Rabu, 02 Mei 2018

NYANYILANLAH NYANYIAN SYUKUR

NYANYIKANLAH NYANYIAN SYUKUR

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenhngkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis 03/05/2018

Mazmur 147:7 (TB)  Bernyanyilah bagi TUHAN dengan nyanyian syukur, bermazmurlah bagi Allah kita dengan kecapi!

Psalms 147:7 (RSV)  Sing to the LORD with thanksgiving; make melody to our God upon the lyre!

Ada hal menarik dalam terjemahan bahasa Batak renungan harian ini, kalimat: bernyanyilah bagi Tuhan dengan nyanyian syukut"  diterjemahkan dalam kalimat: "marende taripar ma hamu umpuji Jahowa". "Marende" artinya bernyanyi, "taripar" berarti menyeberang atau sampai ke seberang. Maka "marende taripar ma hamu", suatu ajakan agar orang percaya yang telah menikmati kasih karunia Tuhan diajak untuk menyanyikan nyanyian syukurnya sampai ke seberang, tetangga dan orang lain. Sampai ke seberang berarti bukan hanya untuk diri sendiri dan sekitar kita, tetapi perbuatan Tuhan yang kita alami dan kebaikan Tuhan yang kita terima sampai ke orang lain.

Nyanyian syukur disini dapat kita berikan gambaran seperti seorang yang merayakan sorak-sorai kemenangan. Sorak-sorai kegembiraan, seperti merayakan seorang pahlawan yang memenanhi peperangan. Dapat juga kita bandingkan dengan kemenangan tim sepak bola yang meraih kemenangan di final. Jika anda penonton sepak bola, dalam pertandingan final suatu even besar seperti champion atau piala dunia pemenangnya akan merayakan kegembiraan dan sorak-sorai yang menggembirakan. Suatu ekpressi yang sangat gembira dan mengagungkan kehebatan timnya yang bisa memenangkan pertandingan. Sukacita demikian dapat juga kita bandingkan dengan apa yang diajak oleh pemazmur, yaitu menyanyikan dengan gembira atas segala perbuatan Tuhan. Penekanannya adalah Tuhan, bukan diri pemazmur, karena semua uang terjadi dalam hidup pemazmur adalah karya dan perbuatan Tuhan.

Hal kedua "marende taripar" dapat juga kita jelaskan dengan sikap dan perbuatan baik kita sampai ke seberang melalui tkndakan kasih. Bagi yang menerima berkat dari Tuhan di dalam hidupnya dapat disalurkan kepada orang yang membutuhkan. Panggilan ini melekat pada diri orang percaya dipanggil untuk menjadi Berkat (Kej 12:4). Sebagai contoh:  Tahun 2005 saya melayani di Kantor Pusat, kala itu ada kiriman dari No Name dengan judul: Samaritan Parcel. Samaritan Parcel ini berbentuk gift yang dikhususkan kepada pelayan pensiun. Nama Samaritan Parcel ini mengingatkan saya akan Orang Samaria yang baik hati. Perbuatannya yang tulus dan iklas benar-benar menolong orang lain. Perbuatan baiknya bukan untuk dirinya sendiri atau orang orang didekatnya namun menyeberang dan sampai kepada orang lain yang sama sekali tidak dikenalnya. Dia menolong dengan iklas dan tulus karena menyadari kasih dan anugerah Tuhan dalam hidupnya.

Sahabat yang baik hati! Nyanyikanlah nyanyian syukur kepada Allah merupakan ajakan dari pemazmur untuk kita semua agar menjadi orang yang bersyukrlur. Bersyukur karena  perbuatan besar Allah dan segala kebaikannya yang telah dialami orang percaya. Nyanyian syukur itu dapat kita lakukan dengan berbagai ekspressi dengan  Allah sendiri sebagai subyek. Perbuatan Allah yang kita beritakan melalui tindakan kasih yang nyata bagi sesama.

Sahabatku! Kiranya Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...