Sabtu, 12 Mei 2018

ALLAH MENGABULKAN DOA HIZKIA


ALLAH MENGABULKAN DOA HIZKIA
2 Raja-raja 20:1-7

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini sangat berharga bahwa apa pun yang terjadi dalam hidup kita, keputusan final ada pada Tuhan. Kemujuran yang dialami seseorang bukanlah buah dari budi baiknya, dan sebaliknya jika hal buruk menimpa seseorang bukan berarti hukuman atas dosa dan kesalahannya.  Ada kalanya orang baik menerima hal buruk dalam hidupnya agar nyata kehendak Allah. Inilah yang kita temukan dalam pengalaman Raja Hizkia.

Pernahkah anda menangis berdoa dihadapan Tuhan karena sesak beban yang anda alami?  Boleh juga anda banyangkan bagaimana perasaan seseorang yang sehat tiba-tiba sakit dan menurut analisa dokter bahwa dari segi medis dia akan segera meninggal dalam beberapa hari. Sungguh suatu pergumulan yang berat bukan? Jika kita yang mengalaminya pastilah kita menangis menjerit dan berurai air mata serta memohon kepada Sang Pemilik Kehidupan agar memberikan kesembuhan. Hal itulah yang dialami oleh Hizkia, dia tiba-tiba mengalami sakit dan diberitahukan akan segera mati.
Dari kisah Raja Hiskia ini ada beberapa hal yang menarik untuk kita gumuli

1. Orang baik dan pergumulan/penderitaan.
Hizkia adalah raja ke 13 di Yehuda, dia melakukan apa yang baik di mata Tuhan 2 Tawarikh 29:2 (TB)  Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Daud, bapa leluhurnya. Kebijakannya mengembalikan kemurnian Ibadah di Yehuda dengan membersihkan bukit-bukit pengorbanan berhala.
Sepanjang kepemimpinannya dia seorang raja yang disegani negara asing. Sebenarnya ada dua opsi baginya memiliki koalisi dengan Mesir atau Assyur namun Hizkia memilih netral dan tidak bekerjasama dengan kekuatan asing. Dia  memperkuat pertahanan Yerusalem. Sekalipun ancaman Assyur mendesak dengan jatuhnya Israel Utara ke tangan Assyur dia tidak gentar. Dalam kepemimpinannya tetap menata kehidupan Israel: pemugaran bait Allah dan tembok Yerusalem yang dikenal dengan reformasi Hizkia untuk memulihkan kehidupan umat Israel sebagai umat Allah.

Dalam keadaan tersebut Hizkia tiba-tiba sakit dan akan mati. Yesaya disuruh Tuhan untuk memberitahukan kepada Hizkia memberi pesan terakhir kepada keluarganya karena Hizkia akan segera mati. Hizkia percaya kepada nabi Yesaya karena dia adalah abdi Allah yang dia hormati. Atas pemberitaan itu Hizkia pun menangis dihadapan Tuhan dan memohon agar mengingat kasih karunia Tuhan atas hidupNya. Tangisan Hizkia sampai kepada Tuhan dan Tuhan memberikan kesempatan baginya untuk hidup selama 15 Tahun lagi.
2 Raja-raja 20:3 (TB)  "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat.
Pengalaman Hizkia ini menjadi penting untuk permenungan mengapa hal buruk menimpa orang baik?  Ini yang sering menjadi pergumulan sekalipun kitab Ayub sudah menjadi panduan bagi orang percaya. Lihatlah misalnya Ayub; dia orang yang saleh dan sepanjang hidupnya bergaul dengan Tuhan.  Namun harus mengalami penderitaan: Ayub kehilangan anak-anak yang dikasihinya, harta benda dan kekayaannya bahkan tubuhnya sendiri sudah membusuk namun dia punya hati dan iman yang tetap setia kepada Tuhan. Dalam kesetiaan Ayub menjalani penderitaan Ayub memenangkan pergumulannya dan Tuhan memberkatinya berlipat ganda.

