Selasa, 18 Februari 2020

PAKAILAH PERKATAAN YANG BAIK DAN MEMBANGUN

PAKAILAH PERKATAAN YANG BAIK DAN MEMBANGUN 

Selamat Pagi! Sahabat yang baikhati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini, untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 19/02/2020 Efesus 4:29 (TB) Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia. Ephesians 4:29 (RWV) Let no corrupt communication proceed out of your mouth, but that which is good to the use of edifying, that it may minister grace to the hearers.

 Konon ada kebiasaan golongan Quaker di Amerika, ketika orangtuanya mendengar anaknya 'cakap kotor' maka spontan orang tuanya akan membawa anak tersebut ke kamar mandi dan mencuci mulutnya dengan sabun. Sikap itu dilakukan agar anak jangan melakukan hal tersebut lagi. Perkataan kotor jika dibiarkan akan menjadi kebiasaan buruk bagi anak. Demikian dengan sikap lainnya seperti bohong atau berbicara tidak benar terhadap orang lain. Itulah cara mereka menjaga dan memelihara anak dari perkataan kotor. Nyatanya di Amerika kelompok Quaker ini dikenal sebagai orang yang berperilaku baik dan jujur. Menurut cerita bahwa orang Amerika akan selalu mencari orang Quaker
untuk posisi menteri keuangan atau direktur keuangan di perusahaan besar. Kebiasaan buruk akan menjadikan karakter buruk, sebaliknya kebiasaan baik akan menempa diri menjadi orang yang memiliki karakter baik. Hal ini yang ditekankan dalam renungan ini agar jemaat mula-mula di Efesus menjauhkan diri dari segala perkataan kotor dari mulut mereka.

Karena itu akan menjadi kebiasaan buruk dan mewariskan kebiasaan buruk pada orang yang mendengarkan. Perkataan buruk dan kotor dari jemaat mula-mula tentu akan menjadi citra negatip di mata masyarakat. Untuk itulah Paulus menasihatkan agar mereka membiasakan diri untuk memakai perkataan baik, yang enak didengar, yang memotivasi dan membangun sesama. Perkataan yang baik yang keluar dari mulut kita akan menjadi cerminan diri. Semakain perkataan baik dan berhikmat keluar dari mulut kita maka semakin tampak juga kualitas kepribadian kita di hadapan orang banyak. Benar apa yang diakatan oleh orang bijak: aku berpikir aku ada. Apa yang kita katakan tentu lahir dari pikiran kita sendiri. Orang yang mengeluarkan kata-kata kotor tentu terpapar pikiran yang kotor. Mungkin ada yang mau membela diri, bagaimana kalau kita emosi dan diperlakukan tidak baik? Apakah perkataan dari mulut kita bisa dimaklumi? Renungan hari ini mengatakan tidak, dalam situasi apapun kala tenang dan tegang, kalau baik dan susah baiklah perkataan kita selalu mengeluarkan perkataan yang baik dan membangun. Itulah sebabnya Paulus berkata pada Kolose 4:6 (TB) "Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang." (Sai tong ma lambok hatamuna, songon na siniraan, asa botoonmuna alus na patut tu ganup jolma.)

 Sahabat yang baik hat! Mari hidup dengan membiasakan apa yang baik dan menghasilkan yang berguna bagi orang lain. Dalam keadaan apapun baiklah perkataan yang keluar dari mulut kita perkataan yang baik dan membangun. Jaga dan pelihara hati agar terjaga menghasilkan buah-buah yang positif bagi orang lain. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...