FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Rabu, 28 Juli 2021
HIDUPLAH DALAM HIKMAT ALLAH
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.
Amsal 24: 3-4 (TB)
Dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan, dan dengan pengertian kamar-kamar diisi dengan bermacam-macam harta benda yang berharga dan menarik.
Proverbs 24: 3-4 (KJV)
Through wisdom is an house builded; and by understanding it is established:
And by knowledge shall the chambers be filled with all precious and pleasant riches.
Sahabat yang baik...
Banyak orang beranggapan bahwa dengan kepandaian dan kemampuan yang ia miliki, ia dapat memiliki semua yang ia ingin dan harapkan di dunia ini. Pemahaman seperti inilah yang seringkali membuat banyak orang hanya mengandalkan diri sendiri dalam menjalani hidup. Padahal, sesunguhnya apakah benar demikian? Tentu tidak. Manusia tidak bisa hanya mengandalkan kepandaian dan kemampuannya semata untuk memenangkan kehidupan di dunia ini.
Sahabat yang baik, melalui kitab Amsal kita mau diingatkan akan pentingnya hikmat dalam kehidupan manusia. Apa itu hikmat? Hikmat adalah kebijaksanaan yang dianugerahkan Allah bagi orang-orang yang takut akan Tuhan. Dengan hikmat dari Tuhan, seseorang dapat menentukan mana yang terbaik dalam hidupnya, yang berguna dan mendatangkan kebaikan bagi dirinya dan sekitarnya. Dengan hikmat dari Allah, seseorang akan dimampukan membedakan mana yang baik dan yang tidak baik sesuai dengan kehendak Tuhan. Dengan hikmat juga, seseorang dapat bersikap adil dan bijaksana dalam mengambil keputusan. Artinya, dengan hikmat dari Allah, setiap orang dibentuk menjadi pribadi yang bijaksana yang senantiasa melakukan segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan seturut dengan kehendak Tuhan bagi dirinya dan orang lain.
Ada banyak orang pintar dan berpengetahuan, tetapi tidak memakai kepintaran dan pengetahuannya itu untuk melakukan kebaikan. Ada banyak orang yang memiliki kemampuan dan skill yang luar biasa, tetapi tidak dapat memakainya dengan bijaksana, sehingga akhirnya kemampuan dan skillnya itulah yang membawanya jatuh ke dalam dosa dan kejahatan. Banyak orang yang memiliki segalanya (harta melimpah) dalam hidup, tetapi tidak memiliki hikmat Allah, sehingga ia menghabiskan segala yang ia miliki untuk hal-hal yang tidak berguna yang merusak dirinya dan orang banyak. Artinya, tanpa hikmat yang dari Allah manusia hanya akan menjalankan hidupnya dengan sesukanya sesuai dengan keinginan dirinya dan bukan keinginan Tuhan sehingga membawa manusia itu justru jatuh dalam kehancuran.
Hanya dengan hikmat sajalah kita dapat menjadi manusia yang bijaksana dalam merencanakan hidup dan masa depan. Itulah sebabnya di Amsal 24: 3-4 dikatakan: Dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan, dan dengan pengertian kamar-kamar diisi dengan bermacam-macam harta benda yang berharga dan menarik. Maksudnya, dengan hikmat dari Allah, maka setiap orang dapat membangun masa depan yang kokoh, yang memiliki fondasi yang kuat yaitu firman Tuhan. Dimana, dengan berlandaskan firman Allah, ia akan dimampukan memakai kepandaian dan pengertian yang ia miliki untuk mempersiapkan dan menentukan masa depannya dengan baik. Dengan hikmat Allah, setiap orang akan dipersiapkan memiliki masa depan yang indah yang seturut dengan kehendak Tuhan. Hidupnya tidak akan berkekurangan sedikitpun karena hikmat dari Allah membentuknya menjadi pribadi yang bijaksana dalam mempersiapkan masa depannya. Intinya, setiap orang yang hidup dalam hikmat yang dari Tuhan akan mendapatkan kebahagiaan yang melimpah dalam hidupnya.
Amsal ini menganalogikan hidup manusia ibarat seorang arsitektur yang merancang suatu bangunan. Hidup ini tidak terjadi dengan sendirinya. Manusia punya akal dan pikiran yang dapat merancang hidupnya mau jadi apa, dan dalan mejalani hari-harinya dia dapat mengerjakan apa yang dapat dikerjakan hari ini, esok dan lusa. Masa depan yang baik tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi direncanakan dan diwujudkan melalui rancangan. Harus diingat pula bahwa rancangan itu terwujud semata-mata karena perkenaan Tuhan. Itulah sebabnya Amsal berkata dalam Amsal 16:9 (TB) Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya.
Salam dari tim penulis: MHS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar