FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Jumat, 26 Maret 2021
BERBAHAGIALAH ORANG YANG MURAH HATI
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.
Matius 5:7 (TB) : Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
Mateus 5:7 (KJV) : Blessed are the merciful: for they shall obtain mercy.
Nats kita hari ini adalah salah satu dari delapan ucapan bahagia yang dikhotbahkan Yesus di Bukit (Mat 5: 3 - 10) kepada murid-murid-Nya dan orang banyak: "Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan." Tentu semua orang ingin menggapai kebahagiaan, tanpa kecuali. Apa sebenarnya kebahagiaan itu? Banyak versi berbahagia, namun dalam pandangan umum manusia berbahagia adalah kalau punya banyak uang atau harta, punya pendidikan tinggi serta jabatan atau pekerjaan bagus, punya anak dan cucu, sehat serta bebas dari kesusahan. Dalam artian kebutuhan manusiawi seseorang sudah terpenuhi. Akan tetapi tidaklah demikian versi Alkitab dimana kebahagiaan sejati tidak tergantung atau terpaku pada kondisi hal-hal duniawi seperti disebutkan dalam pandangan di atas.
Kebahagiaan yang dicirikan oleh rasa sukacita dan damai sejahtera umat percaya datang dari Tuhan melalui iman kepada Yesus Kristus. Memiliki Kristus sebagai satu-satunya milik yang paling berharga. Dan kebahagiaan terbesar umat percaya adalah karunia keselamatan kekal melalui pengorbanan Yesus di kayu salib, sekaligus diangkat sebagai anak-anak Allah dan pewaris kerajaan-Nya. Dengan memiliki relasi yang harmoni dengan Tuhan, maka apapun yang kita hadapi, apakah memiliki banyak harta atau keadaan miskin dengan ragam penderitaan, apakah kondisi kesehatan baik ataupun tidak, atau lainnya, kesemuanya itu tidak akan bisa merampas kebahagiaan sejati yang bersumber dari Tuhan.
Harus kita imani bahwa karunia kebahagiaan yang kita alami semata-mata merupakan kemurahan hati Allah kepada kita. Kita sebagai ciptaan Allah yang segambar dengan-Nya melalui nats hari ini diserukan Yesus untuk juga bermurah hati seperti halnya Bapa-Nya yang sudah lebih dulu sangat bermurah hati kepada kita anak-anak-Nya. Karena Bapa kita di sorga adalah murah hati, bahkan Ia rela memberikan Putera-Nya Yesus Kristus untuk mati di kayu salib demi menebus dosa umat manusia, yang oleh-Nya kita diselamatkan. Dalam Lukas 6:36 dikatakan: "Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." Murah hati berarti memperdulikan orang lain yang sedang dalam kekurangan atau penderitaan, untuk kemudian menawarkan pertolongan secara konkrit. Bermurah hati bukan hanya menunjukkan perasaan kasihan atau simpati dalam ucapan kata-kata indah terhadap orang yang tengah berada dalam kesulitan atau pergumulan hidup, tetapi berusaha mengerti dan merasakan apa yang orang lain rasakan, untuk kemudian melakukan tindakan nyata menolong keluar dari kesulitannya. Kamus Merriam-Webster mendefinisikan kemurahan (mercy) sebagai belas kasihan atau kesabaran yang ditunjukan kepada sesama. Dalam artian termasuk terhadap seteru atau musuh kita yang pernah menyakiti, melukai hati bahkan menyengsarakan kita. Karena seberapa besarpun kesalahan orang lain kepada kita, tidaklah sebesar kesalahan yang kita perbuat di hadapan Allah, namun Allah tetap bermurah hati kepada kita. Allah menunjukkan contoh yang sangat luar biasa mengenai kemurahan hati dengan mengorbankan putra-Nya yang Tunggal bagi kita orang berdosa yang sebenarnya tidak layak menerima kemurahan. Dengan teladan yang luar biasa inilah seharusnya kita meneladani apa yang Tuhan lakukan bagi kita. Lihatlah contoh kemurahan hati Orang Samaria dalam Luk 10:30-37.
Oleh karena itu salah satu karakter yang harus dimiliki setiap orang percaya pengikut Yesus adalah bermurah hati. Orang yang murah hatinya berarti penuh belas kasihan dan rasa iba terhadap orang menderita, baik karena dosa, dukacita, miskin, lemah, dan lainnya. Orang yang murah hati suka memberi, tidak kikir dan suka menolong, punya empati terhadap kelemahan orang lain. Orang yang murah hati itu sungguh ingin mengurangi penderitaan itu dengan menuntun orang itu kepada Kristus sehingga ia dapat menerima kasih karunia dan pertolongan Allah. Karakter inilah yang harus dikembangkan dalam diri setiap anak-anak Tuhan, sebab keKristenan itu identik dengan kasih yang tercermin dan terpancar melalui kemurahan hati dalam keseharian kita. Dengan menunjukkan kemurahan hati sebagai satu buah-buah Roh kepada orang lain, kita sendiri akan beroleh kemurahan dari Allah. Itu janji Tuhan!
Sahabat yang baik! Kebahagiaan kita ada di dalam Tuhan, oleh karenanya kita harus mengarahkan segala karunia yang telah kita terima, untuk mencapai kebahagiaan kita di dalam Tuhan. Artinya, berkat kesehatan, rejeki, kepandaian, talenta, keluarga, dan lainnya kita arahkan untuk kemuliaan Tuhan. Di atas segalanya, marilah kita berusaha agar ‘gambaran Allah’ yang ada pada diri kita tidak dirusak oleh dosa. Orang yang murah hati akan mendapat balasan belas kasihan dari Allah, belas kasihan yang memenuhi kebutuhan kita pada saat kita perlukan, belas kasihan yang memelihara kehidupan kita (Mzm. 41:3). Mari kita saling peduli, saling memberi, dan saling berbagi karena itulah tanda orang yang bermurah hati. Ingatlah, berkat-berkat yang Tuhan berikan kepada kita hanyalah titipan yang tidak hanya diperuntukkan bagi kepentingan diri kita sendiri, tapi juga sebagai saluran berkat kepada sesama yang membutuhkan dalam rangka menggenapi rencana Tuhan demi puji-pujian dan kemuliaan-Nya.
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.
Salam: Pdt. Nekson M Simanjuntak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar