Jumat, 30 November 2018

WAKTUNYA ALAN BERBALIK


WAKTUNYA AKAN BERBALIK

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita.  Sabtu, 01/12/2018

Hosea 3:5 (TB)  Sesudah itu orang Israel akan berbalik dan akan mencari TUHAN, Allah mereka, dan Daud, raja mereka. Mereka akan datang dengan gementar kepada TUHAN dan kepada kebaikan-Nya pada hari-hari yang terakhir.
Hosea 3:5 (RSV)  Afterward the children of Israel shall return and seek the LORD their God, and David their king; and they shall come in fear to the LORD and to his goodness in the latter days.

Siapapun orangnya pasti sulit untuk  memaafkan jika pasangan suami atau isterinya  selingkuh? Selain rasa malu hal mendasar adalah pengingkaran terhadap janji setia. Tidak sedikit terjadi perceraian karena persoalan ketidak setiaan?  Alkitab memberikan pelajaran berharga agar tetap memelihara janji setia. Apa yang dipersatukan oleh Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia.

Dalam banyak kasus ini adalah suatu serius yang harus ditangani bagaimana menghadapi ketidak setiaan? Ada memang yang dapat dipulih demgan saling memaafkan, melupakan kesalahan dan menatap masa depan. Mengingat ikatan janji setia dan ikatan keluarga yang dipersatukan oleh Allah.  Kitab Hosea hadir sebagai pelajaran berharga bahwa Allah tetap setia sekalipun umatNya ingkat. Allah mengampuni dan sabar menunggu mereka berhasil padaNya.

Kitab Hosea ini, diceritakan dengan sangat menarik; Hidup Hosea adalah gambaran hubungan Allah dengan umatNya Israel. Hosea menikah dengan perempuan sundal bernama Homer, melahirkan anak pertama bernama Yizreel. Kemudia Homer mengandung melahirkan anak diberi nama Lho-Ruhama artinya Aku Tidak Mengasihi. Kemudian lahirlah anak ketiga dan diberinama: Lho-Amy artinya Engkau Tidak Umat-Ku lagi. (Baca Hosea 1: 2-10)

Dari kisah Hosea sangat mudah dipahami bahwa kehidupan keluarga Hosea adalah gambaran umat Israel dihadapan Allah. Allah mengikat janji dengan leluhur mereka Abraham, Ishak dan Yakub, lewat peristiwa besar keluar dari Mesir dan kemudian menjadi bangsa yang besar di negeri di Kanaan. Tuhan setia dan mencintai umatNya namun apa balas yang didapatkan dari umatNya? Lihatlah  dalam perjalanan sejarah bangsa Israel mereka menunjukkan ketidak setiaan, raja dan rakya sering meninggalkan Allah dan percaya kepada baal. Umat tidak setia memelihara Taurat dan perintah Allah. Lho Ruhama, gambatan Allah membiarkan umatNya memasuki kesulitan, ancaman dan penderitaan. Hukuman yang bersifat mendidik.  Allah dengan sabar mengutus nabi-nabi memberikan peringatan tapi tidak diindahkan. Maka anak ketiga bernama Lho-Amy menjelaskan keputusan Allah mereka bukan umatNya lagi. Mereka bangsa yang tidak memiliki identitas. Ada juga yang menafsirkan bahwa Lho Ruhama dan Lho Amy adalah Yehuda dan Israel Utara. Pada kenyataannya Yehuda masih terus bertahan dan harus menjalani berbagai kepastian, pembuangan Babel. Namun nasib yang sangat tragis adalah Israel Utara yaitu Samaria, hancur tak punya identitas.

Dalam keadaan demikian masih adalah pengampunan Tuhan masih menunggu pertobatan. Sekalipun sedemikian murkanya nabi Hosea melihat pelanggaran umat Allah. Allah tetap mengasihi mereka,  menunggu pertobatan dan mau mengampuni mereka. Dalam renungan kita pagi ini Hosea masih memberikan waktu bahkan beharap besar Waktunya mereka akan kembali.

Sesudah itu mereka  akan  berbalik mencari Tuhan. Apa yang mereka cari ketika meninggalkan Tuhan? Keselamatan, kebahagiaan dan kemakmuran; itu semua tidak tersedia pada ilah lain, mereka akan hampa menyesali perjalanannya karena apa yang mereka cari tidak ada. Mereka akan mencari Tuhan. Hanya pada Tuhan tersedia segala-galannya.
Keberanian anak-anak Israel akan kembali adalah karena mereka percaya akan kasih dan kebaikan Allah. Seharusnya murka yang menyala-nyala karena ketidak setiaan adalah konsekwensi yang harus mereka terima atas ketidak setiaan. Namun pengampunan dan kesediaan memaafkan adalah bukti kasih setia Allah kepada umatNya.

Sahabat yang baik hati! Demikianlah dalam perjalanan hidup kita ini. Dalam segala keadaan tetaplah setia di dalam Tuhan. Itu sikap Kristiani yang dikehendaki Tuhan. Jika dalam hidup ada kesalahan, Tuhan Maha Baik dan Dia sedang menunggu kita dan hendak merangkul kita dalam kasihnya Datanglah memohon pengampunan, Tuhan sedang menungggu.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara.  Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 29 November 2018

TUHAN TELAH MEMPERLIHATKAN KEBESARANNYA

TUHAN TELAH MEMPERLIHATKAN KEBESARANNYA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 29/11/2018

Ulangan 3:24 (TB)  Ya, Tuhan ALLAH, Engkau telah mulai memperlihatkan kepada hamba-Mu ini kebesaran-Mu dan tangan-Mu yang kuat; sebab allah manakah di langit dan di bumi, yang dapat melakukan perbuatan perkasa seperti Engkau?

Deuteronomy 3:24 (RSV)  `O Lord GOD, thou hast only begun to show thy servant thy greatness and thy mighty hand; for what god is there in heaven or on earth who can do such works and mighty acts as thine?

Nats renungan ini merupakan pengakuan Musa di hadapan Bangsa Israel ketika menerima keputusan Tuhan bahwa dirinya tidak ikut menyeberang ke Tanah Kanaan. Suatu sikap pemimpin yang sangat mulia dan berjiwa besar. Sekalipun Musa tidak ikut menyeberang ke Tanah Kanaan, Musa tidak menyesalinya, tetapi justru bersyukur telah ikut ambil bagian dalam rencana Tuhan yang besar kepada umatNya. Dalam panggilannya memimpin bangsa Israel dia ikut menyaksikan perbuatan-perbuatan besar dalam hidupnya. Ia  mempimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir, menyeberang laut Tiberau dan berjalan di padang gurun selama 40 Tahun. Sekalipun kerinduan Musa begitu besar agar ikut menyeberang ke Tanah Kanaan bersama bangsa Israel tapi Tuhan menetapkan diaa tidam ikut, hanya menatap dari bukit Nebo. Keputusan Tuhan diterima Musa tegar, penuh syukur dan memuliakan kebesaran Tuhan.

Syukur Musa adalah telah menyaksikan perbuatan besar Allah pada peristiwa Exodus. Hal itu bukan hanya sebagai peristiwa agama yang tercatat dalam Kitab Suci, tetapi juga dibuktikan dalam bukti-bukti archeology. Bangsa Israel, hanya komunitas budak di Mesir tapi dapat keluar degan berbagai tanda mujizat dan melalui suatu proses yang panjang menjadi satu bangsa yang paling berpengaruh di dunia. Puncak kejayaan bangsa Israel adalah terkenalnya Hikmat Salomo, tidak ada raja yang seperti Salomo baik sebelum dan sesudahnya. 

Kisah pembebasan Israel dari perbudakan Mesir telah menjadi bukti sejarah bagi bangsa Israel  dan juga kepada negara-negara sekitar. Mereka dibebaskan dengan proses yang panjang;  tulah demi tulah ditimpakan ke Firaun, baru setelah tulah ke sepuluh kemstian anak sulung, Firaun menyerahkan dan mengijinkan Israel keluar. Setelah keluar Firaun juga mengejar mereka, saat itu Israel terdesak oleh pengejaran tentara terbaik Firaun. Kuasa Tuhan yang besar membelah laut sehingga bangsa Israel bisa berjalan menyeberang Laut Merah. Setelah menyeberang  mereka tidak langsung punya negeri, tetapi mereka harus lebih sabar lagi menghadapi bangsa-bangsa sekitar, selamat 40 Tahun mereka berjalan dalam penyertaan Tuhan di padang gurun. Semua proses itu dijalani agar bangsa Israel menyadari sungguh tidak Ada Tuhan seperti Allah Israel. Kuasa dan peristiwa ajaib telah mereka saksikan sendiri dengan mata kepala sendiri.

Ada harapan Musa agar ikut menyeberang, namun Tuhan berkeputusan lain. Musa berhenti di Nebo. Sekalipun tidak ikut menyeberang, dia tidak merasa gagal tetapi bersukacita memberangkatkan Israel berterima kasih karena telah dipakai Tuhan ikut ambil bagian pada rencana Allah membebaskan dan memimpin bangsa Israel selama di padang turun dengan kuasa dan kebesaran Tuhan. Tidak ada kesan apapun terhadap keputusan Tuhan pada dirinya. Justru Musa menganggap keputusan Tuhan terhadap dirinya merupakan bahagian dari kuat dan kekuasaan Tuhan yang harus diterima dan dilaksanakan. Berbeda dengan pemimpin dunia ini penilaian sering diukur dari kepentingan. Ketika kepentingannya diakomodir akan dinilai baik namun ketika kepentingan tidak diakomodir, maka segala kebaikan dianggap jelek bahkan nyinyir sebagai oposisi.

Sahabatku! Dalam hidup ini marilah kita obyektif dan jujur, bersyukur atas kesempatan yang Tuhan beri dan memuji kebesaran Tuhan. Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam:Pdt Nekson M Simanjuntak

Rabu, 28 November 2018

BERSYUKUR KARENA DIMARAHI

BERSYUKUR KARENA DIMARAHI

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati,  marilah menggunakan waktu sejenak di pagi untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua.  Kamis, 29/11/2018

Yesaya 12:1 (TB)  Pada waktu itu engkau akan berkata: "Aku mau bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, karena sungguhpun Engkau telah murka terhadap aku: tetapi murka-Mu telah surut dan Engkau menghibur aku.

Isaiah 12:1 (RSV)  You will say in that day: "I will give thanks to thee, O LORD, for though thou wast angry with me, thy anger turned away, and thou didst comfort me.

Umumnya orang jika dimarahi pasti merasa jengkel atau setidaknya ada perasaan ngak enak. Kok dimarahi? Marah tak selamanya negatip, Tahu kah anda jika kita dimarahi karena kesalahan kita itu adalah demi kebaikan kita sendiri. Dengan dimarahi kita menyadari kesalahan, kita jera tak mau mengulangi kesalahan. Untuk membuktikan marah itu adalah kwbaikan ingatlab kebiasaan mendidik kita di rumah.  Jika ada kesalahan  pertama atau kedua pasti tidak langsung marah namun diberi dulu pengarahan, nasihat , baru peringatan. Tetapi jika peringatan juga masih dilanggar dan kesalahan berulang-ulang, pasti marah bahkan murka. Kemarahan demikian bukanlah berarti untuk mencelakai anak tetap bertujuan agar kesalahan yang sama jangan berulang lagi. Jika itu berulang, itu bisa berdampak pada kebiasaan karena kebiasaan membangun karakter.

Kehadiran nabi kepada umat Allah  adalah memberikan nasihat atas kesalahan umatNya. Namun jika tidak diindahkan juga nabi akan memberikan peringatan berupa ancaman dan hukuman yang akannterjadi .  Jika peringatan juga tidak diindahkan,  pasti pemberitahuan akan murka Allah yang menyala-nyala. Kemarahan Tuhan bukan untuk membinasakan tetapi mendidik orang dalam kesalahannya.
Mazmur 141:5 (TB)  Biarlah orang benar memalu dan menghukum aku, itulah kasih; tetapi janganlah minyak orang fasik menghiasi kepalaku! Sungguh aku terus berdoa menentang kejahatan-kejahatan mereka.

Kesalahan mendatangkan hukum, hal itu mengingatkan konsekwensi pelanggaran. Tuhan tidak menghendaki umatNya hidup dalam pelanggaran, namun setia memelihara Taurat. Yesaya 1:5 (TB)  Di mana kamu mau dipukul lagi, kamu yang bertambah murtad? Seluruh kepala sakit dan seluruh hati lemah lesu.
Tuhan memberikan pelajaran bagi ornag yang dikasihiNya. Amsal 3:12 (TB)  Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi.

Bersyukur karena murka? Bagi yang tidak mau berubah ini sangat sulit diterima bahkan akan terus mencari pembelaan dan membenarkan diri dihadapan Tuhan. Namun bagi ornag nerhilmat dan mengertimkehendak Allah, pelajaran hang Tuhan berikan baik baru ma peringatan, cambia dan mungkin amarahNya akan membuat kita semakin menyadari kesalahan kita dan dipacu untuk segera melakukan kehendak Allah.

Sahabat yang baik hati! Tunan memberkati saudara dengan melimpahkan segala dalam hidup saudara.  Amin

Oleh: Pdt Nekson M Simanjuntak

Selasa, 27 November 2018

PASRAH SEMPURNA

*PASRAH SEMPURNA*

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita.  Rabu, 28/11/2018

Mazmur 31:5 (TB)  (31-6) Ke dalam tangan-Mulah kuserahkan nyawaku; Engkau membebaskan aku, ya TUHAN, Allah yang setia.

Psalms 31:6 (RSV)  Into thy hand I commit my spirit; thou hast redeemed me, O LORD, faithful God.

Pengalaman Daud ketika dikejar Saul menjadi refleksi yang mendalam tentang penyertaan Tuhan. Dalam banyak kejadian yang membuat Daud sudah terperangkap dan tidak ada jalan keluar tapi kenyataannya bisa lolos dari pengejaran Saul.  Bagaimana bisa seseorang yang sudah dikepung? Mau lari sudah ada yang mencegat di depan, mau mundur sudah siaga yang siap menangkap dari belakang, mau lari ke samping kiri atau kanan, pasukan pengintai sudah mengunci pergerakan dari segala arah dan sudut; depan, belakang, sisi kiri dan kanan. Hanya dua ruang yaitu bawah dan atas. Orang yang tidak berpengharapan mungkin hanya akan melihat ke bawah, berputus asa dan menunggu lonceng kematian. Jika tidak mau terperangkap musuh akan mengakhiri hidupnya seperti tindakan hara kiri ala ninja yang gagal melaksanakan misi (bunuh diri). Berbeda dengan orang yang berpengharapan seperti Daud, dalam keadaan terkepung kesempatan yang di pilih adalah ruang  atas dengan berdoa, menyerahkan hidupnya kepada Tuhan. Pasrah seorang, totalitas tak berdaya dan sepenuhnya ke dalam tangan Tuhan dan berkata: "Kedalam tanganMulah kuserahkan nyawaku."

Nas ini doa dalam kesesakan, didalamnya tercermin kepasrahan terhadap Tuhan. Kita manusia adalah lemah, tak ada kekuatan yang dapat diandalkan agar keluar dari desakan musuh. Apalagi musuh yang dihadapi punya kuasa dan kekuatan untuk melindas dan menindas. Satu-satunya yang dilakukan oleh orang percaya yaitu pasrah sempurnah. Ada kalanya, segala akal dan kemampuan kita telah habis dan akhirnya pasrah.

Kedalam tanganMu kuserahkan nyawaku. Doa kepasrahan ini memiliki dua makna:

Pertama, pengharapan bahwa di dalam Tuhan ada keselamatan dan jalan keluar. Keadaan kita sulit karan jangkauan berpikir kita terbatas, pandangan kita terjangkau namun pikiran dan perbuatan Allah sungguh tidak terjangkau. 1 Korintus 2:9 (TB)  Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." 

Kedua, doa ini adalah kebulatan hati menyerahkan hidupnya sepenuhnya. Jika ini akhir dari hidupnya, di dalam doa ini bisa tenang karena telah menyerahkan nyawanya kepada Tuhan. Doa yang sama disampaikan Yesus di kayu salib. Lukas 23:46 (TB)  Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya. 
Demikian dengan Stefanus ketika dieksekusi mati dilempari dia berdoa menyerahkan nyawanya. Kisah Para Rasul 7:59 (TB)  Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."

Ke dalam tanganMu kuserahkan nyawaku. Penyertaan demikian lahir dari iman do dalam Tuhan Ada jalan dan sekaligus memastikan jika kematian pun tiba, telah akan bersama-sama dengan Bapa dalam kehidupan yang kekal.

Sahabat yang baik hati! Renungan ini menjadi doa kita semua dalam seluruh aktifitas, pergumulan dan beban hidup. Pasrah sempurna bukan berarti tanda keputus asaan, tetapi suatu pengharapan dan kepastian di dalam Tuhan. Biarlah Tuhan yang memberkati apapun keputusan yang kita ambil dan biarlah kita pasrah menjalani keputusan Tuhan dalam hidup ini.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 26 November 2018

MENUJU MAHKOTA KEBENARAN

MENUJU MAHKOTA KEBENARAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita.  Selasa, 27/11/2018

2 Timotius 4:8 (TB)  Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.

2 Timothy 4:8 (RSV)  Henceforth there is laid up for me the crown of righteousness, which the Lord, the righteous judge, will award to me on that Day, and not only to me but also to all who have loved his appearing.

Rick Warren seorang Pendeta berkebangsaan Amerika Serikat banyak menulis kotbah dan renungan. Salah satu buku renungan terbaiknya adalah: Purpose Driven Life. Buku ini telah banyak diterjemahkan ke berbagai bahasa di dunia termasuk Indonesia.  Jika diterjemahkan artinya adalah Hidup Yang Pandu Oleh Tujuan. Buku ini mengajak umat Kristen agar berorientasi kepada tujuan akhir. Kita memastikan tujuan akhir perjalanan kita, dari tujuan itulah kita mempersiapkan hal-hal apa saja apa yang perlu dilakukan agar sampai ke tujuan. Ibarat suatu perjalanan wisata, kita tentu menentukan dulu tempat mana yang kita tuju, dari situ perlengkapan atau hal-hal apa saja yang kita butuhkan. Pandangan Rick Warren tersebut didasarkan pada Alkitab bahwa tujuan akhir perjalanan Hidup Kekal. Kepastian menuju hidup kekal sangat menentukan sikap hidup dan arah perjalanan hidup.

Dalam renungan pagi ini Paulus juga demikian. Tujuan dari semua perjalanannya adalah Mahkota Kebenaran. Dia berlari ke satu tujuan, maka apapun yang dilakukannya bertujuan untuk mencapainya. Hidup ini adalah perjalanan menuju tujuan, maka pelayanan gereja harus menjadi bahagian yang mempersiapkan dan memperlengkapi warga jemaat agar fokus menjalani tujuan hidup.

Selengkapnya dalam Filipi 3:13-14 (TB)  Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,
dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

Bagi Paulus perjalanan akhir itu nampaknya sudah dekat, dan dia akan segera mengakhiri seluruh perjalanannya. Kebahagiaannya adalah menerima mahkota kebenaran, yaitu hidup yang kekal yang dianugerahkan oleh Tuhan.  Semakin dekat menuju akhir, semakin bahagia karena mahkota kehidupan telah tersedia.

Setiap orang percaya tidak takut lagi akan penghakiman akhir karena hidup kita telah telah dijamin oleh penebusan Kristus. Inilah kebahagiaan hidup yang dipandu oleh tujuan. Perjalanan hidup kita semakin dekat ke  garis akhir, semakin dekat ke akhir kita semakin bahagia karena kita akan segera  memperoleh warisan kehidupan kekal.

Sahabat yang baik hati! Hidup yang dipandu oleh tujuan menjadi perenungan yang alat berharga bagi kita. Orang yang tidak dipandu oleh tujuan pasti hidup ini dinilai monoton, siklus terus berulang, Pagi, siang, malam dannkembali pagi demikianlah hari-harinya seperti lingkaran berulang-ulang. Hidup demikian tentu membosankan. Hidup yang tidak dipandu oleh tujuan akan memasuki zona disorientasi; tidak ada tujuan, hidup ini berlalu begitu saja.  Sebaliknya orang yang dipandu oleh tujuan  hidup ini adalah linier, waktu yang berjalan detik-demi detik dan tak bisa terulang. Maka harus mempergunakan waktu sebaik mungkin agar hidup ini berguna. Jika kelak Tuhan memangil kita akan dengan penuh semangat melakukan  apa yang bisa kita kerjakan.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Minggu, 25 November 2018

TETAP SIAP SEDIA DAN TERJAGA

*TETAP SIAP SEDIA DAN TERJAGA*

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita.  Senin, 26/11/2018

Lukas 12:35 (TB)  "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.

Luke 12:35 (RSV)  "Let your loins be girded and your lamps burning,

Ikat pinggang dan pelita merupakan dua alat perlengkapan seseorang di dalam kehidupan  sehari-hari. Kedua contoh ini diberikan Tuhan Yesus untuk menyampaiakan pesan penting alat yang sederhana tapi fungsinya sangat penting. Lihatlah mengenai ikat pinggang, memang berbeda dengan konteks sekarang. Celana dengan ukuran lingkar pinggang tepat tak butuh ikat pinggang. Namun coba anda bayangkan jika pakaian yang digunakan berupa kain yang  dililitkan di dalam tubuh, tak dijahit dan tak dibentuk, lembaran lain yang hanya dililitkan saja di dalam tubuh? Bagaimana orang tersebut berjalan? Berjalan saja sudah susah memegang kain pelindung tubuh apalagi untuk berlari?  Dalam konteks demikianlah Yesus mengingatkan hendaklah pinggangmu terikat, agar dapat bergerak dan melakukan sesuatu. Yesus sendiri melakukannya baca  Yohanes 13:4 (TB)  "Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya."

Mengilah pinggang bertujuan agar kita bisa cepat dan cekatan serta leluasa bergerak melayani. Hal serupa disampaikan oleh Paulus kepada orang percaya: Efesus 6:14 (TB)  Jadi berdirilah tegap, berikat pinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan.
Ikat pinggang sepintas hanya sebagai pelengkap saja namun setelah paham konteksnya sesungguhnya berikat pinggang sangat menentukan pada seseorang. Tanpa ikat pinggang seseorang tidak akan dapat bergerak dan melakukan tugasnya dengan baik. Pesan ini mengingatkan orang percaya agar senantiasa siap sedia bekerja untuk melayani Tuhan.

Alat kedua dalam renungan pagi ini tentang "peluta". Jaman sebelum Thomas Alpa Edison menemukan Listrik, pelita merupakan  alat yang sangat penting, apalagi seorang penjaga di pintu gerbang. Kalau pelita padam, maka tak mungkin mereka melakukan tugasnya dengan baik: gelap, pekat dan tak dapat berbuat apa-apa di malam hari yang gelap. Tak mungkin mengandalkan sinar bintang atau bulan, karena ketika kabut menuruti gelaplah semuanya.. Penjaga pintu gerbang wajib menyalakan pelita. Jika pelita nyala berarti suatu tanda bahwa penjaga tidak tertidur. Sebaliknya jika pelita di pintu gerbang mati itu pertanda tiada penjaga, atau bisa saja terlelap.  Itulah sebabnya pelita harus tetap menyala membuktikan penjaga masih terjaga.  Jika pelita padam bisanya para pencuri atau orang jahat beroperasi dengan mudah tanpa diketahui dan terdeteksi oleh penjaga. Itulah jaman sebelum PLN. Kalau kini mungkin pengawalan sudah modern, bisa alarm detektor, cctv dan satuan  securiti menjaga suatu rumah.

Dengan pelita ini kita diingatkan agar tetap terjaga dalam artian berjaga-jaga dan  siap sedia menyongsong Tuhan yang segera datang.

Sahabat yang baik hati! Renungan pagi ini nasihat Tuhan Yesus kepada kita agar tetap terjaga. Kewaspadaan itu menyangkut dua hal sebagaimana disimbolkan dengan ikat Pinggang dan Pelita. Berkat pinggang berarti kesediaan melakukan pekerjaan di dalam Tuhan. Bersedia dalam segala keadaan untuk pekerjaan Tuhan, singkirkan halangan dan segala yang membatasi gerak kita untuk melayani Tuhan. Pelita berkatan dengan penjaga yang menyongsong kedatangan Tuhan. Tuhan akan segera datang menyambut umatNya maka persoalan pelita dan minyak. Jangan sampai pada saat kedatanganNya kita ditemukan kosong dan hampa.  Jangan terlelap, tetapi bersiap siaga menyongsong Tuhan. Kita tidak tahu kapan hari Tuhan datang, namun kita harus bersiaga.  Ketika dia datang kita tinggal berangkat bersama-sama Kristus dalam kehidupan yang  kekal.

Sahabatku! Tetaplah berjaga-jaga. Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 24 November 2018

TUHAN MENGADILI SEGALA BANGSA

Kotbah Minggu 25 Nop 2018
Teks: Daniel 7:9-14

TUHAN MENGADILI SEGALA BANGSA

Selamat hari Minggu! Sahabat yang baik hati, banyak kejadian dalam hidup ini terjadi diluar perkiraan kita. Jika ada sukacita yang tidak kita duga namanya rezeki nomplok, namun bagaimana jika malapetaka yang mendatangkan penderitaan?  Coba anda ingat dua bulan terakhir berita yang sangat memilukan hati kita:
a) Pasti masyarakat Palu tak pernah terpikir  begitu dahsyatnya gempa dan tsunami akhir September lalu, bukan hanya warga Palu yang berduka tapi seluruh rakyat Indonesia bahkan dunia dikagetnya dengan adanya fenomena yang sangat jarang terjadi yaitu liquifaksi: tiba-tiba mencairnya tanah sehingga segala bangunan dan tanaman yang diatas tanah dalam sekejab tertanam. Banyak orang yang tertimbun dan korban yang hilang.
b) Duka jatuhnya pesawat JT 610, 189 orang meninggal dunia, tak terbayangkan isak dan tangis para keluarga korban. Kematian datangnya tiba-tiba. Mungkin diantara mereka masih tak percaya akan kejadian itu. Kematian itu tiba dalam sekejab tanpa pemberitahuan, peringatan atau tanda-tanda.
c) Berita viral mengenai korban sadis pembunuhan belakangan ini; keluarga Nainggolan di Bekasi, dan pembunuhan sadis lainnya seolah nyawa manusia tak berharga. Emosi dan sakit hati telah lebih besar ketimbang rasa kemanusiaan kita. Ini suatu yangbharus lupa diri emosinya lebih besar ketimbang rasa hormat dan pengharhaan terhadap sesama.

Mengapa beberapa kejadian diatas saya utarakan mendahului kotbah ini? Kematian begitu dekat dengan kehidupan kita, baik oleh fenomena alam, baik oleh human error, baik itu masalah kejiwaan yang tidak kuasa mengontrol diri mencelakai orang lain. Faktanya ada korban meninggal dunia karena human eror yang mengabaikan tugas dan tanggungjawab dan ada orang yang meninggal dunia karena manusia yang tidak menguasai diri. Dendam dan sakit hatinya lebih berkuasa dari pada rasa kemanusiaannya. Perbuatan seperti ini membuat kesengsaraan umat manusia.

Kotbah Minggu ini memberikan pelajaran berharga bagi kita bahwa

01. Setialah dalam Penderitaan, karena Tuhan ikut campur tangan atas kehidupan umatNya.
Kitab Daniel hadir sebagai penghiburan bagi Umat Israel yang terbuang ke Babel. Umat Israel harus menderita dalam pembuangan karena ambisi raja-raja dunia berlomba mengejar kekuasaan. Bangkitnya raja-raja penguasa dunia menunjukkan dirinya menjadi raja atas seluru suka bangsa. Penglihatan Daniel tentang empat binatang yang dalam ay 1-7 sebenarnya sangat mudah ditebak, yaitu raja-raja pada masa itu yang tampil dalam kekuasaan. Keempat kerajaan itu adalah (1) Babel, (2) Media-Persia, (3) Yunani, serta (4) penerus-penerus Aleksander dari Yunani, dan kerajaan kelima adalah Kerajaan Mesias dipertahankan secara terhormat. Seluruh kuasa dan raja-raja pada akhirnya akan untuk kepada Allah Israel.

Seperti apapun perlakuan orang-orang yang berkuasa di dunia ini seperti empat perilaku binatang digambarkan dalam 7:4-8 yang membuat orang percaya menderita setelah. Sekalipun penguasan dunia ini ganas seperti singa binatang 1 aty 4), tak bis amelihat orang lain melebihi dirinya tetaplah bertekun.  Sekalipun hak-hak kita durampas karena kerakusan orang yang berkuasa seperti beruang (binatang 2 ay 5) tetaplah bekerja. Sekalipun penguasa dunia ini terus mebgaum dan mengancam seperi Harimau (binatang 3 at 6) mengintai dan memangsa tanpa jejak dan berbekas, setialah Tuhan adil. Dan sekalipun penguasa dunia dan musuh-musuh orang beriman tak dapat menggambarkan bentuk dan rupa kejahatan penguasa dunia ini (binatang 4 ay 7); setialah kepada Tuhan, kuasaNya lebih besar dan akan menghakimi perilaku setiap orang. Bertahanalah dalam keganasan dunia ini dan berjalan di jalan Tuhan. 

02. Kuasa dunia ini punya jangka dan limit.
Perebutan kekuasaan raja-raja telah menyengsarakan rakyat. Dalam penglihatan Daniel, penderitaan umat manusia termasuk Israel yang harus terbuang merupakan korban dari perebutan kekuasaan dari negara-negara adi kuasa. Dalam perebutan kekuasaan korban perang yang paling menderita bukanlah raja atau panglima yang kalah tetapi rakyat yang tidak memiliki perlindungan. Raja demi mencapai dan mempertahankan kekuasaan melakukan berbagai kejahatan. Namun dalam penglihatan Daniel dalam kotbah ini bahwa Tuhan campur tangan, perebutan kekuasaan akan diakhiri dengan pemerintahan Allah yang dipimpin oleh Anak Manusia.
Daniel 7:11 (TB)  Aku terus melihatnya, karena perkataan sombong yang diucapkan tanduk itu; aku terus melihatnya, sampai binatang itu dibunuh, tubuhnya dibinasakan dan diserahkan ke dalam api yang membakar.

Manusia bertanduk merupakan simbol raja yang memiliki kuasa. Pesan penting dari penglihatan Daniel bahwa raja-raja yang memiliki kekuasaan, sikap sombong dan angkuh punya limit dan segera berakhir. Tidak ada kekuasaan di dunia yang abadi, namun akan segera berlalu. Pada akhirnya harus diadili dalam penghakiman Akhir dan tunduk di bawah pemerintahan Allah yang abadi.

03. Pemerintahan Allah Kekal Selamanya
Pesan ketiga yang sangat penting dari kotbah ini dalah penglihatan Daniel akan pemerintahan Allah yang kekal. Jika pemerintahan dunia ini terbatas dan punya limit maka berbeda dengan kehadiran Allah, pemerintahannya kekal sampai selama-lamanya.
Daniel 7:14 (TB)  Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.

Pesan ini penting, apakah harus tunduk pada kekuasaan raja-raja di dunia ini karena tidak tahan menjalani penderitaan? Atau tetap setia menunggu pemerintahan yang abadi. Tentu tak ada opsi lain, satu-satunya adalah bertahan sampai kesudahan menantikan dan merayakan bersama dengan orang-orang kudus kemenangan kerajaan Allah

04 Peringantan Orang Meninggal
Minggu hari ini merupakan akhir tahun kelender gerejawi, sekaligus memperingati orang-orang yang telah meninggal. Kita percaya di dalam iman bahwa mereka telah bersama-sama dengan Tuhan. Mereka tidak lagi menjalani kesengsaraan, beban hidup dan dinamika kehidupan ini. Jika mereka kita kenang saat ini itu berarti mengingatkan kita akan akhir hidup kita. Memento mori: ingatlah hari kematianmu. Pada akhirnya Lonceng Kematian akan berbunyi. Pastikan kita ikut dalam kehidupan yang kekal yang dipersiapkan   Allah bagi orang percaya.

Sahabatku! Tuhan memberkati firmanNya dan meneguhkan iman kita menjalani hari demi hari kehidupan kita. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 23 November 2018

TUHAN KEKUATAN DAN PERISAIkU

TUHAN KEKUATAN DAN PERISAIKU

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita.  Sabtu, 24/11/2018

Mazmur 28:7 (TB)  TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya.

Psalms 28:8 (RSV)  The LORD is my strength and my shield; in him my heart trusts;

Dalam konteks perang tentu seorang pahlawan harus memiliki dua hal ini: kekuatan dan pertahanan. Kekuatan seorang pahlawan terletak pada ketangkasan dan kemampuannya untuk mengalahkan musuh dan mengorganisir pasukan yang dimilikinya. Seorang pemimpin pasukan harus mempertimbangan kekuatan pasukannya dalam malawan musuh, jika kekuatan musuh lebih besar san tak ada titik lemah tidak ada gunanya meneruskan itu hanya akan menjadi korban yang sia-sia. Mengenai pertahanan juga sangat menentukan, bisa saja seorang pahlawan tangguh dan kuat serta memiliki pasukan hebat tetapi kalau pertahanan tidak kuat, maka kemenangan yang seharusnya milik akan berpindah ke pihak lawan. Perisai adalah alat pertahanan yang membentengi diri agar dapat bertahan dan menangkis serangan musuh. Perisai biasanya terbuat dari lempengan baja yang sangat kuat dan akan dapat menahan serangan panah, tumbak dan pedang. Dengan perisai di tangan  seorang prajurit akan percaya diri dan merasa terlindungi dalam peperangan.

Tuhan adalah kekuatan dan perisai umatNya. Dalam Mazmur  28 berisi doa permohonan dan sekaligus sebagai keyakinan pemazmur bahwa Tuhanlah kekuatan dan perisai umatNya menghadapi musuh-musuhnya. Tidak ada kekuatan lain, tetapi hanya bersandar kepada Tuhan. Mereka adalah umat pilihan Allah dan pemimpin-pemimpin mereka adalah yang diurapi Allah. Mazmur 28:8 (TB)  TUHAN adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi orang yang diurapi-Nya!

Sekalipun Konteks kita kini berbeda dengan konteks di jaman Mazmur ini, namun orang percaya saat ini juga memasuki peperangan iman. Peperangan iman datang dari external dan internal. Dari external kita berhadapan dengan: godaan, tantangan, ancaman, tekanan, intimidasi dll. Sedangkan dari internal kita memerangi berbagai sifat buruk dari dalam diri kita sendiri seperti: kemalasan, hawa nafsu, ego, kebencian, iri hati dan segala sifat dan karakter lainnya yang merusak diri kita sendiri. Paulus sendiri mengingatkan kita bahwa kita berhadapan bukan lagi dengan pasukan perang atau malawan daging. Jelasnya Paulus memjelaskan pada Efesus 6:11-12 (TB)  Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;  karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.

Apakah kekuatan dan perisai kita menghadapi semua ini? Firman Tuhan di pagi ini memberikan suatu jawaban yang pasti. Kekuatan kita bukanlah pada diri kita sendiri.  Kekuatan dan Perisai kita adalah Tuhan, menolong, pelindung dan penyelamat kita.

Sahabat yang baik hati! Mari semakin percaya kepada Tuhan dalam menjalani dan menghadapi segala sesuatu yang terjadi di dalam hidup kita dengan kekuatan yang bersumber pada Tuhan. Kita tidak mungkin mebenteng diri kita dengan akal dan kemampuan kita sendiri. Kemampuan kita terbatas, jangkauan daya analisis kita terbatas, dan kita tidak tahu akan apa yang terjadi besok. Namun kita percaya diri maju dan melangkah dengan pasti karena Tuhan kekuatan dan perisai kita.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara.  Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 22 November 2018

HAK DAN UPAHKU TERJAMIN PADA TUHAN

*HAK  DAN UPAHKU TERJAMIN PADA TUHAN*

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa kepada membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 23/11/2018

Yesaya 49:4 (TB)  Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku."

Isaiah 49:4 (RSV)  But I said, "I have labored in vain, I have spent my strength for nothing and vanity; yet surely my right is with the LORD, and my recompense with my God."

Salah satu faktor yang kita takuti dalam hidup ini adalah kegagalan. Itu wajar karena gagal  membuat kita sial seolah segala usahanya sia-sia belaka. Kegagalan bukan hanya rugi material tapi kehilangan waktu dan kesempatan, perasaan dan kehilangan motivasi. Tidak sesikit orang hang stress dan depressi tidak terima kegagalan. Bahkan dalam banyak hal orang lebih memilih tidak melakukan apa-apa karena takut gagal: trauma, apatis dan kehilangan motivasi. Hal inilah yang harus diwaspadai: ingatlah bahwa orang yang takut gagal, dia telah lebih dahulu menggagalkan keberhasilannya. Dari mana kita tahu tidak berhasil kalau tidak kita coba?

