FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Senin, 2 Agustus 2021
MATA ORANG BERHIKMAT ADA PADA KEPALANYA
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.
Pengkhotbah 2:14 (TB) Mata orang berhikmat ada di kepalanya, sedangkan orang yang bodoh berjalan dalam kegelapan, tetapi aku tahu juga bahwa nasib yang sama menimpa mereka semua.
Ecclesiastes 2:14 (RWV) The wise man’s eyes are in his head; but the fool walketh in darkness: and I myself perceived also that one event happeneth to them all.
Kitab pengkotbah merupakan kitab yang mengajak kita mengkritisi hidup ini. Bagaimana seseorang memaknai kesusahan, kesuksesan dan segala apa yang telah diraih dalam hidup ini. Jika keberhasilan hanya untuk tujuan kegirangan dan sukacita serta pujian diri bagi Pengkotbah itu adalah kesiasiaan bahkan dianggap sebagai kebodohan. Pengkhotbah 2:2 (TB) Tentang tertawa aku berkata: "Itu bodoh!", dan mengenai kegirangan: "Apa gunanya?"
Kitab pengkotbah ini ditulis oleh Raja Salomo sendiri, suatu kotab yang hadir dalam banyak keberhasilan namun mau membagikan pengalamannya pada banyak orang. Orang yang sangat berhikmat, tetapi masih terus bertanya akan arti dan makna kehidupan. Dalami tidak bangga atas pencapaian diri, tetapi mempertanyakan lagi lebih tajam apa arti dibalik semua yang dia raih. Jika kita baca pasal 2 ayat 1-7 Salomo merenungkan perjalanan hidupnya. Salomo bertanya pada dirinya sendiri apakah makna dibalik semua keberhasilan yang didapatkannya? Agar.kita dapat menikmati relfeksi mendalam dari Raja Salomo ini ada baiknya kita baca bersama:
Pengkhotbah 2:3-9 (TB) Aku menyelidiki diriku dengan menyegarkan tubuhku dengan anggur, — sedang akal budiku tetap memimpin dengan hikmat —, dan dengan memperoleh kebebalan, sampai aku mengetahui apa yang baik bagi anak-anak manusia untuk dilakukan di bawah langit selama hidup mereka yang pendek itu.
Aku melakukan pekerjaan-pekerjaan besar, mendirikan bagiku rumah-rumah, menanami bagiku kebun-kebun anggur;
aku mengusahakan bagiku kebun-kebun dan taman-taman, dan menanaminya dengan rupa-rupa pohon buah-buahan;
aku menggali bagiku kolam-kolam untuk mengairi dari situ tanaman pohon-pohon muda.
Aku membeli budak-budak laki-laki dan perempuan, dan ada budak-budak yang lahir di rumahku; aku mempunyai juga banyak sapi dan kambing domba melebihi siapa pun yang pernah hidup di Yerusalem sebelum aku.
Aku mengumpulkan bagiku juga perak dan emas, harta benda raja-raja dan daerah-daerah. Aku mencari bagiku biduan-biduan dan biduanita-biduanita, dan yang menyenangkan anak-anak manusia, yakni banyak gundik.
Dengan demikian aku menjadi besar, bahkan lebih besar dari pada siapa pun yang pernah hidup di Yerusalem sebelum aku; dalam pada itu hikmatku tinggal tetap padaku.
Dari apa yang disampaikan oleh Salomo Tetang keberhasilan yang dicapai, satu hal yang harus dipelihara adalah tetap berhikmat. Orang berhikmat menaruh matanya di kepala. Ibarat pelita yang menerangi sekitar demikianlah fungsi mata untuk melihat dan memandang jauh kedepan memaknai kehidupan ini.
Amat berbeda dengan orang yang bodoh dan bebal, mereka gelap mata dan tidak menggunakan akal sehat menjalani kehidupan ini. Sedikit saja berhasil sudah membual sampai ke langit, menyombongkan diri dan cepat puas diri. Orang yang bodoh akan gelap mata, matanya buta akan banyaknya ketertinggalan dalam dirinya.
Jadikanlah mata di kepala, suatu nasihat dari pengkotbah yang menempatkan matab pada tempatnya agar berfungsi dengan baik. Pengkotbah menegaskan orang berhikmat akan menaruh mata di kepala suatu ungkapan untuk menjelaskan seseorang menjalani kehidupan ini menggunakan akal sehat seperti orang yang membawa pelita saat berjalan. Pelitanya akan ditaruh diatas agar dapat menerangi sekitarnya. Pelita demikian akan menerangi jalan yang dia tempuh, matanya akan melihat jalan yang hendak ditapaki dan dia pun tidak akan terantuk. Sebaliknya orang yang bodoh akan berjalan tanpa pelita, meraba-raba jalannya dalam kegelapan.
Yesus menegaskan apa yang disampaikan oleh Pengkotbah ini. Yesus mengajarkan dalam Matius 6:22 (TB) "Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu;"
Mata yang melihat dengan terang akan menuntun memilih jalan kehidupan.
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar