Sabtu, 27 Maret 2021

BEESUKACITA KARENA PENGASIHAN TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/5287053738033316/?sfnsn=wiwspmo

Kotbah Minggu Palmarum, 28 Maret 2021

Nas: Mazmur 31:8-16


*BERSUKACITA KARENA PENGASIHAN TUHAN*


Selamat hari Minggu! Sahabat yang baik hati, coba anda ingat kapan  anda terakhir merasakan hidup tekanan dan tak berdaya? Jika anda sulit mengingatnya itu pertanda hidup anda saat ini bahagia, karena sulit mengingat kapan terdesak. Kiranya kebahagiaan tetap menyertai hidup kita semuanya.


Kotbah Minggu ini merupakan pengalaman Daud yang mengalami derita yang menyesakkan, ditekan oleh musuh, berjuang sendirian hingga tak berdaya. Tetangganya melupakannya bahkan sudah hilang dari ingatan seperti orang mati. Hari-hari hidupnya penuh dengan derita namun Pengasihan Tuhan membuatNya bersorak-sorai dan bersukacita. Ibarat kisah happy dalam kisah-kisah film setelah sang aktor melalui drama kehidupan yang menyedihkan bahkan nyaris mati.  Demikian pemazmur menjalani hidupnya penuh derita namun akhirnya bahagia. Atas semua pengalaman itu, Pemazmur berkesimpulan: aman dalam tangan Tuhan. 


Demikian kotbah yang kita bacakan dari Mazmur 31 ini, ada suatu kisah bahagia yang dirasakan oleh pemazmur setelah melewati semua derita yang dialaminya. Kebahagiaan itu ada karena pengasihan Tuhan. Dalam segala kesesakan yang dia alami, Dia memohon pertolongan kepada Tuhan dan Tuhan pun menjawab doanya. Pemazmur menerima pertolongan dan pengasihan dari Tuhan. 


Kotbah ini tentu menginspirasi kita semua agar tetap berpengharapan, sehebat apapun pergumulan yang dihadapi kita percaya Tuhan menilik dan memperhatikan kita. Mari kita ambil bahagian yang harus kita pikul yaitu menjalani dengan penuh iman dan keyakinan. Biarlah Tuhan mengambil bahagianNya, menolong dan menopang kita. 


Marilah kita menggali pengalaman Pemazmur dari kotbah ini, yang dapat kita jadikan pelajaran dalam hidup.


*1. Tuhan menilik sengsaraku dan memperhatikan kesesakanku.*

Atas semua pengalamannya, Daud menyampaikan sesungguhnya aman dalam perlindungan Tuhan. Tuhan tidak membiarkan hambanya tenggelam oleh derita. Tuhan menilik dan memperhatikannya. 


Dalam Mazmur ini Daud merasakan ada banyak orang yang mengancam jiwanya. Mazmur 31:13 (TB)  (31-14) Sebab aku mendengar banyak orang berbisik-bisik, — ada kegentaran dari segala pihak! — mereka bersama-sama bermufakat mencelakakan aku, mereka bermaksud mencabut nyawaku. 


Atas kenyataan inilah Daud memohon dalam ayat 3 "bersegeralah melepaskan aku." dan ayat 5 "Engkau akan mengeluarkan aku dari jaring".


Keterangan ayat ini mejelaskan penderitaan dan kesengsaraan yang dialami Daud sungguh-sungguh merupakan produk dari musuh-musuhnya. Dia dikondisikan untuk menderita. Nusuh-musuhnya ingin melihatnyanjatuh. Lawannya pun memiliki  pengaruh dan kuasa. Daud sendiri merasa tidak dapat melepaskan diri dengan kekuatan diri.


Pengalaman seperti ini terjadi pada diri Daud, saat dikejar oleh Saul. Saul adalah raja yang memiliki kuasa dan pasukan. Dari semua usaha Daud menangkap dan menjatuhkan Daud. Pada saat yang sama pertolongan Tuhan nyata atas Daud. 


Inilah yang disyukurinya dengan berkata pada ayat 8: Aku akan bersorak-sorai dan bersukacita sebab Engkau menilik sengsaraku, telah memperhatikan kesesakan jiwaku.


Pengalaman Daud ini meneguhkan kita semua bahwa dalam segala keadaan yang menyesakkan dan tiada pertolongan, yakinlah Tuhan tak akan membiarkan kita tenggelam oleh derita. Tuhan sendiri menilik dan memperhatikan sengsara yang menimpa kita. pertolonganNya tak terlambat.


*2. Hidupku habis dalam duka*

Dalam keadaan terdesak, Daud sungguh tidak berdaya, tidak ada lagi orang lain yang menolong. Dia sendirian menghadapi deritanya. 


Air mata adalah kekuatan di dalam diri seseorang menghadapi duka, saat tak berdaya menghadapi kesulitan tentu air mata adalah sahabat saat duka. Namun, lihatlah Air mata pemazmur ini habis sudah. Hari-hari yang dilalui penuh dengan duka. Deritanya pun terlalu lama sampai air matanya kering.


Tiada lagi harap untuk meminta pertolongan terhadap orang karena dia sudah dilupakan orang. Ibarat seseorang yang terkepung musuh:Dia telah memilih pasrah dalam doa dan memohon pengasihan Tuhan. 


Pemazmur sendiri tidak dapat mengandalkan dirinya karena tubuhnya sendiri tak dapat menopang dan membuat dia berdiri tegak. Ibarat seorang petarung yang kehabisan tenaga dan tak berdaya lagi harus menerima pukulan KO. Atau ibarat orang sakit, tak mampu berdiri karena tulang-tulangnya lemah dan tak mampu menopangnya untuk bangkit. 


Mazmur 31:9-10 (TB)  (31-10) Kasihanilah aku, ya TUHAN, sebab aku merasa sesak; karena sakit hati mengidaplah mataku, meranalah jiwa dan tubuhku. 

(31-11) Sebab hidupku habis dalam duka dan tahun-tahun umurku dalam keluh kesah; kekuatanku merosot karena sengsaraku, dan tulang-tulangku menjadi lemah. 


Dalam keadaan demikian, Pemazmur hanya bersandar pada pengasihan Tuhan. Dirinya dan pertolongan orang lain tidak akan dapat membantu dia dalam kesesakan dan deritanya. 


Apa yang dialami Daud ini memberikan penguatan bagi kita. Dalam keadaan tak berdaya tetaplah memiliki asa. Jangan kutuki keadaan apalagi meyalahkan diri berlebihan, hal itu bisa melumpuhkan asa kita. Dalam duka yang mendalam ingatlah dibaliknya akan ada kebahagiaan. Tuhan akan berperan menolong dan membantu kita membalikkan keadaan..


*3. Lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku.*

Sebagaimana disampaikan di awal bahwa penderitaan yang dialami Pemazmur adalah dikondisikan oleh musuhnya. 


Saat Daud berhadapan Goliat, semua orang melayallrahnbahkan anggap remeh pada Daud karena telah ikut berperang melawan Diliatin. Tapi lihatlah saat semuanya ketakutan melawan Goliat, Daud maju ke memenuhi tantangan Goliat. Daud menahlukkan dan memenggal kepala Goliat.


Demikian dengan pengalaman Daud berhadapan dengan Saul. Sesungguhnya Daud adalah penolong bagi Saul, namun karena kebencian dan iri hati Saul ingin membunuh Daud. Ada banyak pengalaman Daud terkepung, namun saat itu dia mendapat pertolongan Tuhan. Bacalah 1 Samuel 19-20 Saul berencana untuk membunuh Daud, namun orang-orang dekat Saul sendiri dipakai Tuhan menolong Daud. Daud memiliki persahabatan yang baik dengan Yonathan, anak kandung dari Saul. Yonathan membantu Daud melepaskan diri dari cengkeraman Saul.


Daud menghadapi pemberontakan anaknya Absalom yang hendak mengkudeta dirinya dan mengambil alih takhta kerajaan darinya. Daud pun harus mengungsi dannpada akhirnya harus meratapi kepergian anaknya itu. Baca 2 Samuel 18:1dst


Kisah Daud berhadapan dengan musuh banyak diwarnai dalam kitab 1-2 Samuel dan 1 Tawarikh, semua ini menjelaskan bahwa sehebat apapun musuh-musuh Daud yang ingin menjatuhkannya, Tuhan sendirilah pelindung bagi Daud. Daud memiliki kuasa,  kemampuan dan pasukan namun hanya dari Tuhanlah pertolongan dan keselamatan. 


4. Merayakan Palmarum - merayakan pengasihan Tuhan.


Minggu Palmarum adalah Minggu menyambut passion. Minggu ini diangkat dari kisah Yesus memasuki Yerusalem. Yesus telah melayani di Kapernaum, Samaria, Yudea dan sekelilingnya melalui pengajaran, kotbah dan penyembuhan. Menyempurnakan semua pelayananNya Yesus memasuki Yerusalem untuk menyerahkan dirinya sebagai kurban keselamatan. 


Yesus datang ke Yerusalem sebagai bukti pengasihan Allah. Manusia tidak dapat menyelamatkan diri dari derita dosa, karena oleh dosa membuat manusia jatuh dan terasing dari kasih karunia Allah. Manusia yang terasing semakin jauh dari kebenaran dan menempuh kematian abadi.


Yesus Kristus memasuki Yerusalem merupakan pengasihan Allah yang harus disambut dengan sorak-sorai. Tuhan datang menyelamatkan umatNya. Inilah yang kita sambut di Minggu Palmarum ini. Yesus akristus datang sebagai bukti pengasihan Allah. 


Selamat merayakan Palmarum dan mensyukuri pengasihan Tuhan Allah dalam hidup kita. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...