Takut gagal dan segala usaha yang dilakukan sia-sia salah satu yang dijawab oleh Alkitab. Selain Tuhan memperlengkapi kita akal dan pilihan, kita percaya Tuhan turut bekerja mendatangkan kebaikan bagi kita. Dalam ketakutan kita itu, Tuhan memberikan suatu kepastian agar kita bangun dan bangkit, memulai sesuatu dengan pengharapan. Tugas kita adalah berusaha, karena tanpa usaha kita tidak raih hasil yang akan kita peroleh. Alkitab mengajarkan hasil adalah keputusan Allah. Iman adalah sesuatu kepastian. Ibrani 11:1 (TB)  Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Nats renungan kita di  pagi hari ini merupakan keluhan umat Israel yang diekspresikan oleh "Hamba Tuhan". Umat Israel yang di tinggal di pembuangan, mereka terpukul dan kehilangan asa. Seolah apapun usaha yang akan dilakukan untuk mengembalikan kejayaan umat Israel akan menjadi usaha menjaring. Nabi Yesaya tampil memberikan dorongan dan motivasi agar bang kita dari keterpurukan yang mereka alami. Di dalam Tuhan hak dan upah orang yang percaya kepada Tuhan di namun oleh Tuhan.

Mungkin anda sudah mengetahui lagu: Bless Assurance karya Fanny  Crosby yang diterjemahkan dalam KJ "Kuberbahagia"

Blessed assurance, Jesus is mine
O what a foretaste of glory divine
Heir of salvation, purchase of God
Born of His Spirit, washed in His blood

Perfect submission, all is at rest
I in my Savior am happy and blessed
Watching and waiting, looking above
Filled with His goodness, lost in His love

This is my story, this is my song
Praising my Savior all the day long
This is my story, this is my song
Praising my Savior all the day long

Lagu ini sangat indah, menggambarkan cerita kehidupan yang penuh bahagia dan kepastian yang dijamin oleh Yesus Kristus.  Tahukah anda? Lagu ini ditulis oleh  seorang buta.  Di usia 6 tahun dua demam, namun karena filter salah menangani dia mengalami kebutaan total. Namun kerelaan mendengar, menulis dan memainkan piano sangat hebat. Lagu ini telah menginspirasi jutaan orang dibelahan dunia ini bahwa  hak  dan upah kita telah dijamin oleh Allah do dalam penebusan Yesus Kristus.

Sahabat yang baik hati! Janganlah berputus asa; takut gagal wajar tapi berusahalah untuk bangkit.  Takut gagal dapat dimaklumi namun ingatlah kehilangan pengharapan adalah suatu sikap yang tidak tepat. Tiada keberhasilan tanpa usaha, Tuhan yang penuh dengan rahmat dan kasih karunia memberikan garansi dan jaminan akan hidup kita.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara.  Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Rabu, 21 November 2018

SEGALA YANG UTAMA

SEGALA YANG UTAMA

Selamat pagi! sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita.  Jumat, 22/11/2018

 Filipi 4:8 (TB)  Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

Philippians 4:8 (RSV)  Finally, brethren, whatever is true, whatever is honorable, whatever is just, whatever is pure, whatever is lovely, whatever is gracious, if there is any excellence, if there is anything worthy of praise, think about these things.

Dalam berbagai diskusi dan sharing pengalaman bagaimana mengembangkan kepemimpinan: ada dua hal yang sangat berpengaruh, yaitu PROSES dan HASIL. Sekalipun keduanya tidak dapat dipisahkan namun dalam prakteknya ada tipe pemimpin yang menekankan salah satu dari keduanya. Dalam prakteknya tipe orang yang menekankan hasil biasanya fokus pada tujuan, apapun yang direncanakan harus membuahkan hasil sebagaimana diharapkan, bahkan dalam mengapai hasil tersebut kadang  mengabaikan proses dan mekanisme. Tipe ini tidak segan memaksa dengan menggunakan otoritasnya demi mencapai tujuan. Kepemimpinan seperti itu melahirkan kepemimpinan yang otoriter. Tipe kedua adalah menekankan pentingnya proses. Pandangan ini menekankan setiap orang mamahami tugas dan perannya, sabar dan tekun menjalani tahapan-tahapan yang akan dikerjakan.  Tipe ini memahami bahwa hasil adalah buah dari suatu proses, jika setiap orang memahami tugas dan  memiliki kesadaran maka akan mudah mencapai  tujuan. Tipe seperti ini pentingnya suatu sistem yang ditaati bersama. Dalam situasi tertentu sikap seperti ini bagus, sehingga setiap orang menyadari apa yang kerjakan. Namun dalam perjalanannya tipe kepemimpinan yang menekankan proses kadang akan terkesan lambat dan kaku mengapai tujuan.  Tujuan apapun itu yang penting prosesnya sudah dilaksanakan dengan baik. Mengabaikan  hasil dan memgutamakan proses juga kurang tepat karena apa gunanya semua proses tetapi hasilnya tidak ada.  Hal yang paling baik adalah bagaimana proses berjalan dengan baik dan hasil yang diharapkan juga optimal.

Nats renungan pagi ini juga dapat kita kategorikan dalam dua hal, proses dan hasil. Paulus menekankan kepada jemaat Filipi Bagaimana seharusnya hidup orang yang telah menerima keselamatan? Bagaimana mereka seharusnya hidup dan bagaimana pula sikap dan perbuatan mereka terhadap anggota persekutuan dannterhadap dunia luar? Dalam melakukan semua itu Paulus memberikan nilai-nilai yang harus dimiliki dan menjadi proses menuju kedewasaan iman. Dari internalisasi nilai-nilai kristiani yang dimiliki oleh setiap akan berproses menuju kedewasaan iman.

Jemaat Filipi, manang sudah sangat maju dan modern dibandingkan dengan jemaat lain. Dalam banyak hal, Paulus sangat membanggakan mereka. Paulus memberikan rupa-rupa nasihat yang harus dilakukan oleh mereka: saling menolong (ay 3), bersukacita(ay 4), berbuat baikdan berpengharapan (ay 5), jangan kuatir (ay 6) hidup dalam dalan sejahtera (ay 7). Semua ini sebagai prinsip-prinsip yang harus mereka lakukan dalam kehidupan berjemaat. Jika semua itu dilakukan dalam interaksi jemaat tentu akan menjadi suatu komunitas yang sangat baik.

Filipi 4:8 (TB)  Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

Sahabat yang baik hati, dengan memikirkan semua itu kita telah diproses menjadi murid berkarakter Kristus. Mengenai hasil kita harus menyadari bahwa hasil dari semua yang kita kerjakan bukanlah pada kita tetapi ditentukan oleh Allah.  Mari berikanlah hidup kita dibentuk dan diproses menjadi murid Kristus yang  menghasilkan segala keutamaan.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Selasa, 20 November 2018

TUBUHMU ADALAH BAIT ROH KUDUS

TUBUHMU ADALAH BAIT ROH KUDUS

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi untuk berdoa, membaca dan merenungkan dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita.  Rabu, 21/11/2018

1 Korintus 6:19 (TB)  Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?

1 Corinthians 6:19 (RSV)  Do you not know that your body is a temple of the Holy Spirit within you, which you have from God? You are not your own;

Nats ini sering dipergunakan oleh sebahagian orang Kristen sebagai dasar Alkitab menolak berbagai  hal yang dianggap mengotori tubuh, seperti: merokok, mentato dan praktek  lainnya yang dianggap  merusak tubuh bahkan menjadi indikator untuk menilai seseorang belum hidup baru. Penilaian semacam itu telah mengundang banyak reaksi kalangan kristen lainnya bahwa hidup baru bukan disederhanakan dengan tidak merokok, bertato dll. Hidup  baru adalah pembathinan seseorang akan arti dan makna keselamatan di dalam dirinya. Saya tidak menolak dan membensrkan peandangan pertama. Pandangan pertama sangat positip mendorong orang semakin menyadari pentingnya menjaga kesehatan tubuh secara fisik. Kesehatan tubuh sangat mendukung kesehatan kejiwaan, kesehatan jiwa akan memancarkan kerohaniam yang baik atau spiritualitas yang baik pula. Jadi memang pandangan diatas sangat mendukung kesehatan manusia. Namun saya sependapat bahwa hidup baru tidak dapat ditentukan dengan indikator sebatas tidak merokok atau mentato.  Saya setuju anjuran tidak merokok namun bukan karena merusak Bait Allah atau soal bukti hidup baru atau belum, tetapi merokok dapat merusak kesehatan seseorang yang akan berpengaruh langsung pada kesehatan kerohanian seseorang.

Sesungguhnya maksud pengajaran Nats ini adalah agar setiap orang menyadari kehadiran Allah dalam hidupnya dan mau dipimpin oleh Roh Allah. Kehadiran Allah di dalam diri manusia bukan dilihat dari bukti kulit luarnya saja. Itulah sesungguhnya yang ditekankan oleh Paulus dalam nats ini, agar setiap orang percaya menyadari dan membathinkan kehadiran Allah di dalam dirinya sendiri sehingga manusia memagari dirinya dari berbagai sikap, tindakan dan perbuatan yang tidak berkenan di hadapan Allah.

Tidak tahukah kamu! Ini suatu penjelasan untuk mengingatkan jemaat Korint. Mereka memang sudah mengetahui Roh Kudus telah turun atas orang percaya. Namun dalam
 prakteknya aktifitas kehidupan sehari-hari tidak menunjukkan perbuatan rohani. Roh Kudus telah berdiam di hati setiap orang percaya yang dimateraikan melalui baptisan kudus.  Barang siapa yang percaya dan dibaptis dia akan memperoleh keselamatan (Markus 16:16).

Inilah  yang harus  kita sadari bahwa Roh Kudus telah berada di dalam kita. Roh Kudus mendiami nurani  kita. Roh yang berdiam di dalam nurani kita akan terus mendorong kita melakukan kebaikan dan menjauhkan diri dari kejahatan. Orang percaya akan dipimpin oleh Roh Allah dan hidupnya akan membuahkan buah-buah yang baik (Band Gal 5:22). Sebaliknya orang yang mengabaikan pekerjaan Roh Kudus di dalam nuraninya adalah orang yang sering mengabaikan dan mengingkari kata hatinya dan melakukan berbagai keinginan daging yang menyesatkan serta terjebak dalam dosa.

Sahabat yang baik hati! Roh Kudus yang tinggal di dalam diri kita membuktikan kepemilikan Allah dalam diri kita. Kita bukan lagi mili kita sendiri , tetapi kita adalah millik Allah.  Sama seorang hamba milik tuannya akan taat pada tuan pemiliknya. Demikian kita yang sebagai milik Allah harus taat kepada kehendak Allah. Mari semakin menyadari peran Roh Kudus di dalam diri kita masing-masing dengan kesediaan dipimpin oleh Roh Allah melakukan apa yang berkenan kepadaNya. Roma 8:14 Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.
Jika kita milik Allah maka seharusnya kita selalu melakukan apa yang berkenan bagi Allah.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 19 November 2018

CARILAH YANG BAIK

*CARILAH YANG BAIK*

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 20/11/2018

Amos 5:14 (TB)  Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup;

Amos 5:14 (RSV)  Seek good, and not evil, that you may live;

Pekerjaan memilih bukanlah pekerjaan mudah karena memilih adalah suatu keputusan. Bagi saudagar sudah menjadi hukum umum: barang yang anda beli tidak dapat dikembalikan. Maka salah-salah memilih barang yang anda beli bisa tidak berguna padahal sudah menyianyiakan waktu dan uang anda. Memilih bukan pekerjaan mudah karena harus menerima segala konsekwensinya.  Memilih bukanlah sekedar memilih seperti ibu-ibu berbelanja di pasar: pilih sana pilih sini, tawar menawar dan jika tidak suka tinggal saja tanpa  resiko.  Memilih di dalam renungan pagi ini adalah suatu proses mencari yang terbaik, apa yang seharusnya kita putuskan agar memperoleh kehidupan, menggapai masa depan dan hidup yang berkenan dihadapan Tuhan. Jika mereka ingin hidup maka cari dan cintailah yang baik. Tetapi jika mereka terus melanjutkan kejahatan dan perlakuan buruk mereka yang menindas dan merampas hak-hak orang miskin akan mendatangkan murka Allah. Murka Allah adalah kematian, satu-satunya jalan untuk menghindari murka Allah adalah mencari dan mencintai yang baik.

Bagi nabi Amos, satu-satunya menghindari diri dari murka Allah adalah mencari dan mencintai yang baik. Jika ingin hidup dalam damai sejahtera, aman dan tenteram serta penuh dengan kedamaian maka umat Allah harus  mencintai yang baik dan manjauhi yang jahat. Bagaimana mungkin seseorang mendapatkan kebaikan jika dalam hidupnya terus melakukan kejahatan? Bagaimana mungkin Tuhan memberkati umatNya sementara tangan mereka penuh dengan darah dan hati mereka melakukan kejahatan. Jika kita melakukan hal yang baik saja belum tentu menguatkan Hal yang baik. Apalagi jika umat Allah melakukan kejahatan, jauh dari Tuhan, membiarkan pemerasan dan kesewenang-wenangan dalam praktek kehidupan sehari-hari.
Amos 5:24 (TB)  Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir."

Carilah yang baik! Nats renungan di pagi hari ini, suatu seruan dari nabi Amos agar umat Israel mencari yang baik. Mencari yang baik dalam kehidupan umat Israel berarti melakukan apa yang berkenan bagi Allah. Band Mat 6:33 "Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu." Siapa yang meminta akan memperoleh, siapa yang mencari akan menemukan, siapa yang mengtuk maka pintu akan dibukakan baginya. (Band. Lukas 11:10; Mat 7:7)

Mencari yang baik berarti satu-satunya pilihan adalah mencari Tuhan dan melakukan kehendakNya. Mencari Tuhan harus disertai dengan tindakan, semua umat Israel harus meninggalkan segala pelanggaran, kejahatan, ketidak pedulian, penindasan dan ketidak adilan sosial yang terjadi ditengah-tengah masyarakat. Hal yang paling dibenci oleh Amos adalah umat Israel datang beribadah, mereka menaikkan pujian dan mazmur, menyerahkan kurban dan ketekunan lainnya. Namun lihatlah hati mereka jauh dari Tuhan. Mereka memberi korban namun tangan mereka merampas dan menindas orang. Akhirnya terjadi ketidak adilan, ketidak adilan mendatangkan kekacauan dan ancaman akan murka Allah.

Sahabat yang baik hati, setiap hari dalam setiap aktifitas kita selalu diperhadapkan dengan pilihan sebelum memutuskannya: carilah yang terbaik, yang menopang kehidupan kita lebih baik dan Tuhan akan memberkati. Ingatlah bahwa orang yang berusaha melakukan yang terbaik saja belum tentu mendapatkan hasil terbaik, apalagi pilihan yang asal-asalan. Dalam segala Hal pilihlah yang terbaik, lakukan yang terbaik dan dengan penuh pengharapan Tuhan akan memberkati dan kita akan menerima basil yang terbaik.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara.  Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Minggu, 18 November 2018

TUHAN PEMBELA DAN PEMBERI KEADILAN

*TUHAN PEMBELA DAN PEMBERI KEADILAN*

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua.  Senin, 19/11/2018

Mazmur 140-13 Aku tahu, bahwa TUHAN akan memberi keadilan kepada orang tertindas, dan membela perkara orang miskin.

Psalms 140:13 (RSV)  I know that the LORD maintains the cause of the afflicted, and executes justice for the needy.

Korban yang paling rentan dalam suatu kebijakan negara adalah masyarakat miskin. Orang kaya dan terhormat di tengah-tengah masyarakat biasanya punya kekuatan untuk menyuarakan sesuatu namun siapakah yang memberka hak-hak orang miskin dirampas atau diperlakukan sewenang-senang?  Syukurlah kalau ada LBH (lembaga bantuan hukum) yang pro orang miskin, sehingga hak-hak merekandapat diperjuangakan, dibela dan dijaga.

Alkitab memberikan suatu jawaban bahwa jikalau masyarakat melupakan orang miskin dan tertindas, tetapi  Tuhan akan selalu hadir dan mengingatnya. Jikalau dalam masyarakat orang miskin dan tertindas sering menjadi pihak kurban, nabi-nabinakan memberikan peringatan: hati-hatilah Tuhan mendengar dan akan hadir sebagai pembela dan pemberi keadilan bagi rakyat miskin. Tuhan sangat membenci kejahatan, penindasan dan ketidak adilan.

Tuhan pembela dan pemberi keadilan bagi ornag miskin disajikan dalam Mazmur 140 ini dengan menarik. "Aku tahu.. ...", disini Ada suatu pengetahuan yang didasarkan dalam suatunpengalaman sejarah. Sekalipun orang miskin rentan sebagai korban penindasan dan ketidakadilan. Pemazmur menggiring kepada suatu hasil akhir, jangan salah: jika orang kuat dapat leluasa melakukan kejahatan, jika para penindas dan pelaku kejahatan dapat beroperasi dan bahkan sukses melakukan propaganda di tengah-tengah masyarakat. Ingatlah bahwa Tuhan akan campur tangan. Tuhan akan hadir menjadi pembela orang minskin dan memberi keadilannbagi orang tertindas. Lihatlah begitu hebatnya Isebel merebut dan menguasai anggur Nabot, namun di akhir cerita kisah tragis hidup Nabot, Allah hadir memberi keadilan bagi Nabot dengan menghukum Ahab dan Isebel berhutang nyawa (1 Raja 21:1dst). Ada banyak kisah-kisah Alkitab yang membuktikan bahwa Tuhan membela orang tertindas dan miskin bahkan Alkitab sendiri merupakan dokumen dan catatan sejarah pengalaman umat bahwa Tuhan hadir sebagai pembela dan pemberi keadilan bagi umatNya.

Sahabatku yang baik hati! Hati-hatilah dalam setiap perbuatan yang kita lakukan. Dalam tahun politik yang terjadi di Indonesia nats renungan ini mengingatkan kita semua.  Jika kesempatan menduduki suatu jabatan jangan selewengkan kekuasaan yang dimiliki menjadi alat penindasan. Ingatlah Tuhan itu ada dan akan hadir sebagai pembela orang miskin. Jika ada kesempatan pakailah itu menjadi pengabdian kepada Tuhan

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara.  Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 17 November 2018

HIDUP DI DALAM KASIH DAN PENGAMPUNAN

*HIDUP DI DALAM KASIH DAN PENGAMPUNAN*
(Rom 12:9-21)

Selamat hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini merupakan dasar-dasar etika hidup orang Kristen. Bagaimana seharusnya orang percaya hidup di dalam dunia ini. Orang percaya memiliki missi di dunia ini: menjadi terang dan garam, memperbaharuai dunia yang chaos kepada kehendak Allah. Tentu ada banyak macam sikap dunia ini terhadap kekristenan: ada yang menyambut,  ada yang menolak, membenci dan memusuhi Injil. Semua itu harus dihadapi dengan: dengan bertekun, penuh semangat dan jangan surut. Jangan Alaskan kejahatan dengan kejahatan tetapi ampunilah dan berkatilag orang yang membenci kamu.

Kalau dapat kita rinci Ada banyak nilai-nilai yang harus kita sebagai seorang Kristen. Saat ini menjadi moment penting untuk evaluasi dari semua Hal ini sudah hal-hal mana yang telah kita meliki, mana yang seorang kita usahakan dan mana yang kita abaikan?

01. Pengasih (parholong)
02. Memberi hormat.
03. Rajin dan penuh semangat biarlah
04. Periang dan penuh sukacita
05. Penuh kesabaran,
06. Ketekunan
07. Penolong dan tidak egois
08. Gemar Bertamu (partamue)
09. Pendamai
10. Emphatic
11. Berpikir praktis
12. Sederhana
13. Rendah Hati
14. Pemaaf (mengampuni)

Dari sekian banyak daftar nilai dan karakter pribadi yang seharusnya dimiliki oleh seorang Kristen, menyegarkan kita semua.

1. Mengasihi dengan tulus
Perbuatan kasih hanya terpancar dari pengasih. Ada orang yang berbuah baik namun hanya untuk bertujuan agar orang menyebut dia baik. Ada orang yang berbuah baik namun untuk.mengharapkan balas. Paulus menyebutkan dalam kotbah ini : kasih janganlah berpura-pura. Kasih itu harus tulus menyalurkan tangan untuk menolong orang lain tanpa  pamrih dan tanpa menuntut balas. Tujuan dari kasih itu adalah murni menolong orang lain. Istilah pengasih: melakukan sesuatu didasarkannkaaih yang tulus.

Hal inilah yang mungkin tergerus dalam
 kehidupan kita. Kita didorong terus dengan lebih egois, orang hanya mau melakukan sesuatu jika itu hanya berkaitan dengan tugas atau bisnisnya. Jika itu bukan berkaitan dengan dirinya, akan segera berkata: it's not my bisnies. Hari ini kotbah ini menggugah kita agar buah-buah yang baik harus tercipta dari hidup orang percaya.

2. Hidup dalam kasih harus disertai dengan kesabaran,  ketekunan dan doa
Jika anda pernah membaca buku Biografi Bunda Theresia, itu merupakan contoh yang sangat kongkrit bahwa berbuat baik tidak mudah. Awalnya banyak orang yang salah memahami, sehingga kehadirannya ditolak bahkan mmberisaha agar Theresa  meninggalkan Kalkutta dengan intimidasi, terror dan perlakuan lahir lainnya. Padahal dia melakukan kasih dengan tulus. Tapi ketekunannya, doa ya dan orngharapannya tidak sirut akhirnya pekerjaan yang sangat mulai itu diterima bukan hanya orang India tetapi dunia mengakuinya. Bunda Theresia menjadi ikon ketulusan hati dalam pengabdian dan pelayanan

3. Mengampuni dan pendamai
Bagian ketiga ini merupakan hal yang sangat berat, secara manusia kita sering emnuntu balas. Bahkan di dalam banyak hal kita mewajarkan perlakuan membalaskan sikap tak baik dengan tidak baik.

Dari kasih viral yang terjadi di keluarga Nainggolan di Bekasi. Bully terus berkeluaran dan dipublikasi dalam medsos. Seolah emosi kita meluao-luap terhadap selalu. Itulah dampak dari empathy kita kepada korban. Namun dalam.segala rmpatik kita kepada korban kotbah ini mengajarkan kita untuk hidup dalam pengampunan.  Itulah gambaran kemanusiaan kita yang masih mewajarkan perlakuan buruk terhadap perlakuan buruk. Namun alangkah lebih mulia lagi hidup kita sebagaimana diajarkan dengan memaafkan dan mengmpuni.

Dalam segala kesesakakan, jadilah pendamai karena itulah missi Allah di dunia ini dengan kehadiran Yesus Kristus danndilakukan oleh orang percaya yang berkenan kepada Allah.
Sebagaimana nyanyian para malaikat dan gembala:
Lukas 2:14 (TB)  "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."

Selamat hari minggu  dan Tuhan memberkati kita semua

#Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 16 November 2018

BUKTI MENGASIHI

*BUKTI MENGASIHI*

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua.  Sabtu, 17/11/2018

Yohanes 14:24 (TB)  Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.

John 14:24 (RSV)  He who does not love me does not keep my words; and the word which you hear is not mine but the Father's who sent me.

Bagaimana bisa seorang pemuda yang ugal-ugalan, cuek dan badung bisa berubah menjadi seorang yang rapi, perhatian dan bersikap sopan? Tentu ada sesuatu yang memotivasi dan mempengaruhinya agar berubah. Banyak orang berubah karena nasihat orang yang dikasihinya, bisa seorang ibu, orang tua atau kekasih hati. Itu dilakukan untuk membuktikann kasihnya kepada  ibu atau orang tuanya atau kekasihnya.  Orang yang dikasihi sangat mempengaruhi kehidupan seseorang.  Maka tidak heran jika eorang mahasiswa yang tak peduli akan kuliahnya namun setelah mengenal seorang pujaan hati dia berusaha untuk belajar dan menyelesaikan studinya dengan baik. Itulah kekuatan cinta membuat seorang berubah.

Kasih harus dibuktikan dengan perbuatan nyata. Demikian Yesus mengharapkan sikap yang sama dari murid-muridNya. Yesus telah memanggil mereka menjadi murid, mengajari mereka dalam banyak hal serta meneguhkan mereka agar mengikuti Yesus dan memikul salib. Yesus telah bersama-sama dengan murid dan mereka telah melihat bagaimana bukti kasih Yesus kepada mereka. Sekalipun Yesus guru dan Tuhan mereka namun Yesus bersedia membasuh kaki mereka. Semuanya telah dilakukan oleh Yesus demi murid-muridnya sebagai bukti kasihNya. Pengorbanan yang sungguh tak terlupakan adalah pengorbananNya di kayu salib demi keselamatan kita. Roma 14:7, 9 (TB)  Sebab tidak ada seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorang pun yang mati untuk dirinya sendiri.
Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup.

Yesus menuntut sesuatu bukti dari murid-muridNya dan mereka harus menjawabnya bukan dengan kata-kata tetapi dengan perbuatan. Barang siapa yang tidak mengasihi Yesus, tidak akan peduli apa pesan dan Firman yang disampaikan Tuhan Yesus. Jika mengasihi, berarti tinggallah di dalam firman dan lakukanlah perintah-Nya. Tak ada tulus lain, bukti mengasihi Tuhan Yesus adalah melakukan firmanNya. 

Sahabat yang baik hati. Saat ini kita juga disapa oleh Tuhan Yesus dan meminta suatu jawaban yang nyata. Sama seperti pertanyaan Tuhan Yesus kepada Simon Petrus. Simon anak Yohanes, apakah angka mengasihi Aku? (Bac Yoh 21:13-19) Pertanyaan ini sampai tiga kali diajukan menuntut jawaban yang serius, komitment dan kesetiaan untuk tinggal di dalam firman dan melakukan perintah Tuhan Yesus. Saat ini juga mari menyadari sudah sejauh mana kita mengasihi Yesus? Sudah sejauh mana kita setia untuk tinggal di dalam firmanNya dan sudah sejauh mana kita telah mengubah kehidupan kita yang tidak berkenan dihadapan Tuhan. Jika belum Ada perbuahan sikap, tentu renungan ini telah menjadi rumus dimana kita berada: pihak yang mengasihi Yesus atau tidak. Mari pastikan kita bahagian orang yang mengasihi Yesus dengan melakukan firmanNya.

Sahabtku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara.  Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 15 November 2018

DIBENARKAN OLEG IMAN

*DIBENARKAN OLEH IMAN*

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan , inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat 16/11/2018

Roma 5:1 (TB)  Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.

Romans 5:1 (RSV)  Therefore, since we are justified by faith, we have peace with God through our Lord Jesus Christ.

Justification by faith atau dibenarkan oleh iman merupakan dasar utama ajaran kekristenan. Keselamatan adalah anugerah Allah yang kita terima di dalam iman kepada Yesus Kristus. Ajaran dibenarkan oleh iman menekankan bahwa manusia tidak dapat benar dihadapan Allah melalui perbuatan baik. Namun kita harus melakukan perbuatan baik sebagai tanggungjawab orang beriman.

Bagaimana saya dapat benar dihadapan Tuhan? Dapatkah perbuatan baik membenarkan manusia dihadapan Allah? Pertanyaan inilah yang digumuli oleh Marthin Luther secara mendalam setelah melihat praktek gereja yang memperdagangkan ajaran keselamatan dengann memperdagangkan Surat Penghapusan dosa. Luther merasakan apa pergumulan warga jemaat, tak dapat dibayangkan bagaimana dapat berbondong-bondong melakukannya. Bahkan yang sangat memprihatinkan mereka bangga telah mendapat surat penghapusan dosa. Keprihatinan yang mendalam dari Marthin Luther sebagai rahib dan ahli Biblika membuatnya mendalami kitab Suci menjawab pertanyàan diatas.  Maka atas penyelidikan Alkitab, Luther memberikan jawaban teologis untuk menolak ajaran penjualan surat penghapusan dosa dan meluruskan berbagai praktek kehidupan gereja yang telah menyimpang dari dasar Alkitab. Luther merumuskan tesisnya dengan 95 Dalil Marthin Luther yang dirangkumkan dalam : sola gratia (hanya oleh anugerah), doa fide (hanya oleh iman) dan apa scriptura (hanya di dalam Alkitab). Kejadian reformaai Luther merupakan sejarah kelam pada masa reformasi apalagi dengan kontra reformasi. Namun ajaran  Luther yang fundamental itu akhirnya diterima oleh Katolik dengan penandatangan bersama dokumen: Joint Declaration of Justification by Faith (JDJF).

Ajaran tentang pembenaran dipahami dalam konteks hukum. Kata "dibenarkan" ini menjelaskan seseorang berhadapan di meja pengadilan yang sedang didakwa sebagai orang yang bersalah atas pelanggaran hukum. Sesungguhnya atas perbuatan dan pelanggarannya akan menerima hukuman mati. Tidak ada alibi atau perbuatan apapun yang dapat membebaskan dari hukum mati. Namun dinyatakan bebas karena "gratia". Gratia adalah anugerah, suatu pengampunan memaafkan dan merupakan kesalahan.  Dalam hukum negara ini yang dipakai yang disebut dengan grasi seorang kepala  negara yang membebaskan napi. Seharusnya akan menjalani hukuman mati karena pelanggaran namun dibenarkan sebagai pemberian gratia. Roma 6:23 (TB)  Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Sahabat yang baik hati! Ajaran pembenaran oleh iman mengingatkan kita akan kasih karunia Allah yang besar menyelamatkan manusia. Manusia seharusnya divonnia mati karena pelanggarannya namun memperoleh keselamatan. Tuhan telah memberikan perintahNya kepada manusia namun manusia gagal menaati perintah Tuhan dan tak seorang pun yang melakukan perintah Allah dengan setia. Atas pelanggaran ini seharusnya kita akan menerima konsekwensi hukum mati. Namun Tuhan itu baik. KasihNya lebih besar dari amarahNya. Ia mengutus anakNya yang tunggal Tuhan kita Yesus Kristus untuk menggantikan pelanggaran kita. Seorang yang seharusnya mati oleh karena pelanggarannya namun dibenarkan dan diberi kebebasan untuk hidup. Sungguh dalamnya kasih dan pengampunan Tuhan. Ajaran pembenaran di dalam iman, semakin mendorong kita untuk bersyukur kepada Tuhan. Hidup ini adalah anugerah mari kita hidupi dengan penuh syukur

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam  hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Rabu, 14 November 2018

BERPENGHARAPAN DALAM PENDERITAAN

*BERPENGHARAPAN DALAM PENDERITAAN*

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua.  Kamis, 15/11/2018

Roma 8:18 (TB)  Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.

Romans 8:18 (RSV)  I consider that the sufferings of this present time are not worth comparing with the glory that is to be revealed to us.

Bulan Agustus lalu saya mengalami sakit terkilir karena jatuh dari sepeda motor. Ketika saya  hendak melayani ibadah ke Pos Pelayanan. Kecelakaan itu terjadi kerena tiba-tiba gerobak sayur datang dari gang masuk  jalan, spontan saya rem mendadak, motor oleng dan saya jatuh.  Pergelangan kaki saya terkilir dan membengkak serta beberapa luka dan lecet.  Awalnya saya tidak merasakan sakit berarti, maka saya terus menunaikan tugas saya dengan berkotbah. Tetapi usai ibadah kaki saya sudah semakin bengkak dan sulit saya gerakkan. Maka dipanggil seorang tukang urut,  ketika meluruskan urat-urat kepada keadaan semula, pada saat itu rasa sakit yang luar biasa. Beberapa kali, kaki saya diurut dan sekalipun setiap diurut begitu sakit saya tetap bersedia diurut karena menurut saya hanya dengan demikian kaki saya akan sembuh. Beberapa hari kemudiaan kaki saya pun sembuh dan bisa berjalan.
Ada pelajaran berharga ketika sakit terkilir yaitu kepasrahan menjalani rasa sakit yang sangat luar biasa selama diurut dan secara sadar mau menjalaninya karena dengan demikian akan memperoleh kesembuhan.  Jika itu tak diurut demi menghindar rasa sakit maka akan terus sakit dan bisa berakibat fatal. 

Sabar menjalani penderitaan dan rasa sakit yang luar biasa demi kesembuhan. Inilah pengharapan, bertahan dalam penderitaan  demi mewarisi kebahagiaan yang abadi. Pandangan seperti inilah yang membuat orang percaya tetap setia di dalam iman. Lihatlah tokoh-tokoh yang menderita karena Injil l, seperti Stefanus seorang diaken yang saleh , dia ditangkap dan dianiaya demi Injil Kristus namun ketika menjalani vonnis mati dia berdoa.  Dalam doanya, dia menyerahkan hidupnya (bacalah kisah Stefanus dalam Kisah Rasul pasal 6-7) dan seolah dia melihat Tuhan datang menyambutnya memasuki kebahagiaan abadi.

Masih banyak contoh dalam Alkitab mengenai pandangan orang Kristen harus menjalani penderitaan demi mewarisi kebahagiaan yang kekal. Dalam Galatia 4:27, Paulus mencontohkan seorang ibu yang sakit bersalin. Seorang ibu mempertaruhkan nyawanya, mencari sakit yang luar biasa. Namun setelah bersalin sungguh sikap kita yang luar biasa.  Dalam 2 Tim 2:3-6, pa ggilan ikut menderita out diibaratkan seperti prajurit, atlet dan petani. Seorang prajurit harus berjuang dengan mengerahkan seluruh tenaga demi kemenangan pertempuran. Seorang atlet harus mau berlatih dan menyerahkan segala kekuatannya berlari menuju harus finis meraih piala. Dan seperti seorang petani  dia berjerih mulai dari memilih bibit, mengolah lahan, menanam, merawat tanaman dari dan lain sebagainya. Semua itu dilakukan oleh seorang petani demi bahagia di masa panen.

Sahabat yang baik hati orang percaya harus bersedia dan pasrah untuk menjalani semua penderitaan itu demi kebahagiaan yang akan dijanjikan. Lebih baik menderita sekarang namun bahagia selama-lamanya. Dari pada tidak setia daemi menghindari dari penderitaan di dunia ini, tetapi selamanya menderita dalam hukuman yang kekal. No pain no gain, tak Ada mahkota  tanpa perjuangan. Tak ada kebahagiaan tanpa meraih juang melampai penderitaan. Prinsip seperti inilah yang harus terlatih dalam hati kita. Jikaharus bergumul dan menderita, jalanilah dalam pengharapan, bahagia telah menanti kita diujung jalan yang kita lalui.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Selasa, 13 November 2018

YANG MEMINTA AKAN MENERIMA

*YANG MEMINTA AKAN MENERIMA*

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua.  Rabu, 14/11/2018

Lukas 11:10 (TB)  Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.

Luke 11:10 (RSV)  For every one who asks receives, and he who seeks finds, and to him who knocks it will be opened.

Tidak ada kebahagiaan yang lebih besar ketika kita menerima apa yang kita minta, menemukan apa yang kita cari dan pintu dibukakan bagi kita ketika mengetoknya. Berarti segala apa yang diharapkan  terjawab. Kehidupan yang demikianlah yang terjadi pada orang yang percaya kepada Bapa. Allah yang kita kenal di dalam Yesus Kristus adalah penuh kasih sayang. Dia akan selalu menjawab doa yang kita sampaikan seturut dengan kehendakNya.

Nats harian ini berkaitan dengan pengajaran Tuhan Yesus hal berdoa. Di dalam doa kita percaya bahwa Allah adalah maha baik. Permohonan yang kita dmsampaikan itu sama seperti hubungan anak dengan bapak. Bapa itu adalah murah hati, panjang sahat dan penuh belas kasihan. Pada-Nya segala sesuatu tersedia,  tidak akan pernah menolaknya tetapi selalu menumpangkan tangannya memberikan apa yang kita minta. Tak mungkin seorang ayah memberikan ular ketika anaknya meminta ikan.  Lebih dari inilah kasih Allah Bapa kita kepada anak-anakNya. Maka tidak atasan untuk tidak meminta dan berseru kepada Allah Bapa kita

Lukas 11:9 (TB)  Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. (Band Mat 7:7)

Dalam nats diatas ada tiga aktifitas sekaligus memahami kita akan arti berdoa dalam pandangan Kristen: neminta, mencari dan mengetok.

Meminta! Apa yang kita butuhkan kita minta pada tujuan yang tepat. Tidak mungkin kita meminta roti pada orang yang tak punya roti. Doa pasti berkata, maaf sasaran permintaan anda salah selamat.  Di dalam doa, tujuan permintaan kita adalah hanya pada Tuhan, Allah Bapa kita. Karwna hanya PadaNya segala sesuatu tersedia. Dialah pencipta, pemilik dan memelihara dari segala sesuatu yang ada.

Mencari! Berarti kita harus ada upaya, meminta bukan hanya melipat tangan, menyampaikan kalimat permintaan dan menunggu datang apa yangnkita minta. Bukan seperti memesan menu di restoran: Ada menuliskan menu yang anda order dan menunggu sebentar dan apa yang anda minta disajikan.  Sama sekali tidak. Di dalam doa kita harus mencari dimana yang kita minta itu berada. Ada usaha, kerja keras sebagai media Allah menyalurkan berkstnya bagi kita. Tuhan akan menolong kita untuk menemukannya.

Mengetok! jika apa yangnkita minta itu telah tersedia? Sama seperti kita memasuki rumah. Tentulah kitabtidak langsung masuk menerobos nanti anda didakwa KUHAP 551. Tapi ketoklah, ketika sang penghuni rumah mempersilahkan masuk, barunkita masuk dan menikmati apa yang disajikan pemilik rumah.

Sahabat yang baik hati! Di dalam berdoa kita harus percaya bahwa Bapa berkenan atas apa yang kita minta. Oleh sebab itu janganlah berhenti berpengharapan. Tuhan itu baik, Dia berkenan memberikan apa yang kita minta.  Hal ini harus kita ingat: Matius 21:22 (TB)  Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya."

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara.  Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 12 November 2018

TUHAN BERJALAN DI DEPANMU

*TUHAN BERJALAN DI DEPANMU*

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 13/11/2018

Ulangan 1:29-30 (TB)  Ketika itu aku berkata kepadamu: Janganlah gemetar, janganlah takut kepada mereka;
TUHAN, Allahmu, yang berjalan di depanmu, Dialah yang akan berperang untukmu sama seperti yang dilakukan-Nya bagimu di Mesir, di depan matamu,

Deuteronomy 1:29-30 (RSV)  Then I said to you, `Do not be in dread or afraid of them.
The LORD your God who goes before you will himself fight for you, just as he did for you in Egypt before your eyes,

"Kalah sebelum bertanding" adalah ungkapan terhadap suatu sikap yang tidak mengoptimalkan kemampuan diri dalam menghadapi lawan. Sebelum bertanding, sudah ketakutan dan tak percaya diri untuk memenangkan pertandingan atau lomba.  Ketakutan seperti inilah yang dialami oleh bangsa Israel ketika sudah mulai mendekati perbatasan Tanah Kanaan.  Sebelum memasuki tapal batas Kanaan mereka sudah ketakutan dan gemetar, apalagi suku  bangsa yang telah mendiami Kanaan adalah suku bangsa yang lebih maju, lebih  besar dan peradaban mereka melebihi ketika. Mendengar nama suku bangsa yang mereka hadapi saja seperti Amori mereka sudah ketakutan.  Ulangan 1:28 (TB) "Orang-orang itu lebih besar dan lebih tinggi dari pada kita, kota-kota di sana besar dan kubu-kubunya sampai ke langit, lagipula kami melihat orang-orang Enak di sana."

Musa sebagai pemimpin yang baik mengetahui dan memahami kekuatiran bangsa Israel. Dia menyadari bahwa mereka adalah komunitas yang lama diperbudak di Mesir, mereka hanya penggembara yang berjalan menuruti janji Tuhan. Mereka tidak pernah dilatih sebagai pasukan perang yang terlatih.  Atas hal inilah Musa meyakinkan bangsa Israel bahwa Tuhan menyertai, melindungi dan berjalan di depan mereka. Sama seperti yang dilakukan Tuhan ketika keluar dari Mesir, demikian Tuhan melindungi umatNya memasuki dan menduduki Kanaan.

Dalam meyakinkan penyertaan Tuhan tersebut, Musa sebagai pemimpin besar membuat langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan:
Pertama mengorganisir suku-suku Israel dengan mengangkat hakim-hakim dan pemimpin pasukan seribu, seratus, lima puluh (Ulangan 1:15). 
Kedua mempersiapkan dan mengutus pengintai untuk menyelidiki keadaan kita dan suku bangsa yang telah mendiami tanah Kanaan. Baca Ulangan 1:22 (TB) "Lalu kamu sekalian mendekati aku dan berkata: Marilah kita menyuruh beberapa orang mendahului kita untuk menyelidiki negeri itu bagi kita dan membawa kabar kepada kita tentang jalan yang akan kita lalui, dan tentang kota-kota yang akan kita datangi."

Tugas ini sangat dan beresiko tinggi. Jika ketahuan tentu nyawa menjadi taruhannya. Sama seperti seorang "mata-mata" yang menyusup markas musuh.  Pengintai harus menyelidiki negeri itu, memberikan informasi lengkap yang dibutuhkan. Dalam memberangkatkan pengintai inilah, Musa meneguhkan dan menguatkan para pengintai bahwa Tuhan berjalan mendahului mereka.

Sahabat yang baik hati! Nats renungan pagi ini semakin menguatkan kita akan penyertaan Tuhan. Sama seperti penguatan Tuhan atas umat Israel dalam menempuh perjalanan mereka demikianlah Tuhan meneguhkan dan memberikan kekuatan bagi kita menjalani hidup ini; baik dijalani yang mulus, berlaku, terjal dan licin.  Percayalah atas penyertaanNya dan Tuhan telah berjalan mendahului kita.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt NeksonM Simanjuntak

Minggu, 11 November 2018

TUHAN MENGUATKAN DAN MEMELIHARA KAMU

TUHAN MENGUATKAN DAN MEMELIHARA KAMU

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 12/11/2018

2 Tesalonika 3:3 (TB)  Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat.

2 Thessalonians 3:3 (RSV)  But the Lord is faithful; he will strengthen you and guard you from evil.

Ada satu syair lagu yang indah dari biduan Sari Simorangkir diberi judul: KAULAH HARAPANKU
Siapapun yang mendengar dan menyanyikan lagu ini pasti merasakan turut diberkati. Lagu ini mengingatkan kita bahwa keberhasilan atau kegagalan atau di setiap jalan hidup yang kita lalui, semuanya bisa dijalani bukanlah karena kemampuan dan kuat kita sendiri tapi Tuhanlah yang menopang.

BUKAN DENGAN KEKUATANKU
KU DAPAT JALANI HIDUPKU
TANPA TUHAN YANG DI SAMPINGKU
KU TAK MAMPU SENDIRI
ENGKAULAH KUATKU
YANG MENOPANGKU

REFF :
KUPANDANG WAJAH-MU DAN BERSERU
PERTOLONGANKU DATANG DARI-MU
PEGANGLAH TANGANKU, JANGAN LEPASKAN
KAULAH HARAPAN DALAM HIDUPKU

Tuhanlah harapan kita, Ia setia dan tak melepaskan tangan kita ketika kita menempuh jalan berliku dan terjal Tuhan memengang tangan kita erat agar kita mampu menjalaninya.  Memandang wajah Tuhan dapat kita maknai sebagai doa permohonan, datang bersujud kepada Tuhan agar wajah Tuhan menyinari dan memberkati kita di setiap langkah yang kita tempuh.

Syair lagu diatas memiliki makna yang sama dengan nats renungan ini. Paulus menguatkan dan meneguhkan jemaat dalam pergumulan yang mereka hadapi. Jangan rahu dan bimbang, apalagi tawar hati. Tuhan itu setia, pertolonganNya tak pernah terlambat. Nasihat Paulus ini manguatkan orang yang percaya menjalani hidup yang penuh dengan tantangan. Kita tidak dapat  menjalani kehidupan ini tanpa pertolongan dan topangan Tuhan.

Selain meneguhkan, Tuhan melindungi umatNya dari segala kejahatan. Apapun rencana jahat dari musuh Injil, Tuhan membentengi umatNya. Sebagaimana kita tahu, hidup jemaat mula-mula penuh dengan perjuangan. Mereka bergerak memberitakan Injil Kristus melalui gerakan tanah. Penemuan archilogi tentang "katakombe" (gua-gua bawah tanah), disanalah  pertemuan-pertemuan orang percaya diadakan secara tertutup agar terhindar dari pengejaran dan penganiayaan.  Gereja mula-mula sangat banyak menghadapi tantangan, kebencian kaum Yahudi, pengejaran dan penganiayaan dari Romawi serta berbagai propaganda dari orang-orang yang meyusup kekristenan dengan bernagai-bagai ajaran yang menyesatkan. Semuanya akan bisa dijalani karena pertolongan dan perlindungan Tuhan.
Orang percaya tidak berjalan sendirian, tetapi Tuhan menyertai umatNya. Dia menyertai,  menguatkan dan memelihara hidup orang percaya sampai akhir jaman. Sebagaimana pesan Tuhan Yesus: Matius 28:20b (TB) "Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Sahabatku yang baik hati, sering orang beranggapan ketikab ada kesesakan, Tuhan seolah meninggalkan kita dan kita mencsri Tuhan. Sesungguhnya, firman ini meneguhkan bahwa Tuhan setia memelihara hidup kita, ketika bahagia dan susah, ketika memperoleh keuntungan dan disaat mengalami kerugian, ketika menerima pujian dan ketika menderita dan meneteskan air mata. Ia hadir memelihara dan menopang kita. Masalahnya adalahbkita yang sering mengabaikan dan melupakan Tuhan dalam hidup kita. Percayalah dan kuatlah menjalani kehidupan ini karena Tuhan menyertai dan menopang kita.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 10 November 2018

Kotbah Minggu, 11 Nopember 2018
Nats: Mikha 6:6-8

*MENCARI YANG BERKENAN BAGI TUHAN*

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, Kotbah minggu ini menyapa kita agar setiap mengoreksi kehidupan spiritualitas pribadi dan merefleksikan suatu pertanyaan yang mendasar dalam kehidupan religius kita:  dengan apakah kita menghadap Tuhan? Dan apakah korban persembahan yang berkenan di hadapan Tuhan? Setidaknya pertanyaan ini bertujuan kepada dua arah: pertama kepada orang yang apatis terhadap kehidupan rohaninya? Kotbah ini menghentakkan agar setiap memulai kehidupan baru: mencari yang berkenan bagi Tuhan. Jika selama ini hidup fokus mencari apa yang penting diri sendiri kini dipanggil memulai hidup yang berpusat kepada Allah.

Sasaran kedua adalah menyapa setiap orang yang mengaku diri beragama dan beribadah kepada Tuhan. Kotbah ini hendak mengoreksi,  jangan sampai jatuh pada kesombongan rohani, memggap diri sudah puas dengan perilaku keagamaannya. Jangan pernah beranggapan bahwa sudah layak dihadapan Tuhan karena telah melakukan segala apa  yang diperintahkan oleh agama: berdoa, beribadah, memberikan persembahan, ucapan syukur dan perpuluhan. Pandangan seperti inilah yang dikritisi oleh para nabi sampai pada jaman Tuhan Yesus. Keberagamaan bukan ditunjukkan dengan kemampuan memberikan apa yang dituntut agama secara formal tetapi menjadikan agama menjadi gaya hidup (way of life) yang berbuah positip dan berguna bagi orang lain.

Nabi Mikha melihat ada praktek keagamaan yang keliru dalam umat Allah. Seolah dengan memenuhi segala ketentuan agama secara formal: beribadah, berdoa, mempersembahkan kurban, menyampaikan perpuluhan dan jenis kewajiban lainnya secara otomatis telah menjadi berkenan di hadapan Allah. Hal ini sangat keliru; makanya nabi Yesaya, Amos, dan Mikha serta nabi lainnya sanga keras menyuarakan keras praktek  formalisme agama. Tuhan tidak dipengaruhi oleh apa yang diberikan, tetapi melihat hati yang tulus dan membuahkan buah-buah baik dalam kehidupan ini.
- Yesaya 1:11 (TB)  "Untuk apa itu korbanmu yang banyak-banyak?" firman TUHAN; "Aku sudah jemu akan korban-korban bakaran berupa domba jantan dan akan lemak dari anak lembu gemukan; darah lembu jantan dan domba-domba dan kambing jantan tidak Kusukai. (Band.Yer 6:20)
- Amos 5:22-23 (TB)  Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku korban-korban bakaran dan korban-korban sajianmu, Aku tidak suka, dan korban keselamatanmu berupa ternak yang tambun, Aku tidak mau pandang.
Jauhkanlah dari pada-Ku keramaian nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau Aku dengar.

Mengapa Tuhan tidak berkenan atas korban persembahan, doa dan pujian serta ibadah  mereka. Tuhan tak menghendaki semua itu karena mereka membawa korban tapi hati mereka jauh, tangan mereka memberikan persembahan namun usai ibadah tangan mereka menindas dan menumpahkan darah serta praktek hidup yang jauh  dari Tuhan.

Mikha dalam kotbah ini memberikan tiga hal yang seharusnya kita lakukan sebagai persembahan yang berkenan dihadapan Tuhan:

1. Berlaku adil (baca juga Amos 5:24 (TB)  Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir." )

2. Mencintai kesetiaan
(baca juga Wahyu 2:10 (TB)  Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan)

3. Hidup dalam kerendahan hati (baca juga Amsal 18:12 (TB)  Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan.)
Tentu masih banyak ayat rujukan yang dapat gali dalam melakukan tiga hal diatas dan untuk merangkumkan keempat ini  Ada baiknya kita menyanyikan lagu

Buku Ende 49:6
Tung aha ulaning denggan di rohaM? Silehononnami baen las ni rohaM?
Nang sere nang perak ndang pinangidoM Ai roha na ias sambing do lomoM

Dari lagu ini, bukan berarti Tuhan tidak berkenan dengan persembahan yang kita bawa kepada Tuhan, sama sekali tidak. Datalah kepada Tuhan dengan tangan yang berisi tetapi harus disertai dengan hati yang tulus doi hadapan Tuhan dan mempraktekkan hidup ini dengan berlaku adil, setia dan rendah hati.

M.Luther adalah salah satu yang menggumuli secara mendalam pertanyaan judul diatas dan melahirkan reformasi bagi gereja: bagaimana saya layak memperoleh kasih karunia Tuhan? Jawabnya: bukan karena kemampuan kita melakukan hukum Taurat atau budi baik kita kepada Allah. Tetapi kita hidup hanya karena anugerahNya. Anugerah Tuhan membuat kita berkenan kepadaNya.

Sahabatku! Marilah semakin teguh dalam iman dan rendah hati. Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 09 November 2018

JADILAH HAMBA YANG SETIA

*JADILAH HAMBA YANG SETIA*

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Sabtu,10/11/2018

Lukas 12:43 (TB)  Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.

Luke 12:43 (RSV)  Blessed is that servant whom his master when he comes will find so doing.

Dalam belajar leadership tentu orang dibekali untuk mengenal sifat dan perilaku bawahan. Hal itu penting untuk monitoring  kesetiaan dalam melakukan tugasnya. Tentu ada banyak tipe-tipe seorang pekerja. Ada pekerja yang bekerja karena dilihat oleh tuannya. Bagi pekerja yang demikian pekerjaan dianggap sebagai beban atau  keterpaksaan. Bagaimana pun tipe pekerja seperti ini sangat sulit mandiri, melakukan pekerja harus diperintah dan diawasi. Jika tidak diawasi dia tidak akan melakukan tugasnya. Pekerja yang demikian akan menganggap hari-harinya yang dilalui berat dan sesuatu yang melelahkan dirinya. Namun ada juga orang yang bekerja dengan gembira, sekalipun atasannya tidak ada dia akan melakukan pekerjaannya dengan baik, sekalipun tidak diperintah dia akan melakukan sesuatu pekerjaan yang seharusnya dilakukan. Tipe pekerja seperti ini telah memahami bahwa pekerjaan adalah panggilan dan ibadah.  Pekerja yang demikian akan setia dan produktif.

Pengalaman seorang tuan menghadapi para pekerjanya, demikian Tuhan Yesus memberikan nasihat dan pengajaran kepada murid-muridNya. Sebelumnya Yesus telah menyampaikan bahwa akan  tiba waktunya Yesus tidak bersama lagi denggan murid-murid, tetapi akan pergi ke rumah Bapa di Sorga.  Maka mereka harus berjaga-jaga dan setia dalam pekerjaan Tuhan. Lukas 12:35-36 (TB)  "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.
Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.

Dapat kita bayangkan bagaimana seorang tuan rumah yang pergi melakukan perjalanan jauh, dia meninggalkan para pekerjaannya, dia berpesan agar melakukan pekerjaan masing-masing. Tidak diberitahukan kapan tuannya kembali, yang pasti segera kembali. Maka hasilnya akan nampak pada setiap tipe pekerja, jika seorang pekerja  merupakan yang harus diawasi ini kesempatan untuk berleha-leha, bermalas-malasan dan tidak produktif. Tapi sebaliknya tipe pekerja yang memahami pekerjaan sebagai ibadah dia akan tekun melakukan pekerjaannya, produktif dan menghasilkan sesuatu yang menyenangkan tuannya. Jika tuannya kembali dan melihat hasil pekerjaan hambanya tentu sudah dapat kita ketahui hamba yang mana memperoleh upah dan hamba yang mana menerima hukuman.

Demikianlah orang yang percaya kepada Yesus     Kristus yang menantikan kedatanganNya kembali ke dunia ini dalam kemuliaanNya harus setia memelihara iman dan dalam melakukan apa yang diperintahkan kepada kita. Tuhan akan senang  dan bahagia memberikan upah yang besar yaitu kehidupan yang kekal bagi yang setia kepada Tuhan dan produktif mempersembahkan yang  baik dalam hidupnya. Sebaliknya orang yang tidak setia di dalam Tuhan akan menerima hukuman kekal.
Alkitab mengajarkan bahwa pekejaan adalah panggilan dan  ibadah.

Sahabat yang baik hati, mari melakukan tugas dan pekerjaan masing-masing kita sebagai ibadah; dimana kita bekerja dengan setia mengabdikan diri dan produktif dalam segala tugas dan pekerjaan yang diembankan kepada kita. Jadilah pekerja yang memiliki etos kerja yang baik yang memahami bahwa pekerjaan adalah panggilan, Tampa disuruh dan diperintah kita telah melakukannya dengan baik. Pekerjaan bukan hanya kita pertanggungjawabkan kepada atasan kita, terlebih kita melakukannya untuk Tuhan.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 08 November 2018

MENYELAMATKAN NYAWA

MENYELAMATKAN NYAWA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuata , inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 09/11/2018

Markus 8:35 (TB)  Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.

Mark 8:35 (RSV)  For whoever would save his life will lose it; and whoever loses his life for my sake and the gospel's will save it.

Nyawa adalah segalanya; tidak ada seorang pun dapat bernegosiasi dengan taruhan nyawa. Apapun kita lakukan jika sudah nyawa menjadi taruhannya. Lihatlah misalnya jika  terjadi hal  buruk, seseorang mengancam  hidup kita opsi nyawa  atau  uang, orang rela kehilangan harta  yang penting  nyawanya selamat. Demikian dengan penyakit, tidak sedikit orang rela menghabis uang yang dia cari selama hidupnya untuk kesembuhan dari sakit. Namun ada  juga orang karena terus bekerja mengabaikan kesehatannya. Dalam kasus lain manusia ini sangat unik, manusia tidak rela dihina dan ditindas, maka untuk mengembalikan hak, harga diri orang mau menyabung nyawa. Dalam pandangan demikian Alkitab menyapa: U)untuk apa  kita  memperoleh segala sesuatu di  dunia kalau kehilangan nyawanya?

Alkitab mengajarkan bahwa nyawa kita sangat berharga. Nyawa adalah pemberian Allah  pada manusia. Ketika manusia diciptakan Allah segambar dengan rupa Allah, maka Tuhan menghembuskan nafas  kehidupan. Kejadian 2:7 (TB)  ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
Kita disebut makhluk hidup  karena  nyawa.
Allah2 menempatkan  manusia di Taman Eden dan memelihara hidup mereka dengan satu  ketentuan  menuruti perintah Allah.

Namun sangat disayangkan manusia tidak menuruti  perintah Allah, sehingga harus kehilangan nyawanya.  Bukankah Allah telah berfirman, sekali engkau memakannya kamu akan mati. (Bac Kej 2:17). Sekalipun demikian, Tuhan tidak menghendaki manusia kehilangan nyawanya karena itulah Allah sendiri mengutus anakNya yang tunggal ke dunia ini dan rela  mati  di kayu salib untuk menyelamatkan nyawa kita. Tidak ada pengorbanan yang lebih  berharga dari itu; rela mati untuk  menyelamatkan orang lain. Roma 14:7, 9 (TB)  Sebab tidak ada seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorang pun yang mati untuk dirinya sendiri.
Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup.

Dengan penebusan Kristus,  nyawa kita adalah milik Allah. Keselamatan kita dijamin oleh Allah. Satu-satunya cara memelihara  keselamatan nyawa kita adalah melakukan kehendak Allah. Tidak yang  lain; menyelamatkan nyawa kita tidak dapat dilakukan dengan memiliki harta di dunia ini. Tak ada alat pernafasan apapun yang dapat kita beli untuk memperpanjang nafas kita. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat memperpanjang nyawanya, menambah hari-hari hidupnya.   Semuanya atas kuasa dan kehendak Allah. Maka memelihara nyawa kita adalah hidup di dalam iman. Orang yang mempertahan iman sekalipun harus kehilangan nyawanya dia tidak kehilangan nyawanya karena yang dipertahankan adalah imannya.

Sahabat yang baik hati, nats ini menjadi prinsip yang kuat bagi orang percaya. Tidak sedikit orang yang rela kehilangan nyawa (mati martyr) karena mempertahan iman.  Itu telah terjadi sejak gereja mula-mula, meneladani pengorbanan Kristus yang setia hingga rela mati di kayu salib. Tugas kita saat ini adalah bagaimana orang percaya tetap setia dalam perubahan jaman. Jika kita mencintai nyawa kita dan hendak memperoleh kehidupan yang kekal, maka apapun yang terjadi, kita harus tetap setia di dalam Iman.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


Rabu, 07 November 2018

ROH KUDUS MENOLONG ORANG MENYAKSIKAN KRISTUS

*ROH KUDUS MENOLONG ORANG PERCAYA MENYAKSIKAN YESUS KRISTUS*

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 08/11/2018

Yohanes 15:26-27 (TB)  Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.
Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku."

John 15:26-27 (RSV)  But when the Counselor comes, whom I shall send to you from the Father, even the Spirit of truth, who proceeds from the Father, he will bear witness to me;
and you also are witnesses, because you have been with me from the beginning.

Setiap orang pasti membutuhkan jaminan atau proteksi mengantisipasi resiko yang akan terjadi dalam hidupnya.  Tidak sedikit orang membuat asuransi jiwa, asuransi kesehatan dan asuransi kecelakaan dan asuransi lainnya yang dianggap dapat menolong dan memproteksi dirinya dalam berbagai hal yang dikuatirkan terjadi. Demikianlah murid-murid membutuhkan jaminan, siapakah yang menolong, menyertai dan menghibur murid-murid menghadapi dunia ini? Karena Yesus telah memberitahukan bahwa Dia kembali ke rumah bapak. Namun Yesus langsung memberikan jaminan bahwa  Yohanes 14:18 (TB)  "Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu.". Penghibur akan datang menolong, menyertai dan menghibur mereka.

Jaminan itu sangat penting apalagi Yesus telah menyampaikan bahwa mereka akan menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan. Sebelum nats renungan ini Yesus telah memberitahukan bahwa dunia ini akan membenci murid-murid, Yohanes 15:18 (TB)  "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu." Itulah konsekwensi menjadi seorang murid Yesus, harus siap mengikut jejakNya dan memikul salib.

Jika kita baca Injil Yohanes, realitas kehiduoan ini diperhadapkan kepada dua kekuatan: gelap dan terang, kematian dan kehidupan. Keduanya sangat kontras dan bertentangan membenci yang satu dengan yang lain. Apalagi anak-anak kegelapan tidak senang akan anak-anak terang.  Keputusan menjadi anak-anak Tuhan konsekwensinya adalah akan berhadapan dengan anak-anak dunia ini yang mencintai kegelapan. Sebagaimana Yesus telah dibenci, menjalani penderitaan - via dolorosa - hingga mati di kayu salib, demikian murid harus setia mengikut Yesus dan memikul salib sekalipun dunia ini membenci kita.

Apakah kekuatan bagi murid menjalankan semua itu? Siapakah penolong dan yang dapat mengjibur mereka menghadapi penderitaan ini? Yesus menjawab: Penghibur akan datang yang diutus dari Bapa, untuk menyertai, menghibur dan menolong orang percaya. Roh Kudus akan membantu dan memampukan orang percaya hidup dalam kebenaran dan menjalani kesulitan. Roh Kudus akan menolong orang percaya tetap berpengharapan dan Roh Kudus akan memberikan kekuatan bagi orang percaya  menyaksikan tentang Yesus Kristus sekalipun banyak penderitaan yang akan dialami.

Yohanes 14:16-17 (TB)  Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.

Selanjutnya Yohanes 16:13 (TB)  Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.

Sahabat yang baik hati! Ibarat seorang advokad yang membela dan dapat membebaskan seorang yang dituntut di pengadilan melebihi dari itu peran Roh Kudus menyertai dan menolong orang percaya untuk menyaksikan Yesus Kristus. Maka jangan berputus asa jika kesulitan menimpa hidup kita, percayalah akan pertolongan Roh Kudus dalam hidup ini.

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...