Kamis, 27 Februari 2020

TOLONGLAH AKU YANG TIDAK PERCAYA INI

TOLONGLAH AKU YANG TIDAK PERCAYA INI

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan,  inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 28/02/2020

Markus 9:24 (TB)  Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"

Mark 9:24 (RWV)  And immediately the father of the child cried out, and said with tears, Lord, I believe; help thou my unbelief.

Setiap orang tua pasti berupaya memberikan yang terbaik kepada anak-anaknya. Berbagai upaya pun dilakukan agar anaknya dapat memperoleh pendidikan terbaik dan jika sakit akan berusaha untuk perawatan kesehatan yang baik.
Demikianlah orangtua dalam perikop renungan ini. Dia memiliki seorang anak yang sakit aneh. Di jaman PB mungkin sakit seperti ini dianggap sebagai dirasuki roh jahat. Gejalanya disebutkan pada Markus 9:17-18 (TB)  Kata seorang dari orang banyak itu: "Guru, anakku ini kubawa kepada-Mu, karena ia kerasukan roh yang membisukan dia.
Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah meminta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat."

Bahkan jika kambuh anak itu Markus 9:18, 20, 22 (TB)  "Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah meminta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat."
Lalu mereka membawanya kepada-Nya. Waktu roh itu melihat Yesus, anak itu segera digoncang-goncangnya, dan anak itu terpelanting ke tanah dan terguling-guling, sedang mulutnya berbusa.
Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami."

Gejala demikian sama dengan penyakit ayan atau epilepsi. Hingga sekarang memang belum ada obat yang dapat menyembuhkan epilepsi. Sewaktu-waktu bisa kambuh jika ada ketegangan atau kepanikan. Sangat disarankan seorang yang mengidap epilepsi untuk tenang, dan jangan membiarkan sendirian beraktifitas karena jika kambuh bisa sangat fatal seperti masuk ke api, kecebur di air dll.

Jaman PB penyakit demikian sungguh sulit dipahami, karena sebentar normal dan sebentar lagi kejang-kejang dan menakutkan. Wajar saja mereka menyebur dirasuki roh jahat. Dapat kita bayangkan bagaimana orangtuanya sangat kebingungan menghadapi penyakit demikian. Syukurlah Tuhan Yesus datang dan orang tua anak tersebut memohon belas kasihan Tuhan Yesus.

Sebelum menyembuhkannya, Yesus memberikan satu pertanyaan kepada orangtua tersebut: apakah dia percaya Yesus dapat menyembuhkannya?
Ada yang menarik dari jawaban orangtua tersebut: "Aku percaya. Tolonglah aku yang kurang percaya ini."
Disini ada pengakuan yang dualistik dan ini menjadi gambaran realitas hidup orang percaya. Percaya namun  tidak percaya. Orang tua tersebut percaya kepada Yesus sanggup dan mampu menyembuhkan anaknya. Makanya dia mengatakan: Aku percaya. Namun mengapa disambung dengan kalimat berikutnya, tolonglah aku yang tidak percaya ini? Kalimat ini menunjukkan bahwa kesadaran diri dihadapan Tuhan Yesus, sesungguhnya kita orang yang berdosa, yang tidak layak dihadapanNya menerima kasih karunia.  Sekaligus edukasi yang hendak disampaikan oleh penulis Injil Markus bahwa sesungguhnya kita harus menyadari siapa diri kita yang sesungguhnya di hadapan Tuhan.  Yesus menyembuhkan anak tersebut bukan karena kesalehannya, tetapi karena Yesus yang maha baik dan mengasihi kita orang yang berdosa. Anugerah keselamatan yang kita terima bukanlah karena kesalehan kita, tetapi karena kasih dan kebaikan Tuhan.

Sahabat yang baik hati! Yesus sangat baik dan teramat baik, Dia mengasihi orang yang tidak percaya melalui rangkulan kasihNya. Yesus tetap berbelas kasihan kepada kita, sekalipun kita sering mengabaikan Yesus dalam hidup kita.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...