Rabu, 28 Juli 2021

JANGAN MERANCANG KEJAHATAN DALAM HATIMU

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 29 Juli  2021


JANGANLAH MERANCANG KEJAHATAN DALAM HATIMU!


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Zakharia 7:10 (TB) Janganlah menindas janda dan anak yatim, orang asing dan orang miskin, dan janganlah merancang kejahatan dalam hatimu terhadap masing-masing.  


Zechariah 7: 10 (NKJV) Do not oppress the widow or the fatherless, The alien or the poor. Let none of you plan evil in his heart Against his brother.’


Apakah dampak kehidupan beribadah kita kepada kehidupan kita sehari-hari? Terlebih dalam masa sulit sekarang ini, bagaimana tingkat kepedulian kita kepada sesama, dan bagaimana karakter kita sebagai orang yang beribadah? 


Tahun keempat pemerintahan Raja Darius adalah 518 SM, selama 70 tahun sebelumnya, bangsa Israel selalu berpuasa pada bulan yang kelima untuk mengenang kehancuran Yerusalem. Karena Yerusalem telah dibangun kembali, mereka datang ke Bait Allah untuk bertanya apakah mereka harus melanjutkan puasa tahunan yang telah mereka lakukan sebelumnya?. Allah tidak langsung menjawab pertanyaan mereka. Sebaliknya, Allah memberi tahu mereka bahwa tindakan keadilan dan kemurahan hati lebih penting dari pada puasa yang mereka lakukan. Yang Allah kehendaki dari umatNya adalah keadilan sejati dalam hubungan mereka dan kemurahan serta belas kasihan kepada orang-orang lemah. 


Dalam kenyataannya, walau mereka melakukan puasa tahunan tersebut, mereka yaitu Bangsa Israel telah kehilangan kerinduan tulus terhadap hubungan yang penuh kasih dengan Allah. Zakharia memberitahu bahwa mereka selama itu berpuasa tanpa sikap pertobatan atau penyembahan yang benar. Mereka berpuasa dan meratap selama mereka berada di pembuangan tanpa berpikir mengenai Allah atau dosa-dosa mereka yang telah menyebabkan pembuangan itu terjadi. Ketika kita beribadah kepada Tuhan, baik ketika kita masih dapat bersekutu di gereja maupun beribadah dari tengah keluarga kita, apakah kita melakukannya karena kebiasaan atau hanya sekedar dimotivasi untuk mendapatkan berkat-berkat selama kita hidup di dunia ini? Allah berfirman bahwa sikap ibadah tanpa keinginan yang tulus untuk mengenal dan mengasihi Allah akan membawa kita kepada kehancuran dan sejatinya akan semakin menjauhkan kita dari Allah yang mengasihi kita. 


Tindakan kita seharusnya diterangi oleh apa yang kita dapatkan melalui ibadah kita. Sebagaimana Firman Tuhan hari ini mengatakan supaya jangan menindas. Orang yang beribadah dengan tulus kepada Allah memiliki karakter yang bersifat membebaskan, menolong orang dari kesulitannya bukan malah menindas. Janda, anak yatim, orang asing digambarkan seperti orang yang sedang dalam masalah atau kesulitan. Mereka membutuhkan orang disekitarnya untuk menolong mereka dalam menghadapi kesulitannya. Kehadiran kita di tengah kehidupan mereka adalah kehadiran yang penuh dengan kemurahan hati dan belas kasihan sehingga mereka dapat tertolong dan terbebas dari kesulitan mereka.  

Kemurahan hati dan belas kasihan semua berasal dari hati. Jika di dalam hati merancang segala kejahatan, maka tentulah tindakan kejahatan itu akan timbul dan kelihatan melalui kehidupan sehari-hari dan nyata bagi semua orang tanpa terkecuali. Hati menjadi pusat yang memengaruhi pikiran dan pikiran akan memerintah anggota tubuh untuk melakukan sesuai dengan pengaruh dari hati tersebut. Maka Firman Tuhan katakan, janganlah merancang kejahatan dalam hatimu. Hal apa yang kita isi ke dalam hati kita, maka itulah yang akan keluar. Rancanglah segala  yang baik di dalam hatimu. Dengan rancangan yang baik tersebut maka akan menolong kita dalam bertindak sebagai orang yang bermurah hati dan berbelas kasih terhadap sesama kita. 

Zakharia telah menjelaskan bahwa mengeraskan hati hanya akan mendatangkan murka Allah bagi mereka seperti yang telah pernah dilakukan oleh nenek moyang mereka. Namun mereka tetap mengeraskan hati mereka, tidak menghiraukan sedikitpun peringatan dari Firman Tuhan, bersengaja melakukan hal-hal yang bertentangan dengan apa yang telah diperingatkan oleh nabi. Oleh karena itu, maka mereka mendapatkan hukuman mereka karena kerasnya hati mereka yang telah diperingatkan oleh Firman Tuhan. 

Sahabat yang baik hati, hari ini kita diingatkan oleh Firman Tuhan untuk bermurah hati, berbelas kasih dan hadirlah membawa pembebasan bagi orang-orang yang ada di sekitarmu, terlebih bagi mereka yang sedang dalam pergumulan dan kesulitan hidup.


Rancanglah segala yang baik di dalam hatimu, dan tentu mari libatkan Tuhan dalam setiap rancangan kita di dalam hati kita sehingga itu menjadi kebaikan baik bagi diri kita sendiri maupun bagi sesama kita yang di sekitar kita. Keadaan yang kita hadapi bersama saat ini menolong kita untuk semakin peduli satu sama lain, menolong orang dalam kesusahannya, dan semua itu berasal dari hati yang dipenuhi dengan kebaikan yang berasal dari Tuhan. 

Tuhan Mahakasih menolong kita untuk melakukan FirmanNya, menolong kita untuk melembutkan hati kita di dalam mendengarkan Firman yang disampaikan kepada kita terlebih berkuasa atas kehidupan kita. 

Amin


Salam dari Tim Penulis: MP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...