https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6000671756671507/?sfnsn=wiwspmo
FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Selasa 17 Agustus 2021
*AKHIR SESUATU LEBIH BAIK DARI AWAL*
Selamat Pagi, sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.
Pengkhotbah 7:8 (TB) Akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya. Panjang sabar lebih baik dari pada tinggi hati.
Ecclesiastes 7:8 (RWV) Better is the end of a thing than its beginning: and the patient in spirit is better than the proud in spirit.
Dirgahayu Republik Indonesia yang ke 76, kita bersyukur kemerdekaan RI dapat kita rayakan pada hari ini. Sekalipun masih dalam suasana PANDEMI covid 19 kita semua masih merasakan kasih dan penyertaan Tuhan dalam hidup kita. Secara khusus bangsa Indonesia yang merayakan kemerdekaannya hari ini: ada banyak hal yang membuat kita bangga sebagai bangsa Indonesia, diantaranya: pembangunan yang nyata, rasa aman, kehadiran pemerintah dalam pelayanan publik dll. Ada prestasi anak-anak negeri baik di tingkat nasional, regional dan internasional. Ada kebanggaan sebagai bangsa yang berbendera Mera putih berkibar di Olimpiade, lagu Indonesia raya berkumandang dan diperdengarkan memimpin penganugerahan medalis emas di Olimpiade dan bangsa yang bangga memiliki Garuda Pancasila. Kita berdoa untuk bangsa kita ini agar lebih maju, modern, damai dan penuh harmoni. Kita didik generasi muda menjadi anak bangsa yang bangga akan tanah airnya.
Berkaitan dengan hari kemerdekaan ini renungan pagi ini menitipkan harapan bahwa akhir segala sesuatu lebih baik dari awal. Suatu prinsip atau pandangan hidup Pengkotbah untuk meletakkan dasar berpikir bahwa perjalanan setiap orang hendaklah berakhir pada happy ending.
Apa yang disampaikan Pengkotbah ini benar-benar menjadi hal mendasar dalam iman orang percaya. Apa yang kita jalani sekarang, susah senang, menangis dan tertawa kadang berlari kadang berjalan, kadang harus berhenti, berpeluh dan berjuang. Namun dari semua yang kita lakoni dalam hidup ini bahwa akan ada akhirnya dan akhir perjalanan orang percaya adalah kebahagiaan yang kekal, yang tiada tara.
Akhir segala sesuatu lebih baik dari awal, merupakan ajakan Pengkotbah bagi kita semua. Jangan segan memulai sesuatu, sekalipun harus berpikir keras dan bekerja keras, namun kita percaya jerih payah dan kerja keras kita kelak akan berbuah manis. Pengkhotbah ini menantang para penikmat zona aman, yang cenderung bersembunyi dibalik prinsip yang penting aman, padahal akhirnya tetap dalam bayang-bayang ketakutan.
Apakah yang harus dipersiapkan orang percaya agar dapat menikmati hasil akhir yang baik? Pengkotbah ini menjawab, adanya: kesabaran. Sabar menjalani dan melewati proses. Paulus dalam 2 Tim 2:4-6 menyebutkan kesabaran orang percaya itu ibarat tentara, petani dan atlet dan. Tentara yang maju ke Medan perang harus dengan persiapan yang baik dan setelah menang bersukacita merayakan kemenangan. Seperti seorang petani, menikmati hasil panen yang melimpah ruah tentu diawali dengan kerja keras mengolah lahan, memilih bibit dan bertekun dengan penuh kesabaran merawat tanaman hingga musim panen tiba. Ibarat seorang atlet yang mengawali niat untuk menjadi juara, berlatih, berlatih dan sabar mengikuti kompetisi dan segala peraturannya dan akhirnya akan menjadi peraih medali emas atau menjadi sang juara.
"Panjang sabar lebih baik dari pada tinggi hati" kalimat ini mengajak kita untuk tetap sabar, bertekun dan menempa diri rendah hati. Jika ada prestasi dan pekerjaan kita berhasil jangan menjadi sombong, karena itu berhasil bukan karena hebat kita tetapi karena Tuhan berkenan. Suatu peringatan keras dari Pengkotbah. Kesombongan dan tinggi hati adalah awal dari kehancuran. Ada banyak orang sedikit aja prestasinya sudah sombongnya minta ampun bahkan tak dapat menghargai orang lain seolah dirinya yang paling hebat. Telah banyak contoh dalam Alkitab bahwa kesombongan menjadi awal kehancuran, seperti: Nimrot raja yang mendirikan negara Babel. Goliat.manusia raksasa tumbang ditangan seorang gembala ternak. Firaun yang ditakuti hanya tinggal Mummi, Nebukadnezar yang akhirnya tumbang.
Kata kunci menikmati jalan hidup yang diakhiri dengan kebahagiaan menjadi jalan hidup orang percaya. Karena itu jangan biarkan kesedihan menghilangkan masa depan dan akhir hidup kita. Namun kesusahan yang harus kita terima kita kelola dengan baik dengan kekuatan dari Roh Kudus. Yesus Kristus menyertai kita sampai akhir zaman.
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar