Sabtu, 20 Maret 2021

YESUS KRISTUS IMAM BESAR DAN KORBAN KESELAMATAN

 KOTBAH MINGGU JUDIKA

Nas: Ibrani 5:5-10


YESUS KRISTUS IMAM BESAR DAN KURBAN KESELAMATAN


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah Minggu ini merupakan penjelasan tentang Yesus Kristus sebagai imam dan sekaligus kurban keselamatan sekali untuk selama-lamanya. 


Kehadiran Yesus sebagai imam besar dan korban sekali untuk selamanya memiliki pesan yang sangat penting. Seperti orang yang membutuhkan pertolongan, yang sudah berulangkali melakukan upaya pertolongan namun selalu berulang juga kesulitan yang sama terulang lagi. Dalam tradisi Yahudi setiap umat akan membeeikankurban penghapusan dosa, namun usai itu tahun berikutnya akan datang untuk memberikan kurban penghapusan dosa dan demikianlah seterusnya.  Tidak seorangpun imam besar yang memimpin upacara penghapusan dosa sekali untuk selama-lamanya. Itu hanya dilakukan oleh Yesus Kristus. Yesus hadir menolong dan menyelamatkan kita sekali untuk selama-lamanya. 


Di kalangan Yahudi, imam itu terdiri dari keturunan Lewi, dari keturunan Lewi ini diangkat pemimpin jemaat yang mengajar di Synagoge (tempat ibadah dan pengajaran Yahudi) di luar Yerusalem. Dari imam-imam dipilih imam kepalang yang bergabung dalam Mahkamah Agama Yahudi dan mereka menetapkan satu Imam Besar. Sekali setahun Imam Besar itu masuk ke ruang maha Kudus di Bait Allah di Yerusalem untuk menyampaikan doa dan menyerahkan kurban keselamatan kepada Tuhan.


01. Kristus Imam Besar ditentukan Oleh Allah.


Agar mempermudah memahami hakekat Kristus dalam keselamatan, maka penulis kitab Ibrani menjelaskan  praktek keagamaan Yahudi yang demikian bahwa  Yesus Imam Besar, bukan dipilih oleh manusia tetapi ditetapkan oleh Allah. 


Ibrani 5:5 (TB)  Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini",  


Yesus bukanlah dipilih oleh manusia sebagai Yuruselamat karena kepiawaiannya mengajar, atau kehebatannya melakukan tanda dan mukjizat. Yesus tidak diangkat menjadi Yuruselamat karena people power. Yesus sendiri ditetapkan oleh Allah menjadi Imam Besar yang menolong dan menyelamatkan umat manusia dari dosà dan kematian. 


02. Imam Menurut Peraturan Melkisedek.

Ibrani 5:6 sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek." 


Melkisedekh hanya dua kali disebutkan di dalam PL. Raja Salem (Yerusalem). Setelah --> Abraham mengalahkan Kedorlaomer, ia disongsong oleh Melkisedek (Kej. 14:17 dst.), dan Abraham memberikan kepadanya sepersepuluh dari rampasan yang ia peroleh. Melkisedek yang digambarkan sebagai seorang 'Imam Allah yang Mahatinggi', yang membawa --> roti dan --> anggur, kemudian menjadi suatu model yang sangat berarti dalam tradisi Ibrani dan Kristen. Daud mewarisi dinasti Melkisedek (Mzm. 110:4)


Mengapa Penulis Ibrani menghubungkan Yesus Kristus sebagai Imam Besar menurut peraturan Melkisedek? Tentu penulis Ibrani hendak menghubungkan kehadiran Yesus Kristus dengan penetapan Yesus Kristus sebagai penegakan Raja Keadilan, yang memerintah dari Yerusalem. 


Yesus Kristus adalah Anak Allah yang diurapi menjadi memerintah Kerajaan Allah. Yesus hadir di dunia ini mendirikan dan menghadirkan tanda-tanda kerajaan Allah. 


03. Yesus bukan saja Imam Besar namun sekaligus korban perdamaian sekali untuk selama-lamanya. Pengorbanan Yesus dilakukan secara sempurna melalui peristiwa salib. 


Sudah menjadi ketentuan dalam agama Yahudi bahwa setiap kekuarga harus memberikan korban bakaran yang ditentukan dan dikhususnya. 


Dalam Im. 7:11 dst telah ditetapkan korban binatang yang dipersembahkan dengan syukur atas suatu kebajikan yang diterima. Daging korban dimakan bersama oleh yang mempersembahkan korban dan imam yang menumpangkan tangannya di atas kepala binatang korban. 


Sekalipun imam dapat menyeleksi korban yang paling tambun dan tak bercacat, tidak ada kurban yang sempurna sekali untuk selamanya. Korban yang sempurna dan tidak bercacat hanya dilakukan oleh Yesus Kristus. Kesempurnaan Yesus sebagai kurban keselamatan dibuktikan dengan ketaatan dan kesetiaan Yesus Kristus  hingga mati di kayu salib. Itulah yang dilakukan sebagai pengorbanan yang sempurna dan tak bercacat bagi Allah. 


Sahabat yang baik hati! Kita percaya hanya Yesuslah Yuruselamat, penolong yang sempurna bagi umat manusia. Manusia oleh dosa seharusnya akan binasa, namun oleh kasih dan pengorbanan Kristus kita semua diselamatkan.


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen


Pdt Nekson M Simanjuntak


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...