FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP
Kekuatan, Inspirasi, dan Motivasi
Senin, 09 Agustus 2021
*BIBIR BENAR VS LIDAH DUSTA*
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati,
Marilah menggunakan waktu sejenak di
pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan
merenungkan Firman Tuhan.
Amsal 12:19 (TB) Bibir yang mengatakan kebenaran tetap untuk selama-lamanya, tetapi lidah dusta hanya untuk sekejap mata.
Proverbs 12:19 (KJV) the lip of truth shall be established for ever: but a lying tongue is but for a moment.
Sahabat yang baik hati ada ungkapan yang mengatakan "lidah tak bertulang" yang berarti mudah saja mengatakan tetapi berat untuk melaksanakannya. Lidah sangat lentur dapat bergerak kemana saja, kebawah, keatas, kesamping kanan dan kiri, berputar dan sebagainya karena tidak bertulang. Kemudian lidah tidak hanya memiliki fungsi sebagai pengecap/perasa tetapi juga berfungsi untuk membentuk kata-kata. Lidah merupakan salah satu organ tubuh yang kecil tetapi memiliki manfaat besar.
Sahabat yang baik hati bayangkan ketika lidah memiliki tulang pasti kita tidka akan bisa berbicara dengan leluasa. Hal tersebutlah yang disebutkan dalam amsal 12:19 ini. Salomo mengamati dengan baik bahwa makna dari perkataan adalah sangat penting, kata-kata hanya bisa keluar dari lidah dan mulut kita. kata-kata menjadi sarana komunikasi dengan orang lain. Maka penulis Amsal mengajak kita untuk tidak sembarangan mengeluarkan katakata dari mulut kita.
Jika kebenaran diucapkan oleh bibir maka akan menjadikan semuanya baik, jikapun mungkin ada seseorang yang akan tidak nyaman dan marah karenanya dia akan tetap berdiri tegak menyatakan kebenaran tersebut. kebenaran akan selalu benar, dan kita harus berpegang pada kebenaran tersebut, tidak perlu takut akan ditentang atau dipermalukan oleh kebenaran itu sendiri. Karena pada akhirnya kebenaranlah yang akan membawa kedamaian.
Jika kebenaran disangkal, tetap saja pada waktunya akan terungkap. Orang yang akan menggunakan lidah dan bibir dengan baik akan mengeluarkan kata-kata yang mengandung kebenaran dan akan tetap untuk selama-lamanya. Artinya perkataan tersebut akan dipegang oleh oranglain menjadi suatu kepercayaan yang akan memiliki otoritas untuk dituruti oleh orang lain dan tidak akan ada yang meragukannya. Orang yang mengatakan kebenaran akan dibuktikan dalam kenyataan yang benar juga.
Tetapi ketika lidah berdusta akan menggambarkan banyak kepalsuan, ketika sipendusta ditanyai atau diperiksa maka akan muncul banyak cerita-cerita yang lain, cerita baru dan juga berubahubah tentang sesuatu. Dan tidak mungkin akan mencapai tujuan jika terjadi hal demikian. Bibir dan lidah yang mengeluarkan dusta tidak akan menghasilkan kebenaran baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Perkataan dusta tidak akan memiliki otoritas dan kuasa atas kebenaran.
Sahabat yang baik hati ketika kita melihat fungsi lidah disatu sisi dapat memuji Tuhan tetapi disisi lain juga dapat mengeluarkan kutuk bagi sesama. Tetapi bagaimana lidah bisa berkata kalau bukan orang yang memiliki lidah tersebut mengarahkan? Maka menurut amsal ada orang bijak dan juga ada orang bebal. Masing-masing orang tersebut akan mengeluarkan kata-kata yang sangat berbeda sekalipun semuanya memakai lidah. Orang yang berhikmat akan mengeluarkan kata-kata yang berpengetahuan dan mengandung kebenaran yang dapat menguatkan, memberikan semangat yang baru. tetapi begitu pula dengan sebaliknya orang yang bebal akan menggunakan bibir dan lidahnya mengatakan hal-hal yang dapat merusak kepercayaan dan kebenaran. Bahkan dapat mengeluarkan kata-kata yang kotor dan dusta.
Sahabat yang baik hati, sebagai orang percaya sudah seharusnya kita adalah orang yang bijak, sehingga kita dapat menggunakan bibir dan lidah kita untuk mengatakan kebenaran demi kemuliaan Tuhan.
Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin
Salam dari tim penulis: BP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar