Jumat, 14 Februari 2020

BIARKANLAH ANAK-ANAK ITU DATANG PADAKU

Bahan Sermon GSM 23 Feb 2020 Nas: Markus 10:13-16 Biarkanlah Anak itu Datang Pada Yesus 01. Agak ironis memang, murid-murid Tuhan Yesus yang seharusnya bertugas mengajak dan mengundang orang agar datang kepada Tuhan Yesus, namun dalam perikop ini murid-murid marah dan melarang ibu-ibu yang membawa anaknya hendak dijamah dan diberkati Tuhan Yesus. Yesus marah kepada murid dan tidak membiarkan perilaku seperti itu terjadi. Yesus marah kepada murid-murid membuktikan hal seperti itu tak boleh terulang dihadapanNya. Jika kita periksa PB hanya dua kali kata yang menunjukkan Yesus marah, pertama ketika Petrus menegor Yesus memberitahukan tentang penderitaan. Maka Yesus memarahi Petrus (Markus 8:33), kemudian nas kita dimana Yesus marah kepada murid-murid karena melarang anak-anak datang kepada Yesus. Satu lagi kemarahan Yesus pada peristiwa membersihkan Bait Suci. Yesus menjungkirbalikkan meja penukar uang di Bait Suci (Mark 11:15) 02. Sikap Yesus terhadap perbuatan murid yang melarang anak-anak menjadi pelajaran penting bagi pembaca Alkitab: Yesus adalah milik semua, siapapun dapat datang kepada Tuhan Yesus. Hal ini kita lihat pada sikap Yesus pada semua orang: dia menerima Zakaeus seorang pemungut cukai, dia mengampuni perempuan yang berzinah, dia menerima Farisi Nikodemus, dia bersahabat dengan orsang Zelot dan memakai nelayan menjadi murid-muridnya. Artinya Yesus tak pernah membedakan status sosial orang menjadi muridNya. Siapapun itu semuanya dapat dipakai Tuhan menjadi muridNya. Yesus juga tidak membedakan umur dan status dalam ruma tangga menjadi murid. Siapapun baik ayah, ibu anak, tua, muda dan anak-anak semuanya sahabat Tuhan Yesus. Kerajaan Allah bukan miliki orang dewasa saja, yang tahu memilah mana baik mana buruk atau ornag-orang yang dianggap berhikmat. Tetapi kerajaan Allah adalah milik semua orang siapa saja yang datang kepada Tuhan Yesus. Kerajaan Allah itu adalah anugerah Allah di dalam diri Yesus Kristus. 03. Apakah kekhususan Anak-anak? Yesus bukan hanya membiarkan anak-anak itu datang padaNya, tetapi ada kehususan anak-anak yang harus dipelajari oleh murid-murid Tuhan Yesus pada diri anak. Biarkanlah anak itu datang kepadaku, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Yesus memakai anak-anak menjadi parameter pada sifat orang-orang yang hendak memiliki Kerajaan Sorga. Hal ini ditunjukkan dengan kalima: "orang-orang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah". Banyak hal yang dapat kita gali dari sifat anak: - kepolosan, tulus dan memgatakannapa adanya. Tidak pernah ada terpikirkan hal buruk bagi orang lain - anak-anak tidak pernah menyimpan kesalahan, bisa saja mereka berantam sebentar dengan kakak atau teman bermainnya namun tak lama kemudian bisa kompak tertawa bersama. Disini perbuatannya tidak pernah melukai hati dan cepat berdamai. - keyakinan dan percaya, seorang anak yakin pada orang tuanya. Benar coba anda bayangkan anak yang baru berjalan, dengan membujuknya dia akan berjalan tanpa memikirkan resiko jatuh. Sifat anak adalah tulus melakukan apa yang kita mintakan - anak tergantung sepenuhnya kepada orangtuanya. Tidak pernah seorang anak langsung mandiri tetapi tergantung sepenuhnya pada orang tuanya. Tentu masih banyak lagi hal bak dan sifat-sifat yang kita pelajari dari diri anak dan di saat kita melihat ini disini kita memiliki kekayaan spiritualitas. Sekali lagi Yesus menegaskan dalam Markus 10:15 (TB) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya." 04. Keempat hal diatas mungkin menjadi petunjuk bagi kita akan sifat-sifat anak-anak yang harus dimiliki oleh orang yang hendak memiliki Kerajaan Sorga: ada ketulusan, memaafkan, mengampuni dan cepat berdamai, percaya dan mamun melakukan perintah Tuhan dan tergantung sepenuhnya kepada Tuhan 05. Tuhan memberkati anak-anak Setelah mengajari murid-muridnya, Yesus merangkul anak-anak tersebut dan memberkati mereka. Itu sebagai bukti bahwa Tuhan Yesus menerima anak-anak di pangkuanNya. Dasar ini juga dipakai gereja menerima baptisan anak-anak. Siapapun dapat datang kepada Tuhan Yesus dan memperoleh Kerajaan Allah. Anak-anak dapat dibaptis dengan diserta Kenji dan komitmen orang tua mengasuh, mendidik dan membimbing anak hingga dewasa imannya (sidi) 06. Apa yang dapat kita kembangkan dari nas ini: 1. Peran GSM yang sangat penting untuk menjadi bahagian dari orang yang mencari, mengajak dan membawa orang kepada Yesus bukan sebaliknya menghalangi atau menghambat anak-anak datang kepada Tuhan Yesus. Notes: Jangan sampai kita menjadi penghalang bagi orang lain untuk datang kepada Tuhan Yesus. Justru sebaliknya kita yang mengajak dan mengarahkan orang lain agar mau datang kepada Tuhan Yesus. 2. Sifat kekanak-kanakan tentu tak bagus, namun ada sifat yang positip yang dapat kita gali dari diri anak-anak. Hal seperti ini sangat perlu dikembangkan dalam kehidupan sehari hari: - tulus, tidak berbohong, cepat berdamai, percaya dan yakin dan mau belajar dll 3. Yesus itu bukanlah milik orang dewasa saja. Yesus itu mili semua kalangan dari orang tua hingga anak-anak. Inilah yang harus kita syukuri bahwa siapapun kita Yesus mau menerima kita menjadi muridNya. Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...