https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6605189339553076/?sfnsn=wiwspmo
Kotbah Minggu Advent II 5 Desember 2021
Nas: Lukas 3:1-6
*PERSIAPKANLAH JALAN BAGI TUHAN*
Selamat Advent dan Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati ada empat tema besar yang dirayakan oleh orang Kristen di masa Advent: Pengharapan (Hope), Damai (Peace), Sukacita (Joy) dan Kasih (Love). Pengharapan meruapakan suatu keyakinan akan ada perbuahan yang lebih baik. Pengharapan dikaitkan dengan kedatangan Mesias. Di masa Edvent orang menantikan Tuhan, dan pasti Tuhan akan datang untuk mewujudkan harapan. Sedangkan damai, sukcita dan kasih merupakan kondisi terbaik yang hendak dialami oleh umat manusia. Apapun ceritanya manusia pasti mencari bahagia, damai dan kasih. Ketiga kwalitas hidup ini merupakan harapan semua orang. Apa gunanya seseorang mendapatkan sukacita dan menerima suatu pemberian namun hidupnya terancam dan jauh dari kasih sayang. Damai tanpa kasih itu semua dan jauh dari bahagia. Maka di masa Advent ini umat Kristen memasuki perenungan bagaimana menantikan dan mewujudkan harapan gar hidup.penuh sukacita, damai dan kasih sayang.
Dalam kotbah Minggu Advent II, merupakan ajakan dan seruan Yohanes Pembaptis agar setiap orang berisap-siap menyambut dan mwnerima Mesias yang segera datang.
*A. Menanti Mesias dalam politik dunia yang gamang.*
Jika kita perhatikan ayat 1-2, Injil Yohanes menyebutkan para raja atau pemimpin di wilayah Judea, Galilea dan sekitarnya. Ini suatu pemahaman InjilmLukas kabar baik itu mendarat danembumindi dalam konsteks sosial-politik. Kabar baik hadir dalam masyarakat real. Dua tokoh Herodes dan Pilatus merupakan dua pemimpin yang tidak sejalan. Mereka yang satu dengan lainnya bermusuhan. Herodes pimpin yang tidak disukai oleh masyarakat, dia dinilai bengis dan kejam serta kehidupan keluarganya yang tidak beres. Herodes Agung (Mat 2:1-22; Luk 1:5) adalah raja atas seluruh negeri bangsa Yahudi pada tahun 37-4 Sebelum Masehi. Ialah yang memerintahkan untuk membunuh semua bayi laki-laki di Betlehem, pada masa tidak lama sesudah Yesus lahir. 2. Herodes Antipas adalah penguasa di Galilea pada tahun 4 Sebelum Masehi -- 39 Sesudah Masehi. (Mat 4:1-10; Mr 6:14-27; Luk 3:1,19-20; 9:7-9; 13:31; 23:6-12; Kis 4:27-13:1). Ia anak Herodes Agung, tetapi meskipun ia mendapat gelar raja, ia bukan raja seperti ayahnya. Herodes Antipas inilah yang menyuruh orang memenggal kepala Yohanes Pembaptis
Sementara Pontius Pilatus orang yang harus jabatan, tidak ada wibawa untuk menegakkan kebenaran, dia lebih takut kehilangan jabatan dari pada menegakkan kebenaran. Pilatus melukai perasaan orang Yahudi karena memasang arca-arca Kaisar Romawi di wilayah kekuasaannya. Pontius Pilatus memangku jabatan gubernur Romawi atas Yudea, Samaria dan Idumea, tahun 26-36 Ses. Mas. Ia memegang peranan pokok dalam pengadilan Yesus (Mr 15:1-15).
*B. Adakah Harapan pada Pemimpin Agama?*
Mengapa Penulis Injil Lukas menyampaikan bahwa diawal kehadiran Yohanes Pembaptis, Herodes dan Pilatus menjadi tokoh yang hadir dalam dunia politik yang gamang. Tidak ada harapan yang baik dari pemerintahan mereka untuk kebaikan masyarakat.
Kalau tidak ada harapan pada Herodes dan Pilatus, maka bagaimana dengan Kayafas? Penulis Injil Lukas menuliskan nama imam besar Kayafas. Dia yang didaulat sebagai imam besar dari rapat Imam. Imam adalah pendoa bagi umatNya, mereka adalah harapan umat untuk menyampaikan permohonan dan perantara Tuhan menyampaikan berkat bagi umat.
Siapakah imam Kayafas? Dia adalah Imam Besar Yerusalem. Ia memegang jabatan dari tahun 18 hingga 37 M, namun pernyataan dalam Yoh. 18:13, bahwa ia adalah Imam Besar 'tahun itu', dipadukan dengan petunjuk mengenai penyelidikan pendahuluan oleh Hanas (Yoh. 18:13-24), mengarah pada kemungkinan bahwa keimamannya pada waktu itu hanya dipegang selama satu tahun. Namun, kemungkinan yang lebih besar maksud Yohanes adalah bahwa Kayafas adalah Imam Besar 'pada tahun *penyaliban yang mengesankan' itu. Sebuah ossuary (periuk tempat menyimpan tulang orang mati) dengan inskripsi berbahasa Aram, yang ditemukan pada tahun 1990 di kuburan keluarga Kayafas di Yerusalem, menunjukkan bahwa yang dimaksud adalah 'Yusuf, anak Kayafas'; namun penerjemahan ini tidak dapat dipastikan.
Imam di jaman Tuhan Yesus tidak menjadi harapan dalam memperbaiki umat. Justru sebaliknya mereka sangat mengecewakan saat Tuhan Yesus menyucikan Bait Allah mereka terlibat berbagai transaksi berbau koruptif dengan para penukar-penukar uang di Bait Allah dan para pedagang ternak korban.
Dunia politik yang gamang dan pemimpin religius yang tak dapat diandalkan merupakan konteks pelayana. Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis hadir memberikan suatu harapan agar setiap orang melakukan gerakan revolusi mental untuk melakukan pertobatan.
*C. Yohanes Pembaptis: persiapkan jalan bagi Tuhan*
Kehadiran Yohnes pembaptis menjadi penting mempersiapkan diri menyambut Mesias. Dia adalah perintis atau pendahulu agar setiap orang siap menyambut Mesis. Sekalipun seruannya di Padang gurun namun gemanya sampai ke seluruh pelosok negeri. Dia berseru dipasang gurun namun sampai ke telinga rakyat pinggiran hingga istana.
Kehadiran Yohanes Pembaptis menjadi pertanyaan bagi setiap orang, suara kenabiannya menyentuh setiap orang.
Dua hal dlaam kotbah ini, yang disuarakan Yohanes Pembaptis adalah:
a. Bertobatlah
Bertobat berarti berbalik dari kesalahan kepada jalan yang benar. Pertobatan itu penting karena jalan yang dituju sudah salah dna keliru, jika dilanjutkan hanya akan menuju kebinasaan. Demikianlah suara pertobatan dari Yohanes Pembaptis, mengetuk hati setiap orang akan arah mana jalan hidup yang mereka tempuh.
Bagi Yohanes Pembaptis, arah kehidupan umat yang menentukan Mesias keliru, mereka mengharapkan raja - pemimpin politik untuk memperbaharui dunia, namun itu tidak dapat diharapkan. Mereka mengharapkan kaum Agamawan untuk memperbaiki namun itu juga penantian yang jauh dari harapan. Bagi Yohanes Pembaptis perubahan dunia ini terjadi saat setiap orang bertobat, memperbaiki diri masing-masing. Jika setiap orang memperbaiki kehidupannya maka seluruh masyarakat akan baik.
Inilah gerakan moral dari Yohanes pembaptis, bukan dari sudut struktural tetapi dari gerakan moral setiap pribadi yang berjalan menurut kehendak Allah.
Bagi Yohanes Pembaptis, bukti pertobatan ditandai dengan kesediaan dibaptis. Seruan Yohanes ini cukup berhasil dan disambut oleh banyak orang dan dari berbagai kalangan: rakyat biasa, tentara dan kaum agamawan. Mereka berbondong-bondong datang ke Yohanes Pembaptis untuk dipermandikan sebagai bukti pertobatan. Yesus sendiri dibaptis oleh Yohanes Pembaptis.
b. Persiapkan Jalan Bagi Tuhan
Mempersiapkan jalan bagi Tuhan memiliki arti yang dalam juga dalam pribadi maing-masing. Dimana pada masa advent ini kita diingatkan untuk berbedah mempersiapkan hati kita masing-masing, menyambut penghiburan dan pertolongan dari Tuhan. Apabila masih ada kesunyian di hati isilah dengan berbagai hal positip yang membahagiakan. Apabila hati panas dan tersimpan amarah, dinginkanlah dengan pikiran yang jernih, penuh damai dan tak membalas. Jika hati hampa dan kosong berdoalah dan isilah dengan Firman Tuhan yang memotivasi dan mengisnpirasi. Jika hidup kita sepanjang tahun ini menimbun persoalan hingga menggunung, hendaknya kita urai satu-persatu mencari solusi terbaik karena Kristus akan datang dan mau menolong kita.
Dalam Perjanjian Baru, seruan pertobatan inilah yang dikutip oleh Johannes Pembaptis. Dia teruslah menyuarakan pertobatan sekalipun dipadang pasir mungkin sang angin akan membisikkan ke telinga semua orang. Jadi mempersiapkan jalan bagi Tuhan adalah seruan pertobatan yang nyata melalui perubahan sikap. Bagi Yohanes pembaptis bukti kesediaan menyongsong Tuhan adalah kerelaan untuk ikut ambil bagian dalam baptisan, meninggalkan perbuatan dosa dan yang bertentangan dengan kehendak Allah. Tidak segan Yohanes Pembaptis mengingatkan pemimpin seperti Herodes. Yohanes pembaptis juga menasihati para prajurit agar hidup dari penghasilannya.
Selamat Advent, mari persiapkan jalan untuk Tuhan. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar