https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6669800146425328/?sfnsn=wiwspmo
FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Kamis, 16 Desember 2021
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan:
“DENGARKANLAH DAN LAKUKAN FIRMAN TUHAN”
Ulangan 18:15 (TB) Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan.
Deuteronomy 18:15 (UKJV) The LORD your God will raise up unto you a Prophet from the midst of you, of your brethren, like unto me; unto him all of you shall hearken;
Apakah saudara seorang Pemimpin? Setiap orang dapat menjadi pemimpin pada situasi tertentu. Para pemimpin itu diantaranya: Pendeta, Penatua, Kepala Desa, Lurah, Camat, Bupati, Gubernur, Presiden dan jabatan-jabatan lainnya. Para pemimpin itu tidak lahir begitu saja menjadi pemimpin. Aristoteles pernah berkata: Para pemimpin sejati itu adalah orang-orang yang terlebih dahulu mau dipimpin oleh pimpinannya. Mendengar dan melakukan apa yang diperintahkan oleh pimpinannya. Musa adalah seorang pemimpin. Ia telah dipanggil dan dipilih oleh Allah untuk melakukan suatu missi Allah, yaitu memimpin umat Israel keluar dari Mesir. Dimana umat Israel telah mengalami penindasan dan perbudakan yang begitu lama di Mesir, yaitu 430 tahun (Kel.12:40). Melalui hambaNya Musa, Allah telah mengikat perjanjianNya kepada umat Israel yang dikasihiNya itu. Di gunung Sinai, dalam perjalanan umat Israel menuju tanah Kanaan, Allah memberikan TauratNya kepada Israel melalui Musa. Allah menetapkan perjanjianNya dengan umat Israel, bahwa Allah menjadi Allah mereka dan Israel menjadi umatNya. Allah tetap setia pada janji yang telah ditetapkanNya. Allah tidak pernah lupa dengan apa yang dijanjikanNya dan senantiasa menepati janji tersebut. Israel adalah umat yang dikasihi oleh Allah, yang harus hidup dan berbuat sesuai dengan firman Allah karena Allah telah mengikat perjanjianNya dengan mereka. Mereka tidak boleh menyimpang ke kiri dan ke kanan. Kehidupan umat Allah harus senantiasa fokus kepada apa yang dikehendaki oleh Tuhan Allah.
Sebelum Israel sampai ke tanah Kanaan yang dijanjikan oleh Allah, melalui hambaNya Musa, Allah berulang kali mengingatkan umat Israel tentang perintah Tuhan agar mereka senantiasa berpegang teguh pada perintahNya. Bagaimanapun Israel akan hidup di antara bangsa-bangsa lain yang belum mengenal Allah. Bangsa-bangsa itu masih hidup dalam tradisi dan kepercayaan kuno, mereka memiliki kebiasaan bertenung dan bertindak keji dengan mempersembahkan anaknya laki-laki atau perempuan sebagai korban bakaran. Ada banyak petenung, peramal, penelaah, penyihir, pemantera dan orang yang meminta petunjuk kepada arwah dan kepada orang mati (Ulangan 18:9-11). Segala kebiasaan itu tentunya bertentangan dengan hukum Taurat Allah. Jika umat Israel melakukan hal yang sama dengan kebiasaan bangsa-bangsa kafir itu, berarti mereka telah melupakan janji diantara mereka dan Allah. Kesetiaan mereka akan diuji kelak ketika mereka sampai di tanah Kanaan. Apakah mereka tetap setia menaati firman Allah atau justru meninggalkannya karena telah terpengaruh oleh kebiasaan hidup bangsa-bangsa lain.
Menjadi umat Allah adalah status yang dianugerahkanNya kepada orang yang dikasihiNya. Allah senantiasa mengasihi umat yang telah dipanggil dan dipilihNya itu. Allah menginginkan agar umatNya hidup kudus. Kuduslah kamu, sebab Aku Tuhan Allahmu adalah kudus (Imamat 19:2). Untuk menyatakan kasih Allah terhadap umatNya, Allah tidak henti-hentinya mengutus hambaNya ke tengah-tengah bangsa Israel untuk mengingatkan mereka akan firman Tuhan dan agar mereka hidup setia di dalam firman Tuhan. Para hambaNya itu disebut sebagai Nabi, imam, dan raja-raja. Dalam Ulangan 18:15 “Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan.” Ulangan 18:18 “Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya”. Nabi adalah hamba Tuhan, ibaratkan seorang murid yang wajib mendengarkan gurunya dan berbicara serta bertindak sesuai dengan apa yang diperintahkan kepadanya. Seorang Nabi memiliki tugas mendengar, menerima dan menyampaikan firman Tuhan yang diperintahkan kepadaNya. Demikian juga dengan Musa, sebagai hamba Tuhan ia telah melakukan tugasnya dalam menyampaikan firman Allah kepada umat Israel yang dipimpinnya tersebut. Musa menjadi perantara Allah, untuk mewujudkan missi Allah di tengah-tengah kehidupan umat Israel.
Demikianlah kasih Allah kepada umat yang dikasihiNya tersebut, Allah senantiasa mengutus para hambaNya yang dipercayakan menjadi pemimpin umatNya untuk mewujudkan kehidupan yang jauh lebih baik, kehidupan yang senantiasa berjalan dalam terang firman Tuhan. Tugas para pemimpin itu adalah mendengarkan, menerima dan melakukan kehendak Allah, tidak boleh menyimpang ke kiri dan ke kanan. Pemimpin yang sejati adalah pemimpin yang mampu mengarahkan dan membawa orang yang dipimpinnya kepada tujuan yang benar. Begitu banyak godaan-godaan di tengah-tengah dunia ini, seperti apa yang dihadapi oleh umat Israel di tengah-tengah bangsa lain yang hidup dalam kekejian dan kecemaran. Tetapi, sebagai pengikut Kristus yang sejati, apapun yang terjadi di sekitar kita, orang Kristen harus tetap konsisten, komitmen dan berintegritas dalam menyatakan iman kepercayaannya kepada Allah. Orang Kristen dapat menjadi pemimpin dan orang yang dipimpin. Sebagai pemimpin, marilah kita senatiasa setia melakukan tugas kita seturut dengan kehendakNya. Sebagai orang yang dipimpin, marilah kita setia/loyal kepada pimpinan kita, tetap setia dan melakukan segala sesuatunya seturut dengan firman Tuhan. Selamat menjalani hidup yang setia mendengarkan dan melakukan firman Allah. Amin.
Salam dari tim: RN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar