Rabu, 26 Februari 2020

HUKUM, KASIH DAN KEADILAN

HUKUM, KASIH DAN KEADILAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua, Kamis, 27/02/2020

Zakharia 7:9 (TB)  "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Laksanakanlah hukum yang benar dan tunjukkanlah kesetiaan dan kasih sayang kepada masing-masing!

Zechariah 7:9 (RWV)  Thus speaketh the LORD of hosts, saying, Execute true judgment, and show mercy and compassions every man to his brother:

Hukum, kasih dan keadilan adalah tiga landasan kuat ajaran Alkitab bagaimana praktek hidup orang percaya di tengah-tengah kehidupan sosial masyarakat.
Ibarat tungku nan tiga, demikianlah orang percaya melakukan hukum, kasih dan keadilan. Hal ini sangat oenring karena masyarakat tanpa hukum bisa menjadi liar (anomia), anarkis dan tidak peduli akan norma-norma. Dengan adanya hukum akan membatasi kebebasan seseorang demi kepentingan bersama serta menghargai orang lain. Hukum tanpa kasih akan tirani, bengis, kejam dan tanpa belaskasihan. Kasih tanpa hukum menjadi lemah karena bisa saja dengan alasan kasih setiap orang yang melakukan kejahatan atau kesalahan meminta dikasihani dan diampuni. Kasih tanpa keadilan juga bisa timpang, pilih bulu dan akan terjadi diskriminasi. Keadilan akan menjamin orang diperlakukan sama di tengah-tengah masyarakat. Jadi ketiganya diatas harus secara bersama-sama dilakukan orang percaya sebagai buah dari penghayatan iman.

Demikianlah seruan Zakaria kepada umat Allah akan apa yang mereka lakukan setelah pemerintahan Darius mengambil alih kekuasaan Babilonia (Zak 7:1). Biasanya dalammperalihannkekuasaan akan terjadi perubahan besar. Dalam peralihan ini ada kampanye ditengah-tengah umat Allah untuk melaksanakan doa puasa. Namun dalam pasal 7, Zakaria menyampaikan kritik terhadap pelaksanaan ibadah puasa yang semu. Seolah-olah jika mereka melakukan puasa, berkabung dan membuat abu di kepala (band Ester 4:16) maka Tuhan telah berpihak kepada mereka dan mendengar doa mereka. Puasa harus sungfuh-sungguh dari dan disertai lertobatan. Bagi Zakaria, ibadah puasa penting, menahan diri tak makan dan minum, berkabung namun bukan berarti dengan berpuasa telah melakukan kehendak Allah dengan benar. Zakaria mendesak bukti perpuasaan untuk kemajuan bangsa adalah melakukan: hukum, kasih dan keadilan.
Zakharia 7:9-10 (TB)  "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Laksanakanlah hukum yang benar dan tunjukkanlah kesetiaan dan kasih sayang kepada masing-masing!
Janganlah menindas janda dan anak yatim, orang asing dan orang miskin, dan janganlah merancang kejahatan dalam hatimu terhadap masing-masing."

Dengan demikian menurut Zakaria, puasa tak disertai pertobatan iadalah kosong dan semua. Ibadah puasa harus disertai tiga hal: hukum, kasih dan keadilan. Tanpa itu ibadah puasa yang semu

Sahabat yang baik hati! Hukum, kasih dan keadilan merupakan dasar teologis sosial yang alkitabiah yang harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.  Dengan hukum seluruh hak dan kepentingan warga masyarakat terjamin dan memiliki rasa kepastian. Namun dalam melaksanakan hukum harus ada kasih, karena setiap orang  tidak pernah lepas dari kesalahan. Maka hukum bukanlah sebagai sanksi untuk membalaskan pelanggaran, namun edukasi yang menyadarkan setiap orang dan mendidik semua orang jadi jangan pernah abaikan pelanggaran hukum. Kasih yang terbesar telah diberikan oleh Yesus dalam hidupNya: mengampuni dan memberikan nyawanya untuk menebus dosa kita.  Selain kasih, keadilan menjadi dasar dalam hukum. Hukum itu memastikan tidak ada permbeda-bedaan. Di manapun kita berada mulailah hidup dalam keadilan

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...