FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Selasa, 30 Maret 2021
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.
"TINGGALLAH DAN BERJAGA-JAGA DENGAN AKU"
Matius 26:38 (TB) Lalu kata-Nya kepada mereka: “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku”
Matthew 26:38 (NKJV) Then He said to them, "My soul is exceedingly sorrowful, even to death. Stay here and watch with Me."
Ada istilah atau jargon di orang Batak yang mengatakan “Sisakkui sahitna be” (“mengantongi penyakit masing-masing”) yang bermakna bahwa apa yang sedang kuderita tidaklah begitu penting untuk diketahui orang lain. Cukuplah hanya diri sendiri yang mengetahui dan mempergumulkannya sendiri. Dalam taraf tertentu ada yang dapat kita tanggung tanpa membutuhkan topangan dari orang lain. Tetapi jika memang hati kita tidak sanggup untuk menahan penderitaan itu, kita membutuhkan teman mungkin hanya sebagai tempat untuk berbagi apa yang sedang melanda hati kita. Hal itu akan menolong kita sebab mereka ikut bersama dengan kita dan merasakan apa yang sedang kita rasakan. Berbagi hal-hal yang baik adalah baik namun berbagi kepedihan hati, pergumulan hidup dengan orang yang bersama dengan kita akan menolong kita dalam menghadapi pergumulan tersebut. Memang bukan hal yang mudah mengakui pergumulan, ketakutan dan kelemahan kita kepada orang lain. Kita berusaha terlihat tegar dan kuat, serta menyembunyikan berbagai kecemasan. Seolah-olah tak ada persoalan yang dapat menjatuhkan kita. Kita menutup diri karena tidak ingin dinilai lemah, bahkan kerdil. Sering orang beranggapan jika mengakui kelemahan, atau menceritakan kepedihan hati dianggap sebagai orang yang cengeng dan mudah menyerah, pada hal belum tentulah demikian.
Namun tidak dengan Yesus. Para murid-Nya telah menjadi saksi mata bagaimana Dia melakukan berbagai mukjizat, serta senantiasa mengajar dengan penuh kuasa. Tapi pada malam sebelum Dia ditangkap, Dia menunjukkan sisi kemanusiaan-Nya dengan sangat jelas di Getsemani. Di sana Dia mengalami kegentaran dan kepedihan, bahkan hingga berpeluh darah dalam doa-Nya. Dan Dia mengakuinya kepada Petrus, Yohanes dan Yakobus (ay. 37-38). Dia meminta agar mereka mendekat dan berjaga-jaga ketika Dia berdoa.
Murid-murid-Nya menyaksikan betapa Dia bergumul menghadapi cawan penderitaan yang akan ditanggung-Nya. Tindakan Yesus ini menunjukkan bahwa sebagai manusia, mengalami ketakutan dan kesedihan itu sangat wajar. Memang kita tidak dianjurkan mengumbarnya kepada semua orang, tetapi membaginya dengan orang-orang tertentu yang diharapkan dapat memahami keadaan kita. Yesus menganggap mereka bertiga adalah muridNya yang sudah mengerti, mengenal dan memahamiNya sehingga Yesus menyampaikan apa yang Dia rasakan saat itu ketika akan menghadapi penderitaan. Dengan mengatakan tinggallah dan berjaga-jagalah bersama dengan Yesus yang akan menghadapi penderitaan tersebut. Para murid gagal memahami Yesus, mereka malah tertidur. Mereka ada di sana namun mereka tidak berjaga-jaga. Setelah Yesus selesai berdoa, Dia mendapati murid-muridNya tertidur, Yesus mengingatkan mereka untuk tetap berjaga-jaga dan Yesus pergi berdoa. Dan kemudian Yesus mendapati mereka tertidur, akhirnya Yesus membiarkannya dan pergi kembali berdoa dan setelahnya Yesus membangunkan mereka.
Jika dalam hal ini Yesus menyampaikan perasaanNya kepada muridNya, sebab Dia mengetahui apa yang akan dihadapiNya, Yesus mengharapkan muridNya untuk tinggal dan berjaga-jaga. Artinya Yesus mengalami penderitaan itu bukanlah karena dosa yang Dia lakukan, tetapi karena dosa manusia. Yesus akan mengalami kematian demi menyelamatkan manusia. Dosa manusia membuat hati Yesus sangat sedih dan mau mati rasanya. Oleh karena itu saat ini Yesus meminta kepada kita supaya kita tinggal di dalam Yesus dan kita berjaga-jaga di dalam Yesus. Sebab keinginan daging menjadi jalannya iblis untuk memasuki dan menguasai hati kita. tetapi ketika kita berjaga-jaga dan tidak dikuasai oleh keinginan daging maka kita akan kuat dalam melawan setiap godaan-godaan yang tidak baik.
Sahabat yang baik hati! Dalam masa Passion ini, kita sedang merenungkan, bagaimana Yesus mengalami penderitaan untuk menebus kita umat manusia. Betapa menderitanya Tuhan Yesus karena kasihNya bagi kita. Satu permintaan Tuhan Yesus melalui ayat harian kita hari ini adalah untuk tetap tinggal dan berjaga-jaga di dalam Yesus, bukan mengikuti keinginan daging, tetapi mengikuti apa yang diperintahkan oleh Yesus. kita telah mengetahui bagaimana perasaan Yesus ketika harus menghadapi cawan penderitaan itu demi kita, umat yang dikasihiNya. Cara kita merespon kasih dan kebaikan Tuhan Yesus yang menyelamatkan dan mengampuni dosa kita adalah selama kita hidup di dunia ini, tinggallah di dalam Yesus dan berjaga-jagalah senantiasa di dalam Yesus. Bagikanlah apa yang kita rasakan terutama kepada Yesus, jika kita membutuhkan orang yang tepat untuk menghadapi kepedihan hati kita, bagikanlah kepada orang yang tepat yang dapat menolong kita untuk tetap tinggal di dalam Yesus dan tetap berjaga-jaga di dalam Yesus.
Allah Mahakasih yang menyelamatkan kita di dalam Yesus Kristus menolong saudara dan kita semua untuk tetap berjaga-jaga hingga hari kedatanganNya kelak.
Amin
Salam : Tim 12 Renungan Pdt. Nekson M Simanjuntak (MP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar