Minggu, 16 Februari 2020

BEBAS UNTUK MELAKUKAN HAL BERGUNA

BEBAS MELAKUKAN HAL BERGUNA Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Senin, 17/02/2020 1 Korintus 6:12 (TB) Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun. 1 Corinthians 6:12 (RWV) All things are lawful to me, but all things are not expedient: all things are lawful for me, but I will not be brought under the power of any. Agama sebagai penjaga moral tentu memiliki berbagai perintah dan larangan. Semua itu untuk menjaga kebaikan manusia dihadapan Allah dan terhadap sesama manusia. Namun terkadang larangan itu menjadi kaku dan menjadi beban. Apalagi menjadi kebiasaan yang baku menjadi penentu: benar atau salah, dosa atau tidak berdosa, halal atau haram, tahir atau najis. Sehingga peraturan keagamaan menjadi dualistik, bukan lagi sebagai etika atau guide dalam kehidupan yang memandu orang untuk melakukan apa yang seharusnya. Di Korintus, ada permasalahan yang dterjadi ditengah-tengah jemaat. Hal itu berkaitan dengan kebebasan orang Kriaten. Bagi Paulus manusia telah dimerdekakan oleh Kristus (1 Kor 7:21; Galatia 5:1). Dengan dasar manusia merdeka ini dipahami bahwa apapun boleh dilakukan seseorang yang telah dimerdekakan oleh Kristus. Maka muncullah berbagai permasalah apalagi dengan kebiasaan-kebiasaan masyarakat lokal diperbolehkan atau ditidak. Di Korint ada ritus kekafiran yang menyembah dewa kesuburan sekali setahun dan diikuti dengan percabulan. Demikian dengan mempersembahkan daging korban dimkuil. Maka bolehkah memakan daging yang dipersembahkan dikuil atau tidak. Permasalahan di Korintus ini semakin tajam karena sebahagian membolehkan dan sebahagian mengharamkan berperkara dan berperadilan. Disinilah Paulus hadir memberikan penjelasan bahwa kita kemerdekaan Kristen adalah kemerdekaan yang bertanggung jawab. Inilah yang disebut dengan etika Paulus: kebebasan yang bertanggungjawab, yakni: a) kebebasan jangan menjadi batu sandungan 1 Korintus 8:9 (TB) Tetapi jagalah, supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah. b) kekebasan dipergunakan untuk melayani semua orang. 1 Korintus 9:19 (TB) Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang. c) kebebasan untuk melakukan yang berguna 1 Korintus 6:12 (TB) Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun. Dengan pengertian diatas, kebebasan seorang Kristen bukanlah kebebasan yang tanpa hukum (antonomian), tetapi setiap orang percaya memiliki kesadaran (coinsience) di dalam bathinnya dari setiap pribadi lepas pribadi umtuk menjaga dan memelihara diri hidup di dalam kehendak Kristus Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...