Rabu, 12 Februari 2020

KETAATAN SEORANG HAMBA

KETAATAN SEORANG HAMBA Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 13/02/2020 Titus 2:9 (TB) Hamba-hamba hendaklah taat kepada tuannya dalam segala hal dan berkenan kepada mereka, jangan membantah, Titus 2:9 (RWV) Exhort servants to be obedient to their own masters, and to please them well in all things; not answering again; Salah satu yang dibekali para rasul jemaat mula-mula adala etika Kristen. Etika adalah sikap hidup yang baik, benar dan tepat yang seharusnya dilakukan oleh seseorang dalam hidupnya. Gereja sebagai persekutuan orang percaya sejak awal telah membekali anggota jemaat sebagai komunitas yang beretika, tepatnya etika Kristen. Seperti Paulus dalam Titus 2:1-9 menjelaskan etika hidup orang yang menerima Yesus Kristus. Bagaimana sikap orang tua, perempuan dan pemuda serta hamba. Orang tua harus hidup sederhana, bijaksana, terhormat dan sehat dalam iman (2:2), perempuan harus bijaksana, beribadah dan menjadi guru bagi yang lain (2:3-4), orang muda harus menguasai dirinya, teladan dan hidup jujur dan tidak bercela (2:5-8) dan bagi para hamba harus hidup taat, jangan membantah dan jangan curang (2:9-10). Aktifitas hidup semua orang percaya harus memuliakan nama Tuhan. Perubahan hidup mereka akan menjadi warna baru yang berdampak dalam dirinya, keluarga, lingkungan masyarakat dan dalam lingkungan kerjanya. Mengenai hamba, Paulus mengajarkan bahwa mereka harus taat dalam segala hal kepada tuannya dan jangan membantah. Disini, kekristenan bukan mau melanggengkan perbudakan. Sama sekali tidak. Ketaatan itu sangat berdasar karena: Pertama seorang budak dijaman itu dipahami sebagai milik tuannya. Maka apapun yang terjadi pada seorang budak sepenuhnya milik tuannya. Pada pihak budak tidak ada alasan apapun untuk tidak taat pada tuannya karena dia adalah milik tuannya. Kedua hukum dan budaya dijaman itu mendukung otoritas tuan atas budaknya. Bahkan akan menjadi beresiko bagi seorang budak jika dia memberontak, membantah atau melarikan diri dari tuannya. Orang Kristen mula-mula banyak banyak berlatar belakang dari masyarakat sederhana termasuk para budak. Namun etika hidup yang diajarkan kepada orang-orang Kristen, yakni kasih dan ketaatan membuat orang semakin sympatik kepada orang Kristen. Maka sekalipun orang Kristen dianiaya dan dikejar, jumlah orang yang mau menjadi Kristen bukan semakin berkurang tetapi semakin bertambah-tambah. Itu karena etika hidup yang dilakoni oleh anggota jemaat mula-mula. Ajaran kekristenan mengajarkan kasih dan ketaatan sebagai etika hidup. Para hamba bukan saja dinasihati tunduk dan hormat pada tuan yang baik, namun juga kepada tuan yang begis. Agak radikal memang tetapi itu tertulis dalam Alkitab 1 Petrus 2:18 (TB) Hai kamu, hamba-hamba, tunduklah dengan penuh ketakutan kepada tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan peramah, tetapi juga kepada yang bengis. Rasa hormat dan taat pada tuan disinilah hamba menunjukkan loyalitas yang membuat dia berharga. Selain koyalitas ajaran ini menekankan Etika Kristen adalah mengutamakan kewajiban. Orang yang sudah melakukan kewajibannya dengan baik maka penghargaan akan menjadi hak yang dimilikinya. Sahabat yang baik hati! Hal hormat dan tunduk pada tuan atau atasan tentu sangat berbeda dengan konteks di jaman now. Apalagi sekarang kepemimpinan itu transparan, ada uraian tugas dan ada batasan wewenang yang jelas. Jika tidak sesuai dengan SOP siapapun berhak untuk tidak menurutinya. Hormat dan taat pada atas memang kewajiban, namun ketaatan yang berdasarkan pada norma dan aturan yang benar. Sahabtku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...