Jumat, 22 Mei 2020

DIA MELINTASI AWAN-AWAN

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUOAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Renungan Harian Sabtu, 23 Mei 2020

DIA MELINTASI AWAN-AWAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hari mari gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.

Mazmur 68:4 (TB)  (68-5) Bernyanyilah bagi Allah, mazmurkanlah nama-Nya, buatlah jalan bagi Dia yang berkendaraan melintasi awan-awan! Nama-Nya ialah TUHAN; beria-rialah di hadapan-Nya!

Psalms 68:4 (RWV)  Sing to God, sing praises to his name: extol him that rideth upon the heavens by his name JAH, and rejoice before him.

Saya mencoba membayangkan bagaimana perasaan Elisa menyaksikan gurunya Elia terangkat ke sorga. Rasa takjub, heran dan mata tertuju sampai Elia hilang dari pandangan mata. Seolah bermimpin tapi bukan mimpi. Jika kita baca 2 Raja 2, Elisa nampaknya belum percaya hingga para pengawal Elisa menawarkan agar mencari disekitar itu. Namun Elisa menjadi saksi sejarah gurunya sang nabi Besar dalam Perjanjian Lama naik ke sorga kepada kemuliaan Allah.

Demikian dengan peristiwa di bukit Zaitun, murid-murid menyaksikan sendiri Yesus naik ke Sorga. Mata mereka tertuju kepada Yesus yang terus naik hingga ke awan-awan dan tak terlihat lagi oleh mata kepala mereka sendiri. Serasa bermimpi, namun real Yesus telah naik ke sorga. Kisah Para Rasul 1:9-10 (TB)  Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka.
Itulah peristiwa Yesus naik ke Sorga, kembali kepada hakekatNya yang Ilahi setelah semua missi di dunia ini semlurna, yakni menyelamatkan manusia.

Kedua peristiwa di atas merupakan contoh kongkrit bagaimana kemuliaan Allah Israel melintasi awan-awan ynh disaksikan oleh Elisa mewakili PL dan murid-muli dalam.PB. Peristiwa ilahi seperti itulah yang dinyanyikan oleh Mazmur 68 ini. Pemazmur mengajak seluruh umat agar bernyanyi dan memuji Tuhan yang kemuliaanNya melintasi awan-awan. Melintasi awan-awan adalah ungkapan kemuliaan yang mengataai segala kuasa di bumi. Kuasa itu hanya ada pada Allah Israel.

Masih ingat waktu bangsa Israel berjalan di Padang Gurun? Diatas kemah suci ada tiang awan  atau sisebut dengan "kabud Allah" symbol kemuliaan Allah yang menyertai bangsa Israel. Jadi saat mereka melihat kabud awan di atas kemah suci, mereka diingatkan akan kemuliaan Allah.

Sahabat yang baik hati! Sekarang bagaimana kita menyanyikan kemuliaan Allah dalam hidup kita?  Apakah kita harus menyaksikan sendiri dulu kemuliaan Allah seperti Elisa dan Murid-murid? Tentu tidak, dengan kesaksian dalam Alkitab telah cukup bagi kita percaya ditambah pengalaman-pengalaman yang tak terduga dalam hidup kita. Cukuplah rasul hanya Tomas berkata: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya." (Yoh 20:25)

Jika kita buat flasback (kilas balik) dalam hidup kita, tentu banyak kejadian dalam hidup kita yang membuat kita takjub dan heran Tuhan begitu baik dan menuntun kita. Saat ini renungan ini memgajak kita: mari nyanyikan Tuhan dalam hidup kita pribadi lepas pribadi. KuasaNya melebihi dari apa yang kita pikirkan dan melintasi awan-awan.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...