Minggu, 07 Maret 2021

DIPERSATUKAN DI DALAM KRISTUS

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 08 Maret 2021


*DIPERSATUKAN DI DALAM KRISTUS*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan:


Efesus 2:22 (TB)  Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh. 


Ephesians 2:22 (KJV)  In whom ye also are builded together for an habitation of God through the Spirit.


Yesus pernah berdoa untuk para murid-muridNya. Di dalam doaNya Dia berkata: Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau… (Yoh.17:21). Artinya, Yesus menginginkan kesatuan para muridNya dan pengikutNya, yaitu kita orang-orang Kristen. 


Setiap orang tentunya mencintai dan mendambakan kesatuan itu tercipta dalam kehidupannya, karena kesatuan itu sangat indah. Namun, meskipun setiap orang merindukan kesatuan, tidak dapat dipungkiri akan terjadi perselisihan dan perpecahan, bahkan mungkin kita sendiri juga dapat menjadi penyebab perpecahan itu sendiri. 

Di tengah-tengah Jemaat Efesus sedang terjadi perpecahan antara orang Kristen Yahudi dan Non-Yahudi. Paulus mengetahui telah terjadi perselisihan di antara mereka, sehingga ia menuliskan suratNya kepada jemaat di Efesus. Orang-orang Kristen Yahudi di Efesus merasa tinggi hati karena mereka adalah umat pilihan Allah dan mereka sangat berpegang pada Taurat dengan segala aturannya. Sehingga orang-orang Kristen non Yahudi merasa minder dari persekutuan mereka. 


Paulus menasihatkan agar orang-orang Kristen di Efesus tetap menjaga kesatuan mereka sebagai pengikut Kristus. Paulus menjelaskan bagaimana Yesus Kristus telah merobohkan tembok pemisah di antara kita. Memang Hukum Taurat baik adanya sebagai patron dalam menjalani kehidupan kita. Tetapi Hukum Taurat telah disempurnakan di dalam Yesus Kristus. Dengan kematian Yesus Kristus, Allah telah memperdamaikan diriNya dengan manusia berdosa. Kematian Yesus telah mempersatukan Yahudi dan non Yahudi. Kita semua telah menjadi anggota keluarga Allah. Dengan demikian, kematian Yesus telah mempersatukan kita orang percaya dalam satu tubuh, satu keluarga dan satu bangunan yang berarti kita sangat berkaitan erat satu dengan yang lainnya. Kita telah dibangun menjadi tempat kediaman Allah, yang memiliki kewajiban untuk menjaga keutuhan kesatuan itu. 


Sebagai pengikut Kristus, kita meyakini bahwa sebagai anggota keluarga Allah, kita dibangun di atas dasar Yesus Kristus, sebagai batu penjuru. Batu penjuru adalah sebuah batu besar yang ditempatkan pada fondasi di sudut utama suatu bangunan baru. Batu tersebut yang menghubungkan bagian ujung tembok dengan tembok yang ada sebelahnya, sehingga keduanya menjadi menyatu (bnd. Ef. 2:20). Jadi, sudah sangat jelas bahwa Yesuslah yang telah mempersatukan kita orang-orang yang percaya kepadaNya, meskipun kita berasal dari berbagai suku bangsa. Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus (1 Kor.3:11). Yesus Kristus telah menjadi dasar bagi kita untuk senantiasa menjaga kesatuan orang-orang Kristen. Oleh karena itu, apakah yang harus kita lakukan untuk menjaga kesatuan di dalam Kristus?


*- Menyaksikan bahwa Yesus adalah Kepala gereja, kita adalah anggota*

Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus  (1 Kor.12:12). Sebagai orang-orang percaya dalam persekutuan di gereja, kita adalah anggota-anggota tubuh yang dipersatukan di dalam Kristus. Yesus Kristus adalah Kepala bagi kita. Sebagai anggota tubuh Kristus, Yesus menginginkan agar kita saling menopang satu sama lain demi menjaga keutuhan dan kesatuan tubuh tersebut. Hal ini, telah dijelaskan oleh rasul Paulus dalam 1 Kor.12:14-20. 

“Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota.   Andaikata kaki berkata: "Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? Dan andaikata telinga berkata: "Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman? Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya. Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh? Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh.  Jadi, marilah kita dengan kesadaran diri saling menjaga kesatuan dan keutuhan orang-orang Kristen di dalam Yesus Kristus Tuhan kita.


*- Dalam Yesus kita bersaudara*

Dalam Yesus kita bersaudara, dalam Yesus kita bersaudara, dalam Yesus kita bersaudara sekarang dan selamanya…dalam Yesus kita bersaudara. Kita telah menjadi satu keluarga di dalam Yesus, karena kita memiliki status yang sama di hadapanNya. Kita adalah orang berdosa yang telah ditebus oleh darahNya yang kudus. 


*- Menjadi pembawa damai*

Kita telah dibangun menjadi satu tubuh dan satu bangunan di dalam Kristus sebagai batu penjuru. Kita memiliki tugas dan tanggungjawab menjadi pelaku firman Tuhan, yaitu menjadi pembawa damai, menyuarakan kesatuan di dalam Kristus Tuhan kita. Marilah kita mengingat sejenak doa yang pernah diucapkan oleh St. Fransiskus Asisi sbb:

TUHAN, jadikanlah aku pembawa damai. 

Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih. 

Bila terjadi penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan. 

Bila terjadi perselisihan, jadikanlah aku pembawa kerukunan. 

Bila terjadi kesesatan, jadikanlah aku pembawa kebenaran. 

Bila terjadi kebimbangan, jadikanlah aku pembawa kepastian. 

Bila terjadi keputus-asaan, jadikanlah aku pembawa harapan. 

Bila terjadi kegelapan, jadikanlah aku pembawa terang. 

Bila terjadi kesedihan, jadikanlah aku pembawa sukacita.

Ya Tuhan Allah, ajarlah aku untuk lebih suka menghibur daripada dihibur; 

mengerti daripada dimengerti; mengasihi daripada dikasihi;

sebab dengan memberi kita menerima; 

dengan mengampuni kita diampuni,

dan dengan mati suci kita dilahirkan ke dalam Hidup Kekal. Amin.

Kiranya Tuhan memberkati kita sekalian menjadi pembawa damai di dunia ini.


Sahabatku, TUHAN memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam Tim Renunga Pdt Nekson M Simanjuntak - RN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...