuangan Nelson Mandela dan Bishop Desmon Tutu di Afrika Selatan. Nelson Mandela lebih lama hidupnya di penjara, bukan karena tindak kriminal namun karena aktifis kebenaran yang menuntut penghapuskan apartheid (diskriminasi ras kulit putih atas hitam). Namun akhirnya menang membawa Afrikan Selatan menjadi negara demokratis dan menghargai hak azasi manusia.
Sekalipun dunia ini gelap mata dan tak mengenal kebenaran. Namun orang percaya akan memancarkan sinarnya menerangi kegelapan.

3. Hidup di dalam Kasih
Ada pesan Yesus kepada murid-murid berupa pengutusan untuk melalukan  Missi Allah di dunia ini dengan memberitakan Injil. Dalam melakukan tugas ini haruslah didasari oleh kasih. Sebelum Yesus memberikan tugas penggembalaan kepada Rasul Petrus, hal yang ditanyakan oleh Yesus adalah: Simon anak Yonas apakah engkau mengasihi aku? (Baca Yoh 21:15-19).  Ini syarat dalam pemuridan, yaitu: mengasihi Yesus Kristus. Kasih kepada Yesus Kristus meneguhkan kita melakukan perintahNya.

Yohanes 14:21 (TB)  Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."
Sahabat yang baik hati. Selamat Pentakosta bagi kita semua. Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin.
Salam

#Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...