Minggu, 28 Maret 2021

MENJADI KESAKSIAN BAGI SEMUA BANGSA

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=5292557894149567&id=216559085082832&sfnsn=wiwspmo

FIRMAN  TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 29 Maret 2021


*MENJADI KESAKSIAN BAGI SEMUA BANGSA*


Selamat pagi sahabat  yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Mateus 24:14 “Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya."


Matthew(KJV) 24:14 “And this gospel of the kingdom shall be preached in all the world for a witness unto all nations; and then shall the end come” 


Sahabat yang baik hati, kita akan mengakhiri bulan Maret, tidak terasa waktu begitu cepatnya berjalan dan bagi kita orang Kristen minggu akhir dibulan Maret ini akan diantarkan kepada minggu kesengsaraan dan penderitaan Tuhan Jesus melalui jalan salib dan Salib itu sendiri. Salib simbol penderitaan dan hukuman yang mengerikan dan menakutkan tetapi bagi orang ber Iman salib adalah simbol pembebasan, symbol kemerdekaan, symbol pengampunan juga symbol berakhirnya kuk dosa dan kematian. Kita merdeka, kita bebas, kita disucikan melalui pengorbanan Yesus di salib. 


Salib menjadi lambang pemberitaan sukacita dan damai sejahtera Allah. Salib menjadi bukti kasih Allah yang paling dan luar biasa bagi dunia, bagi manusia dan seluruh ciptaan. Benarlah yang dikatakan oleh injil Yohannes bahwa misi Allah dalam diri Tuhan Jesus (Yohannes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 3:17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia). 


Dengan demikian pemberitaan tentang salib bukan lagi pemberitaan tentang hukuman kepada dunia melaikankan pemberitaan tentang keselamatan, pembebasan dunia, misi pemberitaan itu tidak akan pernah berhenti sampai akhir zaman, agar semua selamat dan bersukacita, agar dunia dan seluruh isinya lepas dari kebinasaan.

Injil Kerajaan Allah harus diberitakan sampai ke ujung dunia sebelum akhir jaman. 


Sahabat yang baik Mateus 24 :14 harus kita baca secara keseluruhan bahwa pasal tersebut adalah bagian dari Khotbah Yesus tentang “Akhir zaman". Pemberitahuan akhir zaman itu akan didahului dengan rupa-rupa penderitaan. Siapakah di antara kita menginginkan hidup menderita saat ini dan akhirnya? Tidak seorang pun yang menginginkan penderitaan datang dalam sejarah kehidupanya saat ini dan pada masa depan, kita mengejar dan melakukan apa saja untuk mendapatkan kebahagiaan, sukacita dan kesenangan. Tetapi firman Allah dengan tegas menyatakan bahwa kita tidak usah takut dan lari dari penderitaan dan siksaan yang akan dihadapi oleh orang percaya kepada Yesus Kristus. Kata menderita yang dimaksudkan adalah menderita karena nama Kristus. Karena mempertahankan iman percayanya kepada Kristus seseorang rela dikucilkan oleh lingkungan, pekerjaan,  dijauhi oleh teman dan sahabat, dan diperlakukan tidak adil oleh sesama; itulah penderitaan.


“Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.” ( I Petrus 4:14). Setiap penderitaan selalu mendatangkan dukacita, tetapi firman Tuhan memperingatkan agar kita jangan menderita karena dosa, melainkan karena kebenaran. Penderitaan yang datang bagi orang Kristen yaitu penderitaan yang menguji kemurniaan iman kita . Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya”. Penderitaan yang disikapi secara tepat akan memuliakan Allah. Menderita bagi Allah sudah merupakan kemuliaan, karena Roh kemuliaan tinggal di atas kita (I Petrus 4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.)


Sahabat yang baik hati, saat ini kita diperhadapkan dengan persoalan yang seoalah-olah tidak pernah habis-habisnya, pendemi covid 19 yang mengambil sukacita, mengubah pola hidup dan pola pikir yang biasa dilakukan oleh manusia dan menghadirkan dukacita dan penderitaan yang berkepanjangan, teman dan Iman seolah-olah tidak berguna lagi, kehidupan sosial pun semakin tipis, bahkan kehidupan dan kebiasaan gereja yang selama ini dilakukan lumpuh, sehingga mencari pola alternative lain, Iman dan peran Imam hampir hilang begitu saja karena pandemic ini. Kapan penderitaan ini berakhir?apakah ini juga sudah di nubuatkan dalam teks renungan ini?apakah iman akan semakin degradasi/surut dan bahkan hilang, ajaran alternative dan ajaran sesat akan semakin berkambang dalam situasi saat ini? 

 

Sahabat yang baik, jika kita memahami segala hal secara penuh dan sempurna, bukankah kita tak lagi membutuhkan iman? Aku sangat menyukai Ibrani 11:1, “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” Jika kita belum melihat apa-apa, dengan kacamata iman kita dapat dengan yakin menyatakan bahwa sesuatu yang besar akan terjadi karena kita mengenal siapa Tuhan kita. Karena kita tahu karakter-Nya dan kebesaran-Nya, kita dapat percaya bahwa Dia selalu memegang kendali atas segala sesuatu yang ada di dunia ini. Keadaan di sekitar kita mungkin terlihat mencekam dan mengerikan, tetapi Tuhan memegang kendali penuh. Kita mungkin merasa sudah melakukan segalanya yang kita bisa untuk masuk ke universitas yang kita impikan dan tak kunjung berhasil, tetapi Tuhan tetap punya rencana yang terbaik. Lutut kita mungkin terasa sakit karena kita terus berdoa tapi seolah tak mendapat jawaban, tetapi Tuhan tetap mendengarkan dan bekerja untuk mendatangkan kebaikan (Roma 8:28). Biarlah keteguhan hati kita akan karakter Tuhan memberi kita penghiburan dan kekuatan untuk melewati setiap badai hidup kita. Jika kita bersedia meluangkan—bukan hanya menyisakan—waktu untuk mengenal Tuhan dan mendengar suara-Nya, Tuhan pasti akan menghargai usaha kita mencari wajah-Nya. Menunggu memang tidak selalu menyenangkan, tetapi Tuhan berjanji memberikan kekuatan baru bagi kita yang menanti-nantikan Dia (Yesaya. 40:31) tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. Dalam setiap pergumulan dan penderitaan yang kita hadapi Dia, Allah beserta dan bersama kita, dia tidak akan meninggalkan kita, Dia akan datang kembali kepada kita  ( Yohannes 14: 18-20)”Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu.Tinggal sesaat lagi dan dunia tidak akan melihat Aku lagi, tetapi kamu melihat Aku, sebab Aku hidup dan kamu pun akan hidup. Pada waktu itulah kamu akan tahu, bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.

Sahabatku yang baik, bertahanlah dalam penderitaan bertekunlah dalam doa dan senantiasalah berpengharapan kepada Dia, jangan sesat, Dia senantiasa setia menjagamu Dia akan menuntunmu menjalani hari-hari yang berat yakinlah.


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Tim Penulis Renungan Page Pdt Nekson M Simanjuntak - RS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...