Senin, 26 Juli 2021

BERBUAT BAIKLAH KINI

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=5891424714262879&id=216559085082832&sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 28 Juli 2021


*BERBUAT BAIKLAH KINI, KITA TIDAK TAHU APA YANG TERJADI ESOK*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Pengkhotbah 11:2 (TB)  Berikanlah bahagian kepada tujuh, bahkan kepada delapan orang, karena engkau tidak tahu malapetaka apa yang akan terjadi di atas bumi.


Ecclesiastes 11:2 (RWV)  Give a portion to seven, and also to eight; for thou knowest not what evil shall be upon the earth.


Saya sudah lupa sumber cerita ini dari bacaan yang pernah kubaca tentang kisah Pemuda Petani dengan Kodok. Konon seorang pemuda petani mendengar jeritan sang kodok yang sedang digigit oleh ular. Sang petani pun iba sekali dan memohon kepada ular agar melepaskan sang kodok dengan gantinya sang petani memberikan makan siangnya diberikan kepada ular. Sang ular pun melepaskan sang kodok dan bebas.  Kebaikan hati sang pemuda petani tersebut sangat membekas bagi sang kodok. Tak lama setelah kejadian itu  sang raja di kampung itu membuat pengumuman bahwa barang siapa menemukan cincin sang putri raja akan dijadikan sebagai suami bagi putri raja. 

Sang kodok mengorganisir teman-temannya menyusuri sungai dimana sang putri kehilangan cincinnya dan sang kodok pun menemukannya. Kodok memberinya kepada sang petani untuk selanjutnya diberikan kepada raja.  Selanjutnya sang petani menjadi hidup di istana memperistri kan putri raja.


Mungkin ada banyak kisah, dongeng atau cerita kebaikan seperti itu yang pernah kita baca dan dengar. Kebaikan kecil berdampak pada kemujuran dan mengubah hidupnya seseorang. Jangan pernah surut untuk melakukan kebaikan sekalipun itu kecil dan mungkin tak berharga di mata orang. Apa yang baik yang seharusnya kita lakukan kita lakukan. 


Demikianlah Pengkotbah pada nas renungan hari ini. Salomo sang Pengkotbah memberikan nasihat agar kita melakukan yang baik bukan hanya kepada satu orang, tetapi kepada tujuh bahkan delapan orang. Bukan hanya sekali tetapi terus menerus dan berulang kali. Kebaikan adalah keharusan.  Apa yang seharusnya menjadi hak dan bagian dari seseorang haruslah kita berikan. Pengkotbah ini berkata: berikanlah bahagian ke tujuh bahkan ke delapan orangsuatu ungkapan bahwa berbuat bagi tiada batas. Bukan hanya kepada orang yang kita kenal bahkan yang tidak kita kenal sekalipun. 


Jangan tunggu esok atau berpikir tunggulah dulu saya bisa, atau menjadi sukses baru berbuat baik. Pengkotbah ini mengingatkan berbuat baik itidak ditentukan oleh ada tidaknya pada kita tetapi melakukan kebaikan pada setiap kesempatan yang ada. Waktu ini ada berarti adalah kesempatan bagi kita untuk melakukan kebaikan.


Jangan tunggu esok, karena esok ditentukan sang pemilik waktu. Pengkotbah mengingatkan jika bisa sekarang mengapa harus esok. Kita tidak tahu malapetaka apa yang akan menimpa kita dan orang hendak kita tolong di esok hari. Esok itu adalah ditentukan oleh Tuhan dan kita tidak tahu apakah esok Tuhan mengijinkan kita untuk menjalani kehidupan ini. 


Saya pernah terharu menonton Vidio singkat  kisah seorang pekerja yang sibuk berjanji mengunjungi orangtuanya saat liburan.  Namun pas liburan sang anak sibuk dengan tugas-tugasnya. Akhirnya dia mengirimkan robot pintar bagi orangtuanya. Robot yang dapat melayani orang tuanya dengan memasak, membersihkan rumah dan menyiram tanaman dan lain-lain. Tugas sang ibu hanya mengganti batteray sang robot. Demikianlah hari-harinya terisi dengan robot. Namun diakhir cerita, orang tua itu sakit dan tidak ada yang tahu, sang robot mengambil seluruh stok bateray dan memasukkan ke kantong orang tua menirukan gerakan nenek menggantikan bateray robot. Namun sang nenek sudah tidak bergerak lagi. Robot pun terhenti disamping nenek karena batteray yang sudah habis. Dalam narasi pendek itu tidak disebutkan apakah sang anak melihat orang tuanya atau tidak seolah memberikan kesempatan bagi setiap pemirsa untuk menyimpulkannya. Bagi saya cerita pendek itu memberikan pesan: jangan pakai kata sibuk untuk tidak berbuat baik, namun dalam segala kesibukan yang ada lakukanlah apa yang baik. Saat kita menunda atau menunggu besok lusa, besok lusa kita tidak tahu apa yang terjadi. Ingat menyesal selalu datang terlambat. Berbuat baiklah selagi kita masih bisah bukan hanya pada satu orang, tetapi ke tujuh orang bahkan kedelapan orang bahkan ke semua orang. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan kebaikan dalam hidup saudara. Amin. 


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...