Rabu, 30 Desember 2020

SEMUANYA AKAN BERLALU

 Kotbah Malam Akhir Tahun 2020

Nas: 1 Petrus 1:22-25


SEMUANYA AKAN BERLALU

TETAPI FIRMAN TUHAN TIDAK AKAN BERLALU


Selamat mengakhiri tahun 2020 dan menyongsong tahun 2021. Sahabat yang baik hati, kita mesti bersyukur karena bisa sampai ke penghujung tahun 2020 ini. Hanya tinggal beberapa jam lagi satu kalender perjalanan 365 hari segera berlalu. Waktu tidak akan bisa berputar seperti mesin pemutar waktu. Waktu itu linier terus berjalan detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, windu, abad, mille dll. Waktu tidak akan pernah mundur dan tidak ada seorang pun yang dapat mengentikannya. Manusia yang menjalani waktu itulah semestinya berpikir pada detik mana hidup ini akan berhenti. Waktu adalah milik Tuhan, tak seorang pun yang tahu pada detik keberapa di hari apa perjalan ini akan berhenti, hanya Tuhan yang tahu. Maka jika Tuhan saat ini memberikan ijin bagi kita mengakhiri 2020 dan melanjutkan perjalanan 2021 maka mari isi kehidupan kita dengan sujud dan syukur. Sujud bukti kita orang yang taat, beribadah dan berbakti kepada Tuhan. Syukur sebagai bukti kita menerima yang baik dari Tuhan dan mengucapkan terima kasih.


HKBP adalah salah satu gereja yang mengatur displin rohani. Gereja sebagai persekutuan akan menyampaikan laporan akhir tahun pada Ibadah akhir tahun, apa yang dilakukan dan apa yang diberikan Tuhan sepanjang tahun akan di pertanggungjawabkan. Laporan pertangungjawaban ini disebut dengan "bericht huria" atau barita jujur taon. Bukan hanya itu, HKBP juga mengadakan kebaktian pergantian tahun pukul 00.00 masing-masing keluarga berdoa bersama mengakhiri dan memasuki tahun baru. Dalam ibadah malam itu maaing-masing keluarga menyampaikan pesan dan nasihat, saling memaafkan dan menguhkan anggota keluarga yang satu dengan yang lain


Dalam Ibadah akhir tahun ini, Kotbah diambil dari 1 Petrus 1:22-25. Menekankan bahwa segala sesuatu akan berlalu, namun Firman Tuhan tetap selama-lamanya. Marilah kita ambil beberapa pesan dan pelajaran yang berguna mengakhiri 2020 dan menyambut tahun baru 2021.


1. Segala sesuatu akan berakhir

1 Petrus 1:24-25 (TB)  Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur,  

tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya." Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu. 


Rasul Petrus mengutip perkataan nabi Yesaya 40:6-8 sebagai nasihat bahwa dunia ini dan segala kemuliaannya akan berlalu. Ibarat rumput yang akan kering dan berlalu, bahkan seperti bunga pagi mekar sore sudah layu. Demikianlah segala kemuliaan dan kejayaan umat manusia, semuanya akan berlalu tidak ada yang menetap padanya. Sama seperti rumput dan bunganya bertumbuh dan bisa hijau namun kala musim gugur semuanya kering, layu dan tertiup angin. 


Pesan ini disampaikan nabi Yesaya kepada umat Israel di pembuangan. Ini adalah pengalaman nyata dari bangsa Israel. Apa yang mereka banggakan sebagai umat pilihan, kebanggaan mereka atas kejayaan-kejayaan semuanya berakhir, bahkan Bait Suci yang mereka agungkan sebagai simbol kehadiran Allah telah runtuh dan rata dengan tanah. Hanya satu yang dapat menguatkan bangsa Israel, yaitu Firman Allah. Jika Allah berfirman maka segala sesuatu akan jadi. Apa yang mereka banggakan dulu lenyap tak berbekas.


Jika demikian adanya mengapa manusia ada yang sombong dan angkuh dengan segala kemegahan diri dan kesusksesan yang dicapai? Haeus diakui semua kemegahan akan berlalu. Kotbah ini mengingatkan kita agar tetap rendah hati, apa adanya diri kita dan yang kita capai di dunia ini semuanya akan berlalu.


Seturut dengan itu Yesus telah bersabda: Markus 13:31 (TB)  Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.


Nas ini merupakan pengharapan, dibalik semua kefanaan akan dunia ini ada yang tidak fana dalam diri orang percaya yaitu Firman Tuhan dan iman percaya kita.


2. Orang percaya lahir dari benih yang tidak fana.

1 Petrus 1:23 (TB)  Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.


Didalam ayat ini Rasul Petrus menjelaskan keistimewaan orang percaya. Kita memiliki hal yang tidak fana. Orang percaya telah dikuduskan dari kefanaan melalui pengorbanan Yesus Kristus. Kasih dan Pengrobanan Kristus menjadikan kita menjadi ahli waris kehidupan yang kekal (band Yoh 3:16). Jadi jika dunia dan segala isinya berlalu tetapi orang percaya telah ditetapkan oleh Allah di dalam Yesus Kristus menjadi pemilik keabadian yakni mahkota kehidupan. Iman kepada Yesus Kristus adalah benih yang melahirkan kita kepada kehidupan yang kekal.


Jika dunia ini memiliki apa yang dapat berlalu, tetapi orang percaya memiliki yang tidak fana:


Pertama, Firman Tuhan. Sebagaimana pesan Tuhan Yesus, bahwa dunia dan segala isinya akan berlalu tetapi Firmanku tidak akan berlalu (Markus 13:31). 


Kedua, Kita percaya kepada Yesus Kristus yang tetap sama baik kemarin, kini dan selama-lamanya. Ibrani 13:8 (TB)  Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. 


Ketiga, kita memiliki iman, jika dunia ini dapat merampas apa yang kita miliki tetapi dunia ini tidak dapat merampas iman dan keyakinan kita. Iman itu mengalahkan dunia.

1 Yohanes 5:4 (TB)  sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.


Yang tidak fana akan dapat mengalahkan yang fana. Inilah prinsip hidup orang percaya. Jangan sampai demi mengejar yang fana di dunia ini kita kehilangan benih yang tidak fana di dalam diri orang percaya, yakni iman kita.


3. Saling memaafkan bukti mengamalkan kasih persaudaraan.

Mengakhiri tajun 2020 ini, kita diingatkan bahwa Kristus telah menyucikan kita daeu segala dosa dan pelanggaran kita melalui darahNya yang tercurah di salib Golgatha. Allah sendiri mengampuni manusia atas segala dosa. Pengudusan Kristus ini memiliki arti Allah menerima manusia dan tidak mengingat lagi akan dosa pelanggarannya, semua telah disucikan. Pengudusan ini menjadikan manusia menjadi manusia baru yang hidup di dalam kasih persaudaraan.


Jika Tuhan telah menyucikan dosa hal yang sama akan kita lakukan terhadap sesama. Yesus mengajarkan kepada murid-muridnya agar mengampuni. Berikut penggalan doa Bapa kami yang berisi: "...dan ampunilah kesalahan kami, seperti kamu juga telah mengampuni orang yang bersalah kepada kami." 


Di akhir tahun ini, siapa tahu ada perkataan, sikap dan perbuatan kita yang melukai oersaaan orang lain, mari saling memaafkan. Memaafkan dari hati yang tulus dan terdalam. Sehingga dengan tenang dan damai hati kita menyambut tahun baru 2021 ini. Saling memaafkan ini akan memampukan kita melakukan kasih persaudaraan di dalam Yesus Kristus. 


Sahabat yang baik hati!  Marilah tetap rendah hati, meningkatkan sujud dan syukur atas segala berkat yang telah kita terima. Apa yang kita miliki adalah pemberian Tuhan, dan waktunya itu semua akan kita tinggalkan menuju keabadian. Mari berpegang kepada Firman Tuhan yang tetap selama-lamanya dan kita jadikan sebagai suluh bagi kita memasuki keabadian. 


Selamat mengakhiri tahun 2020 dan menyambut tahun baru 2021.


Salam: 31 Des 2020

Pdt Nekson M Simanjuntak

Selasa, 29 Desember 2020

AKU MENYEMBUHKAN MEREKA

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Rabus, 30 Desember 2020


AKU MENYEMBUHKAN MEREKA


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan


Hosea 11:3 (TB)  Padahal Akulah yang mengajar Efraim berjalan dan mengangkat mereka di tangan-Ku, tetapi mereka tidak mau insaf, bahwa Aku menyembuhkan mereka. 


Hosea 11:3 (RWV)  I taught Ephraim also to go, taking them by their arms; but they knew not that I healed them.


Ada banyak nama "Efraim" kita temukan dalam Alkitab, nama orang salah satunya adalah anak Yusuf. Efraim juga nama daerah pegunungan sebelah Barat Yordania yaitu milik pusaka kediam kerurunan suku Efraim. Satu lagi yang tidak kalah pentingnya adalah julukan kepada "Kerajaan Israel Utara", suku-suku Israel yang memisahkan diri dari "Kerajaan Yehuda". Setelah Raja Salomo ada perpecahan di Kerajaan Israel Raya. Setelah Raja Rehabeam menggantikan Salomo, Yorobeam memimpin pemberontakan yang kemudian menjadi raja pertama di Utara. Jadi Efraim adalah sebutan untuk Kerajaan Israel Utara. Ini juga yang dipakai oleh nabi Hosea tentang sebutan Efraim.


Suku-suku utara tidak pernah mau mengaku tunduk kepada takhta Daud, tapi Daud kian hari kian berjaya. Pada waktu pemerintahan Salomo kerajaan selatan mencapai puncak kemuliaan dan kemakmurannya. Tapi justru pada saat itu berkecamuk perasaan kurang senang di utara (1 Raj 11:26 dab).


Kebebalan Rehabeam pengganti Salomo mendorong suku-suku utara memisahkan diri dari suku-suku selatan, dengan meniadakan semua ikatan perjanjian yg telah dibuat terhadap Daud (1 Raj 12:16). Kendati demikian Allah tetap menyuruh para nabiNya ke kerajaan utara, dan satu dari ciri Kerajaan Mesianis ialah menyatukan kembali bangsa yg pecah secara menyedihkan itu, yg dimulai oleh Yerobeam bin Nebat (bnd Hos 1:11).


Nabi Hosea, salah satu nabi yang ikut mengecam keras perbuatan Efraim (baca Israel Utara). Pemberontakan mereka adalah duka bagi Allah. Hosea mengecam Efraim yang meninggalkan Tuhan dan berbalik kepada baal. Kemarahan nabi Hosea atas sikap Efraim yang berbalik sampai menyebutkan: Lho Ruhama (Aku tidak mengasihi kamu) dan Lho Ami (kamu bukan lagi umatKu). Lih. Hosea 1:1-9

Apa yang dinubuatkan Hosea ini terjadi, tahun 720 SM Assyur datang dan menghancurkan Kerajaan Israel Utara. Akhirnya Efraim terluka dan mereka kehilangan identitas sebagai umat Allah. 


Dalam nas renungan hari ini, Hosea mengingatkan kembali Efraim, bahwa sesungguhnya mereka harus insaf dan bertobat atas segala apa yang mereka alami. Efraim harusnya menyadari bahwa Tuhanlah yang memelihara, merawat dan menyembuhkan mereka. Allah sendiri yang mengajar dan membesarkan merekanamun memgapa merka berubah? Sekakioun demikian, sikap Efraim yang memberontak dan menolak Tuhan, tidak menjadikan Tuhan berhenti mengasihi mereka. Allah setia pada janjiNya dan tetap mengasihi umatNya.


Sahabat yang baik hati! Inilah yang harus kita sadari dalam hidup ini bahwa Tuhan mengasihi tetap mengasihi kita. Sebagaimana orang tua yang mengajarkan kata perkata sehingga kita fasih bicara, menopang agar bisa berdiri hingga bisa berlari dan menari. Dari kecil hingga besar, bertumbuh dengan baik menjadi orang yang dewasa dan matang. Dalam semua proses itu, Tuhanlah yang menuntun kita, karena itu jangan lupakan Tuhan dalam hidup ini. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 28 Desember 2020

DENGARKANLAH AKU

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 29 Desember 2020


DENGARKANLAH AKU


Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Yesaya 51:1 (TB)  Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengejar apa yang benar, hai kamu yang mencari TUHAN! Pandanglah gunung batu yang dari padanya kamu terpahat, dan kepada lobang penggalian batu yang dari padanya kamu tergali. 


Isaiah 51:1 (RWV)  Hearken to me, ye that follow after righteousness, ye that seek the LORD: look to the rock from which ye are hewn, and to the hole of the pit from which ye are dug.


Meyakinkan orang lain tentu bukanlah pekerjaan mudah, apalagi jika suasana hati yang penuh beban. Tidak semudah seorang marketing mempromosikan produknya. Sebagaimana kita tahu seorang marketing harus berusaha meyakinkan konsumen dengan mempromosikan produknya, baik melalui tutur bahasa yang menarik, pandai menjelaskan mutu dan kwalitas, tahu menjelaskan manfaatnya pada konsumen dan meyakinkan orang bahwa produknya menjawab kebutuhan dan keahlian lainnya. Tidak jarang korporasi mengalokasikan anggaran yang lumayan untuk promosi dan marketing.


Pekerjaan meyakinkan ini jugalah yang digumuli oleh nabi Yesaya dalam pembuangan sebagaimana dalam Yesaya 51 ini.   Orang yang diyakinkannya adalah umat Allah yang telah berjuang keras hidup menderita di pembuangan Babel: mengalami pergumulan batin.  Tidak sedikit dari antara mereka yang sudah berputus asa menantikan keselamatan. Mereka meninggalkan ibadah dan Taurat, meninggalkan Tuhan dengan percaya kepada ilah-ilah jaman. Sebahagian mereka tidak setia lagi, mereka kawin campur dan berjuang dengan caranya sendiri tanpa dituntun oleh Firman Tuhan. Mereka sibuk mencari siapa dan apa yang dapat menolong mereka. Namun ada pula yang sangat giat mencari Tuhan dan hidup dalam kebenaran. Yesaya menyebut komunitas ini dengan "sisa-sisa Israel". 


Sisa-sisa Israel bertekun menantikan keselamatan dari Tuhan. Keselamatan itu tidak ditemukan di luar Allah yang mereka sembah. Mereka memelihara Taurat, rajin melakukan doa haruan dan dengan tekun menantikan Mesias yang akan memulihkan Sion dan Yerusalem. Jika tidak semua dapat diyakinkan, setidaknya sisa-sisa ini masih dapat mendengarkannya. Itulah sebabnya Yesaya fokus pada orang yang mencari Tuhan yaitu: sisa-sisa Israel. Ungkapan: "hai kamu yang mengejar kebenaran" dan "hai kamu yang mencari Tuhan" adalah komunitas yang masih memiliki pengharapan dan menantikan  keselamatan dari Tuhan. Penantian mereka tidak akan sia-sia, pencarian mereka tidaklah usaha menjaring angin. Mereka akan menemukan apa yang mereka cari yaitu keselamatan dari Tuhan. Tuhan penyelamat yang kekal.


Juka kita baca keseluruhan pasal 51 ini, Yesaya menyampaikan bahwa Tuhan adalah maha kuasa, Dialah pencipta, Dia yang memanggil dan menetapkan Abraham leluhur umatNya, Dia juga berkuasa atas raja dan penguasa. Dia juga yang mengatur gelombang-gelombang kehidupan ini seturut dengan kehendakNya. 


Yesaya 51:12, 15 (TB)  Akulah, Akulah yang menghibur kamu. Siapakah engkau maka engkau takut terhadap manusia yang memang akan mati, terhadap anak manusia yang dibuang seperti rumput, 

Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, yang mengharubirukan laut, sehingga gelombang-gelombangnya ribut, — TUHAN semesta alam nama-Nya. 


Sahabat yang baik hati, nats renungan pagi ini menguhkan iman kita Allah turut bekerja dalam segala gelombang kehidupam ini. Allah tidak bekerja saat ada ketenangan, keteduhan dan sukacita bagi kita. Dalam penderitaan dan kesusahan yang terasa amat sangat Allah bekerja membentuk dan menjadikan apa yang terbaik bagi kita. Jangan oernah berputys asa kalau apa yang kita harapkan belum terjadi, malah lebih yakin dan semakin percaya akan kuasaNya. Pandanglah Tuhan, dengarkan Dia, pertolonganNya tidak akan pernah terlambat.


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


Minggu, 27 Desember 2020

MEREKA SUJUD MENYEMBAH DIA

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 28 Desember 2020


MEREKA SUJUD MENYEMBAH DIA


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Matius 2:11 (TB)  Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. 


Matthew 2:11 (RWV)  And when they had come into the house, they saw the young child with Mary his mother, and fell down, and worshipped him: and when they had opened their treasures, they presented to him gifts; gold, and frankincense, and myrrh. 


Satu hal terpenting dari pemberitaan Injil Matius tentang kehadiran orang Majus dalam peristiwa kelahiran Tuhan Yesus adalah kaum non Yahudi mengakui Yesus sanga Yuruselamat. Yesus lahir bukan saja diakui kebenarannya menurut kitab suci Yahudi, namun juga diakui oleh pengetahuan di luar kitab suci yakni ahli perbintangan juga meramalkannya. Karena itu kehadiran orang Majus menyempurnakan penggenapan Janji keselamatan dengan kelahiran Yesus Kristus.


Menurut Herodotus sorang sejarawan Yunani Kuno  majus dipakai untuk menyebutkan suatu suku dari bangsa Madai, yg mempunyai jabatan imam di Kerajaan Persia. Bagi penulis-penulis kuno yg lain kata itu sama artinya dengan imam. Daniel melengkapkan hal ini (Dan 1:20; 2:27; 5:15) dengan mengenakan kata itu kepada segolongan 'orang bijaksana' atau ahli nujum, yg menafsirkan mimpi dan pesan-pesan dari 'allah-allah'. Dalam PB pemakaian kata itu meluas, sehingga meliputi semua orang yg mempraktikkan ilmu-ilmu sihir (bnd Kis 8:9; 13:6, 8).


Apa yang dilakukan 'orang-orang majus' dalam Mat 2:1-12. Agaknya mereka ialah ahli nujum agamawi non-Yahudi, yg menarik kesimpulan dengan mengamati bintang, bahwa seorang raja agung bangsa Yahudi sudah lahir. Sesudah bertanya-tanya kepada penguasa Yahudi, mereka pergi ke Betlehem untuk memberi penghormatan. Apakah 'Timur', asal kedatangan mereka, adalah Arabia, Babel atau daerah lain tak dapat dipastikan.


Membuktikan ramalan perkiraan mereka itu mereka terus mengikuti bintang yang mereka lihat, kemudian bertanya kepada penguasa dan Herodes memanggil imam hal apa kata kitab suci tentang kelahiran Mesias. Tokoh-tokoh yang terlubat yang disebutkan dalam Matius membuktikan peristiwa kehadiran orang Majus bukan hanya fiksi atau dongeng belaka tetapi dapat dicheck dan recheck di dalam penguasa setempat. Dengan demikian tidak ada hal yang peelu diragukan tentang peristiwa kelahiran Yesus Kristus tetapi kita meneladani orang Majus


Setelah orang Majus mengetahui tempat kelahiranYesus maka mereka masuk ke kandang Bethlehem. Mereka sendiri melihat dan menyaksikan bayi Yesus yang lahir. 


Kedua mereka sujud menyembah Dia. Istilah menyembah membuktikan mereka percaya kepada Yesus adalah Allah yang patut disembah, Dialah raja diatas segala raja, Raja yang membawa keselamatan bagi umatNya. Melengkapi sujud dan syukur mereka, orang Maju mengeluarkan pundi-pundi perbendaharaan mereka berupa emas, perak dan kemeyan. Benda-benda berupa material yang sangat berharga untuk dipersembahkan kepada Yesus. Orang Majus tidak datang dengan tangan hampa, tetapi mereka membawa persembahan yang harum dan berharga bagi Tuhan.


Sahabat yang hati, dalam merayakan Natal tahun 2020 ini hal yang sama ditanyakan kepada kita: apakah yang dapat kita bawa dan persembahkan ke dadapan Tuhan Yesus? Ada banyak pemberian Tuhan salam hidup kita, Tuhan tidak meminta kita mempersembahkan apa yang tidak ada pada kita, justru apa ada pada kita itulah yang dikehendaki oleh Tuhan untuk kita persembahkan dan kita abdikan kepada Tuhan.


Tinggal empat hari lagi kita menjalani tahun 2020 ini, sebelum berlalu: perlu kita renungkan apakah yang telah kita perbuat dan persembahkan kepada Tuhan? 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


Jumat, 25 Desember 2020

KASIH ALLAH YANG MENYELAMATKAN

 Khotbah Pesta NATAL II, 26 Desember 2020 

Ev. : Yohanes 3:14-21 Ep. : Galatia 4:4-7


KASIH ALLAH YANG MENYELAMATKAN


Selamat Natal bagi kita semua sahabat yang dikasihi oleh Yesus Kristus. Dalam kalender gerejawi HKBP ada tiga kali perayaan besar yang dirayakan dua kali ibadah: Paskah (perayaan kebangkitan Tuhan Yesus), Pentakosta (Perayaan Turunnya Roh Kudus) dan Natal (Perayaan Kelahiran Yesus Kristus). Perayaan ini tetap dipertahankan karena ketiga perayaan ini sangat besar artinya dalam hidup orang percaya. Sempatkanlah untuk beribadah di pesta Natal II sebagai buah dari displin rohani kita agar natal tahun ini lebih lengkap dan sempurna. 


Pada moment Natal di tahun 2020 ini tentunya ada sedikit perbedaan dari perayaan Natal kita sebelumnya, namun di atas semuanya itu kita tetap bersyukur dapat merayakan Natal di tahun 2020 ini dan memaknainya di dalam perjalanan hidup yang masih Tuhan izinkan untuk kita nikmati. Masa perenungan akan pemaknaan Natal kita lakukan untuk mempersiapkan diri dan melakukan hal yang terbaik sebagai orang yang percaya. Pemaknaan Natal yang sangat dalam bagi kita adalah Kasih Allah yang dapat menembus segala batas hingga mempersatukan, mendamaikan kita dengan diriNya. “karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (16), yang tidak asing bagi kita dan sangat akrab bagi kita orang yang percaya kepada Yesus. Inilah kasih Allah yang sangat besar itu dan ayat ini selalu kita renungkan sebagai wujud kasih Allah yang tidak dapat dibatasi oleh apapun, sebab kasih yang dinyatakan bagi kita berasal dari Allah sendiri di dalam Yesus Kristus. 

Perikop ini merupakan bagian dari percakapan Yesus dengan Nicodemus seorang Farisi, pemimpin Yahudi yang datang menjumpai Yesus pada malam hari. Namun dari ayat yang sedang kita renungkan bersama-sama pada pesta kedua ini marilah kita memetik beberapa pembelajaran yaitu:


1. ANAK MANUSIA HARUS DITINGGIKAN

Berita tentang kelahiran Tuhan Yesus yang dapat kita baca dalam kitab Injil, yang disampaikan bahwa Yesus lahir di kandang domba. Jika dari sudut pandang manusia dari sisi manakah Dia menjadi ditinggikan jika lahir di kandang domba?, namun kita tidak dapat memutus pemikiran hanya sebatas lahir di kandang domba. Tetapi semua perjalanan Yesus di dunia ini adalah satu kesatuan. Dari sejak kelahirannya, pelayanan-mujizat yang dilakukan oleh Yesus, kematian dan juga kebangkitanNya dari antara orang mati. Sejak kelahiranNya, Dia telah ditinggikan dengan kedatangan orang majus membawa persembahan, yang jika kita lihat pada zaman itu bahwa persembahan yang dipersembahkan oleh orang majus, yang datang dari tempat yang jauh merupakan yang termahal. Hingga Allah meninggikan Yesus Kristus ketika Yesus mati di kayu salib untuk menanggung dosa dunia ini. Dalam ayat kita digambarkan bagaikan ular tembaga yang digantungkan pada zaman Musa. Karena sungut-sungut bangsa Israel itu maka Allah mendatangkan ular dan barangsiapa yang kena patuk ular tetapi memandang kepada ular tembaga yang digantungkan itu maka akan selamat. Demikian digambarkan keberadaan Yesus yang adalah Anak Allah yang harus ditinggikan. Perjalanan hidup kita ini harus selalu memandang dan percaya kepada Yesus sehingga kita menjadi selamat. Mengarahkan mata hati kita hanya kepada Yesus yang adalah Juruselamat kita maka Diayang akan menuntun Langkah kita tidak jatuh dalam jerat dunia ini. Yesus yang ditinggikan, Dialah jalan keselamatan bagi kita. tidak ada jalan lain menuju Allah selain Yesus Kristus yang lahir bagi kita. 


2. KASIH ALLAH YANG SUNGGUH BESAR

Yohanes 3:16 memberitakan kepada kita kasih Allah yang besar. Disinilah kita mengetahui istilah "kasih agape", kasih dan pengorbanan yang tulus tanpa menuntut balas. Itulah yang dilakukan oleh Tuhan melalui peristiwa natal. Natal adalah kasih agape. 


Kasih Allah yang sungguh sangat besar akan dunia ini mengajari kita orang percaya untuk melakukan apa yang telah diteladankan bagi kita di dalam Yesus Kristus. kasih Allah yang menembus batas, yang memperbaiki hubungan yang sudah rusak, mengampuni setiap kesalahan yang kita lakukan. Yang selayaknya kita manusia ini mendapatkan hukuman yang dari Allah, namun karena kasihNya yang besar Dia hadir di dalam Yesus Kristus untuk menjadi Juruselamat dunia ini. Supaya kita orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, tidak mengalami kematian atau penyiksaan selama-lamanya. Melainkan beroleh hidup yang kekal yang dimulai dari kehidupan kita sekarang yaitu kepada kualitas kehidupan kita, kehidupan yang membebaskan kita dari dosa dan Iblis. Kasih Allah yang bisa kita terjemahkan saat ini sesuai dengan yang kita terima masing-masing dari Allah di dalam Yesus Kristus. anugrah keselamatan kita semua terima dari Yesus Kristus yang kita rayakan akan kelahiranNya hari ini. Namun, dalam kehidupan kita secara pribadi kita semua menerima bentuk kasih Allah yang besar itu yang harus kita nyatakan kepada sesama kita. kita mengasihi karena kita sudah terlebih dahulu merasakan kasih Allah di dalam Yesus Kristus. 


3. BERANI PERCAYA, JUJUR DAN BERTERUS TERANG.


Bahagian ketiga ini sebenarnya mendorong Nikodemus percaya dan berterus terang. Tak cukup hanya membenarkan di dalam hati, tetapi melakukannya dan menyaksikan kebenaran itu kepada orang lain. 


Nikodemus datang malam-malam menjumpai Tuhan Yesus agar tidak dilihat orang Yahudi. Dalam percakapan selanjutnya Yesus menerangkan kepada Nikodemus, apa yang dilihat itu tidak akan dimengerti jika tidak lahir baru, lahir dari roh yang diperbaharui. Kebenaran Injil Yesus Kristus bukan dari akal dan analisa logic ansih, tetapi spirit yang mencerahkan jiwa. Kerajaan Allah harus dipahami dari pikiran Allah sendiri. Itulah manusia yang lahir dari Roh, bukan buah analisa pikiran semata.


Dalam percakapan selanjutnya, Yesus mengetahui hati Nikodemus yang terdalam. Masalahnya bukan tidak mengetahui tentang kebenaran di dalam diri Tuhan Yesus tapi bagaimana Nikodemus berani menyaksikan kebenaran Tuhan Yesus secara terus terang, bukan sembunyi-sembunyi atau malu-malu. Karena itu Yesus berkata: tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."


Melakukan yang benar ia akan datang kepada terang! Inilah dikehendaki Yesus, hidup dalam kebenaran. Disini kita diingatkan akan tugas orang percaya: mengetahui kebenaran tidak akan menyimpannya sendiri tetapi menyaksikannya kepada orang lain agar mengetahui kebenaran itu sendiri. Dengan menyaksikan kebenaran kitea telah menjadi penyaluran kebenaran dan perbuatan Allah kepada orang lain.


Inilah missi Natal bagi setiaporang percaya untuk menyaksikan terang di dunia ini. 1 Petrus 2:9 (TB)  Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib


Selamat Natal, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Tim page Pdt Nekson M Simanjuntak - MP

Kamis, 24 Desember 2020

MEMBERITAKAN KESELAMATAN DI DALAM YESUS KRISTUS

 Kotbah Natal Pertama (I) 25 Desember 2020 

Nas: Ibrani 1:1-4


Selamat Natal Bagi Kita Semua!

MEMBERITAKAN KESELAMATAN DI DALAM YESUS KRISTUS

Sahabat yang baik hati, Natal merupakan sukacita dunia dimana Yesus Kristus lahir untuk membawa keselamatan. Harus dicatat sukacita itu bukan hanya kepada umat manusia tetapi kepada dunia dan seluruh isinya: benda mati dan benda hidup. Sejak manusia jatuh kedalam dosa, dunia dilingkupi kegelapan. Manusia merusak alam, dan merusak dirinya sendiri. Dari kita kejatuhan manusia dalam dosa kita memahami, bahwa dosa telah membuat manusia terasing dari kasih Tuhan. Adam dan Hawa dihukum dan diasingkan dari Eden memasuki dunia yang gerang, berduri dan sakit melahirkan. Dosa membawa manusia kepada kesengsaraan, bahkan upah dosa adalah maut. Tidak selamanya Tuhan menghukum, Allah sendiri tidak menghendaki manusia selamat dan menebus manusia dari dosa dan kebinasaan. Tuhan sendiri mengutus hamba-hambaNya dan menyampaikan pertintah Allah agar manusia melakukan kehendak Allah. Manusia yang telah jatuh dalam dosa tetap berdosa. Maka tak cukup memberi perintah dan mengutus hambaNya. Peristiwa natal nyata bahwa Allah sendirilah yang turun ke dunia ini menyelamatkan manusia dari maut agar memperoleh hidupnyang kekal. (Baca Yoh 3:16). 


Nas Kotbah Natal ini, telah ditetapkan menjadi tema Tahun 2020 dan sekaligus Kotbah Awal Tahun Ephorus 1 Januari dalam Almanak 2020. Namun agak ganjil, nas yang sama terulang dalam Natal. Teks evangeliun yang sama terbit dalam satu tahun Almanak. Bagi saya positip saja, ini merupakan pentingnya kotbah ini merenungkan pesan nas dalam dua konteks:  memasuki tahun 2020 dan merayakan natal 2020. Kita semua telah menjalani Tahun 2020 masa pandemik memporakporandakan berbagai program di Tahun Sending ini. Banyak kegiatan tidak terlaksana, tertunda bahkan terabaikan. Namun sehebat apapun pandemi covid mengguncang kehidupan ini satu hal yang harus disyukuri bahwa Allah tetap menyertai kita. 


Missi HKBP memasuki Tahun 2020 mengagendakan tahun ini menjadi tahun "TAHUN PEKABARAN INJIL", kotbah tema yang disuguhkan adalah"pahosing ulaon pamaritahonon di Barita Nauli" atau "Reposisi Pejabaran Injil", saya belum menangkap apa yang mau direposisi dalam Pekabaran Injil? Apakah metodenya yang direposisi atau target pemberitannya atau pengertian pekabaran itu sendiri. Hal ini sesungguhnya tidak perlu dipertanyakan karena Pemberitaan Injil adalah jelas yang diamanatkan Tuhan Yesus. Mungkin yang lebih tepat adalah merevitalisasi pelayanan sending. Dengan merevitalisasi gereja bergegas untuk mendalami dan melakukan dengan sepenuh hati pemberitaan Yesus Kristus sehingga buah penginjilan semakin nyata.


Siapa yang diutus untuk memberitakan Injil? Alkitab menuliskan penginjilan dilaksanakan oleh rasul dan gereja mula-mula. kepada siapa Injil itu diberitakan: segala bangsa (Matius 28:18-20; Kisah 1:8) dan seluruh mahkluk (Markus 16:15)  dan melakukan tugas Pastoral Kepada domba-domba (Yohanes 21:19-21) 


Maka sesungguhnya yang dibutuhkan adalah perhatian, keseriusan dan kesungguhan hati untuk melaksanakan tugas pemberitaan Injil. Bagaimana gereja  (baca orang percaya) melakukan Pemberitaan Injil yang bertujuan untuk pembangunan manusia dan pembebasan manusia dari segala bentuk penindasan, penderitaan dan kesengsaraan umat manusia (Lukas 4:18-20). Artinya marilah kita pergunakan kesempatan di tahun 2020 ini untuk melipatgandakan perhatian, tenaga dan kesungguhan orang percaya dalam penginjikan.


Natal mengingatkan kita untuk memberitakan keselamatan di dalam Yesus Kristus. Kristus telah melakukan keselamatan secara sempurna, melalui kelahiran di dunia ini sampai pengorbanan Yesus di kayu salib.


Dari kotbah di pesta natal ini, marilah kita ambil beberapa pelajaran penting.


1. Tak cukup hanya Nabi, Allah sendiri turun ke bumi!

Dalam berbagai diskusi peran gereja di tengah-tengah bangsa, hal yang selalu diangkat adalah tugas Nabiah. Suara nabi yang mengkritisi kontek dan realitas kehidupan umat Tuhan. Jika ada yang menyimpang dari Perintah dan kehendak Allah, Tuhan mengutus para nabi, memberikan peringatan dan menyuarakan pertobatan agar mereka berbalik dari jalanNya yang salah supaya hidup kembali seturut dengan perintah dan kehendak Tuhan. 


Namun kenyataannya nabi-nabi tidak digubris umat Allah. Yesus sendiri mengajarkan suatu perumpamaan akan hal ini, seorang pemilik kebun anggur, melakukan apa yang terbaik bagimkebun anggurnya; bibir, pengelolaan hingga perawatan terbaik. Karena sang pemilik kebun hendak bepergian, maka diserahkannya kepada penggarap setelah dirasa tiba waktunya panen agar penggarap memberikan hak sang pemilik kebun disuruhnyalah  hamba-hambaNya. Namun tak digubris malah penggarap memukuli, disuruhnya hamba yang lain tetap dipukulinya. Maka sang pemilik kebun anggur langsung mengutus anakNya dengan harap agar mereka takut. Malah sebaliknya yang terjadi, sang penggarap membunuh anak sang pemilik kebun karena itu ahli waris. Para penggarap jika mereka membunuh anak maka mereka akan menjadi pewaris kebun. (Baca Lukas 20:9-19)


Jika jaman PL, Tuhan mengutus nabi-nabi dan menyatakan maksud Allah dengan perantaraan nabi-nabi tidak cukup.  Rupanya tugas nabi yang memberi petunjuk, peringatan, mengingatkan umat Allah atas segala pelanggaran mereka terhadap perintah dan Firman serta hukuman yang akan mereka terima tak cukup. Umat Allah menolak para nabi, memukuli hingga menganiaya para nabi. Apakah rencana Tuhan batal karena penolakan terhadap nabi!. Sama sekali tidak. Disinilah kehadiran Yesus Kristus, Anak Allah. Turun ke bumi untuk menyelamatkan manusia.


Inilah yang menjadi kabar baik, yaitu Yesus Kristus yang datang ke dunia untuk menyelamat manusia.  Kehadiran Kristus untuk mengangkat harkat dan martabat manusia, memulihkan citra manusia yang segambar dengan rupa Allah. Manusia yang terasing dari kasih karunia Allah melalui kedatangan Yesus Kristus akhirnya kmbali menerima kasih karunia Allah. 

Yohanes 3:16 (TB)  Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.


2. Kristus datang memancarkan Cahaya Kemuliaan.

Ibrani 1:3 (TB)  Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi, 


Dosa membuat manusia hina, citra manusia yang mulia segambar dengan rupa Allah berubah menjadi rupa buruk dengan hidup saling menyalahkan dan membalas. Allah menciptakan dunia dan segala misinya dan menempatkan manusia dalam taman terbaik, hidup bebas dan penuh sukacita menikmati karya Tuhan. Oleh dosa berubah menjadi ketakutan, bersembunyi dari suara Allah. Itulah hakekat dosa, manusia tidak sanggup mendengar panggilan Allah apalagi melihatbdan menampakkan diri dihadapan Allah.


Manusia yang jatuh dalam dosa tak dibiarkan binasa. Tuhan sendiri datang ke dunia ini melakukan penyucian segala dosa dan pelanggaran. Citra buruk manusia oleh dosa disucikan oleh Kristus. Citra segambar dengan rupa Allah yang tercoreng, dipulihkan menjadi mulia dihadapan Allah dan sesama. Bukan hanya itu, Kristus sendiri meninggikan manusia dan dihantarkannya kepada pangkuan Bapa di Sorga.


Natal adalah merayakan hadirnya sinar cahaya mulia Allah melalui kelahiran Yesus Kristus. Injil Matius menuliskan bahwa orang Majus menemukan Tuhan Yesus karena sinar cahaya bintang itu. Ornag Majus mengaku: "Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia." (Mat 2:2b). 


Cahaya kemuliaan turun atas bumi untuk memulihkan kemuliaan manusia yang jatuh oleh dosa. Mari sambut Yesus yang lahir itu dalam hidup kita dengan memancarkan hidup mulia dan bermartabat. Yesus Kristus menolong dan mempukan kita melakukan hidup mulia dan bermartabat. 


3. Yesus lebih tinggi dan lebih indah.


Ibrani 1:4 (TB)  jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.

Ayat 4 ini menegaskan bahwa tidak ada si bawah kolong langit ini yang daoat menyelamatkan manusia dari dosa, bahkan malaikat sekalipun. Keselamatan itu ada di dalam Yesus Kristus.

Yesus melakukan keselamatan itu sempurna dengan mengosongkanndiri dan mengambil ruoa seorang hamba. Yesus setia hingga mati di kayu salib untuk menebus.manusia dari dosa dan kematian. Atas penebusan ini Paulus mengatakan: Filipi 2:8-9 (TB)  Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, 


Di malam Natal ini mari meninggikan nama Tuhan Yesus. Seperti malaikat yang bernyanyi bersama sama dengan malaikat menyanyikan: Kemuliaan bagi Allah ditemoat yang maha tinggi dan damai sejahtera bagi orang yang berkenan kepadanNya (Luk 2:14)


Selamat Natal bagi kita semua! Tuhan menyertai, Immanuel.


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


Rabu, 23 Desember 2020

TERANG TELAH TERBIT MENERANGI KEGELAPAN

 Kotbah Malam Natal, 24 Desember 2020

Nas: Yesaya 9:1-6


TERANG TELAH TERBIT MENERANGI KEGELAPAN


Sahabat yang baik hati, dari hati yang terdalam kami sampaikan selamat Natal bagi kita semua.


01. Peristiwa Natal sesungguhnya adalah deklarasi Allah untuk keselamatan dan perdamaian dunia melalui kelahiran Yesus Kristus. Natal ada untuk mengubah dunia. Dunia yang penuh kegelapan, sarat dengan kepentingan dan strategy mengalahkan musuh berubah menjadi pengorbanan diri dan saling mengasihi. Dunia yang penuh lumuran darah, pembalasan, amarah dan kekerasan ambisi disibari oleh terang dan ajakan untuk menyembuhkan luka. Dunia yang gelap ini  saling mengancam, mengintimidasi sesama diubah menjadi dunia yang cerah dimana manusia hidup saling menolong dan memperhatikan.

Yesaya 9:6 (TB)  (9-5) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. 


Pesan malam natal ini menyampaikan pembebasan dunu yang penuh kegelapan  kini terang Tuhan telah bersinar untuk mengusir kegelapan, membebaskan manusia dari perseteruan yang membinasakan. Natal merayakan kehidupan yang dibawah oleh Yesus Kristus.


02. Nats kotbah malam natal ini suatu janji kelahiran raja damai yang dirindukan oleh umat Allah. Nubuatan ini diwartakan  dalam situasi Kerajaan Yehuda yang tidak pasti dan dilanda krisis yang gelap dan suram. Empat raja-raja terakhir di Yehuda tidak memiliki suatu kepastian keamanan dan kenyamanan bagi umat. Yehuda dibawah bayang-bayang ketakutan negara-negara adikuasa; Mesir, Assyur dan Babilonia yang berlomba-lomba menaklukkan bangsa-bangsa lain. Situasi politik luar negeri yang tidak kondusif ini membuat raja2 Yehuda tak berdaya apapun memberikan rasa aman. Umat gusar dan berjalan ketidak pastian, gelap dan suramnya masa depan. Mereka memasuki suayu jaman gelap tanpa ada titik terang  kebijakan yang diambil. Dalam keadaan demikianlah Tuhan mendeklarasikan adanya suatu era baru melalui KELAHIRAN SEORANG PUTRA mahkota yang memimpin dengan penuh kuasa, penuh dengan hikmat, dan raja yang perkasa.


Kelahiran seorang Putra mahkota raja damai, berhikmat dan penuh kejayaan akan mengubah keadaan sejarah Umat Allah


a) dari ketidak pastian dan kepada suatu jaminan pasti, dari jaman gelap yang tak menentu kepada titik terang yang menerangi. Putra yang lahir itu adalah terang yang menerangi sehingga setiap orang dapat berjalan menuju jalan yang hendak dilaluinya dan sampai kepada tujuannya masing-masing. Kelahiran seorang putra mahkota raja damai akan memastikan tak seorang pun yang sesat di jalan. Tidak ada lagi yang berjalan dalam kegelapan dan ketidak pastian. Tetapi dituntun oleh sinar terang sampai ke tujuan seperti perjalanan orang Majus sampai di kota Betlehem melihat Yesus yang lahir karena dituntun bintang terang yang memberikan petunjuk dalam perjalanan mereka.


b) Putra yang lahir itu akan mengakhiri penindasan dan sengsara memasuki suatu sukacita dan sorak-sorai. Kekuasan yang menindas, mengancam dan menakutnakuti akan dipatahkan. Itulah sebabnya Yesaya menyampaikan: "tongkat si penindasan akan Kaupatahkan". Era kekuasaan yang lalim dan menindas akan berakhir: kuasa yang menyengsarakan, kesewenangan dan kuasa yang menakut-nakuti akan dihentikan. Waktunya akan tiba setiap orang memiliki hak sipilnya karena telah lahir seorang pemimpin yang bijaksana, arif dan perkasa. 


c) Bukan hanya itu Putra yang lahir itu akan melaksanakan gencatan senjata. Setiap senjata yang melukai akan dilucuti dan jubah kebesaran perang akan  menjadi umpan api. Api yang memusnahkan amarah, perang, iri, dendam dan kebencian akan dimusnahkan dalam api perdamaian (9:4). Derap langkah tentara bukan lagi menakutkan, seragam pasukan perang bukan lagi ancaman tetapi menjadi umpan api. Semuanya menuju pada perdamain. Ini yang sangat baik kita lakukan di malam natal menyalakan lilin natal simbol perdamaian, menghentikan sikap yang melukai dan menginginkan darah orang telah berakhir tetapi berlomba menjadi terang yang menerangi dan menyuluh setiap lorong dan jalan kehidupan. Dengan api lilin natal yang menyala kita menjadi terang yang menyinari sehingga tak seorang pun yang tersesat tetapi sampai pada tujuan masing-masing dengan sentosa. 


d) Seorang Putera telah lahir untuk kita: Dia akan memimpin dunia penuh dengan hikmat, membawa kesejahteraan dan penuh kuasa dalam mematahkan kuasa yang menindas. 

 Yesaya 9:6-7 (TB)  (9-5) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. 


(9-6) Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini. 


03. Berita Natal di masa pandemi. 


Semua kita merasakan dampak pandemi covid 19 ini. Banyak kehilangan pekerjaan, beban hidup meningkat padahal pendapatan menurun. Kebahagiaan dan kehangatan persaudaraan dirampas dari kehidupan kita dengan menjaga jarak. Senyum dan tawa tertutup oleh masker. Hanyatnya rangkulan kaaih mesra diganti dengan salam covid. Bagi yang terindikasi harus mengisolaai diri. Pandemi covid telah memgubah kebiasaan kita yang dulu menjadi kebiasaan baru di new normal ini. 


Kapan semua pergumukan ini berakhir? Ada seberkas harapan saat pemerintah mengumumkan akan ada vaksin di Indonesia. Ini tenru kabar baik, kiranya vaksin ini menjadi harapan baru mengatasi pandemi covid 19. Kanbar baik dan terbaik dari semua itu adalah Yesus Kristus telah lahir di dunia ini, Dialah Yuruselamat kita, penolong bagi kita dan Dia akan menyertai kita menjalani kehidupan ini.


Percayalah, Tuhan tidak membiarkan umatnya. Janji Tuhan akan dipenuhi dan ini telah menjadi nyata di malam Natal. Yesus telah lahir di dunia ini memberitakan damai sejahtera bagi orang yang berkenan kepadaNya (Lukas 2:14). 



Selamat Natal Buat Kita Semua

Salam kami Sekeluarga 

Pdt Nekson M Simanjuntak/Hotma Uli Sianturi: Lita, Theo dan Timo

Selasa, 22 Desember 2020

KASIHNYA TETAP

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Rabus, 23 Desember 2020


KASIHNYA KEKAL


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan.


Yeremia 31:3 (TB)  Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu. 


Jeremiah 31:3 (RSV)  the LORD appeared to him from afar. I have loved you with an everlasting love; therefore I have continued my faithfulness to you.


Apakah Tuhan tidak mengasihi umatNya lagi?  Jika sayang mengapa Tuhan membiarkan umatNya menderita dalam pembuangan Babel? Inilah pertanyaan umat Allah di masa Pembuangan. Mereka terpukul berat dan sulit menerima kenyataan menjadi orang buangan, bukan sebentar namun cukup panjang selama 70 tahun. Yerusalem kota kebanggaan hancur menjadi puing. Bait Allah yang dikagumi sebagi simbol kehadiran Allah telah dirobohkan rata dengan tanah dan tak satu pun batu bertindih. Sungguh menjadi pukulan berat sebagai umat Allah menerima tahluk di bawah kekuasaan Babel dan mereka diangkut ke pembuangan. Mungkinkah Tuhan telah melupakan umatNya?

 

Jika kita baca Pasal 31 kitab Yeremia ini, berisi tentang nubuatan pemulihan Tuhan atas umatNya. Yeremia menjelaskan bahwa Tuhan tidak pernah lupa akan umatNya. Tuhan tetap memandang mereka dari jauh, dan memperhatikan mereka dari dekat. Tuhan ada dan bersama-sama mereka dalam penderitaan yang mereka alami. Tuhan mengasihi mereka da melanjutkan kasih sayangNya yang kekal. 

Yeremia dalam nubuatannya meyakinkan kembali umat Allah bahwa Tuhan akan memulihkan keadaan mereka. Band. Yesaya 54:7 (TB)  Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali. 


Dalam Ay 3 disinggung tentang Tuhan melanjutkan kasih setiaNya, ay 4 Tuhan sendiri akan membangun mereka kembali dan bahkan menghiasi hidup mereka dengan sukacita, ayat 5 mereka akan membuat kebun anggur, ay 6 memulihkan Sion dan mengumpulkan dan menghimpun seluruh umat Allah yang berserak dari utara dan dari ujung bumi dikumpulkan menjadi kumpulan besar. Itulahnpemulihan Tuhan atas umatNya.  Jadi kasih setia Tuhan tetap terhadap umatNya. Sekalipun demikian bukan berarti melupakan pelanggaran? Tuhan mengingat kasihNya namun tetap memberikan ganjaran atau hukumannyang mendidik atas  pelanggaran yang mereka buat. Yeremia menjelaskan berulang-ulang bahwa pembuangan Babel adalah hukuman Allah yang mendidik. Pembuangan Babel bukanlah akhir dari segalanya.  Tuhan telah menghukum mereka dengan membuang mereka ke pembuangan Babel. Allah  telah murka atas pelanggaran dan ketidak setiaan mereka kepada Tuhan. Tetapi Tuhan akan memulihkan keadaan umatNya. Kasih Tuhan tidak terputus tetapi berkelanjutan dan bekesinampungan. Inilah yang dijawab oleh Yeremia, Tuhan tidak dapat memutuskan hubungan dengan umatNya, karena kasihNya tetap bahkan kasihNya kekal selama-lamaNya. Yesaya 54:8 (TB)  Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman TUHAN, Penebusmu. 


Sahabat yang baik hati. Dalam banyak hal sama seperti perasaan umat Allah dalam pembuangan. Cara pandang seperti ini sering muncul dalam hidup orang percaya dalam melihat Allah. Saat ada penderitaan dan kesulitan yang berat, seolah ini murka Tuhan. Di saat beban menyesak serasa Tuhan jauh dan kita berkata dimana Tuhan itu? Sesungguhnya Tuhan tidak meninggalkan kita dan Dia tetap sayang kepada kita dalam keadaan suka dan duka, dalam keadaan bergumul dan beruntung Tuhan tetap memelihara hidup kita.  KasihNya tetap dan kekal bagi kita. Apa yang sampaikan oleh firman Tuhan di pagi ini menyegarkan janji Tuhan dalam hidup kita. Tuhan mengasihi kita selamanya. 


Sahabat yang baik hati, kiranya Tuhan memberkati saudara dengan segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan menyertai saudara. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


Senin, 21 Desember 2020

HIDUP DALAM HIKMAT TUHAN

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 22 Desember 2020


*HIDUP DALAM HIKMAT TUHAN*


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Amsal 8:22 (TB) : TUHAN telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala.


Proverbs 8:22 (KJV) : The LORD possessed me in the beginning of his way, before his works of old. 


Kitab Amsal ini pada hakikatnya adalah buku pedoman hikmat dan pengertian untuk berperilaku hidup dengan benar, adil, jujur, bijaksana, dan landasan yang diperlukan oleh hikmat tersebut adalah "takut akan Tuhan" (Ams 1:7). Apakah sebenarnya hikmat itu? Adalah ‘pola pikir Tuhan’, yaitu tata cara yang mulia, yang kudus dan suci. Jadi jika kita meminta hikmat, berarti meminta agar cara dan pola pikir Tuhan masuk ke dalam sistem berpikir kita. Artinya kita memakai cara-cara Allah dalam memahami, menganalisa dan bertindak memutuskan apapun, yaitu seperti cara Tuhan itu sendiri. Oleh karena itulah dalam Amsal 3:13-14 dikatakan:“Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas". 

Karena hikmat lebih berharga  dari pada permata, apapun yang diinginkan orang dari isi dunia ini, tidak dapat menyamainya. Dengan demikian hidup yang berhikmat adalah hidup yang mampu mengutamakan hal yang rohaniah dibandingkan yang duniawi. 


Di dalam 1 Raja-raja 3:9 ketika Tuhan memberi kesempatan kepada Salomo untuk meminta sesuatu kepada-Nya, dia meminta hikmat untuk memimpin bangsa Israel. Tuhan mengabulkannya bahkan memberikan bonus kepadanya yaitu kekayaan, kemuliaan dan umur yang panjang. Allah memberinya hati yang bijaksana dan berpengertian. Kita yang hidup masa kani juga memerlukan hikmat dari Tuhan agar bisa senantiasa berjalan di dalam kebenaran-Nya sebagai rasa syukur kita. Karena dalam menjalani hidup   ini berbagai masalah dan tantangan memerlukan keputusan yang tepat agar kita tidak salah melangkah.


Pertanyaannya, *bagaimana cara memperoleh hikmat yang dari Tuhan?* Pertama, Takutlah akan Tuhan. seperti dinyatakan dalam Amsal 9:10 : "Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian."  Rasa takut tersebut menggerakkan kita untuk menyelaraskan kehidupan kita dengan pengetahuan tentang kehendak dan jalan-jalan Allah. Salomo hidup mengikuti ketetapan -ketetapan Daud, ayahnya dengan sikap hati yang takut, hormat dan tunduk akan Tuhan. Takut akan Allah adalah fondasi hikmat yang sejati. Kedua,  adalah berjalan dalam Roh. Kepada kita telah dikaruniakan Roh Kudus yang adalah sumber hikmat itu untuk menjadi penuntun. Hidup yang dipenuhi Roh Kudus akan mengerti apa kehendak dan isi hati Tuhan. Artinya, dengan takut akan Tuhan dan hidup berjalan dalam Roh, hikmat dari Tuhan akan mengalir dalam kehidupan kita. Ketiga, kita harus rendah hati, tulus bersahaja. Hikmat Ilahi tidak akan dicurahkan tanpa kerendahan hati dan kesahajaan, karena Allah menentang orang yang sombong atau tinggi hati, tetapi Ia senang memberikan hikmat kepada mereka yang rendah hati. Kita harus membangun hubungan dengan Allah dan mempelajari Firman-Nya yang akan menyingkapkan hikmat-Nya.  Keempat, hikmat diberikan kepada orang yang meminta melalui doa. Allah berjanji untuk memberikan hikmat dan kesanggupan untuk menggunakan pengetahuan, pengertian, dan pemahaman dengan baik kepada yang berupaya mencarinya dengan tulus. Hikmat akan diberikan kepada mereka yang meminta seperti halnya Salomo meminta kepada Tuhan. Namun untuk tetap mendapatkan hikmat, kita harus hidup dalam takut akan Tuhan. Hikmat dan takut akan Tuhan merupakan bagian  yang tak terpisahkan. 


Setelah kita menerima hikmat dari Tuhan, pertanyaan berikutnya adalah: *bagaimana kita dapat membuatnya bekerja dan berbuath dalam kehidupan kita?* Yang pasti kita harus tetap berjalan dalam takut akan Tuhan. Buktinya, ketika Salomo mulai bermain-main dengan dosa (memiliki 700 istri dan 300 gundik dan menjadi tidak setia serta tidak takut lagi akan Tuhan, bahkan menyembah allah lain), Roh Tuhan pun undur dari Salomo. Pengalaman itu perlu menjadi pembelajaran penting bagi kita untuk terus takut akan Tuhan, memelihara hubungan yang baik dengan Tuhan sekaligus melatih kepekaan atas bisikan atau tuntunan Roh Kudus dengan meningkatkan intensitas doa dan mempelajari firman-Nya. Doa dan firman Tuhan adalah nafas bagi umat percaya.


Sahabat yang baik! Hingga di penghujung Bulan Desember 2020 ini, sekalipun dunia tercekam oleh Pandemi Covid-19, kita umat Kristiani hendaknya dalam suasana hati penuh sukacita merayakan kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus, dan di awal Januari 2021 bilangan sisa usia kita akan berkurang satu tahun. Artinya, selagi masih diberi-Nya kesempatan, marilah kita mohonkan hikmat kepada Tuhan dan kita rawat karunia hikmat itu dengan tetap hidup setia dalam takut akan Tuhan!


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.


Salam: Tim 12 Page Pdt. Nekson M Simanjuntak (TEM)

Minggu, 20 Desember 2020

DILINDUNGI LANGKAH ORANG YANG DIKASIHI TUHAN

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 21 Desember 2020


LANGKAH ORANG YANG DIKASIHI TUHAN


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di oagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan. 


1 Samuel 2:9 (TB)  Langkah kaki orang-orang yang dikasihi-Nya dilindungi-Nya, tetapi orang-orang fasik akan mati binasa dalam kegelapan, sebab bukan oleh karena kekuatannya sendiri seseorang berkuasa. 


1 Samuel 2:9 (RWV)  He will keep the feet of his saints, and the wicked shall be silent in darkness; for by strength shall no man prevail.


Bagaimana perasaan anda jika dilecehkan orang lain? Atau anda diabaikan dan tidak diperhitungkan orang lain? Tentu ada rasa jengkel dan tidak berterima atas keadaan tersebut. Ada dua effek orang yang dibully dan dilecehkan. Pertama semakin terpuruk dan tidak percaya diri, minder dan tidak mampu melakukan sesuatu. Kedua, menjadi pemacu semangat untuk bangkit dan menunjukkan diri bahwa penilaian orang keliru yang menelcehkan dan mengabaikan dirinya. 


Keadaan seperti itulah dialami oleh Hanna dalam keluarga Elkana. Elkana memiliki Isterinya Hanna dan Penina. Hana mandul dan tidak memberikan anak kepada Elkana. Sementara Penina dikarunia anak dan dianggap dapat memberi kebahagiaan pada Elkana. Selain mandul Hana terbeban dengan cara Penina, yang sering menghina dan melecehkannya karena tidak dapat memberikan kebahagiaan bagi Elkana. Sekalipun sikap Penina demikian, Hana tidak melakukan permusuhan terhadap Penina, namun Hana berdoa dengan khusuk dan bahkan beruarai air mata memohon kepada Tuhan agar memberikan seorang anak baginya. Jika Tuhan memberikan anak baginya, akan dipersembahkan menjadi abdi Allah (hamba Tuhan), mengabdi dan melayani Tuhan. Tuhan mengabulkan permintaan Hana. Tuhan memberkati rahim Hana dan memberikan seorang anak laki-laki bernama Samuel. Seorang tokoh yang sangat terkenal di kalangan Israel.


Nas renungan ini merupakan bahagian dari doa syukur Hana kepada Tuhan. Setelah Tuhan menjawab doa Hanna dan memberi seorang anak, Hana pun menyampaikan syukur dan doa lewat nyanyian. Isinya doa Hana menjelaskan Tuhan tidak membiarkan orang-orang yang dikasihiNya dilecehkan dan dihina oleh orang-orang yang pongah dan sombong. Tuhan itu baik, pembela orang hina dan tertindas. Tuhan mendengar, memperhatikan dan melindungi orang-orang yang dikasihiNya. Tuhan sendiri akan memberikan jaminan kepada orang miskin dan terpinggirkan.


Renungan hari Ini juga sekaligus menjadi peringatan bahwa Tuhan akan memberikan hukuman bagi pelaku kejahatan. Karena itu jangan ada diantara anak-anak Tuhan yang melakukan perbuatan fasik, menindas dan melukai orang lain. Tuhan sendiri adil dan memberikan hukuman. Tuhan akan menghukum jalan orang fasik dan jalan mereka akan menuju kebinasaan. 


Ada baiknya ayat 1-9 kita baca, disini saya kutip ayat 1 dan 8 

1 Samuel 2:1, 8 (TB)  Lalu berdoalah Hana, katanya: "Hatiku bersukaria karena TUHAN, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN; mulutku mencemoohkan musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu. 

Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, dan membuat dia memiliki kursi kehormatan. Sebab TUHAN mempunyai alas bumi; dan di atasnya Ia menaruh daratan. 


Sahabat yang baik hati! Syair-syair yang dinyanyikan Hana menjelaskan keberpihakan Tuhan pada orang kecil, miskin dan dihinakan. Hal ini jugalah yang kita pegang teguh dalam hidup ini. Jangan berkecil hati jika ada orang yang mengabaikan bahkan melecehkan kita. Tetaplah setia hidup di dalam Tuhan. Percaya Tuhan sendiri akan bekerja, menolong dan melindungi kita.


Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 19 Desember 2020

KERAJAAN MESIAS KOKOH SELAMANYA

 KOTBAH MINGGU ADVEN IV 

Minggu, 20 Desember 2020

Nas: 2 Samuel 7:1-16


KERAJAAN MESIAS KOKOH SELAMANYA


Selamat Advent bagi kita semua. Sahabat yang baik hati, firman Tuhan hari ini Minggu 20 Desember 2020 tertulis pada 2 Samuel 7:1-16 tentang pengokohan dinasty Daud yang memimpin Israel raya. Pengokohan ini memberikan kepastian akan pemimpin yang diharapkan oleh umat Israel. Kerajaan Mesias kokoh selamanya. Jika raja-raja di dunia ini memiliki batas kekuasaan berakhir seturut dengan waktu tetapi kerajaan Mesianis akan tetap selama-lamanya. 


Pemilihan Daud menjadi raja adalah benar-benar urapan Tuhan. Tuhan yang menyuruh Samuel untuk mengurapi anak Isai menjadi raja bagi Israel menggantikan Saul. Dalam keluarga Isai Daud mungkin tidak diperhitungkan karena postur tubuhnya yang tergolong kecil di bawah rata-rata ukuran bangsa Yahudi. Ketika Samuel di rumah Isai satu persatu memperkenalkan anak-anaknya namun tidak ada yang petunjuk bagi Samuel untuk mengurapinya. Sampai Samuel berkata apakah masih ada anaknya yang lain? Isai pun menyebutkan masih ada yaitu Daud yang betubuh kecil dan sedang menggembalakan domba. Daud pun datang, setelah melihatnya Samuel pun yakin  dan atas petunjuk Tuhan mengurapinya menjadi raja bagi Israel. Kasus pertama yang dihadapi oleh Daud adalah mengalahkan Goliad panglima orang Flistin yang bertubuh besar. Atas kekuatan Tuhan Daud mengalahkannya dan memenggal kepala Goliad. Sejak itu nama Daud menjadi tersohor di Israel melebihi Saul. Saul mengalahkan beriburibu, namun Daud berlaksa-laksa. Suatu perbandingan yang tidak terbandingi. 


Daud pun memimpin bangsa Israel, dia diberkati dan dilindungi dari pengejaran Saul. Daud berhasil menyatukan seluruh suku-suku Israel dengan menetapkan Sion sebagai pusat pemerintahan. Semasa Daud umat Israel terlindung dari musuh-musuh, aman dan penuh dengan kesejahteraan. Daud juga berhasil memindahkan Tabut Perjanjian ke kemah Daud di Sion. Sejak itu ibadah menjadi berpusat di Sion. Demikianlah Tuhan memelihara umatNya dan memberikan kesejahteraan, keamanan semasa pemerintahan Daud.


2 Samuel 7:1 (TB)  Ketika raja telah menetap di rumahnya dan TUHAN telah mengaruniakan keamanan kepadanya terhadap semua musuhnya di sekeliling, 

Keterangan ini membuktikan bahwa Daud merasa tidak nyaman dalam kenyamanannya jika dia sudah berhasil membangun Istana Kerajaan tetapi tempat Tabut Perjanjian masih berupa kemah sementara saja. Daud memohon kepada Tuhan melalui nabi Natan agar diijinkan untuk membangun Bait Allah. Disinilah Daud menerima jawaban melalui nabi Natan. Tuhan menetapkan hati dan menyatakan janjinya bagi Daud dan keturunannya. Nabi Nata menyampaikan pesan Tuhan pengokohan kerajaan Daud dan keturunan Daud memerintah atas Israel. Raja yang menggantikan Daud memimpin Israel adalah dari keturunan agar Daud. Jika kita membaca perikop ini ada beberapa janji Tuhan terhadap Daud dan keturunannya. Perihal pembangunan Bait Allah akan terlaksana oleh anak Daud sendiri. 


Ada hal menarik disatu sisi, Tuhan menolak permintaan Daud dalam hal pembangunan Bait Allah, namun disisi lain Tuhan mengokohkan kerajaan Daud melalui janjiNya. 


Marilah kita ambil pelajaran penting dari kotbah minggu ini: 


a) Dari Keturunan Daud

Allah sendiri menetapkan bahwa raja yang menggantikan Daud adalah anak Daud sendiri. Ini berarti Raja yang memimpin Israel akan digantikan secara turun-temurun.

2 Samuel 7:12 (TB)  Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya.


Pentingnya keturunan Daud ini telah menjadi sejarah tersendiri dalam penantian Mesianis.  Jika kita baca Silsilah Yesus yang dituliskan dalam Matius 1 bahwa Yesus berasal dari keturunan Daud. 


Penetapan ini juga berkaitan dengan berkat Yakubnkepada kedua belas anak-anaknya bahwa tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari keturunan Yehuda. Kejadian 49:10 (TB)  Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa. 


b) Mendirikan Bait Allah

Salah satu kerinduan Daud adalah bagaimana menyatukan umat Israel agar memiliki satu pusat ibadah. Jika Daud telah berhasil menyatukan kedua belas suku Israel dengan menetapkan pusat kerajaan, hal berikutnya adalah menetapkan pusat peribadahan bagi bangsa Israel. Untuk mewujudkan ini Daud memindahkan Tabut Perjanjian ke Sion atau Kota Daud. Namun masih dalam bentuk kemah, Daud hendak membangun Bait Allah namun Nabi Natan menyampaikan bahwa keturunan Daudlah yang akan mendirikannya bagi Tuhan:

 2 Samuel 7:13 (TB)  Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya. 


Makna terpenting dari pendirian Bait Allah adalah Allah berdiam dan tinggal di tengah-tengah umatNya. Allah berkenan memlindungi dan memberkati umatNya. Kerinduan Daud mendirian Bait Allah bertujuan mengedepankan spiritualitas umat Allah. Allah hadir di tengah-trngah umatNya dan memimpin umatNya. Seluruh kebijakan raja dan tidak dapat bertentangan dengan kehendak Allah.


Tuhan mengerti maksud Daud. Sekalipun ada kesungguhan hatinya untuk membangun Bait Allah dan menyediakan segala bekal yang berhubungan dengan itu. Allah memberitahukan bahwa keturunan Duad sendiri yang akan membangun Bait Allah. Itulah yang dilakukan oleh Salomo.


c) Kerajaan theokrasi: Raja Itu Anak Allah

Kerajaan Israel bukanlah monarkhi ansih sebagaimana dipahami oleh bangsa sekitar, raja yang memimpin dan raja itu dianggap sebagai titisan dewa. Tidaklah demikian dalam kerajaan Israel: raja adalah pemimpin Israel atas kehendak Allah. Allah sendiri menjadi Bapa atas umatNya sehingga raja yang memerintah harus seturut dengan kehendak Allah. 

2 Samuel 7:14 (TB)  Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Apabila ia melakukan kesalahan, maka Aku akan menghukum dia dengan rotan yang dipakai orang dan dengan pukulan yang diberikan anak-anak manusia.


Dalam hubungan dengan paham theokrasi Allah berdaulat atas Israel. Raja-raja yang diangkat dan ditetapkan harus seturut dengan kehendak Allah. Allah sendiri akan memberikan ganjaran dan hukuman bagi raja2 yang memerintah tidak sesuai dengan kehendak Allah. Dalam relasi demikian di pihak lain raja-raja Israel disebut juga sebagai Anak Allah. 


4. Kasih setia Tuhan selamanya

Kasih setia Tuhan kekal dan abadi ini suatu janji penyertaan Tuhan atas umatNya. Tuhan tidak akan pernah meninggalkan umatNya. Kasih setua Tuhan akan tetap tidak akan meninggalkan umatNya.  Hal inilah menjadi kunci pokok pengharapan mesianis dalam pembuangan, sekalipun umat telah terbuang dan identitas mereka sebagai bangsa telah ditelan Babilonia namun mereka tetap meyakini Tuhan tidak akan meninggalkan umatNya. Sisasisa Israel yang meyakini janji ini tetap berpengharapan mesias akan datang. 

2 Samuel 7:15-16 (TB)  Tetapi kasih setia-Ku tidak akan hilang dari padanya, seperti yang Kuhilangkan dari pada Saul, yang telah Kujauhkan dari hadapanmu.

Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya." 


Sahabat yang baik hati, dalam advent Keempat ini kita disapa oleh Firman Tuhan yang meneguhkan umat Allah. Janji Tuhan nyata bagi Daud, pemimpin yang diberkati Tuhan, dan dikokohkan menjadi kerajaan yang mendatangkan kemuliaan dan kebesaran umat Allah. Demikianlah kita dalam menjalani kehidupan kini, bahwa janji Tuhan itu nyata dalam kehidupan kita sehari-hari. 


Keempat poin diatas menjadi janji yang dipegang oleh Daud dan keturunannya. Pengokohan dinasty Daud ini juga menjadi dasar dalam pemerintahan Israel. Sehingga raja-raja yang menggantikan adalah darinketurunan Daud. Memang setelah Salomo Israel terpecah menjadi kerajaan di Yehuda mewarisi kerajaan Daud sementara di Utara dipimpin Yorobeam terus mengalami kudeta untuk menggantikan raja-raja di Utara. 


Kasih setia Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Inilah janji yang harus kita pegang dalam menjalani kehidupan ini. Tuhan telah berjanji akan menyertai kita.  Apapun yang terjadi kasih karunia Tuhan tidak terpisahkan dari umat pilihanNya. Keyakinan seperti inilah yangbharus kitanoegang dalam memasuki.minggu Advent ini sebagaimana disampaikan oleg Paulus: Roma 8:38-39 (TB)  Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,

atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.


Selamat Advent! Tuhan memberkati kita semua


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 18 Desember 2020

HIKMAT BERADA DI DALAM BAIT ALLAH

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Sabtu, 19 Desember 2020


HIKMAT BERADA DI DALAM BAIT ALLAH!


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan:


Lukas 2:46-47 (KJV) Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya.


Luke 2:46 (KJV) And it came to pass, that after three days they found him in the temple, sitting in the midst of the doctors, both hearing them, and asking them questions.  And all that heard him were astonished at his understanding and answers.


Semua orangtua pasti menginginkan anaknya menjadi seorang yang cerdas dan bijaksana. Dalam mewujudkan itu kita akan mengasuh anak sebaik mungkin dan mengarahkan mereka mengikuti berbagai tempat bimbingan belajar. Karena melalui bimbingan belajar tersebut, anak-anak kita akan dibekali berbagai pelajaran dan pelatihan yang dapat menumbuhkan kemampuan dan pengetahuan mereka. Kita juga akan menyediakan segala kebutuhan untuk menunjang segala proses belajar anak kita, bahkan kita akan rela membayar dengan biaya yang sangat mahal demi anak-anak kita. Maka, biasanya jika anak kita bolos ataupun tidak pergi ke tempat bimbingan belajar tersebut, kita sebagai orangtua akan merasa kecewa dan marah. Namun, mari merenung sejenak, bagaimana jika anak-anak kita tidak pergi ke gereja untuk beribadah? Apakah kita juga akan merasa kesal dan marah?


Firman Tuhan pada hari ini menceritakan tentang Yesus saat umur dua belas tahun rindu untuk datang ke Bait Allah bahkan menyebut Bait Allah sebagai rumah Bapa. Setiap tahun, keluarga Yesus pergi ke Yerusalem untuk beribadah di Bait Allah, seperti yang diperintahkan Allah kepada semua orang Yahudi. Ketika Yesus berusia 12 tahun, keluarganya melakukan perjalanan, dan sedang dalam perjalanan kembali ke Galilea, mereka menyadari Dia tidak bersama mereka! Mereka kembali ke Yerusalem dan mencari-Nya selama 3 hari! Kita pasti bisa membayangkan betapa paniknya Yusif dan Maria sebab Yerusalem adalah sebuah kota besar. Namun mereka akhirnya menemukan Yesus di dalam Bait Allah. Dia belajar dengan ahli-ahli Taurat dan imam di sana. Yesus mengajukan pertanyaan, dan mendengarkan, dan menjawab pertanyaan itu sendiri. Jadi, bahkan pada usia muda, Yesus tahu bahwa mempelajari firman Allah dan melakukan apa yang benar sangat penting. Yesus melakukan hal-hal ini dan Alkitab mengatakan: "Yesus bertambah dewasa dan bijaksana. Ia juga semakin disenangi Allah dan manusia." Ketika kita melakukan apa yang benar, Allah dan manusia akan senang dengan kita.


Sahabat yang baik hati, dunia sekarang berusaha menjauhkan generasi muda dari kehidupan gereja dan kerohanian. Gadgets yang kita miliki adalah saingan kenikmatan model baru dimana seseorang tidak perlu bertemu muka dengan muka. Mereka asyik dengan dirinya sendiri dan game serta aplikasi di dalamnya. Dengan teknologi sekarang dia bisa menikmati bagian-bagian yang mengikat kenikmatan dia dengan gadget itu. Bukan hanya dunia ini, bahkan kita sebagai orangtua sering sekali tidak sadar tentang tanggungjawab kita sebagai orangtua. Setiap orangtua diberikan tanggungjawab untuk memperkenalkan kebenaran Firman Tuhan dan gereja kepada anak-anaknya. Namun yang terjadi malah banyak orangtua yang lebih mementingkan nilai akademis anak-anaknya dibanding nilai spiritualnya. Namun melalui firman ini menyadarkan kita sebagai orangtua akan tanggungjawab mengasuh anak agar dekat dengan Firman Tuhan, memperkenalkan kebenaran Firman kepada anak-anak kita agar mereka memperoleh hikmat dari Allah serta bertumbuh dengan baik dan semakin berhikmat.


Firman ini mengajarkan dan sekaligus mengajak kita agar senantiasa rindu bersekutu di dalam Bait Allah, sebab Bait Allah merupakan salah satu sumber hikmat Tuhan. Sama seperti Yesus yang selalu ingin berada di dalam Bait Allah, demikianlah juga hendaknya dengan kita. Sebab hikmat dari Tuhan senantiasa diajarkan dan diperdengarkan di gerejaNya, maka setiap orang percaya yang senantiasa rindu bersekutu dalam gereja akan lebih berhkmat. 


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin, 


Salam : Tim 12 Renungan Pdt. Nekson M Simanjuntak (PS)

Kamis, 17 Desember 2020

HIDUP SEBAGAI PILIHAN TUHAN

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Jumat, 18 Desember 2020


HIDUP SEBAGAI PILIHAN ALLAH.


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan


Lukas 1:15

Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya; 


Luke 1:15 (KJV)  For he shall be great in the sight of the Lord, and shall drink neither wine nor strong drink; and he shall be filled with the Holy Ghost, even from his mother's womb.


Sahabat yang baik hati. Satu hal yang kita yakini dan imani dalam hidup ini adalah Tuhan sebagai perancang utama kehidupan kita. Dia merancang kehidupan ini dengan sungguh amat baik. Sebagai perancang yang baik, Tuhan sendiri mengetahui betul apa yang tepat dan terbaik bagi kita tepat pada waktu Tuhan. Hal yang dipandang kecil didunia ini dapat menjadi besar dan sungguh amat luarbiasa. Demikian juga sebaliknya. Hal ini mengingatkan kita untuk sepenuhnya bergantung kepada Dia sang perancang kehidupan kita, dalam berbagai gelombang kehidupan yang datang dan menerpa.


Nats kita hari ini adalah jawaban malaikat akan doa Zakharia dan Elisabet akan kerinduannya. Mereka adalag pasangan suami ister sudah sampai tua namun belum dikaruniai anak. Dan kerinduannya pun terjawab, Tuhan memberkati rahim Elisabeth dan akan melahirkan seorsng anak yaitu Yohanes Pembaptis yang akan mempersiapkan jalan bagi Yesus. Ia akan menjadi besar dan hidup kudus dan tidak bercacat dihadapan Tuhan. Karena Tuhan telah memilih Yohanes sejak masih di dalam rahim ibunya.


Sahabat yang baik hati Firman Tuhan hari ini mengajak kita untuk hidup sebagai pilihan Tuhan. Allah telah merancang seluruh kehidupan kita, saat ini kita dipanggil untuk seturut dengan rancanganNya. Pengalaman Zakaria dan Elisabet ini adalah teladan yang menyerahkan kehidupan mereka kepada Tuhan. Sampai tua mereka tetap setia menantikan Tuhan, setelah Tuhan memberikan janji itu mereka pun tetap setia dengan memelihara Yohanes Pebaptis sebagaimana dinazarkan oleh malaikat. 


Ada dua kegagalan orang percaya adalah ketidak sabaran dan ketidak setiaan apalagi di jaman now yang serba onstan, ingin cepat-capat. Ada kalanya memang kitabharus bergerak cepat, namun dalam semua itu kita harus sabar dan setia menantikan apa keputusan Tuhan dalam hidup ini. Mari jalani hidup ini dengan sabar dan setia, hidup kudus dan tidak bercela dihadapanNya.


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam : Tim 12 Renungan Pdt. Nekson M Simanjuntak (AT)

Rabu, 16 Desember 2020

TERBESAR DI DUNIA, TERKECIL DALAM KERAJAAN SORGA

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Insiparsi dan Motivasi

Kamis 7 Desember 2020


TERBESAR DI DUNIA, TERKECIL DALAM KERAJAAN SORGA.


Selamat, pagi sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan.


Mateus 11: 11 (LAI) “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.


Mateus 11 : 11 (KJV) Verily I say unto you, Among them that are born of women there hath not risen a greater than John the Baptist: not with standing he that is least in the kingdom of heaven is greater than he. 


Saudara-saudari salam kasih kebenaran dalam Allah perancang kehidupan kita. Hari ini adalah hari yang ke 17 dalam bulan Desember tahun 2020, hari yang ke 352 di tahun 2020 dan tinggal 14 hari lagi mengakhiri tahun 2020, jika kita menghitung dalam hari, jam, menit, dan detik sesungguhnya kita sangat bersyukur kita masih diberi nafas kehidupan dan kesehata, sekalipun bermacam pergumulan kehidupan yang datang menghampiri kehidupan pribadi lepas pribadi, kita bersyukur masih boleh mendengarkan dan merenungkan firman Allah. Firman Allah kita percayai memberikan kekuatan kepada setiap orang yang mendengar, firman Allah memberikan kita pengajaran/tuntunan hidup akan apa yang harus kita lakukan dimasa kini dan masa depan. 


Renungan hari ini menceritakan sebuah pengakuan yang sangat jelas, transparan dari Yesus sendiri akan sosok Yohannes pembabtis”. Yesus dengan tegas memberitakan siapa Yohannes Pembabtis dalam rencana Allah untuk keselamatan dunia sangat besar dan merupakan terbesar dari semua manusia yang lahir dari rmperempuan. Yesus mengatakan “Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.” Apa yang terbesar di dunia ini, masih yang terkecil dalam Kerajaan sorga. Dalam hal ini ungkapan Yesus dan proklamasinya tentang Yohannes Pembaptis harus dilihat dalam konteks kerajaan dan misi Allah, bukan dalam konteks politik pada masa itu. Karena hal yang besar dan kuat pada masa itu dianggap sebagai pemberontak bagi kerajaan Romawi yang memerintah dan berkuasa pada saat itu.  


Kata kunci yang terkecil dalam Kerajaan sorga lebih besar dari padanya” memiliki peran yang sangat besar dan penting. Di kerajaan sorga, semua kriteria mengenai kebesaran dan keagungan berubah. Jika dunia ini umumnya menganggap penguasa, orang kaya dan berpengaruh menjadi orang besar, namun di dalam Kerajaan Sorga merupakan terkecil. Orang-orang besar, dunia tidak ada apa-apanya dengan pandangan sorgawi yang melihat orang-orang kecil, lemah, dan berjauang untuk hidup serta melakukan kehendak Allah mendapat tempat terhormat dalam kerjaan sorga. Hal ini mau.menekankan bahwa di dalam kerajaan allah manusia harus mengosongkan dirinya dihadapan Allah. Karena segala predikat yang kita miliki di dunia ini tidak berarti apa-apa dalam Kerajaan Allah. Pernyataan Yesus ini sekaligus mau menyampaikan agar setiap orang mencari dan mendahulukan Kerajaan Sorga.


Dengan demikian Yesus sendiri mengakui bahwa peran Yohannes pembabtis sangatlah luar biasa memperknalkan kerajaan Allah yang akan hadir ditengah-tengah dunia yang pada saat itu menderita/sampai saat ini, Yohannes adalah perintis pemberita mengenai datang kerajaan Allah, kerajaan Allah yang membawa damai, kesejahteraan dan sukacita. Posisi Yohannes pembabtis adalah seperti titik temu perjanjian Lama dan perjanjian baru, karena itu dialah nabi yang terbesar.


Kebesaran kenabian Yohannes juga bukan karena dia telah melakukan hal-hal yang besar dalam pelayanannya, sekalipun Yohannes Pembabtis adalah martir pertama yang mati karena pemberitaan firman dan kerajaan Allah (Mateus 14: 1-12), dia pada masa itu dia dipenjara karena dengan keras menegur Herodias dan akhirnya kepalanya dipenggal. Suara kenabian Yohannes masih tetap terdengar, pengganapan janji Allah yang dia suarakan telah nyata dalam diri Yesus, Yesus yang di beritakan oleh Yohannes pembabtis telah hadir ditenga-tengah kehidupan orang Israel dan ditengah-tengah kita.


Sahabat yang baik hati! Memang tidak gampang untuk menyatakan kebenaran dan rencana Allah yang mau dilakukanNya dalam dunia, banyak orang pesimis mau mendengarkanya, banyak orang yang tidak mau lagi mendengarkannya, bahkan banyak orang yang benci kepada orang-orang yang memperdengarkan tentang Kerajaan Allah, tetapi jangan pernah berhenti dan takut akan semua hambatan yang datang kepada kita. Rencana Allah tidak akan pernah dihambat oleh apapun, kekuatan dunia tidak akan mampu menghancurkan rencana Allah, rencana Allah akan terwujud, yang dibutuhkan adalah pengorbanan kita, ketulusan kita, kerendahan hati (haserepon), dan yakinlah kita akan mendapat upah yang besar di kerjaan Allah. Mencapai prestasi terbaik dan terbesar di dunia ini adalah baim, namun alangkah lebih baik jika mencari dan mendahulukan Kerajaan Sorga.


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Tim Page Pdt Nekson M Simanjuntak - RS

Selasa, 15 Desember 2020

PEMULIHAN DAN PENGASIHAN TUHAN ATAS UMATNYA

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Rabu, 16 Desember 2020


PEMULIHAN DAN PENGASIHAN ALLAH ATAS UMATNYA


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan.


HOSEA 14: 5

Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka.


Hosea 14:4 (5)

 I will heal their backsliding, I will love them freely: for mine anger is turned away from him.


Pada masa pelayanan nabi Hosea, Bangsa Israel mengalami kehancuran dan kehilangan identitas dibawah naungan Asyur. Bangsa Israel melakukan perbuatan yang tidak berkenan dihadapan Allah, melakukan perbuatan-perbuatan dosa dan hidup menurut kehendaknya sendiri tanpa menghiraukan firman Tuhan. Terlibat dalam penyembahan berhala, penipuan, perzinahan dan sebagainya. Tuhan memakai Nabi Hosea untuk menegur bangsa Israel dengan keras.   


Keadaan bangsa Israel demikian benar seperti ungkapan yang mengatakan bahwa penyesalan selalu datang terlambat. Sejajar dengan itu dalam ungkapan orang Batak disebutkan “Unang sumolso dipudi, ai ndada sipaingot na so ada”. Dalam perjalanan hidup, kita tidak terlepas dari nasihat, semuanya itu bertujuan untuk mendapat yang terbaik. Manusia sering melakukan kesalahan yang memang dari awal sudah diketahui bahwa yang dilakukan itu tidak baik, tetapi tetap saja dilakukan. Yang pada akhirnya terjadilah penyelasan, ya penyelasan memang selalu datang terlambat. Walau penyesalan datangnya terlambat, masih lebih baik dibandingkan tidak sama sekali. Dimana dengan penyelasan itu, seseorang akan belajar dari pengalaman yang dialami dan berubah menjadi yang terbaik. Demikian jugalah yang dialami bangsa Israel, mereka menyesal telah menyimpang dari jalan Allah, sehingga mereka berseru meminta pengampunan kepada Tuhan, agar keadaan mereka dipulihkan. 


Nabi Hosea mengajak dan menasehati umat Allah untuk bertobat dan berbalik kepada Allah, “Bertobatlah, hai Israel, kepada Tuhan, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu” (Hosea 14:3). Nabi Hosea meminta pengampunan kepada Tuhan, supaya kesalahan umatNya diampuni dan dipulihkan dari kehancuran akibat perbuatannya. Doa dan permohonan Nabi Hosea pun didengarkan oleh Tuhan, itulah yang menjadi ayat renungan kita hari ini, “Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari mereka”(Hosea 14: 5). Dimana pengampunan merupakan jalan satu-satunya untuk memulihkan keadaan bangsa Israel. 

Sahabat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus! Tuhan selalu mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kita. Tuhan maha pengasih, baik, panjang sabar dan penuh belas kasihan, tidak dibalaskannya kesalahan kita setimpal dengan perbuatan kita, seperti Bapa sayang kepada anak-anakNya, demikianlah Allah sayang kepada umatNya. Allah sendiri yang berfirman dan menyatakan bahwa Israel yang dipulihkan akan menikmati berkat demikian rupa, sehingga bangsa-bangsa lain akan diberkati karena berhubungan dengannya. “Mereka akan kembali dan diam dalam naungan-Ku dan tumbuh seperti gandum; mereka akan berkembang seperti pohon anggur, yang termasyhur seperti anggur Libanon” (Hosea 14: 8).


Sahabat yang baik hati, Allah itu Maha Baik, tidak selamanya dia menuntut orang yang bersalah. Pengampunan Tuha mengalir seperti sungai yang tiada kering. Allah akan penuh belas kasihan bagi orang-orang yang menyesali dosa dan perbuatanNya. Oleh kasihNya yang tiada tara Tuhan akan memulihkan dan mengampuni kita atas segala dosa dan pelanggaran kita. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Tim Page Pdt Nekson M Simanjuntak - FS

Senin, 14 Desember 2020

MAHKOTA KEMULIAAN

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 15 Desember 2020


MAHKOTA KEAGUNGAN


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan


Yesaya 62:3 (TB) Engkau akan menjadi mahkota keagungan di tangan TUHAN dan serban kerajaan di tangan Allahmu. 


Isaiah 62:3 (NIV) You will be a crown of splendor in the LORD’s hand, a royal diadem in the hand of your God. 


Pengharapan di tengah situasi atau keadaan yang sangat hancur sangatlah dibutuhkan. Sebaliknya jika pesimis yang datang ke dalam diri seseorang dalam menghadapi keadaan yang tidak baik, keadaan yang hancur justru akan melemahkan dan berdampak tidak baik terhadap sekitar. Justru menjadi berdampak negatif terhadap sekelilingnya. Ada istilah mengatakan ‘lebih baik memperbaiki yang sudah rusak dari pada membuangnya’, istilah ini dilatarbelakangi karena masih ada “pengharapan” bahwa yang rusak tersebut masih dapat diperbaiki. Demikianlah halnya akan Yesaya melihat umat pilihan Allah dan juga melihat Yerusalem. 


Yesaya berpengharapan bahwa umat pilihan Allah dan Yerusalem akan dipulihkan oleh Allah, umat pilihan Allah akan kembali ke Yerusalem sebagaimana dijanjikan Allah kepada umatNya. Pengharapan Yesaya adalah kepada Tuhan saja. keadaan umat Israel yang digambarkan seperti seorang ‘istri’ yang ditinggalkan suami, sendirian dalam menjalani hidup, hampa dan sunyi, tandus seperti tidak ada kehidupan di sana. bangsa Israel seperti kehilangan kekuatannya, kebanggaannya dan sandaran hidupnya. Demikian digambarkan hubungan antara Tuhan dengan umatNya, digambarkan seperti persekutuan dalam perkawinan, antara suami dan istri. Kehilangan Tuhan adalah kehilangan segala-galanya menurut pandangan Yesaya. 


Dalam keadaan demikian, Yesaya melihat keadaan Israel mengalami kehancuran bukan hanya kehancuran karena pembuangan, tetapi yang terutama adalah kehancuran secara spiritual. Namun di balik kehancuran ini, Allah sendiri yang akan memulihkan seluruh keadaan umat Israel ini, terlebih memulihkan keadaan spiritual mereka, dan disebut mereka menjadi negeri yang bersuami. Pemulihan yang dianugrahkan oleh Allah ini menjadikan mereka menjadi mahkota keagungan di tangan Tuhan dan serban kerajaan di tangan Allah. Mahkota menjadi simbol kemenangan dan serban sebagai simbol kesucian. 


Sahabat yang baik hati, dalam masa penantian ini, kita sebagai orang percaya mengharapkan pemulihan dari Allah, pemulihan keadaan yang sedang kita hadapi sekarang ini terlebih pemulihan spiritual kita secara pribadi dan seluruh umat manusia. Sebab pemulihan secara spiritual yang dianugrahkan Tuhan bagi kita akan menjadikan kita mahkota keagungan di tangan Tuhan dan serban kerajaan di tangan Allah. Bersama Tuhan kita akan menjadi pemenang dan bersama Tuhan kita akan menjadi orang yang dikuduskan oleh Allah di dalam Yesus Kristus. kemenangan dan kesucian itu adalah anugrah Tuhan bagi kita orang yang setia kepadaNya dan berpengharapan hanya kepada Tuhan saja. mari kita mengalami pemulihan dari Tuhan dalam masa penantian kita akan kedatanganNya ke dunia ini menjalankan penghakimanNya yang adil.


Tuhan Yesus yang Mahakasih memulihkan keadaan kita terlebih spiritual kita hingga saatnya tiba kita menjadi mahkota keagungan dan serban kerajaan di tangan Allah. Amin


Salam: Tim Page Pdt Nekson M Simanjuntak - MP

Minggu, 13 Desember 2020

TAATI HUKUM DAN TEGAKKAN KEADILAN

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 14 Desember 2020


TAATI HUKUM DAN TEGAKKAN KEADILAN...!


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan


Yesaya 56:1 (TB)  Beginilah firman TUHAN: Taatilah hukum dan tegakkanlah keadilan, sebab sebentar lagi akan datang keselamatan yang dari pada-Ku, dan keadilan-Ku akan dinyatakan. 


Isaiah 56:1 (RSV)  Thus says the LORD: "Keep justice, and do righteousness, for soon my salvation will come, and my deliverance be revealed.


Nats renungan pagi ini merupakan ayat penghantar bagi umat Allah yang akan segera memasuki suatu era baru, yaitu: kembali dari pembuangan Babel. Yesaya menyebutkan: "sebentar lagi akan datang keselamatan yang dari pada-Ku." Keselamatan yang dari Tuhan tidak lama lagi, ini berarti penantian mereka selama 70 tahun di pembuangan berakhir sudah. Janji keselamatan dan pemulihan umat Allah telah digenapi. Berakhirnya pembuangan Babel berakhirlah penderitaan, umat Allah memasuki suatu suasana sukacita yaitu pemulihan umatNya. Namun harus dicatat bahwa pengembalian umat Allah ke Yerusalem bukanlah usaha mereka atau karena kemenangan melawan Babelonia tetapi karena Tuhan sendiri yang memerintahkan Raja Koresh membebaskan umatNya; mengembalikan mereka pulang dengan harta benda dan diberikan segala perbekalan pembangunan kembali Bait Suci dan Tembok Yerusalem (Baca 2 Taw 26:22-23 dstr).


Dalam memasuki suasana baru, Apakah yang harus mereka persiapkan? Sama seperti ketika Musa membawa bangsa Israel ke tanah Kanaan, Allah memperlengkapi dan membentuk umat Allah yang taat terhadap Taurat atau hukum Musa. Mereka harus setia kepada Allah dan taat beribadah kepadaNya.


Demikianlah Umat Allah yang kembali ke Yerusalem, mereka akan meninggalkan Babelonia kembali ke kampung halamannya. Hal pertama yang disampaikan oleh nabi Yesaya untuk mereka lakukan adalah: Taat pada Hukum dan menegakkan Keadilan.


*Taat pada hukum dan menegakkan Keadilan. *

Umat Allah memiliki hukum Taurat yang diwariskan dan diajarkan secara turun-temurun (Ulangan 5:6). Di dalam hukum Taurat umat dibentuk untuk mengatur hubungan manusia dengan Allah (ibadah) dan mengatur relasional sesama manusia atau etika sosial. Dengan demikian,  tidak ada lagi alasan bagi umat Allah tidak mengetahui hukum. Karena selain memiliki buku Taurat, setiap orang tua wajib mengajarkannya kepada anak-anaknya dan terpatri di dalam hati sanubari mereka masing-masing. 


Pentingnya memelihara hukum bagi umat Allah, karena di dalam hukum Taurat kita mengenal kehendak Allah. Sebagai umat Allah kita harus memelihara dan melakukan kehendakNya. Bagaimana mungkin kita mengasihi Allah namun mengabaikan kehendakNya? 


*Tegakkanlah keadilan!*

Adil adalah sikap yang memberikan kesamaan, persamaan dan keseimbangan bagi setiap orang. Keadilan ini penting untuk menghargain harkat dan martabat manusia. Siapapun kita,  harus menghargai sesama. Jangan karena kekuasaan yang dimiliki sehingga berlaku sewenang terhadap orang lain. Dengan menegakkan keadilan ini, semua orang terjamin hidupnya, setiap orang terjamin haknya di tengah-tengah masyarakat. 


Taatilah hukum dan tegakkanlah keadilan! Inilah harapan Yesaya akan status umat baru yang kembali ke Yerusalem. Umat yang demikian akan menjadi status umat Allah yang baru; penuh kasih dan penghargaan terhadap semua orang karena memelihara hukum dan berlaku adil. 


Sahabat yang baik hati! Orang percaya adalah Israel yang baru yang dipanggil dan dibentuk menjadi umat Allah di dalam diri Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah pemenuhan dari semua hukum Taurat.  Hukum dan keadilan adalah kasih dan pembuktian hidup di dalam kasih itu harus memelihara hukum dan berlaku adil. Jadi ketiganya adalah suatu kesatuan di dalam hidup orang percaya. Kasih tanpa keadilan, kita akan buta, hukum tanpa kasih kita legalistik, keadilan tanpa hukum manusia akan anarkis karena manusia akan membuat ukuran keadilan masing-masing. Renungan pagi ini mengajarkan kita melengkapi hidup kita di dalam hukum, keadilan dan kasih. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


Sabtu, 12 Desember 2020

TIDAK BERCACAT SAMPAI AKHIR

 Kotbah Minggu Adven III

Minghu, 13 Desember 2020

Nas: 1 Tessalonika 5:16-24


TAK BERCACAT SAMPAI AKHIR


Selamat Advent III bagi kita semua! Sahabat yang baik hati, topik minggu ini sangat menarik untuk kita dalami, sebagai tugas dan tanggungjawab orang percaya. Kita telah ditebus oleh Kristus maka kita harus menjaga keselamatan kita dengan tidak bercacat sampai akhir. Ibarat seseorang yang menerima tugas dan tanggung jawab, maka tanggung jawab yang diterima harus dipahami sebagai.amanah dan memelihara amanah itu sampai waktunya tiba untuk dipertanggu jawabkan harus sempurna dengan baik dan tidak bercacat dihadapan Tuhan.


Tidak bercacat di hadapan Allah, merupakan suatu tugas dan tanggung jawab orang percaya. Kita telah menerima anugerah yaitu keselamatan di dalam Yesus Kristus. Keselamatan itu harus kita pelihara dengàn baik sampai kedatangan Yesus Kristus kedua di dunia ini. Jika Tuhan datang, bagaimana hidup kita? 


Dalam pemahaman Yahudi, Istilah tak bercacat dihadapan Allah adalah suatu istilah peribadahan dalam meyerahkan kurban. Imam telah menentukan jenis-jenis hewan korban (Bil 7:87-88). Jika seseorang menyampaikan kurban bakaran maka imam akan memeriksa ternak yang akan dikurbankan dan dipastikan tidak bercacat atau bercela (Im 22:20-21). Demikian dengan pribadi yang mempersembahkan korban harus benar-benar kudus dan tidak najis. Peratuan Ibadah yang sangat ketat demikian menekankan Allah menghendaki pribadi yang menyerahkan korban harus benar-benar kudus dan kurban yang dipersembahkan juga tak bercatat. Itulah yang diingatkan Paulus dalam jemaat Tessalonika bahwa Tuhan menghendaki kita kudus dan tidak bercela. Dalam hidup perubahan dan aktifitas keseharian kita janganlah bercela dan bercacat, karena itu yang dikehendaki Allah.


Kedua kotbah ini harus kita pahami dalam konteks etika dan tanggung jawab orang percaya. Kita telah ditebus dan dimerdekakan Kristus maka kemerdekaan kita itu harus kita pergunakan untuk kemuliaan Kristus. Bagaimana kita mempertahankan keselamatan itu sampai kedatangan Kristus tiba? Pesan etika Paulus mengakhiri surat Tessalonika yang pertama ini agar memiliki hati yang penuh damai dan menjauhkan diri dari segala kejahatan. Kejahatan tidak dapat dipakai untuk membalaskan apa yang baik tetapi orang percaya harus mengalahkan kejahatan dengan perbuatan baik.


Enam perbuatan baik berikut ini menjadi Platform atau displin rohani yang harus dimiliki orang Kristen:


1. Bersukacita

Marilah kita baca Filipi Filipi 4:4 (TB)  Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! 


Sukacita adalah suatu bentuk ungkapan perasaan sebagai pandangan hidup dari orang-orang yang selalu  memiliki sikap optimis/pengharapan dalam menghadapi segala situasi hidup. Boleh saja tekanan hidup datang menghampiri, tetapi perasaan sukacita itu tidak pupus karena ia memiliki iman dan pengharapan kepada Allah. Sukacita adalah bukti dari kualitas iman seseorang sebagai hasil dari pengalaman batin dalam hidupnya. Sukacita tercipta karena adanya dorongan energy positif yang mengalir dalam diri seseorang karna hubungannya dengan Allah. Sukacita tidak ditentukan oleh situasi, sehingga tidak terperangkap kepada hal-hal yang bersifat lahiriah saja. Artinya, secara lahiriah bisa saja seseorang kelihatan menderita dan serba kekurangan, namun di dalam batinnya dia merasa berkecukupan, sehingga dia tidak gampang dirongrong oleh kekuatiran.


Bersukacita harus kita bedakan dengan "bersenang-senang". Hidup bersenang-senang bersifat hanya sementara saja dan pemuasan daging. Dan hanya tergantung kepada hal-hal lahiriah saja; yaitu hal-hal yang dapat dinikmati dan dilihat secara kasat mata, yang berbentuk  fisik/materil. Atas hal ini Paulus menasihati agar kita mengggalkan sikap bersenangsenang dalam Roma 13:13.


Bersukacita adalah kepuasan bathin atau spiritual seseorang karena merasakan kasih dan penyertaan Tuhan.


2. Tetap Berdoa

Bertekun dalam doa merupakan salah satu rahasia yang harus dipahami oleh setiap orang percaya. Paulus juga dalam suratnya kepada jemaat Roma Bertekunlah dalam doa adalah sifat yang harus dimiliki oleh orang percaya (Rom 12:12). Hal itu juga diulangi dalam 1 Tes 5:17: "Tetaplah berdoa.". 


Bertekun dalam doa menjadi satu pribadi yang harus dimiliki oleh orang percaya. Doa tidak seperti membaca mantra: ketika formula mantra dibacakan maka seketika itu terjadi apa yang diinginkan. Tidak demikian dengan doa. Doa butuh ketekunan, yang senantiasa datang ke hadapan Allah berseru dan memohon. Waktunya Tuhan akan menjawab dan menolong. Dia tidak mengulur-ulur waktu untuk menolong dan menjawab doa kita.


Bagaimana ketekunan ini dalam doa? Dalam doa kita ingat ungkapan Marthin Luther: Ora et Labora: berdoa dan bekerja.  Ibarat seorang Tukang yang hendak membangun rumah. Sang Tukang berdoa kepada Tuhan agar agar rumah yang dibangun jadi dan selesai tepat pada waktunya. Maka dia mengerjakan doanya dengan tekun, batu demi batu disusunnya sehingga jadilah bangunan. Tukang tidak hanya berdoa, sehingga rumah pun jadi. Namun seorang tukang bekerja dengan tekun, tahap demi tahap dikerjakannya dengan baik dan hasilnya pun akan nampak dan jadilah rumah sebagaimana didoakannya. 


3. Bersyukur dalam segala hal

Bersyukur berarti menyamoaikan terima.kasih kepada Tuhan. Kita menyadari oerbuatan Tuhan dalam hidup.kita, apa gang kita miliki, apa yang kita raih dan aoa yangnkita punya semata-mata adalah pemberian Tuhan. 

Bersyukur dan berterima kasih merupakan ungkapan hati atas segala eksistensi kita kepada Tuhan. 


Saya sering menyampaikan dalam kotbah jika ada orang yang merasakan hidupnya gersang, sulit bersyukur seolah Tuhan tidak pedulikan hidupnya. Dianjurkan pergilah ke rumah sakit, bukan untuk berobat namun pergi melihat keadaan orang yang sakit. Dengan melihat orang yang bersusah payah mengahadapi sakit penyakit dan bergulat dengan sakit. Pasti akan menginspirasi dan mengubah cara pandang kita akan kehidupan ini. Hidup sehat saja sudah mewajibkan kita bersyukur. Kita bersyukur, hidup sehat sudah meruoakan karunia yang sangat besar yang mewajibkan kita bersyukur.


Mengapa orang susah bersyukur? Periksalah karena mereka tidak pernah menghitung berkat yang Tuhan berikan bagi dari hal-hal kecil dan sederhana. Berkat Tuhan yang disyukuri seolah hanya ketika mendapat berkat; sembuh dari sakit,  kenaikan jabatan, dapat prestasi dan dapat proyek serta hidup  berkelimpahan. Kedua,  Kesulitan orang bersyukur adalah ketika orang membanding-bandingkan apa yang diterima dengan orang lain, seolah apa yang ada padanya gak ada nilainya. Apa yang diberikan Tuhan padanya seolah tidak berharga karena dibandingkan dengan hal-hal yang besar pada orang lain.


4. Ujilah segala sesuatu! 

Disini ada kebebasan bagi jemaat untuk menguji segala sesuatu, Paulus tidak menyarankan jemaat hanya sebagai follower (pengikut) tetapi mengikuti kekristenan berdasarkan pemahaman dan mengujian yang benar. Memang ada banyak rupa-rupa pengajaran yang masuk kepada jemaat berupa nubuatan-nubuatan, pemberitaan-pemberitaan Injil dan berbagai nasehat yang disampaikan baik oleh rasul maupun anti rasul hingga anti Kristus. Ada yang membangun, ada yang merusak dan ada juga yang opportunis bahkan ada juga yang menyesatkan. Sebagai contoh, dalam menyongsong hari Tuhan; ada yang mengajarkan karena besok Tuhan datang maka mereka menghambur-hamburkan segala kekayaannya. Disinilah Paulus memberi nasehat jangan hanya menerima begitu saja namun segala sesuatu harus diuji kebenarannya sehingga jemaat tidak tersesat pada rasul-rasul palsu (pseudo apostle). Kita harus menguji apa yang berkenan kepada Tuhan. Efesus 5:10 (TB)  dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan.


5. Peganglah apa yang baik! 

Jika sudah menguji segala sesuatu dan mengetahui mana yang baik dan benar, maka peganglah yang baik. Manusia memiliki daya analisa di dalam dirinya untuk mengetahui mana yang baik dan benar, mana yang berguna dan bermanfaat dan mana yang tidak enak bagi orang lain. Semua itu ada di dalam nurani manusia. Jika nurani mengatakan salah jangan lakukan. Namun jika nuranimu mengatakan baik dan benar, peganglah dan lakukan yang baik dan benar dalam hidup. Berpegang pada ajaran yang diajarkan oleh para rasul. 2 Tesalonika 2:15 (TB)  Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.


6. Jauhilah Kejahatan! 

Kita semua adalah anak-anak Allah yang dipanggil dan ditetapkan berbuah yang baik (Yoh 16:15) atau anak-anak terang (Egfesus 5:8). Kita adalah ranting-ranting yang tumbuh dari pokok pohon anggur yang benar, yaitu Yesus Kristus. Anak-anak Tuhan harus menghasilkan buah yang terbaik dan harus kuat melawan kejahatan. Anak-anak Tuhan mengalahkan kejahatan bukan dengan kekerasan atau perlawanan dengan senjata namun mengalahkan kejahatan dengan perbuatan baik. Roma 12:21 (TB)  Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!


Sahabatku, selamat Advent bagi kita semua, Tuhan memberkati!


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak,


Terima kasih atas doa-doa kita  semua sehingga SG berjalan dengan baik dan menetapkan pimpinan HKBP dan 32 orang praeses. Atas nama keluarga kami sampaikan teeima kasih atau dukungan amang dan inang sekalian, sahabat dan teman sekalian. 

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...