https://www.facebook.com/216559085082832/posts/5985259131546103/?sfnsn=wiwspmo
FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Sabtu, 14 Agustus 2021
*“HIDUPLAH DALAM TERANG TUHAN”*
Yohanes 12:46 (TB) Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepadaKu, jangan tinggal di dalam kegelapan.
Jhon 12:46 (UKJV) I am come a light into the world, that whosoever believes on me should not abide in darkness.
Perkataan dan perbuatan seseorang, menunjukkan bagaimana kepribadiannya. Who am I? Siapakah saya? Jawabannya adalah: Saya adalah apa yang saya ucapkan dan apa yang saya lakukan. Apakah yang sering kita ucapkan? Ucapan berkat atau kutuk? Pujian atau hinaan? Ucapan syukur atau sungut-sungut? Apakah yang sering kita lakukan? Perbuatan baik atau buruk? Perbuatan benar atau salah? Memuji atau menghina? Bersyukur atau bersungut-sungut? Marilah kita menjawabanya di dalam hati kita.
Fransiskus Asisi (Italia, 1182-1226) dalam doanya berkata:
TUHAN, jadikanlah aku pembawa damai.
Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih.
Bila terjadi penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan.
Bila terjadi perselisihan, jadikanlah aku pembawa kerukunan.
Bila terjadi kesesatan, jadikanlah aku pembawa kebenaran.
Bila terjadi kebimbangan, jadikanlah aku pembawa kepastian.
Bila terjadi keputus-asaan, jadikanlah aku pembawa harapan.
Bila terjadi kegelapan, jadikanlah aku pembawa terang.
Bila terjadi kesedihan, jadikanlah aku pembawa sukacita.
Ya Tuhan Allah, ajarlah aku untuk lebih suka menghibur daripada dihibur;
mengerti daripada dimengerti; mengasihi daripada dikasihi;
sebab dengan memberi kita menerima; dengan mengampuni kita diampuni,
dan dengan mati suci kita dilahirkan ke dalam Hidup Kekal. Amin.
Satu kalimat dalam ucapan doanya tersebut adalah: Bila terjadi kegelapan, jadikanlah aku pembawa terang. Yang artinya, dia memiliki suatu pengharapan menjadi pembawa terang dalam kegelapan. Jauh sebelum doa ini ada, Yesus telah terlebih dahulu mengatakannya dan melakukannya di tengah-tengah dunia ini. Yesus berkata: Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepadaKu, jangan tinggal di dalam kegelapan (Yoh. 12:46).
Yesus adalah Terang dunia itu sendiri. Sejak awal dunia diciptakan, Allah telah terlebih dahulu menciptakan terang sebab sebelumnya gelap gulita masih menutupi samudera raya. Jadi, Allah menginginkan agar seluruh ciptaanNya termasuk manusia hidup dalam terang, bukan dalam kegelapan. Demikian juga orang Kristen memiliki tanggungjawab untuk hidup dalam terang.
Sebab sebagai pengikut Kristus, kita harus meneladani hidup Yesus Kristus, yang sejatinya adalah Terang dunia itu sendiri. Yesus berkata: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Yoh.8:12). Sebagai orang Kristen, kita memiliki status sebagai “anak-anak terang”. “Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang, karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,” (Ef. 5:8-9). Sebagai anak-anak terang, orang Kristen memiliki tanggungjawab untuk berbuah. Hidupnya harus berbuah: 3 K (Kebaikan, Keadilan dan Kebenaran).
Yohanes dalam nas ini menyatakan bahwa Yesus datang ke dunia ini sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya, jangan tinggal di dalam kegelapan, tetapi dalam terang sebagaimana yang dikehendakiNya. Kita terpanggil dan memiliki tanggungjawab sebagai pengikut Kristus dan menjadi anak-anak terang. Yang perlu kita ingat bahwa anak-anak terang tidak dapat hidup di dalam dua dunia sekaligus, yaitu terang dan gelap. Tetapi hanya satu dunia yaitu terang. Terang itulah yang akan menuntun, membimbing perjalanan hidup manusia. Terang juga menunjukkan segala perbuatan manusia yang salah dan mengarahkannya ke dalam kebenaran (Yoh.8:12).
Bagaimanakah hidup dalam terang itu?
- Bersekutu dengan Tuhan
Terang akan menuntun kita untuk hidup dalam persekutuan dengan Tuhan dan saudara-saudara seiman. Kita memiliki tanggungjawab untuk berdoa, beribadah dan bersyukur senantiasa dalam hidup kita. Kita juga terpanggil untuk memuji, memuliakan, menyembah, mendengar serta melakukan kehendakNya seturut dengan firmanNya.
- Bersyukur atas kasih Allah
Sebagai anak-anak terang kita terpanggil untuk senantiasa mensyukuri kasih karunia Allah dalam kehidupan kita ini. Banyak berkat dan sukacita yang telah kita terima dariNya. Semua itu hanya oleh karena anugerah Allah semata (Sola Gratia). Kasih yang terbesar telah kita terima dariNya yaitu pengampunan atas segala dosa-dosa kita. Kita yang berdosa telah diampuni, kita yang tidak layak telah dilayakkan untuk menerima keselamatan dari hukuman dosa-dosa kita. Darah Yesus sendiri telah tercurah sebagai persembahan perdamaian dan penebusan dosa-dosa kita.
- Bertobat dan Menguasai diri
Sebagai orang-orang yang telah diselamatkan oleh Allah, kita dipanggil dan memiliki tanggungjawab untuk bertobat. Bertobat berarti kembali dari jalan yang salah menuju jalan yang benar, yaitu yang seturut dengan firman Tuhan. Kita memiliki tugas untuk melakukan kebaikan, keadilan dan kebenaran (Ef. 5:8-9). Sebagai anak-anak terang kita juga harus senantiasa menguasai diri kita dari godaan si iblis untuk jatuh ke dalam perbuatan dosa. Dengan menguasai diri kita, kita telah menjaga kehormatan dan kemuliaan kasih karunia yang telah kita terima dari Allah, Sang Pengasih itu. Itu adalah cara kita mensyukuri pengampunan dan keselamatan atas dosa-dosa kita. Oleh karena itu, marilah kita hidup dan berjalan dalam terang Tuhan, sebagaimana ajakan dari lirik lagu rohani Afrika Selatan berikut: Siyahamba, ekukanyen' kwenkos', (We are marching in the light of God: Mari jalan dalam terang Tuhan). Tuhan Yesus memberkati. Amin.
Salam dari tim penulis: RN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar