Jumat, 14 Februari 2020

BERBAHAGIA HIDUP TAK BERCELA

BERBAHAGIA HIDUP TAK BERCELA Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Sabtu, 15/02/2020 Mazmur 119:1 (TB) Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat TUHAN. Psalms 119:1 (RWV) ALEPH. Blessed are the undefiled in the way, who walk in the law of the LORD. Mazmur 119 adalah mazmur yang paling panjang terdiri dari 176 ayat. Selain pasal terpanjang, Mazmur 119 sangat indah karena disusun dengan rapi secara alphabetis. Tentu itu tidak tampak pada terjemahan Alkitab, namun dalam teks Ibrani asli itu sangat indah. Dalam teks Ibrani Mazmur ini disusun alphabetis dari abzad huruf Ibrani Alef - ( אַ ) sampai huruf "Tau" ( תַּ). Setiap Alpabet disusun 8 bait syair indah yang di mulai dari Alef, setelah itu delapan ayat berikutnya Gimmel dan seterusnya sampai huruf terakhir Ibrani adalah Tau. Jumlah huruf Ibrani adalah 22 huruf kali 8 ayat bersrti 176 ayat. Artinya Mazmur 119 ini disusun suatu nyanyian indah dan didalamnya ada pengajaran iman orang percaya dimulai hurus A delapan baris syair, kemudian dilanjutkan huruf B delapan bait syair demikian sampai Z. Semuanya rangkaian isi bait syair Mazmur 119 menekankan bahwa seluruh alphabetis dapat menjadi pelajaran bagi kita semua untuk memuji dan memuliakan Allah. Semua huruf-huruf yang menjadi kata, kata membentuk kalimat dan kalimat itu menjelaskan suatu kisah kehidupan bahagia di dalam Tuhan. Itulah Mazmur 119 kebahagiaan orang yang hidup menurut Taurat Tuhan. Salah satu pengajaran yang diungkapkan oleh Mazmur 119:1 adalah kebahagiaan orang yang memelihara Hukum Taurat. Taurat Tuhan membimbing orang untuk hidup menurut kehendak Allah dan tidak bercela. Istilah tidak bercela merupakan suatu istilah ibadah. Dalam peraturan agama Yahudi, ada kewajiban setiap orang untuk mempersembahkan kurban-kurban Bakaran berupa ternak: bisa lembu, domba, burung tekukur dll. Korban ternak itu dipersembahkan sebagai kurban Bakaran sebagai dupa yang harum bagi Tuhan. Sebelum dipersembahkan biasanya imam memeriksa korban tersebut apakah ada cacat atau cela. Imamat 1:10 (TB) Jikalau persembahannya untuk korban bakaran adalah dari kambing domba, baik dari domba, maupun dari kambing, haruslah ia mempersembahkan seekor jantan yang tidak bercela. Pemeriksaan itu penting karena Tuhan tidak menghendaki korban yang dipersembahkan dihadapan Tuhan bercacat atau bercela. Di kala ditemukan maka kurban itu harus diganti dengan korban yang lain tidak bercela dan bercacat. (Notes: ketika Yesus membersikan Bait Suci, kbiasaan inilah yang membuat para imam berdagang korban di Bait Suci. Sehigga para perantau dapat dengan mudah membeli kurban bakaran). Memeriksa korban bakaran yang tak bercacat adalah pekerjaan imam. Itulah suatu tindakan imam agar kurban persembahan itu benar-benar yang terbaik bagi Tuhan. Sahabat yang baik hati! Bisakah manusia mempersembahkan hidupnya dengan tidak bercela? Sering kali kita mendengar bahwa manusia tidak ada yang sempurna, adakesalahan dan ada cela. Jika demikian apakah kita tidak mendapatkan kebahagiaan? Sejak manusia jatuh dalam dosa maka semua telah memiliki dosa warisan dalam hidup ini, sehinga hari demi hari kita menderita akibat dampak dosa. Namun Tuhan tak membiarkan kita diperhamba oleh dosa. Tuhan sendiri mengutus anakNya yang tunggal dan menjadi kurban persembahan yang harum bagi Tuhan. Yesus Kristuslah yang menebus dan menyucikan kita dari segala dosa dan cela sehingga kita menjadi layak di hadapan Allah. Jadi kita layak.mempersembahkan korban yang tak bercela dihadapan Tuhan karena pengudusan Tuhan Yesus melalui pengorbananNya di kayu salib. Itulah yang kita syukur dan itu jugalah kebahagiaan kita orang percaya. Yesus Kristus telah menebus kita dari dosa dan cela. Dia mengampuni dan menhapuskan dosa-dosa. Seperti kebahagiaan orang yang dihapuskan hutang yang membebani hidupnya lebih dari itulah sukacita orang percaya di dalam Kristus Yesus yang telah menebus dosa kita dengan lunas. Sebagai ungkapan sukacita dan syukur kita, mari persembahkan hidup kita sebagai kemuliaan bagi nama Tuhan. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...