Dari pengalaman ini kita mengambil pelajaran. Ketika hal buruk terjadi ada orang baik kita belajar banyak hal.
i) Kumujuran yang kita alami bukanlah buah dari budi baik kita dan hal buruk yang terjadi pada orang baik bukanlah karena kesalahan atau dosanya. Jika kemujuran menimpa kita itu adalah pemberian Allah dan jika ada kalanya hal buruk terjadi dalam hidup ini tetaplah teguh supaya nyata kehendak Allah.
ii) ketika hal buruk terjadi jalanilah hidup dengan penuh pengharapan, kepudusan final ada pada Tuhan. Hal baik dan buruk yang terjadi dalam hidup ini adalah atas sepengetahuan Allah.

2.  Kesembuhan dan Panjang Umur adalah Pemberian Tuhan.
Apa yang dialami oleh Hizkia menjadi renungan yang sangat berharga. Orang baik bergumul mengahadapi keadaan buruk. Hizkia akan mati itu keputusan Tuhan dan sepenuhnya wewenang Tuhan. Namun Hizki tak mampu menatap Tuhan, dia hanya mampu menatap dinding meratapi hidupnya pasrah akan keputusan Tuhan. Milik satu-satunya yang dia punyai adalah doa dan harapan. 

Ini contoh tentang apa yang seharusnya dilakukan jika orang yang berusaha melakukan yang terbaik bagi Tuhan namun mendapat tantangan yang berat?  Lakukanlah seperti Hizkia, memohon kepada Tuhan agar Tuhan memberikan kesempatan. Hizkia sembuh dan Tuhan memperpanjang umurnya 15 tahun lagi.
 2 Raja-raja 20:5 (TB)  "Baliklah dan katakanlah kepada Hizkia, raja umat-Ku: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau; pada hari yang ketiga engkau akan pergi ke rumah TUHAN.

Doa adalah satu-satunya yang dimiliki orang percaya. Di dalam doa kita yakin dan percaya kepada Bapa yang baik hati, yang berkenan memberikan apa yang kita butuhkan dan melepaskan kita dari penderitaan atau pergumulan yang kita alami.
Di dalam doanya Hizkia menangis, terkezan pasrah namun tak berterima. Dia tidak mamou memandang Tuhan dia menangisi kemalangan dirinya. Sepenuhnya apa yangbakannterjadi pada dirinya ada pada keputusan Tuhan. Tangisan Hizkia telah sampainkepada Tuhan dan Tuhan berbelas kasihan. Hizkia diberi kesempatan untuk hidup 15 tahun lagi.

3. Manfaatkan kesempatan yang Tuhan berikan!
Tuhan menghapus air mata, Tuhan memberi kesembuhan dan diberi 15 tahun lagi Hizkia, Itu adalah anugerah yang sangat berharga baginya untuk melanjutkan hidupnya. Jika kita baca ayat berikut ini, nampaknya Hizkia adalahborangbyang gagal mempergunakan kesempatan yang baik itu:
Ayat 13: Hizkia pamer harta kepada orang suruhan Babel dari negeri jauh.
Ayat 19: zona nyaman atau comfort zone: dia berkata ketika Yesaya menegornya tentang apa yang dilakukannya, Hizkia menjawab: "asalkan ada damai dan keamanan seumur hidupku." Dari jawaban ini Hizkia berpikir pendek hanya untuk masa kepemimpinannya. Pemimpin yang tidak mempergunakan kesempatan untuk visi yang jauh ke depan.

Kotbah ini hendak menyapa kita juga, jika anda orang yang diberi Tuhan kesempatan, apakah yang akan ada lakukan? Hidup ini adalah anugerah dan saat ini Tuhan memberikan kesempatan, mari gunakan sebaik-baiknya, lakukan tugas dengan penuh tanggung-jawab, memiliki visi yang besar.  Berikut ini mungkin bisa kita lakukan untuk menggunakan kesempatan:
a) hidup yang penuh syukur
b) perbaiki diri dan keluarga
c) abdikan diri ikut dalam pelayanan
d) jadilah saluran berkat
e) muliakan Tuhan dalam hidup

Sahabatku! Hidup ini anugerah, suatu kesempatan yang  sangat penting melakukan apa yang menyukakan hati Tuhan. Jangan sia-siakan, hidup yang Tuhan berikan. Hidup ini adalah kesempatan.

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEKUASAAN DAN KERAJAAN ALLAH KEKAL

  Kotbah Minggu Akhir Tahun Gerejawi - Peringatan Orang Meninggal Minggu, 24 Nopember 2024 Ev. Daniel 7:9-14 KEKUASAAN DAN KERAJAAN ALLAH YA...