Minggu, 02 Februari 2020

TIDAK AKAN TERUS MENANGIS

TIDAK AKAN TERUS MENANGIS Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 03/02/2020 Yesaya 30:19 (TB) Sungguh, hai bangsa di Sion yang diam di Yerusalem, engkau tidak akan terus menangis. Tentulah Tuhan akan mengasihani engkau, apabila engkau berseru-seru; pada saat Ia mendengar teriakmu, Ia akan menjawab. Isaiah 30:19 (RWV) For the people shall dwell in Zion at Jerusalem: thou shalt weep no more: he will be very gracious to thee at the voice of thy cry; when he shall hear it, he will answer thee. Menangis dan meratap terus demikianlah kondisi bangsa Israel memohon pertolongan pada Tuhan.. Ratapan ini diperparah karena ada asumsi bahwa Tuhan telah meninggalkan mereka, bagaimanapun mereka menjerit toh tidak ada yang mendengarkan. Dalam konteks demikianlah Yesaya meyakinkan umat Allah, mereka tidak akan terus menangis, waktunya Tuhan mendengar teriakan mereka. Dalam tradisi raja-raja jaman PL ada penjara dibawah tanah untuk hukuman bagi penjahat besar. Dalam penjara bawah tanah ini tidak ada cahaya hanya satu titik saja. Penjara bawah tanah ini sengaja di design agar tidak ada komunikasi terhadap dunia luar atau usaha untuk melepaskan diri, dijaga ketat berlapis dan kalaupun berseru-seru dengan teriakan yang paling keras tidak akan ada orang yang mendengarkannya. Maka sia-sialah rasanya bagi orang yang masuk dalam penjara bawah tanah untuk berseru atau berteriak minta tolong karena tidak akan ada mendengar dan menolong. Biasanya orang yang dimasukkan dalam penjara bawah tanah hanya menunggu eksekusi mati saja atau pengasihan raja. Demikianlah perasaan Yehuda yang merasakan tekanan politik luar negeri yang krisis. Mereka tidak aman, ancaman dari negara-negara sekitar sudah mengancam dan menghimpit mereka. Israel Utara sudah jatuh di tangan Assyur, maka Yehuda hanya tinggal menunggu waktu. Apa yang dinubuatkan tentang Hukuman pembuangan tinggal menunggu eksekusi. Bagi mereka yang tinggal di Sion akan diangkut pe pembuangan Babel. Nubuatan proto-Yesaya ini nampaknya sudah di depan mata karena Israel Utara sudah tahluk di bawah Assyur. Nasib Yehuda tinggal menunggu waktu. Walaupun mereka mencari alternatif dengan membentuk koalisi anti Assyur bukanlah jalan terbaik, karena raja-raja lainnya telah mengancam Sion. Akan adakah pertolongan? Disinilah peran nabi, hamba Tuhan meyakinkan umat Allah. Dalam keadaan tidak berdaya umat Tuhan diarahkan kepada suatu keyakinan bahwa Tuhan mendengar seruan dan teriakan umatNya. Dalam keadaan yang tidak terkatakan bahkan ibarat dalam penjara bawah tanah sekalipun Tuhan mendengar dan menjawab doa umatNya. Tak selamanya, Tuhan membiarkan mereka menangis. Keadaan pahit yang dialami bukan berarti Tuhan telah meninggalkan dan melupakan umatNya. Tuhan tidak berkarya bukan hanya pada saat yang manis, tetapi Tuhan ada di saat pengalaman pahit. Tuhan ada bukan ketika saat kita bersuka cita dan bahagia namun Tuhan ada bersama kita di saat duka dan derita. Tuhan tidak akan meninggalkan umatNya menangis. Tuhan tetap setia pada janjiNya: mengasihi umatNya selamaNya. Sebaliknya Yehuda umat Allah yang lupa dan meninggalkan Tuhan. Dalam keadaan krisis mereka lupa akan Tuhan, mereka datang kepada baal dan meminta pertolongan dengan Mesir dan bangsa asing yang dianggap kuat melindungi mereka. Sahabat yang baik hati! Apa yang disampaikannoleh Yesaya ini meyakinkan kita bahwa Tuhan mendengarkan seruan umatNya; mengingatkan kita pada kasih setia Tuhan yang senantianya terbuka setiap saat bagi kita. Jika masalah datang dan pergumulan membebani hidup kita, datanglah dan berserulah kepadaNya Tuhan mendengar dan menjawab doa dan permohonan kita. Kepastian permohonan itu didengarkan Tuhan disebutkan dalam Matius 7:7 (TB) "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Sahabtku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...