Sabtu, 29 Februari 2020

TUHAN MENJAWAB SERUANKU

Kotbah Minggu INVOCAVIT, 1 Maret 2020
Nas : Matius 9:27-31

TUHAN MENJAWAB SERUANKU

Selamat hari Minggu! Sahabat yang baik hati, Kotbah minggu ini menyakinkan kita bahwa Yesus mendengar seruan orang yang memohon kepadaNya. Tuhan Yesus baik dan tidak pernah mengabaikan apalagi meninggalkan begitu saja orang yang data berseru memohon kepadaNya.


01. Kisah tiga bersaudara buta dari Sidikalang-Dairi
Tahun 2011, salah satu kegiatan kami Panitia Jubeleum 150 tahun HKBP Di Distrik VI Dairi waktu itu adalah "operasi katarak" bagi masyarakat Dairi. Kebetulan ada lembaga donor yang menawarkan program ini yakni TEARS INTERNATIONAL. (Hingga saat ini lembaga ini terus melakukan bhakti sosial khusus untuk operasi katarak dan mata di Indonesia.)
Pada saat itu ada 176 mata yang dioperasi dari 120 orang. Orang yang dulunya rabun dan samar bisa melihat dengan jelas dan ada juga yang tertutup dan gelap namun akhirnya bisa melihat kembalu. Sungguh meruoakan sukacita yang besar bagi seorang buta.

Salah satu dari keluarga yang sembuh itu ada kisah yang membuat saya tertegun yakni dengan tiga pemuda bersaudara dari Desa Lae Rambong, satu desa terpencil di pedalaman kecamatan Tiga Lingga.  Dapat anda bayangkan bagaimana ibunya yang sudah tua merawat tiga anak buta. Mereka bertiga mengalami kebutaan anak-anak, permukaan mata tertutup yang membuat  tidak bisa melihat. Setelah mereka diobservasi dokter bahwa mereka memungkinkan untuk dioperasi. Tiba waktu yang dtentukan tim dokter pun melakukan operasi kepada seluruh yang dinyatakannikut termasuk ketiga bersaudara itu. Setelah tiba pembukaan perban saya menyaksikan sendiri, apa yang keluar dari mulutnya: "daga...daga...tiur ni portibion" (wah...wah...sungguh terangnya dunia ini). Puji Tuhan ketiga bersaudara ini bisa melihat kembali. Sejak itu saya dekat dengan mereka hingga kini. Setelah melihat mereka menjadi anak-anak yang baik dan rajin bekerja.

Perkenalan saya dengan ketiga pemuda buta dapat merasakan bagaimana perasaan orang buta.   Beban bagi keluarga, tidak jarang mendapat ejekan dan celaan dari orang disekitarnya. Ingin terlibat namun dia terbatas melakukan aktifitas, dunia gelap baginya namun setelah operasi dia merasakan sungguh terbebas dari kegelapan.

02. Pergumulan dua orang buta mengikut dan berseru pada Yesus
Demikanlah dua orang buta yang dikisahkan dalam kotbah Minggu ini. Mereka telah lama merasakan gelapnya dunia, terbatasnya gerak gerik dan tak bisa melihat apa yang dilihat oleh orang-orang disekitarnya. Mereka hanya mereka-reka dan menduga-duga dengan imajinasinya masing-masing.  Orang buta biasanya memiliki pendengaran yang lebih tajam dan perasa yang lebih peka. Pendengaran orang buta lebih tajam diatas rata-rata manusia yang normal melihat.  Tentu mereka telah mendengar berita tentang Yesus yang menyembuhkan berbagai penyakit. Dimana Yesus ada disana Yesus menyembuhkan, mengajar dan berkotbah. Kedatangan Yesus menjadi kesempatan berharga bagi mereka untuk memperoleh kesembuhan mereka. Itulah sebabnya mereka berseru dan memohon kepada Yesus

a. Berseru dan mengikut Yesus: "Yesus Anak Daud, kasihanilah kami!".
Seruan orang buta dalam kotbah ini benar-benar lahir jeritan hati yang mendalam meminta pengasihan dan belaskasihan Tuhan Yesus.  Ketika Yesus melintasi wilayah mereka, mereka mengikuti Yesus dan  berseru: "Tuhan, kasihanilah kami."

Kata "mengikutiNya", menunjukkan keseriusan dan keinginan yang kuat bagi mereka. Mungkin mereka sudah berseru namun tak mendapat respon dari Tuhan Yesus. Tuhan Yesus terus berjalan dan tak menjawab mereka. Kedua orang buta tersebut putus asa atau tidak kecut dan tawar hati, namun mereka terus mengikuti Yesus. Ini menjelaskan ada upaya yang konitniu dari kedua orang butasampai menerima pertolongan dari Tuhan Yesus.

b. Keyakinan pada Yesus Anak Daud!
Selain keseriusan untuk terus mengulikuti, kedua orang buta ini memakai istilah Yesus sebagai Anak Daud. Mereka tidak hanya meminta apa yang mereka butuhkan, tetapi mereka percaya bahwa Yesus dengan kuasa yang dimilikiNya dapat menyembuhkan mereka.  Pengenalan mereka akan Yesus ada, sebagaimana yang pengaharapan orang Israel akan Mesias. Bahkan ketika Yesus menanyakan apakah mereka percaya Yesus dapat melakukan hal tersebut, keduanya menjawab: ya Tuhan, kami percaya.

3. Yesus menyembuhkan
Usaha mereka tak sia-sia, akhirnya setelah Yesus memasuki satu rumah dan berhenti di sana bari orang buta itu disapa oleh Yesus. Jadi selama perjalanan mereka seolah diabaikan,  apakah Yesus tidak peduli? Sesungguhnya Yesus sungguh peduli dan lihatlah Yesus menyapa dalam Matius 9:28b (TB)  Yesus berkata kepada mereka: "Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?"
Setelah kedua orang buta itu menjawab, Ya Tuhan, kami percaya.
Yesus menyembuhkan keduanya:
Matius 9:29 (TB)  Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: "Jadilah kepadamu menurut imanmu."

Kata-kata ini menjadi kesembuhan bagi mereka. Yesus menyembuhkan kedua orang buta tersebut dan mata mereka dapat melihat. Ini suatu pelajaran yang berharga. Kita harus percaya bahwa Tuhan akan menjawab doa kita. Jika ada orang berkata saya sudah berseru kepada Tuhan atas apa yang saya minta namun belum dijawab, teruslah mengikuti Yesus, segala sesuatu indah pada waktunya.

4. Mengingat dan memberitakan perbuatan Kristus
Sekalipun Yesus sudah menyampaikan agar mereka memberitahukan kepada siapapun, namun kata hati mereka yang telah melihat terangnya dunia ini. Mereka tidak diam. Dulu mereka buta, sekarang melihat, dulu mereka rasakan gelap dan terbatasnya aktifitas mereka, sekarang mereka mau menyaksikan kasih dan perbuatan Yesus.

Itulah yang mau ditunjukkan oleh penulis Injil Markus, kedua orang buta mengungkapkan kegembiraan dan kebahagiaan mereka atas karya dan perbuatan Yesus dalam hidup mereka. Mereka tak lupa akan Yesus, tetapi memberitahukan kesembuhan mereka kepada dunia.

Sahabat yang baik hati! Minggu invokavit, memberikan kepastian setiap orang yang berseru kepada Yesus akan dijawab. Itulah kehidupan orang percaya. Tak pernah ragu akan kebaikan Tuhan Yesus dalam hidupnya. Seperti orang buta yang mencari pertolongan, mereka mengikut Yesus sampai Yesus mejawab dan menyembuhkannya.  Demikianlah kita masing-masing dengan beban dan pergumulan hidup kita.  Datanglah kepada Yesus dan percaya padaNya. Teruslah berseru,  Yesus akan menolong dan membantu kita melepaskan diri dari beban dan pergumulan masing-masing.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...